5755-14070-1-pb

11
[Type text] Page 1 TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA “SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA” STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ESTI HADI KUSMAWAN 11.02.7914 11.D3MI.01 DOSEN: BPK. KALIS PURWANTO

Upload: revenrodriquez

Post on 17-Feb-2016

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ekonomi pancasila

TRANSCRIPT

Page 1: 5755-14070-1-PB

[Type text] Page 1

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

“SISTEM PEREKONOMIAN

INDONESIA”

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ESTI HADI KUSMAWAN

11.02.7914

11.D3MI.01

DOSEN: BPK. KALIS PURWANTO

Page 2: 5755-14070-1-PB

[Type text] Page 2

ABSTRAK

Sistem Ekomomi Pancasila sebagai Pilihan Sistem Ekonomi Indonesia

Republik Indonesia yang lahir pada tahun 1945, langsung tepat berada di tengah-

tengah arena dua kutub supremasi, yaitu sistem ekonomi kapitalisme dan sistem

ekonom sosialisme. Namun demikian, sungguh beruntung Republik Indonesia,

karena para pendiri republik tidak membiarkan Indonesia ikut arus memilih salah

satu dari dua sistem ekonomi tersebut. Pancasila yang dipilih oleh para pendiri

republik sebagai dasar falsafah negara, mengilhami sistem ekonomi alternatif,

yang kemudian disebut “Sistem Ekonomi Pancasila”. SEP dipilih karena

pemilihan satu sistem ekonomi oleh suatu bangsa tidak pernah menggunakan

kriteria baik atau buruk, benar atau salah, melainkan menggunakan kriteria tepat

atau tidak tepat (selanjutnya disebut kriteria ketepatan suatu sistem ekonomi) yang

dikaitkan dengan aspek-aspek politik-ekonomi-sosilal-budaya bangsa Indonesia

dalam kehidupan bernegaranya.

Untuk memahami kriteria ketepatan SEP sebagai sistem ekonomi bagi bangsa

Indonesia ada baiknya jika kita memahami dinamika perubahan dari sistem-sistem

ekonomi pendahulu dari SEP. perjalanan sejarah ini menunjukkan bahwa kriteria

ketepatan suatu sistem ekonomi bagi suatu masyarakat senantiasa bergeser,

berkembang, berubah, atau bahkan berganti, mengikuti aliran dinamika aspek-

aspek politik-ekonomi-sosilal-budaya masyarakat tersebut dalam kehidupan

bernegaranya.

Page 3: 5755-14070-1-PB

[Type text] Page 3

BAB I

PENDAHULUAN

I.I LATAR BELAKANG MASALAH

Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang member

kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam

mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat

Indonesia yang adil dan makmur.

Indonesia menganut sistem ekonomi Pancasila. Ini berarti bahwa

sistem perekonomian di Indonesia harus mengacu serta berdasarkan pada

kelima sila dalam Pancasila. Sehingga secara normatif landasaan idiil

sistem perekonomian di Indonesia adalah Pancasila dan UUD 1945.

Dimana aplikasi pelaksanaan sistem ekonomi di Indonesia tidak boleh

menyimpang dari sila-sila pada Pancasila serta pasal-pasal yang

terkandung dalam UUD 1945.

I.II RUMUSAN MASALAH

Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, maka dapat

dikemukakan rumusan masalah.Rumusan masalah itu adalah:

Apakah hubungannya sistem perekonomian Indonesia dengan

Pancasila?

Page 4: 5755-14070-1-PB

[Type text] Page 4

BAB II

PENDEKATAN

SOSIOLOGIS

Ekonomi pancasila adalah pandangan filsafati di bidang kehidupan

ekonomi sebagai implikasi langsung dari diterimanya pancasila di Indonesia. Jadi

pancasila adalah khas Indonesia, maka ekonomi pancasila pun merupakan ciri

khas Indonesia. Menurut Prof. Dr. Mubyarto sistem ekonomi pancasila adalah

ekonomi kerakyatan yang berarti bahwa seluruh rakyat, atau setiap warga Negara

diperbolehkan ikut serta dalam proses produksi dan distribusi. Artinya mereka

diperbolehkan memiliki modal yang menjadi hak milik pribadinya. Modal ini

boleh dipadukan dengan faktor-faktor produksi lainnya untuk membuat barang

dan jasa, yang dijual kepada para konsumen dengan memperoleh laba. Bentuk

hokum dari organisasinya boleh apa saja. Yang lazim adalah perusaan

perseorangan ( eenmanszaak ), persekutuan perorangan ( maatschap ), firma,

firma komanditer, perseroan terbatas, koperasi, usaha bersama ( onderlinge ).

