62921677 hematemesis melena
TRANSCRIPT
LAPORAN KASUS
SEORANG PEREMPUAN 45 TAHUN DENGAN HEMATEMESIS
MELENA, SIROSIS HEPATIS, ANEMIA HIPOKROMIK NORMOSITIK,
DAN DM TIPE 2.
Oleh :
Wieke Ockvianasari (G0005208)
Pembimbing :
dr. Dhani Redhono, SpPD
KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR MOEWARDI
S U R A K A R T A
2011
DAFTAR MASALAH
Problem Aktif Tanggal Problem Pasif Tanggal
1. Hematemesis melena 27 juni 2011Hematemesis melena
28 juni 2011
2. Anemia sedang 27 juni 20113. Sirosis hepatis 27 juni 20114. DM tipe 2 27 juni 2011
LAPORAN KASUS
2
A. STATUS PENDERITA
Identitas Penderita
Nama : Ny. S
Umur : 45 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Bulurejo RT 03/04 Gd.Rejo, KRA
No. CM : 98.29.78
Tanggal masuk : 27 juni 2011
Tanggal pemeriksaan : 04 juli 2011
B. DATA DASAR
Anamnesis secara Autoanamnesis dilakukan pada penderita tanggal 04
juni 2011 di HCU Melati I Bed 3.
1. Keluhan Utama :
Muntah darah
2. Riwayat penyakit sekarang :
Sejak + 1 hari SMRS pasien mengeluh muntah darah, warna
merah kehitaman, bergumpal-gumpal bercampur dengan makanan.
Muntah terjadi sebanyak 4x @1/2-1 gelas belimbing. Badan lemas,
aktivitas menurun (kegiatan sehari hari hanya tidur dan duduk), mudah
lelah, nggliyer, mual, dada berdebar-debar. BAB jarang 1x/2 hari @1 gelas
belimbing, ampas < cairan, warna hitam, berbau busuk, tidak disertai
darah segar maupun lendir, tidak ada nyeri saat BAB. BAK 3x/hari @1
gelas belimbing, warna kadang-kadang seperti air teh, tidak ada darah, dan
tidak nyeri saat BAK.
3
Sejak + 4 bulan pasien mengeluh perutnya semakin lama
semakin membesar. Nafsu makan mulai menurun, mudah merasa
kenyang, perut terasa kembung , mudah mual walau hanya makan sedikit.
Saat itu BAB dan BAK tidak ada keluhan. BAB 1x/2hari warna kuning
lunak, tidak disertai lender maupun darah. BAK 3x/hari warna kuning.
Pasien tidak mengeluh nyeri ulu hati, perut kanan mrongkol, perut perih
karena telat makan, telinga berdenging, demam.
Pasien dirawat di HCU melati selama 7 hari. Sekarang pasien
mengeluhkan mual, perut terasa penuh, sesak, nafsu makan menurun,
mudah kenyang, sulit BAB. Terakhir BAB 4 hari yang lalu warna kuning
lunak, tidak disertai lender/darah.
C. Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat mondok : (+) sebanyak 6x dengan Sirosis Hepatis dan hematemesis.
Dirawat di bangsal melati 1 RSDM.
- Riwayat sakit gula : (+) 6 tahun. Control rutin. Terspi dengan insulin 6-8-6 u sc.
- Riwayat hipertensi : disangkal
- Riwayat Berat-badan turun : Disangkal
- Riwayat gastritis : Disangkal
- Riwayat sakit jantung : Disangkal
- Riwayat sakit asma : Disangkal
- Riwayat alergi : Disangkal
- Riwayat transfusi : (+)
- Riwayat disuntik : (+) di mantri.
D. Riwayat penyakit keluarga
- Riwayat tekanan darah tinggi : Disangkal
- Riwayat sakit gula : Disangkal
- Riwayat asma : Disangkal
- Riwayat sakit jantung : Disangkal
4
E. Riwayat Kebiasaan
- Riwayat minum jamu gendong (+). Minum rutin selama + 25 tahun @1x/minggu.
- Riwayat minum alkohol : Disangkal
- Riwayat minum obat-obatan : Disangkal
- Riwayat minum obat-obat bebas
: Disangkal
- Riwayat minum-minuman suplemen : Disangkal
- Riwayat makan makanan pedas, asam: Disangkal
F. Riwayat Perkawinan dan Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang istri, mempunyai 3 orang anak. sudah tidak
bekerja. Saat ini pasien berobat dengan biaya dari JAMKESMAS.
