9 energy...jakarta – pt perusahaan listrik negara (pln) mengopera - sikan gardu induk (gi) wayame...

1
JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengopera- sikan Gardu Induk (GI) Wayame berkapasitas 2 x 30 Mega Volt Ampere (MVA). Beroperasinya GI Wayame meningkatkan mutu dan keandalan pasokan listrik di Ambon. “GI Wayame menyuplai 4 Fee- der utama secara kontinyu dengan total beban mencapai 8 MW atau 12 persen dari total beban puncak Sistem Ambon,” kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) Romantika Dwi Juni Putra dalam keterangannya di Jakarta, akhir pekan lalu. GI Wayame mendapatkan sup- lai tenaga listrik dari GI Passo melalui jaringan transmisi 150 kV sepanjang 27,75 kms dengan jumlah tower 42 unit. Romantika menuturkan dengan beroperasi- nya GI Wayame maka kualitas te- gangan tenaga listrik yang dikirim ke pelanggan dapat ditingkatkan. Jarak Pembangkit yang jauh maka dibutuhkan Gardu Induk untuk menjaga kualitas tegangan yang dikirimkan ke Pelanggan. “Proses Manuver beban sema- kin mudah dikarenakan adanya penambahan Gardu Induk yang berfungsi sebagai feeder utama untuk menyalurkan beban ke pelanggan,” tambahnya. Di samping itu, dengan adanya Gardu Induk Wayame maka dapat menghindari overload (beban berlebih) pada trafo Gardu Induk Passo dalam menyuplai listrik ke daerah Wayame, Laha sampai dengan Desa Alang. Dengan beroperasinya GI Wa- yame ini, kini terdapat 5 (lima) GI yang beroperasi di Ambon yakni GI Sirimau, GI Passo, GIS Passo, GI Wayame dan GI PLTMG Am- bon Peaker. Selain berhasil mengoperasikan GI Wayame, PLN juga berhasil memberikan tegangan pertama (energize) pada diameter 5 dan 6 Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kiloVolt (kV) Mandirancan Extension yang berlokasi di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. GITET 500 kV Mandirancan Extension merupakan salah satu proyek Strategis Nasional (PSN) yang berperan penting menyalur- kan daya listrik dari arah PLTU Tanjung Jati dan PLTU Batang ke arah Indramayu dan Bandung Selatan, termasuk Ujungberung. GITET ini diharapkan dapat me- ningkatkan keandalan listrik di sistem Jawa Bali. “Kami bersyukur melalui siner- gi rekan-rekan UIP JBT II khusus- nya UPP JJBT 2, diameter 5 dan 6 GITET dapat selesai tepat waktu dan sudah berhasil dialiri listrik,” tutur General Manager Unit In- duk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (JBT) II, Eko Priyantono Aviantoro. Sebelumnya diameter 3 dan 4 GITET 500 kV Mandirancan telah berhasil melakukan ener- gize pada Mei lalu. Dalam proses pengerjaan proyek ini, PLN selalu memperhatikan protokol kesehat- an di lingkungan proyek dengan melakukan pengecekan suhu tu- buh sebelum bekerja, penyediaan alat pelindung diri, masker, hand sanitizer atau tempat cuci tangan, dan menyemprotkan desinfektan lokasi kerja kendaraan, dan pera- latan kerja. (rap) JAKARTA – Gabungan Kelom- pok Tani (Gapoktan) Saluyu, ke- lompok binaan PT Pertamina Gas (Pertagas) aktif mengembangkan pertanian ramah lingkungan, usai mendapatkan pelatihan produksi pupuk organik. Selain berdekatan dengan infrastruktur pipa gas Perta- gas Operation West Java, implemen- tasi program yang sudah tiga tahun berjalan ini juga menjadi bagian dari upaya perusahaan untuk ikut membantu kelompok masyarakat menjadi berdaya. Pelatihan produksi pupuk organik ini merupakan bagian dari program CSR PT Pertamina Gas, afiliasi PT Pertamina (Persero) dan PT Per- usahaan Gas Negara Tbk (PGAS) bertajuk Saung Patra di Cilamaya. Manager Communication Rela- tions CSR Pertagas Zainal Abidin mengatakan, bantuan yang dibe- rikan Pertagas berupa bantuan pupuk, bantuan pompa air, pelatihan pengolahan pupuk dan pestisida nabati, studi banding, dan beberapa peralatan pertanian. “Berangkat dari ironi adanya rawan pangan di wilayah yang me- rupakan penghasil padi di Cilamaya, kami mencoba mendampingi untuk mencari solusi bersama dengan para petani,” ujar Zainal. Melibatkan penyuluh dari Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, perwakilan anggota kelompok tani mengikuti pelatihan dan praktik pembuatan pupuk organik. “Karena luasan lahan bertambah dari 7 hek- tar ke 14 hektar, kami perlu mening- katkan tambahan produksi pupuk organik,” ujar Aep, Ketua Gapoktan Saluyu, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang. Menurut Aep, penggunaan pupuk organik di area lahan sawah kelom- poknya terbilang efektif. Bahkan, dibandingkan dengan gapoktan lain yang masih menggunakan 100 persen pupuk kimia, hasil panen Juni kelompoknya justru lebih baik. Produksi gabah petani musim panen pertama sampai Juni lalu rata-rata 6 ton per hektare. “Hasil ini sudah diakui oleh banyak petani lain,” jelasnya. Ke depan, hasil produksi pupuk organik ini diharapkan mampu dimanfaatkan bukan hanya untuk anggota Gapoktan Saluyu yang saat ini berjumlah 14 orang. Lebih dari itu, Aep berharap pupuk organik produksi kelompoknya akan mampu dimanfaatkan untuk anggota petani lain yang