7. kelembagaan ekonomi pertanian di indonesia

11
7. KELEMBAGAAN EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA

Upload: ingrid

Post on 16-Jan-2016

238 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

7. KELEMBAGAAN EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA. LATAR BELAKANG. Nilai tambah terbesar dalam kegiatan eko pert tdp pd kegiatan yg justru tdk dilakukan secara individual. Kegiatan perdagangan, pengangkutan, pengolahan dll lebih ekonomis jk dilaksanakan bersama-sama shg keuntungan lbh besar - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: 7. KELEMBAGAAN EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA

7. KELEMBAGAAN EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA

Page 2: 7. KELEMBAGAAN EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA

LATAR BELAKANG

Nilai tambah terbesar dalam kegiatan eko pert tdp pd kegiatan yg justru tdk dilakukan secara individual.

Kegiatan perdagangan, pengangkutan, pengolahan dll lebih ekonomis jk dilaksanakan bersama-sama shg keuntungan lbh besar

Kelembagan pert baik formal maupun informal, memegang peranan penting dlm peningkatan kualitas SDM, produksi dan pendapatan pet

Namun petani masih sulit (???) mengaksesnya

Page 3: 7. KELEMBAGAAN EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA

PENGERTIAN

1. Kelembagaan sebagai aturan main, merup perangkat aturan yang membatasi aktivitas anggota dan

pengurus dlm mencapai tujuan organisasi. Aktivitas eko yang dikoordinasikan bukan oleh mekanisme pasar, tetapi

melalui mekanisme administrasi/komando

2. Kelembagaan sebagai organisasi Kesatuan yg memungkinkan orang2 (para petani) mencapai

tujuan yg tdk dapat dicapai individu secara perseorangan Sistem organisasi petani, terdiri dari :

(1) Unsur kelembagaan (aturan main)

(2) Partisipan (SDM)

(3) Teknologi

(4) Tujuan

(5) Lingkungan (alam, sosial, ekonomi)

Page 4: 7. KELEMBAGAAN EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA

Menurut Asal-usulnya, dibedakan :

1. Lembaga asli (lembaga adat) Pemilikan tanah Perilaku musyawarah adat Aturan jual beli Kebiasaan gotong royong Aturan sewa tanah Aturan bagi hasil

2. Lembaga baru (lembaga lama yang diperbaharui)☻ Gotong royong sistem upah☻ Simpan pinjam informal lembaga keuangan mikro formal☻ Penyuluhan Pertanian☻ Penelitian dan Pengembangan☻ Badan Usaha Desa☻ Jual beli -> akta jual beli ke notaris dll

Page 5: 7. KELEMBAGAAN EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA

Contoh Kelembagaan Pertanian

1. Koperasi

2. BPPT

3. AIP

4. Penyuluhan Pertanian

5. Penelitian dan Pengembangan Pertanian

6. Gotong royong

7. BRI Unit Desa

8. dll

Page 6: 7. KELEMBAGAAN EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA

KOPERASI

Tujuan : meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani

Koperasi Unit Desa harapan ideal :

(1) memberikan jaminan keuntungan ( segi sosial dan ekonomi)

(2) Meningkatkan tawar petani dlm penentuan harga produk pert

Kendala yang dihadapi :

1. Rendahnya minat masy utk bergabung karena kegagalan dan stigma negatif ttg koperasi di masy.

2. Ketergantungan pet thd tengkulak akibat transaksi yang dilakukan

3. Kurangnya pemahaman dan arti penting koperasi.

Page 7: 7. KELEMBAGAAN EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA

2. Lembaga BPPT ( Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi)

Sbg lembaga intermediasi, lembaga pelaksana, lembaga pengkaji tekno, pelaksana audit tekno dan lembaga pemberi solusi teknologi

Balai Inkubator Teknologi (BIT) sbg ujung tombak perekayasaan tekno sbg wahana inkubasi dan komersialisasi invensi & inovasi tekno yg dihasilkan BPPT utk mewujudkan wirausahawan baru berbasis teknologi

Page 8: 7. KELEMBAGAAN EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA

3. Kelembagaan AIP (Agribisnis Industrial Pedesaan)

Model inovasi kelembagaan yg dikembangkan melalui PRIMA TANI (Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian)

Penumbuhan elemen AIP meliputi :

1. Lembaga Produksi

berupa Kelompok Tani maupun GAPOKTAN (pendekatan domisili ataupun hamparan) Aktivitas usahatani berdasar keputusan kolektif

2. Lembaga Sarana Produksi

Menyelaraskan pengadaan saprodi dlm jenis, kuantitas, kualitas, waktu, tempat dan harga yg sesuai dg kemampuan dan kebutuhan pet & pelaku bisnis lainnya

Page 9: 7. KELEMBAGAAN EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA

3. Lembaga Penyuluhan

Memfungsikan kembali secara efektif dlm kegiatan pendampingan petani shg dpt memanfaatkan sumberdaya pertanian setempat secara optimal

4. Lembaga Klinik Agribisnis

Tujuan : meningkatkan pelayanan informasi : tekno pert, informasi pasar dan informasi permodalan.

Merup organisasi dg anggota : para penyuluh, peneliti BPTP, Puslit dan Balit di lingkup DEPTAN dan petugas dinas terkait.

5. Lembaga Pasca Panen / Pemasaran Hasil Pert

Tujuan : menekan kehilangan hasil mentah pert, meningkatkan nilai tambah dan memperlancar pemasaran hasil pert posisi tawar petani meningkat

Page 10: 7. KELEMBAGAAN EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA

6. Lembaga Jasa ALSINTAN Dirintis dg pelayanan jasa penyewaan alsintan Ditujukan untuk meningkatkan efisiensi usaha dg biaya

terjangkau oleh petani dan memberikan keuntungan yg layak (bagi lembaga)

Pembinaan dg pemberian kredit murah bagi pelaku usaha jasa alsintan

7. Lembaga Pengolahan Hasil Pertaniano Tujuan : meningkatkan nilai tambah produk pert dan

memperluas pasaro Pembentukan industri skala kecil & RT yg dikelola scr kelpko Perlu pembinaan teknis & manaj shg keuntungan layako Pembagian nilai tambah yg proporsional dg petani

pemasok bahan baku & pelaku agribisnis lain di pedesaan

Page 11: 7. KELEMBAGAAN EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA

8. Lembaga Permodalan Merup (1) bentukan baru atau (2) memanfaatkan lembaga

yg sudah ada ttp belum menjangkau petani Dikembangkan dg pola Kredit Usaha Mandiri (KUM) yg

melibatkan anggota kelompok tani