learning unit qu-3.1 2008-v01 terjemahan

65
Pendahuluan Sistem Manajemen Mutu (SMM) Unit Pembelajaran QU-3.1 Modul 1, semester 3 Pengembangan Mutu & Pendekatannya

Upload: prasojo-rian

Post on 16-Apr-2015

80 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

LEAR UNIT 1

Pendahuluan Sistem Manajemen Mutu (SMM)

Unit Pembelajaran

QU-3.1

Modul 1, semester 3 Pengembangan Mutu & Pendekatannya

Page 2: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 2

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Pusat Pelatihan Internasional ILO – Turin (Italia)

Edisi pertama, 2008

Makalah ini disusun sebagai salah satu komponen ESDP (Entrepreneurial Skills Development Programme) ASPI (Asosiasi Politeknik Indonesia) yang didanai oleh Pemerintah Belanda.

Isi makalah ini boleh dikutip dengan bebas, selama sumbernya dituliskan. Permohonan untuk menterjemahkan makalah ini kedalam bahasa selain Bahasa Indonesia, harus dikirimkan ke the International Training Centre of ILO, Viale Maestri del Lavoro, 10 – 10127 Turin (Italia)

PROGRAM SISTEM MANAJEMEN KUALITAS.

SEMESTER 3. MODUL 1 : Pengembangan Mutu & Pendekatannya

UNIT PEMBELAJARAN 1 Pendahuluan QMS (Sistem Manajemen Mutu)

Penulis:Barbara Marcelis (CINOP), Sara Colonna (DELTA Programme)

Penyusunan yang digunakan dalam makalah-makalah yang dikeluarkan oleh Pusat Pelatihan Internasional ILO, yang sesuai dengan peraturan PBB, dan penyajian materi yang ada di dalamnya, bukanlah pernyataan pendapat Pusat Pelatihan tersebut atas masalah apapun yang terkait dengan status hukum negara, daerah, atau wilayah manapun yang berada dalam kewenangannya, atau masalah apapun yang terkait dengan perubahan batas negara tersebut.

Pendapat atau pandangan apapun yang ada dalam artikel resmi yang dikeluarkan oleh Pusat Pelatihan ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis, dan pendapat atau pandangan yang tercantum dalam artikel tersebut tidak berarti didukung atau dianjurkan oleh Pusat Pelatihan.

Perujukan pada nama perusahaan dan produk komersil serta proses tertentu tidak berarti adanya dukungan atau anjuran dari Dewan Buruh Dunia (ILO) atas perusahaan, produk atau proses tersebut. Dan tidak disebutkannya perusahaan, produk komersil atau proses tertentu tidak berarti perusahaan, produk atau proses tersebut tidak didukung oleh ILO.

DELTA (Distance Education and Learning Technology Applications/Aplikasi Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran Jarak Jauh)

International Training Centre (Pusat Pelatihan Internasional) of the ILO

Viale Maestri del Lavoro, 10 – 10127 Turin, Italy

Tel.: +39-011-6936-523; +390-011-6936-111

Fax.: +39-011-6936-469; +39-011-6638-842

E-mail:[email protected]

Diterjemahkan oleh

Dindin Sulaeman

Sinta A Majid

Page 3: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 3

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1

Pendahuluan QMS

Tujuan khusus pembelajaran

1. Pendahuluan

2. Pengembangan Mutu & Pendekatannya

2.1. Beban akibat mutu yang buruk

2.1.1. Berfikir Dengan Orientasi Mutu

2.1.2. Delapan Prinsip Mutu

3. Guru Manajemen Mutu

4. Daftar tugas

Bibiografi & Webografi

Page 4: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 4

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Tujuan Khusus Pembelajaran

Di akhir unit pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu:

• Menjelaskan beban akibat mutu yang buruk dan cara menghitungnya;

• Menerapkan Berfikir dengan orientasi mutu

• Menjabarkan 8 prinsip mutu;

• Menjadi pemikir mutu yang paling penting

Page 5: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 5

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

1 Pendahuluan

Memperkenalkan Sistem Manajemen Mutu kepada organisasi atau

perusahaan manapun yang memiliki tujuan dasar untuk memenuhi

kesesuaian dengan kinerja proses. Fokus peningkatan mutu seharusnya

bukan lagi pada prosedur dokumentasi untuk menunjukkan kesesuaian

dengan persyaratan, melainkan harus berfokus pada penyusunan kinerja

proses yang menghasilkan keuntungan usaha.

Kita memulai pelatihan kita tentang mutu dengan melihat beban akibat

mutu yang buruk: tanpa pelanggan yang puas, organisasi akan berada

dalam bahaya. Untuk menjaga kepuasan pelanggan, organisasi perlu

memenuhi persyaratan-persyaratan yang mereka ajukan. Standar ISO

9001:2000 menyediakan suatu kerangka kerja yang telah dicoba dan

teruji untuk melakukan pendekatan sistematis pada pengaturan proses-

proses organisasi sehingga proses-proses tersebut terus menghasilkan

produk yang memenuhi harapan pelanggan.

Sistem Manajemen Mutu tidak lagi disajikan sebagai serangkaian

prosedur, inspeksi, hukum dan peraturan. Orientasi yang ini berkaitan

dengan penentuan kebutuhan dan harapan orang-orang yang akan kita

layani, penentuan sasaran untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini,

penyusunan suatu sistem proses untuk mencapai sasaran-sasaran ini,

menilai kinerja dan meningkatkan kemampuan secara terus menerus

untuk memenuhi kebutuhan semua pihak terkait.

Badan sertifikasi perlu menunjukkan peningkatan kompetensi untuk

mendorong organisasi lebih maju dalam kesempurnaan usaha,

memberikan panduan yang memungkinkan mereka mencapai hasil yang

pasti.

Disini juga dimasukkan bab tentang Pemikiran dan Pembelajaran Mutu

sebagai alat bantu untuk memahami dan menyelami konsep yang

Page 6: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 6

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

diberikan. Yang disampaikan disini hanyalah pengungkapan konsep yang

bisa dinyatakan dengan berbagai cara dan sebagian besar yang dituliskan

disini memiliki lebih dari satu arti.

Delapan prinsip mutu dapat digunakan untuk memastikan bahwa sistem

manajemen organisasi memiliki dasar yang kuat, menyediakan panduan

yang perlu ditafsirkan berdasarkan konteks dan kondisi penerapannya.

Page 7: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 7

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

2 Pengembangan Mutu dan Pedekatannya

2.1 Beban akibat mutu yang buruk

Lebih dari 500.000 organisasi di seluruh dunia telah mengembangkan sistem mutu

resmi yang didasarkan pada serangkaian standar ISO 9000 yang sudah

terkenal. Banyak dari seluruh organisasi tersebut mempertahankan sistem

kualitasnya selama lima tahun atau lebih. Terkait dengan meningkatnya fokus

pada mutu dan kepuasan konsumen, para manajer eksekutif mengajukan sebuah

pertanyaan: apakah usaha-usaha yang berhubungan dengan mutu memberikan

hasil yang sepadan dengan beban yang dikeluarkan? Dengan kata lain, apa

keuntungan yang diberikan mutu pada investasi?

Jawaban untuk pertanyaan ini berbeda-beda bagi tiap organisasi dan didasarkan

ada dua kondisi fundamental:

• Mutu harus bisa diukur.

• Harus ada hubungan sebab-akibat antara mutu dan keuntungan

ekonomi.

Bagaimana cara mengukur (menghitung) mutu?

Di banyak organisasi, para manajer mutu mengevaluasi efektifitas sistem mutu.

Bagian 4.1 dan 4.16 dalam ISO 9001:1994 mengharuskan agar catatan mutu

digunakan untuk menunjukkan operasi efektif sistem mutu tersebut.

Namun, banyak indikator mutu yang tidak diutarakan dengan istilah ekonomi yang

umum. Karena hal ini, para manajer eksekutif sering merasa kesulitan

mengevaluasi kinerja yang terkait dengan mutu. Selain itu, banyak manajer mutu

yang tidak memiliki latar belakang keuangan yang memungkinkan mereka

berkomunikasi dengan menggunakan istilah-istilah keuangan. Dilema ini bisa

diatasi jika para manajer mutu belajar menerapkan konsep-konsep dasar

manajemen usaha, termasuk prinsip-prinsip keuangan, untuk mengukur mutu.

Tabel 1 menunjukkan matriks parameter mutu yang bisa diukur yang

memungkinkan organisasi mengukur mutu. Sumbu vertikal terdiri dari tiga aspek

mutu: nilai/beban, waktu (biasanya terkait dengan beban gaji buruh) dan mutu

hasil kerja. Sumbu horizontal menggambarkan empat faktor utama—manusia,

Page 8: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 8

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

mesin, materi dan metode—yang diambil dari teknik sebab-akibat1 Kaoru

Ishikawa, yang sering digunakan oleh para manajer mutu untuk menganalisa

masalah. Tiap bidang tersebut mencakup contoh ukuran mutu yang ada dalam

kebanyakan organisasi; sejumlah ukuran ini lebih diterapkan pada lingkungan

produksi, dan ukuran yang lain lebih terkait dengan lingkungan pelayanan.

Sebagian besar ukuran ini dinyatakan dalam istilah keuangan atau bisa dengan

mudah ditentukan nilainya dalam dolar.

Table 1: Parameter-Parameter Pengukuran Mutu

Manusia Mesin Materi Metode

Nilai /

Beban

(dolar)

• Penjualan per

pegawai

• Pendapatan

per pegawai

• Beban

pelatihan

• Beban usia

• Beban

perekrutan

• Nilai tambah

per jam

• Beban

perlengkapan

• Beban/biaya

perbaikan

• Beban

penggunaan

• Beban materi

• Beban

pengerjaan

ulang

• Beban

potongan

• Beban

inventaris

• Beban

pembuangan

limbah

• Beban

penyusunan

kerja

• Beban

berdasar-

kan

kegiatan

• Beban

permesinan

• Beban

inspeksi

Waktu

(menit, jam,

hari)

• Waktu untuk

menutup item

tindakan

• Waktu untuk

menyelesaikan

keluhan

konsumen

• Waktu untuk

memproses

permintaan

konsumen

• Waktu yang

dihabiskan

untuk tugas-

• Waktu siklus

proses

• Masa hidup

mesin

• Waktu

perawatan

• Waktu

perbaikan

• Waktu

pengaturan

• Waktu untuk

memasukkan

konsumen

kedalam

• Pengiriman

tepat waktu

• Pengembalian

pesanan

• Kekurangan

materi

• Waktu untuk

pengerjaan

ulang

• Waktu untuk

memproses

tiap bagian

• Beban

pengiriman

• Waktu

pengkajian

kontrak

• Waktu

inspeksi

• Waktu

untuk

menutup

keluhan

• Waktu

untuk

menanggapi

permintaan

• Jam kerja

1 Di semester ini kita akan menggali cerita dan perangkat peningkatan mutu Ishikawa. Untuk mengetahui kisah Ishikaw silakan merujuk pada LU3.1.5, untuk mengetahui tentang diagram sebab-akibat, silakan merujuk ke LU3.2.3

Page 9: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 9

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

tugas yang

memberi nilai

tambah

sistem penting dan

mendesak

yang

memberi

nilai tambah

Kualitas

Hasil Kerja

(baik/buruk)

• Pergantian

pegawai

• Output/

produktifitas

pegawai

• Waktu

pelatihan

untuk pegawai

• Jumlah

kesalahan

• Jumlah

permintaan

yang

terpenuhi

• Kapabilitas

mesin

• Bagian per

jam

• Waktu

pengaturan

• Saat mati

mesin yang

tidak terjadwal

• Jumlah bagian

yang ditolak

per jam

• Waktu nyala

komputer

• Tingkat

penolakan/

Pemotongan

(ppm)

• Jumlah

ketidak

sesuaian

• Pengembalian

barang yang

telah dibeli

konsumen

• Kualitas

penyedia

• Perubahan

permesinan

• Jumlah item

tindakan

tertutup

• Produk

sampingan

yang tidak

diharapkan

• Jumlah

siswa yang

lulus ujian

• Tingkat

keberhasila

n operasi

Mutu vs. keuntungan

Adakah hubungan sebab akibat antara mutu dan keuntungan? Bagaimana kinerja

mutu organisasi mempengaruhi tujuan dasarnya? Sebuah persamaan ekonomi

yang telah disederhanakan berikut sangat berguna untuk meneliti hubungan ini:

Keuntungan = Pemasukan – Pengeluaran

Agar mutu bisa mempengaruhi keuntungan, maka mutu tersebut harus

mempengaruhi pemasukan atau pengeluaran. Bagaimana mutu yang ‘bagus’

bisa menurunkan pemasukan atau meningkatkan pengeluaran? Lihat Tabel 2

sebagai contoh.

