53237025 anatomi sistem urinaria 1

21
Anatomi Sistem Urinaria Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah (sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh) dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat- zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan dari tubuh berupa urin (air kemih). (Syaifuddin, 2006) Sistem perkemihan memiliki fungsi: 1. Keseimbangan transportasi air dan zat terlarut 2. Mensekresi hormon yang membantu mengatur tekanan darah, erithropoietin dan metabolisme kalsium 3. Menyimpan nutrient 4. Ekskresi zat buangan 5. Mengatur keseimbangan asam basa 6. Membentuk urin

Upload: shinta-maya-sari

Post on 27-Nov-2015

50 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kebidanan

TRANSCRIPT

Page 1: 53237025 Anatomi Sistem Urinaria 1

Anatomi Sistem Urinaria

Sistem

perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah

(sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh) dan

menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak

dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan dari tubuh berupa urin

(air kemih). (Syaifuddin, 2006)

Sistem perkemihan memiliki fungsi:

1. Keseimbangan transportasi air dan zat terlarut

2. Mensekresi hormon yang membantu mengatur tekanan darah, erithropoietin dan

metabolisme kalsium

3. Menyimpan nutrient

4. Ekskresi zat buangan

5. Mengatur keseimbangan asam basa

6. Membentuk urin

http://djibrilnursemind.blogspot.com/2008/12/anatomi-fisiologi-sistem-

perkemihan.html

Sistem perkemihan disebut juga urinari sistem atau renal sistem. Terdiri dari:

1. Dua buah ginjal, yang berfungsi membuang zat-zat sisa metabolisme atau zat

yang berlebihan dalam tubuh serta membentuk urin.

2. Dua buah ureter, yang berperan untuk mentransport urin ke kandung

kemih/bladder.

Page 2: 53237025 Anatomi Sistem Urinaria 1

3. Kandung kemih/bladder, yang merupakan tempat penampungan urin.

4. Uretra, yang merupakan saluran yang mengalirkan urin dari bladder/kandung

kemih keluar tubuh.

http://djibrilnursemind.blogspot.com/2008/12/anatomi-fisiologi-sistem-

perkemihan.html

A. Anatomi Uretra

Uretra merupakan saluran yang mengeluarkan urin keluar tubuh. Uretra terbentang

dari dasar kandung kencing ke orifisium uretra eksterna. Pada laki-laki panjangnya

sekitar 20 cm sedangkan pada wanita panjangnya sekitar 3-5

cm.http://djibrilnursemind.blogspot.com/2008/12/anatomi-fisiologi-sistem-

perkemihan.html

Uretra pria panjang 18-20 cm dan bertindak sebagai saluran untuk sistem

reproduksi maupun perkemihan. Pada wanita panjang uretra kira-kira 4 cm dan bertindak

hanya sebagai system Perkemihan. Uretra mulai pada orifisium uretra internal dari

kandung kemih dan berjalan turun dibelakang simpisis pubis melekat ke dinding anterior

vagina. Terdapat sfinter internal dan external pada uretra, sfingter internal adalah

involunter dan external dibawah kontrol volunter kecuali pada bayi dan pada cedera atau

penyakit saraf.http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/04/28/askep-infeksi-saluran-

kemih/

Dinding urethra terdiri dari 3 lapisan:

1. Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari Vesika urinaria.

Mengandung jaringan elastis dan otot polos. Sphincter urethra menjaga agar urethra

tetap tertutup.

2. Lapisan submukosa, lapisan longgar mengandung pembuluh darah dan saraf.

3. Lapisan mukosa.

http://totonrofiunsri.wordpress.com/2009/01/28/anatomi-dan-fisiologi-sistem-

perkemihan/

B. Anatomi Kandung Kemih

Vesika urinaria atau kandung kemih terletak dibelakang simpisis pubis, berfungsi

menampung urin untuk sementara waktu. Organ ini berbentuk seperti buah pir (kendi).

letaknya di belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul. Vesika urinaria dapat

mengembang dan mengempis seperti balon karet.

