8-aberasi-chromatis

8
LAPORAN PRAKTIKUM PSIKOLOGI FAAL Nama Mahasiswa : Syamsudin Nur Rizal Alkaf Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 21 tahun Pendidikan : Mahasiswa S1 Psikologi Nama Percobaan : ABERASI-CHROMATIS Nomor Percobaan : VIII Nama Orang Percobaan : Zuvita Nandiastika Nama Pelaku Percobaan : Syamsudin Nur Rizal Alkaf Tanggal Percobaan : 8 Oktober 2013 Waktu Percobaan : 10.00-12.00 WIB Tempat Percobaan : Laboratorium Psikologi Faal Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Untuk melihat terjadinya aberasi kromatis ketika melihat suatu benda tertentu. 2. Untuk melihat pembiasan warna yang terjadi pada masa orang percobaan (OP). II. DASAR TEORI 44

Upload: dinda-savira

Post on 19-Feb-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 8-aberasi-chromatis

LAPORAN PRAKTIKUM

PSIKOLOGI FAAL

Nama Mahasiswa : Syamsudin Nur Rizal Alkaf

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 21 tahun

Pendidikan : Mahasiswa S1 Psikologi

Nama Percobaan : ABERASI-CHROMATIS

Nomor Percobaan : VIII

Nama Orang Percobaan : Zuvita Nandiastika

Nama Pelaku Percobaan : Syamsudin Nur Rizal Alkaf

Tanggal Percobaan : 8 Oktober 2013

Waktu Percobaan : 10.00-12.00 WIB

Tempat Percobaan : Laboratorium Psikologi Faal

Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan

Yogyakarta

I. TUJUAN PERCOBAAN1. Untuk melihat terjadinya aberasi kromatis ketika melihat suatu benda

tertentu.

2. Untuk melihat pembiasan warna yang terjadi pada masa orang

percobaan (OP).

II. DASAR TEORIAberasi adalah suatu keadaan dimana pemusatan sinar tidak menjadi

satu titik. Adapun aberasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu

1. Aberasi spheres

Terjadi karena sinar yang sejajar dengan axis principalis yang

tepinya memiliki pembiasan yang tidak sama dengan sinar ditengah.

44

Page 2: 8-aberasi-chromatis

45

Sinar-sinar tepi dibiaskan lebih kuat. Ini terjadi karena lensa kristalina /

mata tidak terbentuk sedemikian teratur. Sebenarnya berkas cahaya

yang melalui tepi lensa mata tidak dilenturkan ke fokus yang benar-

benar tajam dengan berkas cahaya lainnya. Aberasi jenis ini dapat

diatasi oleh iris mata.

Gambar 1. Aberasi Sferis

2. Aberasi chromatis

Prinsip dasar terjadi aberasi chromatis oleh karena fokus lensa

berbeda-beda untuk tiap-tiap warna, sehingga sinar (yang berupa

warna) tidak terpusat pada satu titik saja. Setiap spectrum warna yang

dibiaskan mempunyai indeks bias yang berlainan, sebagai contoh

warna merah dengan jumlah gelombang 647-723 mu. Sifat-sifat inilah

yang mengakibatkan terjadinya aberasi chromatis. Aberasi chromatis

tidak mengganggu mata karena retina mempunyai kemampuan untuk

menerima warna-warna tertentu dengan nilai ambang tertentu pula

sehingga warna yang diperoleh adalah normal. Ada dua macam

aberasi chromatis, yaitu

a. Aberasi Chromatis Longitudinal

Aberasi chromatis longitudinal merupakan perubahan jarak

bayangan sesuai indeks bias.

b. Aberasi Chromatis Laterat

Aberasi chromatis laterat merupakan perubahan aberasi

dalam ukuran bayangan. Untuk menghilangkan terjadinya aberasi

chromatis dipakai lensa finta dan kaca krown, lensa kembar ini

disebut achromatic double lens

Page 3: 8-aberasi-chromatis

46

Gambar 2. Aberasi Kromatik.

Akomodasi lensa diatur oleh mekanisme umpan balik negatif secara

otomatis menyesuaikan kekuatan fokus lensa untuk ketajaman penglihatan

derajat tinggi. Bila mata telah terfiksasi pada beberapa objek yang jauh dan

mendadak terfiksasi pada objek yang dekat, lensa berakomodasi untuk

ketajaman penglihatan maksimum biasanya dalam satu detik.

