59748073 hot mix sand asphalt base

12
 Ringkasan Eksekutif   ( Excecuti ve Summary ) I. LATAR BELAKA NG Pada daerah tertentu Kalimantan Tengah sulit mendapatkan bahan agregat standar untuk digunakan sebagai bahan pondasi jalan, sehingga harus mendatangkan dari daerah lain, seperti dari Serang Jawa Barat atau dari Palu Sulawesi Tengah yang harga bahannya cukup mahal sehubungan dengan biaya transportasi yang cukup tinggi. Disamping itu pada umumnya di Kalimantan tengah banyak terdapat deposit pasir jenis kuarsa yang jumlahnya cukup besar. Pemanfaatan pasir kuarsa di Kalimantan Tengah sebagai lapis pondasi jalan pada daerah yang terutama tidak terdapat agregat standar yang biasa digunakan untuk bahan jalan adalah sangat potensial dengan penghematan biaya pengadaan bahan jalan. Bahan agregat pasir kuarsa ini banyak ditemui diberbagai pelosok daerah Kalimantan Tengah dan belum banyak dimanfaatkan secara optimal. Pada penelitian yang dilaksanakan tahun 2006 telah dilaksanakan jalan percobaan skala penuh di lapangan di Kalimantan Tengah pada ruas jalan Bukit Liti – Bawan Sta. 2+500 s/d Sta. 5+553, sepanjang 3,150 km dengan lebar jal an 4,0 meter. Teknologi pembuatan jalan dengan menggunakan pondasi pasir kuarsa dengan pengikat aspal emulsi (sand base emulsion) telah lama dikembangkan di Venezuela, Amerika selatan ( The Venezuelan Road Administrasion), dimana diatas tanah dasar diletakan lapisan pondasi pasir silicoaluminic tanpa plastisitas dengan pengikat aspal emulsi. Dalam upaya meningkatkan effesiensi dalam pengadaan di bidang prasarana  jalan, pemanfaatan bahan lokal pasir kuarsa tersebut perlu ditingkatkan yang aplikasinya dapat disesuaikan dengan kinerja jalan yang diharapkan. Dengan demikian biaya pembuatan jalan di Kalimantan Tengah dapat dihemat serendah mungkin bila dibandingkan kalau digunakan pasir standar yang didatangkan dari daerah lain diluar Kalimantan Tengah. Oleh karena itu hasil aplikasi uji coba skala penuh yang telah dilaksanakan di Kalimantan tengah pada ruas jalan iii

Upload: asroel-suldam

Post on 08-Jul-2015

108 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

5/9/2018 59748073 Hot Mix Sand Asphalt Base - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/59748073-hot-mix-sand-asphalt-base 1/12

 

Ringkasan Eksekutif 

( Excecutive Summary )

I. LATAR BELAKANG

Pada daerah tertentu Kalimantan Tengah sulit mendapatkan bahan agregat

standar untuk digunakan sebagai bahan pondasi jalan, sehingga harus

mendatangkan dari daerah lain, seperti dari Serang Jawa Barat atau dari Palu

Sulawesi Tengah yang harga bahannya cukup mahal sehubungan dengan biaya

transportasi yang cukup tinggi. Disamping itu pada umumnya di Kalimantan

tengah banyak terdapat deposit pasir jenis kuarsa yang jumlahnya cukup besar.

Pemanfaatan pasir kuarsa di Kalimantan Tengah sebagai lapis pondasi jalan

pada daerah yang terutama tidak terdapat agregat standar yang biasadigunakan untuk bahan jalan adalah sangat potensial dengan penghematan

biaya pengadaan bahan jalan. Bahan agregat pasir kuarsa ini banyak ditemui

diberbagai pelosok daerah Kalimantan Tengah dan belum banyak dimanfaatkan

secara optimal. Pada penelitian yang dilaksanakan tahun 2006 telah

dilaksanakan jalan percobaan skala penuh di lapangan di Kalimantan Tengah

pada ruas jalan Bukit Liti – Bawan Sta. 2+500 s/d Sta. 5+553, sepanjang 3,150

km dengan lebar jalan 4,0 meter.

