6.2. time division multiple access (tdma) pada sistem...

12
6.2. Time Division Multiple Access (TDMA) Pada sistem FDMA, domain frekuensi di bagi menjadi beberapa pita non-overlaping, oleh karena itu setiap pesan pengguna dapat dikirim menggunakan band yang ada tanpa ada inteferensi dari pengguna yang lain. Pada sistem Time Division Multiple Access (TDMA), setiap pengguna menggunakan pita frekuensi yang sama, tetapi domain waktu di bagi menjadi beberapa slot untuk setiap pengguna, seperti terlihat pada gambar 6-4. Pengguna 1 dapat mengirimkan data pada slot waktu untuk pengguna 1, pengguna 2 dapat mengirimkan berupa data pada slot waktu untuk pengguna 2, dan seterusnya. Perlu diingat bahwa sistem FDMA mengizinkan transmisi yang tidak teratur dalam domain waktu: tidak ada sinkronisasi waktu selama pengguna menghendaki. Keuntungannya adalah tidak berbagi dengan sistem TDMA dimana semua pemancar dan penerima harus memiliki akses pada waktu yang sama. Fitur penting dari teknik TDMA dan FDMA adalah bahwa beraneka ragam pengguna beroperasi dalam saluran non-interfering yang terpisah. Selain itu, saluran sebelumnya, pemancar dan penerima tidak ideal, kita mungkin memerlukan menyisipkan guard time antara antra slot waktu TDMA seperti terlihat pada gambar 6-4. Sebagai contoh dari sistem time division multiple access dapat dilihat pada gambar 6-5. Hal ini berdasarkan skenario uplink untuk sistem seluler, dimana seluruh pengguna K yang aktif ingin mengirim pesan ke base station. Semua pengguna yang aktif pada sistem ini menggunakan pita frekuensi yang sama dengan frekuensi tengah f c akan tetapi slot waktunya berbeda berdasarkan gambar 6-4. Pengguna pertama mengirimkan pesan menggunakan slot pertama, Pengguna kedua mengirimkan pesan menggunakan slot kedua, dan seterusnya. Dengan daya penguat dan antena, sinyal yang dimodulasi dikirim melalui media udara menggunakan gelombang elektromagnetik. Untuk pengguna tertentu, pemancar dapat menggunakan mode daya yang rendah selama interval waktudari slot non-owing, sehingga dapat mengurangi konsumsi daya di pemancar. Gambar 6-4 slot untuk sistem TDMA

Upload: lengoc

Post on 06-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 6.2. Time Division Multiple Access (TDMA) Pada sistem …te.ugm.ac.id/~risanuri/v01/wp-content/uploads/2009/12/bab-6-2-dan... · waktu sinkronisasi. Selain itu, ... karena kelompok

6.2. Time Division Multiple Access (TDMA) Pada sistem FDMA, domain frekuensi di bagi menjadi beberapa pita non-overlaping, oleh karena itu setiap pesan pengguna dapat dikirim menggunakan band yang ada tanpa ada inteferensi dari pengguna yang lain. Pada sistem Time Division Multiple Access (TDMA), setiap pengguna menggunakan pita frekuensi yang sama, tetapi domain waktu di bagi menjadi beberapa slot untuk setiap pengguna, seperti terlihat pada gambar 6-4. Pengguna 1 dapat mengirimkan data pada slot waktu untuk pengguna 1, pengguna 2 dapat mengirimkan berupa data pada slot waktu untuk pengguna 2, dan seterusnya. Perlu diingat bahwa sistem FDMA mengizinkan transmisi yang tidak teratur dalam domain waktu: tidak ada sinkronisasi waktu selama pengguna menghendaki. Keuntungannya adalah tidak berbagi dengan sistem TDMA dimana semua pemancar dan penerima harus memiliki akses pada waktu yang sama. Fitur penting dari teknik TDMA dan FDMA adalah bahwa beraneka ragam pengguna beroperasi dalam saluran non-interfering yang terpisah. Selain itu, saluran sebelumnya, pemancar dan penerima tidak ideal, kita mungkin memerlukan menyisipkan guard time antara antra slot waktu TDMA seperti terlihat pada gambar 6-4. Sebagai contoh dari sistem time division multiple access dapat dilihat pada gambar 6-5. Hal ini berdasarkan skenario uplink untuk sistem seluler, dimana seluruh pengguna K yang aktif ingin mengirim pesan ke base station. Semua pengguna yang aktif pada sistem ini menggunakan pita frekuensi yang sama dengan frekuensi tengah fc akan tetapi slot waktunya berbeda berdasarkan gambar 6-4. Pengguna pertama mengirimkan pesan menggunakan slot pertama, Pengguna kedua mengirimkan pesan menggunakan slot kedua, dan seterusnya. Dengan daya penguat dan antena, sinyal yang dimodulasi dikirim melalui media udara menggunakan gelombang elektromagnetik. Untuk pengguna tertentu, pemancar dapat menggunakan mode daya yang rendah selama interval waktudari slot non-owing, sehingga dapat mengurangi konsumsi daya di pemancar.