Tabel 2: Dampak Mutu terhadap Pemasukan dan Pengeluaran

Mutu yang

‘bagus’

Pemasukan

• Lebih banyak

konsumen

• Usaha yang berulang

Pengeluaran

• Beban produksi lebih

rendah

• Beban inspeksi lebih

Page 10: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 10

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

• Kelebihan persaingan rendah

• Modal kerja yang lebih

rendah lewat

pengurangan inventaris

Mutu yang

‘buruk’

• Kerugian usaha

• Hukuman karena

pengiriman atau

layanan yang terlambat

• Pembayaran yang

terlambat atau hanya

sebagian karena

ketidakpuasan

konsumen

• Beban pengerjaan ulang

dan potongan

• Beban garansi

• Beban penyortiran

• Beban pengiriman

ekspress

Ada banyak contoh yang menunjukkan bagaimana mutu yang ‘bagus’ bisa

meningkatkan pendapatan. Di sebagian besar industry, rujukan yang baik dari

para konsumen yang puas merupakan faktor penting bagi pertumbuhan usaha.

Misalnya, konsumen yang ada akan lebih mungkin melakukan pemesanan lebih

pada organisasi (perusahaan) yang telah mengirimi mereka produk tanpa cela

tepat waktu. Mutu juga memiliki dampak layanan bagi banyak konsumen.

Organisasi yang tanggap terhadap permintaan dan menunjukkan sikap ‘bisa

melakukannya’ akan memperoleh kelebihan persaingan. Secara umum,

kelebihan-kelebihan ini diperoleh setelah melewati periode jangka menengah

sampai jangka panjang.

Kelebihan internal, termasuk pengurangan beban dari peningkatan level mutu,

seringkali tercapai dalam waktu yang lebih cepat. Beban produksi bisa dikurangi

jika proses produksi dipersingkat dan diperlancar atau jika efektifitasnya

ditingkatkan.

Hal ini bisa dicapai melalui kontrol proses peningkatan yang mengurangi

produksi bagian yang jelek yang tidak diinginkan. Waktu pengaturan (penyiapan)

mesin yang lebih singkat dan ketersediaan informasi produksi yang lengkap juga

bisa lebih meningkatkan produktifitas. Para ahli mutu telah mempelajari teknik-

teknik untuk mengurangi beban produksi melalui peningkatan mutu.

Page 11: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 11

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Namun, banyak perusahaan yang masih memperhatikan beban non-mutu. Beban

non-mutu ini mungkin mencakup beban pengiriman ekspress jika produknya

dikirim dalam waktu semalam untuk memenuhi tenggang tanggal pengiriman yang

telah ditentukan, bahkan meskipun hal ini menjadi masalah internal yang

menghambat produksi. Lebih jauh lagi, beban garansi, serta beban pengerjaan

ulang dan potongan, seringkali menghasilkan tingkat mutu yang tidak diharapkan.

Peningkatan mutu bisa memunculkan pengurangan beban dengan cepat di bidang-

bidang ini.

Contoh lain bisa ditemukan di industri jasa: sebuah organisasi yang memproduksi

perabot dapur telah menganalisa alasan-alasan panggilan telepon yang masuk ke

bagian penjualan dan layanan konsumen di organisasi tersebut. Pertanyaan yang

paling sering ditanyakan oleh para penelepon tersebut terkait dengan daftar biaya;

para konsumen biasanya ingin mengubah warna atau bahan produk yang dibelinya.

Dengan mengubah format daftar tersebut hingga mencakup pilihan bahan dan

warna alternative dalam bentuk lembar tabulasi, organisasi tersebut bisa

mengurangi jumlah telepon masuk. Tambahan fitur berupa waktu yang baru-baru

ini dicantumkan dalam daftar tersebut juga memberi nilai tambah bagi kegiatan

penjualan dan pelayanan. Perusahaan tersebut mampu menangani volume

penjualan yang lebih besar tanpa harus menambah jumlah personel. Konsumen

menerima daftar biaya yang ‘lebih baik’, dan organisasi tersebut bisa menghemat

uang.

Banyak contoh menunjukkan bagaimana mutu bisa mempengaruhi kinerja

organisasi secara langsung; namun, kelebihan ini hanya bisa diukur dengan

peninjauan ulang. Maka, tantangan yang muncul bagi banyak organisasi adalah

menentukan bagaimana pihak manajemen bisa merencanakan peningkatan

semacam ini. Dimana peningkatan mutu bisa mempengaruhi tujuan dasar?

Jawabannya terletak pada identifikasi dan manajemen proses-proses utama,

yang mengarah ke peningkatan yang telah direncanakan.

 

Page 12: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 12

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Baca handout “MATTEL MENARIK MAINAN” yang

bisa saudara temukan di Bagian handout untuk

semester 3 dan kerjakan Tugas “LATIHAN MATTEL

MENARIK” yang menyertai artikel tersebut.

Orientasi proses

Semua kegiatan organisasi bisa dijabarkan sebagai proses2. Ciri-ciri umum sebuah

proses mencakup input, kegiatan yang dilakukan menggunakan input tersebut,

dan output. Proses teknis perangkaian membutuhkan bagian-bagian,

perlengkapan-perlengkapan dan instruksi yang menjadi inputnya. Personel bagian

produksi yang ditunjuk, melaksanakan kegiatan perangkaian dan verifikasi

tersebut. Output adalah hasil lengkap dari kegiatan tersebut sesuai dengan yang

diinginkan.

Proses-proses yang penting untuk organisasi biasanya dikontrol. Kontrol tersebut

bisa diperoleh melalui penyeliaan (supervisi), pengambilan dan pengkajian catatan;

penugasan personel berkualitas dengan keahlian tertentu; kontrol teknis melalui

piranti lunak atau perlengkapan tambahan; atau dengan menggunakan sarana lain.

Sebuah organisasi harus menyadari bahwa sebagian besar prosesnya tidak

terkontrol. Hal ini normal dan bisa diterima, selama organisasi tersebut telah

mengidentifikasi proses-proses utama yang membutuhkan kontrol karena

dampaknya terhadap hasil usaha secara keseluruhan, mencakup resiko,

kompleksitas proses, atau faktor terkait lainnya.

Setelah organisasi mengidentifikasi proses-proses utamanya dan menyusun

kontrol proses yang sesuai, mutu bisa dengan mudah dikaitkan dengan kinerja

dalam bidang ekonomi. Organisasi bisa menentukan output yang diinginkan dari

proses-proses utamanya dan memonitor kinerja nyata proses-proses tersebut.

Output harus ditentukan dalam batasan-batasan yang bisa diukur, termasuk

batasan (istilah) keuangan (lihat Tabel 1). Karena kinerja nyata dibandingkan

dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka organisasi tersebut akan bisa melihat

di bagian mana kegiatan perbaikan dibutuhkan. Kegiatan perbaikan tersebut akan

2 Untuk mendapatkan definisi rinci tentang pendekatan proses silakan lihat LU3.2, Proses dan perangkat

mutu.

Page 13: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 13

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

melibatkan penelitian sebab dan pemecahan masalah secara disiplin. Seorang

ahli yang berkualitas harus mengetahui berbagai teknik perbaikan yang bisa

digunakan untuk mengatasi kekurangan-kekurangan dalam memenuhi persyaratan

atau mencapai tujuan.

Ada dua aspek tambahan yang harus dipertimbangkan saat menganalisis manfaat

yang diberikan oleh mutu pada investasi:

• Investasi vs. beban

• Cakupan mutu

• Investasi vs. beban = pencegahan vs. perbaikan

Dalam dunia finansial, ada perbedaan jelas antara investasi dan beban. Perbedaan

utamanya adalah investasi melibatkan pengeluaran, yang terkait langsung dengan

keuntungan yang bisa dinilai, sementara beban tidak.

Dalam investasi, ada imbalan (keuntungan) tertentu yang diharapkan. Setelah

beberapa waktu, imbalan tersebut biasanya perlu melebihi pengeluaran saat

investasi agar bisa dianggap menguntungkan.

Konsep in harus diterapkan di bidang mutu saat merencanakan tindakan

pencegahan. Biaya-biaya perlu dihitung, begitu juga keuntungan (imbalan) yang

diharapkan, untuk mengevaluasi tindakan pencegahan tersebut. Kapanpun

manajemen proses dengan output yang bisa dihitung digunakan sebagai dasar

tindakan pencegahan, konsep investasi finansial akan bisa diterapkan dengan

mudah.

Sebaliknya, beban tidak selalu terkait langsung dengan imbalan atau keuntungan

yang bisa dihitung. Tindakan perbaikan seringkali dianggap beban—yaitu beban

pengeluaran yang disebabkan oleh kurangnya mutu. Para manajer telah belajar

dari perbandingan ini bahwa tindakan pencegahan jauh lebih menguntungkan dari

tindakan perbaikan. Namun, pengetahuan yang sudah umum ini belum menjadi

praktek umum di banyak organisasi.

Cakupan mutu

Awalnya, sebagian besar manajer mengaitkan istilah ‘mutu’ hanya dengan produk

atau jasa yang mereka jual. Sekarang mutu telah jauh melebihi cakupan sempit

ini. Proses, dan bahkan sistem, juga bisa mencapai tujuan atau memenuhi

Page 14: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 14

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

harapan. Hanya jika organisasi telah menerapkan konsep mutu pada semua

proses dan seluruh sistem manajemennya, barulah perusahaan tersebut bisa

melihat dampak mutu terhadap tujuan dasarnya.

Jika organisasi saudara telah membuat sebuah sistem mutu, saudara harus

menyusun dan mempertahankan daftar tindakan perbaikan dan tindakan

pencegahan yang mungkin dan akan diperlukan. Kaji ulang daftar tindakan ini dan

analisalah persentase kegiatan peningkatan yang pernah dilakukan untuk sebuah

produk, meskipun tindakan yang dilakukan untuk proses atau sistem. Untuk

meningkatkan keseluruhan organisasi, tindakan peningkatan harus menjangkau

proses dan sistem juga. Tindakan peningkatan harus menitikberatkan pada

pencegahan kesalahan. Apakah tindakan peningkatan yang dilakukan oleh

perusahaan saudara telah memenuhi kebutuhan ini? Komitmen tim manajemen

saudara pada prinsip-prinsip pencegahan menentukan keuntungan yang bisa

diberikan oleh sistem mutu saudara pada investasi.

2.1.1 Berfikir dengan orientasi mutu "He who learns but does not think is lost."

(Confucius)

Para siswa harus diberi banyak kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dan

sarana yang dibutuhkan untuk memungkinkan mereka berpikir secara kreatif dan

kritis pada level yang lebih tinggi. Untuk bisa memfasilitasi hal ini, kami telah

menggunakan dan mengadaptasi sejumlah pendekatan dan model pengajaran

pemikira yang telah terbukti untuk digunakan dalam program kurikulum kami dan

untuk diberitahukan pada Program Sistem Manajemen Mutu untuk Keseluruhan

Sekolah saudara.

Siswa nanti harus mampu untuk:

• Mengatasi masalah

• Berpikir kreatif – menemukan dan menghasilkan/memunculkan ide-ide dan

pengetahuan baru

• Berpikir kritis – menantang, berdebat, membantah

• Membuat keputusan – membandingkan, menganalisis, memilih, membenarkan

• Menganalisis dan menilai informasi serta gagasan

• Membuat rencana masa depan

Page 15: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 15

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Kemampuan yang bisa dipakai untuk masa yang akan datang

• Berkomunikasi

• Kerja dalam tim/Kerja tim

• Mengatasi masalah

• Berinisiatif dan berwirausaha

• Merencanakan dan mengorganisir

• Manajemen diri

• Pembelajaran

• Memanfaatkan teknologi

Semakin siswa yakin bahwa para guru mereka memang menekankan strategi

pemikiran dan pembelajaran, semakin besar pula motivasi mereka, dan mereka akan

semakin terlibat dalam strategi kognitif yang produktif. Mereka juga akan semakin

fokus pada pemenuhan tujuan tugas, mereka akan semakin tidak menganggap

sekolah hanya terfokus pada kemampuan dan persaingan individu, serta mereka akan

lebih tidak beranggapan bahwa mereka kurang memiliki kontrol atas pembelajaran

mereka sendiri.

