503-1442-1-pb (1)

21
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 3 Nomor 4, edisi Desember 2014 http://jurmafis.untan.ac.id 1 Tri Wahyuni, NIM. E21110033 Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura KINERJA TELEVISI REPUBLIK INDONESIA (TVRI) KALIMANTAN BARAT SEBAGAI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK (LPP) Oleh: TRI WAHYUNI NIM. E21110033 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura, e-mail : [email protected] ABSTRAK Berdasarkan permasalahan bahwa ketidakmampuan direksi / pimpinan atau karyawan dalam manajemen yang disebabkan tidak adanya wewenang, dan tidak terpenuhinya kondisi minimal yang ditentukan untuk beroperasi secara penuh serta kurangnya modal awal dan kurangnya persiapan atau tidak direncanakan secara cermat dalam melaksanakan pekerjaan.Teori yang digunakan peneliti yaitu Agus Dwiyantoter dapat tiga hal ialah Kualitas Kerja, Efisiensi Kerja, dan Akuntabilitas.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analisis kualitatif, dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi didalam pengumpulan data.Yang menjadi subyek yaitu bagian SDM TVRI, bagian staf TVRI dan masyarakat.Serta menggunakan teknik snowbol.Konsep yang digunakan yaitu kinerja dilihat dari kualitas, efisiensi dan akuntabilitas.Analisa data dilakukan dengan tahapan reduksi data, display data dan deduksi data.Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja pegawai sudah cukup baik hal ini dilihat dari kualitas pekerjaan yang cukup baik disebabkan pimpinan yang tegas dalam menindak bagi pegawai yang menyimpang / melanggar aturan.Pegawai bekerja sesuai dengan tupoksi yang jelas.Efisiensi kerja cukup baik karna pegawai sudah cukup berpengalaman, karna terbatasnya sarana dan prasarana serta kewenangannya yang kurang dari pusat membuat kurang optimalnya kerja.Akuntabilitas atau kemampuan pegawai cukup baik dikarnakan pegawai bekerja disesuaikan dengan bidang ahlinya sehingga profesional.Sarannya pimpinan perlu meningkatkan inisiatif hal ini disebabkan kurangnya sarana dan prasarana serta pimpinan perlu memberikan peluang / kesempatan kepada pegawai untuk meningkatkan pendidikan dan disamping itu perlu menayangkan potesi potensi daerah agar dapat diketahui dipahami tentang permasalah permasalahan atau pun pembangunan yang ada di Kalimantan Barat serta budaya budaya yang ada di sekitar Kalimanatan Barat. Kata Kunci : Kinerja, Kualitas, Efisiensi dan Akuntabilitas.

Upload: yopi-kurniawan

Post on 02-Feb-2016

16 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Page 1: 503-1442-1-PB (1)

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 3 Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.ac.id

1Tri Wahyuni, NIM. E21110033Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura

KINERJA TELEVISI REPUBLIK INDONESIA (TVRI)KALIMANTAN BARAT SEBAGAI LEMBAGA

PENYIARAN PUBLIK (LPP)

Oleh:

TRI WAHYUNINIM. E21110033

Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Tanjungpura, e-mail : [email protected]

ABSTRAK

Berdasarkan permasalahan bahwa ketidakmampuan direksi / pimpinanatau karyawan dalam manajemen yang disebabkan tidak adanya wewenang, dantidak terpenuhinya kondisi minimal yang ditentukan untuk beroperasi secarapenuh serta kurangnya modal awal dan kurangnya persiapan atau tidakdirencanakan secara cermat dalam melaksanakan pekerjaan.Teori yang digunakanpeneliti yaitu Agus Dwiyantoter dapat tiga hal ialah Kualitas Kerja, EfisiensiKerja, dan Akuntabilitas.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptifanalisis kualitatif, dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasididalam pengumpulan data.Yang menjadi subyek yaitu bagian SDM TVRI,bagian staf TVRI dan masyarakat.Serta menggunakan teknik snowbol.Konsepyang digunakan yaitu kinerja dilihat dari kualitas, efisiensi danakuntabilitas.Analisa data dilakukan dengan tahapan reduksi data, display datadan deduksi data.Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja pegawai sudahcukup baik hal ini dilihat dari kualitas pekerjaan yang cukup baik disebabkanpimpinan yang tegas dalam menindak bagi pegawai yang menyimpang /melanggar aturan.Pegawai bekerja sesuai dengan tupoksi yang jelas.Efisiensikerja cukup baik karna pegawai sudah cukup berpengalaman, karna terbatasnyasarana dan prasarana serta kewenangannya yang kurang dari pusat membuatkurang optimalnya kerja.Akuntabilitas atau kemampuan pegawai cukup baikdikarnakan pegawai bekerja disesuaikan dengan bidang ahlinya sehinggaprofesional.Sarannya pimpinan perlu meningkatkan inisiatif hal ini disebabkankurangnya sarana dan prasarana serta pimpinan perlu memberikan peluang /kesempatan kepada pegawai untuk meningkatkan pendidikan dan disamping ituperlu menayangkan potesi – potensi daerah agar dapat diketahui dipahami tentangpermasalah – permasalahan atau pun pembangunan yang ada di Kalimantan Baratserta budaya budaya yang ada di sekitar Kalimanatan Barat.