Berbagai jenis isyarat yang dapat embantu lensa mengubah

kekuatan pada arah yang sesuai adalah

1. Aberasi kromatik yaitu fokus berkas sinar merah pada retina sedikit di

belakang fokus berkas sinar biru. Mata tampaknya mampu mendeteksi

mana diantara kedua jenis sinar ini fokusnya lebih baik dan isyarat ini

memancarkan informasi ke mekanisme akomodasi untuk membuat

lensa lebih kuat atau lebih lemah.

2. Bila mata mengfiksasi pada objek yang dekat, mereka satu sama lain

juga mengadakan konvergensi. Mekanisme saraf untuk konvergensi

menyebabkan isyarat secara serentak memperkuat lensa mata.

3. Karena fovea merupakan tempat yang melekuk, kejernihan fokus

dalam bagian dalam fovea dan kerjernihan fokus pada pinggir-pinggir

akan berbeda.

4. Telah ditemukan bahwa derajat akomodasi lensa sedikit berosilasi

setiap saat sampai frekuensi sampai dua kali per detik. Diduga bahwa

bayangan penglihatan menjadi lebih jelas bila osilasi kekuatan lensa

pada arah sesuai dan menjadi lebih jelek bila kekuatan lensa berada

pada arah yang salah. Hal ini memberikan isyarat yang cepat ke arah

mana kekuatan lensa dibutuhkan untuk memberikan fokus yang

sesuai.

Beberapa hl yang mengakibatkan tidak terjadinya aberasi yaitu

1. Bentuk lensa dan kornea yang mengurangi terjadinya aberasi.

Page 4: 8-aberasi-chromatis

47

2. Substansi lensa yang sedemikian rupa, dimana substansi lensa luar

dengan substansi dalam berbeda dalam kepekaannya.

3. Retina mempunyai nilai ambang akan kepekaan tertentu terhadap

warna kuning serta terhadap warna biru.

4. Iris yang bekerja sebagai diafragma dapat menolak masuknya sinar

dari tepi.

III. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN1. Kertas hitam dan putih

2. Sebuah kartu

IV. JALANNYA PERCOBAANDengan satu mata melihat ke batas yang berjalan vertikal antara

hitam dan putih. Gerakan kartu dari kanan ke kiri dimuka mata sampai

setengah dari pupil tertutup. Kemudian terlihat batas tadi berwarna merah

atau ungu.

V. HASIL PERCOBAANBatas pada kartu yang berwarna hitam dan putih menjadi berwarna

ungu pada bagian atas dan berwarna merah pada bagian bawah.

Sedangkan kalau kartu dibalik menjadi putih (diatas) dan hitam (dibawah)

menjadi berwarna merah pada bagian atas dan berwarna ungu pada bagian

bawah.

VI. KESIMPULANPeristiwa aberasi-chromatis terbukti pada orang percobaan yang

melihat warna ungu atau merah pada garis vertikal hitam dan putih yang

terjadi sebagai akibat perbedaan indeks bias lensa terhadap panjang

gelombang cahaya yang berbeda sehingga sinar tidak terpusat atau hanya

berbeda sehingga sinar tidak terpusat atau hanya pada satu titik.

VII. APLIKASI1. Melihat pelangi setelah hujan rintik-rintik.

Page 5: 8-aberasi-chromatis

48

2. Televisi merupakan pencampuran dari spektrum warna yang menjadi

satu.

3. Digunakan pada bidang kedokteran, khususnya dokter mata dan optic

penglihatan.

Yogyakarta, 10 Oktober 2013

Penyusun

Syamsudin Nur Rizal Alkaf

Asisten : Vera Rahayu

Nilai :

Page 6: 8-aberasi-chromatis

49

DARTAR PUSTAKA

Fudyartama, K.(2011).Psikologi Umum 1 & 2.Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Ganong, W.F.(2006).Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Jakarta EGC Penerbit Buku

Kedokteran

Guyton, A.C.(2012).Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit.Jakarta : EGC

Penerbit Buku Kedokteran

Urbayatun, Siti.(1997).Buku Pedoman Praktikum Psikologi Faal II.Yogyakarta :

Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan