65288731-ragkaianpengendalimotor.doc

28
PEMBALIKAN ARAH PUTARAN MOTOR INDUKSI 3 FASA Motor induksi merupakan motor arus bolak-balik (AC) yang paling banyak digunakan untuk keperluan dalam kelangsungan proses suatu industry. Konstruksinya yang sederhana dan kuat mendasari alasan keluasan pemakaianya. Arus rotor motor ini juga tidak memerlukan sumber tertentu, malainkan hanya merupakan arus yang terinduksi akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dan putaran medan magnetic yang dihasilkan oleh arus stator. Dengan menggunakan motor induksi, banyak hal yang bisa dilakukan dengan motor tersebut. Salah satunya adalah dengan membalik arah putarannya sesuai dengan yang kita inginkan. Cara yang sering dilakukan dalam pembalikan arah putaran adalah dengan menukar salah satu fasa dengan fasa yang lainnya yang terhubung pada belitan stator motor induksi. Dalam hal ini, jenis motor yang digunakan adalah motor induksi tiga fasa. Tulisan ini akan membahas tentang rangkaian kendali dan rangkaian daya dari pembalikan arah putaran dari sebuah motor induksi tiga fasa. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membalik arah putaran sebuah motor induksi adalah jangan langsung membalik arah putaran motor ketika motor tersebut sedang dalam keadaan berputar terutama jika motor tersebut sedang berada pada kecepatan maksimumnya. Jika hal itu dilakukan, maka akan menyebabkan kejutan pada motor sehingga dapat memperpendek life time dari motor itu sendiri dan juga dapat membuat motor tersebut jadi panas (menimbulkan arus urutan negatif). Untuk itu,

Upload: cjuteqa

Post on 16-Feb-2015

21 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 65288731-RagkaianPengendaliMotor.doc

PEMBALIKAN ARAH PUTARAN MOTOR INDUKSI 3 FASA Motor induksi merupakan motor arus bolak-balik (AC) yang paling banyak

digunakan untuk keperluan dalam kelangsungan proses suatu industry. Konstruksinya

yang sederhana dan kuat mendasari alasan keluasan pemakaianya. Arus rotor motor ini

juga tidak memerlukan sumber tertentu, malainkan hanya merupakan arus yang

terinduksi akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dan putaran medan

magnetic yang dihasilkan oleh arus stator.

Dengan menggunakan motor induksi, banyak hal yang bisa dilakukan dengan

motor tersebut. Salah satunya adalah dengan membalik arah putarannya sesuai dengan

yang kita inginkan. Cara yang sering dilakukan dalam pembalikan arah putaran adalah

dengan menukar salah satu fasa dengan fasa yang lainnya yang terhubung pada belitan

stator motor induksi. Dalam hal ini, jenis motor yang digunakan adalah motor induksi

tiga fasa. Tulisan ini akan membahas tentang rangkaian kendali dan rangkaian daya dari

pembalikan arah putaran dari sebuah motor induksi tiga fasa. Hal-hal yang harus

diperhatikan dalam membalik arah putaran sebuah motor induksi adalah jangan langsung

membalik arah putaran motor ketika motor tersebut sedang dalam keadaan berputar

terutama jika motor tersebut sedang berada pada kecepatan maksimumnya. Jika hal itu

dilakukan, maka akan menyebabkan kejutan pada motor sehingga dapat memperpendek

life time dari motor itu sendiri dan juga dapat membuat motor tersebut jadi panas

(menimbulkan arus urutan negatif). Untuk itu, kita harus men-stop putaran motor terlebih

dahulu sebelum membalik arah putarannya. Berikut ini adalah gambar rangkaian kendali

dan rangkaian daya dari pembalikan arah putaran motor induksi tiga fasa.

Page 2: 65288731-RagkaianPengendaliMotor.doc

Gambar 1. Rangkaian Kendali

Gambar 2. Rangkaian Daya

Penjelasan rangkaian di atas adalah sebagai berikut :

1. Pastikan MCB (Miniature Circuit Breaker) pada rangkaian kendali dan rangkaian daya sudah dalam posisi ON demikian juga tombol Emercy stop sehingga arus masuk melalui saklar pilih Lokal (selector Switch).

Page 3: 65288731-RagkaianPengendaliMotor.doc

2. Keadaan 1, pindahkan selector switch pada posisi 1-2, Coil relay RL1 akan mendapat arus listrik (energized) maka anak kontak 1-3 dari RL1 menutup. aksi ini belum memberikan reaksi apapun pada motor.