Page 3: 53237025 Anatomi Sistem Urinaria 1

Terdapat segitiga bayangan yang terdiri atas 3 lubang yaitu 2 lubang ureter dan

satu lubang uretra pada dasar kandunng kemih yang disebut dengan trigonum/trigon.

Lapisan dinding kandung kencing (dari dalam keluar): lapisan mukosa, submukosa, otot

polos dan lapisan fibrosa.Lapisan otot disebut dengan otot detrusor. Otot longitudinal

pada bagian dalam dan luar dan lapisan sirkular pada bagian tengah.

Ukuran kandung kencing berbeda-beda. Pda usia dewasa kandung kencing mampu

memnampung sekitar 300-500 ml urin. Pada keadaan tertentu kandung kencing dapat

menampung dua kali lipat lebih

jumlah keadaan normal.

Miksi/berkemih/ buang

air kecil merupakan proses

pengosongan kandung kemih

bila kandung kemih terisi. Dua

langkah utama yaitu: jika kandung

kemih terisi secara progresif

sampai tegangan dindingnya meningkat diatas nilai ambang akan mencetuskan refleks

miksi dan refleks miksi akan berusaha mengosongkan kandung kemih, menimbulkan

kesadaran akan keinginan berkemih. Meskipun refleks miksi adalah autonom medula

spinalis, refleks ini bisa juga dihambat atau ditimbulkan oleh pusat korteks serebri atau

batang otak.

Persyarafan utama kandung kemih adalah nervus pelvikus yang berhubungan

dengan medulla spinalis melalui pleksus sakralis terutama berhubungan dengan medulla

spinalis segmen S2 dan S3. Serat sensorik mendeteksi derajat regangan pada dinding

kandung kemih. Saraf mototrik yang menjalar dalam nervus pelvikus adalah serat

parasimpatis.

Selain nervus pelvikus terdapat dua tipe persyarafan lain yang penting untuk

kandung kemih yaitu serat otot lurik yang berjalan melalui nervus pudendal menuju

sfingter eksternus. Ini adalah serat saraf somatik yang mempersyarafi dan mengontrol

otot lurik pada sfingter. Kandung kemih juga menerima syaraf simpatis dari rangkaian

simpatis melalui nervus hipogastrikus terutama berhubungan dengan segmen L2 medulla

spinalis. Serat simpatis ini merangsang pembuluh darah dan sedikit mempengaruhi

kontraksi kandung kemih. Beberapa serat syaraf sensorik juga berjalan melalui syaraf

simpatis dan penting dalam menimbulkan sensasi rasa penuh dan rasa

Page 4: 53237025 Anatomi Sistem Urinaria 1

nyeri.http://djibrilnursemind.blogspot.com/2008/12/anatomi-fisiologi-sistem-

perkemihan.html

C. Anatomi Ureter

Terdiri dari 2 saluran pipa masing-

masing bersambung dari ginjal ke vesika

urinaria. Panjangnya ± 25-30 cm, dengan

penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak

pada rongga abdomen dan sebagian lagi terletak

pada rongga pelvis.

Panjang ureter sekitar 25 cm yang menghantar kemih. Ia turun ke bawah pada

dinding posterior abdomen di belakang peritoneum. Di pelvis menurun ke arah luar dan

dalam dan menembus dinding posterior kandung kemih secara serong (oblik). Cara

masuk ke dalam kandung kemih ini penting karena bila kandung kemih sedang terisi

kemih akan menekan dan menutup ujung distal

ureter itu dan mencegah kembalinya kemih ke

dalam ureter.

http://harnawatiaj.wordpress.com/ 2008/04/28/

askep-infeksi-saluran-kemih/

Lapisan dinding ureter terdiri dari:

1. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)

2. Lapisan tengah lapisan otot polos

3. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

Lapisan dinding ureter menimbulkan

gerakan-gerakan peristaltik yang mendorong

urin masuk ke dalam kandung kemih.

http://totonrofiunsri.wordpress.com/2009/01/28/anatomi-dan-fisiologi-sistem-

perkemihan/

D. Anatomi Ginjal

Masing-masing ginjal mempunyai panjang kira-kira 12 cm dan lebar 2,5 cm pada

bagian paling tebal. Berat satu ginjal pada orang dewasa kira-kira 150 gram dan kira-kira

sebesar kepalang tangan. Ginjal terletak retroperitoneal dibagian belakang abdomen.