tertarik untuk mengiktui pola pertanian ramah lingkungan. “Mudah-mudahan pertanian ra- mah lingkungan ini semakin dite- rima kelompok petani lain dan kita bisa mengatasi permasalahan lahan pertanian yang selama ini sudah banyak tercemar bahan kimia,” harapnya. Produksi pupuk organik oleh Gapoktan Saluyu ini memanfaatkan bahan-bahan alami yang mudah didapat oleh para petani. Selain menggunakan kotoran ternak, bahan baku utama pupuk organik Saluyu juga memanfaatkan batang pohon pisang yang dicacah sebagai bahan baku utama. “Sebanyak 14 petani akan mem- buat empat klaster untuk proses fer- mentasi pupuk,” ujar Ajur Tajrudin, Petugas Penyuluh Lapangan dari Dinas Pertanian Kabupaten Kara- wang. Ajur menambahkan, dalam waktu 1 sampai 2 minggu setelah pelatihan, hasil praktik ini akan bisa dimanfaatkan. (es) Tercatat smelter tembaga eksisting yakni PT Smelting di Gresik, Jawa Timur mampu mencapai 267 ribu ton katoda tembaga. Kemudian smelter yang digarap PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur dapat mengha- silkan 460 ribu ton katoda tembaga. Sedangkan smelter yang sedang dibangun PT Amman Mineral Nusa Tenggara di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat bisa memproduksi sampai 300 ribu ton katoda tembaga. Namun diperlukan peta jalan (ro- admap) maupun koordinasi antar Kementerian agar smelter tersebut dapat terwujud. Mengingat Undang -Undang No.3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara mengamanatkan pembangunan smelter dengan mempertimbangkan nilai ekonomi dan kebutuhan pasar. Ketua Umum Asosiasi Pabrik Kabel Indonesia (Apkabel) Noval Jamalullail mengatakan smelter tembaga di Asia Tenggara saat ini hanya ada di Indonesia yakni PT Smelting. Dengan dibangun- nya dua smelter tambahan oleh Free- port dan Amman maka kapasitas smelter Indonesia kian lebih besar. Kebutuhan tembaga di dalam negeri dan pasar Asia Tenggara dapat dipenuhi oleh ketiga smelter tersebut. Dengan jelasnya ke- butuhan pasar itu maka klausul dalam UU Minerba sudah terpenuhi. “Tidak ada alasan untuk tidak bangun smelter. Indonesia bisa menjadi negara terbesar industri tembaga,” kata Noval kepada Investor Daily di Jakarta, pekan lalu. Noval mengungkapkan kebutuhan tembaga untuk pabrik kabel di dalam negeri mencapai 450 ribu ton per tahun. Jumlah tersebut bisa melonjak dalam beberapa tahun mendatang setelah pandemi Covid-19 berakhir. Pasalnya kabel dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur baik itu sektor pembang- kit, jaringan listrik, perkantoran maupun perumahan. Dia menuturkan katoda tembaga bukan hanya untuk kebutuh- an kabel. Melainkan dapat diolah lagi menjadi pipa untuk mesin pendingin ruangan (AC). Dia mengungkapkan kebutuhan pipa AC mencapai 100 ribu ton per tahun. Hanya saja kebutuhan tersebut saat ini sepenuhnya diimpor. Olahan katoda tembaga juga bisa menjadi busbar tembaga. Kebutuhan lempengan tembaga yang ada di setiap panel listrik itu mencapai 15 ribu ton per tahun. Selain itu dapat juga menjadi copper tape yang diperuntukan melilit kabel tembaga. Noval menyebut cop- per tape saat ini sepenuhnya di impor. “Ini menunjukan diversifikasi produk kebutuhan tembaga bisa bertambah. Kalau dibikin SNI dan TKDN maka ke- butuhan tembaga bisa bertambah lagi bukan 450 ribu ton (kabel),” ujarnya. Pengamat hilirisasi mineral R. Sukhyar sebelumnya mengatakan ketentuan dalam UU Minerba menge- nai pertimbangan nilai ekonomi dan kebutuhan pasar, bukan sebagai celah menghindari kewajiban membangun smelter . Menurutnya penyusunan peraturan pelaksana mengenai kewa- jiban smelter harus dikaji bersama kementerian lain. “Dalam UU 3/2020 keekonomian dan kebutuhan pasar bukan semata mata urusan hulu atau Kementerian ESDM. Kebijakan mine- ral adalah milik negara yang menjadi perhatian berbagai Kementerian teru- tama sektor Keuangan dan Perindus- trian dan Lingkungan Hidup,” ujarnya. Sukhyar menuturkan pembangunan smelter dan pemanfaatannya harus terintegrasi dengan kebijakan industri. Dia menyebut banyak negara maju atau industri yang memanfaatkan kekayaan mineral guna mendorong industrialisasi. “Bahwa urusan mineral leading sector-nya Kementerian ESDM, tetapi pemanfaatannya kedepan harus multi sektoral,” tuturnya. SENIN 20 JULI 2020 9 ENERGY Istimewa Oleh Rangga Prakoso JAKARTA - Indonesia dapat menjadi industri tem- baga terbesar di Asia Tenggara seiring dengan ram- pungnya pembangunan fasilitas pemurnian mineral ( smelter ) konsentrat tembaga. Diperkirakan sekitar 1 juta ton katoda tembaga yang dapat dihasilkan smel- ter pertahunnya. Zainal Abidin PT LAUTAN LUAS TBK PERBAIKAN DAN/ATAU PENAMBAHAN INFORMASI ATAS PROSPEKTUS RINGKAS YANG TELAH DIPUBLIKASIKAN PADA HARIAN INVESTOR DAILY PADA TANGGAL 16 JULI 2020 Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.04/2015 tentang Keterbukaan atas Informasi atau Fakta Material oleh Emiten atau Perusahaan Publik dan sehubungan telah selesainya masa Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan III Lautan Luas Tahap I pada tanggal 17 Juli 2020, dengan ini disampaikan Jumlah Pokok Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan III Lautan Luas Tahap I Tahun 2020 pada tanggal 17 Juli 2020 adalah sebesar Rp286.750.000.000,- (dua ratus delapan puluh enam miliar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah) yang terdiri dari 2 (dua) seri: Seri A : Jumlah Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp181.550.000.000,- (seratus delapan puluh satu miliar lima ratus lima puluh juta Rupiah) dengan bunga Obligasi sebesar 10,25% (sepuluh koma dua lima persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi. Seri B : Jumlah Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp105.200.000.000,- (seratus lima miliar dua ratus juta Rupiah) dengan bunga Obligasi sebesar 10,50% (sepuluh koma lima nol persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat dengan perhitungan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi. Pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada tanggal 21 Oktober 2020 sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi masing-masing adalah pada tanggal 21 Juli 2023 untuk Obligasi Seri A dan tanggal 21 Juli 2025 untuk Obligasi Seri B. Pelunasan Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo. Jakarta, 20 Juli 2020 PT LAUTAN LUAS TBK Direksi P E N G U M U M A N KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk PT Toba Bara Sejahtra Tbk, berkedudukan di Jakarta Selatan (“Perseroan”), dengan ini memberitahukan kepada para pemegang saham Perseroan bahwa Perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Pemegang Saham Luar Biasa (keduanya disebut “Rapat”) di Jakarta pada hari Rabu, tanggal 26 Agustus 2020. Sesuai dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 15/POJK.04/2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka (“POJK No.15/2020”) dan Anggaran Dasar Perseroan, pemanggilan Rapat kepada Pemegang Saham akan dilakukan melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, situs web Bursa Efek Indonesia, situs web Perseroan, dan situs web penyedia fasilitas Electronic General Meeting System PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”) (eASY. KSEI), pada tanggal 4 Agustus 2020. Pemegang saham yang berhak hadir atau diwakili dalam Rapat adalah para pemegang saham Perseroan – baik yang sahamnya berada di dalam penitipan kolektif KSEI (tanpa warkat/scripless) atau di luar penitipan kolektif KSEI (warkat/script) – yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 3 Agustus 2020 sampai dengan pukul 16.00 WIB (recording date). Mengingat pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (“PSBB”) yang diberlakukan di Daerah Khusus Ibukota Jakarta dalam rangka menanggulangi penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 33 Tahun 2020 tentang pelaksanaan PSBB Dalam Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan dalam rangka memenuhi ketentuan Pasal 27 POJK No. 15/2020, Perseroan menghimbau kepada Para Pemegang Saham untuk memberikan kuasa secara elektronik melalui fasilitas eASY.KSEI yang disediakan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. Dalam hal Pemegang Saham akan memberikan kuasa di luar mekanisme eASY.KSEI atau alternatif pemberian secara kuasa secara konvensional dapat diunduh melalui situs web Perseroan (www. tobabara. com) dan dapat dikirimkan ke Biro Administrasi Efek Perseroan, PT Datindo Entrycom yang beralamat di Jalan Hayam Wuruk Nomor 28, Jakarta 10120. Sesuai dengan ketentuan Pasal 16 POJK No.15/2020 dan Pasal 11 ayat (8) Anggaran Dasar Perseroan, usulan dari pemegang saham Perseroan dapat dimasukkan dalam mata acara Rapat apabila: a. Usul tersebut diusulkan oleh 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang mewakili 1/20 (satu per dua puluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara; b. Disampaikan secara tertulis kepada Direksi Perseroan dan telah diterima oleh Direksi Perseroan sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum pemanggilan Rapat; c. Usul tersebut harus: - Merupakan usulan mata acara yang membutuhkan keputusan RUPS; - dilakukan dengan itikad baik; - mempertimbangkan kepentingan Perseroan; - menyertakan alasan dan bahan usulan mata acara rapat; - tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang- undangan dan anggaran dasar. Pengumuman Rapat ini juga tersedia dan dapat diakses pada laman (situs web) Perseroan (www.tobabara.com) dan laman (situs web) Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Jakarta, 20 Juli 2020 Direksi Perseroan Pertamina Peduli Tim Pertamina Peduli dari Marketing Operation Region (MOR) VII membawa sejumlah bantuan di lokasi bencana banjir, kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Minggu (19/7/2020). Bantuan yang dibawa berupa 1 ton beras, 50 dus mie instan, sarden, telur, minyak sayur, sejumlah bumbu masak dan selimut untuk warga yang terdampak bencana banjir di Masamba. Noval Jamalullail

