8 bab ii deskripsi teori 1. a. kata “motif”,diartikan ...repository.ump.ac.id/2942/3/bab...

29
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Kata “Motif”,diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi menurut Sardiman (2011: 73) Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energy yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Menurut Uno (2011: 23) Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relative permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat adan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusi, dan kegiatan belajar 8 Peningkatan Motivasi Dan…, Wikhdatun, FKIP, UMP, 2012

Upload: trinhthuan

Post on 29-Apr-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 8 BAB II Deskripsi Teori 1. a. Kata “Motif”,diartikan ...repository.ump.ac.id/2942/3/BAB II.pdfDari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat ... pada umumnya dengan

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi

Kata “Motif”,diartikan sebagai daya upaya yang mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi menurut Sardiman

(2011: 73) Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam

dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu

kondisi intern (kesiapsiagaan). Motivasi akan menyebabkan terjadinya

suatu perubahan energy yang ada pada diri manusia, sehingga akan

bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi,

untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu.

Menurut Uno (2011: 23) Motivasi dan belajar merupakan dua

hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku

secara relative permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari

praktik atau penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan

tertentu. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa

hasrat adan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar,

harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya

penghargaan, lingkungan belajar yang kondusi, dan kegiatan belajar

8

Peningkatan Motivasi Dan…, Wikhdatun, FKIP, UMP, 2012

Page 2: 8 BAB II Deskripsi Teori 1. a. Kata “Motif”,diartikan ...repository.ump.ac.id/2942/3/BAB II.pdfDari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat ... pada umumnya dengan

9

yang menarik. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan

seseorang dalam belajar. Motivasi belajar adalah merupakan faktor

psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah

dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk

belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak

energi untuk melakukan kegiatan belajar.

Menurut Hanafiah (2010: 26) mengatakan bahwa moivasi

merupakan kekuatan (power motivation), daya pendorong (driving

force), atau alat pembengun kesediaan dan keinginan yang kuat dalam

diri peserta didik unuk belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif,

dan menyenangkan dalam rangka perubahan prilaku, baik dalam

aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.

Menurut Hanafiah (2010: 28) mengatakan motivasi merupakan

salah satu aspek utama bagi kebersihan dalam belajar. Oleh karena itu,

motivasi belajar dapat dipelajari supaya dapat tumbuh dan

berkembang. Berikut ini merupakan beberapa cara unuk

membangkitkan motivasi belajar:

1) Peserta didik memperoleh pemahaman (comprehension) yang

jelas mengenai proses pembelajaran.

2) Peserta didik memperoleh kesadaran diri (self consciousness)

terhadap pembelajaran.

3) Menyesuaikan tujuan pembelajaran dengan kebutuhan peserta

didik secara link and match.

Peningkatan Motivasi Dan…, Wikhdatun, FKIP, UMP, 2012

Page 3: 8 BAB II Deskripsi Teori 1. a. Kata “Motif”,diartikan ...repository.ump.ac.id/2942/3/BAB II.pdfDari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat ... pada umumnya dengan

10

4) Memberi sentuhan lembut (soft touch)

5) Memberikan hadiah (reward)

6) Memberikan pujian dan penghormatan

7) Peserta didik mengetahui prestasi belajarnya.

8) Adanya iklim belajar yang kooperatif secara sehat.

9) Belajar menggunakan multi media

10) Belajar menggunakan multi metode

11) Guru yang kompeten dan humoris

12) Suasana lingkungan sekolah yang sehat

Dari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat

disimpilkan bahwa motivasi adalah dorongan internal dan

eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk

mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan

beberapa indikator atau unsur yang mendukung.

b. Ciri-ciri Motivasi

Menurut Sardiman (2011: 83) Motivasi yang ada pada diri

setiap orang itu memiliki cirri-ciri sebagai berikut:

1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam

waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak

memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin

(tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya)

Peningkatan Motivasi Dan…, Wikhdatun, FKIP, UMP, 2012

Page 4: 8 BAB II Deskripsi Teori 1. a. Kata “Motif”,diartikan ...repository.ump.ac.id/2942/3/BAB II.pdfDari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat ... pada umumnya dengan

11

3) Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk

orang dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik,

ekonomi, keadialan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap

setiap tindak criminal, amoral, dan sebagainya).

4) Lebih senang bekerja mandiri.

5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat

mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan

sesuatu).

7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.

8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

c. Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah

Menurut Sardiman (2011: 92) ada beberapa bentuk dan cara

untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah:

1) Memberi angka

Dalam hal ini adalah sebagi simbol dari nilai kegiatan belajarnya.

2) Hadiah (Penghargaan)

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai otivas, tetapi tidaklah selalu

demikian.

3) Saingan/kompetensi

Saingan atau kompetensi dapat digunakan sebagai alat motivasi

untuk mendorong belajar siswa.

Peningkatan Motivasi Dan…, Wikhdatun, FKIP, UMP, 2012

Page 5: 8 BAB II Deskripsi Teori 1. a. Kata “Motif”,diartikan ...repository.ump.ac.id/2942/3/BAB II.pdfDari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat ... pada umumnya dengan

12

4) Ego-involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya

tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras

dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah satu

motivasi yang cukup penting.

