98406293 askep keluarga asli

33
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA I. Data Umum 1. Nama Kep.Klg : Bpk. E 2. Usia : 37 Tahun 3. Pendidikan : SMA 4. Pekerjaan : Pedagang 5. Alamat : Jl.Muhajirin 26 Ilir Lrg.Khotib 1 No.19 RT 13 RW 05 Talang Semut. 6. Komposisi Anggota Keluarga : No . Nama Jenis Kelamin Hub dgn KK Umur Pendidika n Pekerjaan /Ket 1. Ibu N P Istri 32 Tahun SMA IRT 2. Anak W P Anak 10 Tahun SD (Kls. 5) - 3. Anak H L Anak 7 Tahun SD (Kls. 1) - 4. Anak R L Anak 11 Bulan - - Genogram : 1

Upload: malia-astri

Post on 25-Jul-2015

57 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 98406293 Askep Keluarga Asli

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. Data Umum

1. Nama Kep.Klg : Bpk. E

2. Usia : 37 Tahun

3. Pendidikan : SMA

4. Pekerjaan : Pedagang

5. Alamat : Jl.Muhajirin 26 Ilir Lrg.Khotib 1 No.19 RT 13 RW 05

Talang Semut.

6. Komposisi Anggota Keluarga :

No. Nama Jenis

Kelamin

Hub dgn

KK

Umur Pendidikan Pekerjaan/Ket

1. Ibu N P Istri 32 Tahun SMA IRT

2. Anak W P Anak 10 Tahun SD (Kls. 5) -

3. Anak H L Anak 7 Tahun SD (Kls. 1) -

4. Anak R L Anak 11 Bulan - -

Genogram :

1

100

32

37

7 11 Bln

Page 2: 98406293 Askep Keluarga Asli

Keterangan Genogram :

7. Tipe keluarga

Keluarga inti terdiri dari tiga orang anak

8. Suku bangsa

Bapak E berasal dari Palembang, sedangkan Ibu N berasal dari Palembang juga.

Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Penduduk di lingkungan

tempat tinggal umumnya berasal dari Palembang juga dan masih ada hubungan

keluarga. Namun, ada juga pendatang lain yang mempunyai latar belakang

budaya hampir sama sehingga tidak ada kendala dalam berinteraksi dengan

masyarakat sekitar.

9. Agama

Islam. Kedua orangtua rajin beribadah. Tetapi jarang mengikuti salat berjamaah

dimasjid. Ibu belum bisa mengikuti pengajian karena anaknya masih kecil.

Keluarga tidak ada masalah dalam menjalankan ibadahnya. Anak pertama ikut

pengajian setiap hari di TPA yang tidak jauh dari rumah mereka.

10. Status sosial ekonomi keluarga

Pencari nafkah hanya Bapak E. Setiap hari Bapak E berdagang ikan asin di

pasar 26 dengan pendapatan rata-rata Rp. 40.000 per hari. Jumlah pengeluaran

juga hampir sama, kadang-kadang lebih. Menurut Bapak E, hal yang

menyulitkan adalah bila musim hujan dagangan sering tidak habis. Keluarga

tidak mempunyai uang simpanan. Penghasilan dirasakan cukup bila dicukup-

cukupi.

2

: Laki-laki

: Perempuan

: garis pernikahan

: garis keturunan

: Meninggal : tinggal serumah

Page 3: 98406293 Askep Keluarga Asli

11. Aktivitas rekreasi keluarga

Keluarga tidak pernah melakukan rekreasi ke tempat hiburan. Rekreasi hanya

berkumpul dengan keluarga. Anak W dan Anak H hanya menonton televisi di

rumah dan bermain dengan teman-teman sebaya. Menurut Bapak E dan Ibu N,

keluarganya bila selesai mengurus rumah biasanya mengobrol-ngobrol dan

bercerita karena hal tersebut dapat membuat mereka merasa senang dan dapat

menghilangkan kebosanan.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

12. Tahap perkembangan keluarga saat ini :

Tahap perkembangan keluarga dengan usia sekolah.

1. Mensosialisasikan anak, termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan

mengembangkan hubungan dengan teman sebaya. Hal tersebut sudah

dipenuhi oleh keluarga, yaitu dengan memberi kesempatan anak belajar

bersama teman sekolahnya. Namun, anak belum mengikuti les tambahan

karena belum tersedia sarana tersebut di dekat rumah.

2. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan. Tidak ada

masalah dalam intensitas pertemuan dengan anggota keluarga lain.

3. memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga. Keluarga berusaha

memenuhi kebutuhan kesehatan anggotanya. Bila da yang sakit, biasanya

mereka membeli obat di warung/apotik. Bila tidak sembuh, anggota

keluarga yang sakit langsung dibawa ke pelayanan kesehatan Puskesmas

Merdeka atau pergi ke Bidan.

13. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Semua tahap perkembangan keluarga sudah terpenuhi, tinggal memenuhi

kebutuhan perkembangan individu sesuai usianya.

14. Riwayat keluarga inti

Bapak E adalah warga asli Talang Semut, Sedangkan Ibu N tinggal di Km.12.

Mereka bertemu saat perkawinan kakaknya Bapak E. Mereka berpacaran

3

Page 4: 98406293 Askep Keluarga Asli

selama satu tahun sebelum akhirnya menikah. Ketiga anak merupakan anggota

keluarga yang direncanakan dan mereka menyayanginya.

15. Riwayat keluarga sebelumnya

Hubungan antara keluarga pihak Bapak E dan Ibu N saat ini baik, Orang tua

suami (Ibu) tinggal sebelah rumah. Tidak ada konflik dalam berhubungan,

sedangkan kedua orang tua Ibu N tinggal di Km.12, mereka sering berkunjung

bila hari libur.

III. Lingkungan

16. Karakteristik rumah

Rumah yang ditempati adalah milik sendiri. Rumah itu berukuran 8 x 12 m

yang terdiri dari satu ruang tamu, satu kamar tidur, satu dapur, satu WC dan satu

ruang keluarga. Lantai rumah tampak bersih, Hal ini terlihat dari tidak adanya

kotoran pada lantai, namun perabotan rumah dan mainan anak-anak belum

tertata dengan rapi. Lantai rumah terbuat dari semen tanpa keramik. Dinding

rumah terbuat dari kayu, jendela hanya ada pada bagian ruang tamu. Plafon

tidak ada sehingga saat siang hari terasa sangat panas. Kamar tidur tidak ada

jendela. Pencahayaan hanya dari ventilasi dekat ruang tamu. Atap rumah dari

seng. Halaman rumah bersih jika tidak ada hujan. Bila musim hujan, halaman

rumah tampak becek. Kondisi air minum bening, tidak berbau, tidak berasa, dan

tidak bewarna. Keluarga mempunyai kebiasaan merawat rumah dengan

menyapu setiap hari dan kadang-kadang dipel pada pagi hari.

Keterangan : Posisi ruangan rumah dapat dilihat pada denah rumah dihalaman

ini.

4

DAPUR

WC R. KELUARGA

K. TIDUR

R. TAMU

TETANGGA

Page 5: 98406293 Askep Keluarga Asli

17. Karakteristik tetangga dan komunitas :

Lingkungan tetangga umumnya berasal palembang juga dan masih ada

hubungan keluarga. Ada beberapa warga berasal dari jawa dan sunda sudah

cukup lama menetap di Talang Semut dan mempunyai adat dan kebiasaan yang

sama. Keluarga sering terlihat duduk bersama-sama di waktu sore hari. Tempat

berbelanja kebutuhan dapur sekitar 20 m dari rumah. Sekolah , Tempat ibadah,

dan Posyandu tidak jauh dari rumah. Untuk pergi ke Posyandu biasanya mereka

mendapat pengumuman lewat masjid.

18. Mobilitas geografis keluarga

Anggota keluarga tinggal dalam komunitas dan lingkungan sekitar rumah yang

sama. Karena keluarga yang lain tinggal di palembang juga maka mereka sering

berkunjung apabila hari libur.

19. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyakarat

Ibu mengikuti arisan keluarga dan belum mengikuti pengajian rutin di masjid

karena sibuk mengasuh anak.

Bapak E berdagang ikan asin di Pasar 26 pada pagi hari sampai sore hari.

Sehingga Bapak E jarang mengikuti pengajian di masjid.

Anak W hampir setiap hari ikut belajar mengaji di TPA dekat rumahnya.

Keluarga merasa tidak dikucilkan dan tidak merasa berbeda dengan tetangga.

Bila ada yang membutuhkan, keluarga siap membantu.

20. Sistem pendukung keluarga

Orangtua Bapak E, tinggal disebelah rumah dan dapat membantu mengasuh

anak mereka. Keluarga tidak mempunyai tabungan asuransi, namun sudah

terdaftar di JPS.

5

JALAN

Page 6: 98406293 Askep Keluarga Asli

IV. Struktur Keluarga

21. Pola komunikasi keluarga

Pola komunikasi yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka. Setiap

anggota keluarga bebas menyampaikan keluhannya. Bila ada masalah, mereka

selalu mengomunikasikan bersama. Menurut ibu, tidak ada hal yang ditutup-

tutupi didalam keluarga. Anggota keluarga bertemu setiap hari sehingga dapat

berkomunikasi setiap hari. Apabila ada yang tidak sesuai, anggota keluarga

menyampaikan secara terbuka dengan sikap positif.

22. Struktur kekuatan keluarga

Pemegang keputusan di keluarga adalah Bapak. Namun, sebelum mengambil

keputusan, bapak terlebih dahulu mendiskusikannya kepada ibu. Bila ada

sesuatu yang sangat penting dan bapak tidak ada di rumah, biasanya ibu yang

mengambil keputusan. Setelah bapak pulang, ibu baru mengomunikasikan

bersama bapak.

