72259733 li kehamilan ektopik

9
Kehamilan Ektopik Definisi Merupakan kehamilan diluar rahim. Blastokista yang normalnya berimplantasi di lapisan dinding endometrium rongga uterus pada keadaan ini blastokista berimplantasi di tempat lain. Faktor resiko a. Faktor mekanis Faktor-faktor ini menghalangi atau memperlambat perjalanan ovum yang telah dibuahi menuju rongga uterus. Faktor-faktor resiko diantaranya : 1. Bedah tuba yang dilakukan sebelumnya ( contohnya melakukan sterilisasi ). Bedah tuba ini mempunyai resiko yang tinggi untuk terjadi kehamilan ektopik karena akan menyebabkan obstruksi dari saluran tuba. 2. Salphingitis ( radang tuba uterine ) yang terjadi sebelumnya Salphingitis ini dapat menyebabkan aglutinasi lipatan-lipatan mukosa tuba yang bercabang- cabang disertai dengan penyempitan lumen. 3. Perlekatan peritubal yang terjadi setelah infeksi pasca abortus atau masa nifas, apendisitis, atau endometriosis. Ketiganya dapat menyebabkan tuba tertekuk dan lumen menjadi sempit yang mengakibatkan sulitnya ovum yang telah dibuahi untuk menuju rongga uterus. Sehingga akan meningkatkan resiko kehamilan ektopik. 4. Cesarean delivery yang telah dilakukan sebelumnya Setelah dilakukan pembedahan pada bagian uterus pada saat cesarean delivery, pada bagian uterus tersebut akan terdapat bekas pembedahan yang berubah menjadi jaringan parut. Pembentukan jaringan parut tersebut akan menurunkan kualitas dari uterus untuk implantasi

Upload: boyzbanjarboyz

Post on 16-Apr-2015

24 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: 72259733 LI Kehamilan Ektopik

Kehamilan Ektopik

Definisi

Merupakan kehamilan diluar rahim. Blastokista yang normalnya berimplantasi di lapisan dinding

endometrium rongga uterus pada keadaan ini blastokista berimplantasi di tempat lain.

Faktor resiko

a. Faktor mekanis

Faktor-faktor ini menghalangi atau memperlambat perjalanan ovum yang telah dibuahi menuju

rongga uterus.

Faktor-faktor resiko diantaranya :

1. Bedah tuba yang dilakukan sebelumnya ( contohnya melakukan sterilisasi ).

Bedah tuba ini mempunyai resiko yang tinggi untuk terjadi kehamilan ektopik karena akan

menyebabkan obstruksi dari saluran tuba.

2. Salphingitis ( radang tuba uterine ) yang terjadi sebelumnya

Salphingitis ini dapat menyebabkan aglutinasi lipatan-lipatan mukosa tuba yang bercabang-

cabang disertai dengan penyempitan lumen.

3. Perlekatan peritubal yang terjadi setelah infeksi pasca abortus atau masa nifas, apendisitis,

atau endometriosis.

Ketiganya dapat menyebabkan tuba tertekuk dan lumen menjadi sempit yang mengakibatkan

sulitnya ovum yang telah dibuahi untuk menuju rongga uterus. Sehingga akan meningkatkan

resiko kehamilan ektopik.

4. Cesarean delivery yang telah dilakukan sebelumnya

Setelah dilakukan pembedahan pada bagian uterus pada saat cesarean delivery, pada bagian

uterus tersebut akan terdapat bekas pembedahan yang berubah menjadi jaringan parut.

Pembentukan jaringan parut tersebut akan menurunkan kualitas dari uterus untuk implantasi

Page 2: 72259733 LI Kehamilan Ektopik

ovum. Ovum akan mencari tempat yang lebih baik dibagian lain selain uterus. Dan hal

tersebut dapat menyebabkan resiko terjadinya kehamilan ektopik.

5. Berkurangnya cilia akibat infeksi

6. Paparan dari dietilstilbestrol pada uterus.

Paparan dietlstilbestrol ini merupakan salah satu factor predisposisi yang dapat menyebabkan

timbulnya kelainan perkembangan dari tuba khususnya divertikulum, ostium asesorius dan

hipoplasia.

b. Faktor fungsional

Gangguan hormonal merupakan salah satu implikasi dalam menyebabkan tubal dysfungtion.

Peningkatan kehamilan ektopik akibat gangguan hormonal dapat disebabkan karena :

1. Penggunaan kontrasepsi oral yang hanya berisi progestin ( progestin only oral contraceptive )

2. Penggunaan estrogen dosis tinggi pasca ovulasi untuk mencegah kehamilan

3. setelah induksi ovulasi

4. Penggunaan AKDR ( Alat Kontrasepsi Dalam Rahim ) dengan progesteron

Perubahan kadar progesterone dan estrogen serum yang salah satunya ditimbulkan karena

penyebab-penyebab diatas dapat mengakibatkan up regulation dari reseptor adrenergic pada

otot-otot polos yang ada dituba. Hal tersebut menyebabkan gangguan pada motilitas dari tuba.

Jika motilitas dari tuba terganggu, bisa menyebabkan terhambatnya perjalanan ovum yang

akan berimplantasi di dinding uterus. Dan akan terjadi kehamilan ektopik.

c. Faktor resiko lain yang menyebabkan kehamilan ektopik

1. Reproduksi dengan bantuan

Kehamilan ektopik terutama yang terjadi di tuba meningkat setelah reproduksi batuan, yaitu

jenis GIFT ( Gamete Intrafallopian transfer ) dan IVF ( In Vitro fertilization ). Reproduksi

dengan bantuan ini meningkatkan kejadian implantasi atypical yaitu implantasi yang tidak

Page 3: 72259733 LI Kehamilan Ektopik

sesuai tempatnya. Jelas sekali implantasi yang tidak sesuai tempatnya ini akan menyebabkan

kehamilan ektopik. Seperti :

- Kehamilan kornual

- Kehamilan abdominal

- Kehamilan cervical

- Kehamilan ovarian

- Kehamlan heterotipik

2. Kegagalan kontrasepsi

Dengan kontrasepsi dalam bentuk apapun, sebenarnya jumlah kehamilan ektopik akan

menurun karena kehamilan semakin jarang terjadi. Namssun, pada beberapa bentuk kegagalan

kontrasepsi terjadi peningkatan kehamilan ektopik yaitu pada

a. Sterelisasi tuba

b. AKDR dengan dan tanpa progesterone

AKDR tanpa progesterone ( contohnya cooper T yang didalamnya mengandung tembaga )

memiliki mekanisme kerja :

- Tembaga menimbulkan respon peradangan local yang intens dan akan memicu

aktivasi lisosom dan peradangan yang bersifat spermisidal

- Apabila pembuahan terjadi, reaksi peradangan akan ditujukan pada blastokista

- Menimbulkan iritasi pada dinding endometrium sehingga tidak bersahabat untuk

proses implantasi.

Kegagalan dari beberapa mekanisme tersebut bisa menyebabkan terjadinya kehamilan

ektopik. Misalnya ketika respon peradangan tersebut tidak dapat bersifat spermisidal, sperma

akan tetap bisa membuahi ovum dan terjadi pembuahan. Seharusnya, ketika terjadi

pembuahan reaksi peradangan akan ditujukan pada blastokista. Namun, pada kegagalan

Page 4: 72259733 LI Kehamilan Ektopik

kontrasepsi ini blastokista tetap dalam keadaan baik. Blastokista tetap dapat berimplantasi.

Dan mekanisme kerja dari AKDR ini hanya berpengaruh pada endometrium yang menjadi

tidak bersahabat untuk implantasi. Sehingga ovum mencari tempat diluar uterus yang bisa

dijadikan sebagai tempat implantasi, bisa itu dituba dan lainnya yang nantinya akan

menimbulkan kehamilan ektopik.

c. Progesteron only minipils

Faktor-faktor resiko kehamilan ektopik dikelompokan dari resiko tinggi sampai resiko

rendah

1. Resiko tinggi

- Tubal corrective surgery

- Sterilisasi tuba

- Riwayat kehamilan ektopik

- Paparan dietilstilbestrol

- AKDR

- Tubal pathology

2. Resiko Sedang

- Infertilitas

- Riwayat infeksi genital

- Banyak pasangan

3. Resiko ringan

- Riwayat bedah pelvic atau abdominal

- Merokok

- Vaginal douche

Page 5: 72259733 LI Kehamilan Ektopik

- Intercourse sebelum 18 tahun

Macam-macam kehamilan ektopik

1.Kehamilan tuba

Merupakan kehamilan ektopik yang paling sering terjadi. Ovum yang telah dibuahi dapat

tumbuh pada semua bagian tuba :

