73700319 kumpulan laporan kgd

25
KUMPULAN LAPORAN PROFESI KGD 1. Resume ICU Fatmawati 2. Analisa sintesa IGD Fatmawati 3. Resume IGD Fatmawati Oleh: Enggar Ngudi Utami 0606102386 FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA

Upload: indah-permatasari

Post on 12-Dec-2014

120 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 73700319 Kumpulan Laporan Kgd

KUMPULAN LAPORAN PROFESI KGD

1. Resume ICU Fatmawati

2. Analisa sintesa IGD Fatmawati

3. Resume IGD Fatmawati

Oleh:

Enggar Ngudi Utami

0606102386

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS INDONESIA

2010

Page 2: 73700319 Kumpulan Laporan Kgd

RESUME LAPORAN ICU FATMAWATI

Enggar Ngudi Utami, 0606102386

A. Anamnesa

Data pasien:

Nama : Nn. D (24 tahun) Diagnosa Medis : Bronkopnemonia, efusi peura dan pneumotorak

susp. TB Tanggal masuk pasien : 28 November 2010 Tanggal pengkajian : 29 November 2010

Pengkajian Primer

A: terpasang ETT Slem/ mucus (+)

B: Terpasang ventilator

C: TD 109/82 mmHg, Nadi 117x/menit kuat, akral hangat, CRT <3 detik

D: kesadaran CM; E4M6Vett

Pengkajian sekunder

Kepala : tidak ada kelainan

Mata : Pupil ishokor 3mm/3mm, CA -/-, SI: -/-

Mulut : Slym (+++), terpasang ETT terhubung dengan ventilator,

NGT.

Paru : Ronchi +/+, wheezing -/-,

Hidung : Terpasang NGT

Jantung : BJ I/II normal, murmur (-), gallop (-).

Abdomen : Jejas (-), datar dan lemas, nyeri tekan (-)

Ekstremitas : CRT < 3 , akral hangat

Suhu : 36.5oC

BB : 45 Kg

Keadaan Umum : Saat dilakukan pengkajian kesadaran pasien CM dan

terlihat tenang. Pasien terpasang infuse, ETT+ventilator, urin kateter+urin

bag, dan NGT. Tgl 30/11/2010 pasien dilakukan pemasangan WSD,

produksi sputum +, terpasang ventilator dengan mode SIMV, P =

Page 3: 73700319 Kumpulan Laporan Kgd

8x/menit, PEEP = + 5 cm H2O, FiO2 = 40%, Vt : 310 cc, Psupport: 14

cmH2O, Pcontrol: 18 cmH2O, I:E= 1:2, . Respirasi : vesicular, Rh +/+.

Wh -/-, terpasang WSD dengan undulasi + . Riwayat penyakit dulu :

riwayat trauma sebelumnya (-), alergi obat (-)

Riwayat penyakit keluarga : -

B. Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : CM. Pemeriksaan fisik selanjutnya lihat pengkajian Sekunder

C. Pemeriksaan Penunjang dan terapi medikasi

Hematologi 29/11/10 MEDIKASI:

Hb (12-14) Ht (37-43)Eritrosit (4-5) 10^6/µLLeukosit (5-10) 10^3/µLTrombosit (150-400) 10^3/µL MCU/VER (82-92) fLMCH/HER (27-31) pgMCHC/KHER (32-36) g/dl

pH (7.35-7.45)pCO2 (35-45) mmHgpO2 (80-100) mmHgHCO3 (22-26) mmHgBE (±2.0) mmolSaO2 (95-100) %

NaKCl

9.4323.910.889182.224.129.3

7.42435.777.922.8-1

95.9

1474.06104

Enteral: -Parenteral: - Metronidazole 3x500 mg- Vit C 2x200mg- Vit K - Traneksid 3 Cl- Fosmicin 2x2 gr- Ranitidine 2x1 amp- Methyl prednisolon 3x6.25 mg- N 5000 1x1 amp- Ketorolac 3x 1 ampInhalasi: - Ventolin: Bisolvon: NaCl (V:B:NS) =

1cc:1cc:1cc tiap 6 jam

INTAKEEnteral: peptamen 6x200cc dan air putih 6x25 ccParenteral :- Kabiven 360 cc- Kalbamin 300 cc- Sedacum (milos) 10 mg/ 50 cc/ 24 jam- Aminopilin 2 amp/ 50cc/ 24 jam- Fentanyl 75 gr + ondansentron 8 gr/24

jam

Page 4: 73700319 Kumpulan Laporan Kgd

Hasil rontgen torak

26/11/10 30/11/10Cor:

- bentuk dan ukuran normal Pulmo:

- bronchovaskular pattern praminent

- lesi perbacakan infitrat kedua paru

dan perselubungan kedua apeks paru

- trakea normal, tulang-tulang normal

- penebalan dinding pleura kanan yang

tidak homogen

- mediastinum dan hilus praminent

Cor:

- sedikit terdorong ke sinistra

Pulmo:

- Bercak-bercak infiltrat di suprahiler

bilateral dan perihiler bilateral

(Bronkopneumonia, ec TB)

- Tampak daerah avascular di

hemitoraks kanan lapisan atas, tengah,

bawah (bullae si paru kanan--

pneumotorak)

- Sinus diafragma kiri baik

- Terpasang ETT, ujung ETT setinggi

vertebra torak 2-3

D. Masalah Keperawatan

Bersihan jalan nafas tak efektif berhubungan dengan intubasi; kelemahan

otot-otot pernafasan; meningkatnya produksi sekret

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran

alveolar-kapiler (efek inflamasi), gangguan pengiriman oksigen

Pola nafas tidak efektif b.d penurunan ekspansi paru

Resiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan utama

dan imunitas tubuh

E. Intervensi Keperawatan Utama

A : penghisapan lendir/suction secara berkala, pemasangan OPA

B : memberikan terapi Oksigen 6 L dengan NR mask

C: pantau TTV klien, monitor tanda-tanda TIK

D : mengkaji peningkatan atau penurunan kesadaran pasien

Page 5: 73700319 Kumpulan Laporan Kgd

Intervensi utama tiap diagnosa

Dx.1

Mengobservasi TTV, Pola Napas, bunyi napas, pengembangan dada,

memantau ventilator

Memonitor peningkatan suhu, hasil AGD

Melakukan inhalasi dan penghisapan secret (suction) jika secret sudah

banyak

Mengganti posisi secara berkala dan meninggikan kepala pasien 30o-

45°

Dx2

Kaji frekuensi, kedalaman, dan kemudahan bernapas

Observasi warna kulit, membran mukosa dan kuku, catat adanya sianosis

perifer (kuku) atau sianosis sentral (sirkumoral)

Kaji status mental

Awasi frekuensi jantung/ irama

Awasi suhu tubuh

Tinggikan kepala dan dorong sering mengubah posisi, napas dalam, dan

batuk efektif

Kaji Tingkat ansietas

Observasi penimpangan kondisi, catat hipotensi, banyaknya jumlah sputum

merah muda/ berdarah, pucat, sianosis, perubahan tingkat kesadaran, dispnea

berat, gelisah

Dx.3

Mengobservasi TTV tiap jam

Mengobservasi pola nafas tiap jam. Catat RR, jarak antara pernafasan

spontan dengan ventilator

Monitoring Ventilator tiap jam, Tidal Volum, Minute Volume,

kesesuian mode ventilator

Periksa selang terhadap adanya kemungkinan obstruksi, contoh terlipat

atau akumulasi air. Alirkan selang sesuai indikasi

Monitor hasil AGD

Page 6: 73700319 Kumpulan Laporan Kgd

LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

DI UNIT/ INSTALASI GAWAT DARURAT

Nama Mahasiswa : Enggar Ngudi Utami

Tanggal : 4 Desember 2010

Nama pasien : Ny.T (40 th)

Diagnosa Medis : KAD

1. Pengkajian Primer :

A : Jalan nafas bebas, tidak ada sumbatan

B : RR 28x/menit.

C : TD = 100/70 mmHg, N = 100x/menit, S : 37 oC, akral tangan dingin

D : kesadaran soporokoma

2. Tindakan Keperawatan yang dilakukan :

- Observasi tanda-tanda vital

- Menjaga kepatenan jalan nafas

- Mengkaji status neurologis

- Observasi intake output

- Kolaborasi : pemberian cairan sesuai protokol KAD, pemeriksaan AGD

dan GDS, Sliding scale, pemberian Rebreathing mask 6 L

3. Evaluasi hasil tindakan :-

4. Diagnosa Keperawatan :

Risiko tinggi terhadap kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan

pernapasan kussmaul KAD

DS : -

DO :

- RR = 28x/menit

- Akral tangan dingin

- TD = 100/70 mmHg, N = 100x/menit, S : 37 oC

- Keadaan umum lemah

- Kesadaran soporocoma

Intervensi :