23. Struktur peran keluarga

Peran formal ayah adalah sebagai bapak yang mencari nafkah dan memperbaiki

rumah. Ibu berperan sebagai pengatur rumah tangga, seperti memasak,

mengurus anak, dan mengatur keuangan keluarga. Anak pertama pelajar kelas 5

SD ikut menjaga adiknya. Anak kedua pelajar kelas 1 SD. Anak ketiga masih

berusia 11 bulan. Ibu juga berperan sebagai perawat keluarga, merawat, dan

mengasuh anggota keluarga lainnya. Menurut Ibu N, bila anaknya rewel, bapak

biasanya mau membantu memasak dan mengerjakan pekerjaan rumah lainnya.

24. Nilai dan norma budaya

Fungsi nilai budaya yang dianut keluarga adalah saling menghormati antara

anggota keluarga satu dengan lainnya dan menghormati yang lebih tua. Hal ini

terlihat pada Anak W yang setiap perawat berkunjung ke rumahnya selalu

menyalami. Nilai yang ada di keluarga merupakan gambaran nilai agama yang

dianutnya (Islam), tidak terlihat adanya konflik dalam nilai, dan tidak ada yang

6

Page 7: 98406293 Askep Keluarga Asli

memengaruhi status kesehatan keluarga dalam menggunakan nilai yang di

yakini oleh keluarga.

V. Fungsi Keluarga

25. Fungsi afektif

Orangtua menyadari adanya kebutuhan-kebutuhan pada setiap anggota

keluarga, seperti kebutuhan terhadap makanan, perhatian, kasih sayang, bermain

untuk anak-anak, dan pasangannya. Setiap anggota merasa akrab dengan

keluarga lainnya. Anak juga tampak senang bermain dengan ayah dan ibunya.

26. Fungsi sosialisasi

Keluarga mengontrol secara rutin perilaku anak, seperti disiplin dalam belajar

dan bersikap sopan kepada yang lebih tua. Ibu mengatakan jika anaknya salah,

ia akan menegur. Kalau perlu, ia memarahinya, tetapi tidak berlebihan. Anak

tidak dibiarkan begitu saja dalam bertindak. Orangtua tetap memerhatikan

sikapnya. Jika anak sudah mampu melakukan sendiri, orangtua hanya

mengingatkan saja. Setiap anggota keluarga bebas memberikan perhatian dan

kasih sayang kepada anggota keluarga yang lain. Tanggung jawab

membesarkan anak menjadi beban bersama sesuai dengan peran yang berlaku.

Ayah memantau perilaku anaknya dan mau mengajak anak bermain apabila ada

kesempatan. Anak sering bermain bersama teman-temannya.

27. Fungsi perawatan keluarga

Keluarga mempunyai kebiasaan menggunakan fasilitas kesehatan apabila

mereka merasa perlu, misalnya bapak sakit kepala, batuk atau pilek, biasanya

ibu terlebih dahulu membeli obat di warung seperti bodrex dan antangin,

kadang-kadang sembuh. Bila tidak sembuh, mereka baru pergi ke Bidan atau ke

Puskesmas Merdeka. Keluarga jarang melakukan olahraga, hanya anak W dan

anak H. Namun, keluarga menganggap olahraga itu penting dan dapat

menyehatkan badan. Menurut Bpk. E, kegiatan yang dilakukannya setiap hari

melebihi dari olahraga. Keluarga sering tidak menghadiri acara di sekolah

dengan alasan tidak sempat.

7

Page 8: 98406293 Askep Keluarga Asli

Pengkajian tanggal : 02/05/2011

Anak pertama BB 20 kg dan tinggi badan 135 cm. Pada KMS anak sekolah berada pada

garis pita kuning yang mencerminkan kondisi kurang gizi. Menurut Ibu N, anaknya tidak

suka makan sayuran. Bila makan siang, kadang-kadang hanya habis setengah piring

dengan lauk telur dan tempe. Kadang-kadang anak W juga menambah bila nafsu

makannya sedang baik. Makan malam kadang-kadang habis setengah piring kalau tidak

jajan. Bila jajan, ia kadang-kadang tidak makan malam.

Anaknya tidak terbiasa sarapan pagi di rumah. Pada pagi hari biasanya anak sarapan

dengan kue-kuean, seperti bakwan dan roti. Biasanya anak makan dua kali sehari. Itupun

kadang-kadang habis, kadang-kadang tidak. Menurut anak W, kadang-kadang kuenya

hanya habis setengah. Di sekolah ia senang membeli ciki. Ia makan siang sebelum pergi

ke sekolah ( pukul 12.00 ). Bila pergi ke sekolah ia selalu di bekali dengan uang jajan.