Kata Kunci : Kinerja, Kualitas, Efisiensi dan Akuntabilitas.

Page 2: 503-1442-1-PB (1)

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 3 Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.ac.id

2Tri Wahyuni, NIM. E21110033Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura

ABSTRACT

Based on the problems that the inability of directors / leaders oremployees incompetence in management due to the lack of authority, and the non-fulfillment of the minimum conditions specified to operate in full as well as thelack of initial capital and lack of preparation or not carefully planned in carryingout the work. Researchers used the theory that there are three things AgusDwiyanto is Quality Work, Work Efficiency and Accountability. This researchuses qualitative descriptive analysis, by conducting interviews, observation anddocumentation in data collection. The subject is part of HR TVRI, part of the staffand the public TVRI. And using techniques snowbol. The concept used is theperformance seen from the quality, efficiency and accountability. The dataanalysis stage data reduction, data display and deduction data. The results showedthat the performance of employees is good enough it is seen from the quality ofwork is quite good due to the leadership of the firm in the action against theemployee deviant / break the rules. Employees work in accordance with clearduties. Work efficiency is good enough because employees already quiteexperienced because of limited infrastructure and the lack of a central authoritymakes less optimal work. Accountability or employee kemmpuan good enoughdikarnakan employee works adapted to the field of experts so professional. Headvised the leadership needs to improve this initiative due to the lack ofinfrastructure and leaders need to provide the opportunity / chance to employeesto improve pendidikan.dan besides that need airing potesi - potential areas knownto be understood about the problems - problems or existing development in WestKalimantan and cultures that exist around West Kalimantan.

Keywords: Performance, Quality, EfficiencyandAccountability.

Page 3: 503-1442-1-PB (1)

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 3 Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.ac.id

3Tri Wahyuni, NIM. E21110033Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura

PENDAHULUANLatar Belakang Masalah

Pada era globalisasi saat iniperkembangan teknologi informasisudah sangat pesat.Masyarakat sangatmendukung dengan adanyaperkembangan teknologi untukmendapatkan informasi yang terbarudalam segala bidang.Tanpa adanyasuatu informasi masyarakat tidakdapat mengikuti perkembangan zamandari waktu ke waktu.Salah satu contohperkembangan teknologi informasisaat ini adalah televisi.

Televisi merupakan mediakomunikasi yang efektif untukmenyampaikan informasi gunamenciptakan pesan dan kesan, sertamemberikan hiburan kepadamasyarakat luas. Televisi memilikijangkauan yang luas dan kecepatanpenyampaian berita dan informasi,sehingga dapat dengan mudahdinikmati oleh seluruh masyarakatbaik yang tinggal di desa maupun dikota. Oleh karena itu, media televisisangat berperan dalam interaksibudaya antar bangsa serta dalamberwawasan masyarakat, membangunserta memajukan suatu bangsa.

Dengan adanya otonomidaerah maka di daerah banyak muncultelevisi yang akan berkiprah didaerah,sebab televisi sekarang adanyakebebasan untuk beroperasional hal inidiharapkan dengan adanya muncultelevisi akan dapat memajukan daerahataupun sebagai alat untukmembangun informasi media ataspesan pesan yang akan disampaikankepada masyarakat. Di Indonesiaterdapat banyak stasiun televisiswasta dan stasiun televisi milikpemerintah yaitu Televisi RepublikIndonesia (TVRI). TVRI merupakan

salah satu media elektronika yangsangat luas jangkauannya danmempunyai potensi sangat besardalam menyampaian pesan – prsandari pemerintah terhadap masyarakatagar masyarakat, mengetahui sertamemahami apa yang akan dan perludiketahui tentang infomasi dan tujuannegara, serta untuk menggelorakansemangat dan pengabdian serta alatperjuangan bangsa, memperkokoh,menjalin persatuan dan kesatuanbangsa dalam menggairahkanpartisipasi masyarakat dalampembangunan.

Sebagai stasiun penyiaranmilik pemerintah maka TVRI terusmemacu diri di tengah-tengahmaraknya arus tekhnologi komunikasikhususnya dengan munculnya stasiunpenyiaran televisi milik swasta. Padasaat ini stasiun televisi swasta semakinbanyak dan satu sama lain salingbersaing untuk menarik pemirsanya.Hal ini membuat TVRI jugamemberikan acara-acara yang menarikdan harus mampu meningkatkan mutupenyiaran baik acara yang bersifatberita maupun non berita, sesuaidengan misi yang diemban yaitumendorong masyarakat untukberpartisipasi dalam mengisikemerdekaan.

