(7) rancangan penelitian observasional.pptx
TRANSCRIPT
PENELITIAN DESKRIPTIF
MENGGAMBARKAN KEADAAN DARI SUBYEK YANG DIAMATI
TERBATAS PADA DATA YANG ADA MISAL : STUDI KASUS
PENELITIAN DASAR (GROUNDED RESEARCH)
TIDAK MELAKUKAN GENERALISASI
Pendahuluan Bertujuan : untuk mencari hubungan sebab-akibat
(kausalitas) antara berbagai bentuk paparan (exposure) dengan efek (outcome) pd manusia
Jika ingin diteliti hubungan kausalitas antara suatu faktor dengan faktor yg lain maka idealnya dilakukan penelitian ekperiment (true experimental)
Alasan : tidak dimungkinkannya diberikan intervensi/perlakuan thd subyek penelitian (sebagaimana eksperimen) maka dapat digunakan rancangan peneltian observasi (expost facto)
Pengertian Penelitian yg tidak memungkinkan peneliti memberikan
perlakuan/intervensi kpd subyek peneliti, tetapi peneliti hanya dpt mengamati atau meneliti kejadian-kejadian atau fenomena yg telah ada dan diduga ada hubungan sebab-akibat
Dlm penelitian observasi, peneliti tdk dpt sepenuhnya mengendalikan variabel pengganggu di luar variabel exposure sebagai cause, sehingga tdk dpt sepenuhnya menjelaskan hubungan kausalitas antara variabel cause dengan outcome sebagai effec yg ditimbulkan
Komponen dan jenis penelitian observasional Pada dasarnya penelitian ini menguji hubungan
antara sebab (cause) dengan akibat (effect) yg akan dihasilkan
Pengujian tersebut pd umumnya dilakukan dilapangan atau dlm sistem terbuka shg kondisinya tidak sepenuhnya dpt dikontrol dgn baik oleh peneliti
Ada 3 komponen dasar dlm penelitian observasional :− Komponen penyebab (cause = exposure =paparan)− Komponen akibat (effect = outcome =
kejadian/kasus)− Masa/waktu (waktu sekarang/present time, waktu
lalu/past time, waktu akan datang/future time)
CROSS SECTIONAL
- KESELURUHAN VARIABEL (PAPARAN DAN PENYAKIT) DIAMATI SECARA SERENTAK PADA SATU SAAT/PERIODE
E+ , D+ E+ , D-
E- , D+ E- , D-
POPULASI
SAMPEL
PAPARAN (E)
PENYAKIT (D)
• Penelitian ini adalah pada saat sekarang (present time) sekaligus diamati adanya exposure dan outcome
• Penelitian deskripsi observasional tidak digunakan untuk membuktikan hipotesis seperti penelitian observasional analitik atau eksperimental
• Hasilnya dpt digunakan sebagai modal awal untuk merumuskan suatu hipotesis yg kemudian dilanjutkan dengan penelitian analitik observasional
• Umumnya menggunakan teknik survei
CASE-CONTROL STUDY/TROHOC (analitik)
MEMPELAJARI HUBUNGAN PAPARAN DAN PENYAKIT DENGAN CARA MEMBANDINGKAN KELOMPOK KASUS DENGAN KELOMPOK KONTROL BERDASARKAN STATUS PAPARANNYA
DIMULAI DENGAN PEMILIHAN KELOMPOK KASUS DAN KONTROL
• Pada penelitian trohoc dilakukan dimulai adanya outcome pada saat sekarang (present time) kemudian diteliti adanya exposure di masa lalu (past time)
• Ditandai dengan adanya dua kelompok yang mempunyai ciri-ciri yang sama, tetapi kelompok pertama menderita outcome atau case tertentu, sedangkan kelompok ke dua tidak menderita outcome atau case tersebut
• Selanjutnya dua kelompok tersebut ditelusuri dari saat sekarang (present time) ke belakang (backward) atau ke masa lalu (past time) selama kurun waktu tertentu adanya exposure tertentu atau risk factor pd kedua kelompok tersebut
• Selanjutnya ditentukan berapa frekwensi exposure positif dan negatif
• Berdasarkan data frekwensi exposure tersebut dapat disimpulkan kemungkinan hubungan antar terjadinya outcome atau case dengan adanya faktor resiko atau exposure tertentu
• Contoh : Apakah terjadinya kasus hipertensi pada ibu-ibu disebabkan oleh pemakaian pil KB?