Gambar 6-4 slot untuk sistem TDMA

Page 2: 6.2. Time Division Multiple Access (TDMA) Pada sistem …te.ugm.ac.id/~risanuri/v01/wp-content/uploads/2009/12/bab-6-2-dan... · waktu sinkronisasi. Selain itu, ... karena kelompok

Gambar 6-5 Contoh sistem TDMA Pada penerima, semua sinyal yang ditransmisikan digabung bersama di antena penerima. Selanjutnya, rangkaian penguat pada penerima digunakan untuk menguatkan sinyal yang diterima dari antena, dan tapis band-pass digunakan untuk menyaring keluar sinyal yang tidak dinginkan (noise). Setelah itu semua sinyal dari pengguna adalah non-overlapping dalam domain waktu, kita dapat menggunakan demodulator tunggal untuk memperoleh kembali pesan yang dikirim dari semua pengguna. Selanjutnya, pesan yang didemodulasi akan didistribusikan ke pengguna yang sesuai menggunakan demultiplexer. Multiplexer bekerja seperti switch. Jika keluaran dari demultiplexer diperoleh dari slot 1, selanjutnya switch mengarahkan ke output saluran dari pengguna 1, dan seterusnya. Oleh karena itu, semua pesan dari pengguna dapat di peroleh kembali pada sisi akhir penerima. Pada sistem TDMA, pengguna k dapat mengirimkan berupa data dalam slot waktu yang ditugaskan untuk pengguna k. Oleh karena itu, setiap pengguna data tidak ditransmisikan secara terus-menerus. Berdasar scenario ini, timbul pertanyaan mengapa suara dapat ditransmisikan dan diterima secara terus-menerus dalam sistem TDMA tanpa ada pembagian waktu. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan pembagian sinyal suara yang terus-menerus menjadi segmen kecil. Contoh, untuk empat orang pengguna pada sistem TDMA, asumsikan bahwa setiap slot menempati 1 ms. Selanjutnya setiap pengguna dapat menggunakan 1 slot setiap 4 ms. Sinyal suara selanjutnya dibagi dalam segmen masing-masing sebesar 4 ms. Setiap segmen selanjutnya mengubah dan dikompresi menjadi bentuk digital. Asumsikan bahwa total bits B dari data suara diproduksi untuk masing-masing segmen sinyal suara. Selanjutnya pemancar mengirim bit B selama waktu yang diperbolehkan yaitu 1 ms tiap slot, seperti terlihat pada gambar 6-6. Penerima menerima setiap data pengguna pada slot waktu yang sesuai dan merekonstruksi sinyal suara seperti yang disebutkan sebelumnya yaitu 4 ms. Semua rekonstruksi segmen suara digabungkan dalam waktu, menghasilkan sinyal suara yang kontinu.