3. Bila push button Smaju1 ditekan, maka coil K1 energized karena adanya aliran arus yang masuk ke coil. Anak kontak kontaktor K1 yang digunakan sebagai pengunci yaitu 13-14 akan menutup. Ketika Smaju1 dilepas, maka arus akan tetap mengalir pada coil kontaktor K1 melalui anak kotak Relay RL1 1-3, dan anak kontak K1 13-14. Demikian juga seluruh anak kontak K1 yang terdapat dalam rangkaian daya di atas akan menutup sehingga motor berputar pada arah maju (diasumsikan putarannya punya arah yang seperti itu).

4. Lampu indikator L1 akan menyala yang menandakan bahwa motor sedang berputar pada arah maju.

5. Jika anda menekan push button Smundur1, maka tidak akan memberikan reaksi apapun karena jalur arus listrik yang menuju ke coil K2 telah di putus oleh anak kontak kontaktor K1 yakni 21-22. Oleh karena karena itu anda harus men-stopnya terlebih dahulu. Demikian juga jika anda ingin mencoba-coba untuk mengoperasikan motor lewat rangkaian remote, juga tidak memberikan reaksi apapun.

6. Apabila selama pengoperasian motor mengalami kelebihan beban makan anak kotak TOLR (Thermal Over Load Relay) 95-96 akan membukan sedangkan 97-98 akan menutup dan kontak-kontak TOLR dalam rangkaian daya membuka semuanya sehingga motor akan berhenti berputar. Bersamaan dengan itu L3 yang menandakan motor kelebihan beban.

7. Bila push button Soff1 ditekan maka K1 tidak akan bekerja sehingga motor berhenti berputar.

8. Bila push button Smundur1 ditekan, maka coil K2 energized karena adanya aliran arus yang masuk ke coil. Anak kontak kontaktor K2 yang digunakan sebagai pengunci yaitu 13-14 akan menutup. Ketika Smundur1 dilepas, maka arus akan tetap mengalir pada coil kontaktor K2 melalui anak kotak Relay RL1 1-3, dan anak kontak K2 13-14. Demikian juga seluruh anak kontak K2 yang terdapat dalam rangkaian daya di atas akan menutup sedangkan selurauh anak kontak K1 membuka sehingga motor berputar pada arah mundur (diasumsikan putarannya punya arah yang seperti itu).

9. Lampu indikator L2 akan menyala yang menandakan bahwa motor sedang berputar pada arah mundur.

10. Jika anda menekan push button Smaju1, maka tidak akan memberikan reaksi apapun karena jalur arus listrik yang menuju ke coil K1 telah di putus oleh anak kontak kontaktor K2 yakni 21-22. Oleh karena karena itu anda harus men-stopnya terlebih dahulu. Demikian juga jika anda ingin mencoba-coba untuk mengoperasikan motor lewat rangkaian remote, juga tidak memberikan reaksi apapun.

11. Apabila selama pengoperasian motor mengalami kelebihan beban makan anak kotak TOLR (Thermal Over Load Relay) 95-96 akan membukan sedangkan 97-98 akan menutup dan kontak-kontak TOLR dalam rangkaian daya membuka semuanya sehingga motor akan berhenti berputar. Bersamaan dengan itu L3 yang menandakan motor kelebihan beban.

Page 4: 65288731-RagkaianPengendaliMotor.doc

12. Bila push button Soff1 ditekan maka K1 tidak akan bekerja sehingga motor berhenti berputar.

13. Keadaan 2,Untuk pengoperasian motor dengan rangkaian remote anda harus memindahkan selector switch pada posisi 1-3. Coil relay RL2 akan mendapat arus listrik (energized) maka anak kontak 1-3 dari RL2 menutup. aksi ini belum memberikan reaksi apapun pada motor. Langkah selanjutnya sama dengan langkah no. 3 sampai no. 12, hanya beda hanyalah push buttonnya. Untuk stop tekan Soff2, maju tekan Smaju2, dan untuk mundur tekan Smundur2. Tentu saja Push Button Smaju1 dan Smundur1 tidak akan berfungsi apabila di tekan.

14. Apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, langsung saja tekan tombol Emercy Stop maka seluruh rangkaian akan padam.

Motor induksi yang digunakan di atas belitan statornya sudah dalam keadaan terhubung

bintang. Pilihan hubungan bintang digunakan untuk menghindari arus start yang besar

dibandingkan dengan menggunakan hubungan delta arus startnya akan lebih besar.

Anda dapat memodifikasi rangkaian di atas menjadi rangkaian pembalikan arah putaran

motor induksi tiga fasa start bintang-delta. Jadi pada saat start menggunakan hubungan

bintang, beberapa saat setelah motor mencapai kecepatan nominalnya langsung pindah ke

hubungan delta. Untuk waktu tunda peralihan dari bintang ke delta dapat menggunakan

Timer, untuk waktu peralihan dari bintang ke delta dapat anda tentukan sendiri. Ini sangat

berguna untuk menghindari arus start yang sangat besar. Selain itu, torka motor induksi

yang dihasilkan dengan hubungan delta lebih besar dari torka yang dihasilkan dengan

hanya menggunakan hubungan bintang.