Teknologi pembuatan jalan dengan menggunakan pondasi pasir kuarsa dengan

pengikat aspal emulsi (sand base emulsion ) telah lama dikembangkan di

Venezuela, Amerika selatan (The Venezuelan Road Administrasion ), dimana

diatas tanah dasar diletakan lapisan pondasi pasir silicoaluminic tanpa plastisitas

dengan pengikat aspal emulsi.

Dalam upaya meningkatkan effesiensi dalam pengadaan di bidang prasarana

  jalan, pemanfaatan bahan lokal pasir kuarsa tersebut perlu ditingkatkan yang

aplikasinya dapat disesuaikan dengan kinerja jalan yang diharapkan. Dengan

demikian biaya pembuatan jalan di Kalimantan Tengah dapat dihemat serendah

mungkin bila dibandingkan kalau digunakan pasir standar yang didatangkan dari

daerah lain diluar Kalimantan Tengah. Oleh karena itu hasil aplikasi uji coba

skala penuh yang telah dilaksanakan di Kalimantan tengah pada ruas jalan

iii

5/9/2018 59748073 Hot Mix Sand Asphalt Base - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/59748073-hot-mix-sand-asphalt-base 2/12

 

Bukit Liti – Bawan (Sta. 2+500 s/d Sta. 5+650) sepanjang 3,150 km, sangat

perlu dikaji dan monitoring (evaluasi) sampai mencapai umur pelayanan agar

dapat diketahui kinerja dari Lapis Pondasi Pasir Aspal (Sand Base ).

1.2 Perumusan Masalah

Pengkajian dan monitoring jalan percobaan skala penuh di Kalimantan Tengah

yang akan dilaksanakan adalah mengenai, kinerja jalan tersebut yang meliputi

penilaian kondisi, kerataan permukaan, kekesatan permukaan dan perubahan

rongga dalam campuran Lapis Pondasi Pasir Aspal (Sand Base) akibat

pemadatan skunder oleh lalu lintas. Pengamatan dan pengujian akan dilakukan

setiap priode tiga bulan 

1.3 Tujuan

Mengkaji dan memonitoring kinerja jalan hasil percobaan skala penuh lapangan

di Kalimantan Tengah ruas jalan Bukit Liti – Bawan (Sta. 2+500 s/d 5+650) yang

menggunakan campuran Lapis Pondasi Pasir Aspal (Sand Base), akibat

pengaruh volume lalu lintas tinggi dan cuaca, sehingga dapat diketahui kinerja

 jalan tersebut. Hasil dari pengkajian dan monitoring tersebut dapat dipergunakan

sebagai dasar untuk menentukan dapat tidaknya Lapis Pondasi Pasir Aspal

dimanfaatkan sebagai bahan jalan.

1.4 Sasaran

1) Menggunakan pasir kuarsa dengan pengikat aspal keras sebagai lapis

pondasi pasir campuran aspal panas (Hot Mix Sand Asphalt base ), pasir kuarsa 

dari daerah Kalimantan Tengah.

2) Pengkajian dan monitoring hasil aplikasi skala penuh dilapangan padaperkerasan jalan dengan material pasir kuarsa Kalimantan Tengah.

1.5 Luaran

1) Laporan hasil pengkajian dan monitoring hasil aplikasi perkerasan jalan

Lapis Pondasi Pasir Aspal (Sand Base ) dengan material pasir kuarsa di

Kalimantan Tengah.

iv

5/9/2018 59748073 Hot Mix Sand Asphalt Base - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/59748073-hot-mix-sand-asphalt-base 3/12

 

2) Draf Standar Nasional Indonesia Pedoman lapis pondasi Pasir Aspal Sebagai

Bahan Lapis Pondasi Jalan.

1.6 Manfaat

1) Memanfaatkan pasir kuarsa bahan lokal untuk dipergunakan sebagai bahan jalan sehingga mampu mengurangi biaya bahan yang selama ini didatangkan

dari luar Kalimantan Tengah (penghematan).

