6 arsitektur dan desain riset 201 studi perkotaan dan...

17
Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun. www.ojs.unud.ac.id Oka Saraswati, AAA; Widya Paramadhyaksa, IN; Syamsul, AP; Mudra, IK; Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan Salain, IP; Sueca, NP; Suartika, GAM; Susanta, IN; Suryada, IGAB; Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel Muktiwibowo, A. Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016 ISSN: 9 772338 505762 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

Upload: others

Post on 10-Dec-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 6 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/4802/1/0d02a9e0afce000794a4026c5dad4… · Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan

Arsitektur dan Desain Riset

Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan

Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas

Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.

www.ojs.unud.ac.id

Oka Saraswati, AAA; Widya Paramadhyaksa, IN; Syamsul,

AP; Mudra, IK; Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan

Salain, IP; Sueca, NP; Suartika, GAM; Susanta, IN; Suryada,

IGAB; Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel

Muktiwibowo, A.

Vo

lum

e (

4)

No

mo

r (2

) E

dis

i Ju

li 2

01

6

ISSN: 9 772338 505762

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

Page 2: 6 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/4802/1/0d02a9e0afce000794a4026c5dad4… · Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016 i

e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi

menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA

UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata dunia kerja dalam bidang arsitektur dan

desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan.

Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka

peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsitektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior,

perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi

pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turut berkontribusi.

JA UNUD mempublikasikan studi riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro,

dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:

1. Arsitektural dan Desain Riset:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer

arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur,

pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll. Artikel biasanya

merupakan hasil studi/skripsi/tugas akhir mahasiswa arsitektur.

2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi

faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan,

perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur,

dll.

3. Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yang

sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil

pengamatan terhadap studi kasus.

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

� Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Indonesia

�+62 361 703384

[email protected]

@ www.ojs.unud.ac.id; www.ar.unud.ac.id

Page 3: 6 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/4802/1/0d02a9e0afce000794a4026c5dad4… · Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan

ii eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505762

Pengurus e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

Penanggung Jawab

Anak Agung Ayu Oka Saraswati

Pengarah

I Nyoman Widya Paramadhyaksa

Ketua

Syamsul Alam Paturusi

Sekretaris

I Wayan Yuda Manik

Bendahara

Ni Made Swanendri

Penyunting dan Reviewer

I Putu Rumawan Salain

Ngakan Putu Sueca

Gusti Ayu Made Suartika

I Nyoman Susanta

I Gusti Agung Bagus Suryada

Tim Validasi

I Ketut Mudra

Ngakan Putu Sueca

Syamsul Alam Paturusi

I Wayan Kastawan

I Gusti Agung Bagus Suryada

Tim Penerbit

I Made Widja

Ngakan Putu Sueca

I Wayan Kastawan

I Gusti Agung Bagus Suryada

Desainer Cover

Antonius Karel Muktiwibowo

Arsitektur dan Desain Riset

Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan

Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan ejurnal nasional arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas

Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.

Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016

ISSN No. 9 772338 505762

Hak Cipta 2016 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas

Udayana

Seluruh kontributor artikel telah mengijinkan Jurnal Arsitektur

UNUD untuk mereproduksi, mendistribusikan, dan

mempublikasikan substansi jurnal dalam format elektronik pada

website OJS Universitas Udayana www.ojs.unud.ac.id

Pandangan, pendapat, dan hasil penelitian merupakan tanggung

jawab kontributor. Gambar dan diagram disediakan oleh

kontributor.

Page 4: 6 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/4802/1/0d02a9e0afce000794a4026c5dad4… · Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016 iii

Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD

Tata tulis naskah:

1. Kategori naskah ilmiah merupakan hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiah

populer (aplikasi, ulasan, opini), diskusi, skripsi, dan stugas akhir.

2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (abstrak) diketik pada kertas ukuran A-4,

spasi tunggal, dengan batas atas 1,55 cm; bagian dalam 2,5 cm; bagian luar 1,5 cm; dan bawah 2,45

cm. Font yang digunakan adalah Arial 11pt.

3. Batas panjang naskah/artikel adalah 4 atau 6 halaman.

4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas.

Untuk diskusi, judul mengacu pada naskah yang dibahas (nama penulis naskah yang dibahas ditulis

sebagai referensi).

5. Nama penulis/pembahas ditulis lengkap tanpa gelar, di bawah judul, disertai institusi asal penulis dan

alamat email di bawah institusi.

6. Harus ada kata kunci (keyword) dari naskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar kata kunci

(keyword) diletakkan setelah abstrak

7. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris maksimum 200 kata, dicetak miring, font Arial 10pt,

spasi tunggal. Judul bab ditulis di tengah-tengah ketikan, cetak tebal huruf kapital

8. Gambar, grafik, tabel dan foto harus disajikan dengan jelas.

9. Definisi notasi dan satuan yang dipakai dalam rumus disatukan dalam daftar notasi. Daftar notasi

diletakkan sebelum daftar pustaka

10. Kepustakaan diketik 1 spasi. Jarak antar judul 2 spasi dan diurutkan menurut abjad. Penulisannya

harus jelas dan lengkap sesuai dengan: nama pengarang, tahun, judul, kota: penerbit. Judul dicetak

miring.

Keterangan umum:

1. Naskah yang dikirim sebanyak satu eksemplar dan menyerahkan soft copy dalam program pengolahan

kata MS Word atau format teks/ASCII.

2. Naskah belum pernah dipublikasikan oleh media cetak lain.

3. Redaksi berhak menolak atau mengedit naskah yang diterima. Naskah yang tidak memenuhi kriteria

yang ditetapkan akan dikembalikan. Naskah diskusi yang ditolak akan diteruskan kepada penulis

naskah untuk ditanggapi.

Page 5: 6 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/4802/1/0d02a9e0afce000794a4026c5dad4… · Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan

iv eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505762

Editorial

Ketika Dirjen Diki melansir suratnya No. 152/E/T/2012 yang berisikan Wajib Publikasi Ilmiah Bagi S1/S2/S3,

ide dasarnya dasarnya adalah untuk mendongkrak jumlah karya ilmiah perguruan tinggi yang dipublikasikan

secara luas dianggap sangat rendah. Kebijakan ini langsung mengguncang jagad perguruan tinggi di

Indonesia.Media yang digunakan untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah jurnal cetak dan e-jurnal.

