982-2493-1-pb

Upload: ta-jun-etcher

Post on 03-Apr-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 982-2493-1-PB

    1/11

    ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG SECARA ANALITIS PADA

    PROYEK GBI BETHEL MEDAN

    Christina R Siregar1 dan Rudi Iskandar2

    1Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl,Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan

    Email :[email protected] Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara. Jl Perpustakaan No.1 Medan

    ABSTRAK

    Suatu perencanaan pondasi tiang harus dilakukan dengan teliti dan secermat mungkin. Setiap Pondasi harus mampumendukung beban sampai batas keamanan yang telah ditentukan, termasuk mendukung beban maksimum yang

    mungkin terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kapasitas daya dukung dan penurunan pondasi tiangpancang pada Proyek GBI Bethel Medan. Analisis dilakukan dengan metode statis dan dinamis untuk mengetahuikapasitas daya dukung tiang pancang dan penurunan yang terjadi. Kapasitas dukung tiang pancang dengan metode

    statis dihitung berdasarkan data- data lapangan (SPT), sedangkan metode dinamis dihitung berdasarkan datalapangan yaitu data kalendering dan PDA yang diperoleh saat pemancangan. Dalam tulisan ini, akan dijelaskansecara singkat bagaimana mencari daya dukung tiang pancang beberapa metode seperti Meyerhof, New Modified

    ENR,Danish Formula,WIKA dan penurunan elastis. Dari hasil perhitungan diperoleh daya dukung ultimate tiangtunggal berdasarkan data SPT Qu= 270,298 ton dan daya dukung ultimate tiang kelompok Qg=700,612 ton. Dayadukung ultimate tiang tunggal berdasarkan data kalendering (Modified New ENR) Qu=333,884 ton dan daya

    dukung ultimate tiang kelompok Qg=865,427 ton. penurunan elastis tiang kelompok menurut Meyerhof diperoleh21,41 mm < 25 mm. Penurunan elastis tiang kelompok memenuhi syarat yang diijinkan untuk bangunanberdasarkan ASTM D1143-81.

    Kata kunci : kapasitas daya dukung , SPT , kalendering , PDA, penurunan elastis.

    ABSTRACT

    A pile foundation design should be done carefully and as carefully as possible. Each foundation must be able tosupport loads up to the limit safely, including supporting the maximum load that may occur. The purpose of thisstudy was to determine the bearing capacity and settlement of pile foundation at Bethel GBI Medan Project.

    Analyses were performed by static and dynamic methods to determine the bearing capacity of piles and settlement.Bearing capacity of piles with static methods is calculated based on the data field (SPT), while the method ofdynamically calculated based on the field data is data obtained kalendering and PDA while driving operation. In this

    paper, we describe briefly how the calculate bearing capacity of the pile for some methods such as Meyerhof, New

    Modified ENR, Danish Formula,WIKA and elastic settlement of pile. From the results and analysis data , ultimatebearing capacity for single pile base on SPT data (Qu) =270,298 ton and ultimate bearing capacity for group pile(Qg) = 700,612 ton. Ultimate bearing capacity for single pile base on kalendering data (Qu) = 333,884 ton and andultimate bearing capacity for group pile (Qg) = 865,427 ton. Elastic settlement for group pile base on MeyerhofMethod is 21,41 mm < 25 mm. Elastic settlement for group pile fulfills the allowable term for building according to

    ASTM D1143-81.

    Keywords: bearing capacity, SPT, kalendering, PDA, elastic settlement

    1. PENDAHULUANSalah satu tahapan paling awal yang perlu dilakukan dalam perencanaan pondasi adalah penyelidikan tanah. Ujipenyelidikan tanah diperlukan untuk mengetahui daya dukung dan karateristik tanah serta kondisi geologi. Daya

    dukung tiang pancang dapat dihitung menggunakan metode yang disarankan para ahli berdasarkan data-datapenyelidikan tanah yang diperoleh di lapangan yaitu data SPT , kalendering, PDA dan data laboratorium. Olehsebab itu, konstruksi dapat dikatakan aman apabila daya dukungnya lebih besar dari beban bangunannya.

  • 7/28/2019 982-2493-1-PB

    2/11

    2. TUJUANMenghitung nilai daya dukung tiang pancang berdasarkan data SPT, data kalendering, dan membandingkan nilaidaya dukung ultimate tiang pancang berdasarkan data tes PDA (Pile Driving Analizer) serta menghitungpenurunan tiang pancang pada Proyek GBI Bethel Medan.

