70093943 materi instalasi tegangan menengah irzan z
DESCRIPTION
kTRANSCRIPT
BAB 1 :
PENDAHULUAN
1. Pengertian Sistem Tenaga Listrik
Secara umum sistem tenaga listrik terdiri dari :
Pusat Pembangkit Listrik (Power Plant); Yaitu tempat energi listrik
pertama kali dibangkitkan, dimana terdapat turbin sebagai penggerak
mula (Prime Mover) dan generator yang membangkitkan listrik.
Biasanya dipusat pembangkit listrik juga terdapat gardu induk.
Peralatan utama pada gardu induk antara lain : transformer, yang
berfungsi untuk menaikan tegangan generator (11,5 kV) menjadi
tegangan transmisi /tegangan tinggi (150kV) dan juga peralatan
pengaman dan pengatur. Jenis pusat pembangkit yang umum antara
lain PLTA (pembangkit Listrik Tenaga Air), PLTU (Pusat Listrik Tenaga
Uap), PLTG (Pusat Listrik Tenaga Gas), PLTN (Pusat Listrik Tenaga
Nuklir).
Transmisi Tenaga Listrik; Merupakan proses penyaluran tenaga listrik
dari tempat pembangkit tenaga listrik (Power Plant) hingga Saluran
distribusi listrik (substation distribution) sehingga dapat disalurkan
sampai pada konsumer pengguna listrik.
Sistem Distribusi; Merupakan subsistem tersendiri yang terdiri dari :
Pusat Pengatur (Distribution Control Center, DCC), saluran tegangan
menengah (6kV dan 20kV, yang juga biasa disebut tegangan distribusi
primer) yang merupakan saluran udara atau kabel tanah, gardu
distribusi teganga menengah yang terdiri dari panel-panel pengatur
tegangan menengah dan trafo sampai dengan panel-panel distribusi
tegangan rendah (380V, 220V) yang menghasilkan tegangan kerja/
tegangan jala-jala untuk industri dan konsumen.
1
Tenaga listrik dibangkitkan pada dalam pusat-pusat pembangkit listrik
(power plant) seperti PLTA, PLTU, PLTG, dan PLTD lalu disalurkan melalui
saluran transmisi setelah terlebih dahulu dinaikkan tegangannya oleh
transformator step-up yang ada dipusat listrik. Saluran transmisi tegangan
tinggi mempunyai tegangan 70kV, 150kV, atau 500kV. Khusus untuk
tegangan 500kV dalam praktek saat ini disebut sebagai tegangan ekstra
tinggi. Setelah tenaga listrik disalurkan, maka sampailah tegangan listrik ke
gardu induk (G1), lalu diturunkan tegangannya menggunakan transformator
step-down menjadi tegangan menengah yang juga disebut sebagai tegangan
distribusi primer. Kecenderungan saat ini menunjukan bahwa tegangan
distribusi primer PLN yang berkembang adalah tegangan 20kV.
Setelah tenaga listrik disalurkan melalui jaringan distribusi primer atau
jaringan Tegangan Menengah (JTM), maka tenaga listrik kemudian
diturunkan lagi tegangannya dalam gardu-gardu distribusi menjadi tegangan
rendah, yaitu tegangan 380/220 volt, lalu disalurkan melalui jaringan
Tegangan Rendah (JTR) ke rumah-rumah pelanggan (konsumen) PLN.
Pelanggan pelanggan dengan daya tersambung besar tidak dapat
dihubungkan pada Jaringan Tegangan Rendah, melainkan dihubungkan
langsung pada jaringan tegangan menengah, bahkan ada pula pelanggan
yang terhubung pada jaringan transmisi, tergantung dari besarnya daya
tersambung.
Setelah melalui jaringan Tegangan menengah, jaringan tegangan
rendah dan sambungan Rumah (SR), maka tenaga listrik selanjutnya melalui
alat pembatas daya dan kWh meter. Rekening listrik pelanggan tergantung
pada besarnya daya tersambung serta pemakaian kWh nya. Setelah melalui
kWh meter, tenaga listrik lalu memasuki instalasi rumah,yaitu instalasi milik
pelanggan. Instalasi PLN umumnya hanya sampai pada kWh meter, sesudah
kWh meter instalasi listrik umumnya adalah instalasi milik pelanggan. Dalam
instalasi pelanggan, tenaga listrik langsung masuk ke alat-alat listrik milik
pelanggan seperti lampu, kulkas, televisi, dam lain-lain. Pada makalah ini
hanya akan dibahas pada bagian sistem transmisi tenaga listrik.
