92676231 avulsi dan fraktur alveolar
DESCRIPTION
dentistryTRANSCRIPT
-
1. Avulsi.
Adalah Keluarnya gigi dari soket. Factor yang paling penting dalam kesuksesan
dalam perawatan gigi avulsi adalah panjangnya waktu dimana gigi berada diluar
soket, keadaan gigi, jaringan periodontal dan cara yang digunakan sebelum gigi
tersebut di replantasi. Lebih cepat gigi tersebut direplantasi maka lebih baik juga
prognosisnya.
Media penyimpanan yang bias digunakan untuk melindungi gigi avulsi adalah,
saliva pasien (vestibulum), salin, susu dan media sel kultur. Sebelumnya gigi
dicuci dengan memegang mahkota di bawah air mengalir. Jika gigi telah
direplantasi dan posisikan gigi pada posisi yang baik maka lakukan splinting
selama 7-10 hari.
Stabilisasi
Trauma Dentoalveolar Durasi dari ImobilisasiGigi yang bergerak
Gigi yang berubah posisi
Faktur akar
Replantasi gigi (matur)
Replantasi gigi (imatur)
7-10 hari
2-3 minggu
2-4 bulan
7-10 hari
3-4 minggu
Jika membawa gigi ke dental office kurang dai 20 menit dengan gigi beada di lua
soket, bilas gigi tersebut dengan salin dan segera lakukan replantasi. Darah
yang berada dalam soket tidak harus dibersihkan semua cukup lakukan suction
dan iigasi dengan salin steril ke dalam soket. Permukaan akar dai gigi tidak
boleh di gosok. Jika gigi telah berda di lua soket lebih dari 20 menit, replantasi
gigi dapat dilakukan setelah meendam gigi dengan larutan Hank Balanced Salt
selama 30 menit dan dilanjutkan dengan doxycyciine (I mg/20 cc larutan salin)
selama 5 menit. Setelah itu gigi haus direplantasi dan splinting.
Untuk menstabilkan gigi avulsi dapat digunakan berbagai material, seperti wires,
arch bas dan splints. Dalam menstabilkan gigi avulsi perlu dihindari penstabilan
yang sangat rigid karena akan menyebabkan ankilosis dan resorbsi akar
eksternal. Pergerakan gigi fisiologis akan merangsang pembentukan fibous dan
perlekatan akar pada tulang alveolar.
-
5 faktor yang harus diperhatikan sebelum mereplantasi gigi avulsi
a. Gigi avulsi harus tidak memiliki penyakit periodontal yang parah
b. Soket alveolar dapat memberikan tempat untuk gigi berada di dalam soket
c. Tidak ada kontraindikasi dari perawatan ortodontik seperti gigi yang crowded
yang signifikan
d. Periode gigi berada diluar soket. Lebih dari 2 jam biasanya memiliki
prognosis yang buruk. Apanila gigi direplantasi sekitar 30 menit setelah avulsi
maka prognosisnya excellent.
e. Perkembangan akar harus diperhatikan.
2. Fraktur alveolar
Fraktur yang kecil melalui prosesus alveolar sering kali bersamaan dengan
frkatur dari gigi. Namun bagaimanapun. Fraktur prosesur alveolar dapat terjadi
sendiri dan harus dilakukan perawatan. Penanganan dari fraktur alveolar adalah
memposisikan segmen yang fraktur pada posisi yang tepat dan stabilkan sampai
penyembuhan tulang terjadi. Prosedur ini dapat dengan sederhana dilakukan,
yaitu dengan penekanan menggunakan jari yang sebelumnya telah dilakukan
anastesi. Namun untuk segmen dentoalveolar yang berupa serpihan susah untuk
dilakukan reposisi dan hal ini membutuhkan open surgical.
Gigi dengan fraktur akar harus dilakukan perawatan endodontik dalam waktu 1-2
minggu untuk mencegah adanya inflamasi resorbsi akar serta mencegah adanya
infeksi. Sgemen dentoalveolar harus distabilkan sampai sekitar 4 minggu untuk
memberikan waktu penyembuha tulang. Beberapa cara untuk menstabilkannya
yaitu dengan mengikatkan arch bar pada mesial distal gigi dan segmen serta di
dalam segmen alveolar yang fraktur. Gigi yang berbatasan langsung dengan
segmen yang mengalami fraktur biasanya tidak dikawat pada arch bar sehingga
gigi tersebut dapat terjaga kebersihannya. Penggunaan etsa asam wire dapat
juga digunakan. Splint dengan cold cure acrylic dapat juga digunakan setelah
mereposisi segmen alveolar. Splint juga dapat dilakukan dengan mengawat gigi
dengan gigi diantara segmen yang fraktur.