    3. METODELOGI PENELITIANUntuk mencapai maksud dan tujuan studi ini, dilakukan beberapa tahapan yang dianggap perlu dan secara garisbesar diuraikan sebagai berikut :

    Tahapan pertama adalah melakukan review dan studi kepustakaan terhadap text book dan jurnal-jurnal terkaitdengan pondasi tiang, permasalahan pada pondasi tiang, dengan desain dan pelaksanaan pemancangan tiang.

    Tahapan kedua adalah meninjau langsung ke lokasi proyek dan menentukan lokasi pengambilan data yangdianggap perlu.

    Tahapan ketiga adalah Pelaksanaan pengumpulan data data.Data yang diperoleh adalah :1. Data hasil SPT

    2. Data hasil kalendering.3. Data uji laboratorium4. Data tes PDA (Pile Driving Analizer)

    Tahap keempat adalah mengadakan analisis data dengan menggunakan data-data diatas berdasarkan formulayang ada.

    Tahapan kelima adalah mengadakan analisis terhadap hasil perhitungan yang dilakukan dan membuatkesimpulan.

    4. HASIL DAN PEMBAHASANPenulis akan mengaplikasikan metode perhitungan daya dukung tiang yang telah disampaikan pada Bab II. Dayadukung tiang akan dihitung dengan menggunakan data hasil SPT yaitu jumlah pukulan (N), perhitungan dayadukung dengan menggunakan data kalendering yang diperoleh saat pemancangan tiang, dan data tes PDA.

    Perhitungan daya dukung tiang pancang berdasarkan data SPT (BH-1)Perhitungan kapasitas daya dukung tiang pancang dari data SPT memakai Metode Meyerhof dan data diambilpada titik BH-1 pada as E-4.

    Tanah non-kohesif

    Daya dukung ujung pondasi pada tanah non-kohesif diperoleh dari persamaan :

    Qp = 40 x N

    SPT x

    x Ap (1)

    Tahanan geser selimut tiang pancang pada tanah non-kohesif diperoleh dari persamaan :

    Qs = 2 x N-SPT x p x Li (2)

    dengan N-SPT = N yang telah dikoreksi, Li = panjang lapisan tanah, p = keliling tiang, dan Ap = luaspenampang tiang.

    Tanah kohesif

    Daya dukung ujung pondasi pada tanah kohesif diperoleh dari persamaan :

    Qp = 9 x Cu x Ap (3)

  • 7/28/2019 982-2493-1-PB

    3/11

    Tahanan geser selimut tiang pancang pada tanah non-kohesif diperoleh dari persamaan :

    Qs = x Cu x p x Li (4)

    dengan = koefisien adhesi antara tanah dan tiang, Li = panjang lapisan tanah, p = keliling tiang, Ap = luas

    penampang tiang, Cu = kohesi undrained.

    Tabel 1. Perhitungan daya dukung tiang berdasarkan data SPT (BH-1)

    Berdasarkan perhitungan daya dukung dengan data SPT pada kedalaman 11 meter diperoleh daya dukung

    sebesar 256,465 ton . Sedangkan daya dukung pada kedalaman 14 m diperoleh sebesar 270,298 ton.

    Perhitungan daya dukung tiang pancang berdasarkan data SPT (BH-2) Perhitungan kapasitas daya dukung tiang pancang dari data SPT memakai Metode Meyerhof dan data diambilpada titik BH-2 pada as M-10.

  • 7/28/2019 982-2493-1-PB

    4/11

    Tabel 2. Perhitungan daya dukung tiang berdasarkan data SPT (BH-2)

    Berdasarkan perhitungan daya dukung dengan data SPT pada kedalaman 11 meter diperoleh daya dukung sebesar324,925 ton.

    Perhitungan daya dukung tiang pancang berdasarkan data kalendering (Modified New ENR)

    Perhitungan kapasitas daya dukung dari pengambilan kalendering di lapangan dengan Danish Formula, MetodeENR, dan Metode WIKA dihitung pada titik E-4 yaitu pile 2. Daya dukung berdasarkan kalendering dengan

    Metode Modified New ENR diperoleh dari persamaan :

    Qu = x (5)dengan E = efisiensi hammer, WR = berat hammer, h = tinggi jatuh ram, S = penetrasi pukulan per cm,C = 0.254 cm, n = koefisien restitusi antara ram dan pile cap, Wp = berat tiang.