Saat pergi mengaji ( pukul 08.00 ), ia minta uang jajan juga. Pengeluaran untuk uang

jajan anaknya hampir Rp. 5000/ hari. Ibu mengeluh anaknya yang sulit makan. Menurut

ibu, kurang gizi adalah kekurangan makan sehingga anaknya tampak kurus. Menurut Ibu

N, cara memasak sayuran dipotong dulu baru di cuci. Bila memasak nasi, biasanya beras

dicuci sampai bersih sehingga air beras kelihatan bening. Ia jarang menutup panci bila

memasak sayuran dan biasanya sampai matang benar.

Anak kedua BB 20 kg dan tinggi badan 110 cm. Anak H ini terlihat sehat. Anak ketiga

berusia 11 bulan. Anak R sudah tiga kali tidak di bawa ke posyandu. Pada bulan april

yang lalu, ibu tidak membawa anaknya ke posyandu. Alasannya, anaknya selalu

menangis apabila di bawa ke posyandu dan membuat Ibu tidak tahan melihatnya

sehingga membawanya pulang. Pada kartu KMS, balita sudah 3 bulan tidak ke posyandu.

Anak R belum imunisasi campak, DPT III, polio III, dan hepatitis.

Ibu N mengatakan bahwa ia belum mengetahui akibatnya bila anaknya tidak diimunisasi.

Ibu N juga mengeluh anaknya agak sulit makan dan minum susu formula pun kurang.

Tanggal 02/05/2011

Ibu N mengatakan kedua tangan, perut dan dadanya terasa gatal sejak kemarin. Ibu tidak

mengetahui pasti penyebabnya. Menurut Ibu N, penyakit yang dideritanya ini sering

kambuh. Menurut Ibu N, mungkin penyebabnya adalah makan ikan laut. Kadang-kadang

8

Page 9: 98406293 Askep Keluarga Asli

setelah makan ikan teri dan tongkol, kulit sering menjadi merah dan gatal-gatal.

Biasanya, ibu membeli salep Inexon di apotek untuk mengobatinya. Kadang-kadang

penyakit tersebut sembuh, kadang-kadang tidak. Bila tidak sembuh, ia baru pergi ke

Puskesmas Merdeka.

VI. Stres dan Koping Keluarga

28. Stressor

- Jangka pendek

Penyakit kulit yang diderita ibu N merupakan masalah yang harus segera

diatasi. Untuk berobat, ia membutuhkan uang, sedangkan penghasilan

keluarga pas-pasan. Untuk mengatasi hal ini, keluarga memutuskan membeli

obat di warung / di apotik karena telah terbiasa mengobati sendiri dahulu. Jika

tidak sembuh, mereka baru berusaha datang ke Puskesmas. Menurut Bapak E,

kehidupan mereka pas-pasan. Semakin terasa sulit jika musim hujan tiba

karena ia tidak dapat berjualan ikan asin.

- Jangka Panjang

Menurut keluarga, stresor jangka panjang tidak ada. Menurut keluarga, Bila

ada masalah, mereka menyelesaikannya dengan pelan-pelan, tidak usah dibuat

stress.

29. Kemampuan keluarga berespons terhadap masalah

Jika ada masalah, keluarga menghadapinya dengan tenang, mencari alternatif

penyelesaiannya, dan menyakini setiap masalah ada jalan keluarnya. Menurut

keluarga, masalah yang sangat penting diatasi adalah bila anak sedang sakit.

30. Strategi koping yang digunakan

Koping yang digunakan adalah dengan memecahkan masalah secara bersama-

sama. Apabila tidak menemukan pemecahannya atau mengalami kebuntuan,

keluarga akan minta pendapat orangtua Bapak E dan adiknya yang kebetulan

rumahnya bersebelahan.

31. Strategi adaptasi disfungsional

Tidak terlihat adaptasi yang disfungsional.

9

Page 10: 98406293 Askep Keluarga Asli

32. Pemeriksaan fisik keluarga Bapak E

No. Komponen Bapak E Ibu N Anak W Anak H Anak R

1. Kepala Rambut

hitam

pendek,

bersih, tidak

ada kelainan.

Rambut hitam

panjang, tidak

ada kerontokan,

dan tidak ada

bekas luka di

kepala.

Rambut

hitam

panjang,

tidak mudah

rontok,

tampak

bersih, tidak

ada kelainan.

Rambut

hitam

pendek,

bersih, tidak

ada kelainan.

Rambut tipis dan

jarang, warna

agak pirang,

tidak mudah di

cabut.

2. Mata Sklera tidak

ikterus,

konjungtiva

tidak anemis,

tidak ada

peradangan,

visus normal.

Sklera tidak

ikterus,

konjungtiva

tidak anemis,

tidak ada

peradangan,

visus normal.

Sklera tidak

ikterus,

konjungtiva

tidak anemis,

tidak ada

peradangan.

