6.bab4e. metabolisme fasa i
DESCRIPTION
metabolismeTRANSCRIPT
Reaksi Metabolisme Fasa I1. Reaksi Oksidasi
oksidasi senyawa aromatik (arena) akan menghasilkan metabolit arenol
O
OH
Banyak senyawa yang mengandung cincin aromatik seperti fenobarbital , fenilbutazon dan amfetamin mengalami
hidroksilasi pada posisi para
HN
NH
O
O O
CH2CH3
Fenobarbital
NH2
Amfetamin
Kadang-kadang hasil metabolit merupakan senyawa yang lebih aktif dibanding senyawa semula.Contoh: fenilbutazon mengalami hidroksilasi pada posisi para menghasilkan oksifenbutazon yang aktif sebagai anti radang
O
H
CH2CH2CH2CH3
O
R
R
H : FenilbutazonOH : Oksifenbutazon
Adanya gugus lain pada cincin aromatik dapat berpengaruh terhadap mudah atau tidaknya proses hidroksilasasi. Secara umum, reaksi hidroksilasi berlangsung lebih cepat pada cincin aromatik teraktifkan yang kaya elektron.Cincin aromatik yang tidak teraktifkan , misal mengandung Cl (penarik elektron) tahan terhadap proses hidroksilasi atau terhidroksilasi lebih lambat.
Bila senyawa mengandung dua cincin aromatik, proses hidroksilasinya terjadi pada cincin yang lebih kaya elektron. Contoh: Klorpromazin terhidroksilasi pada posisi C7
N
S
Cl
CH2CH2CH2N(CH3)2
Klorpromazin
Contoh:2,3,7,8-tetraklorodibenzo-p-dioksin (TCDD), suatu bahan pengotor lingkungan, tahan terhadap oksidasi aromatik karena pada cincin aromatiknya mengandung atom Cl yang bersifat elektronegatif . Hal ini menyebabkan senyawa sukar diekskresikan dari tubuh sehingga akan terkumpul pada jaringan dan menimbulkan toksisitas
O
OCl
Cl
Cl
Cl
2,3,7,8-tetraklorodibenzo-p-dioksin
Arena oksida merupakan elektrofil yang sangat reaktif dan bersifat toksik detoksifikasi arena oksida terutama oleh proses:
*Proses penataulangan spontan menghasilkan arenol (perubahan NIH)
D
OCH3
D
OCH3
O
H
D-OH
OCH3
NIH
OH
D
OCH3
OH
OCH3
D
+
Perubahan
4-Deuterioanisol Arena oksida Ion zwitter Dienon 3-Deuterio-4-hidroksianisol
*Hidrasi enzimatik membentuk trans-dihidrodiolReaksi ini dikatalisis oleh enzim epoksida hidrase
HN
HNO
O
HN
HNO
O
O HN
HNO
O
OH
OH
HN
HNO
O
OH
OH
HN
HNO
O OH
Mayor Minor Oksidasi Enzimatik
Fenitoin Arena Oksida Metabolit trans-dihidrodiol
p-hidroksifenitoindikonjugasi sebagai glukuronida
metabolit katekol
* Arena oksida dapat bereaksi dengan gugus sulfhidril (SH) glutation menghasilkan trans-1,2-dihidro-1-S-glutationil-2-hidroksi (glutathione adduct). Reaksi ini dikatalisis oleh enzim glutation S-transferase. Mengalami metabolisme lebih lanjut menjadi turunan asam merkapturat
Br Br Br
OSG
OH
GSH
bromobenzen 4-bromobenzen oksida
ikatan kovalen dengan jaringan hati
Pemberian brombenzen secara in vivo dan in vitro dapat menyebabkan kerusakan hati karena brombenzen dimetabolisis menjadi 4-brombenzen oksida reaktif, yang dapat membentuk ikatan kovalen dengan jaringan hati
*Bila tidak terjadi detoksifikasi, arena oksida akan membentuk ikatan kovalen dengan gugus-gugus nukleofilik yang terdapat pada struktur protein dan asam nukleat, seperti ADN dan ARN.
HO
OH
HO
OH
O
O
HO
HO
OH
N
NHN
N NH
O
RD
benzo(a)piren7,8 oksida 7,8-trans-dihidrodiol
(+)-7,8-diol-9,10-epoksidaikatan kovalen deoksiguanosindengan benzo(a)piren adduct
Sehingga menimbulkan toksisitas sel yang serius
1.a Oksidasi Ikatan Rangkap Alifatik (Olefin)
Oksidasi metabolik ikatan rangkap akan menghasilkan epoksida yang lebih stabil dibanding arena oksida
Contoh: karbamazepin, dimetabolisis menjadi karbamazepin-10, 11-epoksida yang lebih stabil dan berkhasiat sebagai anti kejang, selanjutnya karbamazepin-10.,11-epoksida mengalami hidrasi oleh enzim epoksida hidrase, membentuk trans-10,11-dihidroksikarbamazepin.