    Qu = x = ,,,, x ,,,,, = 333,884 ton

    Berdasarkan Persamaan (5), diperoleh kapasitas daya dukung ultimate menurut metode Modified New ENR

    yaitu sebesar 333,884 ton. Perhitungan kapasitas berdasarkan kalendering lapangan dengan mengambil 1 titiktiang pancang pada as E-4 pile no.2 yang dapat dilihat pada lampiran.

    III.3 Perhitungan daya dukung tiang pancang berdasarkan data kalendering (Danish Formula)

    Perhitungan kapasitas daya dukung dari pengambilan kalendering di lapangan dengan Danish Formula,Metode ENR, dan Metode WIKA dihitung pada titik E-4 yaitu pile 2. Daya dukung berdasarkan kalenderingdengan Metode Modified New ENR diperoleh dari persamaan :

    Qu = ,(6)

  • 7/28/2019 982-2493-1-PB

    5/11

    dengan = efisiensi tiang pancang, E = energi hammer, S = penetrasi pukulan per cm, L = panjang tiang, dan

    Ep = modulus elastisitas tiang.

    Qu =,

    ,

    ,,,

    ,

    = 492,469 ton

    Berdasarkan Persamaan (6), diperoleh kapasitas daya dukung ultimate menurut Danish Formula yaitu

    sebesar 492,469 ton. Perhitungan kapasitas berdasarkan kalendering lapangan dengan mengambil 1 titik tiangpancang pada as E-4 pile no.2 yang dapat dilihat pada lampiran.

    III.4 Perhitungan daya dukung tiang pancang berdasarkan data kalendering (WIKA)Perhitungan kapasitas daya dukung dari pengambilan kalendering di lapangan dengan Danish Formula,

    Metode ENR, dan Metode WIKA dihitung pada titik E-4 yaitu pile 2. Daya dukung berdasarkan kalendering

    dengan Metode Modified New ENR diperoleh dari persamaan :

    Qu =

    x

    (7)dengan W = berat ram, H = tinggi jatuh hammer, S = penetrasi pukulan per cm , K= rebound , e = koefisien

    restitusi (0,25) dan P = berat tiang.

    Qu = x = ,,, x ,,,,, = 355,784 ton

    Berdasarkan Persamaan (7), diperoleh kapasitas daya dukung ultimate menurut metode WIKA yaitusebesar 355,784 ton. Perhitungan kapasitas berdasarkan kalendering lapangan dengan mengambil 1 titik tiangpancang pada as E-4 pile no.2 yang dapat dilihat pada lampiran.

    Perhitungan daya dukung tiang pancang berdasarkan data tes PDA (Pile Driving Analyzer)Tujuan pengujian dinamis ini adalah untuk mengetahui besarnya daya dukung ultimate tiang pancang tunggalyang dilakukan di lapangan dengan berbagai dimensi dan karakteristik tiang yang telah ditentukan melaluiperencanaan sebelumnya, baik untuk pemilihan tiang maupun lokasinya.

    Berdasarkan hasil pengujian Tes PDA , tiang pancang dengan diameter 50 cm memiliki daya dukung ultimatesebagai berikut :

    Tabel 3. Hasil tes PDA

    No. Penampang Qultimate

    (ton)

    N3 50 cm 170,05

    B3 50 cm 116,1

    L13 50 cm 234,4

    Titik B3 adalah titik yang mendekati titik pada pengujian SPT (BH1). Nilai daya dukung ultimate tiangpancang adalah 116,1 ton.

  • 7/28/2019 982-2493-1-PB

    6/11

    Perhitungan daya dukung tiang pancang kelompok berdasarkan efisiensi

    1. Metode Converse-LabarreEfisiensi kelompok tiang (Eg) diperoleh dari persamaan :

    Eg = 1 ()() (8)dengan = arc tg d/s, dalam derajat, n = jumlah tiang dalam satu baris, dan m = jumlah baris tiang.