5) Memberi ulangan

Para siswa akan menjadi giat belajar apabila mengetahui akan ada

ulangan.

6) Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalo terjadi kemajuan,

akan mendorong siswa untuk lebh giat belajar.

7) Pujian

Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus

merupakan motivasi yang baik.

8) Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalo diberikan

secara tepat dan bijak biasa menjadi alat motivasi.

9) Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud

untuk belajar.

10) Minat

Proses belajar akan belajar dengan lancer apabila disertai dengan

minat.

Peningkatan Motivasi Dan…, Wikhdatun, FKIP, UMP, 2012

Page 6: 8 BAB II Deskripsi Teori 1. a. Kata “Motif”,diartikan ...repository.ump.ac.id/2942/3/BAB II.pdfDari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat ... pada umumnya dengan

13

11) Tujuan yang disukai

Rumusan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan

merupakan alat motivasi yang sangat penting.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

1) Faktor terhadap pribadi

Dalam motivasi, faktor terhadap pribadi yang sangat

mempengaruhi yaitu motivasi berprestasi. Motivasi berprestasi ini

sangat berpengaruh terhadap unjuk kerja seseorang (Perfomence).

Apabila dalam motivasi berprestasi tinggi akan cenderung

berusaha menyelesaikan tugasnya secara tuntas, tanpa menunda-

nunda pekerjaanya serta dalam menyelesaikan tugasnyapun biasa

mengambil resiko.

2) Faktor terhadap lingkungan

Faktor lingkungan untuk motivasi ini bersangkutan dengan

faktor pribadi. Dimana faktor lingkungan ini dapat berpengaruh

terhadap faktor pribadi dan biasa saja faktor lingkungan biasa

berbaur dengan faktor pribadi dan sulit untuk dibedakan. Faktor

pribadi muncul dalam tindakan individu yang dibentuk oleh faktor

lingkungan. Misalnya motivasi untuk belajar dengan baik,dapat

dikembangkan, diperbaiki atau diubah melalui belajar dan

latihan dengan perkataan lain melalui pengaruh lingkungan. Uno

(2011: 29).

Peningkatan Motivasi Dan…, Wikhdatun, FKIP, UMP, 2012

Page 7: 8 BAB II Deskripsi Teori 1. a. Kata “Motif”,diartikan ...repository.ump.ac.id/2942/3/BAB II.pdfDari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat ... pada umumnya dengan

14

e. Macam-macam motivasi

Menurut Djamarah (2008: 149) motivasi ada dua yaitu:

1) Motivasi Intrinsik

Yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya

tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu

sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi itu

intrinsik bila tujuanya inheren dengan situasi belajar dan bertemu

dengan kebutuhan dan tujuan anak didik untuk menguasai nilai-

nilai yang terkandung di dalam pelajaran itu.

2) Motivasi Ekstrinsik

Yaitu motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya

perangsang dari luar, Motivasi belajar dapat dikatakan ekstrinsik

bila anak didik menempatkan tujuan belajarnya diluar faktor-faktor

situasi belajar, anak didik belajar karena hendak mencapai tujuan

yang terletak diluar hal yang dipelajarinya. Motivasi ekstrinsik

bukan berarti motivasi yang tidak diperlukan dan tidak baik dalam

pendidikan. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar anak didik mau

belajar. Berbagai macam cara bisa di lakukan agar anak didik

termotivasi untuk belajar.

2. Prestasi Belajar

a. Belajar

Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa tidak sepontan

menjadi cerdas dan dengan sekejap menjadi ilmuan. Akan tetapi

Peningkatan Motivasi Dan…, Wikhdatun, FKIP, UMP, 2012

Page 8: 8 BAB II Deskripsi Teori 1. a. Kata “Motif”,diartikan ...repository.ump.ac.id/2942/3/BAB II.pdfDari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat ... pada umumnya dengan

15

melalui proses belajar untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang

luas. Belajar merupakan suatu proses menuju perubahan pada diri

individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai sejumlah

pengalaman, pengetahuan melainkan juga membentuk kecakapan,

kebiasaan, sikap, pengertian, minat, penyesuaian diri. Belajar

merupakan tindakan dan prilaku yang kompleks sebagai tindakan

belajar hanya dialami oleh siswa itu sendiri. Siswa adalah penentu

terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar, proses belajar terjadi

berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada dilingkungan sekitar.

Pengertian belajar

Banyak jenis kegiatan yang sering diartikan sebagai belajar.

Adapun pengertian belajar menurut beberapa ahali antaralain sebagai

berikut :

Slameto (2010: 2) Belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan,sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkunganya.

Belajar menurut Djamarah (2008: 13) yaitu serangkaian

kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

sebagai dari hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan

lingkunganya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.