2) Meningkatkan pengguna pasir kuarsa (bahan lokal) sehingga dapat

membantu ekonomi wilayah.

II. KAJIAN PUSTAKA

Jenis pasir kuarsa merupakan agregat yang memerlukan perhatian khususkarena mempunyai sifat pelekatan yang kurang baik terhadap aspal (stripping).

Teknologi buatan jalan dengan menggunakan pondasi pasir kuarsa dengan

pengikat aspal emulsi (sand base emulsion ) telah lama dikembangkan di

Veneuzuela oleh The Veneuzuela Road Administrasion, dimana diatas dasar

diletakan lapisan pondasi pasir kuarsa (silicoalluminic) tanpa plastisitas.

Pada tahun 2007 telah selesai dilaksanakan uji coba skala lapangan Lapis

Pondasi Pasir Aspal (sand base ) pada ruas jalan Bukit liti – Bawan (sta. 2+500

s/d 5+650) sepanjang 3,150 km dengan menggunakan jenis pasir kuarsa

setempat, peta lokasi aplikasi lapis pondasi pasir aspal sepeti ditunjukkan pada

Gambar 1. Sebagai lapisan pondasi LPPA (sand base) diletakan pada lapisan

kedua sebagai pengganti pondasi agregat klas A dan klas B. Dengan

perhitungan ITP yang direncanakan sebesar 5,56 dan nilai kekuatan relatip (a)

untuk LPPA sehingga tebal lapisan LPPA hasil perencanaan 15 cm, seperti

ditunjukkan pada Gambar 2. Pada pelaksanaan dilapangan dilakukan dalam 3

(tiga) lapisan dan setiap lapisan dihampar dengan ketebalan 5 cm disesuaikan

dengan agregat maksimum ¾” (19 mm).

v

5/9/2018 59748073 Hot Mix Sand Asphalt Base - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/59748073-hot-mix-sand-asphalt-base 4/12

 

  Kondisi jalan tanah dasar Kondisi jalan Lapisan LPPA 

KETERANGAN :

BUKIT LITI - BAWAN

POROS TENGAH

Batu Putih

Kuala Kurun

Muara Laung

MUARA TEWEH

Ke Damai-

2

2

1

2

1

3

2

1

 

Sei Hanyu

Takara Patas

Tbg. Jutuh

s

Tbg. Talaken

Lampeong

Benangin

BUNTOK Ampah

Kandui

Dayu

Belawa

Timp

Bawan

Rahambang

t Bamba

Saripoi

Papar Punjung

Kalahien

Montalat

003

Buki

Tewah

005

 

007

008

020

022

  PURUK CAHUTb. Lahung

033

007

007

 

034008

032 032

033 1

2

020 2

Ketapang

Tongka

Hayaping

Bentot

 

1

Bukit Rawi

Bukit Liti

032

Lahei

Kereng Bangkirai

 

1

Bukit Liti

Kasongan

001

006

013

014

009

Bts. Kaltim

ke

Tangkiling

PALANGKARAYA

1

Sp.Sei Asem

ke

k  eB A N J A RMA  S I  N

 

Gambar 1, Peta lokasi Aplikasi perkerasan Lapis Pondasi Pasir Aspal.

TYPICAL PENANGANAN

CL

Exsisting Tanah Pilihan /Pasir Granit

HRS- WCTebal 3Cm

1,00m

Sand BaseTebal 15Cm

 Agg.Klas B Tebal 10CmTimb. Pilihan Tebal 18Cm

5,00m

4,80m

4,50 m 1,00 m

 Agg.BaseKls B Bahu10Cm

 

DETAIL PERKERASAN

Gambar 2, Tipikal tebal perkerasan lapis pondasi pasir aspal

Timb. Pilihan Tebal 18 Cm Agg. Base Kls B Bahu 10 Cm

HRS - WC Tebal 3 Cm

Exsisting Tanah Pilihan / Pasir Granit

Sand Base Tebal 15 Cm Agg. Klas B Tebal 10 Cm

 

Agregat Kelas C Bahu 10 cmTimbunan Pilihan 18 cm

  vi

5/9/2018 59748073 Hot Mix Sand Asphalt Base - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/59748073-hot-mix-sand-asphalt-base 5/12