Rangkaian Water Level Control (WLC)

Rangkaian Water Lever Control atau yang sering disingkat dengan WLC atau rangkaian kontrol level air merupakan salah satu aplikasi dari rangkaian konvensional dalam bidang tenaga listrik yang diaplikasikan pada motor listrik khususnya motor induksi untuk pampa air. Fungsi dari rangkaian ini adalah untuk mengontrol level air dalam sebuah tangki penampungan yang banyak dijumpai di rumah-rumah atau bahkan disebuah industri di mana pada level tertentu motor listrik atau pompa air akan beroperasi dan pada level tertentu juga pompa air akan mati. Untuk mengontrol level air dalam tangki penampungan dapat menggunakan dua buah pelampung yang mana masing-masing dari

Page 5: 65288731-RagkaianPengendaliMotor.doc

pelampung tersebut menentukan batas atas dan batas dari level air. Jadi pada saat anda sedangkan menjalankan pompa air, dengan mengaplikasikan rangkaian Water Level Control pada pompa air yang anda gunakan, anda tidak perlu menunggu hanya untuk mematikan pompa air pada saat tangki atau bak air penuh karena apabila air dalam tangki sudah penuh maka pompa akan padam dengan sendirinya tanpa harus menekan tombol stop. Demikian juga apa bila air dalam tangki atau bak mulai berkurang sesuai dengan batas yang telah ditentukan maka pompa akan jalan dengan sendirinya. Dengan demikian ada bisa melakukan kegiatan yang lain yang lebih berguna, misalnya nonton acara gossip di Channel TV kesayangan anda sambil menikmati sedapnya pisang goreng yang dibalut dengan sambal terasi yang rasanya benar-benar nendang bangets. Lupakan tentang pisang goreng, dan untuk lebih jelasnya perhatikan bagaimana sebuah pelampung dapat bekerja pada sebuah rangkaian Water Level Control sebagai berikut :

Gambar 1. Prinsip Kerja Pelampung

Penjelasan dari gambar di atas :Pada kondisi (1) kita anggap bahwa untuk pertama beroperasi air di dalam tangki seperti

yang terlihat pada gambar. Dengan keadaan yang demikian, maka otomatis

Pelampung 1 yang difungsikan sebagai batas atas air dan Pelampung 2 yang

difungsikan sebagai batas bawah akan menggantung pada sebuah tali pelampung

sehingga menyebabkan kontak pelampung yang berada di antara 2 dan A1 akan

menutup karena gaya berat dari kedua pelampung. Akibatnya, motor pompa air

akan beroperasi.

Ketika pompa air mulai mengisi tangki/bak maka pelampung 2 akan terangkat ke atas

atau terapung seperti yang terlihat dalam gambar pada kondisi (2). Meskipun

pelampung 2 sudah terapung, kontak pelampung tetap pada posisi close, pabrik

sudah merancang dengan sedekian rupa sehingga hal demikian bisa terjadi,

pelampung 1 masih mampu untuk menutup kontak pelampung sehingga pompa

tetap beroperasi.

Page 6: 65288731-RagkaianPengendaliMotor.doc

Seiring dengan semakin bertambahnya air tangki maka Pelampung 2 akan semakin

bergerak ke atas sesuai dengan volume air dalam tangki tersebut. Apabila level air

telah sampai pada Pelampung 1 seperti terihat dalam gambar untuk kondisi (3)

maka Pelampung 1 akan terangkat ke atas atau terapung bersama-sama dengan

pelampung 2. Akibatnya, kontak pelampung antara 2 dan A1 akan membuka dan

motor atau pompa air akan mati. Jadi, bukan Pelampung 2 yang mendorong

Pelampung 1 sehingga kontak pelampung terbuka (open).

Apabila air di dalam tangki atau bak mulai berkurang atau lebih rendah dari Pelampung

1, maka pelampung 1 akan menggantung pada kontak pelampung seperti lihat pada

gambar untuk kondisi (4). Meskipun Pelampung 1 sudah menggantung, akan tetapi

kontak pelampung masih tetap pada kondisi open karena Pelampung 1 belum cukup

berat untuk menutup kontak tersebut. Jika air sudah benar-benar berkurang dalam

tangki sesuai dengan batas bawah yang telah ditentukan maka pelampung 2 akan

menggantung seperti pada kondisi (1) bersama-sama dengan pelampung 1.