- Memberikan O2 dengan RM 6L/menit

Page 7: 73700319 Kumpulan Laporan Kgd

- Auskultasi bunyi napas tiap 2 – 4 jam

- Kaji frekuensi, kedalaman, dan kemudahan bernapas

- Observasi warna kulit, membran mukosa dan kuku, catat adanya

sianosis perifer (kuku) atau sianosis sentral (sirkumoral)

- Kaji status mental

- Awasi frekuensi jantung/ irama

- Awasi suhu tubuh

5. Pengkajian sekunder

A. Riwayat Penyakit

Tidak ada riwayat penyakit sebelumnya

B. Tanda Vital

TD = 90/60 mmHg, N = 100x/menit, S : 36,3 oC

C. Pemeriksaan fisik

Kesadaran : soporokoma GCS : 10

Mata : Konjuctiva anemis (+), sklera ikterik (-)

Ekstremitas : Akral tangan dingin, terdapat luka di kaki kiri

Leher : perbesaran KGB (-),

Jantung : BJ I – II normal, mur-mur (-), gallop (-). TD 100/70

mmHg, N 100, lemah

Paru : Vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/-

Abdomen : Datar, lemas, BU (+) N, Hepar tidak teraba

6. Pemeriksaan penunjang

GDS : 824 mg/dl.

AGD : pH 7.428 ; PaO2 201.3 ; PaCO2 13.6 ; HCO3 8.8 ; BE-12

Hb 9.2; Ht 30; Leukosit 41.1; trombosit 635; eritrosit 3.61

Ur 220; Cr 3.9

Na 128; K 5.63; Cl 90; keton 1.3

7. Diagnosa Keperawatan

Defisit volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotic

Risiko tinggi terhadap infeksi (sepsis)

Gangguan keseimbangan elektrolit b.d. diuresis osmotik

Page 8: 73700319 Kumpulan Laporan Kgd

Gangguan proses metabolisme b.d. ketidakcukupan insulin untuk

memenuhi kebutuhan metabolisme

8. Prinsip-prinsip tindakan

1. Defisit volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotic

Pantau tanda vital, catat adanya perubahan tekanan darah

Observasi frekuensi dan kualitas pernapasan, penggunaan otot bantu

pernapasan dan adanya periode apnea dan munculnya sianosis

Pantau masukan dan pengeluaran

Catat hal yang dilaporkan seperti mual,nyeri abdomen,muntah dan

distensi abdomen

Berikan terapi cairan sesuai dengan indikasi

Normal salin atau setengah normal salin dengan atau tanpa dekstrosa.Albumin, plasma atau dekstranBerikan bikarbonat jika pH kurang dari 7.0

2. Risiko tinggi terhadap infeksi (sepsis)

- Observasi tanda-tanda infeksi dan peradangan seperti demam,

kemerahan, adanya pus pada luka, sputum purulen, urine warna keruh

- Pertahankan teknik aseptic pada prosedur invasive

- Pasang kateter/ lakukan perawatan perinel dengan baik

- Posisikan pasien semi fowler

9. Monitor Klien

Monitor TTV

Monitor GDS

10. Evaluasi diri

Mahasiswa masih kurang kritis dan kurang tanggap akan masalah yang terjadi

pada klien.

Page 9: 73700319 Kumpulan Laporan Kgd

LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

DI UNIT/ INSTALASI GAWAT DARURAT

Nama Mahasiswa : Enggar Ngudi Utami

Tanggal : 5 Desember 2010

Nama pasien : Ny.I (42 th)

Diagnosa Medis : CVD SH

1. Pengkajian Primer :

A : Jalan nafas bebas, tidak ada sumbatan

B : RR 20x/menit.

C : TTV: TD: 150/90 mmHg; N: 80x/menit; P: 20x/menit; S: 36°CD : kesadaran kompos mentis

2. Tindakan Keperawatan yang dilakukan :

- Observasi tanda-tanda vital

- Menjaga kepatenan jalan nafas

- Memasang vasofix dan terapi cairan NaCl & RL

- Memberikan terapi oksigen nasal kanul 3 lpm

- Kaji tingkat kesadaran

- Mempertahankan bedrest, posisi netral, elevasi kepala tempat tidur (15-30)

- Kolaborasi dalam pemberian terapi medikasi

- Kolaborasi pemeriksaan EKG

- Kolaborasi dalam pemeriksaan lab

3. Evaluasi hasil tindakan :

S: Klien mengatakan lebih nyaman

O:

- KU lemah

- Akral hangat

- Bicara pelo, mulut mencong ke kiri

- TTV: TD: 150/90 mmHg; N: 80x/menit; P: 20x/menit; S: 36°CA: masalah belum teratasiP: lanjutkan intervensi

Page 10: 73700319 Kumpulan Laporan Kgd

4. Diagnosa Keperawatan :

Gangguan perfusi jaringan cerebral b.d perdarahan serebral ditandai dengan

bicara pelo, kesulitan menelan

DS: -

DO:

- Klien terlihat lemah, CM

- RR = 20x/menit

- Akral hangat

- TTV: TD: 150/90 mmHg; N: 80x/menit; P: 20x/menit; S: 36°CIntervensi :

- Memberikan O2 dengan NRM 6L/menit

- Monitor TTV

- Evaluasi pupil, catat ukuran, bentuk, keamanan dan reaksinya

terhadap cahaya

- Catat perubahan dalam pengelihatan, seperti adanya kebutaan,

gangguan lapang/ kedalaman persepsi

- Letakkan kepala dengan posisi agak ditinggikan dan dalam posisi

anatomis (netral)

- Kaji rigiditas nukal, kedutan, kegelisahan yang meningkat, peka

rangsang dan serangan kejang

- Hindari valsava maneuver seperti mengejan, batuk

5. Pengkajian sekunder

A. Riwayat Penyakit

Tidak ada riwayat penyakit sebelumnya

B. Tanda Vital

- TTV: TD: 150/90 mmHg; N: 80x/menit; P: 20x/menit; S: 36°CC. Pemeriksaan fisik

Kesadaran : CM

Wajah : Konjuctiva anemis (-), sklera ikterik (-), mulut mencong

ke kiri, kesan parase dekstra

Leher : perbesaran KGB (-),

Page 11: 73700319 Kumpulan Laporan Kgd

Jantung : BJ I – II normal, mur-mur (-), gallop (-).

Paru : Vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/-

Abdomen : Datar, lemas, BU (+) N, nyeri tekan (-)

Ekstremitas : Akral hangat

6. Pemeriksaan penunjang

GDS : 546 mg/dl.

Hb 13.9; Ht 44; Leukosit 6.4; trombosit 363; eritrosit 5.29

Ur 34; Cr 0.8

Na 133; K 4.37; Cl 98;

SGOT 8; SGPT 10

CT-scan: -

7. Diagnosa Keperawatan

Gangguan perfusi jaringan cerebral b.d perdarahan serebral ditandai dengan

penurunan kesadaran

DS: -

DO:

- Klien terlihat lemah, CM

- RR = 20x/menit

- Akral hangat

- TTV: TD: 150/90 mmHg; N: 80x/menit; P: 20x/menit; S: 36°C

8. Prinsip-prinsip tindakan

a. Gangguan perfusi jaringan cerebral b.d perdarahan serebral ditandai

dengan bicara pelo, kesulitan menelan

- Pantau adanya tanda-tanda penurunan perfusi serebral :GCS, memori,

bahasa respon pupil dll

- Observasi tanda-tanda vital (tiap jam sesuai kondisi pasien)

- Pantau intake-output cairan, balance tiap 24 jam

- Pertahankan posisi tirah baring pada posisi anatomis atau posisi kepala

tempat tidur 15-30 derajat

- Hindari valsava maneuver seperti batuk, mengejan dsb

- Pertahankan ligkungan yang nyaman

- Hindari fleksi leher untuk mengurangi resiko jugular

Page 12: 73700319 Kumpulan Laporan Kgd

Kolaborasi:

- Beri ogsigen sesuai indikasi

- Laboratorium: AGD, gula darah dll

- Pemberian terapi medikasi

- CT scan kepala untuk diagnosa dan monitoring

b. Kerusakan komunikasi verbal

- Kaji tipe/ derajat disfungsi, seperti pasien tidak tampak memahami

kata atau mengalami kesulitan berbicara atau membuat pengertian

sendiri

- Bedakan antara afasia dengan disartria

- Perhatikan kesalahan dalam komunikasi dan berikan umpan balik

- Berikan metode komunikasi alternative, seperti menulis di papan tulis,

gambar. Berikan petunjuk visual (gerakan tangan, gambar-gambar,

daftar kebutuhan, demonstrasi)

- Katakan secara langsung dengan pasien, bicara perlahan, dan dengan

tenang. Gunakan pertanyaan terbuka dengan jawaban “ya/tidak”,

- Bicaralah dengan nada normal dan hindari percakapan yang cepat.