Sosialisasi e-jurnal di Universitas Udayana telah dilakukan, namun dalam implementasinya bukan hal yang

mudah. Untuk mewujudkannya melibatkan banyak pihak, organisasi mulai dari jurusan hingga Universitas,

menempatkan orang-orang yang berkompeten (reviewer dan validator) dan badan pelaksanaannya. Selain

itu, dukungan kebijakan, sumberdaya dan pengalokasiannya. Belum lagi mekanisme pemantauan, evaluasi,

dan pengawasan pelaksanaannya. Ditengah kompleksitas permasalahan ini, lahirlah jurnal volume 4 nomor

2 dengan segala keterbatasannya. Sisi kualitas sebagai karya ilmiah, berkejaran dengan batas waktu yang

sangat terbatas mewarnai volume keempat ini. Ini menjadi masalah tersendiri, menransformasi Tugas Akhir

arsitektur yang didominasi gambar perancangan menjadi laporan dalam format jurnal ilmiah, bukan hal

mudah. Namun ini adalah pilihan satu-satunya dalam keadaan keterbatasan waktu.

Diharapkan pada edisi mendatang, penyumbang artikel bukan hanya dari mahasiswa yang sedang tugas

akhir, tetapi seluruh mahasiswa arsitektur tanpa memandang semester. Sehingga diharapkan diperoleh

keberagaman naskah yang masuk sekaligus terdistribusinya jumlah artikel di setiap penerbitan. Dalam

kesempatan yang baik ini, dari dapur pelaksana e-jurnal Asitektur, mengucapkan terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah membantu terwujudnya jurnal volume 4 nomor 2 ini.

Redaktur

Page 6: 6 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/4802/1/0d02a9e0afce000794a4026c5dad4… · Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016 v

Daftar Isi

Halaman

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ........................................................................................................ ii

Pengurus eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ...................................................................................... ii

Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD ......................................... iii

Editorial ............................................................................................................................................................ iv

Daftar Isi ............................................................................................................................................................ v

1. Pengembangan Universitas Dhyana Pura di Badung: Esensi, Konsep, dan Output Pengembangan. (Made Joshua Evan Arnawa, Ida Bagus Gde Wirawibawa, I Wayan Yuda Manik) .................................................. 1-6

2. Apartemen Taman Pintar Sains di Denpasar, Bali: Sarana Melali sambil Melajah Sains yang Menyenangkan (Made Agastia Bethari Rahayu, Widiastuti, dan I Wayan Wiryawan) ..................................................................... 7-10

3. Galeri Kain Bali di Kabupaten Gianyar, Bali: Perancangan Arsitektur pada Bangunan Galeri Kain. (Kadek Suwi Yantari, I Nyoman Surata, dan I Ketut Mudra) ................................................................................ 11-14

4. Fasilitas Agrowisata Terintegrasi Dengan Permukiman Tradisional Bali Aga di Desa Sukawana Kintamani Bangli Bali: Modifikasi Rumah Tradisional Bali Aga Sebagai Penginapan (I Putu Arys Wira Wicaksana, I Wayan Kastawan, dan Evert Edward Moniaga) ................................................. 15-18

5. Pusat Sosial Remaja di Denpasar: Implementasi Konsep atau Gaya “Industrial Pop-Art”. (Putu Gama Yasa, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan I Gusti Bagus Budjana) ................................................ 19-22

6. Gedung Planetarium di Bali: Bentuk dan Tampilan pada Bangunan. (Dewa Ayu Citra Dewi, Nengah Keddy Setiada, dan I Nyoman Surata) .............................................................. 23-26

7. Resort Hotel di Klungkung, Bali: Penerapan Gaya Arsitektur Tropis (I Made Darma, I Putu Rumawan Salain, dan I Nyoman Sudiarta) ...................................................................... 27-32

8. Chinese Garden Restaurant And Family Karaoke di Gianyar, Bali: Karakter ‘Oriental Modern’ pada Rancangan

(Ni Wayan Bella Handayani,, I Nyoman Widya Paramadhyaksa, dan Ida Bagus Gde Primayatna) .................... 33-38

9. Pusat Pelatihan Anak Berkebutuhan Khusus di Bangli, Bali: Perencanaan Konsep Desain Pada Rancangan (Ida Ayu Dian Kurniantari, Nengah Keddy Setiada, dan I Nengah Lanus) ........................................................... 39-44

10. Pusat Pelatihan Yoga di Kabupaten Tabanan, Bali. (Ni Nyoman Ayuk Widiari, Ida Bagus Ngurah Bupala, dan I Dewa Gede Agung Diasana Putra) ........................ 45-50

11. Pusat Modifikasi dan Penjualan Aksesoris Mobil di Denpasar, Bali. (I Gusti Bagus Sukma Esa, I Wayan Gomudha, dan I Ketut Muliawan Salain) .................................................... 51-56

12. Perancangan UPT Puskesmas Kuta Selatan 2, Badung, Bali. (I Gusti Ngurah Eddy Suryadinata, Syamsul Alam Paturusi, dan Anak Agung Gde Djaja Bharuna S.) ............... 57-62

13. Beach Mall di Gianyar, Bali. (I Wayan Parsika Utama, Ciptadi Trimarianto, dan I Nyoman Susanta)............................................................... 63-68

14. Perancangan Elite Basketball Academy di Denpasar, Bali. (Cokorda Widhiyani, I Made Suarya, dan I Ketut Mudra) ..................................................................................... 69-72

15. Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar, Bali. (Andi Rayno Ulvania Saransi, Ni Ketut Ayu Siwalatri, dan I Gusti Agung Bagus Suryada) .................................. 73-78

16. Sirkuit Motocross di Tabanan: Penerapan Tema Harmonis pada Rancangan. (I Made Adi Gunawan, Ngakan Putu Sueca, dan I Nyoman Surata) .................................................................... 79-84

Page 7: 6 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/4802/1/0d02a9e0afce000794a4026c5dad4… · Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan

vi eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505762

17. Pusat Pengembangan Kesenian Jegog di Jembrana, Bali: Pengaplikasian Tema Neo-Vernakular pada Tampilan Desain (I Gede Arya Pradnya Prasana, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, dan Ni Made Swanendri) ..............................85-88

18. Wadah Komunitas Perancang Mode di Denpasar, Bali. (I Nyoman Bagus Sakhapradnya Batan, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Wayan Wiryawan) .........................89-94

19. Tempat Penitipan Anak Usia Dini di Denpasar, Bali: Implementasi Tema dalam Perancangan. (I Wayan Windrayana Raditya, Widiastuti, dan I Wayan Yuda Manik) .................................................................95-98

20. Fasilitas Penunjang Wisata Alam di Cluster Destinasi Abang Airawang Kintamani, Bangli: Integrasi Ekowisata dengan Perumahan Penduduk. (I Putu Sutama Mandala, I Wayan Kastawan, dan Evert Edward Moniaga) .......................................................99-102

21. Redesain Polsek Ubud, Gianyar, Bali: Penerapan Arsitektur Bali dalam Rancangan Desain Bangunan. (I Wayan Ekayana Saputra, Gusti Ayu Made Suartika, dan I Nyoman Sudiarta) ............................................. 103-108

22. Pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Negara-Bali: Penerapan Langgam Neo Vernakular pada Desain. (I Putu Adhi Adnyana Artha, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan I Nyoman Surata) ...................................... 109-114

23. Wedding Chapel di Kuta Selatan, Bali: Penerapan Tema dan Konsep dalam Perancangan. (Nadia Griselda, Nengah Keddy Setiada, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ....................................................... 115-120

24. Galeri Seni Kriya Logam, Kulit, dan Rotan di Denpasar, Bali (Ida Bagus Anom Artha Lingga, I Putu Rumawan Salain, dan I Putu Sugiantara) ........................................... 121-126

25. Agrowisata Kopi Luwak di Petang, Badung. (I Putu Dedy Sumantra, Ni Ketut Ayu Siwalatri, dan I Ketut Muliawan Salain) ................................................. 127-130

26. Industri Pembuatan Selai Salak di Bebandem, Karangasem-Bali (Ida Ayu Agung Martadewi, Syamsul Alam Paturusi, dan I Ketut Mudra) ......................................................... 131-136

27. Badung Sports Centre, Bali: Fasilitas Olahraga dengan Pendekatan Green Arsitektur dan Postmodern. (I Kadek Jery Yasa, Ciptadi Trimarianto, dan I Nyoman Susanta) ................................................................... 137-140

28. Pabrik Pengolahan Kakao di Buleleng, Bali: Penerapan Tema Arsitektur Humanis. (Putu Siskha Pradnyaningrum, I Made Suarya, dan Ida Bagus Gde Primayatna) ........................................... 141-146

29. Galeri Seni Rupa Murni Nasional Indonesia di Gianyar, Bali: Konsep Perancangan. (Simon Togar Kurniawan, I Made Adhika, dan I Gusti Agung Bagus Suryada) ................................................ 147-150

30. Bali Surf Training Camp di Kabupaten Badung, Bali. (I Komang Ari Wijaya Kusuma Putra, Ngakan Putu Sueca, dan I Wayan Wiryawan) ...................................... 151-154

31. Makerspace Bengkel Kreatif di Denpasar, Bali: Penerapan Tema “Tropical Artistic” dalam Perancangan. (Made Ukrania Sanjiwani, Widiastuti, dan Evert Edward Moniaga) .................................................................. 155-158

32. Pengembangan Desain Wisata Pantai Lepang, di Klungkung, Bali: Pola Penataan Zonasi dan Bangunan Pelindung Pantai. (I Gede Agus Prayoga, I Nyoman Widya Paramadhyaksa, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ............................ 159-164

33. Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali. (I Gusti Ayu Mirah Tiarasani Artawa, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Ketut Mudra) ................................... 165-170

34. Water Sport di Pantai Melasti, Ungasan, Bali: Teori dan Perancangan Fasilitas Water Sport. (I Putu Gede Jayantara, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan I Nyoman Sudiarta).......................................... 171-176

35. Taman Budidaya Lebah Madu Organik di Karangasem, Bali. (Putu Ari Martina Dewi, Ida Ayu Armeli, dan I Ketut Muliawan Salain) ............................................................. 177-180

36. Taman Budaya Karangasem di Amlapura: Penerapan Tema Regionalisme dalam Konsep Perancangan. (I Wayan Andy Priawan, I Putu Rumawan Salain, dan Ida Bagus Gde Primayatna)........................................ 181-186

Page 8: 6 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/4802/1/0d02a9e0afce000794a4026c5dad4… · Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016 vii

37. Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Denpasar-Bali: Implementasi Green Architecture. (Azvin Ghara Krisopras, Nengah Keddy Setiada, dan I Nengah Lanus) .......................................................... 187-190

38. Universal Wedding Venue di Kecamatan Ubud, Bali (Violeta Charisma Saragih, I Wayan Gomudha, dan I Nyoman Susanta) ........................................................ 191-196

39. Penataan Kawasan Daya Tarik Wisata Taman Bali Raja, Desa Tamanbali Bangli, Bali: Perwujudan Tema Green Architecture. (Desak Putu Korpiyoni, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, dan Anak Agung Gede Djaja Bharuna S.) ............. 197-200

40. Museum dan Cafe Kopi di Kintamani, Bali: Penerapan Tema Rastik Tempo Dulu pada Desain. (Ni Komang Nalatri Sudapradnyani, Syamsul Alam Paturusi, dan I Nyoman Surata) ...................................... 201-204

41. Ekowisata Rice Terrace Jatiluwih, Tabanan-Bali: Pengembangan Fasilitas Wisata Berwawasan Lingkungan dan Konservasi. (I Gede Bayu Pratama, Ciptadi Trimarianto, dan I Putu Sugiantara)................................................................ 205-210

42. Penataan Kawasan Wisata Spiritual Pancoran Solas di Desa Guliang Kangin, Tamanbali-Bangli, Bali: Penataan Kawasan Wisata Spiritual. (I Putu Adi Sumar Bawa, Ni Ketut Ayu Siwalatri, dan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati)............................... 211-214

43. Agrowisata Coklat di Badung Utara, Bali: Sustainable Architecture pada Rancangan. (I Gede Gandhi Silantara, Anak Ayu Agung Oka Saraswati, dan I Wayan Wiryawan) ..................................... 215-218

44. Redesain Pasar Desa Adat Blahkiuh, Badung-Bali: Tinjauan Tema, Konsep Perencanaan, dan Konsep Perancangan. (I Putu Indra Pramartha Pande Usadi, I Made Suarya, dan I Wayan Yuda Manik) .......................................... 219-222

