8 paham integralistik kekeluargaan indonesia
TRANSCRIPT
PAHAM INTEGRALISTIK / KEKELUARGAAN INDONESIA
Oleh:MAHIFAL, SH., MH.
Buku Pegangan:PANCASILA dan UUD 1945 dalam Paradigma ReformasiOleh: H. Subandi Al Marsudi, SH., MH.
PIDATO SOEPOMO TENTANG TEORI KENEGARAAN DALAM SIDANG BPUPKI (31.05.1945)
Teori Perseorangan (individualistic):Diajarkan oleh Thomas Hobbes dan John Locke (abad 17), Jean Jacques Rousseau (abad 18), Herbert Spenser (abad 19) dan H.J.Laski (abad 20)
Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak antaraseluruh orang dalam masyarakat (contract social).
Susunan negara yang berpaham individualisme terdapat di Eropa Barat dan Amerika
Teori Golongan (Class Theory):Diajarkan oleh Mark, Engel dan Lenin
Negara dianggap sebagai alat dari sesuatu golongan (klasse) untuk menindas klasselain.
Negara ialah alat golongan dari yang mempunyai kedudukan ekonomi paling kuatmenindas golongan lain yang mempunyai kedudukan lemah
Para Marxis menganggap bahwa negara kapitalis adalah perkakas borjuis, sehinggaperlu dilakukan revolusi politik dari kaum buruh untuk merebut kekuasaan negaradan kaum buruh dapat berganti untuk menindas kaum borjuis
Teori Integralistik :Diajarkan oleh Spinoza, Adam Muller, Hegel, dll (abad 18 dan 19)
Negara adalah tidak untuk menjamin kepentingan seseorang atau golongan, akantetapi menjamin kepentingan masyarakat seluruhnya sebagai persatuan.
PIDATO SOEPOMO TENTANG TEORI KENEGARAAN DALAM SIDANG BPUPKI (31.05.1945) (lanjutan)
“Negara adalah susunan masyarakat yang integral, segala golongan, segala bagian, segala anggota berhubungan erat satu sama lain dan merupakan persatuan masyarakatyang organis”
“Negara tidak memihak kepada suatu golongan yang paling kuat atau yang paling besar, tidak menganggap kepentingan seseorang sebagai pusat. Negara menjaminkeselamatan hidup bangsa seluruhnya sebagai persatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan”
“… Manusia sebagai seseorang tidak dapat terpisah dari seseorang yang lain atau daridunia luar, golongan-golongan manusia, malah segala golongan makhluk, segala sesuatubercampur baur dan bersangkut paut, inilah ide totaliter, ide integralistik dari bangsaIndonesia yang berwujud juga dan dalam susunan tata negaranya yang asli”
“Menurut sifat tata negara Indonesia yang asli, pejabat negara ialah pemimpin yang bersatu jiwa dengan rakyat dan pejabat negara senantiasa berwajib memegang teguhpersatuan dan keseimbangan dalam masyarakatnya”
Dalam suasana persatuan segala golongan diliputi oleh semangat Gotong Royong, semagat Kekeluargaan.