G. Riwayat Gizi
Sebelum sakit, penderita makan teratur tiga kali sehari dengan nasi,
sayur, tahu, dan tempe, terkadang daging, telur dan ikan. Jarang
mengkonsumsi buah-buahan. Saat sakit, penderita nafsu makan menurun.
Makan sedikit-sedikit karena mudah mual dan perut terasa kembung.
H. Anamnesis Sistem
• Keluhan utama : muntah darah
• Kepala : Sakit kepala (-), pusing (-), nggliyer (+)
• Mata : Penglihatan kabur (-), pandangan ganda (-),
pandangan berputar (-), berkunang-kunang (-).
• Hidung : Pilek (-), mimisan (-), tersumbat (-)
• Telinga : Pendengaran berkurang (-), berdenging (-),
keluar cairan (-), darah (-).
5
• Mulut : mulut kering(-). Sariawan (-), luka pada sudut
bibir (-), bibir pecah-pecah (-), gusi berdarah
(-)
• Tenggorokan : Sakit menelan (-), suara serak (-), gatal (-).
• Sistem respirasi : Sesak nafas (+), batuk (-), dahak (-), batuk
darah (-), mengi (-), tidur mendengkur (-)
• Sistem kardiovaskuler : Sesak nafas saat beraktivitas (-), nyeri dada
(-), berdebar-debar (-)
• Sistem gastrointestinal : Mual (+), muntah (+), perut kembung (+),
nafsu makan menurun (+), susah berak (+)
• Sistem muskuloskeletal : Nyeri otot (-), nyeri sendi (-), kaku otot (-),
badan lemas (+)
• Sistem genitourinaria : Sering kencing (-), nyeri saat kencing (-),
keluar darah (-), kencing nanah (-), sulit
memulai kencing (-), warna kencing kuning.
• Ekstremitas: Atas : Luka (-), flapping tremor (-), ujung jari terasa
dingin (-), kesemutan (-), bengkak(-), sakit
sendi (-), panas (-), berkeringat (-), palmar
eritema (-)
Bawah : Luka (-), tremor (-), ujung jari terasa dingin (-),
kesemutan di kedua kaki (-), sakit sendi (-),
bengkak (-) kedua kaki
• Sistem neuropsikiatri : Kejang (-), gelisah (-), kesemutan (-),
mengigau (-), emosi tidak stabil (-)
• Sistem Integumentum : Kulit kuning (-), pucat (-), gatal (-), bercak
merah kehitaman di bagian dada, punggung,
tangan dan kaki (-)
6
I. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 04 juni 2011.
1. Keadaan Umum : sakit berat, compos mentis, gizi kesan kurang.
2. Tanda vital : Tekanan darah : 120/70 mmHg
Frekuensi nafas : 22 x/menit, kussmaul (-), Cheyne
Stokes (-)
Nadi : frekuensi 84 x/menit, reguler, isi
dan tegangan cukup, equal
Heart rate : 84 x/menit, pulsus defisit (-)
Suhu : 36,70C per axiller
3. Status Gizi : BB 40 kg
TB 150 cm
BMI 40 / (1,5)2 = 17.78 kg/m2 kesan underweight
4. Kulit : Ikterik (-), ekhimosis di kaki (-), turgor (+) normal,
kulit kering (-).
5. Kepala : Bentuk mesocephal, rambut warna hitam beruban,
mudah rontok (-), mudah dicabut (-), luka (-)
6. Wajah : Moon face (-), atrofi musculus temporalis (-)
7. Mata : Konjungtiva pucat (+/+), sklera ikterik (-/-),
perdarahan subkonjungtiva (-/-), pupil isokor dengan
diameter 3mm/3mm, reflek cahaya (+/+) normal,
edema palpebra(-/-), strabismus (-/-), arcus senilis (-/-)
8. Telinga : Sekret (-/-), darah (-/-), nyeri tekan mastoid (-)
gangguan fungsi pendengaran (-/-)
9. Hidung : Epistaksis (-), nafas cuping hidung (-), sekret (-),
fungsi pembau baik, foetor ex nasal (-)
10. Mulut : Sianosis (-), gusi berdarah (-), bibir kering (-),
sariawan (-), pucat (-), lidah kotor (-), tepi lidah
hiperemis (-), lidah tremor (-), papil lidah atropi (-),
luka pada sudut bibir (-), foetor ex ore (-), pharyng
hiperemis (-), tonsil (T1/T1).
7
11. Leher : JVP normal (R+2 cm H2O); trakea di tengah, simetris;
pembesaran limfonodi (-).
12. Thoraks : Bentuk normochest, simetris, atrofi musculus
pectoralis (-/-), retraksi interkostalis (-), retraksi
supraklavikula (-), spider nevi (-), pernafasan
thorakoabdominal, sela iga melebar (-), pembesaran
kelenjar getah bening aksilla(-), rambut ketiak rontok
(-/-).