Setiap produsen bebas menentukan, berapa jumlahnya, dan berapa harga yang

dimintanya. Semua ini tidak ditentukan oleh pemerintah sentral. Yang menjadi

petunjuk bagi mereka tentang brang apa, berapa jumlahnya dan harga berapa yang

akan dipasang adalah harga yang terbentuk dipasar. Karena sistem ini akan

menimbulkan banyak produsen, maka akan banyak pula barang yang serupa tapi

tidak sama yang akan beredar di pasaran. Maka itu akan membuat persaingan

diantara para produsen, diantaranya banyak sekali yang melakukan kecurangan,

melanggar etika, dan tidak jujur. Hal tersebut dicoba ditiadakan dengan adanya

peraturan dan pengaturan, yang lazimnya adalah undang-undang anti monopoli,

undang-undang anti trust, dan undang-undang tentang persaingan.

Page 5: 5755-14070-1-PB

[Type text] Page 5

BAB III

PEMBAHASAN

Makna dari sila-sila dalam Pancasila:

A. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketaqwaan terhadap

Tuhan Yang Maha Esa dan oleh karenanya manuasia percaya dan taqwa terhadap

Tuhan YME sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut

dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

B. Sila Kemanusian Yang Adil dan Beradab

Kemanusiaan yang adil dan beradab menunjang tinggi nilai-nilai

kemanusiaan, gemar rmelakukan kegiatan–kegiatan kemanusiaan, dan berani

membela kebenaran dan keadilan.Sadar bahwa manusia adalah sederajat, maka

bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia,

karena itu dikembangkanlah sikap hormat dan bekerja sama dengan bangsa–

bangsa lain.

C. Sila Persatuan Indonesia

Dengan sila persatuan Indonesia, manusia Indonesia menempatkan

persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara diatas

kepentingan pribadi dan golongan.Persatuan dikembangkan atas dasar Bhineka

Tunggal Ika, dengan memajukan pergaulan demi kesatuan dan persatuan bangsa.

D. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan

Dalam Permusyawaratan Perwakilan

Manusia Indonesia menghayati dan menjungjung tinggi setiap hasil keputusan

musyawarah, karena itu semua pihak yang bersangkutan harus menerimannya dan

melaksanakannya dengan itikad baik dan penuh rasa tanggung jawab. Disini

kepentingan bersamalah yang diutamakan di atas kepentingan pribadi atau

golongan. Pembicaraan dalam musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan

sesuaidengan hati nurani yang luhur. Keputusan-keputusan yang diambil harus

Page 6: 5755-14070-1-PB

[Type text] Page 6

dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa,

menjungjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan

keadilan.

E. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Dengan sila keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia, manusia

Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan

social dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam rangka ini dikembangkan

perbuatannya yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan

gotong royong.

Untuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga kesinambungan

antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain

Hubungan sistem ekonomi dalam perekonomian Indonesia dengan

Pancasila adalah:

Pada tataran filosofis ekonomi Pancasila tentulah harus dijiwai oleh nilai-nilai-

Pancasila.

Atas dasar itu maka Ekonomi Pancasila tidak semata-mata bersifat materialistis,

karena:

1. Berlandaskan pada keimanan dan ketakwaan yang timbul dari pengakuan kita

pada Ketuhanan Yang Maha Esa. Keimanan dan ketakwaan menjadi landasan

spiritual, moral dan etik bagi penyelenggaraan ekonomi dan pembangunan.

Dengan demikian Ekonomi Pancasila dikendalikan oleh kaidah-kaidah moral dan

etika, sehingga pembangunan nasional kita adalah pembangunan yang berakhlak.

2. Ekonomi Pancasila, dengan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab,

menghormati martabat kemanusiaan serta hak dan kewajiban asasi manusia dalam

kehidupan ekonomi. Dalam ekonomi Pancasila dengan demikian tidak dikenal

“economic animal”, yang satu memangsa yang lain.

3. Ekonomi Pancasila berakar di bumi Indonesia. Meskipun ekonomi dunia sudah

menyatu, pasar sudah menjadi global, namun selama masih ada bangsa dan negara

Page 7: 5755-14070-1-PB

[Type text] Page 7

Indonesia, maka ekonomi Indonesia tetap diabdikan bagi kesejahteraan dan

kemajuan bangsa Indonesia. Sila Persatuan Indonesia mengamanatkan kesatuan

ekonomi sebagai penjabaran wawasan nusantara dibidang ekonomi. Globalisasi

kegiatan ekonomi tidak menyebabkan internasionalisasi kepentingan ekonomi.

Kepentingan ekonomi kita tetap diabdikan untuk kepentingan bangsa Indonesia.

Ekonomi Pancasila dengan demikian berwawasan kebangsaan dan tetap

membutuhkan sikap patriotik dari para pelakunya meskipun kegiatannya sudah

mengglobal.