Berdasarkan Model Barrat (1998), berikut ini adalah poin-point utama Berfikir dengan

orientasi mutu untuk Pembelajaran Remaja:

Tujuan: Memiliki kesempatan untuk menegosiasikan pembelajaran yang berguna untuk

masa kini, sekaligus untuk masa depan

Penguatan: Memandang dunia secara kritis dan bertindak secara independen,

kooperatif dan bertanggung jawab

Keberhasilan: Memiliki banyak kesempatan untuk mempelajari pengetahuan dan

kemampuan yang bernilai serta kesempatan untuk menggunakan bakat dan keahlian

yang dibawa siswa kedalam lingkungan belajar.

Ketegasan: Menerima tantangan realistis dalam lingkungan yang dicirikan oleh tingkat

harapan (ekspektasi) yang tinggi

Keamanan: Belajar dalam lingkungan yang aman, penuh perhatian dan penuh

dorongan

Page 16: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 16

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Berfikir dengan orientasi mutu berarti Pemikiran Tingkat-Tinggi, apa

maksudnya?

“Pemikiran tingkat tinggi oleh siswa melibatkan perubahan bentuk

informasi dan gagasan. Perubahan ini terjadi saat siswa

menggabungkan fakta-fakta dengan gagasan dan menyatukan, menyamaratakan,

menjelaskan, menyusun hipotesis atau sampai pada kesimpulan atau penafsiran.

Memanipulasi informasi dan gagasan melalui proses-proses ini memungkinkan siswa

untuk memecahkan masalah, mendapatkan pemahaman dan menemukan

makna baru.”

“Saat siswa terlibat dalam konstruksi pengetahuan, unsur ketidakpastian

dimasukkan dalam proses pengajaran dan hasilnya tidak selalu bisa diprediksi; dengan

kata lain, guru tidak yakin apa yang akan dihasilkan oleh siswa. Dalam membantu

siswa menjadi pencetus pengetahuan, tugas pengajaran utama seorang guru

adalah menciptakan kegiatan atau lingkungan yang memberikan kesempatan pada

mereka untuk melibatkan diri dalam pemikiran tingkat tinggi.”

Ada tiga tingkat penggunaan kemampuan pemikiran tingkat tinggi dalam Kontinuum

praktek:

• Level 1: Siswa terlibat hanya dalam pemikiran tingkat rendah; misalnya

mereka menerima, atau mengutip, atau berpartisipasi dalam praktek

pengajaran rutin. Tidak ada kegiatan selama pembelajaran yang membuat

siswa mampu berbuat lebih dari sekedar mengutip atau meniru

pengetahuan yang sudah ada.

• Level 2: Siswa terutama terlibat dalam pemikiran tingkat rendah yang

rutin untuk berbagi pelajaran dengan baik. Paling tidak ada satu

pertanyaan atau kegiatan signifikan yang membuat mereka melakukan

pemikiran tingkat tinggi.

• Level 3: Hampir semua siswa, di hampir sepanjang waktu terlibat dalam

pemikiran tingkat tinggi

Page 17: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 17

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

MenciptakanMenciptakan gagasan, produk atau cara pandang baruDesigning, constructing, planning, producing, inventing.

MengevaluasiMenjustifikasi keputusan untuk melakukan tindakan

tertentuMemeriksa, menyusun hipotesis, mengkritisi,

bereksperimen, menilai

MenganalisaMemecah informasi menjadi bagian-bagian kecil untuk

menggali pemahaman dan hubunganMembandingkan, mengatur, menyusun ulang,

menginterogasi, menemukan

Panah diatas menunjukkan komponen-komponen utama pemikiran tingkat tinggi.

Ketiga ketrampilan tersebut harus menjadi bagian dari proses pemikiran untuk

mencapai Berfikir dengan orientasi mutu.

Menganalisis

Para siswa memecah informasi yang telah didapatkannya menjadi bagian-bagian kecil

agar bisa lebih memahami informasi tersebut.

Page 18: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 18

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Bisakah saudara memecah informasi menjadi bagian-bagian kecilnya untuk menggali

pemahaman dan hubungan yang ada dalam informasi tersebut?

Menganalisis berarti memecah informasi menjadi elemen-elemen penyusunnya.

Berikut ini adalah sejumlah kata kerja yang paling menggambarkan proses analisis:

Membedakan Mempertanyakan

Menghargai Mencoba

Memeriksa Menguji

Menggali Memisahkan

Menanyakan Menyusun

Menginvestigasi Menyaring

MENGATUR MEMBANDINGKAN

MENSTRUKTURISASI

MENYATUKAN

MENEMUKAN

MENYUSUN ULANG

MENGURAIKAN

MENEMPATKAN

Page 19: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 19

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Meneliti Menghitung

Mengkritik Membandingkan

Mempertentangkan Mensurvei

Mendeteksi Mengelompokkan

Menata Menyusun

Menguji Mendebat

Menganalisis Menggambarkan

Menghubungkan Membedah/Menelaah

Mengklasifikasi Mendiskriminasi

Hasilnya antara lain:

LAPORAN DIAGRAM

ABSTRAK

DAFTAR NAMA

GRAFIK

SURVEI LEMBAR KERJA

KUMPULAN DATA

DATA BERGERAK

GAMBARAN

Page 20: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 20

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Pertanyaan-pertanyaan untuk analisis

Kejadian-kejadian mana saja tidak mungkin terjadi?

Jika...terjadi, bagaimana kemungkinan akhirnya?

Apa kesamaan... dengan ...?

Menurut saudara apa saja kemungkinan hasilnya?

Mengapa perubahan…terjadi?

Bisakah saudara menjelaskan apa yang harusnya pasti terjadi ketika...?

Apa saja sejumlah masalah ...?

Bisakah saudara membedakan antara...?

Apa sajakah sejumlah motif dibalik...?

Apa titik baliknya?

Apa sebenarnya masalah...?

Menganalisis: Kemungkinan Kegiatan dan Hasilnya

Susunlah kuesioner untuk mengumpulkan informasi.

Buatlah iklan untuk menjual produk baru.

Buatlah diagram aliran untuk memperlihatkan tahap-tahap kritis.

Susunlah sebuah grafik untuk menggambarkan informasi terpilih.

Buatlah semacam pohon keluarga untuk menunjukkan hubungan-hubungan yang ada.

Susun sebuah drama tentang bidang yang diteliti.

Buatlah biografi orang yang diteliti.

Siapkan laporan tentang bidang yang diteliti.

Lakukan penelitian untuk mendapatkan informasi yang bisa mendukung pandangan yang

diajukan.

Lakukan kajian karya seni dalam hal bentuk, warna dan tekstur.

Penilaian

The learner makes decisions based on in-depth reflection, criticism and assessment.

Page 21: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 21

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Para siswa mengambil keputusan berdasarkan pemikiran mendalam, kritik dan penilaian.

Bisakah saudara menjustifikasi sebuah keputusan atau tindakan? Evaluasi

berhubungan dengan penilaian atas nilai gagasan, materi, dan metode dengan

menyusun dan menerapkan standar dan kriteria.

Berikut ini adalah sejumlah kata kerja yang paling bisa menggambarkan proses

penilaian:

Menghargai Membantah Memilih

Membandingkan Menyimpulkan Mendebat

Mendebat Memutuskan Mempertahankan

Membedakan Menilai Menduga

Menilai Mengukur Memperkirakan

Merata-rata Memberi alasan Memvalidasi

MENGAWASI

MENCOBA

MENGKRITIK

MENDETEKSI

MENYUSUN HIPOTESIS

MENILAI

MENGUJI

MEMERIKSA

Page 22: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 22

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Menyimpulkan Meninjau kembali Membedakan

Menugaskan Menjustifikasi Memprioritaskan

Memeriksa Memberi skor Merekomendasi

Memutuskan Menilai Menyeleksi

Menyimpulkan Memilih Merekomendasikan

Menyimpulkan Menjastifikasi

Hasilnya mencakup:

Pertanyaan-pertanyaan untuk menilai

Adakah solusi yang lebih baik untuk...?

Menilai nilai... Apa pendapat saudara tentang...?

Bisakah saudara mempertahankan pendapat saudara tentang...?

Apakah menurut saudara... adalah hal yang baik atau buruk?

Bagaimana saudara akan menangani...?

Perubahan apa yang akan saudara rekomendasikan pada…?

DEBAT

PANEL

EVALUASI

PENELITIAN

MEMUTUSKAN

KESIMPULAN

UCAPAN PERSUASIF

MELAPORKAN

Page 23: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 23

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Apakah saudara yakin bahwa...? Bagaimana perasaan saudara jika…?

Seefektif apakah...?

Apa saja konsekuensi dari...?

Dampak apakah yang akan diberikan oleh...pada kehidupan kita?

Apa saja pro dan kontra dari....?

Mengapa...bernilai?

Apa saja alternatifnya?

Siapa yang akan mendapatkan keuntungan dan siapa yang akan rugi?

Mengevaluasi: Kegiatan-kegiatan yang Berpotensi dan Produk

Siapkan daftar criteria untuk menilai…

Laksanakan debat tentang isu yang paling menarik.

Buatlah sebuah buklet tentang lima peraturan yang saudara anggap penting.

Yakinkan siswa lain.

Bentuklah panel diskusi untuk membahas tentang suatu pandangan.

Tulislah selembar surat untuk memberi masukan tentang perubahan-perubahan yang

diperlukan

Tulislah laporan dua kali setahun.

Siapkan tulisan untuk mempresentasikan pandangan saudara tentang...

Menciptakan

Siswa menciptakan gagasan dan informasi baru menggunakan apa yang telah

dipelajari

Page 24: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 24

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Can you generate new products, ideas, or ways of viewing things?

Bisakah saudara menciptakan produk, gagasan atau cara pandang baru?

Bertindak Merakit Merakit

Mencampur Menyusun Menyusun

Mengarang Mengarang Mengkonstruksi

Mengembangkan Memikirkan Memikirkan

Menduga Memformulasi Menghasilkan

Membayangkan Memperbaiki Menemukan

Menemukan Mengorganisir Mengorganisir

Memulai Merencanakan Menduga

Menyiapkan Menghasilkan Mengusulkan

Menyiapkan

MEMBUAT

PERANCANGAN

PENYUSUNAN

MEMBUAT

MENEMUKAN

MERENCANAKAN

PENGATURAN

Page 25: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 25

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Berikut ini adalah sejumlah kata kerja yang paling bisa menggambarkan proses

penciptaan:

Penciptaan berarti menggabungkan berbagai gagasan atau elemen untuk membuat

sebuah gagasan asli atau untuk terlibat dalam pemikiran kreatif.

Hasilnya mencakup:

Pertanyaan-pertanyaan untuk Penciptaan

Bisakah saudara merancang sebuah...untuk...?

Bisakah saudara memikirkan kemungkinan solusi untuk...?

Jika saudara memiliki akses ke semua sumber daya yang dibutuhkan dan tersedia,

bagaimana saudara akan menangani masalah...?

Mengapa saudara tidak memikirkan cara saudara sendiri untuk...?

Apa yang akan terjadi jika..?

Berapa banyak cara yang bisasaudara gunakan untuk...?

Bisakah saudara menemukan penggunaan yang baru dan tidak biasa dari...?

Bisakah saudara menyusun proposal yang akan...?

PROJECT

KORAN

LUKISAN

FILM

PROYEK

LAGU

PRODUK MEDIA

IKLAN

RENCANA

PERMAINAN

BARU

Page 26: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 26

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Menciptakan: Kemungkinan kegiatan dan produk

Temukan sebuah mesin untuk melaksanakan tugas tertentu.

Rancanglah sebuah bangunan yang bisa menampung semua kegiatan belajar saudara.

Ciptakan produk baru. Beri nama dan rencanakan kampanye pemasarannya.

Tuliskan perasaan saudara sehubungan dengan...

Buatlah naskah TV, pertunjukan wayang, drama pendek, lagu atau pantomim

tentang…

Rancanglah sebuah sampul album rekaman, buku atau majalah untuk...

Juallah gagasan saudara

Pikirkan suatu cara untuk...

Buatlah sebuah bahasa baru dan berikan contoh penggunaannya.