Belajar menurut Sugihartono (2007: 74) yaitu suatu proses

memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan

Peningkatan Motivasi Dan…, Wikhdatun, FKIP, UMP, 2012

Page 9: 8 BAB II Deskripsi Teori 1. a. Kata “Motif”,diartikan ...repository.ump.ac.id/2942/3/BAB II.pdfDari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat ... pada umumnya dengan

16

tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang relatif permanen atau

menetap karena adanya interaksi individu dengan lingkunganya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan

yang dapat menghasilkan perubahan-perubahan tingkah laku yang

dimiliki dalam waktu yang relatif lama. Menurut pengertian tersebut

belajar adalah suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau

tujuan. Tingkah laku memiliki unsur obyektif dan unsur subyektif.

Unsur obyektif adalah unsur motorik atau unsur jasmaniah, sedangkan

unsur subyektif adalah unsure rohaniah. Unsur subyektif tidak tampak

kecuali berdasarkan tingkah laku.

Menurut Djadjuri yang dikutip Hanifah (2010: 19-20)

menyatakan ada lima prinsip utama dalam belajar yang harus

dilaksanakan yaitu :

1) Subsumption, yaitu proses penggabungan ide atau pengalaman

baru terhadap pola ide-ide yang telah lalu yang telah dimiliki.

2) Organizer, yaitu ide baru yang telah dicoba digabungkan dengan

pola ide-ide lama yang dicoba diintegrasikan sehingga menjadi

suatu kesatuan pengalaman.

3) Progressive Differentiation, yaitu bahwa dalam belajar suatu

keseluruhan secara umum harus terlebih dahulu muncul sebelum

sampai kepada suatu bagian yang lebih spesifik.

Peningkatan Motivasi Dan…, Wikhdatun, FKIP, UMP, 2012

Page 10: 8 BAB II Deskripsi Teori 1. a. Kata “Motif”,diartikan ...repository.ump.ac.id/2942/3/BAB II.pdfDari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat ... pada umumnya dengan

17

4) Concolidation, yaitu sesuatu pelajaran harus terlebih dahulu

dikuasai sebelum sampai ke pelajaran berikutnya, jika pelajaran

tersebut menjadi dasar atau prasyarat berikutnya.

5) Integrative Reconciliation, yaitu ide atau pelajaran baru yang

dipelajari itu harus dihubungkan dengan ide-ide atau pelajaran

yang telah dipelajari terdahulu.

b. Pengertian prestasi belajar

Harahap (Hamdani, 2011: 138) memberikan batasan bahwa

prestasi adalah pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siwa

yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan

kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum

Winkel (Hamdani, 2011: 138) mengemukakan bahwa prestasi

belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh

seseorang. Dengan demikian, prestasi belajar merupakan hasil

maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-

usaha belajar.

Arif Gunarso (Hamdani, 2011: 138) mengemukakan bahwa

prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang

setelah melaksankan usaha-usaha belajar. WJ. S. Purwadarminta juga

berpendapat bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai

(dilakukan, dikerjakan, dan sebaginya)

Dari beberapa pengertian prestasi belajar diatas dapat

disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hail yang diperoleh berupa

Peningkatan Motivasi Dan…, Wikhdatun, FKIP, UMP, 2012

Page 11: 8 BAB II Deskripsi Teori 1. a. Kata “Motif”,diartikan ...repository.ump.ac.id/2942/3/BAB II.pdfDari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat ... pada umumnya dengan

18

kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu

sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Pada dasrnnya, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor dari dalam

(intern) dan faktor dari luar (ekstern).

1) Faktor intern adalah faktor yang berasal dari siswa

2) Faktor ekstern

Faktor ekstern terdiri atas dua macam, yaitu lingkungan sosial

dan lingkungan nonsosial. termasuk dalam lingkungan sosial adalah

guru, kepala sekolah, staf administarsi, teman-teman sekelas, rumah

tempat tinggal siswa, alat-alat belajar, dan lain-lain. adapun yang

termasuk dalam lingkungan nonsosial adalah gedung sekolah, tempat

tinggal, dan waktu belajar. Menurut Slameto (2010: 60), faktor

ekstern yang dapat mempengaruhi belajar adalah keadaan keluarga,

keadaan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

3. Pembelajaran Kooperatif

Rusman (2011: 202) Pembelajaran kooperatif (cooperative

learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan

bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang

anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur

kelompok yang bersiat heterogen. Pembelajaran kooperatif tidak sama

dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur dasar pembelajaran

Peningkatan Motivasi Dan…, Wikhdatun, FKIP, UMP, 2012

Page 12: 8 BAB II Deskripsi Teori 1. a. Kata “Motif”,diartikan ...repository.ump.ac.id/2942/3/BAB II.pdfDari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat ... pada umumnya dengan

19

kooperati yang membedakan dengan pembelajaran kelompok yang

dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prinsip dasar pokok sistem

pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru

mengelola kelas dengan lebih efektif. Dalam pembelajaran kooperatif

proses pembelajaran tidak harus belajar dari guru kepada siswa. Siswa

dapat saling membelajarkan sesame siswa lainya.

Istilah cooperative learning dalam pengertian bahasa Indonesia

dikenal dengan nama pembelajaran kooperatif. Menurut Johnson &

Johnson cooperative learning adalah mengelompokan siswa di dalam

kelas ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama

dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu

sama lain dalam kelompok tersebut.