 

III. METOLOGI PENELITIAN

Melakukan kajian dan monitoring pada uji coba skala penuh jalan dengan

konstruksi perkerasan Lapis Pondasi Pasir Aspal pada jalan Bukit Liti – Bawan

(sta. 2+500 s/d 5+650), sepanjang 3,150 km. Metode yang dipergunakan untukmendapatkan parameter-parameter yang diinginkan, maka pengkajian dan

monitoring lapis pondasi pasir aspal dilapangan dimulai dengan survai

pendahuluan, kemudian dilakukan pengujian dilapangan dan pengujian

dilaboratorium setelah itu dilanjutkan dengan evaluasi dan analisis data, seperti

ditunjukkan pada Gambar 5.

Survai Pendahuluan

Penentuan lMetode pengujian

- Penilaian kondisi (PCS)

-  Lendutan (BB)

-  Ketidakrataan (NASRA)-  Kekesatan (Pendulum)-  Contoh inti (core drill)

Evaluasi dan Analisis Nara sumber

Pengujian awal dan observasiberkala pada jalan percobaan

Pelaksanaan Pengujian

Lapangan dan Laboratorium

Penentuan lokasiTitik pengujian

Laporan hasilPengkajian dan monitoring

Gambar 3 : Bagan alir rencana aplikasi lapis pondasi pasir

vii

5/9/2018 59748073 Hot Mix Sand Asphalt Base - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/59748073-hot-mix-sand-asphalt-base 6/12

 

 

VI. PELAKSANAAN PENELITIAN

4.1 Survai kondisi jalan

Pengamatan dan pengukuran kondisi perkerasan dilakukan setelah lapis

permukaan selesai dilaksanakan. Data kondisi jalan diperoleh melalui survai

kondisi yang pada dasarnya dilakukan secara visual sambil berjalan kaki. Pada

saat survai, pencatatan jenis-jenis kerusakan dilakukan untuk masing lajur lalu

lintas. Jenis kerusakan permukaan yang terjadi pada perkerasan lentur dapat

dikelompokan atas empat modus kejadian yaitu : retak, cacat permukaan,

deformasi dan cacat tepi perkerasan.

Untuk masing-masing lajur, pencatatan kerusakan dilakukan setiap interpal 10meter, sedangkan pencatatan alur dilakukan pada titik berjarak 10 meter pada

kedua jejak roda, dengan menggunakan mistar perata (straight egde) sepanjang

3 m. Pada saat pengamatan kondisi jalan Sta. 2+500 – 5+650 setelah umur

perkerasan 1 bulan, umur 4 bulan dan umur 12 bulan, tidak terlihat adanya

kerusakan dipermukaan jalan seperti retak-retak, lubang, deformasi dan

pelepasan butir. Pelaksanaan pemeriksaan kerataan permukaan jalan dan

penilaian kondisi jalan Bukit Liti – Bawan, seperti ditunjukkan pada Gambar 4.

.

a) Pemeriksaan keratan kanan jalan b) Pemeriksaan kerataan kiri jalan 

Gambar 4, Pemeriksaan kerataan permukaan jalan LPPA umur 1 bulan

Hasil pemeriksaan kerataan permukaan dengan menggunakan mistar

permukaan tidak ada perbedaan antara kerataan perkerasan berumur 1 bulan,

viii

5/9/2018 59748073 Hot Mix Sand Asphalt Base - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/59748073-hot-mix-sand-asphalt-base 7/12

 

umur perkerasan 4 bulan sampai umur 12 bulan. Besarnya kedalaman alur

permukaan pada perkerasan umur 1 bulan pada arah Bawan OWT dan IWT

rata-rata sebesar 1,20 mm dan arah Bukit Liti OWT dan IWT rata-rata sebesar

1,45 mm. Besarnya kedalaman alur permukaan perkerasan pada umur 4 bulan,

arah Bawan OWT dan IWT rata-rata sebesar 1,15 mm dan arah Bukit Liti OWT

dan IWT rata-rata sebesar 1,35 mm. Besarnya kedalaman alur permukaan

perkerasan umur 12 bulan, arah Bawan OWT dan IWT rata-rata sebesar 1,25

mm dan arah Bukit Liti kedalaman alur OWT dan IWT rata-rata sebesar 1,36

mm.