Kolaborasi kedua pelampung tersebut menghasil berat yang cukup untuk menutup

kontak pelampung antara 2 dan A1 sehingga pompa air dapat berjalan atau

beroperasi. Setelah itu ke kondisi (2), (3), (4), dan seterusnya.

Berikut ini adalah gambar rangkaian kendali dan sekaligus rangkaian daya dari Water

Level Control. Rangkaia

ini terdiri dari dua bagian yaitu menggunakan remote untuk mengoperasikan

(menjalankan dan mematikan)

ompa air dan menggunakan pelampung untuk mengoperasikan pompa air secara

otomatis.

Page 7: 65288731-RagkaianPengendaliMotor.doc

Gambar 2. Rangkaian kendali dan rangkaian daya

Langkah-langkah kerja rangkaian Water Level Control

1. Diasumsikan bahwa tombol emergency, MCB rangkaian control dan MCB rangkaian

daya tertutup atau sudah pada posisi on.

Pada keadaan normal kontak overload 95 – 96 tertutup dan kontak 97 – 98 terbuka

Posisi 1 yaitu pada saat selektor switch dipindahkan pada posisi 1-2 maka lampu

indikator L2 akan menyala yang menandakan bahwa yang bekerja adalah

pelampung (otomatis)

Ketika air di dalam bak telah kosong atau berkurang, pelampung akan tertarik ke bawah

dan menutup kontak yang terdapat pada pelampung sehingga arus akan mengalir

pada kontaktor K1 dengan demikian kontak utama 1–2 pada K1 akan menutup

Page 8: 65288731-RagkaianPengendaliMotor.doc

sedangkan kontak 3-6 pada RL (Relay) tetap terbuka sehingga motor akan berputar

yang di tandai dengan menyalanya lampu indikator L4

Apabila motor mengalami kelebihan beban maka kontak 95-96 akan membuka dan

kontak 97-98 akan menutup sehingga lampu indikator L3 yang menandakan

kelebihan beban akan menyala dan pada saat itu motor akan berhenti berputar.

Jika air di dalam bak telah penuh atau telah mencapai level yang telah ditentukan maka

pelampung di dalam air akan terangkat ke atas sehingga membuka kontak yang

terdapat pada pelampung tersebut dan motor akan akan berhenti berputar.

Proses selanjutnya kembali ke langkah nomor 4.

Untuk posisi 2 selektor switch dipindahkan pada posisi 3-4 maka lampu indikator L1

akan langsung menyala yang menandakan bahwa operasi motor dilakukan secara

remote (menyalakan dan mematikan motor) dan pada saat itu pelampung tidak akan

bekerja

Untuk menyalakan motor tekan push button Son

Kontak 1-4 akan menutup karena koil 2-10 relay (RL) mendapat energy listrik sehingga

arus akan mengalir melalui kontak 1-4 tersebut walaupun saklar Son dilepas

Dengan demikian kontak 3-6 dan 8-11 akan menutup sedangkan kontak 1-2 pada K1

tetap terbuka, dengan demikian motor akan berputar yang ditandai dengan

menyalanya lampu indikator L4

Apabila motor mengalami kelebihan beban maka kontak 95-96 akan membuka dan

kontak 97-98 akan menutup sehingga lampu indikator L3 yang menandakan

kelebihan beban akan menyala dan pada saat itu motor akan berhenti berputar.

Tekan push button Soff untuk mematikan motor.

Baik untuk operasi dengan remote ataupun secara otomatis (dengan pelampung) apabila

ada hal-hal yang tidak inginkan terjadi pada saat motor beroperasi dapat langsung

menekan tombol emergency sehingga seluruh rangkaian akan padam.

Rangkaian Water Level Control di atas belumlah sempurna, anda bisa memodifikasinya

supaya menjadi lebih

baik lagi dan juga lebih andal pastinya. Ini cuma salah satu contoh saja, jika anda ingin

berusaha sedikit saja maka

Page 9: 65288731-RagkaianPengendaliMotor.doc

hasilnya pasti akan lebih bagus lagi dan tentunya memakai desain yang dibuat sendiri

akan memberikan kepuasan

yang tersendiri pula.

AdaUntuk pengoperasian pompa dengan remote, saya menggunakan relay yang dalam

rangkaian disingkat dengan RL dengan pertimbangan penggunaan remote hanyalah

sebagai cadangan jika pelampung mengalami kegagalan dalam pengoperasiannya.

Anda dapat menggantinya dengan kontaktor. Jika anda menggunakan relay,

relaynya harus disesuaikan dengan kapasitas arus dari motor pompa. Kalau tidak

sesuai, bisa-bisa relaynya hangus dan anda akan merogoh kocek lebih dalam lagi.