Menurut Slavin menyebutkan cooperative learning merupakan

model pembelajaran yang telah dikenal sejak lama, pada saat itu guru

mendorong para siswa untuk melakukan kerjasama dalam kegiatan-

kegiatan tertentu seperti diskusi atau pengajaran oleh teman sebaya.

Djahiri K menyebutkan cooperative learning sebagai pembelajaran

kelompok kooperatif yang menuntut diterapkannya pendekatan belajar

yang siswa sentries, humanistic dan demokratis yang disesuaikan dengan

kemampuan siswa dan lingkungan belajarnya.

Lie menyebut cooperative learning dengan istilah pembelajaran

gotong-royong, yaitu sistem pembelajaran yang memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk bekerja sama dengan siswa lain dalam tugas-

Peningkatan Motivasi Dan…, Wikhdatun, FKIP, UMP, 2012

Page 13: 8 BAB II Deskripsi Teori 1. a. Kata “Motif”,diartikan ...repository.ump.ac.id/2942/3/BAB II.pdfDari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat ... pada umumnya dengan

20

tugas yang terstruktur. Lebih jauh dikatakan, cooperative learning hanya

berjalan kalau sudah terbentuk suatu kelompok atau suatu tim yang di

dalamnya siswa bekerja secara terarah untuk mencapai tujuan yang sudah

ditentukan denga jumlah angota kelompok pada umumnya terdiri 4-6

oarang saja. Dikutip dari Isjoni (2011: 17)

Jadi dapat disimpulkan bahwa cooperative learning adalah: suatu

model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan

kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa, terutama untuk

mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktiifkan siswa,

yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan

tidak peduli pada yang lain.

Terdapat enam langkah utama atau tahapan dalam pelajaran yang

menggunakan pembelajaran kooperatif, pelajaran dimulai dengan guru

menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar. Fase

ini diikuti oleh penyajian informasi, sering kali dengan bahan bacaan

daripada secara verbal. Selanjutnya siswa dikelompokan kedalam tim-tim

belajar. Tahap ini diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerja bersama

untuk menyelesaikan tugas bersama mereka. Fase terakhir pembelajaran

kooperatif meliputi presentasi hasil akhir kerja kelompok, atau evalusi

tentang yang telah mereka pelajari dan memberikan penghargaan terhadap

usaha-usaha kelompok maupun individu. Rusman (2011: 211)

Peningkatan Motivasi Dan…, Wikhdatun, FKIP, UMP, 2012

Page 14: 8 BAB II Deskripsi Teori 1. a. Kata “Motif”,diartikan ...repository.ump.ac.id/2942/3/BAB II.pdfDari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat ... pada umumnya dengan

21

Tabel 2.1 Langkah-langkah Model pembelajaran Kooperatif

Tahap Tingkah Laku Guru Tahap 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Guru menyampikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada kegiatan pelajaran dan menekankan pentingna topik yang akan dipelajari dan memotifasi siswa belajar.

Tahap 2 Menyajikan informasi

Guru menyajikan informasi atau materi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau melalui bahan bacaan

Tahap 3 Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membimbing setiap kelompok agar melakukan teransisi secara efekti dan efesien.

Tahap 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka

Tahap 5 Evaluasi

Guru mengevalusi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya

Tahap 6 Memberikan penghargaan kepada siswa

Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok

4. Kooperatif Tipe NHT

a. Definisi NHT (Numbered Heads Together)

NHT merupakan salah satu tipe dalam pembelajaran kooperatif.

Menurut A’la pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah suatu model

pembelajaran yang dalam setiap kegiatan, siswa diberi nomor

kemudian dibuat suatu kelompok, lalu guru memanggil nomor siswa

secara acak.

Menurut Ahmadi dkk (2011: 59) NHT adalah suatu metode

belajar diamana setiap siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu

kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa.

Peningkatan Motivasi Dan…, Wikhdatun, FKIP, UMP, 2012

Page 15: 8 BAB II Deskripsi Teori 1. a. Kata “Motif”,diartikan ...repository.ump.ac.id/2942/3/BAB II.pdfDari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat ... pada umumnya dengan

22

b. Langkah dalam NHT (Numbered Heads Together)

Dalam mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru

menggunakan struktur empat fase sintaks NHT menurut Trianto

(2009: 82) sebagai berikut:

1) Fase 1: Penomoran

Dalam fase ini, guru membagi siswa ke dalam kelompok 3-5 orang

dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1

sampai 5

2) Fase 2: mengajukan pertanyaan

Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan

dapat bervariasi. Pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam bentuk

kalimat tanya. Misalnya, “ berapakah jumlah gigi orang dewasa?”

atau berbentuk arahan, misalnya “Pastikan setiap orang mengetahui

5 buah ibu kota provinsi yang terletak di pulau Sumatra.”

3) Fase 3: Berpikir bersama

Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu

dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban

tim.

4) Fase 4: Menjawab

Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang

nomornya sesuai mengacungkan tanganya dan mencoba untuk

menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.