45. Sirkuit Motocross dan Supercross di Lahan Pasca Galian C Kali Unda, Klungkung. (I Gede Wahyu Kusuma, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan Evert Edward Moniaga) ...................................... 223-228

46. Museum Nelayan Tradisional Bali di Kabupaten Klungkung: Penerapan Tema Profesi, Tradisi, dan Prosesi Nelayan Tradisional Bali Pada Rancangan. (I Putu Aditya Oka Pratana, I Nyoman Widya Paramadhyaksa, dan I Nengah Lanus) .................................... 229-232

47. Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Philia di Amlapura, Bali: Kapasitas Gedung Gereja dan Tata Letak Bangunan. (I Komang Ari Gunawan, Gusti Ayu Made Suartika, dan I Nyoman Surata) .................................................... 233-238

48. Co-working Space di Kota Denpasar, Bali: Penerapan Tema Perancangan “Creative Urban Space”. (Cynthia Indah Prayanti, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan Ida Bagus Ngurah Bupala).............................. 239-242

49. Redesain GOR Basket Ngurah Rai Denpasar, Bali: Implementasi Tema “We Play As One”. (Putu Rahadi Setiawan, Widiastuti, dan I Gusti Bagus Budjana) ..................................................................... 243-246

50. Redesain Mandala Wisata Samuantiga, Bali: Penerapan Teman Neo Vernakular (I Made Ari Suryawan, Ida Ayu Armeli, dan I Ketut Muliawan Salain) .............................................................. 247-250

51. E-Sport Arena Berstandar Internasional di Badung, Bali: Teori dan Perancangan E-Sport Arena. (Julio, I Putu Rumawan Salain, dan I Nyoman Susanta).................................................................................. 251-256

52. Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan. (Kadek Ayu Inten Lestari, Nengah Keddy Setiada, dan I Ketut Mudra) ........................................................... 257-262

53. Pengembangan Pasar Tradisional Desa Sidemen, Karangasem-Bali: Pengaplikasian Tema Rekreasi pada Konsep Perancangan Pasar. (I Dewa Ayu Sukma Dewi, I Made Suarya, I Wayan Yuda Manik) ................................................................... 263-266

54. Ekowisata Cagar Budaya Gunung Kawi di Sebatu Kabupaten Gianyar, Bali: Penataan dan Pengembangan Kawasan Cagar Budaya. (I Gede Wirawan, Ciptadi Trimarianto, dan I Gusti Agung Bagus Suryada) ..................................................... 267-272

55. Bali United Football Academy di Gianyar, Bali. (Deny Indra Yuliasmadi, Syamsul Alam Paturusi, dan Ni Made Swanendri) .................................................... 273-278

56. Redesign Pasar Kodok di Tabanan, Bali: Penerapan Tema pada Ruang Luar dan Ruang Dalam. (I Putu Eka Apriliantara, I Made Adhika, dan I Nengah Lanus) ........................................................................ 279-282

57. Museum Transportasi Darat di Bali: Penerapan Tema Teknologi Edukatif pada Rancangan. (Anak Agung Kresna Mahadhipa, Ngakan Putu Sueca, dan I Wayan Wiryawan) ............................................ 283-288

Page 9: 6 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/4802/1/0d02a9e0afce000794a4026c5dad4… · Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan

viii eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505762

58. Taman Kupu-Kupu di Badung, Bali: Perancangan Fasilitas Rekreasi dan Pelestarian Alam. (I Nyoman Triwikrama, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, dan I Nyoman Susanta) .......................................... 289-292

59. Bali Skatepark di Badung, Bali: Penerapan Tema “The Beauty of Extreme” pada Rancangan. (A.A. Gd. Raka Fajar Raditya, Widiastuti, dan I Nyoman Surata) .................................................................... 293-296

60. Pusat Rehabilitasi Narkoba di Bangli: Tema “Home Sweet Home” dengan Menerapkan Bentuk Neo-Vernakular. (Cok Gde Agastya Prawira Putra, I Wayan Kastawan, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ................................... 297-300

61. Pusat Komunitas Fotografi di Bali: Penerapan Tema Light and Shadow pada Bangunan. (Made Resta Handika, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan I Nengah Lanus) ................................................ 301-306

62. Redesain Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja Bali: Harmonisasi Unsur Modern dan Tradisional Bali dalam Fungsi Pertunjukan Seni. (Gede Yogi Swara Pradita Nanda, Nengah Keddy Setiada, dan I Gusti Bagus Budjana) ................................ 307-310

63. Kompleks Komersial dan Hunian Terpadu di Badung, Bali: Penerapan Arsitektur Bioklimatik pada Rancangan. (I Kadek Saka Anggarika Suwirna B, Syamsul Alam Paturusi, dan I Gusti Agung Bagus Suryada) ................ 311-314

64. Pusat Pelestarian dan Pengembangan Kesenian Pelegongan di Gianyar, Bali: Fasilitasi Produk Seni Tari Legong. (I G. N. Surya Suta Riadi, Ciptadi Trimarianto, dan Ni Made Swanendri) ........................................................ 315-320

65. Sport Club di Denpasar, Bali (A.A. Ngr. Manik Satriya Wicaksana, I Made Adhika, dan I Wayan Wiryawan) ................................................ 321-326

66. Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker di Denpasar, Bali: Naungan Kegiatan Paliatif, Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Penderita Kanker (I Gusti Agung Ngurah Wisnu Maha Adi, Ni Ketut Ayu Siwalatri, dan I Wayan Yuda Manik) ........................... 327-330

67. Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh, Bali: Suatu Pendekatan terhadap Pengembangan Fasilitas Wisata Air. (Ajus Wiranata, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, dan Evert Edward Moniaga) ............................................... 331-336

68. Pasar Tradisional di Jalan Cokroaminoto Denpasar, Bali: Penerapan Tema “Smart Market” dalam Konsep Perancangan. (Ida Bagus Joni Mantara, Ngakan Putu Sueca, dan I Nyoman Sudiarta) ......................................................... 337-342

69. Gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintahan Kabupaten Badung, Bali: Penerapan Suasana Ramah dan Bersahabat terhadap Kegiatan dalam Bangunan. (I Putu Indra Satyawan, Widiastuti, dan I Nyoman Surata) .............................................................................. 343-346