2
BAB 2 :
INSTALASI TEGANGAN MENENGAH
1. Instalasi Tegangan Menengah adalah suatu instalasi yang digunakan untuk
penyaluran listrik kepada konsumen, tegangan yang disalurkan adalah
tegangan menengah yaitu 6kV hingga 20kV. Dari Gardu Induk ke Gardu
Distribusi,
2. Blok diagram aliran tegangan menengah:
3
3.. Sistem distribusi Instalasi Tegangan Menengah :
Sistem Distribusi Radial :
Suatu saluran yang dikondisikan untuk bentuk dasar dan bentuk saluran yang
sederhana. Sumber daya pada tipe ini hanya berasal dari satu titik, salurannya
dicabang- cabang menuju ke titik beban antara titik sumber dengan titik beban
hanya ada satu pilihan saluran. Saluran radial ini memiliki kelemahan yaitu akan
terjadi pemadaman total pada seluruh beban yang ditanggung oleh satu-satunya
saluran tersebut karena tidak ada saluran yang lain sebagai pengganti. Tipe ini
biasanya cocok untuk daerah-daerah pedesaan atau untuk rumah tangga yang
tidak memerlukan tingkat kontinuitas pelayanan yang tinggi.
Sistem distribusi radial ini biasanya banyak digunakan karena bentuk sistem
ini sederhana meskipun keandalan dari sistem radial ini rendah. Pada sistem ini
terdapat saluran/ penyulang utama (main feeder) dari Gardu Induk (Substation)
yang bercabang-cabang menjadi lateral feeder, dan lateral feeder tersebut
bercabang lagi membentuk sublateral feeder. Tipe ini hanya memiliki satu
sumber dan tidak ada alternatif sumber lain (alternate source). Kondisi demikian
menyebabkan terjadinya pemadaman total pada seluruh beban apabila terjadi
gangguan pada sumber, karena tidak adanya sumber lain yang berfungsi
sebagai back-up. Oleh karena itu, tipe ini cocok diterapkan pada beban-beban
kelas rumah tangga dan listrik pedesaan pada umumnya yang tidak menuntut
kontinuitas penyaluran daya dengan tingkat keandalan yang tinggi.
4
Sistem Distribusi Radial
4.. Komponen Instalasi Tegangan Menengah:
Switch Yard, Meger, Trafo, Arester, Relai, Pemutus Tegangan (PMT), Busbar,
Circuit Breaker
5. Instalasi tegangan menengah
a. lewat udara yaitu pemasangan instalasi berupa penghantar yang dilewatkan
udara. Untuk menyokong penghantar tersebut digunakan tiang listrik.
b. lewat bawah tanah yaitu suatu pemasangan instalasi berupa penghantar
yang dilewatkan di bawah tanah. Sehingga tidak diperlukan tiang penyokong
untuk salurannya. Biasanya ini dilakukan jika jarak antara gardu induk ke gardu
distribusi untuk disalurkan ke konsumen itu tidak terlalu jauh.
6. Gangguan yang terjadi pada instalasi tegangan menengah antara lain:
Jika dalam suatu jaringan masih sedikit terdapat daya reaktif di sekitar
beban atau bahkan tidak ada, maka akan berakibat faktor daya menurun, susut
daya besar, dan jatuh tegangan pada ujung saluran meningkat. Hal ini karena
5
seluruh arus reaktif dipikul oleh generator, sehingga akan mengalir arus reaktif
pada jaringan.
a. Gangguan beban lebih
Penyelesaian : Langkah awal untuk mengantisipasi dalam
gangguan ini yaitu memasang proteksi. Gunanya
yaitu melindungi peralatan yang ada pada gardu
atau instalasi tegangan menengah. Setelah itu
perlu adanya manajemen sisi beban (Demand Side
Management) untuk mengatur aliran beban agar
tidak terjadi beban lebih.