Page 3: 6.2. Time Division Multiple Access (TDMA) Pada sistem …te.ugm.ac.id/~risanuri/v01/wp-content/uploads/2009/12/bab-6-2-dan... · waktu sinkronisasi. Selain itu, ... karena kelompok

Gambar 6-6 Pengiriman suara dalam sistem TDMA

Secara teori, TDMA dapat di implementasikan untuk sinyal analog, tetapi dalam prakteknya ini lebih mudah untuk TDMA di implementasikan ketika data dalam bentuk digital. Banyak terdapat akibat yang tidak sesuai dalam sistem TDMA. Contoh, Singkronisasi waktu yang sempurna antara pengguna individu adalah tidak mudah untuk diterapkan dalam praktek. Oleh karena itu sistem harus dapat menerima kesalahan waktu sinkronisasi. Selain itu, frekuensi pembawa dari pengguna yang berbeda kemungkinan memiliki sedikit perbedaan, dan fase pembawa dari pengguna yang berbeda kemungkinan akan diacak secara penuh. Oleh karena itu, pada sisi penerima, dibutuhkan rangkaian pengembali sinyal pembawa yang cepat sehingga demodulator dapat memilih dan memperoleh pesan diantara pengguna yang berbeda-beda. Catatan bahwa bit rate maupun bandwidth dari sistem komunikasi akan meningkat jika menggunakan sistem TDMA. Setelah pengenalan sistem FDMA dan TDMA, kita dapat mengnal banyak sistem yang menggunakan teknologi ini.

Sistem telepon Seluler GSM yang menggunakan teknologi FDMA dan TDMA

Pada sistem GSM, frekuensi RF berada pada 900, 1800 dan 1900 MHz. Berarti bahwa setiap perusahaan yang menyediakan layanan GSM harus menggunakan frekuensi yang telah tersedia tersebut. Setiap saluran RF terdiri dari 124 sub saluran, dan setiap sub saluran memiliki bandwidth sekitar 0,2 MHz dengan 8 sistem TDMA. Sehingga masing-masing GSM memiliki bandwidth antara 124 x 0,2 ≈ 25 MHz. Masing-masing

Page 4: 6.2. Time Division Multiple Access (TDMA) Pada sistem …te.ugm.ac.id/~risanuri/v01/wp-content/uploads/2009/12/bab-6-2-dan... · waktu sinkronisasi. Selain itu, ... karena kelompok

frekunsi pembawa dibagi menjadi 8 pengguna dalam mode TDMA. Kita dapat melihat bahwa total jumlah dari pengguna adalah 124 x 8 ≈ 1000. Kita dapat mengatakan bahwa sistem GSM menyediakan maksimal pengguna sebesar 1000 orang untuk mengakses satu base station. Sistem GSM menggunakan Gaussian Minimal-Shift Keying (GMSK), sebuah teknik yang serupa dengan teknik FSK untuk modulasi digital.

Sistem T1 sampai T4 menggunakan teknologi TDMA

Sistem T1 sampai T4 merupakan saluran transmisi sepanjang data ditransmisikan menggunakan metode transmisi pulsa baseband. Tidak ada frekuensi pembawa, jadi seluruh sistem ini menggunakan cara TDMA. Bit rate untuk T1 adalah 1.544 Mbps dengan 24 saluran, setiap saluran pengiriman data sebesar 64 Kbps. Sistem T2 memiliki 6.312 Mbps dan ini setara 4 buah T1, dan menjadi 96 saluran. Sistem T3 memiliki 44.73 Mbps dan ini setara dengan 7 buah T2 dan memiliki 672 saluran. Terakhir, T4 memiliki 274.17 Mbps, ini setara dengan 6 buah T3, dan mempunyai 4032 saluran.

Digital Enhanced Cordless Telecomunication (DECT) menggunakan teknologi FDMA dan TDMA.