70. Wisata Alam Persawahan di Ubud, Bali: Penerapan Tema dalam Desain Arsitektur Kegiatan Wisata Alam. (Ida Bagus Gede Eka Arimbawa, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Gusti Bagus Budjana) .......................... 347-352

71. Penataan Kawasan Daya Tarik Wisata Ceking Tegallalang, Gianyar-Bali: Pengembangan Pariwisata dan Konservasi Persawahan. (I Wayan Muliana, Gusti Ayu Made Suartika, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ................................................. 353-358

72. Redesain Sasana Budaya di Tabanan, Bali: Tema Perancangan Arsitektur. (Anak Agung Yudi Adi Wedana, I Wayan Kastawan, dan I Wayan Wiryawan) ................................................ 359-362

73. Pusat Kegiatan dan Informasi Arsitektur di Denpasar, Bali: Pengaplikasian Rain Catcher Tree sebagai Solusi Sistem Konservasi Air Hujan. (Ketut Ryan Budhi Saputra, I Made Suarya, dan I Nengah Lanus) .................................................................. 363-368

74. Industri Pengolahan Buah Stroberi di Desa Pancasari, Bali: Penerapan Tema “Fresh and Healthy” dalam Desain. (Gede Fendi Permana Putra, I Nyoman Widya Paramadhyaksa, dan I Nyoman Sudiarta) .............................. 369-372

75. Pet Care Center di Denpasar, Bali: Penerapan Tema dan Konsep Perancangan dalam Desain Bangunan. (I Gede Rai Dwija Putra, Gusti Ayu Made Suartika, dan I Gusti Bagus Budjana) ............................................ 373-376

76. Objek Wisata Alam di Bukit Asah, Desa Bugbug, Kabupaten Karangasem, Bali: Merancang Massa Bangunan di Area Bertransis. (Ida Bagus Wisnawa Wiantara, Ida Ayu Armeli, dan I Nyoman Surata.) .......................................................... 377-382

Page 10: 6 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/4802/1/0d02a9e0afce000794a4026c5dad4… · Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016 ix

77. Pusat Kerajinan Bahan Daur Ulang di Denpasar, Bali: Teori dan Perancangan. (Putu Sutristya Adi Putra, Nengah Keddy Setiada, dan I Wayan Yuda Manik) ................................................ 383-388

78. Redesain Pasar Umum Sukawati di Kabupaten Gianyar, Bali: Arsitektur Neo Vernakular (Rangga Seta Ugrasena, Ni Ketut Ayu Siwalatri, dan I Nengah Lanus) ........................................................... 389-392

79. Rumah Duka dan Krematorium di Tabanan, Bali. (Puspita Yuliana Dewi, Widiastuti, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ................................................................. 393-396

80. Organic Bakery di Denpasar, Bali: Desain Interior Organic Bakery dengan Konsep Open Kitchen. (Hapsari Widya Pratiwi, Widiastuti, dan I Ketut Muliawan Salain) .................................................................... 397-400

81. Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan, Buleleng, Bali: Penerapan Tema “Back To Nature” pada Rancangan. (Ignasius Gede Irwan Dinata, Widiastuti, dan Ni Made Swanendri) ................................................................. 401-404

82. Redisain Pasar Hewan Kayuambua di Kabupaten Bangli, Bali: Penerapan Konsep Tri Angga pada Desain. (I Komang Budi Suryawan, Syamsul Alam Paturusi, dan Ni Made Swanendri) ............................................... 405-410

83. Taman Mini Rumah Tradisional Bali di Kabupaten Badung, Bali: Pengembangan Arsitektur Tradisional Manjadi Pariwisata di Bali (I Made Gandhi Pramana Putra, Ngakan Putu Sueca, dan Nengah Keddy Setiada) ....................................... 411-414

84. Pasar Wisata Tradisional di Gianyar, Bali. (I Putu Arik Okayana Suputra, I Gusti Bagus Budjama, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ................................. 415-418

85. Eco Resort Villa di Kecamatan Kuta Selatan: Penerapan Green Roof pada Unit Honeymoon Suite Villa dalam Eco Resort Villa di Kecamatan Kuta Selatan, Bali. (A. A. Ngr. Gde Wirottama Putra, I Made Suarya, dan Ni Made Swanendri) ................................................... 419-426

86. Redesain Pasar Tampaksiring di Kabupaten Gianyar, Bali: Konsep Tampilan dan Material Bangunan. (Putu Manik Yoga Sahadewa, I Nyoman Surata, dan I Wayan Yuda Manik) ................................................... 427-430

87. Redesain Kantor Bupati Bangli, Bali. (Indra Pranananda, I Wayan Kastawan, dan Evert Edward Moniaga) ............................................................. 431-434

88. Stadion Softball di Kota Denpasar, Bali: Penerapan Konsep Bentuk Massa Bangunan dan Ruang Luar pada Stadion Softball. (I Wayan Juliarta, Ida Bagus Ngurah Bupala, dan I Wayan Yuda Manik) ........................................................ 435-438

89. Sport Center di Gianyar, Bali: Penerapan Tema, Bentuk, dan Tampilan Bangunan. (I Kadek Darma Putra, I Wayan Kastawan, dan I Nyoman Susanta) ............................................................... 439-442

90. Pusat Budidaya Anggrek Hibrida di Tabanan, Bali: Penerapan Konsep Tampilan dan Interior pada Bangunan. (I Kadek Adi Pramana, Nengah Keddy Setiada, dan Anak Agung Gde Djaja Bharuna S.) .............................. 443-448

91. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Vokal di Denpasar, Bali: Penerapan Konsep Tampilan Bangunan dan Ruang Dalam. (Anggi Yogiarta, I Wayan Gomudha, dan Anak Agung Ayu Oka Saraswati) .................................................... 449-454

92. Pengembangan Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali: Studi Mengenai Penentuan Tema yang Ideal. (Dian Fajar Prasetyo, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan Ciptadi Trimarianto) ............................................. 455-458

93. Pusat Olahraga Tenis Meja di Denpasar: Penerapan Konsep Tampilan pada Bangunan. (Putu Yoga Pratama Adi Putra, Ida Ayu Armeli, dan Putu Gede Sukarsana) .................................................. 459-462