Sekarang kerjakan Tugas QU3.1-AS1/7 “PERJALANAN” yang

bias saudara temukan di Bagian Tugas di akhir Unit Pembelajaran

ini. Ingatlah untuk selalu mengikuti catatan panduan yang terkait

dengan Jurnal Pembelajaran dan Bukti Portofolio

Sekarang kerjakan Tugas QU3.1-AS2/7 “ENAM TOPI

PEMIKIRAN” yang bisa saudara temukan di Bagian Tugas di akhir

Unit Pembelajaran ini. Ingatlah untuk selalu mengikuti catatan

panduan yang terkait dengan Jurnal Pembelajaran dan Bukti

Portofolio

Sekarang kerjakan Tugas QU3.1-AS3/7 “DILEMA TAHANAN”

yang bisa saudara temukan di Bagian Tugas di akhir Unit

Pembelajaran ini. Ingatlah untuk selalu mengikuti catatan

panduan yang terkait dengan Jurnal Pembelajaran dan Bukti

Portofolio

2.1.2 Delapan Prinsip Mutu

Page 27: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 27

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Unit pembelajaran ini memperkenalkan delapan prinsip manajemen mutu yang

menjadi dasar standar sistem manajemen mutu dari seri ISO 9001:20003 edisi

revisi. Prinsip-prinsip ini bisa digunakan sebagai kerangka kerja untuk memandu

organisasi menuju peningkatan kinerja. Prinsip-prinsip ini diambil dari pengalaman

dan pengetahuan kolektif dari para ahli internasional yang menjadi anggota Dewan

Teknis ISO ISO/TC 176, manajemen mutu dan jaminan kualitas, yang bertanggung

jawab untuk menyusun dan mempertahankan standar ISO 9001.

Manajemen mutu menjadi semakin penting bagi kepemimpinan dan manajemen

semua organisasi. Manajemen Mutu perlu diidentifikasi sebagai sebuah disiplin

ilmu manajemen yang terpisah dan yang menentukan aturan-aturan yang

berterima dan dipahami di seluruh dunia untuk disiplin ilmu ini.

“Prinsip manajemen mutu adalah aturan/keyakinan yang mendasar dan

menyeluruh, bagi organisasi yang sedang memimpin dan berjalan, bertujuan untuk

peningkatan kinerja secara terus menerus dalam jangka panjang dengan berfokus

pada konsumen sekaigus memenuhi kebutuhan semua pemegang saham lainnya.”

Dengan sedikit berusaha, bisa dilihat bahwa sumber sebagian besar masalah

perusahaan adalah kurangnya penerapan satu atau lebih prinsip ini.

Kedelapan prinsip ini adalah:

• Prinsip kesatu: Fokus pada Pelanggan

• Prinsip kedua: Kepemimpinan

• Prinsip ketiga: Keterlibatan orang-orang

• Prinsip keempat: Pendekatan proses

• Prinsip kelima: Pendekatan sistem terhadap manajemen

• Prinsip keenam: Perbaikan terus menerus

• Prinsip ketujuh: Pendekatan factual untuk mengambil keputusan

• Prinsip kedelapan: Hubungan timbal balik para pemasok

3 Untuk analisa komprehensif tentang SMM ISO 9001:2000 lihat LU3.3

Page 28: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 28

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Prinsip kesatu: Fokus pada konsumen dengan menentukan kebutuhan dan

harapan mereka

Kelebihan utama

Pendapatan dan penguasaan pasar melalui tanggapan yang cepat dan fleksibel atas

peluang pasar.

Menggunakan sumber daya untuk meningkatkan kepuasan konsumen.

Kesetiaan konsumen menyebabkan bisnis berulang kembali.

Penerapan prinsip ini

Penelitian tentang kebutuhan dan harapan konsumen.

Keterkaitan yang bagus antara tujuan organisasi dengan harapan dan kebutuhan

konsumen

Komunikasi yang efektif tentang kebutuhan dan harapan konsumen ke seluruh

bagian perusahaan.

Pengukuran kepuasan konsumen dan tindakan strategis

Melawan kekuatan yang ada dalam rantai konsumen-penyedia

Mempengaruhi keseimbangan antara konsumen yang puas dengan pihak-pihak lain

yang berkepentingan (seperti pemilik, pegawai, penyedia, penyandang dana,

komunitas daerah dan masyarakat secara keseluruhan).

Prinsip kedua: Kepemimpinan melalui kebijakan, tujuan dan lingkungan

kerja

Kelebihan utama:

Meningkatnya kesadaran dan motivasi untuk mencapai sasaran dan tujuan

organisasi.

Kesatuan evaluasi dengan implementasi kegiatan

Komunikasi yang baik antara berbagai level hirarki organisasi

Penerapan prinsip ini:

Analisis pasar, mempertimbangkan kebutuhan semua pihak yang berkepentingan

termasuk konsumen, pemilik, pegawai, penyandang dana, komunitas daerah dan

masyarakat secara keseluruhan.

Penentuan Visi dan Misi masa depan organisasi.

Page 29: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 29

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Penentuan sasaran dan target yang menantang.

Komitmen etis dan nilai yang dimiliki bersama di semua level organisasi.

Menumbuhkan kepercayaan dan menghilangkan rasa takut dalam lingkungan kerja

Sumber daya yang tepat, pelatihan dan kebebasan bertindak

Menginspirasi, mendorong dan menghargai kontribusi orang lain.

Prinsip ketiga: Keterlibatan orang-orang dengan menyusun sistem proses

alih-alih sistem fungsi

Kelebihan utama

Motivasi dan komitmen

Inovasi dan kreatifitas dalam mengejar tujuan organisasi.

Pertanggung jawaban kinerja individu

Penerapan prinsip ini

Memahami pentingnya kontribusi kolektif pada peran fungsional organisasi.

enentuan keterbatasan kinerja

Kepemilikan dan tanggung jawab untuk memecahkan masalah

Rasa kepemilikan

Evaluasi Kinerja Kelompok berdasarkan sasaran dan tujuan personal.

Sikap proaktif dalam mencari peluang untuk meningkatkan kompetensi,

pengetahuan dan pengalaman pribadi.

Pembagian pengetahuan, pembelajaran tim, belajar sambil melakukan

Diskusi dan dialog terbuka

Prinsip keempat: Pendekatan proses, penerapan menggunakan kebijakan,

tujuan, proses, penilaian, hasil dan perbaikan yang saling terkait

Kelebihan utama:

Biaya yang lebih murah dan waktu siklus yang lebih pendek dengan menggunakan

sumberdaya secara efektif.

Hasil yang meningkat, konsisten dan bisa diprediksi.

Peluang perbaikan yang terfokus dan diprioritaskan.

Page 30: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 30

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Menerapkan prinsip pendekatan proses biasanya menghasilkan:

Definisi sistematis kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang

diharapkan.

Menangkap gambar besarnya

Analisis dan pengukuran kegiatan-kegiatan utama.

Identifikasi hubungan antara kegiatan-kegiatan utama dengan fungsi organisasi.

Faktor yang berfokus pada sumber daya, metode dan materi

Evaluasi resiko dan asumsi, evaluasi dampak kegiatan pada konsumen, pemasok

dan pihak-pihak lain yang terlibat.

Prinsip kelima: Pendekatan sistem melalui saling keterhubungan antara

berbagai proses yang berfokus pada pencapaian tujuan

Kelebihan utama:

Integrasi dan kesesuaian berbagai proses yang paling bisa mencapai hasil yang

diinginkan.

Memfokuskan usaha pada proses-proses utama.

Meningkatkan keyakinan pihak-pihak terkait pada konsistensi, efektifitas dan

efisiensi organisasi.

Penerapan prinsip ini

Menstrukturisasi sistem untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara yang paling

efektif dan efisien.

Memahami saling ketergantungan antara berbagai proses dalam sebuah sistem.

Pendekatan struktur untuk mengharmonisasi dan mengintegrasikan berbagai

proses.

Pemahaman yang lebih baik tentang peran dan tanggung jawab yang dibutuhkan

untuk mencapai tujuan bersama dan dengan demikian mengurangi hambatan antar

bagian.

Memahami kemampuan organisasi dan menentukan keterbatasan sumber daya

sebelum pelaksanaan tindakan.

Menentukan target dan menentukan bagaimana kegiatan tertentu dalam sebuah

sistem harus beroperasi.

Page 31: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 31

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Terus menerus meningkatkan sistem melalui pengukuran dan evaluasi.

Prinsip keenam: Peningkatan terus menerus dari hasil pengukuran dan

analisis proses

Kelebihan utama

Kelebihan kinerja melalui peningkatan kemampuan organisasi.

Kesesuaian kegiatan perbaikan di semua tingkat dengan maksud strategis

organisasi.

Fleksibilitas untuk cepat tanggap terhadap peluang.

Penerapan prinsip ini

Pendekatan keseluruh bagian organisasi dengan konsisten untuk terus

meningkatkan kinerja organisasi.

Pelatihan tentang metode dan perlengkapan baru untuk perbaikan terus menerus.

Menjadikan peningkatan produk, proses dan sistem secara terus menerus sebagai

tujuan tiap individu dalam organisasi.

Menentukan tujuan untuk memandu, dan menentukan ukuran untuk mengukur

peningkatan terus menerus.

Mengetahui dan menghargai peningkatan.

Prinsip ketujuh: Pendekatan factual terhadap pengambilan keputusan

melalui evaluasi objektif atas data pengukuran proses

Keputusan yang efektif didasarkan pada analisis data dan informasi

Kelebihan utama

Keputusan yang diinformasikan ke semua.

Peningkatan kemampuan untuk menunjukkan efektifitas keputusan di masa lalu

dengan merujuk pada catatan factual.

Peningkatan kemampuan untuk mengkaji, menantang dan mengubah pendapat

dan keputusan.

Penerapan prinsip ini

Memastikan bahwa data dan informasi cukup akurat dan bisa dipertanggung

jawabkan.

Membuat data bisa diakses oleh siapa saja yang membutuhkannya.

Page 32: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 32

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Menganalisis data dan informasi menggunakan metode yang valid.

Mengambil keputusan dan melakukan tindakan berdasarkan analisis factual,

diseimbangkan antara pengalaman dan intuisi.

Prinsip kedelapan: Keuntungan timbal balik dalam semua hubungan

dengan penyedia dengan menentukan kebutuhan dan harapan pihak lain

yang terkait dan penyusunan kebijakan dan tujuan untuk memenuhi

kebutuhan tersebut.

Organisasi dan para pemasoknya (pemasok barang) saling tergantung dan

hubungan yang memberi keuntungan timbal balik akan meningkatkan kemampuan

kedua belah pihak untuk mendapatkan nilai tambah.

Manfaat utama

Memberikan nilai bagi kedua belah pihak

Fleksibilitas dan kecepatan pemberian tanggapan terhadap perubahan pasar atau

perubahan kebutuhan dan harapan konsumen.

Optimalisasi biaya dan sumber daya.

Penerapan prinsip ini

Menentukan hubungan yang menyeimbangkan keuntungan jangka pendek dengan

pertimbangan jangka panjang.

Penyatuan keahlian dan sumber daya dengan mitra.

Menentukan dan memilih penyedia utama.

Komunikasi yang jelas dan terbuka.

Berbagi informasi dan rencana masa depan.

Menginspirasi, mendorong dan menghargai peningkatan dan pencapaian oleh

pemasok.

Sekarang kerjakan Tugas QU3.1-AS4/7 “8 PRINSIP KUALITAS”

yang bisa saudara temukan di Bagian Tugas di akhir Unit

Pembelajaran ini. Ingatlah untuk selalu mengikuti catatan panduan

yang terkait dengan Jurnal Pembelajaran dan Portofolio Bukti

Page 33: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 33

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

3 Guru Manajemen Mutu

Berbagai cerita dan contoh seringkali adalah guru yang terbaik. Guru, artinya,

adalah orang yang baik, orang yang bijak dan orang yang mengajari. Guru yang

bermutu haruslah orang yang memenuhi ketiga kriteria ini, dan memiliki konsep

dan pendekatan mutu dalam bisnis yang memiliki dampak besar dan tahan lama.

Para guru yang dituliskan di bagian ini telah melakukan, dan terus melakukan, hal

tersebut bahkan, untuk beberapa orang, sampai setelah meninggalnya.

Untuk memahami kontribusi para pengarang ini, kita perlu meneliti terlebih dulu

bagaimana konsep dan teknik kontrol mutu berkembang di Amerika Serikat, dan

kemudian perkembangannya di Jepang.

Kontrol mutu di Amerika Serikat

Awalnya, kontrol mutu secara sempit diartikan sebagai proses wajib penentuan

standar mutu, mengukur kinerja nyata mutu, dan melakukan tindakan yang

diperlukan berdasarkan perbedaan antara kinerja nyata dengan standar yang telah

ditentukan tersebut. Namun, dalam perkembangannya, kontrol mutu akhirnya

dilihat dari sudut pandang yang lebih luas sebagai penentuan kualitas produk

dengan nilai kegunaan tertinggi bagi konsumen, dengan menggunakan sarana

paling ekonomis.