N
H2NOC
N
H2NOC
O
N
H2NOC
HO OH
b Oksidasi Atom C-BenzilikAtom C yang terikat cincin aromatik pada posisi benzilik, dapat mengalami metabolik oksidatif menjadi alkohol. Metabolit alkohol primer teroksidasi lebih lanjut menjadi aldehida dan asam karboksilat, sedang metabolit alkohol sekunder teroksidasi menjadi keton. Alternatif lain, metabolit alkohol secara langsung berkonjugasi dengan asam glukuronat
contoh: tolbutamid CH3
SO2NH C
O
NHC4H9
CH2OH
SO2NH C
O
NHC4H9
COOH
SO2NH C
O
NHC4H9
Tolbutamid Metabolit alkohol Metabolit asam karboksilat
c Oksidasi Atom C-AlilikSafrol mengalami hidroksilasi alilik dan benzilik pada atom C1 dan segera terkonjugasi dengan sulfat membentuk ester reaktif, yang dapat mengikat ADN dan ARN melalui ikatan kovalen, sehingga safrol bersifat hepatokarsinogenik
O
O CH2
CH
CH2O
O CHCH
CH2
OR
O
OCH
CH
H2CNu
Nu
ADN,ARN
Safrol
R = H : 1'-Hidroksisafrol
R = SO3- : 1'-Hidroksisafrol-O-sulfat ester
Ikatan kovalendengan ADN,ARN
d Oksidasi Atom Cα-Karbonil dan IminDiazepam suatu turunan benzodiazepin, teroksidasi pada atom Cα-imin, menghasilkan metabolit 3-hidroksidiazepam dan kemudian mengalami N-demetilasi menjadi oksazepam yang aktif sebagai penekan sistem saraf pusat
N
N
O
Cl
CH3
N
N
O
Cl
CH3
H
OHN
N
O
Cl
H
H
OH
Diazepam 3-Hidroksidiazepam Oksazepam
N-demmetilasi
e. Oksidasi atom C alifatik dan alisiklik
Metabolik oksidatif dari pusat dapat terjadi pada gugus metil ujung (oksidasi meghasilkan alkohol primer, atau pada pusat C sebelum gugus ujung (oksidasi menghasilkan alkohol sekunder
RH2C
H2C CH3
RH2C
H2C CH2OH
RH2C
HC CH3
OH
oksidasi
oksidasi
:
:
Bromheksin, suatu senyawa mukolitik, mengandung gugus siklopentil pada asam amino tersiernya, mengalami oksidasi C-alisiklik pada posisi cis-3, trans-3 dan trans-4
H2C N
CH3
f. Oksidasi sistem C-N, C-O dan C-SReaksi umum:
R X C
H
R X C
O
H
R XH+ C
O
X = N, O dan S senyawa antaratidak stabil
aldehid/keton
f.1. Oksidasi sistem C-Na. Oksidasi amin tersier alifatik dan amin alisiklik (reaksi N-dealkilasi oksidatif)
Pada reaksi oksidasi amin tersier alifatik, mula-mula terjadi hidroksilasi pada Cmembentuk senyawa antara karbinolamin yang tidak stabil dan secara spontan mengalami pemecahan heterosiklik pada ikatan C-N menghasilkan amin sekunder dan karbonil (aldehid atau keton)
N
R2
R1 C
H
N
R2
R1 C
OH
R1 NH
R2
+ C
O
Amin tersier karbinolamintidak stabil
amin sekunder aldehid/keton
Contoh: ImipraminGugus alkil yang terikat pada atom N dengan jumlah atom C kecil seperti metil, etil dan isopropil denan mudah terdealkilasi. N-dealkilasi gugus butil tersier melalui cara diatas tidak dimungkinkan karena tidak mengandung atom H pada C. Bisdealkilasi amin alifatik tersier berlangsung sangat lambat sehingga hasil metabolitnya sangat kecil
N
CH2CH2CH2N CH3
CH3
N
CH2CH2CH2HN CH3
N
CH2CH2CH2NH2
Imipramin Desmetilimipramin(Desipramin)
Bisdesmetilimipramin
Amin tersier alisiklik dapat mengalami reaksi oksidasi N-dealkilasi.
Contoh: Meperidin
N
COOCH2CH3
CH3
N
COOCH2CH3
H
Meperidin Normeperidin
Morfin dan dekstrometorfan juga mengalami N-deakilasi serupa dengan Meperidin.