Jantung :
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis tidak kuat angkat
Perkusi : Batas jantung kiri atas : SIC II Linea Para
Sternalis Sinistra
Batas jantung kiri bawah : 2cm medial Linea
midclavicula sinistra
Batas jantung kanan atas : SIC II Linea
Sternalis Dextra
Batas jantung kanan bawah : SIC IV Linea
Sternalis Dextra
Pinggang jantung : SIC III Linea Para
Sternalis Sinistra
Batas jantung kesan tidak melebar
Auskultasi : bunyi jantung I-II intensitas murni, reguler, HR 84
x/menit, bising (-), gallop (-).
Pulmo :
DepanInspeksi Statis : normochest, simetris, sela iga tidak melebar,
iga tidak melebardinamis : pengembangan dada kanan = kiri, sela iga
tidak melebar, retraksi interkostalis (-),
retraksi supraklavikula (-).Palpasi Statis : Simetris
8
dinamis : pergerakan kanan = kiri,
fremitus raba kiri = kananPerkusi kanan : Sonor, batas relatif paru hepar SIC III
Kiri : Sonor, mulai redup pada batas paru jantungBatas paru lambung SIC VIII linea axillaris
anterior sinistra
Auskultasi Kanan : suara dasar vesikuler (+), suara tambahan
wheezing (-), ronki basah kasar (-), ronki
basah halus (-).Kiri : suara dasar vesikuler (+), suara tambahan
wheezing (-), ronki basah kasar (-), ronki
basah halus (-).BelakangInspeksi Statis : normochest, simetris, sela iga tidak
melebar, retraksi (-)Dinamis : pengembangan dada kanan = kiri, sela iga
tidak melebar, retraksi intercostalis (-)Palpasi Statis : simetris, sela iga tidak melebar, retraksi (-)
Dinamis : pergerakan kanan = kiri, fremitus raba kiri =
kananPerkusi Kanan
Kiri
:
:
Sonor, sampai batas paru hepar di vertebra
thorax IX
Peranjakan diafragma 1 cm
Sonor, sampai batas paru lambung di vertebra
thorax X
Peranjakan diafragma 1 cm
Auskultasi Kanan : suara dasar vesikuler (+), suara tambahan
wheezing (-) ronki basah kasar (-), ronki
basah halus (-).Kiri : suara dasar vesikuler (+), suara tambahan
wheezing(-), ronki basah kasar (-), ronki
basah halus (-).13. Punggung : kifosis (-), lordosis (-), skoliosis(-), nyeri ketok
kostovertebra (-) bengkak (-).
9
14. Abdomen :
Inspeksi : dinding perut > dinding dada, distensi (+) ,
venektasi (-), sikatrik (-), striae (-), vena kolateral (-),
hernia umbilikalis (-)
Auskultasi : peristaltik (+)
Perkusi : redup, pekak alih (+), ascites (+), undulasi (+)
Liver span 6 cm linea midclavicula dextra.
Palpasi : supel (-),nyeri tekan (-)
ballotement (-),Hepar dan lien tidak teraba
15. Genitourinaria : ulkus (-), sekret (-), tanda-tanda radang (-)
16. Kelenjar getah bening inguinal : KGB inguinal tidak membesar
17. Ekstremitas :
Akral dingin oedema
J. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
a. Darah
10
b. Urin Rutin
Urinalisa 14 juli 2010 RujukanMakroskopisWarna YellowKejernihan Sl. cloudyKimia UrinBerat Jenis 1.020 1.015-1.025pH 5,0 4,5-8Leukosit 100/ul NegatifNitrit (+) NegatifProtein 75 NegatifGlukosa 30 NormalKeton Negatif NegatifUrobilinogen Normal NormalBilirubin 3 NegatifEritrosit 250 /uL NegatifMikroskopisEritrosit 2/LPB 0-1Leukosit 37 /LPB 3-5EpitelEpitel Squamous 0 - 2 /LPKEpitel transisional - NegatifEpitel bulat - NegatifSilinderHyalin 0 0 – 3Granulated 0-1/LPK NegatifLekosit 204,2 NegatifKristal - NegatifBakteri 23914,9 0-23
2. GDT
Kesan: Anemia hipokromik normositik dengan netrofilia relative dan
trombositopenia susp proses kronik/ gangguan fungsi hati dd def Fe.
K. RESUME
Sejak + 1 hari SMRS pasien mengeluh muntah darah, warna
merah kehitaman, bergumpal-gumpal bercampur dengan makanan.