Di rumah sering kita menjumpai telepon tanpa kabel. Sehingga, beberapa teknik komunikasi tanpa kabel harus digunakan. Sistem telepon tanpa kabel yang telah ada sebenarnya memperkenankan penghuni rumah tersebut untuk berkomunikasi satu sama lain. Oleh karena itu membutuhkan teknik multiplexing. Produk dari Digital Enhanced Cordless Telecomunication (DECT) sekarang dapat diterima secara luas diseluruh dunia untuk kepentingan dalam negeri, bisnis, industry dan aplikasi wireless local loop. Berbeda dengan sistem telepon seluler seperti GSM, terminal telepon tanpa kabel umumnya mengirimkan daya lebih rendah dibandingkan dengan sistem telepon seluler, mengharuskan penggunaan mereka pada jarak sampai 100 m atau lebih, dibandingkan dengan ukuran sel yaitu puluhan kilometer untuk sistem digital telepon seluler. Jarak antar saluran dari DECT adalah 1.728 MHz terletak pada pita frekeunsi 1880 sampai 1900 MHz. DECT menggunakan teknologi CDMA dengan 24 slot waktu tiap frekuensi pembawanya. Sehingga, sebuah pembawa DECT dapat mendukung beberapa panggilan dalam sebuah penerima RF. Teknik modulasi yang digunakan pada DECT adalah Gaussian Frequency Shift Keying (GFSK) yang juga bentuk khusus dari FSK yang telah di jelaskan pada bagian 5.4. Mungkin akan timbul pertanyaan kenapa kita membutuhkan sistem yang rumit untuk aplikasi yang sedikit sederhana. Tentu saja, jika hanya sebuah telepon yang digunakan dan kita tidak mengizinkan penghuni yang ada dirumah untuk menggunakan telepon tanpa kabel untuk berkomunikasi satu sama lain, kita tidak perlu menggunakan sistem yang canggih. Dengan sistem DECT, yang serupa dengan GSM, kita membolehkan anggota keluarga untuk berhubungan satu dengan yang lainnya walaupun kita jarang melakukannya.

Digital Audio Broadcasting (DAB) menggunakan teknologi FDMA dan TDMA

Pada bagian 5.9, kita telah mempelajari sistem DAB. Sistem ini menggunakan teknologi FDMA dan TDMA karena kelompok penyiaran yang berbeda menggunakan pita frekuensi yang berbeda sebagai OFDM yang digunakan untuk DAB. Selain itu, sebagaimna catatan sebelumnya, TDMA juga digunakan.

A Wireless Audio Sistem

Teknologi komunikasi mengizinkan komunikasi tanpa kabel antara tuner atau computer, dan speaker. Yang terdapat dibawah ini merupakan tipe data untuk sistem komunikasi suara tanpa kabel. Memiliki frekuensi pembawa sebesar 2,4 GHz dan bandwidth 20 MHz. Ini menggunakan teknologi DQPSK untuk modulasi digital. Ini juga menggunakan teknologi TDMA untuk melayani tiga pembicara. Untuk

Page 5: 6.2. Time Division Multiple Access (TDMA) Pada sistem …te.ugm.ac.id/~risanuri/v01/wp-content/uploads/2009/12/bab-6-2-dan... · waktu sinkronisasi. Selain itu, ... karena kelompok

mencegah noise dari merusak transmisi, sistem menggunakan teknologi DSSS pada spektrum tersebar. Mekanisme spektrum tersebar akan di diskusikan pada bagian 7.

6.3 Code division Multiple Access (CDMA)

Pada sistem FDMA, setiap pengguna diberikan frekuensi khusus. Pada sistem TDMA, setiap pengguna diberikan slot waktu khusus. Dalam metode code division multiple access (CDMA), setiap pengguna diberikan kode khusus untuk merepresentasikan 1 dan 0. Seluruh sinyal menjadi overlap dalam waktu dan frekuensi. Syarat utama yang dibutuhkan adalah kode yang digunakan harus orthogonal, yang akan dijelaskan selanjutnya.

6.3.1 Sistem Two-User CDMA

Berdasarkan batas waktu sinyal s1 (t) dan s2 (t) dalam interval waktu (0,T) seperti terlihat pada gambar 6-7. Dapat dilihat dengan jelas bahwa dua buah sinyal overlap dalam domain waktu. Spektrum dari s1 (t) dan s2 (t) juga overlap dalam domain frekuensi, seperti terlihat pada gambar 6-8. Oleh karena itu, dua sinyal tersebut saling overlap, namun memilikin hasil perkalian adalah nol. Sinyal s1 (t) dan s2 (t) adalah saling orthogonal dalam (0,T) berdasarkan persamaan (6-1).