Ginjal kanan terletak lebih rendah dari ginjal kiri karena ada hepar disisi kanan. Ginjal

Page 5: 53237025 Anatomi Sistem Urinaria 1

berbentuk kacang, dan permukaan medialnya yang cekung disebut hilus renalis, yaitu

tempat masuk dan keluarnya sejumlah saluran, seperti pembuluh darah, pembuluh getah

bening, saraf, dan ureter. http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/04/28/askep-infeksi-

saluran-kemih/

Ginjal (Ren)

Lapisan-

lapisan

pembungkus ginjal :

1. Bagian dalam : capsula renalis yang berlanjut dengan lapisan permukaan ureter.

2. Bagian tengah : capsula adiposa yang merupakan jaringan lemak untuk melindungi

ginjal dari trauma.

3. Bagian luar : Fascia renalis (jaringan ikat) yang membungkus ginjal dan

menghubungkannya dg dinding abdomen posterior. Jaringan flexibel ini

memungkinkan ginjal bergerak dengan lembut saat diafragma bergerak waktu bernafas,

mencegah penyebab infeksi dari ginjal ke bagian tubuh

lainnya.http://djibrilnursemind.blogspot.com/2008/12/anatomi-fisiologi-sistem-

perkemihan.html

Anatomi internal ginjal dari dalam keluar, renal pelvis, medulla dan korteks :

1. Renal pelvis merupakan ruang penampung yang besar yang menghubungkan medula

dengan ureter. Renal pelvis Memiliki percabangan yaitu kaliks mayor dan kaliks minor.

Masing-masing ginjal memiliki sekitar 2-3 kaliks mayor dan 8-18 kaliks minor

2. Medulla renalis merupakan bagian tengah ginjal, terdiri dari 8-18 piramida. Bagian

apeks dari piramida adalah papilla . Piramida terdiri dari tubulus dan duktus kolektifus

dari nefron. Tubulus pada piramida berperan dalam reabsorpsi zat-zat yang terfiltrasi.

Urin berjalan dari medulla ke kaliks minor, kaliks mayor dan renal pelvis. Dari renal

pelvis urin ke ureter dan masuk kandung kemih. Satu ginjal memiliki kurang lebih 1

juta nefron.

Page 6: 53237025 Anatomi Sistem Urinaria 1

3. Cortex renalis : paling luar dari ginjal terdiri dari area kortikal dan area juxtamedullari.

Mempunyai kapiler-kapiler menembus medula melalui piramid membentuk renal

kolum. Kolum terdiri dari tubulus ginjal yang mengalirkan urin ke kalliks minor.

http://djibrilnursemind.blogspot.com/2008/12/anatomi-fisiologi-sistem-

perkemihan.html

Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa, terdapat

cortex renalis di bagian luar, yang berwarna cokelat gelap, dan medulla renalis di bagian

dalam yang berwarna cokelat lebih terang dibandingkan cortex. Bagian medulla berbentuk

kerucut yang disebut pyramides renalis, puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang

terdiri dari lubang-lubang kecil disebut papilla renalis. (Syaifuddin, 2006).

Hilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu masuknya

pembuluh darah, pembuluh limfe, ureter dan nervus.. Pelvis renalis berbentuk corong yang

menerima urin yang diproduksi ginjal. Terbagi menjadi dua atau tiga calices renalis

majores yang masing-masing akan bercabang menjadi dua atau tiga calices renalis

minores.