b. Gangguan hubung singkat
Penyelesaian : Langkah awal untuk mengantisipasi dalam
gangguan ini yaitu memasang proteksi. Gunanya
yaitu melindungi peralatan yang ada pada gardu
atau instalasi tegangan menengah.
c. Gangguan tegangan lebih
Penyelesaian : Langkah awal untuk mengantisipasi dalam
gangguan ini yaitu memasang proteksi. Gunanya
yaitu melindungi peralatan yang ada pada gardu
atau instalasi tegangan menengah. Setelah itu
perlu adanya manajemen sisi beban (Demand Side
Management) untuk mengatur aliran beban agar
tidak terjadi beban lebih.
5. Macam-macam Pemutus aliran arus listrik otomatis :
a. MCB (Miniatur Circuits Breaker)
Adalah merupakan suatu alat sistem proteksi yang dapat melindungi kabel
terhadap beban lebih dan hubung singkat, melindungi terhadap gangguan
6
isolasi, dan dapat mencapai aliran arus puncak tanpa adanya pemanasan
berlebih. Proteksi ini dapat dilakukan oleh MCB karena MCB mempunyai:
- Mechanic sistem yang berfungsi untuk membuka dan menutup looping circuit
-Lembaran bimetal yang berfungsi untuk pengaman beban lebih
-Magnetic trip unit yang berfungsi sebagai pengaman hubung singkat (short
circuits)
b. ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)
Adalah MCB yang telah dilengkapi dengan rangkaian deteksi arus bocor
yang mampu mencegah bahaya akibat sengatan listrik kepada seseorang. Alat
ini bekerja dengan mendeteksi apakah ada perbedaan arus yang mengalir pada
kawat listrik.
ELCB adalah sebuah alat pemutus ketika terjadi kontak antara arus positif,
arus negatif dan grounding pada instalasi listrik. Dan yang lebih penting lagi
ELCB bisa memutuskan arus listrik ketika terjadi kontak antara listrik dan tubuh
manusia.perlu kita ketahui, bahwa listrik sangat penting perannnya dalam
kehidupan sehari-hari.Tapi kita juga harus mewaspadai bahaya dari arus listrik.
Efek dari sengatan listrik sangat bervareasi dari cacat fisik dan psikis sampai
pada membawa korban jiwa. Telah banyak kasus yang terjadi di sekitar kita
meninggalnya seseorang karna tersengat arus listrik. Mungkin ELCB patut kita
perhitungkan untuk tingkat keamanan di rumah kita, baik untuk keamanan
keluarga kita dari sengatan listrik maupun untuk instalasi listrik di rumah kita.
Cara kerja ELCB ketika terjadi kontak antara listrik dan tubuh manusia, maka
arus akan mengalir melalui tubuh manusia ke grounding atau bumi maka akan
terjadi perbedaan total arus yang melewati ELCB sehingga akan memicu alat
tersebut memutuskan arus listrik seketika.
6. Tiang yang dipegunakan pada Instalasi Tegangan Menengah :
Tiang logam atau besi adalah
Tiang listrik yang digunakan dalam saluran udara. Tiang logam/besi
biasanya digunakan untuk saluran di wilayah yang keadaan tanahnya stabil dan
tidak terletak di dekat pesisir pantai karena akan berakibat korosif oleh angin laut.
Sedangkan tiang beton (berinti besi) adalah tiang listrik yang digunakan untuk
7
mengalirkan listrik saluran udara. Tiang jenis ini biasanya digunakan wilayah
yang keadaan topografi tanahnya kurang stabil. Bias dikatakan tanah tersebut
gembur. Misalnya di wilayah persawahan, sehingga perlu adanya pondasi yang
kuat. Selain itu penggunaan jenis tiangini cocok di wilayahpesisir pantai. Karena
tidak menimbulkan korosif di bagian tiang yang disebabkan oleh angin laut.
7. Sistem pentanahan (grounding) :
Adalah sistem pengamanan terhadap perangkat-perangkat yang
mempergunakan listrik sebagai sumber tenaga, dari lonjakan listrik, petir dll. Jika
tegangan kerjanya melebihi 50V perlu diberi pengaman pentanahan atau
dilindungi dengan isolasi ganda.