Gambar 6-7 Sinyal orthogonal ditugaskan untuk dua pengguna

Page 6: 6.2. Time Division Multiple Access (TDMA) Pada sistem …te.ugm.ac.id/~risanuri/v01/wp-content/uploads/2009/12/bab-6-2-dan... · waktu sinkronisasi. Selain itu, ... karena kelompok

Gambar 6-8 Magnitude dari transformasi fourier s1(t) dan s2(t): (a) Spektrum s1(t), dan (b) Spektrum s2(t)

Sistem komunikasi sederhana dari two-user multiple access dapat di buat dengan membiarkan masing-masing pengguna 1 dan 2 melakukan modulasi berlawanan antara sinyal s1 (t) dan s2 (t). Artinya bahwa pengguna i mengirimkan sinyal si (t) yang meminta untuk mengirim 1 dan – si (t) meminta untuk mengirim 0. Asumsikan bahwa sistem adalah sinkron bahwa kecepatan transmisi adalah sama untuk pengguna dan interval sinyal yang sangat sesuai. Untuk lingkungan komunikasi tanpa kabel, teknik modulasi adalah mengubah spektrum dari sinyal yang ditransmisikan menjadi pita frekuensi tinggi sesuai yang di butuhkan. Namun, untuk menyederhanakan, kita hanya mendasarkan pada sistem baseband CDMA, yaitu sistem CDMA tanpa modulasi pembawa. m1 dan m2 menjadi pesan biner dalam bentuk polar (contoh : ±1), ditransmisikan oleh masing-masing pengguna 1 dan 2. Selanjutnya, sinyal yang ditransmisikan dari kedua pengguna dapat di tulis sebagai berikut y1(t) = m1s1(t) untuk 0 < t ≤ T y2(t) = m2s2(t) untuk 0 < t ≤ T (6-2) Gambar 6-9(a) dan 6-9(b) menunjukkan contoh dari y1(t) dan y2(t) dengan urutan pesan 10101101 untuk pengguna 1 dan 01101011 untuk pengguna 2, dengan interval sinyal T diasumsikan sebesar 1 detik. Asumsikan bahwa kedua sinyal yang diterima sempurna. Kita dapat menulis sinyal yang diterima sebagai r(t) = y1(t) + y2(t) = m1s1(t) + m2s2(t) (6-3) Sinyal yang diterima dapat dilihat pada gambar 6-9(c). Gambar 6-10 menunjukkan model dari sistem CDMA two-user. Kita dapat mengasumsikan pada model ini tanpa ada noise. Pada sisi penerima, tugas utamanya adalah untuk mendeteksi pesan m1 dan m2 yang sesuai dari persamaan (6-3) untuk masing-masing pengguna 1 dan pengguna 2. Seperti yang telah

Page 7: 6.2. Time Division Multiple Access (TDMA) Pada sistem …te.ugm.ac.id/~risanuri/v01/wp-content/uploads/2009/12/bab-6-2-dan... · waktu sinkronisasi. Selain itu, ... karena kelompok

dijelaskan sebelumnya, karena s1 (t) dan s2 (t) adalah orthogonal, m1(m2) dapat ditentukan dengan mudah, caranya dengan melakukan perkalian

Gambar 6-9 Contoh sinyal dari sistem CDMA two-user : (a) y1(t), (b) y2(t), (c) r(t), (d) x1(t), (e) x2(t)

Gambar 6-10 Model dari sistem CDMA two-user

antara r(t) dan s1(t)(s2(t)). Jadi, dua buah korelator digunakan. Untuk pengguna 1, contoh nilai x1 dari korelator pertama dapat dinyatakan sebagai berikut

(6-4)

Page 8: 6.2. Time Division Multiple Access (TDMA) Pada sistem …te.ugm.ac.id/~risanuri/v01/wp-content/uploads/2009/12/bab-6-2-dan... · waktu sinkronisasi. Selain itu, ... karena kelompok

Karena s1(t) dan s2(t) adlah orthogonal, hubungan kedua dari persamaan diatas adalah nol. Sekarang, karena