Peningkatan Motivasi Dan…, Wikhdatun, FKIP, UMP, 2012

Page 16: 8 BAB II Deskripsi Teori 1. a. Kata “Motif”,diartikan ...repository.ump.ac.id/2942/3/BAB II.pdfDari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat ... pada umumnya dengan

23

Langkah-langkah tersebut kemudian dikembangkan menjadi

enam langkah oleh Ibrahim dalam herdian (2009) sesuai dengan

kebutuhan pelaksanaan penelitian ini. Enam langkah tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Persiapan

Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran

dengan membuat skenario Pembelajaran (SP), Lembar Kerja Siswa

(LKS) yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif

tipe NHT.

2. Pembentukan kelompok

Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT. Guru membagi para siswa

menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5 orang siswa.

Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan

nama kelompok yang berbeda. Kelompok yang dibentuk

merupakan percampuran yang ditinjau dari latar belakang sosial,

ras, suku, jenis kelamin dan kemampuan belajar. Selain itu, dalam

pembentukan kelompok digunakan nilai tes awal (pre-test) sebagai

dasar dalam menentukan masing-masing kelompok.

3. Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan

dalam pembentukan kelompok, setiap kelompok harus memiliki

buku paket atau buku panduan agar memudahkan siswa dalam

menyelesaikan LKS atau masalah yang diberikan oleh guru.

Peningkatan Motivasi Dan…, Wikhdatun, FKIP, UMP, 2012

Page 17: 8 BAB II Deskripsi Teori 1. a. Kata “Motif”,diartikan ...repository.ump.ac.id/2942/3/BAB II.pdfDari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat ... pada umumnya dengan

24

4. Diskusi masalah

Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada

setiap siswa sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja

kelompok setiap siswa berpikir untuk menggambarkan dan

meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban dari pertanyaan

yang telah ada dalam LKS atau pertanyaan yang telah diberikan

oleh guru. Pertanyaan dapat bervariasi, dari yang bersifat spesifik

sampai yang bersifat umum.

5. Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban

Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa

dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan

dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas.

6. Memberi kesimpulan

Guru memberikan kesimpulan atau jawaban akhir dari

semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang

disajikan.

Pedoman penilaian hasil belajar aspek kognitif dan

penghargaan kelompok pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT

masih mengacu pada pedoman penilaian dalam STAD, sebab sampai

saat ini belum ada pedoman penilaian yang secara khusus untuk NHT.

Pengharagaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan dengan

melakukan tahap-tahap sebagai berikut:

Peningkatan Motivasi Dan…, Wikhdatun, FKIP, UMP, 2012

Page 18: 8 BAB II Deskripsi Teori 1. a. Kata “Motif”,diartikan ...repository.ump.ac.id/2942/3/BAB II.pdfDari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat ... pada umumnya dengan

25

1) Menghitung skor individu

Untuk memberikan skor perkembangan individu dihitung seperti

pada tabel 2.2 (Slavin, 2005: 159):

Tabel 2.2 Perhitungan Skor Perkembangan

Nilai Tes Skor

Perkembangan Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 5 poin 10-1 poin di bawah skor awa 10 poin Skor awal sampai 10 poin di atas skor awa 20 poin Lebih dari 10 poin di atas skor awa 30 poin Kertas jawaban sempurna (terlepas dari skor awa)

30 poin

2) Menghitung skor kelompok

Skor kelompok ini dihitung dengan membuat rata-rata skor

perkembangan anggota kelompok, yaitu dengan menjumlah semua

skor perkembangan yang diperoleh anggota kelompok dibagi

dengan jumlah anggota kelompok. Sesuai dengan skor

perkembangan kelompok, diporoleh kategori perkembangan skor

seperti tercantum pada tabel 2.3 (Trianto, 2009: 72) berikut ini:

Tabel 2.3 Tingkat Penghargaan Kelompok

Rata-rata Tim Predikat 0 < x < 5 - 5 < x < 15 Tim baik 15 < x < 25 Tim hebat 25 < x < 30 Tim super

3) Pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok

Setelah masing-masing kelompok memperoleh predikat, guru

memberi hadiah atau penghargaan kepada masing-masing

kelompok sesuai dengan predikatnya.

Peningkatan Motivasi Dan…, Wikhdatun, FKIP, UMP, 2012

Page 19: 8 BAB II Deskripsi Teori 1. a. Kata “Motif”,diartikan ...repository.ump.ac.id/2942/3/BAB II.pdfDari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat ... pada umumnya dengan

26

c. Kelebihan dan kelemahan NHT (Numbered Heads Together) Ahmadi

Dkk (2011: 60)

Kelebihan NHT

1) Setiap siswa menjadi siap semua

2) Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh

3) Siswa yang pandai dapat mnegajari siswa yang kurang pandai

Kelemahan NHT

1) Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggili lagi oleh guru.

2) Tidak semua anggota kelompok dipangili oleh guru

5. Pendidikan Kewarganegaraan SD

a. Pengertian PKn SD

Pendidikan Kewarganegaraan Tanireja (2009: 3) adalah suatu

proses yang dilakukan oleh lembaga pendidikan dimana seseorang

mempelajari orientasi, sikap dan prilaku polotik sehingga yang

bersangkutan memiliki political Knowledge, awarenes serta

kemampuan mengambil keputusan politik secara rasional dan

menguntungkan bagi dirinya juga bagi masarakat dan bangsa.