Upload: others

Post on 06-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 9 energy...JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengopera - sikan Gardu Induk (GI) Wayame berkapasitas 2 x 30 Mega Volt Ampere (MVA). Beroperasinya GI Wayame meningkatkan

JAKAR TA – PT Per usahaan Listrik Negara (PLN) mengopera-sikan Gardu Induk (GI) Wayame berkapasitas 2 x 30 Mega Volt Ampere (MVA). Beroperasinya GI Wayame meningkatkan mutu dan keandalan pasokan listrik di Ambon.

“GI Wayame menyuplai 4 Fee-der utama secara kontinyu dengan total beban mencapai 8 MW atau 12 persen dari total beban puncak Sistem Ambon,” kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) Romantika Dwi Juni Putra dalam keterangannya di Jakarta, akhir pekan lalu.

GI Wayame mendapatkan sup-lai tenaga listrik dari GI Passo melalui jaringan transmisi 150 kV sepanjang 27,75 kms dengan jumlah tower 42 unit. Romantika menuturkan dengan beroperasi-nya GI Wayame maka kualitas te-gangan tenaga listrik yang dikirim ke pelanggan dapat ditingkatkan. Jarak Pembangkit yang jauh maka dibutuhkan Gardu Induk untuk menjaga kualitas tegangan yang dikirimkan ke Pelanggan.

“Proses Manuver beban sema-kin mudah dikarenakan adanya penambahan Gardu Induk yang berfungsi sebagai feeder utama untuk menyalurkan beban ke pelanggan,” tambahnya.

Di samping itu, dengan adanya Gardu Induk Wayame maka dapat menghindari overload (beban berlebih) pada trafo Gardu Induk Passo dalam menyuplai listrik ke daerah Wayame, Laha sampai dengan Desa Alang.

Dengan beroperasinya GI Wa-yame ini, kini terdapat 5 (lima) GI yang beroperasi di Ambon yakni GI Sirimau, GI Passo, GIS Passo, GI Wayame dan GI PLTMG Am-bon Peaker.

Selain berhasil mengoperasikan GI Wayame, PLN juga berhasil memberikan tegangan per tama (energize) pada diameter 5 dan 6 Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kiloVolt (kV) Mandirancan Extension yang berlokasi di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

GITET 500 kV Mandirancan Extension merupakan salah satu proyek Strategis Nasional (PSN)

yang berperan penting menyalur-kan daya listrik dari arah PLTU Tanjung Jati dan PLTU Batang ke arah Indramayu dan Bandung Selatan, termasuk Ujungberung. GITET ini diharapkan dapat me-ningkatkan keandalan listrik di sistem Jawa Bali.