Pada tahun 1920-an kontrol mutu mulai dikenal. Kontrol mutu secara statistik

memiliki pilar utama berupa diagram kontrol, teknik statistik dan inspeksi sampel.

Penerapan kontrol mutu secara statistik dengan sungguh-sungguh di Amerika

Serikat dimulai selama Perang Dunia II. Tentara Amerika, pembeli terbesar,

menentukan spesifikasi mutu senjata militer yang harus dipenuhi oleh pabrik

senjata militer yang menjadi pemasok mereka.

Angkatan Bersenjata Amerika melaksanakan pelatihan untuk perusahaan-

perusahaan pembuat senjata untuk membantu mereka memenuhi standar ini.

Inspeksi sampel dilakukan, dan mereka hanya membeli senjata dari perusahaan

yang lulus inspeksi. Angkatan Bersenjata tidak puas hanya dengan pemenuhan

standar yang telah ditentukan dalam produk akhirnya saja. Berdasarkan filosofi

bahwa mutu berasal dari proses bermutu, Amerika Serikat mulai menekankan

aspek statistik dan aspek manajerial control mutu.

Page 34: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 34

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Namun Angkatan Bersenjata melarang perusahaan pembuat senjata membuat

sistem kontrol mutunya sendiri.

Perkembangan kontrol kualitas di Jepang

Selama perang, Standar Militer Inggris BS10084 yang diadaptasi dari standar

Amerika yang telah diceritakan diatas diterjemahkan kedalam bahasa Jepang dan

penelitian teknik statistik modern dilaksanakan oleh sekelompok pelopor.

Ketika perang berakhir, Jepang berada dalam kondisi yang mendekati kehancuran

total. Untuk bisa menghidupi populasi penduduknya yang makin bertambah,

Jepang, sebagai negara yang sumber daya alamnya sedikit, tidak memiliki sumber

lain selain mengimpor bahan mentah, kemudian memproduksi dan mengekspor

produk industri dan bermutu bagus. Sebelum perang, produksi Jepang dikenal

murah dan bermutu rendah. Untuk membangun kembali ekonomi melalui ekspor

produk industri, tidak ada cara lain kecuali meningkatkan mutu produk dengan

drastis.

Setelah perang, kontrol kualitas dilakukan dengan panduan dari Tentara Amerika

yang menduduki Jepang. Berkebalikan dengan di Amerika Serikat, di Jepang pasca

perang, tidak ada pembeli spesifik yang besar seperti Angkatan Bersenjata

Amerika. Maka, perusahaan manufaktur Jepang, dengan sendirinya, harus

bersaing ketat untuk memenuhi berbagai permintaan pasar konsumen. Dalam

kondisi seperti itu, perusahaan-perusahaan tersebut, tanpa bantuan pihak lain,

harus menentukan kebutuhan konsumen untuk bisa memproduksi dan menjual

produk yang memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan tidak adanya pengguna

spesifik, produk-produk dengan rentang penggunaan yang luas harus dipasarkan;

maka para perusahaan tersebut dibebani tugas untuk memproduksi barang yang

sangat aman dan sangat terpercaya sesuai dengan standar yang ditentukan untuk

negara tersebut, dengan tetap memperhatikan berbagai permintaan klien.

Untuk berhasil dalam penjualan tersebut, sifat produk dan cara penggunaannya

harus dijelaskan secara detail.

Maka, untuk memproduksi dan menjual produk ke sejumlah konsumen tidak

spesifik, diperlukan integrasi secara organis ke seluruh tahapan kontrol mutu,

4 Keterangan secara detil tentang British military standards dan penerapannya untuk ISO lihat LU3.3

Page 35: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 35

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

mulai dari menentukan kebutuhan klien, sampai ke produksi dan penjualan. Hal

inilah yang kemudian mendorong kemunculan kontrol mutu di seluruh bagian

perusahaan Jepang yang unik.

Page 36: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 36

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Walter Shewhart—Kakek Manajemen Kualitas Total.

Ide-idenya

Gagasan awal Manajemen Kualitas Total dan peningkatan terus

menerus bisa dilacak sampai ke seorang mantan pegawai perusahaan

Bell Telephone yang bernama Walter Shewhart. Sebagai salah satu

guru W. Edwards Deming, dia mengajarkan pentingnya menggunakan

proses manajemen untuk menciptakan situasi yang menguntungkan baik untuk

perusahaan maupun konsumen, dengan mempromosikan penggunaan ciptaannya

sendiri—diagram kontrol SPC.

Dr. Shewhart yakin bahwa kurangnya informasi akan sangat menghambat usaha kontrol

dan proses manajemen di lingkungan produksi. Untuk membantu manajer dalam

mengambil keputusan yang ekonomis, efisien dan ilmiah, dia mengembangkan metode

Kontrol Proses Secara Statistik (SPC/Statistical Process Control). Banyak gagasan

modern menyangkut mutu terinspirasi oleh Dr. Shewhart.

Dia juga mengembangkan Siklus Pembelajaran dan Peningkatan Shewhart, yang

menggabungkan pemikiran kreatif manajemen dengan analisis statistik. Siklus ini terdiri

dari empat tahap berkesinambungan; Plan (Merencanakan), Do (Melaksanakan), Study

(Meneliti) dan Act (Bertindak). Langkah-langkah ini (yang umumnya dikenal dengan

sebutan siklus PDSA), diyakini Shewhart pada akhirnya akan menghasilkan peningkatan

mutu total. Siklus ini mengambil strukturnya dari pandangan bahwa evaluasi konstan

atas praktek-praktek manajemen—serta kerelaan pihak manajemen untuk menggunakan

dan mengabaikan gagasan-gagasan yang tidak mendukung—adalah kunci evolusi

perusahaan sukses.

Page 37: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 37

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Trilogi Mutu Juran

Joseph M. Juran memberikan banyak kontribusi pada bidang

manajemen Mutu selama masa kerja aktifnya yang lebih dari tujuh

puluh tahun. Bukunya, “Panduan Kontrol Kualitas”, adalah rujukan

klasik bagi para insinyur Mutu. Dia merevolusi filosofi Jepang tentang

manajemen Mutu dan bekerja keras membantu membentuk ekonomi

Jepang sampai menjadi pemimpin industri seperti saat ini. Dr. Juran adalah orang

pertama yang memasukkan aspek manusia kedalam manajemen mutu yang dikenal

dengan nama Manajemen Mutu Total.

Dr. Joseph M Juran mengembangkan trilogi mutu—perencanaan mutu, kontrol mutu dan

peningkatan mutu. Manajemen mutu yang baik mengharuskan tindakan mutu

direncanakan, dikontrol dan ditingkatkan. Proses ini mencapai kontrol pada satu

tahapan kinerja mutu, kemudian dibuatlah rencana untuk meningkatkan kinerja tersebut

dengan dasar proyek per proyek, menggunakan kelengkapan dan teknik seperti analisis

Pareto.

Kegiatan ini akhirnya mencapai terobosan ke level peningkatan yang lebih tinggi, yang

sekali lagi di kontrol, untuk mencegah adanya kekurangan.

Proyek per proyek

Perencanaan mutu

Peningkatan mutu

Terobosan

Menggenggam Keuntungan

Analisis Pareto

kendali mutu

Page 38: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 38

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Juran meyakini bahwa mutu berhubungan dengan kepuasan dan ketidakpuasan

konsumen atas produk yang dihasilkan, dan dia menekankan pentingnya peningkatan

mutu terus menerus melalui serangkaian proyek perbaikan dalam skala kecil yang

dilakukan di seluruh bagian organisasi. Sepuluh langkah Juran untuk peningkatan mutu

adalah sebagai berikut:

• Membangun kesadaran akan kebutuhan dan peluang perbaikan

• Menentukan sasaran perbaikan

• Mengatur pencapaian sasaran tersebut

• Memberikan pelatihan

• Melaksanakan proyek untuk menyelesaikan masalah

• Melaporkan kemajuan

• Memberi pengakuan

• Mengkomunikasikan hasil

• Menyimpan catatan skor peningkatan yang dicapai

• Mempertahankan momentum

Dia berkonsentrasi tidak hanya pada konsumen akhir saja, tapi juga pada para

konsumen eksternal dan internal lain. Tiap orang yang berada dalam rantai konsumen-

pemasok tersebut, mulai dari perancang produk sampai pengguna akhir, adalah

pemasok dan konsumen. Selain itu, orang akan menjadi proses, melaksanakan

sejumlah perubahan atau kegiatan.

Seorang Penyusun Teori yang dihargai

Persatuan Ilmuwan dan Insinyur Jepang mengundang Dr. Juran ke Jepang, untuk

mengajari mereka prinsip-prinsip manajemen mutu selagi mereka membangun

kembali ekonomi negara tersebut. Bersama W. Edwards Deming, rekannya yang

lebih berwarna dan mungkin lebih terkenal yang berasal dari Amerika, Juran

menerima Penghargaan Harta Karun Suci Kelas Kedua dari Kaisar Hirohito di

Jepang. Dr. Juran menerbitkan kuliahnya dari Jepang dalam bukunya yang

berjudul Managerial Breakthrough (Terobosan Manajerial) pada tahun 1964. Pada

tahun 1979, Juran mendirikan Institut Juran untuk lebih memfasilitasi

pengungkapan gagasannya dengan lebih luas. Institut Juran saat ini menjadi salah

PROSES KONSUMEN PEMASOK

Page 39: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 39

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

satu perusahaan konsultasi manajemen mutu yang paling unggul di dunia, dan

intitut ini menerbitkan buku, buku kerja, video, dan materi lain untuk mendukung

penggunaan metode Dr Juran secara luas.

Page 40: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 40

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Orang Amerika yang pergi ke Jepang: Edward Deming

Edwards Deming menganggap pihak manajemen sangat

penting dan memikul tanggung jawab besar, baik di tingkat

individu maupun di tingkat perusahaan, dengan meyakini

bahwa manajemen bertanggung jawab atas 94% masalah

mutu. Empat belas butir rencananya adalah filosofi manajemen lengkap, yang bisa

diterapkan pada perusahaan besar ataupun kecil di sektor publik, swasta, maupun

layanan jasa:

• Menciptakan tujuan konstan yang mengarah ke perbaikan barang dan jasa

• Menggunakan filosofi baru. Kita tidak bisa lagi hidup dengan tingkat

penundaan, kesalahan dan kelalaian pekerja yang selama ini selalu diterima

• Mengurangi ketergantungan pada inspeksi massal. Selain daripada itu, kita

membutuhkan bukti statistik bahwa mutu telah terbangun dalam perusahaan

kita

• Menghentikan praktek memberikan hadiah pada perusahaan dengan

berdasarkan pada harga

• Menemukan masalah. Tugas pihak manajemenlah bekerja terus menerus

dalam sistem perusahaan

• Mengembangkan metode modern untuk pelatihan pekerjaan

• Mengembangkan metode modern penyeliaan pekerja di bagian produksi,

tanggung jawab mandor harus diubah dari mengawasi jumlah ke mengawasi

mutu pekerja

• Menghilangkan rasa takut, jadi tiap orang bisa bekerja dengan efektif untuk

perusahaan

• Memutuskan batasan antar bagian

• Menghilangkan sasaran, poster dan slogan numeris untuk serikat pekerja

yang menuntut tingkat produktifitas baru tanpa memberikan metode

• Menghilangkan standar kerja yang mengharuskan adanya kuota jumlah

Page 41: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 41

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

• Menghilangkan batasan yang ada diantara pekerja per jam dengan hak

mereka atas kebanggaan menjadi pekerja

• Mengembangkan program pendidikan dan pelatihan ulang yang hebat

• Menciptakan struktur di tataran manajemen tingkat atas yang akan

mendorong kinerja diatas target setiap hari

Dia meyakini bahwa pengunaan, dan tindakan berdasarkan, ke empat belas poin ini

adalah tanda bahwa pihak manajemen masih berniat bertahan dalam bidang usaha

tersebut.

Deming juga mendorong penggunaan pendekatan sistematis untuk pemecahan

masalah dan mengusulkan siklus PDCA5 yang sudah terkenal.

Siklus PDCA juga dikenal sebagai siklus Deming, meski sebenarnya siklus ini dibuat

oleh rekan Deming, Dr Shewhart. Siklus ini adalah

metode peningkatan universal, dan dengan demikian

mengurangi perbedaan antara persyaratan konsumen

dengan kinerja proses.