Menurut Zamroni (Tanireja, 2009: 3) pendidikan

kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk

mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak

demokratis, melalui aktifitas menanamkan kesadaran kepada generasi

baru bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang

paling menjamin hak-hak warga masyarakat.

Peningkatan Motivasi Dan…, Wikhdatun, FKIP, UMP, 2012

Page 20: 8 BAB II Deskripsi Teori 1. a. Kata “Motif”,diartikan ...repository.ump.ac.id/2942/3/BAB II.pdfDari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat ... pada umumnya dengan

27

Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan kwarganegaraan

merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan

dan kemampuan dasar.

b. Tujuan dan ruang lingkup PKn SD

Menurut Fathurrohman (2011: 7) tujuan mata pelajaran

Pendidikan kewarganegaraan adalah untuk memberikan kompetensi-

kompetensi sebagi berikut:

1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menghadapi isu

kewarganegaraan.

2) Berpartisiapasi secara bermutu dan bertanggung jawab, dan

bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara.

3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar

dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.

4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia

secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi.

Ruang lingkup pendidikan kewarganegaraan dalam BSNP,

ruang lingkup mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan meliputi

aspek-aspek sebagi berikut :

1) Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam

perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa

Peningkatan Motivasi Dan…, Wikhdatun, FKIP, UMP, 2012

Page 21: 8 BAB II Deskripsi Teori 1. a. Kata “Motif”,diartikan ...repository.ump.ac.id/2942/3/BAB II.pdfDari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat ... pada umumnya dengan

28

Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan Negara kesatuan Republik

Indonesia, partisipasi dalam pembelaan Negara, sikap positif

terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan

jaminaan keadilan.

2) Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan

keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat,

peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara, sistim hukum dan peradilan nasional,

hukum dan peradilan internasional.

3) Hak asasi manusia meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan

kewajiaban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan

internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindunagn

HAM.

4) Kebutuhan warga negara meliputi: hidup gotong royong, harga diri

sebagai warga masyarakat,kebebasan berorganisasi, kemerdekaan

mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi

diri, persamaan kedudukan warga Negara.

5) Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan

konstitusi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah

digunakan di Indonesia,hubungan dasar Negara dengan konstitusi.

6) Kekuasan dan politik, meliputi: pemerintahan desa kecamatan,

pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi

dan sisitem poliik, budaya politik, budaya demokrsai menuju

Peningkatan Motivasi Dan…, Wikhdatun, FKIP, UMP, 2012

Page 22: 8 BAB II Deskripsi Teori 1. a. Kata “Motif”,diartikan ...repository.ump.ac.id/2942/3/BAB II.pdfDari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat ... pada umumnya dengan

29

masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat

demokrasi.

7) Pancasila meliputi: kedudukan pancasila sebagi dasar Negara dan

ideologi Negara,proses perumusan pancasila sebagi dasar Negara,

pengalaman nilai nilai pancasiala dalam kehidupan sehari-hari,

pancasila sebagai ideologi terbuka.

8) Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkunganya, politik luar

negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan

internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi

globalisasi.

c. Kurikulum PKn di SD

1) Konsep dasar kurikulum

Pengertian kurikulum menurut beberapa pakar yang tidak

hanya diartikan sebagi daftar mata pelajaran atau tujuan yang akan

di capai, tetapi pengertian kurikulum minimal mengandung empat

dimensi yang saling berhubungan, yakni:

a) Kurikulum sebagi ide, berarti bahwa kurikulum sebagi buah

pikiran para ahli/seseorang pengembang kurikulum, misalnya:

apa yang ingin dikembangkan pada diri siswa, bagaimana cara

mengembangkanya, pengalaman belajar apa yang paling baik

dan bagaimana cara penyampaianya pada siswa dan

sebagainya.

b) Kurikulum sebagi rencana tertulis, ini adalah dimensi paling

konkrit tentang pengertian kurikulum di banding dimensi lain.

Peningkatan Motivasi Dan…, Wikhdatun, FKIP, UMP, 2012

Page 23: 8 BAB II Deskripsi Teori 1. a. Kata “Motif”,diartikan ...repository.ump.ac.id/2942/3/BAB II.pdfDari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat ... pada umumnya dengan

30

Dalam dimensi ini dimaksudkan bahwa kurikulum itu sebagai

pegangan guru, isinya merupakan materi/bahan minimal secara

nasional, sehingga guru masih ada kesempatan untuk

mengembangkan .

c) Pengertian kurikulum sebagi kegiatan, dan ini merupakan hasil

terjemahan guru (operasional) tentang tentang kurikulum di

lapangan berdasarkan pada kurikulum sebagai ide atau sebagai

rencana yang tertulis. Jadi faktor kemampuan (pengalaman)

kemauan dan sarana sekolah cukup menentukan sehingga dapat

sama dengan ide dan rencana tetapi dapat juga jauh berbeda

hasilnya. Fathurrohman (2011: 14).

Dari beberapa pengertian kurukulum di atas maka

Kurikulum sebagai hasil belajar yang diperoleh oleh anak

didik. Hasil tersebut dapat berupa pengetahuan, ketrampilan,

sikap dan sebagianya baik yang bersifat sementara atau

menetap.