• Dua kelompok tersebut dilakukan penelusuran data, baik menggunakan dokumen riwayat kesehatan atau wawancara, apakah selama 3 tahun terakhir menggunakan pil KB atau tidak
• Ternyata ditemukan sebagian ibu-ibu ada yang pengguna pil KB, tetapi ada juga yg tidak menggunakan pil KB. Kemudian dihitung besarnya frekwensi pengguna pil KB dan bukan pengguna pil KB pd kelompok positif hipertensi dan kelompok negatif hipertensi
Skema penelitian trohoc analitik hubungan pemakaian pil KB dengan kasus hipertensi
Masa lalu Masa sekarang
Sampel
Pil KB(+)
Pil KB(-)
Pil KB(+)
Pil KB(-)
Trohoc Analitik
(backwardretrospektif)
Sampel
HipertensiNegatif
Hipertensi Positif
Data hasil penelitian rancangan observasional Hipertensi positif Hipertensi negatif Jumlah
Pengguna pil KB
Bukan pengguna pil KB
Jumlah
a
c
a + c
b
d
b + d
a + b
c + d
N = a+b+c+d
OR = a.d) / b.c Harga OR = 1, maka tidak ada hubungan antara axposure
Dengan outcome, sedangkan jika OR > 1, maka ada Hubungan antara exposure dan outcome (kemungkinan
Terjadinya outcome meningkat jika ada exposure) dan jikaOR < 1, maka outcome akan berkurang jika ada exposure,
(exposure sebagai proteksi terjadinya outcome)
Penyakit (-)
Penyakit (+)
Sampel Kasus
Sampel Kontrol
Populasi kontrol(penyakit -)
Populasi kasus (penyakit +)
Faktor Risiko (+)
Faktor Risiko (-)
Faktor Risiko (+)
Faktor Risiko (-)
SAAT INIMASA LALU
COHORT STUDY (analitik)
MEMPELAJARI HUBUNGAN PAPARAN DAN PENYAKIT DENGAN CARA MEMBANDING-KAN KELOMPOK TERPAPAR DENGAN KELOMPOK TIDAK TERPAPAR BERDASAR-KAN STATUS PENYAKITNYA
DIMULAI DENGAN PEMILIHAN KELOMPOK YANG TERPAPAR DAN TIDAK TERPAPAR
• Pendekatan yg digunakan pd penelitian cohort adalah dimulai dengan adanya exposure pada saat sekarang (present time), kemudian di waktu yg akan datang (future time) diamati atau diteliti outcome yang terjadi
• Ditandai dengan adanya dua kelompok yang mempunyai ciri-ciri yg sama, tetapi kelomok pertama mendapatkan exposure atau paparan sebagai faktor resiko (cause) tertentu, sedangkan kelompok ke dua tidak mendapatkan paparan faktor resiko
• Selanjutnya dua kelompok tersebut diikuti mulai saat sekarang (present time) ke depan menuju saat akan datang (forward) selama kurun waktu tertentu
• Setelah itu diamati dihitung frekwensi terjadunya kasus tertentu (case) pd dua kelompok tersebut, berapa frekwensi kasus positif dan negatif
• Berdasarkan data frekwensi dpt disimpulkan kemungkinan hubungan antara terjadinya kasus dengan adanya faktor resiko (exposure)
• Contoh : apakah pemakaian pil KB oleh ibu-ibu dapat mengakibatkan terjadinya kasus hipertensi?