4. Sila keempat dalam Pancasila menunjukkan pandangan bangsa Indonesia

mengenai kedaulatan rakyat dan bagaimana demokrasi dijalankan di Indonesia. Di

bidang ekonomi, Ekonomi Pancasila dikelola dalam sebuah sistem demokratis

yang dalam Undang-undang Dasar secara eksplisit disebut demokrasi ekonomi.

5. Nilai-nilai dasar sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,

menunjukkan betapa seluruh upaya pembangunan kita, seluruh upaya untuk

mengembangkan pertumbuhan ekonomi dikaitkan dengan pemerataan

pembangunan dan hasil-hasilnya menuju kepada terciptanya kemakmuran yang

berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia dalam sistem ekonomi yang disusun

sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Jadi sistem perekonomian di Indonesia harus berorientasi pada Ketuhanan

Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia,

Kerakyatan serta Keadilan Sosial.

Hal terpenting yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan sistem

perekonomian di Indonesia adalah KEADILAN yang merupakan titik tolak proses

serta sekaligus sebagai tujuan dari pelaksanaan ekonomi di Indonesia.

Sedangkan dalam UUD 1945, pasal yang memuat tentang system

perekonomian Indonesia adalah pasal 33 besertaayat-ayat yang terkandung

didalamnya. Pada ayat 1 dalam pasal 33 tersebut menyebutkan bahwa

“perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas dasar

kekeluargaan” Pada ayat 3 menyebutkan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam

Page 8: 5755-14070-1-PB

[Type text] Page 8

yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan digunakan untuk sebesar-

besarnya kemakmuran rakyat. Sedangkan pada ayat 4 dijelaskan bahwa

perekonomian nasional diselenggarakan atas dasar demokrasi ekonomi, dengan

prinsip-prinsip kebersamaan efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan

lingkungan, kemandirian, serta menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan

ekonominasional. Jadi jelas sudah, apa yang menjadi landasan sistem

perekonomian di Indonesia. Secara teori, sistem perekonomian Indonesia sudah

sangat sempurna. Namun pada kenyataannya terjadi banyak penyimpangan

sehingga melenceng jauh dari teori. Hal ini sangat di sesalkan karena mengingat

Indonesia sebenarnya negara yang sangat kaya karena hasil alam yang sebenarnya

bisa dimanfaatkan untuk nengingatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Page 9: 5755-14070-1-PB

[Type text] Page 9

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

IV.I KESIMPULAN

Telah diuraikan diatas, bahwa perekonomian di Indonesia berlandaskan

asas Pancasila. Perekonomian di Indonesia harus berorientasi pada Ketuhanan

Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia,

Kerakyatan yang di Pimpin Oleh Khidmat Kebijaksaan Dalam Permusyawaratan

Perwakilan serta Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik

Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara

Republik Indonesia. Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila

sebagai perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan

kengaraan. Oleh karena itu pengalamannya harus dimulai dari setiap warga negara

Indonesia, setiap penyelenggara negara yang secara meluas akan berkembang

menjadi pengalaman Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga

kemasyarakatan, baik dipusat maupun di daerah.

Sebagai warga Indonesia, dalam kehidupan sehari-hari, hendaknya

mengamalkan Pancasila, baik dalam ruang lingkup yang sempit sampai yang luas.

Page 10: 5755-14070-1-PB

[Type text] Page 10

IV.II SARAN

Berdasarkan uraian di atas kiranya kita dapat menyadari bahwa

Pancasila merupakan falsafah negara kita republik Indonesia, maka kita

harus menjungjung tinggi dan mengamalkan sila-sila dari Pancasila

tersebut dengan setulus hati dan penuh rasa tanggung jawab.

Perlu kesadaran dari pribadi masing-masing individu bahwa segala

sesuatu tindakan entah itu demi kepentingan pribadi ataupun kelompok

harus berlandaskan Pancasila.Dalam hal ini, hendaknya mendukung

perekonomian di Indonesia agar lebih maju dengan tetap memperhatikan

asas-asas yang terkandung dalam Pancasila.

Dalam kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan berjualan,

transaksi, dan lain-lain, jadilah manusia yang berakhlak jujur, dengan

adanya jujur, bukan hanya berbuat baik pada sesama, tetapi berhubungan

baik juga dengan Tuhan.

Bersaing antara yang satu dengan yang lainnya dengan sehat,

jujur, dan adil.

Page 11: 5755-14070-1-PB

[Type text] Page 11

DAFTAR PUSTAKA

http:// www.google.co.id

http:// www.kumpulblogger.com

http://carapedia.com/sistem_perekonomian_indonesia_info206.html

http://rumahmateri.blogspot.com/2010/04/sistem-ekonomi-berlandaskan-

pancasila.html