4.2 Survai Ketidakrataan

Survai ketidakrataan menggunakan alat NAASRA milik P2JJ Kalimantan Tengah

yang dilaksanakan dalam arah Bukit Liti – Bawan dan arah Bawan – Bukit Liti

sepanjang 3,650 km.

Sesuai dengan hasil kalibrasi yang telah dilakukan, persamaan yang digunakan

untuk mengkonversikan hasil pembacaan NAASRA-meter menjadi IRI adalah

IRI (m/km) = 0,0428 x NAASRA (count/km) + 1,390. Hasil perhitungan untuk

  jalan arah Bukit Liti – Bawan dan arah Bawan – Bukit Liti, seperti ditunjukkan

pada Tabel 1.

Tabel 1, hasil perhitungan nilai IRI jalan Bukit liti - Bawan

Arah Nilai IRI (m/km)

Bukit Liti - Bawan 1,59

Bawan – Bukit Liti 1,57

Hasil pemengujian dengan alat NAASRA dengan nilai IRI arah Bukit Liti – 

Bawan sebesar 1,59 m/km dan arah Bawan - Bukit Liti sebesar 1,57 m/km, lebih

kecil dari 4 m/km hal ini menunjukkan bahwa perkerasan masih menunjukkan

kondisi baik.

Hasil perhitungan nilai Indek Kemampuan Pelayanan (Present Servicebility Index

  /PSI) yang merupakan fungsi dari kerataan (roughnees), panjang retak, luas

ix

5/9/2018 59748073 Hot Mix Sand Asphalt Base - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/59748073-hot-mix-sand-asphalt-base 8/12

 

tambalan dan alur rata-rata pada jalur roda luar dan dalam. PSI dihitung

menggunakan persyamaan PSI = 5,03 -1,9 log (1+Svr) - 0,01 (C + p)1/2 - 1,38

(RDr)2. Dari hasil penilaian kondisi perkerasan serta nilai ketidakrataan

perkerasan saat umur 12 bulan dapat diketahui katogori kinerja jalan

berdasarkan fungsinya, seperti ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2, hasil perhitungan nilai PSI jalan Bukit liti - Bawan

Arah Nilai PSI Katagori

Bukit Liti - Bawan 3,53 Sedang - baik

Bawan – Bukit Liti 3,54 Sedang - baik

4.3 Pengujian Lendutan perkerasan

Pengujian Ledutan perkerasan dilakukan dengan menggunakan alat

Bengkelman Beam setiap titik berjarak 200 m pada saat umur perkerasan 4

bulan.

Dari nilai rata-rata dari lendutan didapat D Wakil = 0,40 mm, dengan

menggunakan persamaam: n = Log (2N + 2/R + 1) – Log (2/R +1)

Log (R+!)

Dapat diketahui umur sisa perkerasan (n) = 4,7 tahun

4.4 Pengujian Perkerasan Beraspal

a. Sifat-sifat aspal

Perkerasan beraspal AC-WC dan Lapis Perkerasan Pasir Aspal (LPPA)

pengambilan contoh lapangan dengan menggunakan core drill yang kemudian

contoh diekstraksi untuk mengetahui kadar aspal dan agregat di gradasi. Hasil

pengujian campuran beraspal HRS-WC dan LPPA seperti ditunjukkan pada

Tabel 3,

x

5/9/2018 59748073 Hot Mix Sand Asphalt Base - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/59748073-hot-mix-sand-asphalt-base 9/12

 