Metabolit amin primer yang mempunyai atom H pada Cmengalami deaminasi oksidatif menghasilkan metabolit karbonil dan amonia
CH2CH
CH3
NHCH3
HCHOCH2CH
CH3
NH2
NH3
CH2C
CH3
O
metamfetamin Amfetamin fenil aseton
Substituen yang terdapat pada atom Camin primer sangat menentukan terjadinya N-Oksidasi atau C-Oksidasi
Contoh: amfetaminH2C C
H
CH3
NH2
H2C C
OH
CH3
NH2
H2C C O
CH3
H2C C
H
CH3
NH
OHH2C C
H
CH3
NHH2C C
H
CH3
N OH
Amfetamin
C hidroksilasiNH3
senyawa antara karbinolamin fenilaseton
Nhidroksiamfetamin Imin Oksim
-H2O
oksidasi
-H2O-NH2OH +H2O
Amfetamin mengalami C-hidroksilasi (deaminasi oksidatif) menghasilkan senyawa antara karbinolamin, yang kemudian menjadi fenilaseton. Selain itu amfetamin dapat mengalami reaksi N-hidroksilasi menghasilkan N-hidroksiamfetamin, yang segera berubah menjadi imin. Turunan imin ini selanjutnya teroksidasi menjadi oksim dan terhidrolisis menjadi fenilaseton
b. Oksidasi amin sekunder dan amin primer
Amin sekunder alifatik dan alisiklik teroksidasi menjadi metabolit N-hidroksilamin yang kemudian teroksidasi lebih lanjut menjadi turunan nitron
R N
H
CH3
R N
OH
CH3
R N+
O-
CH2
Amin sekunder Hidroksilamin Nitron
Contoh: N-benzilamfetamin dan fenmetrazin
H2C C
H
CH3
NHCH2 R N
OH
H2C R N+
O-
HC
N-Benzilamfetamin metabolit hidroksilamin metabolit nitron
c. Oksidasi amin aromatik dan senyawa N-heterosiklikAmin tersier aromatik dapat mengalami N-dealkilasi oksidatif membentuk N-oksida atau mengalami C-hidroksilasi menghasilkan senyawa natara karbinolamin, yang segera berubah menjadi amin sekunder dan senyawa karbonil
N
CH3
CH3N
CH3
CH3
N
CH3
CH2OH N
CH3
H
O
Amin tersier aromatik N-Oksida
Karbinolamin Amin sekunder
N-oksidasi
HCHO
C-hidroksilasi
Amin primer aromatik mengalami N-oksidasi menghasilkan metabolit hidroksilamin, yang dapat berubah menjadi nitrozoContoh: anilin NH2 NHOH N O
Anilin Hidroksilamin Nitrozo
Oksidasi atom N yang terdapat dalam senyawa aromatik heterosiklik akan menghasilkan metabolit N-oksida
H3CO
H3CO
H3CO
H2C
N3
N1
H2N
NH2R
N3
N1
H2N
NH2 RN3
N1
H2N
NH2+
O
OTrimetoprim 1-N-Oksida 3-N-Oksida
d. Oksidasi amida
Gugus amida mengalami C-hidroksilasi menghasilkan senyawa antara karbinolamid yang kemudian mengalami N-dealkilasi
Contoh: diazepam, mengalami C-hidroksilasi dan N-demetilisasi menghasilkan desmetildiazepam yang aktif sebagai penekan sistem saraf pusat
N
N
Cl
OCH3
N
N
Cl
OCH2OH
N
N
Cl
OH
HCHO
Diazepam(pra-obat)
Karbinolamid Desmetildiazepam(senyawa aktif )
2. Oksidasi sistem C-O (O-dealkilasi oksidatif)Pada oksidasi sistem C-O (eter), mula-mula terjadi C-hidroksilasi, diikuti dengan pemecahan ikatan C-O secara spontan, menghasilkan fenol atau alkohol dan aldehid atau keton. Gugus alkil, dengan jumlah atom C kecil yang terikat pada atom O dengan mudah mengalami O-dealkilasi
R O C R'
H
R'
C-hidro ksilasiR O C R'
O
R'
H
R-OH + R' C
O
R"
Eter Hemi asetal(semi ketal)
Fenol(alkohol)
keton(aldehid)
Contoh: fenasetinHN C
O
CH3
OCH2CH3
HN C
O
CH3
OH
+ H 3CCHO
Fenasetin Asetaminof en Asetaldehid
3. Oksidasi sistem C-SGugus C-S dapat mengalami proses metabolisme S-dealkilasi, desulfurasi dan S-oksidasi
N
NNH
N
S
CH3
N
NNH
N
SH
+ HCHO
6-(metiltio)-purin 6-Mer kaptopurin
*6-metiltio-purin mengalami S-dealkilasi menghasilkan 6-merkaptopurin yang aktif sebagai obat kanker