Berikan pasien jarak waktu untuk berespons. Bicaralah tanpa tekanan

terhadap sebuah respons

9. Monitor Klien

Monitor TTV

Monitor GDS

Pantau intake-output cairan, balance tiap 24 jam

Pertahankan posisi tirah baring pada posisi anatomis atau posisi kepala

tempat tidur 15-30 derajat

Hindari valsava maneuver seperti batuk, mengejan dsb

Pertahankan ligkungan yang nyaman

10. Evaluasi diri

Mahasiswa masih kurang kritis dan kurang tanggap akan masalah yang terjadi

pada klien.

Page 13: 73700319 Kumpulan Laporan Kgd

LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

DI UNIT/ INSTALASI GAWAT DARURAT

Nama Mahasiswa : Enggar Ngudi Utami

Tanggal : 7 Desember 2010

Nama pasien : Ny.D (41 th)

Diagnosa Medis : sinus takikardi susp.CHF

1. Pengkajian Primer :

A : Jalan nafas bebas, tidak ada sumbatan

B : RR 39x/menit.

C : TTV: TD: 120/70 mmHg; N: 121x/menit; P: 39x/menit; S: 37°CD : kesadaran kompos mentis

2. Tindakan Keperawatan yang dilakukan :

- Observasi tanda-tanda vital

- Menjaga kepatenan jalan nafas

- Memasang vasofix dan terapi cairan NaCl

- Memberikan terapi oksigen nasal kanul 4 lpm

- Kaji tingkat kesadaran

- Mempertahankan bedrest, posisi netral, elevasi kepala tempat tidur (15-30)

- Kolaborasi dalam pemberian terapi medikasi

- Kolaborasi pemeriksaan EKG

- Kolaborasi dalam pemeriksaan lab

3. Evaluasi hasil tindakan :

S: Klien mengatakan lebih nyaman

O:

- KU lemah

- Akral hangat

- TTV: TD: 120/70 mmHg; N: 121x/menit; P: 39x/menit; S: 37°C- Klien terlihat sesak, penggunaan otot bantu napas (+)

A: masalah belum teratasiP: lanjutkan intervensi

Page 14: 73700319 Kumpulan Laporan Kgd

4. Diagnosa Keperawatan :

Pola napas tidak efektif

DS: paien mengatakan sesak

DO:

• RR : 39x/mnt, penggunaan otot bantu napas (+)

• Oksigen 4 lpm

• TTV: TD: 120/70 mmHg; N: 121x/menit; P: 39x/menit; S: 37°CIntervensi :

- Memberikan O2 dengan Nasal kanul 4L/menit

- Monitor TTV

- Mempertahankan bedrest, posisi netral, elevasi kepala tempat tidur

(15-30)

- Mengobservasi pola napas, frekuensi pernapasan, melakukan auskultasi

dada

- Memastikan jalan napas tidak ada hambatan

- Memantau hasil AGD

5. Pengkajian sekunder

A. Riwayat Penyakit sebelumnya: riwayat operasi mioma pada agustus 2010 dan tumor payudara 10 tahun yang lalu.

B. Tanda Vital

TTV: TD: 120/70 mmHg; N: 121x/menit; P: 39x/menit; S: 37°CC. Pemeriksaan fisik

Kesadaran : CM

Wajah : Konjuctiva anemis (+), sklera ikterik (-)

Leher : perbesaran KGB (-),

Jantung : BJ I – II normal, mur-mur (-), gallop (-).

Paru : Vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/-

Abdomen : Datar, lemas, BU (+) N, nyeri tekan (-)

Ekstremitas : Akral hangat

6. Pemeriksaan penunjang

GDS : 132 mg/dl.