Tujuan utama dari adanya pentanahan :
Adalah menciptakan jalur yang low-impedance (tahanan rendah)
terhadap permukaan bumi untuk gelombang listrik dan transient voltage.
Penerangan, arus listrik, circuit switching dan electrostatic discharge adalah
penyebab umum dari adanya sentakan listrik atau transient voltage. Sistem
pentanahan yang efektif akan meminimalkan efek tersebut, serta bertujuan untuk
mengurangi beda tegangan dan supaya arus yang timbul jika hubung singkat
terjadi dapat langsung mengalir ke titik bintang dari jaringan suplai, jadi
diharapkan pengaman-pengaman lebur yang digunakan akan putus dalam waktu
singkat. Tindakan pentanahan dalam bangunan terdiri atas beberapa jenis, yaitu:
a. Grounding sistem, dipakai untuk sistem grounding, artinya
pentanahan untuk seluruh instalasi.
b. Grounding peralatan, dipakai untuk sistem grounding equipment,
artinya pentanahan untuk semua bagian logam dari instalasi
tegangan rendah di semua tempat yang pada keadaan normal tidak
boleh bertegangan, harus dihubungkan dengan tanah.
5. a. Penangkal petir / arester adalah rangkaian jalur yang difungsikan sebagai
jalan bagi petir menuju ke permukaan bumi, tanpa merusak benda-benda yang
dilewatinya. Ada 3 bagian utama pada penangkal petir:
8
1. Batang penangkal petir
2. Kabel konduktor
3. Tempat pembumian
b. Petir atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim
hujan di mana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan biasanya
disebut kilat yang beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar
sering disebut Guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya
perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya.
c. Switch Yard adalah suatu komponen tenaga listrik yang berfungsi untuk
menaikkan tegangan generator menjadi tegangan transmisi.
d. Andongan adalah Lengkungan kawat penghantar antar tiang.
e. Meger adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur ketahanan isolasi
dan bushing pada transformator.
7. Jenis-jenis Kabel yang digunakan dalam Instalasi Tegangan Menengah :
1. Kabel NYY
Kabel ini dirancang untuk instalasi tetap dalam tanah yang harus
diberikan pelindung khusus (misalnya :duct, pipa baja PVC, atau besi baja).
Instalasi ini bias ditempatkan di luar ataupun di dalam ruangan baik dalam
kondisi basa ataupun kering. KAbel inimemiliki selubung PVC berwarna hitam
, terdiri dari 1-4 urat denganpenampang luar mencapai 56 mm.
2. Kabel NYFGbY
Kabel jenis inibiasanya digunakan untuk sirkuit power distribusi baik
dalam kondisi kering ataupun basah. Dengan adanya pelindung kawat pita
baja yang digalvanisasi, kabelinimemungkinkan ditanam langsung ke dalam
tanah tanpa pelindung tambahan. Isolasi dibuat tanpa warna dan tiga urat
dibedakan dengan non-strip, 1-strip, dan 2-strip. Kabelinimemiliki selubung
berwarna merah dengan penampangluar mencapai 57 mm.
9
3. Kabel NYM
Kabel ini hanya direkomendasikan khusus untuk instalasi tetap di
dalam bangunan yang penempatannya bias di dalam atau di luar plester
tembok ataupun dalam pipa pada ruang kering atau lembab. Kabelini tidak
diizinkan diluar rumah yang langsung terkena panas dan hujan ataupun
langsung ditanam di dalam tanah.
4. Kabel NYA
Kabel jenis ini dirancang dan direkomendasikan untuk digunakan pada
instalasi tetap dalam kotak distribusi atau rangkaian pada panel. Pemasangan
kabelini hanya diperbolehkan pada tempat yang kering saja dan tidak
direkomendasikan dipasang pada tempat yang basah atau langsung terkena
cuaca.