Sklera tidak

ikterus,

konjungtiva

tidak anemis,

tidak ada

peradangan.

Sklera tidak

ikterus,

konjungtiva

tidak anemis,

tidak ada

peradangan.

3. Telinga Bersih, tidak

ada serumen,

dan tidak ada

luka.

Bersih, tidak

ada serumen,

dan tidak ada

luka.

Bersih, tidak

ada serumen,

dan tidak ada

tanda luka.

Bersih, tidak

ada serumen,

dan tidak ada

tanda luka.

Bersih, tidak ada

serumen, dan

tidak ada tanda

luka.

4. Hidung Bersih, tidak

ada sekret,

tidak ada

kelainan.

Bersih, tidak

ada sekret, tidak

ada kelainan.

Bersih, tidak

ada sekret,

tidak ada

kelainan.

Bersih, tidak

ada sekret,

tidak ada

kelainan.

Bersih, tidak ada

sekret, tidak ada

kelainan.

5. Mulut Stomatitis

tidak ada,

terdapat

karang gigi.

Stomatitis tidak

ada, terdapat

karang gigi.

Stomatitis

tidak ada,

gigi geraham

bawah kanan

berlubang.

Stomatitis

tidak ada,

gigi geraham

bawah kanan

dan kiri

Stomatitis tidak

ada, gigi baru

tumbuh. Gigi

atas 1 dan gigi

bawah 2.

10

Page 11: 98406293 Askep Keluarga Asli

berlubang.

6. Leher dan

tenggorokan

Nyeri tekan

(-),

pembesaran

kelenjar

limfe dan

tiroid tidak

ada,

kesulitan

menelan

tidak ada.

Nyeri tekan (-),

pembesaran

kelenjar limfe

dan tiroid tidak

ada, kesulitan

menelan tidak

ada.

Nyeri tekan

(-),

pembesaran

kelenjar limfe

dan tiroid

tidak ada,

kesulitan

menelan

tidak ada.

Nyeri tekan

(-),

pembesaran

kelenjar

limfe dan

tiroid tidak

ada,

kesulitan

menelan

tidak ada.

Nyeri tekan (-),

pembesaran

kelenjar limfe

dan tiroid tidak

ada, kesulitan

menelan tidak

ada.

7. Dada dan

paru

Pergerakan

dada

simetris,

vesikuler,

sonor seluruh

lapisan paru,

ronkhi (-),

mengi (-),

stridor (-),

tidak ada

penggunaan

otot bantu

pernafasan.

Pergerakan

dada simetris,

vesikuler, sonor

seluruh lapisan

paru, ronkhi (-),

mengi (-),

stridor (-), tidak

ada penggunaan

otot bantu

pernafasan.

Pergerakan

dada simetris,

vesikuler,

sonor seluruh

lapisan paru,

ronkhi (-),

mengi (-),

stridor (-),

tidak ada

penggunaan

otot bantu

pernafasan.

Pergerakan

dada

simetris,

vesikuler,

sonor seluruh

lapisan paru,

ronkhi (-),

mengi (-),

stridor (-),

tidak ada

penggunaan

otot bantu

pernafasan.

Pergerakan dada

simetris,

vesikuler, sonor

seluruh lapisan

paru, ronkhi (-),

mengi (-), stridor

(-), tidak ada

penggunaan otot

bantu

pernafasan.

8. Jantung BJ I dan II

murni

BJ I dan II

murni

BJ I dan II

murni

BJ I dan II

murni

BJ I dan II murni

9. Abdomen BU : 12

x/mnt, datar,

tidak ada

nyeri tekan,

tumor (-).

BU : 12 x/mnt,

datar, tidak ada

nyeri tekan,

tumor (-).

BU : 14

x/mnt, datar,

tidak ada

nyeri tekan,

tumor (-).

BU : 16

x/mnt, datar,

tidak ada

nyeri tekan,

tumor (-).

BU : 18 x/mnt,

datar, tidak ada

nyeri tekan,

tumor (-).

10. Ekstremitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

11

Page 12: 98406293 Askep Keluarga Asli

kelainan,

pergerakan

bebas, tidak

ada cedera.

kelainan,

pergerakan

bebas, tidak ada

cedera.

kelainan,

pergerakan

bebas, tidak

ada cedera.

kelainan,

pergerakan

bebas, tidak

ada cedera.

kelainan,

pergerakan

bebas, tidak ada

cedera.

11. Kulit Bersih, ada

bekas luka

kulit, tidak

ada jamur,

tidak ada

tanda infeksi,

turgor kulit

baik.

Pada kedua

tangan dan

permukaan dada

dan perut

terdapat

kelainan kulit

dan berwarna

agak merah,

turgor baik.

Warna kulit

hitam manis,

turgor kulit

baik, tidak

ada luka pada

kulit.

Warna kulit

putih, turgor

kulit baik,

tidak ada

luka pada

kulit.