TVRI sampai saat ini telahmengalami beberapa kali perubahanbentuk kelembagaan yang mewadahiTVRI, mulai dari Yayasan TVRI, UnitPelaksanaan Teknis (UPT)Departemen Penerangan, PerusahaanJawatan (Perjan) sampai PerseroanTerbatas (PT). Pada tanggal 24Agustus 2006 atau bertepatan denganHari Ulang Tahun TVRI ke-44, TVRIkembali mengalami perubahan bentukdan statusnya resmi berubah menjadiLembaga Penyiaran Publik (LPP) atau

Page 4: 503-1442-1-PB (1)

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 3 Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.ac.id

4Tri Wahyuni, NIM. E21110033Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura

Televisi Publik, yang ditandai denganpelantikan Direksi LPP TVRIberdasarkan UU No 32 / 2002 tentangPenyiaran. Hal ini membawa nuansabaru yang membangkitkan harapanpublik terhadap TVRI sebagai televisipublik dimasa mendatang.

TVRI dan Radio RepublikIndonesia (RRI) akan menjadiLembaga Penyiaran Publik. Dibeberapa tempat yang belummempunyai stasiun RRI ataupunTVRI dapat didirikan stasiun radioatau televisi lokal.Seperti yangtertuang dalam UU Penyiaran Pasal 14ayat 2 dan 3.Ayat 2 yaitu LPP terdiriatas RRI dan TVRI yang stasiun pusatpenyiarannya berada di ibukotaNegara Republik Indonesia. Ayat 3yaitu di daerah provinsi, kabupaten,atau kota dapat didirikan LembagaPenyiaran Publik Lokal.

Upaya perubahan bentuk TVRItersebut senantiasa didasari banyakpertimbangan, yang intinya adalahmencari bentuk yang paling sesuaibagi TVRI agar dapat berkiprah secaraoptimal sebagai lembaga penyiarantelevisi dan sekaligus bermanfaat bagikepentingan bangsa, negara, danmasyarakat. Setiap kali dioperasikandengan status baru, TVRI tetap sajatidak dapat memenuhi harapantersebut dan kembali statusnyadipertanyakan, sehingga terjadilahperubahan status kelembagaan TVRIdalam waktu yang relatif pendek,dimana TVRI hanya selama dua tahunberstatus sebagai Perusahaan Jawatan(2001-2003) dan dua tahun pulasebagai Persero (2003-2006), karenamenurut UU No 32 / 2002 seharusnyaTVRI telah berubah status menjadiLembaga Penyiaran Publik (TVPublik) pada akhir tahun 2005.

Dengan UU No 32 / 2002, RRIdan TVRI akan berbalik sosok.Sebelumnya pemerintah denganleluasanya menggunakan RRI danTVRI untuk kepentingan mereka. Dimasa depan, RRI dan TVRI akanmenyuarakan dan melayani publik. PPNo 11 / 2005 tentang PenyelenggaraanPenyiaran Lembaga Penyiaran Publik,dalam penjelasan menyebutkan,“Lembaga Penyiaran Publikdiperlukan oleh Negara KesatuanRepublik Indonesia (NKRI) yangmerupakan negara kepulauan,berfungsi sebagai identitas nasional,pemersatu bangsa dan pembentuk citrapositif bangsa di dunia internasional,selain bertugas menyiarkan informasi,pendidikan, budaya, dan hiburan”.RRI dan TVRI sebagai LPP yaitulembaga penyiaran yang berbentukbadan hukum yang didirikan olehnegara, harus memberikan siaran yangindependen, netral, tidak komersial,dan berfungsi memberikan pelayananuntuk kepentingan masyarakat (sepertiyang tertuang pada UU PenyiaranPasal 14 ayat 1).

Berdasarkan sumber data darihttp://tvconsulto.com/?page_id=71,kegagalan TVRI dalam melaksanakanmisinya atau dalam memenuhiharapan masyarakat bukan disebabkanoleh status yang disandangnya atauhanya persoalan ketidakmampuanmanajemen, Direksi, DewanPengawas/Komisaris maupunkaryawan, melainkan berawal padatidak terpenuhinya kondisi minimalyang dibutuhkan untuk beroperasisecara penuh dengan status yangdisandangnya, seperti modal awal,instrumen hukum yang diterapkan danunsur pendukung lainnya. Hal tersebutjuga disebabkan oleh kurangnyapersiapan atau tidak direncanakan

Page 5: 503-1442-1-PB (1)

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 3 Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.ac.id

5Tri Wahyuni, NIM. E21110033Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura

secara cermat dan utuh, sertakurangnya partisipasi publik.