“Kami bersyukur melalui siner-gi rekan-rekan UIP JBT II khusus-nya UPP JJBT 2, diameter 5 dan 6 GITET dapat selesai tepat waktu dan sudah berhasil dialiri listrik,” tutur General Manager Unit In-duk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (JBT) II, Eko Priyantono Aviantoro.

Sebelumnya diameter 3 dan 4 GITET 500 kV Mandirancan telah berhasil melakukan ener-gize pada Mei lalu. Dalam proses pengerjaan proyek ini, PLN selalu memperhatikan protokol kesehat-an di lingkungan proyek dengan melakukan pengecekan suhu tu-buh sebelum bekerja, penyediaan alat pelindung diri, masker, hand sanitizer atau tempat cuci tangan, dan menyemprotkan desinfektan lokasi kerja kendaraan, dan pera-latan kerja. (rap)

JAKARTA – Gabungan Kelom-pok Tani (Gapoktan) Saluyu, ke-lompok binaan PT Pertamina Gas (Pertagas) aktif mengembangkan pertanian ramah lingkungan, usai mendapatkan pelatihan produksi pupuk organik. Selain berdekatan dengan infrastruktur pipa gas Perta-gas Operation West Java, implemen-tasi program yang sudah tiga tahun berjalan ini juga menjadi bagian dari upaya perusahaan untuk ikut membantu kelompok masyarakat menjadi berdaya.

Pelatihan produksi pupuk organik ini merupakan bagian dari program CSR PT Pertamina Gas, afiliasi PT Pertamina (Persero) dan PT Per-usahaan Gas Negara Tbk (PGAS) bertajuk Saung Patra di Cilamaya.

Manager Communication Rela-tions CSR Pertagas Zainal Abidin mengatakan, bantuan yang dibe-rikan Per tagas berupa bantuan pupuk, bantuan pompa air, pelatihan pengolahan pupuk dan pestisida nabati, studi banding, dan beberapa peralatan pertanian.

“Berangkat dari ironi adanya rawan pangan di wilayah yang me-rupakan penghasil padi di Cilamaya, kami mencoba mendampingi untuk mencari solusi bersama dengan para petani,” ujar Zainal.

Melibatkan penyuluh dari Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, perwakilan anggota kelompok tani

mengikuti pelatihan dan praktik pembuatan pupuk organik. “Karena luasan lahan bertambah dari 7 hek-tar ke 14 hektar, kami perlu mening-katkan tambahan produksi pupuk organik,” ujar Aep, Ketua Gapoktan Saluyu, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang.

Menurut Aep, penggunaan pupuk organik di area lahan sawah kelom-poknya terbilang efektif. Bahkan, dibandingkan dengan gapoktan lain yang masih menggunakan 100 persen pupuk kimia, hasil panen Juni kelompoknya justru lebih baik. Produksi gabah petani musim panen pertama sampai Juni lalu rata-rata 6 ton per hektare. “Hasil ini sudah

diakui oleh banyak petani lain,” jelasnya.

Ke depan, hasil produksi pupuk organik ini diharapkan mampu dimanfaatkan  bukan hanya untuk anggota Gapoktan Saluyu yang saat ini berjumlah 14 orang. Lebih dari itu, Aep berharap pupuk organik produksi kelompoknya akan mampu dimanfaatkan untuk anggota petani lain yang tertarik untuk mengiktui pola pertanian ramah lingkungan.

“Mudah-mudahan pertanian ra-mah lingkungan ini semakin dite-rima kelompok petani lain dan kita bisa mengatasi permasalahan lahan pertanian yang selama ini sudah banyak tercemar bahan kimia,” harapnya.

Produksi pupuk organik oleh Gapoktan Saluyu ini memanfaatkan bahan-bahan alami yang mudah didapat oleh para petani. Selain menggunakan kotoran ternak, bahan baku utama pupuk organik Saluyu juga memanfaatkan batang pohon pisang yang dicacah sebagai bahan baku utama.

“Sebanyak 14 petani akan mem-buat empat klaster untuk proses fer-mentasi pupuk,” ujar Ajur Tajrudin, Petugas Penyuluh Lapangan dari Dinas Pertanian Kabupaten Kara-wang. Ajur menambahkan, dalam waktu 1 sampai 2 minggu setelah pelatihan, hasil praktik ini akan bisa dimanfaatkan. (es)

Tercatat smelter tembaga eksisting yakni PT Smelting di Gresik, Jawa Timur mampu mencapai 267 ribu ton katoda tembaga. Kemudian smelter yang digarap PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur dapat mengha-silkan 460 ribu ton katoda tembaga. Sedangkan smelter yang sedang dibangun PT Amman Mineral Nusa Tenggara di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat bisa memproduksi sampai 300 ribu ton katoda tembaga.