*Tiopental mengalami desulfurasi (C=S→ C=O) menghasilkan pentobarbital
HN
NH
SO
O
CH2CH3
HC CH2CH2CH3
CH3
HN
NH
OO
O
CH2 CH3
HC CH2CH2CH3
CH3
Tiopental Pentobarb ital
*Paration mengalami desulfurasi (P=S→ P=O) menghasilkan paraoksan yang aktif sebagai insektisida
O2N O P(OCH2CH3)2
S
O2N O P(OCH2CH3 )2
O
Paration Paraoksan
g. Oksidasi Alkohol dan Aldehida
Alkohol primer akan ter oksidasi, dengan katalisator enzim alkohol dehidrogenasi, menghasilkan aldehid. Aldehid yang terbentuk mengalami oksidasi lebih lanjut, dengan katalisator enzim aldehid oksidase, menjadi asam karboksilat
R-CHO
NAD+ NADH
R -CHO
NAD+ NADH
R -COOH
alkohol primer aldehida Asam karboksilat
h. Reaksi oksidasi lain-lainObat yang mengandung halogen dimetabolisis melalui proses dehalogenasi oksidatif
F3C C
H
Br
Cl
F3C C
O
Br
Cl
H
HBr
F3C C
O
Cl+ H2O
F3C C
O
OH + HCl
Halotan senyawa antara karbinol Trif luorometil klorida Asam trif loro asetat
Contoh: halotan , obat anestesi sistematik, mengalami hidroksilasi membentuk senyawa antara karbinol, dan secara spontan melepas HBr menghasilkan asam trifluoroasetat reaktif yang dapat membentuk ikatan kovalen dengan protein mikrosom hati.
2. REDUKSIa. Reduksi gugus karbonil (aldehid dan keton)Gugus aldehid dapat tereduksi menjadi alkohol primer, sedang gugus keton tereduksi menjadi alkohol sekunder. Metabolit alkohol sekunder kemungkinan bersifat stereoisomer
R C
H
O R C
H
OH
HAldehid Alkohol primer
R C
R
O R C
H
OH
R
Keton Alko hol sekunder
Contoh: kloralhidrat, melepas H2 menjadi kloral dan kemudian tereduksi menjadi trikloretanol yang aktif sebagai sedatif-hipnotik
Cl3C CH
OH
OH
+ H2O
- H2O
Cl3C C
O
OH Cl3CH2C OH
Kloral hidrat Kloral Trikloroetanol
Fenilaseton , suatu hasil N-deaminasi dari amfetamin, mengalami reduksi menjadi 1-fenil-2-propanol
H2C
C
CH3
O
H2C
HC
CH3
OH
Fenilaseton 1-Fenil-2-prop anol
b. Reduksi Gugus Nitro dan Azo
Senyawa aromatik yang mengandung gugus nitro, mula-mual tereduksi menjadi nitrozo dan senyawa antara hidroksilamin, yang segera tereduksi lebih lanjut menjadi amin aromatik primer
Ar N+O
O=
Ar N O ArHN OH Ar NH2
Nitro Nitrozo Hidroks ilamin Amin primer
Reduksi gugus azo menghasilkan senyawa antara hidrazo, yang segera tereduksi lebih lanjut menjadi amin aromatik primer
Ar N N Ar" A r NH
NH
Ar" A r NH2 H2N Ar"+
C. Reaksi reduksi lain-lain
Reduksi senyawa yang mengandung gugus disulfida, seperti disulfiram, akan memecah ikatan disulfida menghasilkan asam N,N-dietiltiokarbamat.Reduksi senyawa yang mengandung gugus sulfoksida, seperti dimetilsulfoksida (DMSO), menghasilkan dimetilsulfida
S SC C NN
S SH3CH2C
H3CH2C
CH2CH3
CH2CH3
SHCN
SH3 CH2C
H3 CH2C
Disulf ir am Asam N,N-d ietiltiokarbamat
S
O
CH3H3C S CH3H3C
Dimetil sulfo ksid dimetil sulf id a
3. Reaksi HidrolitikMetabolisme obat yang mengandung gugus ester atau amida dapat menghasilkan metabolit asam karboksilat, alkohol dan amin yang bersifat polar dan mudah terkonjugasi. Enzim mikrosom yang dapat menghidrolisis ester dan amida adalah amidase, esterase dan deasilase, yang terdapat dalam jaringan-jaringan hati, ginjal, usus dan plasma
Contoh klasik hidrolisis ester adalah perubahan metabolik asetosal menjadi asam salisilat dan asam asetat
COOH
O C
O
CH3
COOH
OH
+ HO C
O
CH3
Asetosal Asam salisilat Asam asetat