, hubungan pertama dari persamaan diatas adalah sama dengan m1T. Oleh karena itu kita memiliki . (6-5) Persamaan diatas menunjukkan bahwa keluaran korelator dari pengguna pertama hanya terdiri dari pesan yang ditransmisikan pengguna 1 dan tidak ada interferensi dari pengguna 2. Sederhananya, untuk pengguna kedua, contoh nilai x2 dari korelator kedua dapat dinyatakan sebagai berikut

(6-6)

Dapat disederhanakan menjadi . (6-7) Persaman diatas menunjukkan bahwa keluaran korelator untuk pengguna kedua hanya memiliki pesan yang ditransmisikan dari pengguna 2 dan tidak ada iterferensi dari pengguna 1. Seperti terlihat pada gambar 6-9(d) dan 6-9(e) menunjukkan keluaran sinyal dari korelator dan sample poin yang dilambangkan dengan lingkaran pada gambar. Kita telah mempelajari contoh yang sangat sederhana dari sistem CDMA. Pengguna memberikan perintah yang berbeda berupa ‘signature waveform’ atau ‘kode’. Setiap pemancar mengirim pesannya dengan modulasi menggunakan gelombangnya seperti pada sistem komunikasi digital single-user. Pada contoh diatas, penerima tidak hanya mebutuhkan perhatian dari dirinya sendiri, kenyataannya bahwa tanda bentuk gelombang mendahului dalam frekuensi dan waktu, karena orthogonalitas menjamin bahwa tidak ada interferensi dari pengguna lainnya akan muncul pada keluaran dari correlator salah seorang pengguna. Perhatikan persamaan (6-3). Memperhatikan kenyataan bahwa kedua sinyal s1(t) dan s2(t) adalah orthogonal. Karena parameter, m1 dan m2 dapat di tentukan secara sederhana. Pembaca mendukung pada bagian ini untuk berkonsultasi dengan bagian 3.2 dan 3.3.

6.3.2 Sistem CDMA pengguna ke-K.

Secara umum sistem CDMA K-user, setiap pengguna diberikan tanda gelombang tertentu yang sesuai dengan urutan panjang N dari +1 dan -1. Perhatikan sk= (sk0,sk1,…,sk(N-1)) menjadi tanda urutan dari pengguna k, yang setiap skj sama dengan +1 atau -1 untuk j = 0,1,…,N-1. Selanjutnya tanda bentuk gelombang dari pengguna k didefinisikan sebagai

dengan TC = T/N dan p(t) adalah sinyal rektanguler dengan (0,TC); yaitu, p(t)=1 untuk 0<t< TC dan p(t)=0 untuk yang lainnya. Kuantitas TC disebut sebagai chip duration dan 1/TC disebut sebagai chip rate. Sebagai contoh, sebuah deretan tanda (+1,+1,-1,+1,-1,-1,+1,-1) dari 8 panjang yang sesuai untuk tanda sinyal ditunjukkan pada gambar 6-11. Ini menunjukkan bahwa bandwidth dari sinyal CDMA memiliki spektrum yang lebih luas dibandingkan dengan sinyal baseband yang asli. Oleh karena itu, sinyal yang dipancarkan diperluas spektrumnya, dan sehingga sistem CDMA juga disebut sebagai sistem spread spectrum, yang akan dibahas pada bagian 7.

Page 9: 6.2. Time Division Multiple Access (TDMA) Pada sistem …te.ugm.ac.id/~risanuri/v01/wp-content/uploads/2009/12/bab-6-2-dan... · waktu sinkronisasi. Selain itu, ... karena kelompok

Gambar 6-11 Tanda bentuk gelombang untuk deretan tanda (+1,+1,-1,+1,-1,-1,+1,-1) Mari kita deskripsikan secara resmi sistem CDMA sebagai berikut. Terdapat pengguna k. Dalam sistem CDMA, pengguna k memiliki deretan kode sendiri untuk mewakili simbol 1. Pengguna k mengirimkan mk sk(t) dengan mk = ±1. Jika 1(0) dikirim, mk = 1(-1). Kami menharuskan bahwa deretan K saling orthogonal. Deretan K ini akan digabung dan dikirimkan sebgai sinyal pesan. Jadi sinyal yang dikirim adalah

Karena sk(t) adalah orthogonal, mk dapat diketahui dengan mudah melalui perkalian s(t) dan sk(t). hal ini dapat dilihat pada persamaan berikut

.