Menyedihkan!

Motor yang digunakan pada rangkaian di atas adalah motor induksi 1 fasa. Jika anda

menggunakan motor induksi 3 fasa, maka rangkaian kontrolnya akan lebih rumit

lagi. Silahkan anda berkreasi sendiri.

Pada kondisi (3) dari gambar pelampung, usahakan jangan sampai tali pada pelampung

terjadi lilitan yang menyebabkan terbentuknya sebuah simpul sehingga kedua

pelampung berkumpul pada satu titik pada tali pelampung. Hal ini akan

menyebabkan pompa mati menyala dalam waktu yang relatif singkat. Apabila hal

ini terjadi, maka lampu indikator L4 pada gambar akan berkedip-kedip.

Keuntungannya, anda akan melihat nyala lampu indikator yang berkedip-kedip

pada panel sehingga anda tidak perlu membeli lampu hias di toko kesayangan anda.

Kerugiannya, anda akan berteriak histeris sampai nadanya mungkin mencapai 7

oktaf (melebihi Gita Gutawa) karena melihat tagihan rekening listrik anda yang

meningkat dari biasanya jika anda membiarkan hal tersebut terus berlangsung.

Tentu saja penyebabnya adalah motor mati menyala dalam waktu yang relative

singkat, yang mana kita tahu bersama bahwa arus start dari motor induksi bisa 5

sampai 7 kali lebih besar dari arus nominalnya yang mana juga akan mempengaruhi

putaran kWh meter anda.

Pengalaman adalah guru yang baik tetapi belajar dari pengalaman orang lain adalah Guru

Terbaik. Jadi, jangan segan-segan untuk berlajar dari orang-orang yang sudah

berpengalaman. So, take my advice and Go On! Thanks

Page 10: 65288731-RagkaianPengendaliMotor.doc

Bacaan sederhana yang sering dikunjungi orang-orang kreatif, disini anda akan mendapatkan sedikit tehnik dan cara kerja dari sebuah rangkaian kontrol/ kendali dengan menggunakan beban Motor 3 phasa (Sebuah mesin penggerak dengan catu daya 3 phasa sebagai sumber tenaga):

Cara kerja motor 3 phasa : 1. motor 3 phasa akan bekerja /berputar apabila sudah dihubungkan dalam hubungan tertentu .2. mendapat tegangan (jala-jala /power /sumber) sesuai dengan kapasitas motornya.

Bekerjanya hanya mengenal 2 hubungan yaitu :a. motor bekerja bintang /star (Y)    berarti motor harus dihubungkan bintang baik secara langsung pada terminal maupun melalui rangkaian kontrol.b. Motor bekerja segitiga /Delta (▲)     berarti motor harus dihubungkan segitiga baik secara langsung pada terminal maupun melalui rangkaian kontrol. Kecuali :mesin-mesin yang berkapasitas tinggi diatas 10 HP, maka motor tersebut wajib bekerja segitiga (▲) dan harus melalui rangkaian kontrol star delta baik secara mekanik , manual, konvensional, digital , PLC.Dimana bekerja awal (start) motor tersebut bekerja bintang hanya sementara, selang berapa waktu barulah motor bekerja segitiga dan motor boleh dibebani.

Cara menghubungkan motor dalam hubungan bintang (Y) :1. Cukup mengkopelkan /menghubungkan salah satu dari ujung-ujung kumparan phasa menjadi satu 2. Sedangkan yang tidak dihhubungkan menjadi satu dihubungkan kesumber tegangan.

Cara menghubungkan motor dalam hubungan segitiga (▲) :1. ujung-ujung pertama dari kumparan phasa I dihubungkan dengan ujung kedua dari kumparan phasa III2. ujung-ujung pertama dari kumparan phasa II dihubungkan dengan ujung kedua dari kumparan phasa I3. ujung-ujung pertama dari kumparan phasa III dihubungkan dengan ujung kedua dari kumparan phasa II4. Sedangkan untuk kesumber tegangan terserah kita menghubungkannya , boleh melalui ujung –ujung pertama atau ujung-ujung        kedua.

Cara penyambungan /pengkonekan ujung-ujung kumparan phasa system Direct On Line(DOL) dilihat dari tegangan jala-jala dengan plat nama pada motor.

