6 mei 2020 - iai globaliaiglobal.or.id/v03/files/primary financial statements.pdf · 7 laporan arus...
TRANSCRIPT
-
1
Draf Eksposur Laporan Keuangan Utama (DE LKU)
Exposure Draft Primary Financial Statement (ED PFS)
6 Mei 2020
Materi ini dipersiapkan sebagai bahan pembahasan isu terkait, dan tidak merepresentasikan posisi DSAK IAI atas isu tersebut. Posisi DSAK IAI hanya
ditentukan setelah melalui due process procedure dan proses pembahasan sebagaimana dipersyaratkan oleh IAI
-
PEMBAHASAN
No Topik Pembahasan
1 Latar Belakang & Ruang Lingkup DE LKU
2 Subtotal & Definisi Kategori dalam Laporan Laba Rugi (P1-P7)
3 Prinsip untuk Agregasi & Disagregasi (P8)
4 Analisis Beban Operasi secara “Sifat” dan “Fungsi” (P9)
5 “Unusual Income & Expense” (P10)
6 “Management Performance Measures”(MPM) & “EBITDA” (P11 & P12)
7 Laporan Arus Kas (P13)
8 Tanggapan lainnya (P14)
2
Notes: P: Pertanyaan
-
1. LATAR BELAKANG & RUANG LINGKUP DE LKU
Tujuan untuk meningkatkan cara informasi dikomunikasikan dalam laporan keuangan,khususnya pada laporan laba rugi.
Usulan 1. menyajikan subtotal baru dalam laporan laba rugi, 2. disagregasi informasi, 3.mengungkapkan informasi “MPM”.
IASB mengusulkan untuk menerbitkan Standar IFRS baru, mengganti IAS 1, danmengamendemen beberapa Standar IFRS.
Langkah berikutnya IASB akan mempertimbangkan masukkan dari stakeholders ataspertanyaan DE dalam mengembangkan persyaratan final tersebut.
Tanggal tutup Komentar sampai dengan 30 September 2020.
3
-
1. LATAR BELAKANG & RUANG LINGKUP DE LKU
Draf Eksposur ini merespon permintaan dari investor kepada IASB untuk melakukanperbaikan standar akuntansi terkait pelaporan kinerja entitas.
4
Isu dari Investor Usulan utama IASB
1 Kebutuhan komparasi laporan laba rugi
antar perusahaan
Mensyaratkan perusahaan untuk menyajikan
tambahan subtotal dalam laporan laba rugi
2 Kebutuhan informasi yang lebih detail
dan informasi yang dikelompokkan
Memperkuat persyaratan untuk melakukan
disagregasi informasi dalam laporan keuangan
3 Informasi ukuran kinerja yang
didefinisikan oleh manajemen
perusahaan agar disajikan dengan cara
yang lebih transparan dan disiplin
Mensyaratkan perusahaan untuk melakukan
pengungkapan & rekonsiliasi informasi mengenai
“management performance measures”.
-
2. SUBTOTAL & DEFINISI KATEGORI DALAM LAPORANLABA RUGI
➢IAS 1 Penyajian Laporan Keuangan tidak mensyaratkan subtotalkhusus diantara “pendapatan” dan “laba atau rugi”.
➢Sebagai akibatnya, menimbulkan keberagaman struktur dan isi darilaporan laba rugi & membuat kesulitan bagi investor dalammelakukan komparasi kinerja keuangan perusahaan.
5
-
CONTOH KEBERAGAMAN STRUKTUR DAN ISI LAPORAN LABARUGI SUATU PERUSAHAAN
6
Perusahaan A Perusahaan B
Revenue Revenue
Net interest on defined
benefit liabilities
Share of profit of
associates and JVs
Income from investments in financial assets
Operating profit Operating profit
Share of profit of associates and JVs Income from investments in financial assets
Net interest on defined benefit liabilities
Profit Profit
-
CONTOH PENYAJIAN YANG DIUSULKAN OLEH IASB
7
-
DEFINISI KATEGORI DALAM LAPORAN LABA RUGI
No Kategori Deskripsi
1 Operasi Kategori operasi dan subtotal laba/rugi operasi akan termasuk
informasi mengenai penghasilan dan beban dari aktivitas bisnis utama
perusahaan. Kategori ini adalah “default category”.
Pertanyaan 1 Subtotal laba/rugi operasi
Pertanyaan 2 Definisi kategori operasi
2 Investasi Perusahaan dapat memiliki investasi yang menghasilkan
pengembalian secara independen dari aset lain perusahaan.
Pertanyaan 5 Definisi kategori Investasi
3 Pendanaan Kategori ini akan termasuk: penghasilan dan beban dari kas & setara
kas; penghasilan dan beban dari liabilitas yang timbul dari aktivitas
pendanaan dan liabilitas lainnya. Contohnya adalah pinjaman bank.
Pertanyaan 6 Definisi kategori pendanaan
8
-
BAGAIMANA USULAN IASB UNTUK PERUSAHAAN SEPERTIBANK DAN PERUSAHAAN INVESTASI?
➢ Beberapa perusahaan menyediakan pendanaan untuk pelanggan atau berinvestasi sebagaiaktivitas bisnis utamanya. Contohnya Bank dan perusahaan investasi.
➢ Perusahaan tersebut tidak akan menyediakan informasi yang relevan karena beberapapenghasilan dan beban terkait aktivitas bisnis perusahaan tidak akan diklasifikasikan sebagaikategori operasi. Contohnya beban bunga untuk Entitas Bank.
➢ IASB mengusulkan beberapa perusahaan yang berinvestasi atau menyediakan pendanaanuntuk pelanggan sebagai aktivitas bisnis utama agar mengklasifikasikan penghasilan danbeban tersebut dalam kategori operasi.