Struktur halus ginjal terdiri dari banyak nefron yang merupakan unit fungsional

ginjal. Diperkirakan ada 1 juta nefron dalam setiap ginjal. Nefron terdiri dari :

Glomerulus, tubulus proximal, ansa henle, tubulus distal dan tubulus

urinarius.http://totonrofiunsri.wordpress.com/2009/01/28/anatomi-dan-fisiologi-sistem-

perkemihan/

E. Perdarahan Ginjal

Ginjal mendapatkan darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabangan

arteria renalis, arteri ini berpasangan kiri dan kanan. Arteri renalis bercabang menjadi

arteria interlobularis kemudian menjadi arteri akuarta. Arteri interlobularis yang berada

di tepi ginjal bercabang menjadi arteriolae aferen glomerulus yang masuk ke gromerulus.

Kapiler darah yang meninggalkan gromerulus disebut arteriolae eferen gromerulus yang

kemudian menjadi vena renalis masuk ke vena cava inferior.

F. Persarafan Ginjal

Ginjal mendapatkan persarafan dari fleksus renalis(vasomotor). Saraf ini berfungsi

untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan

dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal.

Page 7: 53237025 Anatomi Sistem Urinaria 1

G. Fisiologi Ginjal

Sekitar 20 -25 % kardiak output lari ke

ginjal. Kegiatan filtrasi darah yang masuk ke

ginjal dalam tubuh 60x/hari dengan 1,2 liter

darah lewat ke ginjal/mnt. Ginjal memfiltrasi

±1700 liter darah/ 24 jam.

Dari pleksus renalis susunan saraf

otonom masuk lewat hillus dan melakukan

inervasi pada otot polos di afferen & efferen

arteriol. Suplai vasomotor ini lebih untuk

vasokonstriktor. Pada umumnya afferen lebih

sering kontraksi daripada efferen.

Perubahan posisi fisik, stress dapat

meningkatkan vasomotor. Saraf

vasomotor membantu untuk kontrol fungsi ginjal

dengan mengatur tekanan darah di

glomerolus. Pada laki-laki, saraf di ginjal

berhubungan atau berkomunikasi dengan saraf di

testis sehingga gangguan pada ginjal dapat

menyebabkan gangguan nyeri diatas testis.

Nefron merupakan unit fungsional pada

ginjal. Masing-masing ginjal memiliki sekitar 1 juta nefron. Secara garis besar dikatakan

bahwa nefron terdiri atas dua komponen yaitu komponen tubular yang terdiri dari

glomerulus sampai dengan tubulus eksetori dan komponen vaskular yang terdiri dari

kapiler glomerulus & kapiler. Nefron terdiri lima komponen:

1. Kapsula bowman dan glomerulus merupakan tempat terjadinya filtrasi

Filtrasi darah di renal melewati 3 lapis :

Lap 1 : lapisan endotel yang mengandung lubang-lubang tipis yang disebut jendela

Lap 2 : basemen membran seperti basemen kapiler merupakan fibrous protein

Lap 3 : lapisan viseral glomerulus kapsul & sel podocyte. Podocyte ukurannya besar-

besar dan seperti tangan punya jari-jari, disebut foot processes atau pedicels

peritubular.

2. Tubulus proksimal, merupakan tempat reabsorpsi dan beberapa sekresi

Page 8: 53237025 Anatomi Sistem Urinaria 1

3. Lengkung henle, merupakan tempat pengenceran dan pemekatan urin terjadi

4. Tubulus distal, reabsorpsi dan lebih banyak sekresi.

5. Duktus kolektifus, pemekatan urin dan menyalurkan urin ke renal pelvis.

http://djibrilnursemind.blogspot.com/2008/12/anatomi-fisiologi-sistem-perkemihan.html

Pembentukan urin dalam nefron melalui tiga proses, yaitu filtrasi Glomerulus,

reabsorpsi tubulus, dan sekresi tubulus.

