9 identifikasi gelombang

Upload: ikhsan-setyawan

Post on 03-Mar-2016

7 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

DSS

TRANSCRIPT

  • IDENTIFIKASI GELOMBANGPada satu penembakan (shooting) dapat direkam bermacam-macam gelombang seperti, gelombang langsung (ground roll, air blast/airwave), gelombang pantul, gelombang bias, gelombang multiple, gelombang noise (baik koheren maupun random) dll.

    Untuk dapat mengenal lebih baik terhadap jenis gelombang-gelombang tersebut perlu dipelajari sifat gelombangnya terutama dari sudut geometri rambatan dan kurva waktu rambatnya terhadap offset.

  • 1. Gelombang Pantul

    1.1. Pemantul Datar Untuk model dua lapis dengan kecepatan tetap, waktu rambat gelombangnya adalah (5.1)

    dengan menggunakan metode bayangan akan didapat jarak lintasan yang sama, yaitu jarak SC = CI sehingga lintasan IR = SCR. Bila dinyatakan dalam offset x, maka t = IR/V Vt = IR, atau V2 t2 = x2 + 4h2(5.2)

  • Persamaan (5.2) tersebut akan berupa hyperbola bila di plot antara waktu rambat t terhadap offset x seperti yang dilukiskan pada gambar 5.3.

    Untuk gelombang langsung pada lintasan SR, pada mana SR < SC + CR, mempunyai waktu rambat gelombang,(5.3)

    Kecepatan lapisan pertama dapat ditentukan dari kurva gelombang langsung yang diplot antara waktu rambat t versus offset x sebagai slope garis lurus (1/V). Pada jarak x membesar, waktu rambat gelombang langsung menuju suatu garis asimtotik.

  • Pada x=0, waktu rambatnya t = to, dan persamaan (5.2) menjadi V2t2 = 0 + 4h2 atau(5.4)

    yang merupakan ketebalan lapisan pertama. Nilai V dan to bisa diperoleh dari rekaman, V dari kecepatan gelombang langsung dan to dari waktu rambat pada offset terpendek, sehingga nilai h dapat diestimasikan. Nilai V dan to dapat pula diperoleh dengan metode T2 - X2.Metode T2 - X2 Persamaan (5.2) dapat dituliskan dalam bentuk,(5.5)

    Bila diplot waktu rambat t2 terhadap offset x2, maka akan diperoleh suatu garis lurus dengan slope 1/V2 dan intercept time to2.

  • 1.2. Pemantul Miring

    Kurva waktu rambat t terhadap x pada persamaan (5.7) adalah hyperbola dengan sumbu simitri di

    x =

    artinya nilai waktu rambat t akan berbeda antara geophone yang berada di sebelah kanan O dengan nilai waktu rambat t pada geophone yang berada di sebelah kiri O pada jarak yang sama. Untuk x = 0, akan didapat nilai h yang bukan nilai h vertikal seperti pada zero dip.Gambar 5.4. melukiskan geometri dan kurva waktu rambat gelombang pantul untuk pemantul miring. Waktu rambat gelombang untuk lintasan SCR adalah t = (SC +CR)/V, karena SC + CR = IR , maka

    dengan menggunakan hukum cosinus, akan diperoleh hubungan (5.6)atau dalam bentuk lain (5.7)

  • Sudut kemiringan dihitung dengan menyelesaikan dulu t-nya pada persamaan (5.6) dengan menganggap 2h>x. Dengan demikian akan dapat dilakukan ekspansi deret binomial dari persamaan (5.6) yang ditulis sebagai

    dan akhirnya setelah dideretkan diperoleh, (5.8)

    Dari gambar rekaman dapat dibaca to, t pada saat posisi x, serta h dari perhitungan sebelumnya, dengan demikian sudut kemiringan lapisan dapat ditentukan.

  • Cara lain yang lebih sederhana untuk menentukan sudut ;

    1. Ambil geophone sejauh x pada arah down-dip dari x = 0, tandai waktunya sebagai t1.

    2. Ambil geophone sejauh -x pada arah up-dip dari x = 0, tandai waktunya sebagai t2.

    Dari persamaan (5.8) t1 dan t2 akan berupa, dan

    Akhirnya sudut kemiringan lapisan ditentukan oleh persamaan

    (5.9)

    Besaran t/x disebut sebagai dip move out.

  • 2.1. Pembias DatarGeometri dan kurva waktu rambat gelombang bias dilukiskan pada gambar 5.5.b. dan hubungan kurva rambat antara gelombang bias dengan gelombang pantul ditunjukkan pada gambar 5.5.a. Waktu rambat gelombang pada lintasan OMPR dapat di turunkan sebagai,Persamaan (5.10) tersebut berupa garis lurus dalam (t,x), dan dari slope garis lurusnya dapat ditentukan kecepatan lapisan ke 2. (5.10)

  • Pada titik potong garis waktu rambat gelombang langsung dengan garis waktu rambat gelombang bias menunjukkan waktu rambat t dan offset di xc kedua gelombang sama. Sehingga dari kesamaan tersebut dapat diturunkan ketebalan lapisan kedua, yaitu (5.11)

  • Untuk sejumlah n refraktor datar, secara umum dapat dituliskan waktu rambat gelombangnya sebagai,

    (5.12)

    dan ketabalannya,

    (5.13)

  • Pembias Miring

  • 2.2. Pembias Miring

    (5.14)

    Mengingat hubungan hu = hd + x sin , maka waktu rambat td dapat dituliskan sebagai,

    (5.15)

    Waktu rambat untuk lintasan OMPOpada arah penembakan O-O' (down dip) adalah,

  • dengan cara yang sama, waktu rambat untuk penembakan arah up-dip (O-O") adalah,

    (5.16)

    (5.17)

    dan Vd dan Vu disebut sebagai kecepatan semu. Sedangkan besarnya sudut kemiringan dan sudut kritis dihitung dari hubungan kedua persamaan (5.17), yaitu(5.18)

    Perlu diingat bahwa waktu rambat dari O-O' (down dip) sama dengan waktu rambat dari O'-O (up-dip). Secara ringkas kedua persamaan td dan tu di atas dapat dituliskan sebagai,

    Kecepatan V1 dihitung langsung dari slope gelombang langsung, Vd dan Vu dihitung dari slope gelombang bias pada masing-masing arah penembakan.

  • Ketebalan hd dan hu dapat diperoleh dari membaca intercept time t1d dan t1u pada data rekaman, lalu dihitung melalui persamaan,(5.19)

    Bila sudut cukup kecil maka cos = 1, dan sin = , dengan demikian akan diperoleh bentuk hubungan yang lebih sederhana dari persamaan (5.17),

    menjadi

    mengingat sin c = V1/V2 ; maka (5.20)