2) Konsep kurikulum Pkn Di SD

Pendidikan dalam lingkungan sekolah lebih bersifat formal.

Proses dalam pendidikan sekolah melelui perencanaan yang

tersusun secara sistematis. Guru sebagi pendidik merancang

sedemikian rupa kompetensi yang dihasilkan oleh siswa. Setiap

praktik pendidikan diarahkan kepada pencapaian tujuan tertentu,

apakah berkaitan dengan penguasaaan pengetahuan,

Peningkatan Motivasi Dan…, Wikhdatun, FKIP, UMP, 2012

Page 24: 8 BAB II Deskripsi Teori 1. a. Kata “Motif”,diartikan ...repository.ump.ac.id/2942/3/BAB II.pdfDari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat ... pada umumnya dengan

31

pengembangan pribadi, kemampuaan sosial, ataupun kemampuan

bekerja. Fatuhrohman (2011: 15).

6. Pokok bahasan pada materi sistem pemerintahan pusat

Indonesia diproklamasikan 17 agustus 1945, kemudian tanggal 18

agusutus UUD 1945 disyahkan. Pada tanggal 2 september 1945 dibentuk

kabinet yag pertama yang dikenal dengna nama kebinet bucho. Kabinet ini

bekerja sama dengan organisasi masa bentukan jepang. Namun karena

belanda ikut campur tangan dalam pembentukan kabinet dan akhirnya

pemerintahan di indonesia berubah menjadi parlementer. Kabinet

presidentil diberlakukan kembali setelah dikeluarkannya Dekrit Presiden

pada tanggal 5 Juli 1959. Jadi Negara Indonesia menganut sistem

pemerintahan presidensial. Chamim (2002: 125)

Sistem ini menekankan pentingnya pemilihan presiden secara

langsung, sehingga presiden terpilih mendapatkan mandat langsung dari

rakyat. Dalam presdiensial kekuasaan eksekutif sepenuhnya berada di

tangan presiden. Oleh karena itu presiden adalah kepala eksekutif (head of

goverment) sekaligus menjadi kepala negara (head of state). Presiden

adalah penguasa seklaigus simbol kepemimpinan negara.

Prinsip pokok lain dalam sisitem presidensial adalah adanya

pemisahan kekuasaan (the separation of power) antara eksekutif dan

legislatif. Pemisahan ini, selain dinyatakan secara eksplisit didalam

konstitusi, juga diperkuat dengna sistem pemilihan yang berbeda antara

pemilihan presiden dan konggres.

Peningkatan Motivasi Dan…, Wikhdatun, FKIP, UMP, 2012

Page 25: 8 BAB II Deskripsi Teori 1. a. Kata “Motif”,diartikan ...repository.ump.ac.id/2942/3/BAB II.pdfDari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat ... pada umumnya dengan

32

Dalam sistem presidensial, seorang presiden dapat menjalankan

kekuasaan hingga masa jabatannya berakhir tanpa khawatir akan ada

gangguan oleh kongres. Selama kebijakan tidak melanggar konstitusi, ia

kan bertahna hingga akhir masa jabatannya, walaupun ia gagal dalam

berbagai sektor kegiatan pemerintahan. Penilaian serang presiden gagal

atau sukses dilakukan secara kolektif melalui pemilihan umum. Dengan

kata lain eksekutif bertanggung jawab langsung kepada para pemilih.

Menurut UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 hasil

amandemen, lembaga-lembaga negara dan pemerintahan yang ada di

pusat, yaitu bidang legislatif MPR yag anggotanya terdiri dari anggota

DPR dan DPD. Bidang eksekutif yaitu presiden dibantu menteri-menteri

negara: bidang yudikatif (kekuasaan kehakiman) yaitu mahkamah agung,

mahkamah konstitusi dan komisi yudisial. Diluar ketiga kekuasaan ini

masih ada lembaga tinggi negara yang bersifat merdeka, yaitu badan

pemeriksa keuangan. Chamim (2002: 126).

Pada mata pelajaran PKn menggunakan SK dan KD. Standar

Kompetensi: 3. Mengenal pemerintahan pusat dan Kompetensi Dasar: 3.1

Mengenal lembaga-lembaga Negara dalam susunan pemerintahan tingkat

pusat seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK.

B. Hasil Penelitian Yang Relvan

Sesuai dengan hasil penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya

menyatakan bahwa model pembelajaran Kooperatife tipe NHT dapat

meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa di sekolah dasar. hasil

Peningkatan Motivasi Dan…, Wikhdatun, FKIP, UMP, 2012

Page 26: 8 BAB II Deskripsi Teori 1. a. Kata “Motif”,diartikan ...repository.ump.ac.id/2942/3/BAB II.pdfDari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat ... pada umumnya dengan

33

penelitian tersebut jelas diuraikan oleh Tri Sumarsih (2011) yang berjudul

penelitian “Peningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar PKn dengan Metode

Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) Kompetensi

dasar menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

peserta didik kelas IV SD Sidareja 03” Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Universitas Muhammadiah Purwokerto.