Muntah terjadi sebanyak 4x @1/2-1 gelas belimbing. Badan lemas,
aktivitas menurun (kegiatan sehari hari hanya tidur dan duduk), mudah
lelah, nggliyer, mual, dada berdebar-debar. BAB jarang 1x/2 hari @1 gelas
14
belimbing, ampas < cairan, warna hitam, berbau busuk, tidak disertai darah
segar maupun lendir, tidak ada nyeri saat BAB. BAK 3x/hari @1 gelas
belimbing, warna kadang-kadang seperti air teh, tidak ada darah, dan tidak
nyeri saat BAK.
Sejak + 4 bulan pasien mengeluh perutnya semakin lama
semakin membesar. Nafsu makan mulai menurun, mudah merasa
kenyang, perut terasa kembung , mudah mual walau hanya makan sedikit.
Saat itu BAB dan BAK tidak ada keluhan. BAB 1x/2hari warna kuning
lunak, tidak disertai lender maupun darah. BAK 3x/hari warna kuning.
Pasien tidak mengeluh nyeri ulu hati, perut kanan mrongkol, perut perih
karena telat makan, telinga berdenging, demam.
Pada anamnesis sistem didapatkan muntah darah, nggliyer, sesak
napas, mual, muntah, perut kembung, nafsu makan menurun, susah berak,
badan lemas.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sakit berat, gizi
kurang, T = l 20/70 mmHg, N = 84 x/menit, Rr = 22 x/menit, Suhu = 36,7
ºC, conjunctiva pucat(+/+), abdomen distensi, ascites.
Pemeriksaan laboratorium tanggal 27 juni 2011 Hb:7,3 AE:2,23
AT:121 GDP: 218 D2PP: 256 Alb:1,7 Glob 1,4 Bil direk:0,52 SGOT:60.
L. DAFTAR ABNORMALITAS
1. Muntah darah
2. Mual
3. Perut kembung
4. BAK seperti air teh
5. BAB warna hitam
6. Nggliyer
7. Badan lemes
8. Mudah lelah
9. Aktifitas menurun
15
10. Nafsu makan menurun
11. Riwayat DM (+) 6 tahun
12. Conjunctiva pucat (+/+)
13. Ascites
14. Hb:7,3
15. AE:2,23
16. AT:121
17. GDP: 218
18. D2PP: 256
19. Alb:1,7
20. Glob 1,4
21. Bil direk:0,52
22. SGOT:60
23. GDT: anemia hipokromik normositik
M. ANALISIS DAN SINTESIS
Abnormalitas 1, 2, 3, 4, 5, 10, 13, 16, 19, 20, 21, 22 sirosis hepatis
Abnormalitas 6, 7, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 23 anemia sedang
Abnormalitas 11, 17, 18, DM tipe 2
N. RENCANA PEMECAHAN MASALAH
Problem 1. Hematemesis melena
Ass. : etiologi variceal bleeding
Dd non variceal bleeding
16
Komplikasi anemia
Syok hipovolemik
Ip.Dx : elektrolit, endoscopy
Tx : -Bed rest tidak total
-Pasang NGT, spooling NaCl 0,9% /6jam
-Pasien dipuasakan
-Transfusi PRC 2 kolf/hari
- Infus NaCl 20 tpm
- Injeksi ranitidin 1 amp/12 jam
- Injeksi Vit.K 1 amp/8 jam
- Laktulosa susp 3 x 15 cc
-Antasyd 4xC1 p.c
-Sucralfat 3xC1 30jam a.c
Mx : Monitoring perdarahan, reaksi transfuse, cek Hb post
transfusi
Ex : Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai
Penyakitnya
Problem 2. Sirosis hepatis
Ass : komplikasi ascites
Variceal bleeding
Ip. Dx : USG abdomen
Tx : propranolol 2x10 mg
vitamin B complex 3 x 1
curcuma 3 x 1
Mx : -
\ Ex : Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai
penyakitnya
Problem 3. Hiperglikemia
17
Ass : Hiperglikemia reaktif
DM tipe 2
Ip Dx : HbA1C, GDP, G2PP ulang, TTGO
Terapi : -
Mx : GDS pagi
Ex : Memberitahukan pada pasien dan keluarga mengenai
penyakitnya
Pola hidup sehat
Problem 4. Hipoalbumin
Ass : Etiologi Intake kurang
penyakit hepar kronis
IpDx : SPE
Tx : transfusi albumin
diet extra putih telur
Mx : -
Ex : - Penjelasan pasien tentang penyakitnya
- Konsumsi tinggi protein seperti putih telur
18