1. Filtrasi Glomerulus

Di glomerulus terjadi penyerapan darah, yang tersaring adalah bagian cairan

darah kecuali protein. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowmen yang

terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke tubulus

ginjal. cairan yang di saring disebut filtrate

gromerulus.http://totonrofiunsri.wordpress.com/2009/01/28/anatomi-dan-fisiologi-

sistem-perkemihan/

Filtrasi glomerulus merupakan proses yang pasif dan tidak selektif dimana

cairan dan zat-zat terlarutnya terdorong melalui membran semi permeabel melalui

tekanan hidrostatik. Sejumlah volume cairan yang terfiltrasi dari darah ke dalam

kapsula bowman dalam setiap menitnya disebut dengan glomerular filtration rate

(GFR). GFR dipengaruhi oleh tiga faktor:

1. Total permukaan yang memungkinkan untuk proses filtrasi

2. Permeabilitas membran filtrasi

3. Total tekanan filtrasi

Tekanan filtrasi ditentukan oleh kekuatan tekanan yaitu tekanan hidrostatik yang

mendorong dan tekanan osmotik yang menarik. Perbedaan kedua tekanan tersebut

yang menentukan tekanan total dari tekanan filtrasi.

GFR normal pada orang dewasa adalah 120-125 ml/menit. Keadaan tersebut

dipertahankan tetap oleh kontrol intrinsik yang disebut dengan autoregulasi renal.

Autoregulasi dicapai dengan beberapa mekanisme yaitu: mekanisme myogenik yang

mengontrol diameter arteriol afferen yang berespon terhadap perubahan tekanan pada

pembuluh darah. Tekanan darah yang meningkat menyebabkan pembuluh darah renal

kontriksi.

Kontrol intrinsik yang lain adalah mekanisme renin-angiotensin. Sel khusus

yang disebut dengan aparatus jukstaglomerullus yang berada di tubulus distal. Renin

Page 9: 53237025 Anatomi Sistem Urinaria 1

dikeluarkan oleh sel jukstaglomerulus kebanyakan dipacu oleh adanya penurunan

tekanan dalam sistem sirkulasi.

Filtrasi glomerulus juga dikontrol oleh mekanisme ekstrinsik melalui sistem saraf

simpatis. Dalam keadaan gawat atau stress, sistem saraf simpatis menyebabkan

vasokonstriksi yang kuat pada arteriol afferen dan menghambat pembentukan filtrat.

Sistem saraf simpatis merangsang sel jukstaglomerulus untuk melepaskan renin yang

nantinya akan meningkatkan tekanan darah sistemik.

http://djibrilnursemind.blogspot.com/2008/12/anatomi-fisiologi-sistem-

perkemihan.html

2. Reabsorpsi Tubulus

Pada ginjal yang sehat, nutrien organik seperti asam amino dan glukosa

direabsorpsi. Kecepatan dan banyaknya air yang direabsorpsi tergantung dari respon

ginjal terhadap hormon-hormon yang berperan. Proses reabsorpsi berbagai zat dapat

berlangsung secara aktif diantaranya adalah glukosa, asam amino, laktat, vitamin,

sebagian besar ion.

http://djibrilnursemind.blogspot.com/2008/12/anatomi-fisiologi-sistem-

perkemihan.html

Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa,

sodium, klorida, fospat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif

(obligator reabsorbsi) di tubulus proximal. sedangkan pada tubulus distal terjadi

kembali penyerapan sodium dan ion bikarbonat bila diperlukan tubuh. Penyerapan

terjadi secara aktif (reabsorbsi fakultatif) dan sisanya dialirkan pada papilla

renalis.http://totonrofiunsri.wordpress.com/2009/01/28/anatomi-dan-fisiologi-sistem-

perkemihan/

3. Sekresi Tubulus

Banyak zat seperti hidrogen, kalium kreatinin, amonia, dan asam organik

berpindah dari darah di kapiler peritubular kedalam tubulus sebagai filtrat. Zat lain

yang disekrsikan juga seperti obat-obatan dan zat-zat lain yang tidak dibutuhkan oleh

tubuh. Proses sekresi ini juga penting dalam mengatur keseimbangan asam basa.