Page 15: 73700319 Kumpulan Laporan Kgd

Hb 11.9; Ht 37; Leukosit 8.4; trombosit 648; eritrosit 5.07

Ur 17; Cr 0.5

Na 140; K 4.47; Cl 96;

Enzim jantung: Ck 105; Ck-Mb 29; LDH 457; troponin T < 0.03

pH 7.453; pCO2 24; PO2 154.2; HCO3 16.4; sat O2 99.1 %; BE -5.4

Terapi medikasi :

- Promax 3x1

- Ranitidine 2x1 amp

- Opiphen 2x1

- Vometa 3x1

7. Diagnosa Keperawatan

a. Gangguan pertukaran gas b.d edema paru ditandai dengan sesak napas

DS: - klien merasa sesak napas

DO:

RR 39x/menit

penggunaan otot bantu napas (+)

foto thorax :efusi pleura kiri massif dipasang WSD pada pukul

18.00

b. Penurunan curah jantung b.d perubahan kontraktilitas miokard ditandai

dengan kelemahan dan pucat

DS: klien merasa lemas

DO:

Konjungtiva anemis, pasien terlihat agak pucat

TTV: TD: 120/70 mmHg; N: 121x/menit; P: 39x/menit; S: 37°C

8. Prinsip-prinsip tindakan (tindakan mandiri dan kolaborasi)

Diagnosa gangguan pertukaran gas

a. Auskultasi bunyi napas

b. Kaji pola napas dan penggunaan otot bantu

napas

c. Berikan posisi istirahat semifowler

d. Kolaborasi memberikan terap oksigen

Page 16: 73700319 Kumpulan Laporan Kgd

Diagnosa penurunan curah jantung

a. Auskultasi nadi apical,

kaji frekuensi, irama jantung

b. Catat bunyi jantung

c. Palpasi nadi perifer

d. Pantau TTV

e. Berikan posisi istirahat

semifowler

f. Kolaborasi pemberian

medikasi dan oksigen

9. Monitor Klien

a. Monitor TTV klien

b. Pantau pernapasan klien

c. Pantau kinerja terapi medikasi

10. Evaluasi diri

Mahasiswa masih kurang kritis dan kurang tanggap akan masalah yang terjadi

pada klien. Mahasiswa harus lebih memonitoring perkembangan pasien

setelah diberikan medikasi. Mahasiswa harus dapat menegakkan prioritas

masalah pasien yang mengancam kehidupan agar penanganannya sesuai

dengan masalah yang ada.

Page 17: 73700319 Kumpulan Laporan Kgd

RESUME IGD FATMAWATI

Enggar Ngudi Utami, 0606102386

Askep Ny.T (40 tahun), KAD

A. Anamnesa

1. Pengkajian primer

A : Jalan nafas bebas, tidak ada sumbatan

B : RR 28x/menit.

C : TD = 100/70 mmHg, N = 100x/menit, S : 37 oC, akral tangan dingin,

terdapat luka di kaki kiri

D : kesadaran soporokoma

2. Pengkajian sekunder

a. Pemeriksaan Fisik

- Kesadaran : soporokoma GCS : 10

- Mata : Konjuctiva anemis (+), sklera ikterik (-)

- Ekstremitas : Akral tangan dingin, terdapat luka di kaki kiri

- Leher : perbesaran KGB (-),

- Jantung : BJ I – II normal, mur-mur (-),

gallop (-). TD 100/70 mmHg, N 100, lemah

- Paru : Vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/-

- Abdomen : Datar, lemas, BU (+) N, Hepar tidak teraba

b. Riwayat penyakit sekarang : pasien mengalami penurunan kesadaran

secara tiba-tiba,

c. Keadaan umum: kesadaran soporokoma, terpasang infuse NaCL 0.9%

2 L pada 1 jam perama, RM 6L, kateter, NGT

d. Riwayat penyakit sebelumya : -

Page 18: 73700319 Kumpulan Laporan Kgd

A. Pemeriksaan Fisik

Kesadaran suporokoma, (pemeriksaan lihat pengkajian sekunder)

B. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan Lab

GDS : 824 mg/dl.

AGD : pH 7.428 ; PaO2 201.3 ; PaCO2 13.6 ; HCO3 8.8 ; BE-12

Hb 9.2; Ht 30; Leukosit 41.1; trombosit 635; eritrosit 3.61

Ur 220; Cr 3.9

Na 128; K 5.63; Cl 90; keton 1.3

C. Masalah keperawatan Utama

1. Risiko tinggi terhadap kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan

pernapasan kussmaul KAD

2. Risiko tinggi terhadap infeksi (sepsis)

3. Defisit volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotic

4. Gangguan keseimbangan elektrolit b.d. diuresis osmotik

D. Intervensi Utama

A : mempertahankan kepatenan jalan napas

B : memberikan terapi Oksigen 6 lpm dengan NR mask, pantau hasil AGD

C: memberikan infus NaCl 0.9 % 2 L pada 1 jam pertama, pantau TTV klien,

monitor intake dan output

D : mengkaji peningkatan atau penurunan kesadaran pasien