Page 11: 65288731-RagkaianPengendaliMotor.doc

No Jala-jala Nama plat motor Hubungan /koneksi   1 380 V 380 V /220V Y (bintang) tegangan di motor 220 V   2 380 V 220V /380 V Y (bintang) tegangan di motor 220 V   3 220 V 220V /380 V ▲ (segitiga) tegangan di motor 220 V    4 220 V 380 V /220V ▲ (segitiga) tegangan di motor 220 V   5 380 V 380 V Sebagai pengaman kita hubungkan (Y),bila tegangan kurang kita hubungkan ▲   6 380 V 380 V /440 V Motor harus bekerja ▲ karena kapasitas motor sebenarnya 380 V

Kesimpulan :

1. Bahwa dari berbagai data kapasitas tegangan yang tercantum pada plat motor, sesungguhnya kapasitas tegangan pada         motor tersebut adalah tegangan yang rendah. 

2. Putaran motor tidak tergantung pada besar kecilnya tegangan input melainkan tergantung dari jumlah kutup (pok), makin banyak jumlah kutup makin sedikit putarannya atau sebaliknya.

3. Keburukan motor 3 phasa yaitu apabila bekerja diatas kemampuan PK yang tersedia, motor tersebut langsung mendengung dan berhenti, berbeda dengan motor DC seri yang makin bertambah beban maka motor berputar menyesuaikan bebannya.

4. Apabila salah satu tegangan input putus maka motor akan bekerja tidak normal/mendengung .

5. Apabila pada pengkonekkan bintang /segitiga salah pengkonekkan pada salah satu ujung-ujung kumparan phasa maka akan mengakibatkan bekerja tidak normal (mendengung/bahkan konslet)

6. Untuk mengukur banyaknya putaran motor (rpm)dengan alat TACOMETER.

7. Mengukur kondisi isolasi email(kumparan)masih baik atau tidak ataupun terjadi tegangan tembus kita gunakan alat ukur             MEGER dan sekarang disebut INSULATION TESTER.ingat nilai isolasi yang bagus dihitung setiap 1000Ω perVolt dan satuannya       harus Mega.8. Mengukur baik/buruknya pembumian /arde /ground/massa dengan menggunakan EARTH TESTER atau menggunakan dim    meter karena nilai arde yang bagus nilainya harus sekecil mungkin bahkan mendekati 0, maksimal 5 Ω, untuk segera mengetahui ardenya bagus atau tidak, cukup dengan menggunakan AVOMETER yaitu tegangan antara phasa dengan nol dan phasa dengan arde harus sama.

Page 12: 65288731-RagkaianPengendaliMotor.doc

9. Menghitung besarnya daya menggunakan rumus P = E.I.cos q

10. Untuk mennghitung besarnya daya setiap PK (HP) pada motor.

     Prinsip kerja motor 3 phasa dan terjadinya slipJika kumparan 3 phasa dari motor 3 phasa dihubungkan dengan jala-jala 3 phasa, maka pada kumparan stator tersebut timbul medan magnet putaran ns (putaran sinkron), medan magnet ini memotong batang-batang konduktor pada rotor sehingga timbul GGL (Gaya Gerak Listrik). karena batang-batang konduktor tersebut dihubungkan singkat maka akan terjadi arus induksi pada batang tersebut sehingga menghasilkan medan magnet pada batang tersebut .Medan magnet pada rotor berinteraksi dengan medan magnet pada stator terjadilah putaran (nr) = putaran rotor.Karena prosesnya berdasarkan induksi maka rotor ini disebut motor induksi, syaratnya nr tidak sama dengan ns, Berarti terjadi perbedaan antara nr dan ns yang disebut dengan Slip

  ns - nr    SLIP (%) = ns x 100 %     Berikut ini merupakan rangkaian utama dalam menjalankan motor 3 Fase dengan hubungan STAR-DELTA Otomatis.

Page 13: 65288731-RagkaianPengendaliMotor.doc

Dan berikut ini merupakan rangkaian kendali dalam menjalankan motor 3 Fase dengan hubungan STAR-DELTA Otomatis.

.. Mengoperasikan Motor 3 Fasa dengan Sistem Kendali Elektromagnetik

Mengoperasikan Motor 1 Fasa

Dalam mengoperasikan motor 1 fasa dengan kendali elektromagnetik, dibutuhkan

kontaktor magnet, MCB, dan tombol ON/ OFF (saklar tekan) untuk alat kontrolnya.

Dengan kontaktor magnet, motor 1 fasa jenis split phasa dapat dijalankan dari jarak jauh,

Page 14: 65288731-RagkaianPengendaliMotor.doc

kontaktor dapat diletakkan pada tempat yang jauh dari operator. Sedangkan operator

hanya mengendalikan tombol start untuk menjalankan dan tombol stop untuk

mengendalikan. Dengan demikian operator dapat bekerja ditempat yang aman.