Warna kulit

putih, turgor

kulit baik, tidak

ada luka pada

kulit.

12. Kuku Pendek dan

bersih

Pendek dan

bersih

Pendek dan

bersih

Pendek dan

bersih

Pendek dan

bersih

13. BB 80 kg 50 kg 20 kg 20 kg -

14. TB 175 cm 162 cm 135 cm 110 cm -

15. Tanda Vital TD : 120/80

mmHg

Nadi : 80

x/mnt

Suhu : 36,5 0C

RR : 18

x/mnt

TD : 110/70

mmHg

Nadi : 74 x/mnt

Suhu : 37,0 0C

RR : 18 x/mnt

Nadi : 80

x/mnt

Suhu : 37,1 0C

RR : 18

x/mnt

Nadi : 85

x/mnt

Suhu : 36,8 0C

RR : 20

x/mnt

Nadi : 86 x/mnt

Suhu : 37,6 0C

16. Kesimpulan Saat dikaji

Bapak E

dalam

keadaan

sehat.

Ada kelainan

kulit diduga

akibat alergi

makanan.

Pada KMS,

BB anak usia

sekolah

seharusnya

25 kg. BB

anak W

kurang dari 5

kg, berada

Saat dikaji

Anak H

dalam

keadaan

sehat.

Belum ada

tanda-tanda

penyakit akibat

belum di

imunisasi. Anak

R dalam keadaan

sehat.

12

Page 13: 98406293 Askep Keluarga Asli

pada garis

kuning.

VII. Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga

Keluarga berharap perawat dapat memberikan informasi kesehatan sehingga

anggota keluarga dapat memelihara kesehatannya.

13

Page 14: 98406293 Askep Keluarga Asli

ANALISA DATA

Tanggal : 02/05/2011

No. DATA MASALAH KEPERAWATAN1. S : Menurut Ibu N, anaknya mempunyai kebiasaan tidak menyukai sayur dan tidak terbiasa makan pagi di

rumah. Pagi hari biasanya sarapan dengan kue bakwan dan roti. Menurut anak W, kadang-kadang kuenya hanya habis setengah, makan siangnya sebelum pergi ke sekolah (pukul 12.00), pergi ke sekolah selalu dibekali dengan uang jajan, dan saat pergi mengaji (pukul 08.00) juga meminta uang jajan.Menurut ibu N, anak W makan siang kadang-kadang hanya habis setengah piring dengan lauk telur dan tempe dan kadang-kadang bisa menambah bila nafsu makannya sedang tinggi. Biasanya, ia makan malam setelah salat magrib. Bila tidak atau berkurang jajannya, anak W baru mau makan. Sore hari setelah pulang sekolah biasanya anak banyak jajan dan tidak mau makan malam.Menurut ibu N, pengeluaran untuk jajan anaknya sehari hampir Rp. 5000/ hari.Ibu N mengeluh anaknya sulit makan. Kadang-kadang kalau sudah makan di sore hari, anaknya jarang makan malam. Menurut ibu N, cara memasak sayuran dipotong-potong dahulu baru dicuci. Bila memasak nasi, biasanya beras dicuci sampai bersih sehingga air beras kelihatan bening. Bila memasak sayur, panci jarang ditutup dan biasanya sampai matang (benar).

O : BB 20 kg dengan tinggi badan 135 cm, pada kartu KMS anak usia sekolah perempuan berada pada garis kuning, seharusnya BB anak W adalah 25 kg. badan kelihatan agak kurus, turgor kulit baik, dan rambut hitam tidak rontok.

Kurang gizi pada keluarga Bapak E, khususnya pada anak W.

2. S : Ibu N mengatakan badannya terasa gatal sejak kemarin. Menurut ibu, dia tidak tahu penyebabnya secara pasti. Menurut ibu N, penyakit yang dideritanya ini sering kambuh, kemungkinan penyebabnya adalah alergi makan ikan laut, kadang-kadang setelah makan ikan teri dan ikan tongkol pun sering timbul merah dan gatal-gatal pada kulit. Biasanya ibu membeli salep Inexon di apotek/warung untuk mengobatinya. Kadang-kadang penyakit ini sembuh, kadang-kadang tidak. Bila tidak sembuh, ia baru pergi ke Puskesmas Merdeka.

O : Pada kedua tangan, perut dan dada terdapat kelainan kulit.

Gangguan integritas kulit pada keluarga Bapak E, khususnya pada ibu N.

3. S : Ibu N mengatakan sudah lama tidak datang ke posyandu untuk menimbang anaknya. Ibu N mengatakan anaknya belum diimunisasi Campak, DPT, Hepatitis, dan Polio.

O : Pada kartu KMS Balita terlihat imunisasi Campak, DPT III, Polio III, dan Hepatitis belum diberikan. Ibu N sudah 3 kali tidak datang ke posyandu.

Resiko PD31 pada keluarga Bapak E, khususnya pada anak R.