5. Kabel NYAF
Kabel jenis ini dirancang dan direkomendasikan untuk instalasi di dalam pipa,
duct, atau di dalam kotak distribusi. Karena sifatnya yang fleksibel, kabelini
sangat cocok untuk tempat yang memunyai belokan yang tajam. Kabel
denganukuran kurang dari 1.5 mm ini hanya boleh diinstalasikan di dalam
peralatan ataupun papan [engontrol dan tidak diperbolehkan dipasang untuk
instalasi tetap.
6. Kabel Tembaga Telanjang (BBC)
Untuk saluran distribusi udara yang direntangkan di antara tiang-tiang dan
isolator-isolator yang khusus dirancang untuk itu. Selain itu bias juga
digunakan untuk hantaran pentanahan (grounding).
7. Twistet Cable Saluran Rumah
Kabel jenisini dikhususkan untuk saluran dan jaringan distribusi ke
konsumen. Dengan adanya bahan penghantar dari jenis tembaga jenis
setengah keras atau keras, maka kabel in imemungkinkan dapat digantung
diantara tiang tanpa penunjang khusus. Zat karbon hitam yang terdapat pada
isolasi memungkinkan ketahanannya terhadap cuaca tropis.
10
8. Twisted Cable Jaringan Distribusi Tegangan Rendah
Kabel jenis ini dikhususkan untuk jaringan distribusi tegangan rendah yang
lebih praktis dari pada hantaran telanjang. Dengan adanya penunjang yang
sekaligus sebagai netral, kabelinimemungkinkan untuk ditegangkan. Sesuai
kebutuhan kabel ini bias dilengkapi dengan saluran penerangan jalan yang
biasanya terdiri dari dua urat 16 mm.
9. Kabel N2XSY
Kabel jenisini sering digunakan untuk jaringan distribusi tegangan menengah,
dengan konduktor yang terbuat dari tembaga.
7. Aliran listrik AC
a. Aliran 1 fasa
adalah aliran listrik yang hanya memiliki satu line yang mengandung
tegangan. Dengankata lain bila diuji, hanya ada tegangan Fasa ke Netral (L-N)
saja. Berdasarkan tegangandan frekuensi yang ada di Indonesia yaitu
220V/50Hz.
b. Aliran 3 fasa
adalah aliran listrik yang memiliki tiga line yang mengandung
tegangan. Bisa dikatakan juga bahwa jika diuji ada tegangan antar Fasa (L-L)
dan tegangan Fasa ke Netral (L-N) dengan beda Fasanya yaitu 1200 .
Tegangan antar Fasa (L-L) adalah 380V/50Hz dan tegangan Fasa ke
Netralnya (L-N) adalah 220V/50Hz. Untuk menentukan daya guna dan daya
semu yang diperbolehkan yaitu dengan cara menggunakan perhitungan.
11
8. Cara menentukan masing-masing fasa/kode berdasarkan tegangan
listriknya yaitu :
Berikut adalah kode huruf yang digunakan untukmengenali masing-masing jenis
kabel listriknya :
N : Kabel jenis standar dengan penghantar tembaga.
Na : Kabel jenis standar dengan penghantar alumunium.
Y : Isolasi atau selubung PVC.
F : Perisai kawat baja pipih.
R : Perisai kawat baja bulat.
Gb : Spiral pita baja
Re : Penghantar padat bulat.
Rm : Penghantar bulat kawat banyak.
Sc : Penghantar bulat bentuk sector.
Sm : Penghantar kawat banyak bentuk sektor.
Besarnya tegangan listrik yang sesuai dengan bentuk atau jenis kabelnya
yaitu dapat ditentukan dengan cara :
Daya total beban (P) untu group/area sub-distribusi harus diketahui sehingga
dapat dicari arus yang lewat.
Untuk beban tiga fasa :
Untuk beban satu fasa :
Di mana :
VL-L : 380 V
VL-N : 220 V
Cos φ : Faktor daya system
Kalikan nilai I dengan safety factor yang bernilai 1.7 dan kemudian konversikan
sesuai dengan table.
12
8.Menentukan dan mengatasi kerugian tegangan nilai dari Gardu Induk ke
Gardu Distribusi dan terus ke konsumen.