http://djibrilnursemind.blogspot.com/2008/12/anatomi-

fisiologi-sistem-perkemihan.html

Page 10: 53237025 Anatomi Sistem Urinaria 1

Urin terdiri dari sekitar 95% air dan 5% zat terlarutnya. Jumlah terbesar zat

terlarut adalah urea. Zat terlarut lainnya adalah natrium, kalium, fosfat, sulfat, kreatinin,

asam urat, kalsium, magnesium dan bikaarbonat. Pada orang dewasa yang sehat,

produksi urin dalam sehari jumlahnya sangat bervariasi dari yang paling sedikitnya 300

ml saat tubuh tidak mendapatkan asupan air atau saat tubuh kehilangan bnayak air

sampai 23 liter pada keadaan banyak minum. Pada keadaan sehat, volume urin tidak

memungkinkan dibawah 300 ml karena volume ini merupakan jumlah minimal yang

dibutuhkan untuk urin dapat mengeluarkan zat-zat buangan yang berbahaya.

Proses mempertahankan komposisi dan volume urin normal terjadi melalui tahap-

tahap sebagai berikut:

1. Bagian desenden lengkung henle lebih permeabel terhadap air, natrium, dan klorida

yang dapat masuk melalui proses difusi. Bagian interstisial yang hiperosmotik

menyebabkan air bergerak keluar dari bagian desenden sehingga filtrat menjadi lebih

pekat.

2. Lumen bagian asenden lengkung henle impermeabel terhadap air, tetapi dapat

dilewati oleh natrium dan klorida masuk ke interstisial di medula. Dengan demikian

filtrat di medula menjadi hipoosmotik dan interstisial menjadi hiperosmotik.

3. Saat filtrat melewati bagian asenden lengkung henle dan memasuki tubulus distal,

natrium dan klorida dikeluarkan/berpindah sedangkan air ditahan sehingga filtrat

menjadi lebih encer

4. Saat filtrat melewati ar kan air.

http://djibrilnursemind.blogspot.com/2008/12/anatomi-fisiologi-sistem-perkemihan.html

Ginjal mampu mengeluarkan produk buangan yang larut dalam air dan beberapa

zat kimia dari tubuh. Proses tersebut disebut dengan renal plasma clearance yaitu

kemampuan ginjal untuk membersihkan zat buangan dalam satu menit. Ginjal

membersihkan sekitar 25-30 gr urea (zat buangan nitrogen yang dibentuk di hati dari

pemecahan asam amino) sehari. Membersihkan kreatinin (produk akhir dari kreatinin

fosfat yang di temukan di otot rangka), membersihkan asam urat (sisa metabolik nucleic

acid), membuang amonia, toksin bakteri dan obat-obat yang larut dalam air.

http://djibrilnursemind.blogspot.com/2008/12/anatomi-fisiologi-sistem-perkemihan.html

Hormon dan Nutrien yang ada di ginjal

Page 11: 53237025 Anatomi Sistem Urinaria 1

1. Vitamin D penting dalam proses reabsorpsi kalsium dan fosfat di usus halus. Vitamin

D memasuki tubuh dalam bentuk inaktif dari diet atau dari perubahan kolesterol

dengan bantuan sinar ultraviolet di kulit. Aktivasi vitamin ini terjadi melalui dua

tahap: yang pertama di hati dan yang kedua di ginjal. Pada tahapan yang terjadi di

ginjal distimulasi oleh hormon paratiroid sebagai respon dari penurunan kadar

kalsium plasma.