14

Page 15: 98406293 Askep Keluarga Asli

PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN

MASALAH KEPERAWATA N KRITERIA BOBOT NILAI PEMBENARANKurang gizi pada keluarga Bapak

E, khususnya pada anak W.

1. Sifat masalah : Aktual 1 3/3 X 1 = 1 Masalah adalah actual karena sudah menyerang anak, perlu tindakan perawatan, dapat berdampak pada masalah lain (infeksi, aktivitas, intelegensi)

2. Kemungkinan masalah diubah : sebagian

2 ½ X 2 = 1 Sumber daya keluarga ada (pendidikan, kemauan menerima perubahan), namun mengalami keterbatasan keuangan. Fasilitas kesehatan tersedia karena ada tenaga kesehatan yang datang ke keluarga. Keluarga mempunyai motivasi tinggi untuk merawat anaknya agar kekurangan gizi yang terjadi tidak bertambah parah.

3. Potensi untuk di cegah : tinggi 1 3/3 X 1 = 1 Masalah belum berat karena dapat sembuh jika kebutuhan gizi terpenuhi. Masalah dapat dicegah agar tidak bertambah parah, namun sangat membutuhkan peran serta keluarga dalam mengubah perilaku pemenuhan nutrisi. Membutuhkan waktu minimal 1 bulan untuk memulihkan gizi agar tidak bertambah parah.

4. Menonjolnya masalah : ada, merasa perlu segera diatasi.

1 2/2 X 1 = 1 Anggapan keluarga masalah gizi penting harus segera diatasi.

Jumlah 4Gangguan integritas kulit pada

keluarga Bapak E, khususnya pada

ibu N.

1. Sifat masalah : Aktual

1 3/3 X 1 = 1 Masalah adalah actual karena sudah menyerang ibu N, perlu tindakan keperawatan, dapat berdampak pada masalah lain (infeksi sekunder).

2. Kemungkinan masalah diubah : sebagian

2 ½ X 2 = 1 Sumber daya keluarga ada (pendidikan, kemauan menerima perubahan), namun mengalami keterbatasan dana. Fasilitas kesehatan tersedia karena ada tenaga kesehatan yang datang ke keluarga. Perlu adanya teknologi kesehatan dengan biaya obat yang murah. Keluarga diikutkan program JPS.

15

Page 16: 98406293 Askep Keluarga Asli

3. Potensi untuk dicegah : cukup

1 2/3 X 1 = 2/3 Masalah belum berat, namun sudah terjadi. Penyakit sering menyerang, belum diketahui sumber penyebab pasti terutama pada ibu N. penyakit dapat dicegah dengan penkes.

4. Menonjolnya masalah : ada, ingin segera diatasi

1 2/2 X 1= 1 Keluarga menyadari penyakit ini perlu diatasi karena mengganggu ibu N.

Jumlah 3 2/3Resiko PD31 pada keluarga Bapak E, khususnya pada anak R.

1. Sifat masalah : Mengancam kesehatan

1 2/3 X 1 = 2/3 Masalah belum terjadi, namun perlu dilakukan upaya pencegahan dengan imunisasi.

2. Kemungkinan masalah diubah : Mudah

2 2/2 X 2 =2 Sumber daya keluarga ada (pendidikan, kemauan menerima perubahan), namun mempunyai dana yang terbatas. Sumber daya masyarakat ada, fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan tersedia. Keluarga mempunyai motivasi untuk mengimunisasi anak.

3. Potensial masalah untuk dicegah : Cukup

1 2/3 X 1 = 2/3 Masalah belum terlalu berat, namun sudah berlangsung, dapat diatasi/dicegah dengan penkes. Masih memiliki waktu untuk diimunisasi karena usia anak masih 1 tahun.

4. Menonjolnya masalah : Masalah tidak dirasakan.

1 0/2 X 1 = 0 Keluarga tidak merasakan masalah tersebut.

Jumlah 3 1/3

Diagnosa Keperawatan Prioritas

1. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan pada anak usia sekolah dan risiko kurang gizi pada anggota keluarga Bapak E yang lain yang berhubungan

dengan KMK (Ketidak mampuan Keluarga) merawat anggota keluarga dengan masalah kurang gizi.(4)

2. Gangguan integritas kulit pada ibu N keluarga Bapak E yang berhubungan dengan KMK (Ketidak mampuan Keluarga) merawat anggota keluarga dengan

masalah penyakit kulit.(3 2/3)

16

Page 17: 98406293 Askep Keluarga Asli

3. Risiko PD31 pada anak R keluarga Bapak E yang berhubungan dengan KMK (Ketidak mampuan Keluarga) merawat anggota keluarga dengan masalah

imunisasi.(3 1/3)

17

Page 18: 98406293 Askep Keluarga Asli

RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA

Nama KK : Bapak E Alamat : Jl.Muhajirin 26 Ilir Lrg.Khotib 1 No.19 RT 13 RW 05 Talang Semut.