-Ampulla, merupakan tempat yang paling sering sering terjadi implantasi ovum

-Isthmus, merupakan tempat tersering kedua yang sering menjadi tempat implantasi ovum

Page 6: 72259733 LI Kehamilan Ektopik

-Interstisium, merupakan tempat yang paling jarang terjadi implantasi ovum

Dari jenis-jenis kehamilan tuba primer ini, kadangkala muncul bentuk sekunder tertentu

seperti :

-Kehamilan Tubo - abdominal

-Kehamilan Tubo – ovarian

-Kehamilan Tubo – uterine

Pathogenesis :

kehamilan tuba ini dapat terjadi salah satunya ketika tuba mengalami bentuk yang abnormal

atau fungsinya terganggu. Dimana gangguan tersebut akan menghalangi perjalanan ovum

menuju rongga uterus. Karena itu ovum akan berimplantasi dituba menembus epitel dari tuba.

Karena tuba tidak memiliki lapisan sub mukosa, ovum langsung masuk ke lapisan otot.

Dibagian ini zigot menjadi sebuah kapsul trophoblastik yang berproliferasi dengan cepat,

semakin menginvasi dan semakin mengerosi lapisan otot dan akhirnya tumbuh disana.

2. Kehamilan abdominal

Hampir semua kehamilan abdominal terjadi setelah rupture dini kehamilan tuba ke rongga

peritoneum. Biasanya setelah menembus dinding tuba plasenta mempertahankan

Page 7: 72259733 LI Kehamilan Ektopik

perlekatannya dengan tuba tetapi berangsur-angsur keluar batas dan berimplantasi dilapisan

serosa sekitarnya dan akhirnya janin terus tumbuh kerongga peritoneum. Implantasi langsung

telur yang telah dibuahi diperitoneum sangat jarang terjadi.

3. Kehamilan ligamentum latum ( Broad ligament )

Bisa terjadi apabila zigot mula-mula berimplantasi di daerah mesosalping yang diakibatkan

karena rupture bagian tuba yang tidak langsung terbungkus peritoneum. Produk konsepsi akan

terdorong keruang diantara ligamentum latum dan menyebabkan kehamilan ligamentum

latum.

4. Kehamilan interstitial

Terjadi jika implantasi di dalam segmen tuba menembus dinding uterus.

5. Kehamilan ovarium

Terjadi apabila ovum berimplantasi di ovarium, dengan syarat saluran tuba bagian fimbriae

harus menempel pada ovarium . Kehamilan ovarium ini sangat jarang ditemukan.

Page 8: 72259733 LI Kehamilan Ektopik

6. Kehamilan serviks

Terjadi apabila implantasi trofoblast terjadi di endoservks dan kehamilan terus berkembang di

dinding serviks. Lama kehamilan tergantung pada tempat implantasi, semakin tinggi

implantasinya di canalis servikalis, semakin besar kapasitasnya untuk tumbuh.

7. Kehamilan tubo- uterine

Terjadi karena pembesaran produk konsepsi yang awalnya berimplantasi di bagian interstitial

tuba kedalam rongga uterus

8. Kehamilan tubo - abdominal

Terjadi dari kehamilan tuba yang zigotnya mula-mula berimplantasi di dekat ujung fimbriae

dan membesar ke peritoneum

9. Kehamilan tubo-ovarium

Page 9: 72259733 LI Kehamilan Ektopik

Terjadi jika kantung janin sebagian melekat pada tuba dan sebagian di jaringan ovarium. Tuba

bagian ujung fimbriaenya harus melekat pada ovarium.

10. Kehamilan ektopik lain

- Kehamilan splenik ( di limfa )

- Kehamilan hepatic primer

- Kehamilan retroperitoneal

- Kehamilan diafragmatik

11. Kehamilan ektopik multi janin

a. Kehamilan ektopik heterotipik, yaitu :

Kehamilan tuba terjadi bersamaan dengan kehamila uterus

b. Kehamilan tuba multijanin, yaitu :

Kehamilan kembar dengan kedua embrio berada pada tuba yang sama atau embrio pada

masing-masing tuba.