“… Jika hendak mendirikan Negara Indonesia yang sesuai dengan keistimewaan sifatdan corak masyarakat Indonesia, maka negara kita harus berdasar atas aliran pikiran(staatsidee) negara yang integralistik …”
TANGGAPAN ATAS ISI PIDATO SOEPOMO
Bung KarnoIndividualistik dan Golongan memunculkan konflik, Eropa dan Amerika penuhdengan konflik, pergoncangan, pertikaian dan peperangan
“… Jikalau kita betul-betul hendak mendasarkan negara kita kepada pahamkekeluargaan, paham tolong menolong, paham gotong royong dan keadilansosial, maka enyahkanlah tiap-tiap pikiran tentang individualistik danliberalisme …“
Bung HattaPaham individualisme memang harus ditentang
“… Kita mendirikan negara baru di atas dasar gotong royong dan hasil usahabersama …“
“… Kita mendirikan negara baru harus memperhatikan syarat-syarat supayanegara yang dibuat tidak menjadi negara kekuasaan …”
“… Perlu dimasukkannya klausal tentang kebebasan untuk berkumpul danbersidang atau menyurat dan lain-lain … agar tidak menjadikan negara sebagainegara kekuasaan”
Muhammad YaminPerlu mencantumkan klausal tentang perlindungan hak-hak asasi sepertidiungkapkan Bung Hatta
PEMAHAMAN INTEGRALISTIK ALA INDONESIA
Tidak sama dengan paham Integralistik ala Jerman
Paham integralistik ala Jerman menimbulkan disiplin mati (kadaverdiscipline) yang menumbuhkan negara kekuasaan yang totaliter
Ciri khas : Du bist Nicht Deine Volk ist Alles
Artinya bahwa kamu sebagai orang seorang tidak ada artinya, yang pentingadalah bangsa
Paham Integralistik yang diungkapkan Soepomo dikombinasi denganpemikiran Bung Hatta menghasilkan paham INTEGRALISTIK ALA INDONESIA
Ciri khas : Kepentingan masyarakat diutamakan, namun harkat danmartabat manusia dihargai
Ciri paham integralistik ala Indonesia ini dapat dijumpai dalamKEHIDUPAN DESA atau negeri yang mengenal sejak lama tentang adanyaHAK ULAYAT dan HAK PERSEORANGAN
Paham Integralistik dalam Kehidupan Ketatanegaraan
Disebut sebagai Negara Kekeluargaan
Asas negara kekeluargaan merupakan isi dari jiwa filsafat PANCASILA
PAHAM INTEGRALISTIK ALA INDONESIA (lanjutan)
Asas Kekeluargaan terdiri dari dua perkataanSesuatu kebenaran yang menjadi pokok dasar atau tumpuan berpikirKekeluargaan
KekeluargaanBerasal dari kata keluarga
Terdiri dari Ayah, Ibu dan anak-anak, terkadang ditambah kakek dan nenek sertakemenakanSusunan keluarga terdari dari berbagai sifat, watak dan kecenderungan yang berbeda, tetapi dalam keluarga tetap satu
Indonesia dipandang sebagai sebuah keluarga besar atau NEGARA KEKELUARGAAN
Rakyat Indonesia merasa dirinya sebagai satu keluargaMasing-masing individu mempunyai tanggung jawab dalam keluarga besar bernamanegara
Artinya masing-masing mempunyai tanggung jawab bersama terhadap ancamanatau bahaya yang akan muncul dan berpengaruh terhadap keluarga
Asas kekeluargaan merupakan isi dari jiwa filsafat PancasilaArtinya bahwa negara kekeluargaan hanya terdapat dalam Negara Pancasila dannegara yang berdasarkan Negara Pancasila selalu merupakan Negara Kekeluargaan
PAHAM INTEGRALISTIK ALA INDONESIA (lanjutan)
Ciri-Ciri Tata Nilai Integralistik
Bagian atau golongan yang terlibat berhubungan erat dan merupakan kesatuanorganis
Eksistensi setiap unsur hanya berarti dalam hubungannya dengan keseluruhan
Tidak terjadi siatusi yang memihak pada golongan yang kuat atau yang penting
Tidak terjadi dominasi mayoritas dan tirani minoritas
Tidak memberi tempat bagi paham individualisme, liberalisme dan totaliterisme
Yang diutamakan keselamatan maupun kesejahteraan, kebahagiaan keseluruhan(bangsa dan negara)
Mengutamakan memadu pendapat daripada mencari menangnya sendiri
Disemangati kerukanan, keutuhan, persatuan, kebersamaan, setia kawan, gotong royong
Saling tolong menolong, bantu membantu dan kerja sama
Berdasarkan kasih sayang, pengorbanan, kerelaan
Menuju keseimbangan lahir batin, pria dan wanita, individu dan masyarakatserta lingkungan.
Selamat Siang ……………….