94. Galeri Kerajinan Patung Batu di Gianyar, Bali: Penerapan Konsep Tampilan pada Bangunan. (Wayan Gede Aldi Sujaya, Nengah Keddy Setiada, dan Gusti Ayu Made Suartika) ........................................ 463-468

95. Galeri Gambuh dan Gong Kebyar di Gianyar, Bali: Penerapan Konsep Tampilan Luar pada Bangunan. (Ida Bagus Gede Eka Narayana Mas, I Made Adhika, dan Putu Gede Sukarsana) ........................................ 469-474

96. Perencanaan Fasilitas Sistem Resi Gudang di Gianyar, Bali: Penerapan Konsep Tampilan dan Interior pada Bangunan. (I Wayan Gus Widiarta, Nengah Keddy Setiada, dan Ngakan Putu Sueca) .................................................... 475-480

Page 11: 6 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/4802/1/0d02a9e0afce000794a4026c5dad4… · Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan

x eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505762

97. Redesain Pasar Blahbatuh, Gianyar: Tema, Tampilan Entrance, dan Tampilan Bangunan. (I Made Saptika, I Nengah Lanus, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ...................................................... 481-486

98. Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi di Kecamatan Abiansemal, Badung-Bali (I Wayan Wahyu Raditya, I Made Adhika, dan I Putu Sugiantara) ................................................................... 487-492

99. Wedding House di Desa Kelating, Tabanan, Bali: Perancangan dengan Tema Romantis dan Tipologi Bangunan Neo-Vernakular. (Dewa Ayu Putu Nanda Pradnya Dianti, Ida Ayu Armeli, dan I Gusti Bagus Budjana)..................................... 493-496

100. Redesain Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Sangsit Buleleng, Bali: Penataan dan Pengembangan Dermaga. (I Gusti Bagus Made Sumertadana, Gusti Ayu Made Suartika, dan I Gusti Bagus Budjana) ........................... 497-500

101. Pusat Bisnis Kerajinan Kulit di Kabupaten Badung, Bali. (I Gede Bayu Dewanthara, I Putu Rumawan Salain, dan Anak Agung Gde Djaja Bharuna S.) ....................... 501-506

102. Hotel Resort Agro di Desa Belimbing, Tabanan: Penerapan Konsep Tampilan pada Bangunan. (Aika Andreyana, I Putu Rumawan Salain, dan Anak Agung Ayu Oka Saraswati) .......................................... 507-510

103. Pengembangan Hunian sebagai Akomodasi Wisata di Desa Pangsan, Badung-Bali: Penerapan Konsep Tampilan Bangunan. (Dewa Putu Gede Angga Darmawan, Ida Ayu Armeli, dan Anak Agung Gde Djaja Bharuna S.) ..................... 511-514

104. Relokasi Pasar Tradisional Desa Adat Buduk, Bali: Penerapan Langgam Arsitektur Tropis. (I Putu Handy Mahendrayasa, Widiastuti, dan Evert Edward Moniaga) ........................................................... 515-518

105. Museum Sepeda Motor di Kabupaten Badung, Bali: Tema dan Konsep Perancangan. (Perdana Putra, Ida Ayu Armeli, dan Syamsul Alam Paturusi) ......................................................................... 519-524

Page 12: 6 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/4802/1/0d02a9e0afce000794a4026c5dad4… · Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan

Violeta Charisma Saragih (1204205060)1), I Wayan Gomudha2), dan I Nyoman Susanta3)–Universal Wedding Venue di Kecamatan Ubud, Bali 191

UNIVERSAL WEDDING VENUE DI KECAMATAN UBUD, BALI Violeta Charisma Saragih1), I Wayan Gomudha2), dan I Nyoman Susanta3)

1)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana [email protected]

2) Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana [email protected]

3)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana [email protected]

ABSTRACT Marriage is a sacred and historic event, so many people prepare the best place to hold weddings. Ubud District is one of the tourist area in Bali that appeal to all circles. Increasing the number of marriages and the lack of specialized facilities such as a wedding venue have an impact on the need for facilities that can accommodate weddings of various religions in Indonesia for all circles. Natural site condition and cultural diversity are potential of District Ubud as design location. In the design process, universal wedding venue is divided into several mass that can accommodate weddings of four differ-ent religions, that is Hindu, Buddha, Islam and Christian, along indoor and outdoor wedding reception. Theme of the de-sign is "Two in One to be Harmony" by harmonizing the natural site conditions with the building to be designed by site planning and utilize maximal view. Keywords: wedding venue, wedding, site planning, concept design ABSTRAK Pernikahan merupakan peristiwa yang sakral dan bersejarah, sehingga banyak orang memper-siapkan tempat terbaik untuk melangsungkan acara pernikahan. Kecamatan Ubud merupakan salah satu kawasan wisata di Bali yang menarik bagi semua kalangan. Angka pernikahan yang meningkat dan belum adanya fasilitas khusus berupa tempat pernikahan berdampak pada dibutuhkannya fasilitas berupa tempat pernikahan untuk semua kalangan yang mampu mewadahi pernikahan berbagai agama yang ada di Indonesia. Kondisi tapak yang masih alami dan keberagaman budaya merupakan potensi Kecamatan Ubud sebagai lokasi perancangan. Dalam perancangannya, universal wedding venue dibagi dalam beberapa massa yang dapat mewadahi acara pernikahan dari empat agama yang berbeda, yaitu Hindu, Budha, Islam dan Kristen, serta acara resepsi pernikahan secara indoor dan out-door. Tema yang diangkat dalam perancangan adalah “Two in One to be Harmony” dengan cara mengharmonisasikan kondisi tapak yang alami dengan bangunan yang akan dirancang melalui tata olah tapak dan pemanfaatan view yang maksimal. Kata Kunci: wedding venue, pernikahan, pengolahan tapak, konsep perancangan

PENDAHULUAN Menurut Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, angka pernikahan di Kecamatan Ubud meningkat sebanyak 17,5% pada tahun 2013 sampai tahun 2014. Dari pengamatan yang telah dilakukan, terdapat beberapa fasilitas pernikahan berupa tempat pernikahan, namun hanya berupa fasilitas yang disediakan oleh resort atau hotel. Peningkatan angka pernikahan ini berdampak pada dibutuhkannya fasilitas khusus sebagai tempat pernikahan yang universal sehingga dapat mewadahi acara pernikahan masyarakat dan wisatawan. Perancangan fasilitas ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pasangan yang ingin melaksanakan pernikahan di Kecamatan Ubud dan mampu menjadi daya tarik dan memberi manfaat bagi daerah Kecamatan Ubud. Dalam perancangannya, terdapat beberapa masalah yang akan diatasi, yaitu perencanaan akibat adanya perbedaan tata cara, sarana dan tempat melangsungkan acara pernikahan, penataan ruang terhadap fasilitas yang dapat disatukan dan dibedakan, tampilan bangunan luar dan dalam yang memberikan ciri khas dan tata letak bangunan yang memanfaatkan potensi tapak. Rancangan diharapkan dapat menghasilkan wedding venue yang mewadahi latar belakang agama penggunanya dengan tema dan konsep yang sesuai.