Misalkan diketahui:
dl : 370,60086 meter (Panjang Kabel dengan Kesalahan
Absolute 3 Meter)
A : 150mm2 (Luas Penampang Kabel)
Pvar : 3734 (Daya Reaktif)
P : 250000 Watt (Daya Terpakai)
V : 20,4 kV (Tegangan)
Cosφ : 1 (Kondisi Ideal)
Vd : 5% (Maksimal)
13
Dari hasil perhitungan drop tegangan diperoleh nilai drop tegangan 0,76 %,
sehingga dengan ketelitian absolut GPS 3 meter pada pengukuran koordinat
tiang, sambungan dan gardu induk maka pengaruh terhadap rugi tegangan
masih berada dalam batas toleransi.
Pengukuran panjang kabel dengan toleransi ± 3 meter masih dapat ditoleransi
(tidak menambah) pemasangan peralatan pada tiang distribusi ataupun pada GI.
Jika dihitung toleransi 5% terhadap kesalahan panjang kabel yang
diperbolehkan, diperoleh kesalahan yang diijinkan 9.398 meter (pada saluran
20kV atau jaringan tegangan menengah tiga fasa dengan menggunakan 3
kabel). Sesuai dengan perhitungan dengan menggunakan rumus berikut :
14
9.. Sistem Pendingin
Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi
besi dan rugi-rugi tembaga. Bila panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu
yang berlebihan, akan merusak isolasi di dalam trafo, maka untuk mengurangi
kenaikan suhu yang berlebihan tersebut trafo perlu dilengkapi dengan sistem
pendingin untuk menyalurkan panas keluar trafo. Media yang digunakan pada
sistem pendingin dapat berupa: Udara/gas, minyak dan air. Pengalirannya
(sirkulasi) dapat dengan cara : Alamiah (natural) dan tekanan/paksaan (forced).
Pada cara alamiah (natural), pengaliran media sebagai akibat adanya
perbedaan suhu media dan untuk mempercepat perpindahan panas dari
media tersebut ke udara luar diperlukan ruang perpindahan panas yang
lebih luas antara media (minyak-udara/gas), dengan cara melengkapi trafo
dengan sirip-sirip (radiator). Bila diinginkan/dikehendaki penyaluran panas
yang lebih cepat lagi, cara natural/alamiah tersebut dapat diperlengkapi
dengan peralatan unluk mempercepat sirkulasi media pendingin dengan
pompa-pompa sirkulasi minyak, udara dan air, dan cara ini disebut
pendingin paksa (forced). Macam-macam sistim pendingin trafo
berdasarkan media dan cara pengalirannya dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
15
No MACAM
SISTEM
PENDINGIN
(Menurut IEC
tahun 1976)
MEDIA
DIDALAM TRAFO DILUAR TRAFO
Sirkulasi
Alamiah
Sirkulasi
Paksa
Sirkulasi
Alamiah
Sirkulasi
Paksa
1. AN - - Udara -
2. AF - - - Udara
3. ONAN Minyak - Udara -
4. ONAF Minyak - - Udara
5. OFAN - Minyak Udara -
6. OFAF - Minyak - Udara
7. OFWF - Minyak - Air
7. Sistem pentanahan (grounding) adalah sistem pengamanan terhadap
perangkat-perangkat yang mempergunakan listrik sebagai sumber tenaga, dari
lonjakan listrik, petir dll. Jika tegangan kerjanya melebihi 50V perlu diberi
pengaman pentanahan atau dilindungi dengan isolasi ganda.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=makalah+tegangan+menengah&source=web&cd=10&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwipq6imxNPJAhUHI44KHSUSA50QFghTMAk&url=http://staff.ui.ac.id/system/files/users/chairul.hudaya/material/papertransmissionofelectricalenergy.pdf&usg=AFQjCNE_tFvnJvw2OBLlGVZ0uXvZHthWXghttp://www.google.co.id/search?rlz=1C1_____enID564ID564&aq=f&sourceid=chrome&ie=UTF-8&q=makalah+tegangan+menengahhttp://www.google.co.id/search?rlz=1C1_____enID564ID564&aq=f&sourceid=chrome&ie=UTF-8&q=makalah+tegangan+menengah#q=instalasi+tegangan+menengahhttp://www.academia.edu/11361579/materi_instalasi_tegangan_menengah
17