Dari hasil evaluasi yang diberikan kepada siswa penelitian tersebut

menyimpulkan bahwa dengan menggunakan metode Kooperatif tipe NHT

dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) hal itu

terbukti dengan perolehan nilai pada siklus I adalah 51% siswa yang tuntas

dan 49 % siswa yang belum tuntas. Nilai tertinggi sebesar 100 dan nilai

terendah sebesar 20, serta nilai rata-rata nilai evaluasi kelas sebesar 64,44

sedangkan pada siklus II dari 28 siswa didapatkan 97% siswa yang tuntas dan

5% siswa yang tidak tuntas. Nialai tertinngi 100 dan nilai terendah 60, serta

rata-rata nilai evaluasi kelas adalah 84,44.

Dari hasil uraian di atas terbukti bahwa dengan menggunakan model

pembelajaran Kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar peserta

didik di Sekolah Dasar. Dimana hasil belajar tersebut mencakup di dalamnya

prestasi belajar.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan hasil observasi terhadap guru dan siswa kelas IV SD

Negeri 1 Bojongsari, maka diperoleh suatu permasalahan dalam PKn yaitu

pada materi pengertian pemerintah dan komponen pemerintahan di Indonesia

Peningkatan Motivasi Dan…, Wikhdatun, FKIP, UMP, 2012

Page 27: 8 BAB II Deskripsi Teori 1. a. Kata “Motif”,diartikan ...repository.ump.ac.id/2942/3/BAB II.pdfDari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat ... pada umumnya dengan

34

yang merupakan kondisi awal kelas. Menurut ibu Suswati selaku guru kelas

IV. Bahwa anak didiknya masih sulit menelaah tentang materi pengertian

pemerintah dan komponen pemerintahan di Indonesia dikarenakan motivasi

belajar siswa yang sangat rendah. Hal ini mengakibatkan siswa malas bertanya

menyangkut materi yang diajarkan padahal tidak sedikit dari mereka belum

menguasai tentang materi yang diajarkan gurunya. Dari beberapa hal tersebut

dapat mempengaruhi prestasi belajar yang ditorehkan oleh siswa di dalam

kelas. Selain beberapa hal diatas metode pembelajaran yang digunakan guru

juga masih menggunakan metode ceramah dan tugas. Menurut ibu Suswati

juga jarang menggunakan alat peraga, sehingga siswa cepat merasa bosan dan

akan mengurangi motivasi siswa tersebut.

Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan oleh peneliti dalam

sekurang-kurangnya dua buah siklus yaitu Siklus I dan Siklus II tiap siklus

terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi,

kemudian apabila Siklus II belum membuahkan hasil, maka akan dilanjutkan

ke Siklus III. Peneliti sebelumnya harus mengetahui kondisi awal siswa

sebelum diterapkan pendekatan Kooperatif tipe NHT pada siklus tersebut

Untuk mendapatkan hasil memuaskan, guru dituntut menyajikan

materi dan mengelola siswa dalam KBM senantiasa menyenangkan dan

tidak membosankan dengan model pembelajran yang variatif. Penggunaan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT akan menjadi solusi terbaik bagi

guru agar tercipta KBM yang diinginkan. Secara skematis, kerangka berfikir

dapat ditunjukkan dibawah ini

Peningkatan Motivasi Dan…, Wikhdatun, FKIP, UMP, 2012

Page 28: 8 BAB II Deskripsi Teori 1. a. Kata “Motif”,diartikan ...repository.ump.ac.id/2942/3/BAB II.pdfDari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat ... pada umumnya dengan

35

Gambar 2.1

Skema Kerangka Berpikir

Dari skema kerangka berfikir di atas dapat dideskripsikan sebagai

berikut: Pada kondisi awal peneliti belum menggunakan model pembelajaran

Kooperatif tipe NHT dan prestasi belajar PKn rendah. Pada siklus I dan siklus

II peneliti melakukan tindakan dengan menggunakan medel pembelajaran

Kooperatif tipe NHT maka motivasi dan prestasi belajar PKn kelas IV

menjadi meningkat.

D. Hipotesis penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dapat dirumuskan

hipotesis tindakan untuk penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran PKn pada materi pengertian pemerintah dan komponen

pemerintahan di Indonesia melalui pembelajaran Kooperatif tipe NHT di

SD Negeri 1 Bojongsari dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

Kondisi Awal

Tindakan

Kondisi Akhir

Rendahnya Motivasi dan Prestasi belajar

Menggunakan Pembelajaran NHT

Melalui Pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan motivasi dan prestasi

belajar PKn bagi kls IV

Siklus I

Siklus II

Peningkatan Motivasi Dan…, Wikhdatun, FKIP, UMP, 2012

Page 29: 8 BAB II Deskripsi Teori 1. a. Kata “Motif”,diartikan ...repository.ump.ac.id/2942/3/BAB II.pdfDari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat ... pada umumnya dengan

36

2. Pembelajaran PKn pada materi pengertian pemerintah dan komponen

pemerintahan di Indonesia melalui pembelajaran Kooperatif tipe NHT di

SD Negeri 1 Bojongsari dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Peningkatan Motivasi Dan…, Wikhdatun, FKIP, UMP, 2012