Dari gambar rangkaian kontrol dan daya, terlihat kontak-kontak kontaktor magnet

dipakai sesuai keperluannya. Pada rangkaian kontrol, fasa dihubungkan ke MCB 1 fase,

kemudian melalui tombol OFF, menuju ke tombol ON, yang kemudian menuju coil pada

kontaktor dan berakhir di netral, karena sakelar ON yang digunakan merupakan sakkelar

tombol, maka dipakai sakelar pengunci/ bantu yang terhubung pararel ke kontak bantu

kontaktor NO (Normally Open). Sedangkan pada rangkaian daya, perjalanannya yaitu

dari Fasa melalui MCB dan menuju ke kontaktor (pada kontak utama), dan dari kontak

utama menuju motor 1 fasa. Salah satu masukan kontak utama pada kontaktor

dihubungkan melalui sumber netral dan keluarannya dihubungkan ke motor listrik.

Page 16: 65288731-RagkaianPengendaliMotor.doc

JENIS DAN KEGUNAAN KONTAKTOR MAGNET

Sistem pengontrolan motor listrik semi otomatis yang menggunakan alat kontrol kontaktor magnet memerlukan alat bantu lain agar fungsi pengontrolan berjalan dengan baik seperti: tombol tekan, thermal overload relay dan alat bantu lainnya. Kontaktor magnet banyak digunakan untuk mengontrol motor-motor listrik 1 fasa dan 3 fasa, anatara lain untuk mengontrol motor dua arah putaran, strating bintang-segitiga, beberapa unit motor bekerja dan berhenti berurutan dan lain-lain.

A. Kontaktor MagnetKontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja berdasarkan kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja bila ada gaya kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-kontak. Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan arus dan memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. Arus kerja normal ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor kumparan magnetnya (coil) dapat dirancang untuk arus searah (arus DC) atau arus bolak-balik (arus AC). Kontaktor arus AC ini pada inti magnetnya dipasang cincin hubung singkat, gunanya adalah untuk menjaga arus kemagnetan agar kontinu sehingga kontaktor tersebut dapat bekerja normal. Sedangkan pada kumparan magnet yang dirancang untuk arus DC tidak dipasang cincin hubung singkat.

1. Kontaktor Magnet Arus Searah (DC)Kontaktor magnet arus searah (DC) terdiri dari sebuah kumparan yang intinya terbuat dari besi. Jadi bila arus listrik mengalir melalui kumparan, maka inti besi akan menjadi magnet. Gaya magnet inilah yang digunakan untuk menarik angker yang sekaligus menutup/ membuka kontak. Bila arus listrik terputus ke kumparan, maka gaya magnet akan hilang dan pegas akan menarik/menolak angker sehingga kontak kembali membuka atau menutup.Untuk merancang kontaktor arus searah yang besar dibutuhkan tegangan kerja yang besar pula, namun hal ini akan mengakibatkan arus yang melalui kumparan akan besar dan kontaktor akan cepat panas. Jadi kontaktor magnet arus searah akan efisien pada tegangan kerja kecil seperti 6 V, 12 V dan 24 V.

Page 17: 65288731-RagkaianPengendaliMotor.doc

Gambar 1. Simbol dan gambar fisik kontaktor magnet DC

Bentuk fisik relay dikemas dengan wadah plastik transparan, memiliki dua kontak SPDT (Single Pole Double Throgh) Gambar 2.1, satu kontak utama dan dua kontak cabang). Relay jenis ini menggunakan tegangan DC 6V, 12 V, 24 V, dan 48 V. Juga tersedia dengan tegangan AC 220 V. Kemampuan kontak mengalirkan arus listrik sangat terbatas kurang dari 5 ampere. Untuk dapat mengalirkan arus daya yang besar untuk mengendalikan motor induksi, relay dihubungkan denganBila kontaktor untuk arus searah digunakan pada arus AC maka kemagnetannya akan timbul dan hilang setiap saat mengikuti gelombang arus AC.

1. Kontaktor Magnet Arus Bolak balik (AC)Kontruksi kontaktor magnet arus bolak-balik pada dasarnya sama dengan kontaktor magnet arus searah. Namun karena sifat arus bolak-balik bentuk gelombang sinusoida, maka pada satu periode terdapat dua kali besar tegangan sama dengan nol. Jika frekuensi arus AC 50 Herz berarti dalam 1 detik akan terdapat 50 gelombang. Dan 1 periode akan memakan waktu 1/50 = 0,02 detik yang menempuh dua kali titik nol. Dengan demikian dalam 1 detik terjadi 100 kali titik nol atau dalam 1 detik kumparan magnet kehilangan magnetnya 100 kali.