Page 13: 6 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/4802/1/0d02a9e0afce000794a4026c5dad4… · Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan

192 eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016-ISSN No. 9 772338 505762

PENGERTIAN UNIVERSAL WEDDING VENUE Menurut Undang-undang No. 1 tahun 1974, pengertian pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tanga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Pada umumnya, terdapat dua tahapan acara pernikahan, yaitu upacara dan resepsi pernikahan. Upacara pernikahan dilangusungkan menurut agama dan adatnya masing-masing sedangkan resepsi pernikahan berupa pesta jamuan makan yang dihadiri oleh tamu undangan. Acara pernikahan dilangsungkan di tempat pernikahan atau wedding venue. Dalam Oxford Advanced Leaner’s Dictionary 2012, venue berarti a place where people meet for an organized event, sporting event or conference. Dengan begitu, wedding venue dapat diartikan sebagai tempat dimana acara pernikahan diadakan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata universal berarti umum (berlaku untuk semua orang atau seluruh dunia). Sehingga dalam perancangan ini, universal wedding venue berarti tempat dimana acara pernikahan berlangusng yang berlaku untuk semua orang terutama dengan latar belakang agama yang berbeda. LOKASI TAPAK PERANCANGAN UNIVERSAL WEDDING VENUE Kecamatan Ubud merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Gianyar yang memiliki kondisi fisik dan non-fisik yang mendukung perancangan. Kondisi lingkungan yang masih sangat alami dan lahan yang berkontur merupakan salah satu kelebihan yang dapat dimanfaatkan. Sebagai salah satu destinasi pariwisata, keberagaman dan suasana sakral di daerah Kecamatan Ubud juga mendukung perancangan wedding venue.

Gambar 1. Lokasi Tapak

Berdasarkan pertimbangan diatas, tapak percangan universal wedding venue terletak di jalan Batu Kurung 2, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Bali. Tapak merupakan lahan berkontur yang masih alami dengan kemiringan lahan rata-rata 18% dengan total luasan sebesar 12.261 m2. PERANCANGAN UNIVERSAL WEDDING VENUE Tema Tema adalah suatu pernyataan berupa kalimat lengkap yang merupakan uraian penegasan topik sehingga dapat mempertajam esensi pengertiannya dalam perencanaan dan perancangan arsitektur (Laksito, 2014). Dari pendekatan tema yang sudah dilakukan, maka terma terpilih dalam perancangan universal wedding venue adalah “Two in One to be Harmony”. Tema terpilih sesuai dengan fokus dimana laki-laki dan perempuan yang menjadi satu kesatuan yang harmonis melalui pernikahan dan lokus dimana perancangan di era modern yang di lakukan di Kecamatan Ubud yang masih kental dengan budaya Bali. Perancangan juga dilakukan di daerah yang masih alami sehingga dua hal yang berbeda yaitu alam dan bangunan haruslah disatukan sehingga membentuk kesatuan yang tidak merusak satu sama lain. Penyatuan unsur budaya Bali dalam bidang arsitekturnya seperti ornamen arsitektur Bali diterapkan dalam perancangan sebagai wujud penerapan tema pada rancangan. Material alami juga dimanfaatkan untuk menciptakan suasana ruang khas Bali yang mewah. Selain itu, kealamian juga dilibatkan dalam pernacangan melalui pemaksimalan view agar lingkungan dan bangunan memiliki kesatuan yang harmoni. Pemograman Dari studi pemograman yang telah dilakukan, didapatlah hasil bahwa secara fungsional, fasilitas ini mempunyai fungsi utama yaitu kegiatan pernikahan, baik itu upacara pernikahan ataupun resepsi

Page 14: 6 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/4802/1/0d02a9e0afce000794a4026c5dad4… · Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan

Violeta Charisma Saragih (1204205060)1), I Wayan Gomudha2), dan I Nyoman Susanta3)–Universal Wedding Venue di Kecamatan Ubud, Bali 193

pernikahan. Sedangkan fungsi pelengkap yaitu kegiatan persiapan dan pengelolaan fasilitas. Civitas yang diwadahi dalam perancangan ini adalah mempelai, keluarga mempelai, tamu undangan, pengelola dan jasa pendukung. Setiap aktivitas dari civitas tersebut menghasilkan ruang-ruang yang diperlukan, yaitu empat ruang upacara pernikahan menurut masing-masing agama (Hindu, Budha, Kristen dan Islam), satu ruang resepsi indoor dan satu ruang resepsi outdoor sebagai fungsi utama, ruang persiapan mempelai, ruang persiapan jasa pendukung, loby dan ruang pengelola sebagai fungsi pelengkap dan fasilitas public, MEP, gudang, banquet kitchen dan ruang florist sebagai fasilitas pelengkap. Ruang upacara pernikahan berkapasitas 65 orang sedangkan ruang resepsi perniakahan mempunyai kapasitas 160 orang, sehingga total luasan ruang beserta sirkulasi sebesar 4.371,6 m2. Transformasi Konsep Perancangan Menurut Boedhi Laksito, konsep perancangan merupakan titik tolak perancangan, yaitu uraian-uraian dari ide dan kreativitas. Konsep-konsep tersebut disatukan dan disesuaikan melalui transformasi konsep. Transformasi konsep tapak mencakup transformasi konsep pola massa dan bentuk massa, transformasi konsep sirkulasi dan parkir, trasnformasi konsep utilitas dan transformasi konsep ruang luar.