Namun diperlukan peta jalan (ro-admap) maupun koordinasi antar Kementerian agar smelter tersebut dapat terwujud. Mengingat Undang-Undang No.3 Tahun 2020 tentang Per tambangan Mineral dan Batu Bara mengamanatkan pembangunan smelter dengan mempertimbangkan nilai ekonomi dan kebutuhan pasar.

Ketua Umum Asosiasi Pabrik Kabel Indonesia (Apkabel) Noval Jamalullail mengatakan smelter tembaga di Asia Tenggara saat ini hanya ada di Indonesia yakni PT Smelting. Dengan dibangun-nya dua smelter tambahan oleh Free-port dan Amman maka kapasitas smelter Indonesia kian lebih besar. Kebutuhan tembaga di dalam negeri dan pasar Asia Tenggara dapat dipenuhi oleh ketiga smelter tersebut. Dengan jelasnya ke-butuhan pasar itu maka klausul dalam

UU Minerba sudah terpenuhi. “Tidak ada alasan untuk tidak bangun smelter. Indonesia bisa menjadi negara terbesar industri tembaga,” kata Noval kepada Investor Daily di Jakarta, pekan lalu.

Noval mengungkapkan kebutuhan tembaga untuk pabrik kabel di dalam negeri mencapai 450 ribu ton per tahun. Jumlah tersebut bisa melonjak dalam beberapa tahun mendatang setelah pandemi Covid-19 berakhir. Pasalnya kabel dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur baik itu sektor pembang-kit, jaringan listrik, perkantoran maupun

perumahan. Dia menuturkan katoda tembaga bukan hanya untuk kebutuh-an kabel. Melainkan dapat diolah lagi menjadi pipa untuk mesin pendingin ruangan (AC). Dia mengungkapkan kebutuhan pipa AC mencapai 100 ribu ton per tahun. Hanya saja kebutuhan tersebut saat ini sepenuhnya diimpor.

Olahan katoda tembaga juga bisa menjadi busbar tembaga. Kebutuhan lempengan tembaga yang ada di setiap panel listrik itu mencapai 15 ribu ton per tahun. Selain itu dapat juga menjadi copper tape yang diperuntukan melilit kabel tembaga. Noval menyebut cop-per tape saat ini sepenuhnya di impor. “Ini menunjukan diversifikasi produk kebutuhan tembaga bisa bertambah. Kalau dibikin SNI dan TKDN maka ke-butuhan tembaga bisa bertambah lagi bukan 450 ribu ton (kabel),” ujarnya.

Pengamat hilirisasi mineral R. Sukhyar sebelumnya mengatakan ketentuan dalam UU Minerba menge-nai pertimbangan nilai ekonomi dan kebutuhan pasar, bukan sebagai celah menghindari kewajiban membangun smelter. Menurutnya penyusunan peraturan pelaksana mengenai kewa-jiban smelter harus dikaji bersama kementerian lain. “Dalam UU 3/2020 keekonomian dan kebutuhan pasar bukan semata mata urusan hulu atau Kementerian ESDM. Kebijakan mine-ral adalah milik negara yang menjadi perhatian berbagai Kementerian teru-tama sektor Keuangan dan Perindus-trian dan Lingkungan Hidup,” ujarnya.

Sukhyar menuturkan pembangunan smelter dan pemanfaatannya harus terintegrasi dengan kebijakan industri. Dia menyebut banyak negara maju atau industri yang memanfaatkan kekayaan mineral guna mendorong industrialisasi.

“Bahwa urusan mineral leading sector-nya Kementerian ESDM, tetapi pemanfaatannya kedepan harus multi sektoral,” tuturnya.

senin 20 juli 2020

9 energy

Istimewa

Oleh Rangga Prakoso

JAKARTA - Indonesia dapat menjadi industri tem-baga terbesar di Asia Tenggara seiring dengan ram-pungnya pembangunan fasilitas pemurnian mineral (smelter) konsentrat tembaga. Diperkirakan sekitar 1 juta ton katoda tembaga yang dapat dihasilkan smel-ter pertahunnya.