Siklus ini berkaitan dengan pembelajaran dan

peningkatan terus-menerus, mempelajari apa yang

bisa dipakai dan apa yang tidak bisa dipakai secara

sistemis; dan siklus tersebut berulang; setelah satu

siklus selesai, siklus berikutnya dimulai.

5 Secara komprehensif tentang sikuls PDCA lihat LU3.2.1

Page 42: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 42

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Philip Crosby: Paman Revolusi Mutu yang gembira

“Lakukan dengan Benar saat Pertama Kali”

Dr. Deming dan Dr. Juran adalah dua otak besar dalam revolusi

mutu. Keunggulan Phil Crosby dari mereka hanyalah karena dia

menemukan sebuah terminology untuk mutu yang bisa dipahami

oleh manusia biasa. Bukunya, “Kualitas tanpa Air Mata” dan

“Kualitas Gratis” sangat mudah dibaca, jadi banyak orang

membacanya. Dia mempopulerkan gagasan “beban karena

mutu yang buruk”, yaitu, menentukan seberapa besar beban

biaya yang harus dikeluarkan sebenarnya jika kita melakukan sesuatu dengan

buruk.

Seperti Frederick Taylor, gagasan-gagasan Philip Crosby berasal dari

pengalamannya di bagian perakitan. Dia menitik beratkan pada ‘Zero Defect’

(‘tanpa cela’), sama seperti fokus pada gerakan modern Six Sigma Quality.

Namun, Mr. Crosby segera menunjukkan bahwa ‘Zero Defect’ bukanlah berasal

bagian perakitan. Untuk menciptakan proses manufaktur yang ‘Zero Defect’, pihak

manajemen harus menentukan suasana dan situasi yang harus diikuti oleh para

pegawai. Jika pihak manajemen tidak menciptakan sistem dimana ‘Zero Defect’

jelas menjadi tujuan, maka mereka tidak bisa menyalahkan para pekerja jika

semuanya hancur dan terjadi banyak kekurangan. Kelebihan perusahaan yang

menerapkan sistem tersebut adalah penurunan drastis sumber daya tidak terpakai

dan jumlah waktu yang dihabiskan untuk memproduksi barang yang tidak

diinginkan oleh konsumen.

Philip B Crosby dikenal dengan konsep “Quality is Free” (“Mutu Gratis”) dan “Zero

Defects”, dan proses peningkatan mutunya didasarkan pada empat kemutlakan

mutunya:

• Mutu harus sesuai dengan persyaratan

• Sistem mutu adalah sistem pencegahan

• Standar kinerja terbaik adalah zero defect

• Pengukuran mutu adalah harga untuk ketidaksesuaian

Empat belas langkah peningkatan mutu Crosby adalah:

Page 43: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 43

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

• Management is committed to a formalised quality policy

• Pihak manajemen harus berkomitmen untuk merumuskan kebijakan mutu

• Membentuk tim peningkatan mutu (QIT) di tingkat manajemen dengan

tanggung jawab untuk perencanaan dan pelaksanaan proses peningkatan mutu

• Menentukan dimana masalah mutu saat ini dan yang akan datang berada

• Mengevaluasi beban mutu dan menjelaskan kegunaannya sebagai sarana pihak

manajemen untuk menghitung sisa

• Meningkatkan kesadaran dan perhatian personal atas mutu diantara para

pegawai

• Melakukan tindakan perbaikan, menggunakan sistem formal yang telah ada

untuk menghilangkan akar masalah.

• Menyusun program dan komite zero defects

• Melatih semua pegawai dalam peningkatan mutu

• Menentukan Hari Tanpa Cela untuk menyampaikan perubahan dan saat pihak

manajemen berkomitmen ulang dan para pegawai mulai berkomitmen.

• Mendorong individu dan kelompok menentukan tujuan peningkatan

• Mendorong para pegawai untuk berkomunikasi dengan pihak manajemen

tentang hambatan apapun yang mereka hadapi dalam mencapai tujuan

peningkatan mereka.

• Memberikan pengakuan resmi pada semua partisipan

• Membentuk dewan mutu untuk pembagian informasi manajemen mutu

• Melakukan segalanya dari ulang lagi—membentuk tim peningkatan mutu yang

baru

Page 44: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 44

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Metode Taguchi dan Taguchi—Mutu Cepat dan Praktis

Setelah PD II para perusahaan manufaktur Jepang berjuang untuk

tetap hidup dengan sumber daya yang sangat terbatas. Jika bukan

karena kemajuan Taguchi, negara itu mungkin masih terombang-

ambing sendirian seperti dulu. Taguchi merevolusi proses

manufaktur di Jepang melalui penghematan biaya. Dia tahu, seperti

juga para ahli lainnya, bahwa proses manufaktur dipengaruhi oleh

pengaruh dari luar, yang disebut ‘noise’ (bising).

Dr Genichi Taguchi yakin

bahwa rancangan produk yang

lebih disukai adalah produk

yang kekar atau tidak peka

terhadap berbagai variasi

proses manufaktur, daripada

mencoba mengontrol semua

variasi yang muncul selama

proses manufaktur tersebut.

Untuk menjalankan gagasan

ini, dia menggunakan

pengetahuan rancangan eksperimental yang telah ditentukan sebelumnya dan

membuatnya lebih bisa digunakan dan lebih praktis untuk para profesional mutu.

Pesannya lebih memperhatikan optimalisasi rutinitas produk dan proses sebelum

kegiatan manufaktur daripada memperhatikan mutu melalui inspeksi. Mutu dan

reliabilitas didorong ke belakang sampai ke tahap perancangan dimana kedua hal

tersebut harusnya berada, dan dia memecah mutu menjadi tiga tahap:

• Rancangan sistem

• Rancangan parameter

• Rancangan toleransi

“Metodologi Taguchi” pada dasarnya adalah metode ‘prototyping’ (purwarupa) yang

memungkinkan pada perancang menentukan seting yang paling optimal untuk

menghasilkan produk yang kekar yang bisa bertahan selama proses manufaktur, dari

waktu ke waktu, dari satu potongan ke potongan lain, dan memberikan apa yang

Robust product design

Rancangan produk yang kekar

Parameter design

Rancangan parameter

Statistical process control

Kontrol proses secara statistik

Product inspection

Inspeksi Produk

Page 45: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 45

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

diinginkan oleh konsumen. Saat ini, berbagai perusahaan melihat hubungan erat antara

metode Taguchi, yang bisa dipandang lewat sebuah continuum, dengan penyebaran

fungsi mutu (QFD).

Page 46: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 46

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Kaoru Ishikawa: jaminan mutu

Kaoru Ishikawa ingin mengubah cara pandang orang terhadap

pekerjaan. Dia mendorong para manajer untuk menentang

perasaan puas hanya dengan meningkatkan mutu produk, dan

bersikeras bahwa peningkatan mutu selalu bisa selangkah lebih

maju. Pandangannya tentang kontrol mutu di seluruh bagian

perusahaan (CWQC). Ini berarti bahwa seorang konsumen akan

terus menerima layanan bahkan setelah menerima produknya.

Layanan ini akan diperluas sampai ke seluruh bagian perusahaan

di semua tingkat manajemen, dan bahkan melampaui perusahaan itu sendiri ke

dalam kehidupan sehari-hari semua orang yang terlewat. Menurut Ishikawa

peningkatan mutu adalah proses terus menerus, dan selalu bisa dibawa selangkah

lebih jauh.

Salah satu fitur kontrol mutu di seluruh bagian perusahaan berada pada

fondasinya, filosofi manajemen Jaminan Kualitas:

“Untuk memastikan mutu sama yang bisa dibeli oleh konsumen dan menggunakan

produk untuk jangka panjang dengan kepuasan dan perasaan aman”

Ada tiga sudut pandang dalam jaminan mutu:

• Inspeksi prinsip prioritas

• Proses prinsip prioritas

• Prinsip prioritas pengembangan produk baru

Inti jaminan mutu tidak bisa disadari hanya berdasarkan inspeksi. Ini karena tidak

peduli betapapun ketatnya inspeksi dilakukan, hanya inspeksi saja tidak akan bisa

menghilangkan produk bercela (cacat) sepenuhnya. Maka mutu harus muncul dari

tahap manufaktur, bahkan dari tahap perancangan proyek. Ishikawa menekankan

bahwa jaminan mutu harus didasarkan pada proses dan prinsip prioritas

pengembangan produk baru.

Maka, kontrol mutu harus diterapkan dari tahap awal penelitian pasar dan

pengembangan produk, melalui produksi dan penjualan.

Dengan diagram sebab akibatnya (juga disebut diagram Ishikawa atau diagram

“fishbone” (tulang ikan) pemimpin manajemen ini membuat kemajuan yang

signifikan dan spesifik dalam peningkatan mutu. Dengan menggunakan diagram

Page 47: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 47

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

baru ini, pengguna bisa melihat semua kemungkinan penyebab dari suatu hasil,

dan mudah-mudahan bisa mencari akar ketidak sempurnaan proses. Dengan

menunjukkan akar masalah, diagram ini memberikan peningkatan mutu dari

“bottom up” (“bawah sampai atas”)

Dr.W.Edwards Deming - salah satu kolega Isikawa – mengadopsi diagram ini dan

menggunakannya untuk mengajarkan Total Quality Control (Kontrol Mutu Total) di

Jepang sejak Perang Dunia ke II. Baik Ishikawa maupun Deming menggunakan

diagram ini sebagai satu alat perangkat pertama dalam proses manajemen mutu.

Ishikawa juga memperlihatkan keutamaan dari 7 perangkat mutu6:

• control chart,

• run chart,

• histogram,

• scatter diagram,

• Pareto chart,

• Flowchart.

6 Keterangan secara komprehensif tentang the seven quality tools lihat LU3.2

Page 48: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 48

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Selain itu, Ishikawa juga menggali konsep lingkaran mutu. Lingkaran mutu

adalah teknik manajemen partisipatif yang terdiri dari:

• Menerapkan kontrol mutu secara statistik.

• Meningkatkan tanggung jawab untuk mengontrol mutu ke seluruh bagian

perusahaan.

Ide dasar dibelakang kegiatan lingkaran QC yang dilakukan, sebagai bagian dari

kegiatan CWQC, seperti berikut:

• Berkontribusi untuk perbaikan dan pengembangan kewirausahaan

• Menghargai kemanusiaan dan membangun hidup yang bermafaat dan tempat

pekerjaan yang menyenangkan

• Menunjukkan kemampuan manusia secara utuh dan pada akhirnya

menimbulkan kemungkinan tidak terbatas

Sepuluh konsep dasar untuk Kegiatan Circle QC:

• perkembangan diri

• Kesukarelaan

• kegiatan-kegiatan kelompok

• semua berpartisipasi

• menggunakan teknik control mutu

• kegiatan-kegiatan yang sangat terkait dengan tempat kerja

• meningkatkan dan tidak pernah mengakhiri Kegiatan Lingkaran QC

• pengembangan timbal balik

• kreatifitas

• kesadaran mutu, kesadaran masalah, kesadaran perbaikan

Fitur utama untuk Kontrol Mutu di seluruh bagian perusahaan (CWQC) adalah filosofi

manajerial tentang jaminan mutu yang disadari melalui manajemen kebijakan dan

manajemen harian sebagai inti dan partisipasi semua pegawai dalam kontrol mutu di

semua bagian melalui lingkaran QC.