    Diketahui :Diameter tiang pancang (d) = 50 cm, jarak pusat antar tiang (s) = 150 cm, m = 3, n = 1 (Gambar 1)

    = arc tan ds

    = arc tan50 cm

    150 cm= 18,435

    Eg=1 18,435 (1 1)3+(3 1)190 . 3 .1

    Eg = 0,864

    Gambar 1. Kelompok tiang padapile cap

    2. MetodeLos Angeles GroupEfisiensi kelompok tiang (Eg) dapat diperoleh dari persamaan :

    Eg = 1 ..m(n 1) + (m 1) + 2(m 1)(n 1) (9)

    dengan d = diameter tiang, s = jarak pusat antar tiang , n = jumlah tiang dalam satu baris, dan m = jumlah baris

    tiang.

    Diketahui :Diameter tiang pancang (d) = 50 cm, jarak pusat antar tiang (s) = 150 cm, m = 3, n = 1 (Gambar 1)

    Eg=1 50150.3.1

    3(1 1) + (3 1) + 2(3 1)(1 1) Eg = 0,778

  • 7/28/2019 982-2493-1-PB

    7/11

    Tabel 3. Daya dukung ultimate tiang kelompok berdasarkan efisiensi

    Perhitungan distribusi beban pada tiang pancang

    Data :

    V = 296,34 ton

    Mx = 33,76 tmMy = 10,40 tm

    x1 = 0 mx2 = 0,75 mx3 = 0,75 my1 = 0,866 m

    y2 = 0,433 my3 = 0,433 mx = ( 2 x 0,75 ) = 1,125

    y = (2 x 0,433) + 0,866 = 1,124

    Perhitungan distribusi beban pada masing-masing tiang diperoleh dari persamaan :

    P =

    .

    .

    (10)

    Dari Persamaan (10) , beban maksimum yang diterima untuk tiang :

    P1 = . .

    =, + , . ,, + , .(,),

    = 118,712 ton

    Metode Efisiensi

    SPT

    (Meyerhof)

    Data Kalendering

    Modified New

    ENR

    Danish

    Formula

    WIKA

    Converse-Labbare

    Qult (Ton) 700,612 865,427 1276,480 922,192

    Qall (Ton) 280,245 288,474 319,119 307,396

    Los AngelesGroup

    Qult (Ton) 630,876 779,285 1149,423 830,400

    Qall (Ton) 252,350 259,350 287,355 276,798

  • 7/28/2019 982-2493-1-PB

    8/11

    Hu

    Tabel 4. Perhitungan beban tiang maksimum

    No.tiang Koordinat x2 y2 V/n . . Px y1 0 0,866 0 0,750 98,78 0 26,011 72,769

    2 0,75 0,433 0,563 0,187 98,78 6,927 13,005 118,712

    3 0,75 0,433 0,563 0,187 98,78 6,927 13,005 104,8581,125 1,124 296,339

    Berdasarkan distribusi beban pada tiang pancang , besar beban pada tiang 2 sebesar 118,712 ton.

    Perhitungan penurunan elastis tiang kelompok

    Penurunan elastis tiang adalah penurunan yang terjadi dalam waktu dekat atau dengan segera setelah penerapan

    beban (elastic settlement atau immediate settlement). Penurunan elastis biasanya terjadi pada tanah pasir.Tanahpada Proyek GBI Bethel Medan dominan pasir oleh sebab itu harus dihitung penurunan elastis tiangnya.

    Perhitungan penurunan tiang kelompok (Meyerhof,1976) menggunakan rumus empiris untuk penurunan elastistiang sebagai berikut :

    Sg = (11)

    dengan q =, Bg = lebar tiang grup, Lg = panjang tiang grup, Ncorr = N-SPT yang dikoreksi

    Berdasarkan Persamaan (11) diperoleh penurunan elastis kelompok tiang menurut metode Meyerhof(1976) yaitu sebesar 21,41 mm.Penurunan kelompok tiang lebih kecil dari penurunan ijin untuk bangunan

    sebesar 25 mm berdasarkan ASTM D1143-81.

    Perhitungan daya dukung horizontal tiang pancang tunggal

    Pondasi tiang terkadang harus menahan beban lateral (horizontal), antara lain beban angin, beban gempa, danbeban lainnya. Beban-beban tersebut akan bekerja pada ujung atas (kepala tiang). Hal ini akan menyebabkankepala tiang terdeformasi lateral.Oleh sebab itu perlu dihitung daya dukung horizontal (tahanan lateral).