Gambar 2. Transformasi Konsep Zoning Tapak dan Entrance

Dari transformasi konsep entrance dan zoning tapak, didapatlah icon fasilitas yang terletak pada entrance yang berupa cincin yang diletakkan pada kolam air mancur. Selain itu, tapak menggunakan penyengkar dan sculpture beserta lighting yang diletakkan disepanjang jalur masuk. Begitu juga dengan pos satpam untuk memaksimalkan keamanan di dalam tapak.

Perancangan universal wedding venue menggunakan massa majemuk yang penempatannya diletakkan dengan pola menyebar. Orientasi massa diatur ke segala arah untuk memaksimalkan view. Peletakkan massa

bangunan disesuaikan dengan kontur

pada tapak. Terdapat dau sirkulasi yang ada pada tapak, yaitu sirkulasi kendaraan dan sirkulasi pengunjung. Untuk kendaraan tersedia parkir motor, mobil dan bus.

Untuk pejalan kaki disediakan pedestrian dari luar dan dalam tapak.

Parkir (1) MEP (2)

Ruang pengelola (3) Loby (4)

Ruang persiapan jasa pendukung (5)

Ruang persiapan pengantin (6) Ruang upacara pernikahan (7) Ruang resepsi pernikahan (8)

Gambar 3. Output Transformasi Konsep Zoning dan Entrance

Gambar 3. Output Transformasi Bentuk dan Pola Massa

Gambar 4. Output Transformasi Sirkulasi dan Parkir

1 2 3

4 5

6

6

6

6

7

7

7

7 8

8

2 1 4 3

4

3 2 1 4

Page 15: 6 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/4802/1/0d02a9e0afce000794a4026c5dad4… · Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan

194 eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016-ISSN No. 9 772338 505762

Transformasi ruang luar mencakup tiga hal yaitu, pemanfaatan ruang luar aktif, ruang luar pasif dan lahan parkir. Untuk ruang luar aktif dimanfaatkan sebagai ruang resepsi outdoor yang dilengkapi dengan floating stage untuk aktivitas pernikahan, sedangkan pada ruang luar pasif dilakukan penataan landscape dengan vegetasi. Lahan parkir menggunakan konsep garden parking dengan memaksimalkan area hijau dan meminimalkan perkerasan.

Transformasi konsep utilitas melingkupi utilitas keamanan, plumbing dan listrik. Keamanan pada tapak dilakukan dengan security check pada entrance dan peletakan kamera CCTV. Untuk sistem plumbing, kemiringan tapak untuk memperoleh gravitas dalam pendistribusian air bersih, air kotor maupun air buangan. System kelistrikan pada fasilitas ini bersumber dari trafo yang ada pada tapak dan juga genset sebagai sumber listrik cadangan. HASIL RANCANGAN UNIVERSAL WEDDING VENUE

Gambar 5. Transformasi Konsep Ruang Luar

Gambar 6. Output Transformasi Konsep Ruang Luar

Gambar 7. Output Transformasi Konsep Utilitas

Gambar 8. Site Plan dan Layout

1

1

1

4 3

2

Page 16: 6 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/4802/1/0d02a9e0afce000794a4026c5dad4… · Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan

Violeta Charisma Saragih (1204205060)1), I Wayan Gomudha2), dan I Nyoman Susanta3)–Universal Wedding Venue di Kecamatan Ubud, Bali 195

Hasil rancangan berupa universal wedding venue dengan fungsi tempat pernikahan. Terdapat empat ruang upacara pernikan yaitu ruang upacara pernikahan agama Budha, Hindu dan Kristen (1) dan ruang upacara pernikahan agama Hindu (4) Loby, ruang persiapan jasa pendukung dan ruang pengelola (3) diletakkan didepan dekat dengan entrance tapak.

Lobby merupakan ruang yang pertama kali dilalui oleh pengunjung sebelum masuk ke masing-masing ruang pernikahan. Lobby dilengkapi dengan area drop off dengan konsep open space. Ruang persiapan jasa pendukung diletakkan dekat dengan lobby agar mudah dijangkau dan tidak mengganggu area fungsi utama. Ruang pengelola diletakkan dekat dengan side entrance.

Gambar diatas adalah hasil rancangan ruang resepsi indoor dan outdoor. Pada ruang resepsi outdoor terdapat floating stage yang dapat digunakan untuk upacara pernikahan. Bangunan ini terdiri dari dua lantai dimana pada lantai dasar terdapat area persiapan untuk pengantin, gudang dan banquet kitchen.

Gambar 9. Hasil Rancangan Ruang Lobby, Persiapan Jasa Pendukung dan Ruang Pengelola

Gambar 10. Hasil Rancangan Ruang Resepsi Pernikahan

Page 17: 6 Arsitektur dan Desain Riset 201 Studi Perkotaan dan ...erepo.unud.ac.id/id/eprint/4802/1/0d02a9e0afce000794a4026c5dad4… · Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan

196 eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016-ISSN No. 9 772338 505762

Dari studi aktivitas yang dilakukan, terdapat alur dan sirkulasi yang sama pada upacara pernikahan agama Budha, Islam dan Kristen sehingga dapat ruang dirancang tipikal dengan sarana dan prasaran menurut kebutuhan masing-masing agama. Ruangan ini berkapasitas 65 orang dan banyak memakai material kaca untuk memaksimalkan view.

Area pernikahan agama Hindu dirancang dengan konsep rumah tradisonal Bali yang berorientasi ke arah natah. Area ini dilengkapi dengan Bale Semanggen sebagai tempat proses upacara pernikahan, padmasana dan ruang persiapan pengantin. SIMPULAN Berdasarkan proses perancangan yang telah dilakukan, pengolahan tapak merupakan hal yang penting dalam perancangan. Dalam prosesnya, kelebihan dan kekuragann yang ada pada tapak dapat dimanfaatkan dan ditanggulangi sehingga menghasilkan rancangan yang optimal. Kondisi tapak yang alami juga harus tetap dijaga untuk menghasilkan rancangan yang harmoni antara bangunan dan keadaan lingkunga sekitar. DAFTAR PUSTAKA Laksito, Boedhi, 2014, ‘Metode Perencanaan & Perancangan Arsitektur’, Jakarta Timur: Griya Kreasi. Saragih, Violeta, 2015, ‘Universal Wedding venue di Kecamatan Ubud’, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik,

Universitas Udayana.

Gambar 11. Hasil Rancangan Ruang Upacara Pernikahan

Gambar 12. Hasil Rancangan Ruang Upacara Pernikahan Agama Hindu