Page 49: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 49

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Sekarang kerjakan tugas QU3.1-AS5/7 “GURU MANAJEMEN

Mutu I” yang bisas audara temukan di Bagian Tugas di akhir Unit

Pembelajaran ini. Ingatlah untuk selalu mengikuti catatan

panduan yang terkait dengan Jurnal Pembelajaran dan Bukti

Portofolio

Sekarang kerjakan tugas QU3.1-AS6/7 “GURU MANAJEMEN

MUTU II” yang bisa saudara temukan di Bagian Tugas di akhir

Unit Pembelajaran ini. Ingatlah untuk selalu mengikuti catatan

panduan yang terkait dengan Jurnal Pembelajaran dan Bukti

Portofolio

Sekarang kerjakan tugas QU3.1-AS7/7 “GURU MANAJEMEN

Mutu III” yang bisa saudara temukan di Bagian Tugas di akhir

Unit Pembelajaran ini. Ingatlah untuk selalu mengikuti catatan

panduan yang terkait dengan Jurnal Pembelajaran dan Bukti

Portofolio

Page 50: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 50

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

4 DAFTAR TUGAS

Judul Tugas Perkiraan

Waktu

Pembelajaran

QU 3.1-AS1/7 LATIHAN PEMBELAJARAN “PERJALANAN” 20’

QU 3.1-AS1/7 LATIHAN PEMBELAJARAN “ENAM TOPI

PEMIKIRAN”

30’

QU 3.1-AS3/7 LATIHAN PEMBELAJARAN “DILEMA

TAHANAN” 30’

QU 3.1- AS4/7 LATIHAN PEMBELAJARAN “DELAPAN

PRINSIP MUTU”

20’

QU 3.5 -AS5/7 LATIHAN PEMBELAJARAN “GURU

MANAJEMEN MUTU I”

40’

QU 3.6-AS6/7 LATIHAN PEMBELAJARAN “GURU

MANAJEMEN MUTU II”

25’

QU 3.7-AS7/7 LATIHAN PEMBELAJARAN “GURU

MANAJEMEN MUTU III”

25’

Page 51: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 51

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

QU 3-1. AS 1/7 LATIHAN

PEMBELAJARAN “PERJALANAN”

PERKIRAAN WAKTU PEMBELAJARAN:

20’

Tujuan pembelajaran: mempraktekkan Berfikir dengan orientasi mutu

Mengingat Berapa banyak cara yang bisa saudara gunakan untuk pindah

dari satu tempat ke tempat lain? Daftarkan dan gambar semua

cara yang saudara tahu. Jelaskan salah satu kendaraan yang

ada dalam daftar yang saudara buat, buat sebuah diagram dan

beri label di tiap bagiannya. Kumpulkan gambar ‘alat

transportasi’ dari majalah atau koran—buatlah sebuah poster

lengkap dengan keterangannya.

Memahami Bagaimana saudara pulang dari sekolah ke rumah? Jelaskan

metode perjalanan saudara dan gambarlah peta. Buat sebuah

drama singkat tentang sebuah alat transportasi modern.

Jelaskan bagaimana perasaan saudara saat saudara pertama

kali naik sepeda. Jadikan meja saudara sebagai bentuk

transportasi tersebut.

Menerapkan Jelaskan mengapa sejumlah kendaraan berukuran besar dan

kendaraan lainnya berukuran kecil. Tuliskan cerita tentang

kegunaan keduanya. Surveilah sepuluh orang anak untuk

mengetahui jenis sepeda apa yang mereka pakai. Tampilkan

dalam bentuk diagram atau grafik.

Menganalisis Buat sebuah puzzle tentang anak-anak yang menaiki sepeda

dengan berbahaya. Masalah apa yang ada dalam bentuk

transportasi modern dan pengunaannya – buat laporan.

Bandingkan perahu dengan pesawat.

Mengevaluasi Perubahan apa yang akan saudara rekomendasikan untuk

aturan lalu lintas agar bisa mencegah kecelakaan lalu lintas?

Perdebatkan apakah kita seharusnya bisa membeli bahan bakar

Page 52: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 52

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

kendaraan dengan harga lebih murah. Buat daftar alat

transportasi dan urutkan dari yang paling lambat sampai yang

paling cepat, dsb.

Menciptakan Ciptakan sebuah kendaraan. Gambar atau susun kendaraan

tersebut dengan merencanakannya secermat mungkin terlebih

dulu. Jenis kendaraan apa yang mungkin ada dalam waktu dua

puluh tahun ke depan? Bahas, tuliskan hasilnya dan laporkan

di depan kelas. Tulis sebuah lagu tentang bepergian

menggunakan berbagai alat transportasi.

QU 3-1. AS 2/7 LATIHAN PEMBELAJARAN “ENAM TOPI

PEMIKIRAN”

PERKIRAAN WAKTU PEMBELAJARAN: 30’

Tujuan pembelajaran: menggambarkan pemikiran saudara sendiri dan

untuk mengenali berbagai pemikiran yang dibutuhkan dalam berbagai

situasi pembelajaran

Enam Topi Pemikiran: Informasi Orangtua (ayah dan ibu)

Pada awal tahun 1980-an Dr. Edward de Bono menemukan metode Enam Topi

Pemikiran. Metode ini adalah kerangka kerja untuk pemikiran. Metode ini

mengharuskan siswa (dan guru), untuk memperluas cara pikir mereka tentang

sebuah topik dengan cara memakai sejumlah topi ‘pemikiran’ yang berbeda.

Perusahaan-perusahaan seperti Prudential Insurance, IBM, Federal Expres, British

Airways, Polaroid, Pepsico, DuPont, dan Nippon Telephone and Telegraph, yang

mungkin merupakan perusahaan terbesar di dunia, menggunakan Enam Topi

Page 53: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 53

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Pemikiran.

Keenam topi ini mewakili enam mode pemikiran dan merupakan arah berpikir

daripada sekedar label untuk pemikiran. Ini berarti, topi-topi ini digunakan secara

proaktif, daripada reaktif.

Saudara akan menggunakan Enam Topi Pemikiran untuk:

• Membahas topik

• Memecahkan masalah

• Menggali alternatif

• Mengambil keputusan

• Meneliti, menyusun dan menulis laporan

• Curah gagasan

Sekilas tentang Enam Topi Pemikiran:

• Pemikiran Topi Putih mengidentifikasi fakta dan rincian sebuah topik

• Pemikiran Topi Hitam mengamati masalah-masalah yang berhubungan

dengan sebuah topik

• Pemikiran topi Kuning berfokus pada aspek-aspek positif sebuah topik

• Pemikiran topi Merah memandang sebuah topik dari sudut pandang emosi

dan perasaan

• Pemikiran topi Hijau membutuhkan kreatifitas, imajinasi dan pemikiran

lateral tentang sebuah topik

• Pemikiran Topi Biru berfokus pada perenungan, metakognitif (memikirkan

tentang pemikiran pada yang dibutuhkan), dan perlunya memahami gambar

besarnya.

Topi Penjelasan De Bono

menyuruh

memikirkan

tentang…

Pertanyaan utama

Topi

Putih

• Berfokus langsung

pada informasi yang

tersedia

• Fakta

• Informasi netral

• TANPA bantahan atau

Kertas Kosong

Hasil printout

komputer

1. Informasi apa

yang kita miliki?

2. Informasi apa

yang tidak ada?

3. Bagaimana kita

Page 54: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 54

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

memberikan usulan bisa mendapatkan

informasi yang kita

butuhkan?

Topi

Merah

• emosi

• perasaan

• naluri

• intuisi

• kesukaan dan

ketidaksukaan

Api dan

kehangatan

1. Apa yang saudara

sukai dari gagasan

ini?

2. Bagaimana

perasaan saudara

tentang hal ini?

3. Apa yang tidak

saudara sukai dari hal

ini?

Topi

Hitam

• Topi yang paling

sering digunakan

• memperhatikan

kebenaran dan

kenyataan

• Topi pemikiran kritis

• Mencegah kita

melakukan kesalahan

Hakim yang

tegas

1. Apakah ini akan

berhasil?

2. Apakah ini cocok?

3. Apa saja bahaya

dan masalahnya?

Topi

Kuning

• Kelebihan sebuah

gagasan

• Topi kuning adalah

jenis yang penuh

harapan dan logis, jadi

harus selalu ada

alasan dibalik tiap

harapan

• Ingin mencari dan

menunjukkan

kelebihan tersebut

Sinar matahari

dan optimisme

1. Apa kelebihannya?

2. Mengapa ini pasti

berhasil?

Topi

Hijau

• Topi ‘aktif’

• digunakan untuk

pemikiran kreatif

• Memperhatikan

Rumput, pohon,

tanaman dan

pertumbuhan

Pertanyaan utamanya

harus berfokus pada:

1. Penggalian gagasan

Page 55: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 55

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

usulan, saran,

gagasan baru,

alternative baru, solusi

dan penemuan baru

• menekankan

‘kebaruan’

2. Usulan dan saran

3. Alternatif

4. Gagasan-gagasan

baru

5. Provokasi

Topi

Biru

• garis besar

• kontrol proses

• diatas pemikiran,

memandang

pemikiran itu sendiri

• Memikirkan tentang

pemikiran!

Langit Biru

(diatas

segalanya)

Konduktor

orkestra

Jenis pemikiran apa

yang dibutuhkan?

Dimana kita

sekarang?

Apa langkah

selanjutnya?

Sebelumnya kita telah

sampai ke mana saja?

Bagi kelas menjadi kelompok-kelompok yang terdiri dari minimal 5-6 orang. Tiap

anggota kelompok menuliskan namanya di kartu warna, dan pemikiran mana yang

paling bisa diterapkan padanya. Tiap anggota bertukar kartu warna ke teman di

sebelahnya hingga tiap orang akhirnya akan mendapatkan profil topi pemikiran

yang paling baik untuknya menurut pandangannya sendiri dan menurut pandangan

para pengamat.

Bahas hasilnya dalam diskusi panel bersama guru dan teman-teman sekelas.

Page 56: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 56

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

QU 3-1. AS 3/7 LATIHAN PEMBELAJARAN “DILEMA TAHANAN”

PERKIRAAN WAKTU PEMBELAJARAN: 30’

Tujuan Pembelajaran: untuk memahami pentingnya kerjasama dalam

pengambilan keputusan

Situasinya

Permainan ini mendapatkan namanya dari situasi hipotesis berikut: bayangkan

dua orang penjahat ditahan karena diduga melakukan kejahatan bersama-sama.

Namun, polisi tidak memiliki bukti yang cukup untuk menjadikan mereka

tersangka. Kedua tahanan ini kemudian dipisahkan satu sama lain, dan polisi

mendatangi mereka satu per satu untuk memberikan tawaran: orang yang

memberikan bukti terhadap kejahatan orang yang satu lagi akan dibebaskan.

Jika keduanya tidak menerima tawaran tersebut, mereka hanya terbukti tidak

mau bekerja sama dengan polisi, dan keduanya akan mendapatkan hukuman

yang sangat ringan karena kekurangan bukti. Mereka berdua akan untung.

Namun, jika salah satu dari mereka mengkhianati temannya, dengan mengaku

pada polisi, orang yang mengadu tersebut akan lebih untung, sebab dia akan

bebas; orang yang tetap diam, di sisi lain, akan menerima hukuman penuh

karena tidak mau bekerja sama dengan polisi, dan tidak ada bukti yang cukup.

Jika keduanya saling mengkhianati, keduanya akan dihukum, namun tidak

separah jika mereka tidak bicara apa-apa. Dilemanya adalah kenyataan bahwa

tiap tahanan tersebut hanya boleh memilih satu diantara dua pilihan, tapi tidak

bisa membuat keputusan yang bagus tanpa mengetahui yang dilakukan oleh

orang yang satu lagi.

Distribusi untung rugi seperti ini sangat sering terjadi di berbagai situasi, karena

orang yang bekerja sama yang tindakannya tidak dibalas setimpal akan

kehilangan sumber daya (kepercayaan) pada orang yang berkhianat, tanpa

satupun dari mereka mampu mendapatkan keuntungan tambahan dari

‘sinergisnya’ kerjasama mereka. Untuk gampangnya, kita bisa membayangkan

dilema Tahanan sebagai jumlah nol selama tidak ada kerjasama timbal balik:

masing-masing mendapat 0 jika keduanya berkhianat, atau saat salah satu dari

mereka bekerja sama, si pengkhianat mendapat + 10 dan si pekerjasama

Page 57: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 57

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

mendapat -10, yang jika dijumlahkan hasilnya 0. Disisi lain, jika keduanya

bekerjasama hasil sinergi mereka memberikan nilai tambah yang membuat

jumlahnya menjadi positif: masing-masing mendapat 5, berarti totalnya 10.

Kedua pemain dalam permainan ini bisa memilih diantara dua gerakan, baik

“bekerja sama” atau “mengkhianati”. Gagasannya adalah bahwa tiap pemain

mendapatkan keuntungan jika bekerja sama, namun jika hanya satu orang yang

bekerja sama, orang yang satunya, yang berkhianat, akan mendapatkan

keuntungan yang lebih banyak. Jika keduanya saling mengkhianati, keduanya

kalah (atau mendapat sedikit sekali keuntungan) namun tidak sebesar

pekerjasama yang ‘curang’ yang kerjasamanya tidak mendapat balasan yang

setimpal. Keseluruhan situasi permainan ini dan berbagai kemungkinan hasilnya

terangkum di tabel 1, dimana “titik-titik” hipotesis diberikan sebagai contoh cara

penghitungan berbagai hasil yang berbeda tersebut.