2. Eritropoietin yang merangsang sumsum tulang memproduksi sel darah merah sebagai

respon adanya hipoksia jaringan. Proses yang merangsang pengeluaran eritropoietin

di ginjal adalah penurunan kadar oksigen sel

ginjal.http://djibrilnursemind.blogspot.com/2008/12/anatomi-fisiologi-sistem-

perkemihan.html

Pengaturan asam-basa

a. ekskresi kelebihan ion H⁺ untuk reabsorbsi bikarbonat

kapiler sel tubulus dinding tubulus

Na⁺ Na⁺ + HCO₃⁻

K⁺

HCO₃⁻ HCO₃⁻ + H⁺ H⁺ + HCO₃

H₂CO₃ H₂CO₃

CO₂ CO₂ + H₂O CO₂ + H₂O

Page 12: 53237025 Anatomi Sistem Urinaria 1

b. Ekskresi kelebihan Ion H⁺ dengan pendaparan oleh Fosfat ( tersaring)

kapiler sel tubulus dinding tubulus

Na⁺ Na⁺ + NaHPO₄⁻

K⁺

HCO₃⁻ HCO₃⁻ + H⁺ H⁺ + NaHPO₄⁻

H₂ CO₃ NaH₂PO₄

CO₂ CO₂ + H₂ O

c. ekskresi kelebihan ion H⁺ dengan pendaparan amonia

kapiler sel tubulus dinding tubulus

NH₃ NH₃

HCO₃⁻ HCO₃⁻ + H⁺ H⁺ + NH₃

K⁺

Na⁺

H₂CO₃ NH₄⁺

Page 13: 53237025 Anatomi Sistem Urinaria 1

CO₂ CO₂ + H₂O

Note : untuk setiap ekskresi satu ion H⁺ akan menghasilkan satu ion HCO₃⁻ yang akan

masuk ke dalam pembuluh kapiler.

d. keseimbangan basa

pada saat terjadi alkalosis, yang dikarenakan PCO₂ ↓ di plasma, maka tubuh akan

melakukan kompensasi, dengan cara :

↓ sekresi H⁺ dari sel tubulus H⁺ sedikit atau tidak cukup untuk bereaksi

dengan semua HCO₃⁻ yang difiltrasi.

HCO₃⁻ yang tidak dapat bereaksi

(HCO₃⁻)Tidak direabsorbsi

(HCO₃⁻)Keluar bersama urin

HCO₃⁻ < di plasma

PH Seimbang

7. Pemeriksaan Penunjang

1. Laboratorium

1. Urine

Page 14: 53237025 Anatomi Sistem Urinaria 1

Volume biasanya kurang dari 400 ml/24 jam (fase oliguria). Warna urine kotor, sediment kecoklatan menunjukkan adanya darah, hemoglobin, mioglobin, porfirin.

2. Darah

Hemoglobin menurun karena adanya anemia. Hematokrit menurun. Natrium biasanya meningkat, tetapi dapat bervariasi. Kalium meningkat sehubungan dengan retensi seiring dengan perpindahan seluler (asidosis) atau pengeluaran jaringan (hemolisis sel darah merah). Klorida, fsfat dan magnesium meningkat. Albumin <>

2. Biosi ginjal dilakukan untuk memperkuat diagnosa.

Penatalaksanaan

1. Anti Koagulasia

Heparin, warfarin, fenindion. Digunakan untuk mencegah penyulit hiperkoagulasi.

2. Anti Agregrasi Trombosit

Dipiridamol, endometasin. Digunakan untuk mencegah penyulit agregarsi trombosit dan defosit-defosit trombin atau trombus.

3. Pembatasan Garam Dapur

Bila odema tidak berat, pembatasan komsumsi garam tidak perlu ketat. Untuk pasien yang sangat oedema diperlukan pembatasan garam dapur yang ketat, misal 10 mEq/hari.

4. Pemberian Diuretik

Hidroklorotiazid atau furosemid.

5. Pemberian Diet Tinggi Kalori

6. Mencegah Infeksi

Biasanya diberikan anti biotik profiraksis untuk menghindari infeksi,terutama terhadap premococus.