Tabel 3, Hasil pengujian campuran HRS-WC dan LPPA umur 4 bulan

No. Jenis Pengujian

JMF Contoh Lapangan JMF Satuan

Lapis 1 Lapis 2 Lapis 3

1 Kadar aspal 6.8 6,7 6.0 6.1 6.0 5.9 %

2 Penetrasi 65 31 65 29 31 31 0,1 mm

3 Titik Lembek 51.5 58,4 51.5 60.4 58.1 57.6o

C4 Daktilitas > 140 > 140 > 140 > 140 > 140 > 140 cm

Lapis AC-WC Lapisan LPPA

Contoh Lapangan

 

Dari hasil pengujian sifat-sifat aspal setelah perkerasan umur 4 bulan, terjadi

penurunan nilai penetrasi, nilai titik lembek meningkan dan daktilitas tetap tidak

mengalami perubahan.

b. Kepadatan lapangan

Dari hasil pengambilan contoh inti (core drill) dari hasil kualiti kontrol dilapangan

saat pelaksanaan kemudian pada saat perkerasan LPPA berumur 4 bulan dan

12 bulan. Peningkatan derajat kepadatan lapangan lapisan LPPA dan HRS-WC,

pada saat kualiti kontrol pelaksanaan, umur perkerasan LPPA 4 bulan dan 12

bulan. Derajat kepadatan lapangan makin meningkan sejalan dengan waktu dan

akibat dari beban lalu lintas. Peningkatan kepadatan lapangan pada umur

perkerasan 4 bulan untuk lapisan HRS-WC antara 0,80% sampai 1,50% dan

untuk lapisan LPPA antara 0,43% sampai 1,28%. Pada umur perkerasan 12

bulan peningkatan kepadatan untuk lapisan HRS-AC antara 1,40% sampai2,90% dan Untuk lapisan LPPA antara 1,13% sampai 2,25%.

c. Rongga Campuran

Penurunan rongga dalam campuran di lapangan pada lapisan LPPA dan HRS-

WC, pada saat kualiti kontrol pelaksanaan, umur perkerasan LPPA 4 bulan dan

12 bulan. Rongga dalam campuran semakin menurun sejalan dengan waktu

dan akibat dari beban lalu lintas. Penurunan rongga dalam campuran pada umur

perkerasan 4 bulan untuk lapisan HRS-WC antara 0,28% sampai 1,35% danuntuk lapisan LPPA antara 0,49% sampai 2,38%. Pada umur perkerasan 12

bulan penurunan rongga dalam campuran untuk lapisan HRS-AC antara 1,44%

sampai 2,38% dan Untuk lapisan LPPA antara 1,36% sampai 2,01%.

xi

5/9/2018 59748073 Hot Mix Sand Asphalt Base - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/59748073-hot-mix-sand-asphalt-base 10/12

 

 

a) Pengambilan contoh dengan alat core drill b) Contoh hasil core lapisan LPPA 

Gambar 8, Pengambilan contoh perkerasan dengan alat core drill

V. KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan

Sesuai dengan maksud dan tujuan dari kajian ini seperti yang telah diuraikan

sebelumnya, maka dapat disampaikan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

a. Hasil penilaian kondisi permukaan sampai umur perkerasan 4 bulan tidak

ditemui adanya kerusakan seperti retak, deformasi. Hasil pemeriksaan

kerataan permukaan dengan menggunakan mistar permukaan tidak ada

perbedaan antara kerataan perkerasan berumur 1 bulan, umur perkerasan 4

bulan sampai umur 12 bulan. Besarnya kedalaman alur permukaan pada

perkerasan umur 1 bulan pada arah Bawan OWT dan IWT rata-rata sebesar

1,20 mm dan arah Bukit Liti OWT dan IWT rata-rata sebesar 1,45 mm.