Tindakan A\Tindakan B Bekerja sama Berkhianat

Bekerja sama Cukup bagus [+ 5] Buruk [ - 10]

Berkhianat Bagus [+ 10] Kejam[0]

Tabel 1: hasil untuk actor A (dengan kata-kata, dan dalam ‘titik-titik’ hipotesis)

tergantung pada kombinasi tindakan A dan B, dalam simulasi permainan ‘dilema

tahanan’ . Skema yang sama juga bisa diterapkan untuk hasil penghitungan

untuk B.

Briefing ulang

Keuntungan dari kerjasama timbal balik (5) dalam dilema tahanan tetap lebih

kecil dari keuntungan yang didapat dari pengkhianatan satu pihak (10), sehingga

akan selalu ada “godaan” untuk berkhianat. Asumsi ini tidak sepenuhnya valid.

Misalnya, kita mudah saja membayangkan dua ekor serigala yang bersama-sama

bisa membunuh hewan yang dua kali lebih besar dari hewan yang mungkin bisa

dibunuh oleh salah satu dari mereka. Bahkan jika serigala yang mementingkan

temannya membunuh kelinci dan memberikannya pada serigala satunya, dan

serigala satunya itu tidak melakukan apapun untuk membalasnya, serigala yang

egois pasti akan makan lebih sedikit dibanding jika dia membantu temannya

membunuh rusa. Namun kita pasti beranggapan bahwa dampak sinergisnya

lebih sedikit dibanding keuntungan yang didapat dari pengkhianatan (misalnya,

membiarkan orang membantu saudara tanpa melakukan apapun untuk

Page 58: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 58

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

membalasnya).

Hal ini realistis jika kita mempertimbangkan fakta bahwa sinergi tersebut

biasanya hanya bisa mendapatkan kekuatan maksimalnya setelah proses

jangka panjang hubungan timbal-balik (membunuh rusa adalah usaha yang

cukup rumit dan makan waktu). Dilema tahanan dimaksudkan untuk meneliti

pengambilan keputusan jangka pendek dimana para aktornya tidak memiliki

ekspektasi khusus atas interaksi atau pertemuan di masa depan (seperti dalam

kasus asli tahanan yang dipenjara). Ini adalah situasi normal selama evolusi

variasi buta dan penyimpanan selektif. Kerjasama jangka panjang hanya bisa

berevolusi setelah kerjasama jangka pendek telah dipilih: evolusi bersifat

kumulatif, menambahkan peningkatan kecil diatas peningkatan kecil yang sudah

ada, tapi tidak pernah membuat lompatan besar yang membabi buta.

Masalah yang ada dengan dilema tahanan ini adalah bahwa jika kedua pembuat

keputusan tersebut sangat rasional, mereka tidak akan pernah bekerjasama.

Memang pengambilan keputusan rasional berarti bahwa saudara mengambil

keputusan yang paling baik untuk anda terlepas dari apapun yang dipilih oleh

orang lain. Anggap saja orang lain itu akan berkhianat, maka rasional jika

saudara mengkhianati diri sendiri: saudara tidak akan mendapatkan apa-apa,

namun jika saudara tidak berkhianat, saudara akan mengalami kerugian -10.

Jika kita anggap orang lain itu akan bekerja sama, maka saudara akan tetap

untung, namun saudara akan lebih untung jika saudara tidak bekerja sama, jadi

pilihan yang paling rasional disini adalah berkhianat. Masalahnya, jika kedua

orang ini sama-sama rasional, keduanya akan memutuskan untuk berkhianat,

dan tak seorangpun yang akan untung. Namun jika keduanya sama-sama ‘tidak

rasional’ dan memutuskan untuk bekerja sama, keduanya akan mendapat untung

5.

Page 59: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 59

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

QU 3-1. AS4/7 LATIHAN PEMBELAJARAN “DELAPAN PRINSIP

MUTU”

PERKIRAAN WAKTU PEMBELAJARAN: 20’

Tujuan pembelajaran: mengetahui pentingnya delapan prinsip mutu dan

menghapalnya

Kelas dibagi menjadi dua kelompok. Tiap kelompok harus mengetahui

kelebihan utama dan penerapan empat prinsip mutu

Tunjuk seorang ketua kelompok untuk mengumpulkan hasil sesi brainstorming

kalian

Teknik curah gagasan

Selama sesi brainstorming, bersiaplah memberikan ide yang akan membantu

mendorong teman sekelas atau jika mereka kesulitan atau mulai mencari

tantangan dari satu sudut pandang lain. Saat gagasan mulai melambat,

dorong gagasan tersebut sampai menghasilkan se-‘X’ kemungkinan ide. Atau

beritahu mereka saudara ingin mengumpulkan ide sebanyak mungkin dalam

sekian menit.

Menuliskannya

Sebelum brainstorming (curah gagasan) verbal mulai, tiap partisipan diminta

menuliskan gagasan di atas kertas atau kartu indeks. Kemudian kumpulkan

semua gagasan dan bagikan lagi secara acak. Tidak masalah jika para

partisipan mendapatkan idenya sendiri. Secara bergantian tiap orang harus

membacakan gagasan yang diterimanya tersebut. Ini memungkinkan

gagasan diberikan tanpa identitas pencetus gagasan tersebut dan

memungkinkan sejumlah ide muncul tanpa harus membuat pencetusnya

malu. Setelah semua gagasan ini dibacakan, mulailah brainstorming dalam

kelompok.

Tambahkan satu Gagasan

Page 60: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 60

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Berikan setumpuk kartu indeks pada tiap partisipan. Minta tiap orang

menuliskan gagasan mereka dan memberikan kartu yang telah ditulisi

tersebut ke orang di sebelah kirinya. Saat partisipan mendapatkan kartu

baru, dia harus membacanya, menulis gagasan lain, dan memberikannya ke

orang yang ada di sebelah kirinya. Ini terus dilanjutkan sampai semua kartu

telah ditulisi oleh semua orang. Jika seseorang tidak bisa menuliskan

gagasan, dia harus menuliskan sebuah pertanyaan dan orang lain bisa mulai

menjawabnya. Dalam brainstorming seperti ini, sesinya akan berjalan lambat

sebab para partisipan membutuhkan waktu lebih untuk membaca gagasan

dan menjawab pertanyaan. Fasilitator kemudian akan mengumpulkan semua

kartu dan menyusunnya per kategori.

Sejumlah ahli menyarankan agar partisipan diminta melihat semua kartu

tersebut dan mencari gagasan yang paling kreatif, paling praktis, paling bisa

dilakukan oleh siapa saja, dan sebagainya.

Selalu ingat bahwa brainstorming hanyalah sepertiga dari keseluruhan proses

pemecahan masalah. Proses ini memunculkan gagasan. Setelah itu, terserah

partisipan dan pemimpin kelompok untuk menyusun gagasan-gagasan ini dan

menentukan apa yang harus dilakukan dengan tiap gagasan tersebut. Bahas

hasilnya bersama kelompok dan bersama kelas.

• Apakah prinsip-prinsip tersebut berguna bagi pengembangan sekolah

dan perusahaan? Jika ya kenapa?

• Selama sesi brainstorming apakah saudara menemukan kelebihan

utama lain atau kemungkinan penerapan lain untuk prinsip tertentu?

Page 61: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 61

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

QU3-1 AS 5/7 LATIHAN PEMBELAJARAN “GURU MANAJEMEN

MUTU I”

PERKIRAAN WAKTU PEMBELAJARAN: 40 MENIT

Tujuan pembelajaran: Mencari informasi tentang guru manajemen mutu

dan mempersiapkan presentasi tentang tema-tema utama sekitar orang ini.

Bacaan:

Siapkan presentasi tentang guru manajemen mutu untuk minggu depan

Kelas dibagi menjadi 6 (atau 7) kelompok siswa.

Anda dan kelompok anda akan menggali tentang salah satu dari enam guru yang

dijelaskan dalam Artikel 3:Guru manajemen mutu

Siapkan presentasi 3 menit tentang guru tersebut. Baca artikel tersebut dan coba

cari sumber informasi lain, seperti buku di perpustakaan atau tulisan di Internet.

Dalam presentasi anda cobalah untuk meyakinkan teman-teman sekelas mengapa

guru tersebut merupakan pemikir terbesar dalam manajemen mutu. Beritahu

mereka tentang kehidupan pribadi guru ini, atau hal-hal penting yang ia temukan

atau ia cari.

Page 62: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 62

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

QU3-1 AS 6/7 LATIHAN PEMBELAJARAN IC: GURU

MANAJEMEN MUTU II

PERKIRAAN WAKTU PEMBELAJARAN: 25 MENIT

Tujuan pembelajaran: Menyampaikan presentasi yang meyakinkan

Saudara telah mempersiapkan (bersama kelompok) presentasi tentang guru

manajemen mutu. Sekarang saudara akan diberikan waktu maksimal 3 menit

untuk mempresentasikan tentang guru dalam tugas saudara.

Buat catatan tentang guru yang dipresentasikan dalam tugas teman saudara.

Catatan

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

Page 63: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 63

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

QU3.1 AS7/7 LATIHAN PEMBELAJARAN OC: GURU MANAJEMEN

MUTU III

PERKIRAAN WAKTU PEMBELAJARAN: 25 Menit

Tujuan pembelajaran: Menggali ‘pemikir-pemikir besar’ untuk manajemen

mutu

Siapa, menurut pendapat saudara, guru manajemen mutu yang paling penting?

Jelaskan alasannya dengan 3 kalimat.

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

Bagaimana saudara memandang gagasan guru tersebut jika dihubungkan dengan

organisasi-organisasi di Indonesia?

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

Page 64: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 64

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

BIBLIOGRAPHY and WEBOGRAPHY

(Department of Education, Queensland, A guide to Productive Pedagogies:

Beaumant, L., R. ISO 9001: the standard interpretation. The international standard fot

Quality Management Systems, Simply Quality, Middletown, 2000, third revision.

Bergenhenegouwen, L.,B. (2001). Change over to the new ISO 9000- series

(Overstappen op de nieuwe ISO 900-serie). KAM – management, 3, Delft.

Claessen, J.,J.,H., Gobbels, M., W., Hortensius, D. (2003). Auditing. Kam-management

4.

Classroom reflection manual , 2002, p. 1)

De Bono, Edward. (1992). Teach Your Child How to Think. London : Viking.

Dorr. D., C. (2006). Perform with processes.(Presteren met processen), Kluwer,

Deventer.

Gerritsen, R., Van den Berg, O., (2005). KAM- managment in practice (de praktijk).

Kluwer, Deventer.

Hoyle, D. (2007). ISO 9000 Quality systems handbook. Butterwirth-Heinemann.

http://www.calcuttayellowpages.com/adver/106808about-qcfi-kolkata-chapter.html

http://www.isixsigma.com/offsite.asp?A=Fr&Url=http://www.qualitydigest.com/feb00/ht

ml/measure.html

KAM –management 5, ISO 9001 for SME , 2003, Delft.

Mary Lou Uy Onglatco, “Japanese quality control circles, features, effects, and problems”,

Asian Productivity Organisation, 1988.

McConnell, J. ( 1986). The seven tolls of TQC. Delaware books.

Ool, van, p.,h.,j.,m. (2001). Quality pocketbook. Elsevier.

Page 65: Learning Unit Qu-3.1 2008-V01 Terjemahan

P E NG E M B A N G AN M UT U & P E ND E K AT A NN YA B AH AN UN T UK MA H A S I S W A – S EM E S TE R 3

U N I T P E M B E L A J A R A N Q U-3 .1 P E N G E NA L AN SMM, B AR AB AR A M A R CE L I S / S A RA CO L O N N A 65

E D I S I : A RE V I S I : 0 TAN G GA L 19 /05 /2 008

Quality management systems, fundamentals and vocabulary. (2005) International

standard, Switzerland.

ReVelle, J.,B. (2004) Quality Essentials, a reference guide from A to Z. ASQ Quality

press, Milwaukee, Wisconsin.

Tague, N., R. (2005). Quality Toolbox. ASQ Quality press, Milwaukee, Wisconsin.

To find out more about some of the management tools that have been developed from

Shewhart and other quality pioneers, check on the SkyMark Management Tools page

http://www.skymark.com

Van Dam, N.,H.,M., Marcus, J.,A. (2000). Organisation and Management, a practice

oriented apprach (een praktijkgerichte benadering), EPN, Houten.

Vries, de, H.,J. (2002). KAM-management 2, Procedures for ISO 9000:2000,Delft.

William Mohr, Harriet Mohr, “Quality Circles, CHANGING Images of people at work””,

Addison Wesley Publishing Company, 1983.