Pertanyaan 3 penghasilan/beban perusahaan yang melakukan aktivitas investasi sebagaiaktivitas bisnis utama termasuk dalam kategori operasi
Pertanyaan 4 penghasilan/beban perusahaan yang menyediakan pendanaan untuk pelanggansebagai aktivitas bisnis utama termasuk dalam kategori operasi
9
-
2. PENGHASILAN & BEBAN “EQUITY-ACCOUNTED ASSOCIATES AND JOINT VENTURES (JV)”
➢Disajikan di bawah subtotal laba operasi – investor menganalisis hasil dariassociates & JV secara terpisah (salah satu penyebabnya karena Associates & JVtidak dikendalikan oleh perusahaan).
➢Beberapa aktivitas associate & JV adalah sangat dekat terkait dengan aktivitasbisnis utama perusahaan.
Pertanyaan 7 Integral dan Non-integral associates & JV
10
Integral associates & JV Non-integral associates & JV
Definisi: tidak menghasilkan pengembalian secara
individual dan sebagian besar secara independen
dari aset lain perusahaan. Penyajian dikategori
terpisah setelah subtotal laba operasi dengan
subtotal tersendiri “operating profit and Income &
Expense from integral associates & JV”.
Definisi: menghasilkan pengembalian
secara individual dan sebagian besar
secara independen dari aset lain
perusahaan. Penyajian akan berada
pada kategori investasi.
-
3. PRINSIP UNTUK AGREGASI & DISAGREGASI
1. Peran dari PFS: IASB mengusulkan untuk mendeskripsikan peran dari PFSdan CALK.
2. Prinsip untuk agregasi & disagregasi: a. mengidentifikasi aset, liabilitas,ekuitas, penghasilan dan beban yang timbul dari transaksi individual atauperistiwa lain, b. mengklarifikasikan item2 tersebut berdasarkan kesamaankarakteristik, c. memisahkan line item berdasarkan karakteristik selanjutnya,dan pengungkapan terpisah atas item material dalam CALK.
3. Mengelompokkan item tidak material yang tidak sama:
4. Mensyaratkan tambahan line item khusus. Contohnya goodwill dalamlaporan posisi keuangan.
Pertanyaan 8 Peran PFS & CALK Prinsip Agregasi dan Disagregasi
11
-
4. ANALISIS BEBAN OPERASI SECARA “SIFAT” DAN “FUNGSI”
Usulan IASB
1. Perusahaan disyaratkan untuk menyajikan beban operasi menggunakan metodeberdasarkan “sifat” atau “fungsi”.
2. Jika penyajian beban operasi berdasarkan “fungsi” (Laba Rugi) makapengungkapannya akan berdasarkan “sifat” (CALK).
Pertanyaan 9 Analisis beban operasi
12
-
5. “UNUSUAL INCOME & EXPENSE”
➢Definisi “unusual income & expense” sebagai “penghasilan dan beban dengannilai prediktif terbatas.
➢Nilai prediktif terbatas: secara wajar diharapkan bahwa penghasilan & bebandengan jenis dan nilai yang sama tidak akan timbul di masa depan.
➢Definisi tersebut didasarkan pada konsep “forward-looking”.
➢Mensyaratkan perusahaan untuk mengungkapkan dalam CALK tunggal untuk
a. nilai yang diakui dalam periode,
b. deskripsi naratif item unusual,
c. lokasi line items dalam laporan laba rugi,
d. analisis berdasarkan sifat (jika penyajikan beban operasi berdasarkan fungsidalam laporan laba rugi).
Pertanyaan 10 Unusual Income & Expense
13
-
6. “MANAGEMENT PERFORMANCE MEASURES”
➢Definisi MPM: penghasilan dan beban yang
a. digunakan dalam komunikasi publik selain laporan keuangan,
b. melengkapi total atau subtotal yang diatur oleh standar lain,
c. mengkomunikasikan pandangan manajemen-aspek kinerja keuangan.
➢ Pengungkapan dalam CALK tunggal termasuk:
a. rekonsiliasi antara setiap pengukuran dengan subotal terbanding yang sebagianbesar secara langsung yang diatur oleh suatu standar,
b. dampak pajak dan NCI untuk setiap item yang direkonsiliasi,
c. deskripsi alasan setiap pengukuran yang dapat mengintepretasikan pandanganmanajemen atas kinerjanya & bagaimana perhitungannya,
d. penjelasan setiap perubahan dalam perhitungan MPM.
14
Pertanyaan 11 MPM
-
6. “EBITDA”
➢IASB tidak mengusulkan untuk mendefinisikan EBITDA.
➢IASB mengusulkan untuk mendefinisikan “operating profit before depreciation and amortisation” .
Pertanyaan 12 alasan IASB tidak mendefinisikan EBITDA
15
-
7. LAPORAN ARUS KASUsulan IASB:
a. Mensyaratkan laba operasi sebagai titik awal tunggal untuk metode tidak langsunguntuk pelaporan arus kas dari aktivitas operasi
b. Mensyaratkan pemisahan antara arus kas dari investasi dalam integral dan non-integralassociates & JV, konsisten dengan approach terhadap laporan laba rugi
c. Menghapus pemilihan klasifikasi untuk bunga dan dividen pada laporan arus kas untuksebagian besar perusahaan
Pertanyaan 13 Laporan arus kas
16
-
8. TANGGAPAN LAINNYA
Pertanyaan 14 Apakah Anda memiliki tanggapan lain?
17
-
Terima Kasih
Kami mengharapkan tanggapan Bapak/Ibu setelah webinar ini agar dapatdisubmit ke alamat email [email protected] maksimal 7 hari daripenyelenggaraan webinar ini.
18
mailto:[email protected]