Page 18: 65288731-RagkaianPengendaliMotor.doc

Gambar 2. Simbol dan kode angka serta bentuk fisik dari kontaktor

Karena itu untuk mengisi kehilangan magnet pada kumparan magnet akibat kehilangan arus maka dibuat belitan hubung singkat yang berfungsi sebagai pembangkit induksi magnet ketika arus magnet pada kumparan magnet hilang. Dengan demikian maka arus magnet pada kontaktor akan dapat dipertahankan secara terus menerus (kontinu).Bila kontaktor yang dirancang untuk arus AC digunakan pada arus DC maka pada kumparan itu tidak timbul induksi listrik sehingga kumparan menjadi panas. Sebaliknnya, bila kontaktor magnet untuk arus DC yang tidak mempunyai belitan hubung singkat diberikan arus AC maka pada kontaktor itu akan bergetar yang disebabkan oleh kemagnetan pada kumparan magnetnya timbul dan hilang setiap 100 kali.

Kontaktor akan bekerja normal bila tegangannya mencapai 85 % dari tegangan kerja, bila tegangan turun kontaktor akan bergetar.Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya. Biasanya pada kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu kontak normal membuka (Normally Open = NO) dan kontak normal menutup (Normally Close = NC). Kontak No berarti saat kontaktor magnet belum bekerja kedudukannya membuka dan bila kontaktor bekerja kontak itu menutup/ menghubung. Sedangkan kontak NC berarti saat kontaktor belum bekerja kedudukan kontaknya menutup dan bila kontaktor bekerja kontak itu membuka. Jadi fungsi kerja kontak NO dan NC berlawanan. Kontak NO dan NC bekerja membuka

Page 19: 65288731-RagkaianPengendaliMotor.doc

sesaat lebih cepat sebelum kontak NO menutup.

Gambar 3. Simbol-simbol kontaktor magnet. a) Kumparan (coil), b) Kontak Utama, c) Kontak bantu

Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk kontak utama dan kontak bantu. Kontak utama terdiri dari kontak NO dan kontak bantu terdiri dari kontak NO dan NC. Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus utama, yaitu arus yang diperlukan untuk pesawat pemakai listrik misalnya motor listrik, pesawat pemanas dan sebagainya. Sedangkan kontak bantu digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus yang diperlukan untuk kumparan magnet, alt bantu rangkaian, lampu-lampu indikator, dan lain-lain.Dari informasi diatas dapat dilihat bahwa keuntungan penggunaan kontaktor magnet daripada saklar togel dan saklar Cam adalah,* Arus listrik yang mengalir pada saklar pengontrol sangat kecil dibandingkan arus beban.* Dapat mengontrol beban listrik dari tempat jauh dengan kerugian tegangan yang relatif kecil.

ilmu

Hai... kali ini saya akan mempostingkan beberapa gambar rangkaian motor listrik 3 fasa beserta cara kerjanya, mohon maaf bila ada kekurangan?

Page 20: 65288731-RagkaianPengendaliMotor.doc

Motor Listrik 3 Fasa Putar Kanan Kiri

Rangkaian pengendali motor ini, dapat memutar motor kearah kanan dan kiri, menggunakan 2 buah magnetic kontaktor, yang akan di tukar salah satu fasanya, dan menukar NC (normaly close) pada rangkaian kontrol (lihat gambar). pada saat NO (normaly open) S2 ditekan maka K1 bekerja dan motor akan berputar, dan saat NO S3 ditekan maka NC S3 akan memutuskan K1, dan K2 akan bekerja serta motor akan berputarke arah sebaliknya, tekan tombol S1 untuk berhenti/ memutuskan rangkain.Keterangan gambar : F1,2,3 =MCB 3 fasaF4 =MCB 1 fasaF0 =TOR(thermal overload relay)K1,2 =Magnetic KontaktorS1,2,3 =Tombol/ Push ButtonM =Motor 3 fasa

Motor listrik 3 Fasa Running Jogging Incing

Page 21: 65288731-RagkaianPengendaliMotor.doc

Rangkaian pengendali motor ini, sama seperti rangkaian sebelumnya yaitu sama-sama memutar salah satu fasanya pada rangkaian utama. pertama tekan S2 untuk menjalankan K1 dan memutar motor dan ini di sebut running, jika ingin berhenti perlahan tekan S3 berkali-kali sampai motor berhenti, ini di sebut jogging, jika incing tekan tombol S4 maka K1 mati dan K2 akan bekerja serta menjalan kan motor untuk berputar ke arah sebaliknya, dan tekan S5 untuk jogging, untuk mematikan rangkaian tekan S1.Keterangan gambar : F1,2,3 =MCB 3 fasaF4 =MCB 1 fasaF0 =TOR(thermal overload relay)K1,2 =Magnetic KontaktorS1,2,3,4,5 =Tombol/ Push ButtonM =Motor 3 fasa