Zainal Abidin

PT LAUTAN LUAS TBKPERBAIKAN DAN/ATAU PENAMBAHAN INFORMASI

ATAS PROSPEKTUS RINGKAS YANG TELAH DIPUBLIKASIKAN PADA HARIAN INVESTOR DAILY PADA

TANGGAL 16 JULI 2020Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.04/2015 tentang Keterbukaan atas Informasi atau Fakta Material oleh Emiten atau Perusahaan Publik dan sehubungan telah selesainya masa Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan III Lautan Luas Tahap I pada tanggal 17 Juli 2020, dengan ini disampaikan Jumlah Pokok Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan III Lautan Luas Tahap I Tahun 2020 pada tanggal 17 Juli 2020 adalah sebesar Rp286.750.000.000,- (dua ratus delapan puluh enam miliar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah) yang terdiri dari 2 (dua) seri:• SeriA :Jumlah Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar

Rp181.550.000.000,- (seratus delapan puluh satu miliar lima ratus lima puluh juta Rupiah) dengan bunga Obligasi sebesar 10,25% (sepuluh koma dua lima persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi.

• SeriB :Jumlah Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesarRp105.200.000.000,- (seratus lima miliar dua ratus juta Rupiah) dengan bunga Obligasi sebesar 10,50% (sepuluh koma lima nol persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi

Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat dengan perhitungan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi. Pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada tanggal 21 Oktober 2020 sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi masing-masing adalah pada tanggal 21Juli2023untukObligasiSeriAdantanggal21Juli2025untukObligasiSeri B. Pelunasan Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo.

Jakarta, 20 Juli 2020PT LAUTAN LUAS TBK

Direksi

Ukuran : 2 kolom x 110 mmMedia : Investor DailyTerbit : 20 Juli 2020File : lautan luas-intam-jul20/D6

�������������

��������������������� ����

��������������������������������������������

����������������� �������� ����������������������� ������������������������������������������������������������������������������������� ��������������������������������������������������������������������� �������������� ���������

����������� �� �������  �­������������� �� ��  ����������������������� �� ������������������������������ �

������������������������ ������ �����������

������������­����������������������� ���� � ��������������������������������� ��������������������������������

��������������������������������������� ��������� ���� ���� ���������������������������������������� ��������� ���� ���� ������ ���­ ���������� ��������������� ��������� ��������� ������������������������������������������������������������������

����������������������������������������������������������������������� �������������

�� ����������­����������� ����������������������������������� ����������­������������������������

�������������������� ��������������������������

������ ���­������������������������������������������������������������� ��������������  ��������­����������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������

� ����������� ������� ���������­�������������������������������� ���������������������������������� ������������������������������������ ������������

� �����������­������� ���������­�����������������������������������­������������������������������ ������������

�������� � ����������������� �������������������������������� ��������������

���������������������������������������������������������������������������� �� ������� ��������������­������������������������

�� �������������� ��������� ����������������������������� ������������������������������������������������ ���������������������������������������������� ������������������

�� ������������������������������������������������������������������������������������������¡�� ������������������ �����­�¢���¡��

�� ������������������������� ���������������� ������������������������������������������������������������������������������������������������������������� ����������������������������������������������¡�� �����������

�� ����������������� ����������������������������������������������������� ���­ �������������������������������������������������������� ������������������� ������������������ ���������������������������� ������������������������������������� ������ �������� ����������������������������� ������������ ������������������������� ����� ������������������ ������������������������� ��� ����� ���������� ���������������������­������������¡�� ������������������������������������� ������� �������������������� �������� �������������������� �������������� ������������

�� ��� ���������� ��������� ������������������ ������ ��� � ��� �������� ������������������� ����� �������������������������

�������������������������� ���������������������������������� ��������������������������� ��� ������������� ��������������������������������������������������

��������������¡���� �������� ��� ������������������������������ �����������������������

�������� ���������������������������� �������� �������������������

�������� ����������� ��������������������������������������� ���������������������� �����­���������������������������������� ������������� ����� ���������� ������������������������������������������ ���������������������� ����� �������������������� �������­��������������������� ������� �����

�� ���������� ����������������������������� ������� ���������������������������������������������� ����� �������������������������� ������������������������������ ���� ��������������������������������������������� ��

��� ������������������ ��� ����������������������������

��������������������� ���������������������������������������� �� ������������������������¡�� ���������������¡�������� �������� �� �������������� ����� ����������� ������������������������������������������� ��������������� ������­������������¡�� ���������������������������������������������­�¢���¡�������������������������������������� ��� �� ������� �� ­�������¡�� ���������� ���� �����������£�������������������������������� ��� �������������� ����� ���������� �������������������������������� ������������������������������������������������������������������������������������������������������ ��������������� ����� ������� ������������ ���������������������� ���� ��������� ����� ������� ��� ���� ��¡�� ���� ����������

�� ���������� ����������������¡� ����� �� ���������������� �������������� ����� ��������������������������

���������������������������� ��� �������� ������ �������­�¢���¡��

� ­���������������������������� ������������������������������������������ ������������������ �����������­������������¡�� ������������ �����������������������­¡����������������������������

�� �������������������������������� ��� �������������� ����� ��������������� ��������������������������������������­������������������������� ����������������������������������������������������������������������������������������������������������������� ��������������������¤������������������������������������������ ����������

�� �������������������� ����������� ������� ��������������������������������������������� ����������� ����� ������������������ ����­�¢���¡���������������������� ��� ���������������������� ���������������������������� �����­�¢���¡������������������������ ���� �����������

�� �������������������������������������������������������������� ������� �������������������������������������������������������������������������� �������������� ������ ������� ���������������������������������������������������� �������������������������������������������������������������������������� ����������� � ��������������������������������������������������������

�� ���������������������������������������� ������������������������������������� �������� � �������� ����������� ������������������� ��

�� ������������������ ��������������������­������������������������������������������������������������������������������������������� ��������������� ������������������� ���������� ������ �������������� �������������� ���������������� ���

 ����������������������������������������������� ����� ����������� �� ���� �������������� �������������������������� ������������������������ ���������������������������������������������������������� ����������������������� ���������������������������������������������� �������������������

�� ������������������������������������

P E N G U M U M A NKEPADA PARA PEMEGANG SAHAM

PT TOBA BARA SEJAHTRA TbkPT Toba Bara Sejahtra Tbk, berkedudukan di Jakarta Selatan (“Perseroan”), dengan ini memberitahukan kepada para pemegang saham Perseroan bahwa Perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Pemegang Saham Luar Biasa (keduanya disebut “Rapat”) di Jakarta pada hari Rabu, tanggal 26 Agustus 2020. Sesuai dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 15/POJK.04/2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka (“POJK No.15/2020”) dan Anggaran Dasar Perseroan, pemanggilan Rapat kepada Pemegang Saham akan dilakukan melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, situs web Bursa Efek Indonesia, situs web Perseroan, dan situs web penyedia fasilitas Electronic General Meeting System PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”) (eASY.KSEI), pada tanggal 4 Agustus 2020.Pemegang saham yang berhak hadir atau diwakili dalam Rapat adalah para pemegang saham Perseroan – baik yang sahamnya berada di dalam penitipan kolektif KSEI (tanpa warkat/scripless) atau di luar penitipan kolektif KSEI (warkat/script) – yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 3 Agustus 2020 sampai dengan pukul 16.00 WIB (recording date). Mengingat pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (“PSBB”) yang diberlakukan di Daerah Khusus Ibukota Jakarta dalam rangka menanggulangi penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 33 Tahun 2020 tentang pelaksanaan PSBB Dalam Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan dalam rangka memenuhi ketentuan Pasal 27 POJK No. 15/2020, Perseroan menghimbau kepada Para Pemegang Saham untuk memberikan kuasa secara elektronik melalui fasilitas eASY.KSEI yang disediakan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. Dalam hal Pemegang Saham akan memberikan kuasa di luar mekanisme eASY.KSEI atau alternatif pemberian secara kuasa secara konvensional dapat diunduh melalui situs web Perseroan (www. tobabara.com) dan dapat dikirimkan ke Biro Administrasi Efek Perseroan, PT Datindo Entrycom yang beralamat di Jalan Hayam Wuruk Nomor 28, Jakarta 10120.Sesuai dengan ketentuan Pasal 16 POJK No.15/2020 dan Pasal 11 ayat (8) Anggaran Dasar Perseroan, usulan dari pemegang saham Perseroan dapat dimasukkan dalam mata acara Rapat apabila: a. Usul tersebut diusulkan oleh 1 (satu) pemegang saham atau lebih

yang mewakili 1/20 (satu per dua puluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara;

b. Disampaikan secara tertulis kepada Direksi Perseroan dan telah diterima oleh Direksi Perseroan sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum pemanggilan Rapat;

c. Usul tersebut harus:- Merupakan usulan mata acara yang membutuhkan keputusan

RUPS;- dilakukan dengan itikad baik;- mempertimbangkan kepentingan Perseroan;- menyertakan alasan dan bahan usulan mata acara rapat;- tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan dan anggaran dasar.Pengumuman Rapat ini juga tersedia dan dapat diakses pada laman (situs web) Perseroan (www.tobabara.com) dan laman (situs web) Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).

Jakarta, 20 Juli 2020Direksi Perseroan

(2 X 180 MMK)INVESTOR DAILY

Pertamina PeduliTim Pertamina Peduli dari Marketing Operation Region (MOR) VII membawa sejumlah bantuan di lokasi bencana banjir, kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Minggu (19/7/2020). Bantuan yang dibawa berupa 1 ton beras, 50 dus mie instan, sarden, telur, minyak sayur, sejumlah bumbu masak dan selimut untuk warga yang terdampak bencana banjir di Masamba.

Noval Jamalullail