Jika hasil dari perkalian adlah positif, selanjutnya kita dapat menyimpulkan bahwa = +1; sebaliknya kita dapat menyimpulkan = -1.

Permasalahannya adalah bagaimana menemukan pasangan dari tanda bentuk gelombang K yang orthogonal sehingga k k’,

.

Dari persamaan (6-8) dapat diperoleh

Karena p(t) adalah bentuk rektanguler dalam (0,TC), perkalian integral dari sama dengan nol jika j dan sama dengan TC jika j = l. Oleh karena itu, kita memperoleh

Page 10: 6.2. Time Division Multiple Access (TDMA) Pada sistem …te.ugm.ac.id/~risanuri/v01/wp-content/uploads/2009/12/bab-6-2-dan... · waktu sinkronisasi. Selain itu, ... karena kelompok

Berdasarakan persamaan (6-11), hasil perkalian sk(t) dan sk’(t) adalah nol jika dan hanya jika perkalian dalam dua vektor sk dan sk’ juga nol. Contoh, dalam sistem dua-pengguna, s1=(+1,+1) dan s1 = (+1,-1). Sudah jelas bahwa perkalian dalam antara s1 dan s2 adalah nol sehingga . Untuk menetapkan urutan tanda N-dimensi (vektor), menggunakan vector yang paling N orthogonal. Kita dapat memperoleh sepasang vektor orthogonal menggunakan fungsi walsh. fungsi walsh dihasilkan dari matrik persegi yang disebut matrik Hadamard. Matriks ini terdiri dari satu baris yang seluruh nilainya +1, dan baris yang lainnya sama nengan angka +1 dan -1. Fungsi walsh dapat dibangun untuk panjang block N = 2m, dengan m sebagai integer. Matriks 2m x 2m dapat dihasilkan secara rekursif sebagai berikut H1 = [+1]

H2 =

H4 =

. . .

H2m =

Dapat dilihat bahwa perkalian baris yang berbeda dari H2

m adalah nol. Oleh karena itu, deretan tanda sk untuk pengguna k dapat di ditugaskan sebagai baris ke-k dari HN dengan N = K = 2m. Metode ini menjamin bahwa 2 dua tanda sinyal yang berbeda-beda dan sering berubah adalah orthogonal. Contoh, jika K = N = 8, matriks Hadamand H8 adalah sebagai berikut

H8 =

Hasil bentuk gelombang s1(t),s2(t),…, s8(t) digambarkan pada gambar 6-12. Untuk kumpulan tanda bentuk gelombang ini, terdapat 8 pengguna. Sekarang kita dapat menggunakan contoh untuk menjelaskan mengapa pengguna-K sistem CDMA bekerja dengan vektor yang sederhana. Misalkan terdapat 8 pengguna. Setiap pengguna menggunakan 1 baris untuk mewakili 1. Yaitu, ketika pengguna k mengirim 1, ini berarti mengirim sk, baris ke-k dari H8.

Page 11: 6.2. Time Division Multiple Access (TDMA) Pada sistem …te.ugm.ac.id/~risanuri/v01/wp-content/uploads/2009/12/bab-6-2-dan... · waktu sinkronisasi. Selain itu, ... karena kelompok

ketika pengguna k mengirim 0, ini berarti mengirim -sk, negasi baris ke-k dari H8. Misalnya, pengguna 2 akan mengirim s2=[+1,-1, +1,-1, +1,-1, +1,-1] jika ia ingin mengirim 1, dan pengguna 3 akan mengirim – s3 = [-1,-1, +1, +1,-1,-1, +1, +1] jika ia ingin mengirim 0. Berdasarkan kasus dengan pengguna 1, 2 dan 3 masing-masing mengirim 1, 0 dan 0, yaitu m1 = +1, m2 = -1 dan m3 = -1. Sinyal yang akan dikirimkan adalah sebagai berikut:

y1 = m1 s1 = + s1 = [+1, +1, +1, +1, +1, +1, +1, +1] y2 = m2 s2 = s2 = [+1, 1, +1, 1, +1, 1, +1, 1] y3 = m3 s3 = s3 = [ 1, 1, +1, +1, 1, 1, +1, +1].