    Gambar 2. Tiang menahan beban horizontal (lateral)

    Berikut adalah perhitungan daya dukung horizontal berdasarkan Metode Broms :

    1) Cek perilaku tiang dengan menghitung faktor kekakuan tiang (tanah non-kohesif)

    T = (12)dengan E = modulus elasitas tiang, I = inersia tiang , dan nh = koefisien variasi modulus.

  • 7/28/2019 982-2493-1-PB

    9/11

    Diketahui : E = 364060,4 kg/cm2 , I = 306640,625 cm4 , nh = 7275 kN/m3

    Berdasarkan Persamaan (12) diperoleh T = 6,92 m sehingga tiang pancang tersebut dikategorikan tiang panjangL 4T (14 m 6,92 m).

    2) Cek keruntuhan tanah akibat beban lateral tiang

    Momen maksimum yang harus ditahan oleh tiang, bila tanah didesak ke arah horizontal oleh tiang sampaitanahnya runtuh pada Persamaan (13), nilai momen lentur spun pile diperoleh dari tabel spesifikasi tiangpancang produksi WIKA Beton dengan diameter tiang 50 cm sebesar 10,50 tm :

    Mmax = B . .L .K (13)dengan B = diameter tiang, = berat isi tanah , L = panjang tiang, dan KP = koefisien tanah pasif.

    Mmax = (0,5 m).16,421 .(14) .(3,131)= 70540,215 kN.m > My = 105 kN.m

    Karena Mmax > My , maka tidak terjadi keruntuhan tanah, sehingga gaya horizontal ultimit ditentukan oleh

    kekuatan bahan tiang dalam menahan beban momen.

    3) Cek keruntuhan tiang akibat momen lentur maksimum tiangMmax dianggap sama dengan My, digunakan Persamaan (14) :

    Hu =

    , . . (14)

    dengan Mu = momen lentur maksimum , B = diameter tiang, = berat isi tanah , L = panjang tiang, dan KP =koefisien tanah pasif.

    Hu = (.)

    , ( ,

    . , . ,

    Hu = 157,242 kN = 15,724 ton

    Sehingga Hijin = = ,, = 62,897 kN

    4) Pengecekan dengan grafik hubungan Mu/B4Kp dan Hu/B3Kp pada Gambar 3 :

    Untuk nilai . . =32,676 dengan e/B = 0 , maka dari Gambar (3) , diperoleh nilai

    . . = 23,4

    Gambar 3. Tahanan lateral ultimit dalam tanah granuler

    32,676

    23 4

  • 7/28/2019 982-2493-1-PB

    10/11

    Hu = 23,4 x Kp x B3 x

    = 23,4 x 3,131 x (0,5)3

    x 16,421= 150,386 kN (hasil mendekati)

    5) Hitung defleksi lateral yang terjadi

    Defleksi lateral dalam cara Broms untuk tiang ujung jepit dapat dihitung sebagai berikut :

    yo =,

    ()/ ( . )/ (15)dengan H = tahanan lateral, nh = koefisien variasi modulus Terzaghi , Ep = modulus elastisitas tiang, dan

    I = inersia tiang.

    Diketahui H = 62,897 kN, nh = 7275 kN/m3, Ep = 364060,4 kg/cm2 , Ip = 306640,625 cm4

    Berdasarkan Persamaan (15) diperoleh defleksi lateral (yo) = 0,270 cm < 1 cm (defleksi maksimum yang

    diperbolehkan).

    5. KESIMPULANBerdasarkan hasil perhitungan pada Pembangunan GBI Bethel Medan, maka dapat diambil kesimpulan sebagaiberikut :

    1. Hasil perhitungan daya dukung ultimit tiang pancang tunggal dari data SPT (BH-1) , kalendering (E-4), dantes PDA (B-3) pada kedalaman 14 m sebagai berikut :

    A. Berdasarkan data SPT, Qu= 270,298 tonB. Berdasarkan data kalendering (Metode ENR) = 333,884 tonC. Berdasarkan data kalendering (Danish Formula) =492,469 tonD. Berdasarkan data kalendering (WIKA) = 355,784 tonE. Berdasarkan tes PDA (B-3) = 116,1 ton