COHORT STUDY
Berdasarkan atas titik awal penelitian, desain penelitian Cohort dapat dibagi 2 yaitu :
1. Penelitian Concurrent (Prospective) Cohort
2. Penelitian Historical (Retrospective) Cohort
SAAT INI AKAN DATANG
Faktor Risiko (+)
Faktor Risiko (-)
Penyakit (+) Penyakit (-)
Penyakit (+) Penyakit (-)
Steps :1. Select a sample from the population2. Measure predictor variables (risk factor present or absent)3. Follow-up the cohort4. Measure outcome variables (disease present or absent)
Populasi
Kohort prospektif
Sampel
Kohort retrospektif
MASA LALU SAAT INI
Faktor Risiko (+)
Faktor Risiko (-)
Penyakit (+) Penyakit (-)
Penyakit (+) Penyakit (-)
Sampel
Populasi
Steps :1. Identify a cohort that has been assembled in the past2. Collect data on predictor variables (measured in the past)3. Follow-up the cohort4. Collect data on outcome variables (measured in past or present)
Skema penelitian cohort analitik hubungan pemakaian pil
KB dengan kasus hipertensi
Pengguna pil
Bukan Pengguna pil
Tiga Tahun
Kemudian
HipertensiPositif
HipertensiPositif
HipertensiNegatif
HipertensiNegatif
Data hasil penelitian dgn rancangan observasional prospektif cohort
Hipertensi positif Hipertensi negatif Jumlah Pengguna pil KB
Bukan pengguna pil KB
Jumlah
a
c
a + c
b
d
b + d
a + b
c + d
N = a+b+c+d
RR = a (c + d)/c (a + b)Jika harga RR makin besar, maka makin besar kemungkinan
Terjadinya outcome dan sebaliknya
• Berdasarkan tujuannya, penelitian cohort, dan case control termasuk katagori penelitian analitik atau eksplanatif, yaitu penelitian yg bertujuan menguji hubungan atau pengaruh kausalitas suatu faktor dengan faktor lain
• Penelitian analitik ditandai dgn hipotesis penelitian yg akan diuji secara empiris, sedangkan penelitian crossectional pd umumnya termasuk kategori penelitian deskripsi, yaitu penelitian yg tidak bertujuan untuk menguji hubungan kausalitas suatu faktor dengan faktor yg lain, tetapi bertujuan menjelaskan tentang faktor-faktor itu sendiri
• Pemilihan Sampel• Mencari Status
Paparan dan Penyakit
PEMILIHAN KASUS dan KONTROL
PEMILIHAN KOHORT(STATUS PAPARAN)
IDENTIFIKASI KOHORT
TIMBUL PENYAKIT ?
MENCARI PAPARAN FAKTOR
RISIKO
TIMBUL PENYAKIT ?
STATUS PAPARAN
MASA LALU SAAT INIMASA AKAN
DATANG
exposureCase
controloutcome
Masa lalu(past time)
Masa sekarang(present time)
Masa datang(future time)
exposure
outcome
Cohort outcome
Crossecsional
KelebihanCROSS SECTIONAL CASE CONTROL COHORT
• Dapat menggambarkan pola penyakit
• Mudah, cepat dan murah
• Dapat dimanfaatkan untuk
penelitian selanjutnya
• Relatif murah dan mudah dibandingkan disain penelitian analitik lainnya
• Tepat untuk meneliti
penyakit dengan periode
laten yang panjang
• Tepat untuk meneliti
penyakit yang langka atau
jarang terjadi
• Dapat meneliti pengaruh
sejumlah paparan
terhadap sebuah penyakit/
outcome
• Kesesuaiannya dengan logika studi eksperimental dalam membuat inferensi kausal
• Dapat menghitung angka
insidens
• Sesuai untuk meneliti paparan
yang langka
• Memungkinkan peneliti
mempelajari sejumlah efek
secara serentak dari sebuah
paparan
KelemahanCROSS SECTIONAL CASE CONTROL COHORT
• Tidak tepat untuk menganalisis hubungan kausal
• Tidak tepat untuk meneliti
penyakit yang jarang
terjadi
• Tidak tepat untuk meneliti
paparan yang jarang ada
di masyarakat
• Rawan terhadap berbagai bias (bias seleksi dan bias informasi)
• Tidak efisien untuk
mempelajari paparan yang
langka
• Tidak dapat menghitung angka
insidens
• Tidak mudah untuk
memastikan hubungan
temporal antara paparan dan
penyakit
• Mahal dan membutuhkan waktu yang lebih lama (prospektif)
• Membutuhkan ketersediaan data
sekunder yang lengkap dan handal
(retrospektif)
• Tidak efisien dan tidak praktis untuk
mempelajari penyakit/outcome yang
langka
• Hilangnya subyek selama penelitian,
karena migrasi, tingkat partisipasi
rendah, meninggal dan sebagainya