18

No Diagnosa Perawatan

Tujuan Evaluasi Rencana Intervensi

Umum Khusus KRITERIA Standar

Page 19: 98406293 Askep Keluarga Asli

19

Page 20: 98406293 Askep Keluarga Asli

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No. DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI1 Pemenuhan nutrisi kurang dari

kebutuhan pada anak usia sekolah dan risiko kurang gizi pada anggota keluarga Bapak E yang lain yang berhubungan dengan KMK (Ketidak mampuan Keluarga) merawat anggota keluarga dengan masalah kurang gizi.

03/05/2011 Memberi penyuluhan tentang :- Arti gizi dan kurang gizi- Penyebab kekurangan gizi- Tanda gejala kekurangan gizi- Arti warna pada KMS anak usia

sekolah

1. Struktura. Keluarga Bapak E dapat bekerja sama

dengan mahasiswa.b. Keluarga khususnya klien (Anak W)

mengerti maksud dan kunjungan hari ini.

2. Proses a. Keluarga dapat terlihat aktif dalam

diskusi.b. Keluarga menunjukkan minat terhadap

kegiatan atau tindakan yang dilakukan.c. Keluarga dapat memberikan respon

verbal dan non verbal yang baik.d. Keluarga kooperatif selama kegiatan

berlangsung.e. Keluarga tampak serius untuk mengenal

masalah gizi yang terjadi pada anaknya.

3. Hasil a. Keluarga dapat menjelaskan arti gizi dan

kurang gizi.b. Keluarga dapat menjelaskan penyebab

kekurangan gizi.c. Keluarga dapat menjelaskan tanda gejala

kekurangan gizi.d. Keluarga dapat menjelaskan arti warna

pada KMS anak usia sekolah.

20

Page 21: 98406293 Askep Keluarga Asli

2. Gangguan integritas kulit pada ibu N keluarga Bapak E yang berhubungan dengan KMK (Ketidak mampuan Keluarga) merawat anggota keluarga dengan masalah penyakit kulit.

04/05/2011 Memberi penyuluhan tentang :- pengertian penyakit kulit- penyebab penyakit kulit- tanda gejala penyakit kulit- bahaya/akibat penyakit kulit- cara merawat dan mengobati

penyakit kulit.

1. Struktura. Keluarga Bapak E dapat bekerja sama

dengan mahasiswa.b. Keluarga khususnya klien (Ibu N)

mengerti maksud dan kunjungan hari ini.

2. Prosesa. Keluarga dapat terlihat aktif dalam

diskusi.b. Keluarga menunjukkan minat terhadap

kegiatan atau tindakan yang dilakukan.c. Keluarga dapat memberikan respon

verbal dan non verbal yang baik.d. Keluarga kooperatif selama kegiatan

berlangsung.e. Keluarga mampu mengambil keputusan

untuk merawat dan mengobati penyakit kulit yang diderita Ibu N.

3. Hasil a. Keluarga dapat menjelaskan pengertian

penyakit kulit.b. Keluarga dapat menjelaskan penyebab

penyakit kulit.c. Keluarga dapat menjelaskan tanda gejala

penyakit kulit.d. Keluarga dapat menjelaskan

bahaya/akibat penyakit kulit.e. Keluarga dapat menjelaskan cara

merawat dan mengobati penyakit kulit.

21

Page 22: 98406293 Askep Keluarga Asli

3. Risiko PD31 pada anak R keluarga Bapak E yang berhubungan dengan KMK (Ketidak mampuan Keluarga) merawat anggota keluarga dengan masalah imunisasi

05/05/2011 Memberi penyuluhan tentang :- pengertian imunisasi- macam-macam imunisasi- jenis penyakit yang dapat

dicegah dengan imunisasi- penyakit yang akan terjadi jika

anak tidak diimunisasi.

1. Struktura. Keluarga Bapak E dapat bekerja sama

dengan mahasiswa.b. Keluarga khususnya klien (Anak R)

mengerti maksud dan kunjungan hari ini.

2. Prosesa. Keluarga dapat terlihat aktif dalam

diskusi.b. Keluarga menunjukkan minat terhadap

kegiatan atau tindakan yang dilakukan.c. Keluarga dapat memberikan respon

verbal dan non verbal yang baik.d. Keluarga kooperatif selama kegiatan

berlangsung.e. Keluarga mengerti akan pentingnya

imunisasi khususnya pada Anak R sehingga mereka segera membawa anaknya ke Posyandu.

3. Hasil a. Keluarga dapat menjelaskan pengertian

imunisasi.b. Keluarga dapat menjelaskan macam-

macam imunisasi.c. Keluarga dapat menjelaskan jenis

penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

d. Keluarga dapat menjelaskan penyakit yang akan terjadi jika anak tidak diimunisasi.

22

Page 23: 98406293 Askep Keluarga Asli

23