    2. Hasil perhitungan daya dukung ultimate tiang kelompok berdasarkan efisiensiA. Metode Converse Labbare (Eg=0,864)

    Berdasarkan data SPT , Qg= 700,612 ton Berdasarkan data kalendering (Metode ENR), Qg= 865,427 ton Berdasarkan data kalendering (Danish Formula), Qg= 1276,480 ton Berdasarkan data kalendering (WIKA), Qg= 922,192 ton

    B. Metode Los Angeles Group (Eg=0,778) Berdasarkan data SPT , Qg= 630,876 ton Berdasarkan data kalendering (Metode ENR), Qg= 779,285 ton Berdasarkan data kalendering (Danish Formula), Qg= 1149,423 ton Berdasarkan data kalendering (WIKA), Qg= 830,400 ton

    3. Hasil perhitungan daya dukung ultimate tiang tunggal berdasarkan SPT

    Titik BH-1 pada kedalaman 11 m dengan nilai N=27 pukulan,Qult = 256,465 ton

    Titik BH-2, pada kedalaman 11 m dengan nilai N=60 pukulanQult = 324,925 ton

    Daya dukung tiang pada titik BH-1 lebih kecil dari daya dukung tiang pada BH-2 berdasarkan Uji StandardPenetration Test(SPT) dengan Metode Meyerhof akibat adanya lensa pada titik BH-1 pada kedalaman 8meter dan kondisi tanah yang buruk.

    4. Berdasarkan hasil perhitungan penurunan elastis kelompok tiang dengan Metode Meyerhof diperolehpenurunan kelompok tiang sebesar 21,41 mm < penurunan ijin tiang sebesar 25 mm, penurunan kelompoktiang memenuhi syarat-syarat penurunan pada bangunan yang diijinkan pada ASTM D1143-81.

  • 7/28/2019 982-2493-1-PB

    11/11

    5. Berdasarkan hasil perhitungan daya dukung horizontal tiang pancang tunggal diperoleh daya dukungsebesar 15,724 ton dan besar defleksi lateral sebesar 2,7 mm. Daya dukung ultimit tiang tunggal yangdiperoleh dari tes PDA sebesar 116,1 ton dan nilai SPT diperoleh sebesar 270,928 ton. Hasil ini berbedadengan nilai SPT akibat stratifikasi tanah yang berbeda dan kemungkinan kekeliruan saat pengujian pada

    titik tersebut.

    6. DAFTAR PUSTAKABadan Standarisasi Nasional. Cara Uji Penetrasi Lapangan dengan SPTSNI 4153 : 2008. Bandung : 2008.

    Bowles, E Joseph . 1999.Analisa dan Disain Pondasi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.Hardiyatmo, Hary Christady. 2003 . Teknik Pondasi 2. Yogyakarta: Beta OffsetDas, Braja, M. 1999. Principles of Geotechnical Engineering fourth edition.Canada: Thomson Canada Limited.

    Das, Braja, M. 2007. Principles of Geotechnical Engineering sixth edition. Canada: Thomson Canada Limited.Hardiyatmo, Hary Christady. 1994 .Mekanika Tanah 2. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Hardiyatmo, Hary Christady. 1996 . Teknik Pondasi 1. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Hardiyatmo, Hary Christady. 2010 . Teknik Pondasi 2 . Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.H.S, Sardjono. 1988. Pondasi Tiang Pancang Jilid 1 . Surabaya : Sinar Wijaya.H.S, Sardjono. 1991. Pondasi Tiang Pancang Jilid 2 . Surabaya : Sinar Wijaya.

    Peck, Ralph B . 1996 . Teknik Pondasi . Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.PERCA Nusa Wahana Consultant. 2010.Laporan Akhir Penyelidikan Tanah Proyek GBI Medan .PERCA Nusa Wahana Consultant. 2010.Laporan Pengujian Dinamis Pile Driving Analysis Proyek GBI Medan .

    Poulos, H.G., dan Davis, E.H. 1980 . Pile Foundations Analysis and Design. America : John Willey and SonsPublishers, Inc.

    Putra, Hendri Gusti. 2008. Jurnal Rekayasa Sipil . Pertimbangan Dalam Pemilihan Daya Dukung Pondasi TiangPancang Dengan Beberapa Metoda (Statik,Dinamik,Tes PDA),vol 4 no.2, hal 37- hal 48.

    Sosrodarsono, Suyono. 2005.Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi. Jakarta : Pradnya Paramita.Wijaya Karya Beton .2008. Presentasi Tiang Pancang. Jakarta : Wika Learning Center.