Besarnya kedalaman alur permukaan perkerasan pada umur 4 bulan, arah

Bawan OWT dan IWT rata-rata sebesar 1,15 mm dan arah Bukit Liti OWT

dan IWT rata-rata sebesar 1,35 mm. Besarnya kedalaman alur permukaan

perkerasan umur 12 bulan, arah Bawan OWT dan IWT rata-rata sebesar

1,25 mm dan arah Bukit Liti kedalaman alur OWT dan IWT rata-rata sebesar

1,36 mm.

b. Hasil pemengujian dengan alat NAASRA dengan nilai IRI arah Bukit Liti – 

Bawan sebesar 1,59 m/km dan arah Bawan - Bukit Liti sebesar 1,57 m/km,

xii

5/9/2018 59748073 Hot Mix Sand Asphalt Base - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/59748073-hot-mix-sand-asphalt-base 11/12

 

lebih kecil dari 4 m/km hal ini menunjukkan bahwa perkerasan masih

menunjukkan kondisi baik.

c. Dari hasil penilaian kondisi perkerasan serta nilai ketidakrataan perkerasan

saat umur 12 bulan dapat diketahui katogori kinerja jalan berdasarkanfungsinya dapat diketahui nilai Indek Kemampuan Pelayanan (Present

Servicebility Index /PSI) jalan, pada arah Bukit Liti – Bawan nilai PSI sebesar

3,53 dan pada arah Bawan – Bukit Liti sebesar 3,54 yang menunjukkan

katagori sedang – baik.

d.  Hasil pengujian lendutan dengan menggunakan alat bengkelman Beam (BB)

umur perkerasan 4 bulan, lendutan rata-rata arah Bawan 0,400 mm dan arah

Bukit Liti 0,380 

mm,

dari hasil perhitungan dapat diketahui umur sisapelayanan 4,7 tahun lagi.

e. Hasil pengujian kadar aspal LPPA JMF 6,0% dengan hasil pengambilan

contoh lapangan LPPA kadar aspal rata-rata 3 lapis 6,0% dan lapisan HRS-

WC JMF kadar aspal 6,8 dan kadar aspal lapangan 6,7%, hal ini

menunjukkan bahwa kadar aspal JMF dan contoh lapangan hampir tidak ada

perbedaan masih memenuhi persyaratan toleransi 0,3%. Hasil pengujian

sifat-sifat aspal pada umur perkerasan 4 bulan terjadi penurunan penetrasi

untuk lapisan HRS-WC dari 65 turun menjadi 31 begitu juga lapisan LPPA

pentrasi semula 65 turun menjadi 31. Titik lembek meningkat untuk lapisan

HRS-WC titik lembek semula 51,5 menjadi 58,4 beguitu juga dengan lapisan

LPPA titik lembek semula 51,5 menjadi 56,5. Daktilitas tidak mengalami

perubahan daktilitas tetap lebih besar 140. cm.

f. Secara umum perkerasan Lapis Perkerasan Pasir Aspal menggunakan jenis

pasir kuarsa sampai umur 12 bulan masih menunjukan kondisi jalan yang

masih baik.

g. Peningkatan kepadatan lapangan pada umur perkerasan 4 bulan untuk

lapisan HRS-WC antara 0,80% sampai 1,50% dan untuk lapisan LPPA antara

0,43% sampai 1,28%. Pada umur perkerasan 12 bulan peningkatan

xiii

5/9/2018 59748073 Hot Mix Sand Asphalt Base - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/59748073-hot-mix-sand-asphalt-base 12/12

 

kepadatan untuk lapisan HRS-AC antara 1,40% sampai 2,90% dan Untuk

lapisan LPPA antara 1,13% sampai 2,25%.

h. Penurunan rongga dalam campuran pada umur perkerasan 4 bulan untuk

lapisan HRS-WC antara 0,28% sampai 1,35% dan untuk lapisan LPPA antara0,49% sampai 2,38%. Pada umur perkerasan 12 bulan penurunan rongga

dalam campuran untuk lapisan HRS-AC antara 1,44% sampai 2,38% dan

Untuk lapisan LPPA antara 1,36% sampai 2,01%.

5.2 Saran

Beberapa saran yang perlu diperhatikan antara lain :

a. Masih diperlukan monitoring secara priodik terhadap jalan percobaan Lapis

Pondasi Pasir Aspal (sand base ) setiap priode 3 bulan untuk mengetahuikinerja perkerasan sampai umur perkerasan 2 tahun.

b. Menggunakan pasir kuarsa Kalteng perlu ditingkatkan terutama untuk jalan

kabupaten dimana daerahnya mempunyai kuari pasir kuarsa.

xiv