Gambar 6-12 Sinyal penanda yang dihasilkan oleh H8. Sinyal yang diterima menjadi z = y1 + y2 + y3 = [ 1,+1,+1,+3, 1,+1,+1,+3 ]. Sinyal yang ditransmisikan, disebut y1, y2 dan y3 dapat dikembalikan menggunakan baris 1, 2 dan 3 dari H8. Perlu diingat bahwa vektor ini mewakili ke-1 untuk pengguna 1,2 dan 3. Sekarang kita menggunakan hasil perkalian untuk mengembalikan y1, y2 dan y3. Kita menghitung

sebagai berikut: = [ 1,+1,+1,+3, 1,+1,+1,+3 ] [+1, +1, +1, +1, +1, +1, +1, +1] = 1+1+1+3 1+1+1+3

= 8 Jadi, karena , kita menentapkan nilai m1 = +1. Selanjutnya :

Page 12: 6.2. Time Division Multiple Access (TDMA) Pada sistem …te.ugm.ac.id/~risanuri/v01/wp-content/uploads/2009/12/bab-6-2-dan... · waktu sinkronisasi. Selain itu, ... karena kelompok

= [ 1,+1,+1,+3, 1,+1,+1,+3 ] [+1, 1, +1, 1, +1, 1, +1, 1] = 1 1+1 3 1 1+1 3

= 8 Jadi, karena , kita menentapkan nilai m2 = 1. Akhirnya : = [ 1,+1,+1,+3, 1,+1,+1,+3 ] [+1, 1, 1, 1, +1, 1, 1, 1] = 1 1 1 3 1 1 1 3

= 8 Selain itu, karena , kita menentapkan nilai m3 = 1. Sehingga kita dapat melihat secara keseluruhan bahwa sinyal yang dikirimkan telah diidentifikasi dengan baik. Secara umum, sinyal yang dikirim adalah , dengan atau . Setelah z diterima, kita menghitung . Jika kita menetapkan , dan jika kita menetapkan . Bahwa kami dapat melakukannya karena fakta menunjukkan orthogonal satu dengan yang lainnya.Timbul pertanyaan apakah penerima dapat menetukan pengguna yang lainnya, yaitu pengguna 4 sampai 8 tidak mengirim apa-apa. Untuk melakukan hal ini, penerima mungkin hanya melakukan perkalian yang sesuai. Contoh, kita dapat melihat bahwa , dengan menunjukkan bahwa pengguna 4 tidak mengirim apa-apa. Bandwidth CDMA adalah besar karena setiap symbol terdiri dari bilangan biner dan setiap bit harus memiliki panjang pulsa yang sangat pendek. Seperti yang ditunjukkan sebelumnya, pajang pulsa yang pendek akan meberikan bandwidth yang lebar. Apakah keuntungan dari memiliki bandwidth yang lebar? Salah satu keuntungannya adalah bahwa ini membantu kita memecahkan masalah multipath. Catatan, bahwa sinyal yang telah meninggalkan pemancar, mungkin menuju arah yang berbeda dan pantulan mungkin juga terjadi. Sehingga, satu sinyal dapat menjadi beberapa sinyal dan mereka akan sampai ke penerima. Permasalahan ini sering disebut sebagai multipath. Bandwidth yang lebar dapat membuat kita akan lebih mudah mengatasi kesulitan ini. Teknologi CDMA digunakan pada sistem seluler generasi ketiga karena, ketika kita menggunakan telepon seluler, kita mungkin akan berpindah-pindah dan multipath dapat menjadi permasalahan yang serius. Dalam lingkungan seperti itu, CDMA sudah tentu diperlukan.