Setiap Lembaga PenyiaranPublik sangat membutuhkanpartisipasi, kontribusi konkrit dankomitmen seluruh lapisan masyarakat,mulai dari pemikiran sampai tindakannyata.Karena filosofi dasar TelevisiPublik adalah dari publik, oleh publikdan untuk publik.Setelah terjadibeberapa kali perubahan bentuk padatubuh TVRI tentu saja sangatberpengaruh pada kinerja dari TVRIitu sendiri.Sehingga dengan kondisiseperti itu membuat TVRI tidak dapatberbuat banyak, ataupun melakukantayangan tayangan sesuai denganperkebangan yang ada, artinyaketerbatasan yang diilikiki karenamodal bahkan aturan. Ataupunbersaing dengan munculnya televisi –televisi swasta yang muncul di daerah,dimana televi tersebut melakukninovasi dalam tayangan sesuai denganapa yang menjadi trend/ yang digemarioleh masyarakat. Sementara TVRIkarena keterbatasannya membuattayangan yang ada tidak dapatmenyesuaikan/ memenuhi kebutuhanpelanggan sesuai dengan kemajuanatau trend yang ada, pada hal TVRIadalah sarana pemerintah yang sangathandal dalam menyampaikaninformasi pemerintah terhadapmasyarakat yang ada diseluruh tanahair. Maka Untuk itu penulis inginmengetahui kinerja pelayanan sertabagaimana efektivitas TVRIKalimantan Barat dalam pelaksanaanprogram kerja dan pencapaian target,selain itu juga dengan mengetahuikualitas pelayanan yang diberikanTVRI kepada masyarakat sebagaipengguna layanan.

METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukanadalah jenis penelitian deskriptifdengan metode pendekatankualitatif.Tempat dan waktu penelitiandilaksanakan diAhmad Yani No. 60Pontianak.Peneliti memilih lokasi inikarena TVRI adalah stasiun televisimilik pemerintah yang memberikanpelayanan kepada masyarakat dalammenyampaikan informasi danmenyajikan acara - acara televisi yangmenarik.TVRI hingga saat ini telahmengalami beberapa kali perubahanbentuk, sehingga hal inimempengaruhi kinerja TVRI secarakeseluruhan yang pada saat inimenjadi menurun.

berkenaaan dengan waktupenelitian ini dilaksanakan selama ± 3bulan setelah usulan penelitiandisetujui oleh para dosen penguji dandosen pembimbing pada saat usulanpenelitian telah diseminarkan.Subjekpenelitian adalah Bagian SDMTVRI.Bagian Staf TVRI lainnya, danMasyarakat pengguna layanan TVRI.

Dalam penelitian ini yangdigunakan sebagai instrumentpengumpulan data adalah peneliti itusendiri, dimana peneliti harusmengumpulkan data yang valid danakurat dengan terlibat langsungdengan masyarakat serta untukmemudahkan pengumpulan data,peneliti juga dilengkapi dengan alat-alat pengumpul data yang telahdisiapkan sebelumnya.Teknikpengumpulan data yang digunakanpeneliti dalam upaya memperoleh dataadalah dengan wawancara, observasi,dan dokumentasi. Selain itu, aktivitasdalam analisis data terdiri dari 3 tahapyaitu reduksi data (data reduction ),memaparkan (data display), danVerifikasi (verification). Sedangkan

Page 6: 503-1442-1-PB (1)

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 3 Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.ac.id

6Tri Wahyuni, NIM. E21110033Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura

untuk mendapatkan validitasnyamenggunakan triangulasi teknik.

KAJIAN TEORI

Pengertian Kinerja Secaraetimologis, kinerja berasal dari kataperformance.Performance berasal darikata to perform yag mempunyaibeberapa arti yaitu : melakukan,memenuhi atau menjalankan sesuatu,melaksanakan suatu tanggung jawabdan melakukan sesuatu yangdiharapkan oleh seseorang. Sehinggadapat disimpulkanbahwa kinerjaadalah melakukan suatu kegiatan danmenyempurnakan pekerjaantersebutsesuai dengan tanggung jawabnyasehingga dapat mencapai hasilyangsesuai yang diharapkan.Prawirosentono dalam Lijan PoltakSinambela(2006:136).

Prawirosentono dalam JokoWidodo (2001:206) mengungkapkanbahwa kinerja (performance) sebagaikata benda (noun) mengandung arti“thing done”(sesuatu hasil yang telahdikerjakan). Kinerja merupakan suatuhasil kerja yang dapat dicapai olehseseorang atau kelompok orang dalamsuatu organisasi, sesuaidenganwewenang dan tanggung jawabmasing-masing, dalam rangkamencapaitujuan organisasibersangkutan secara legal, tidakmelanggar hukum dan sesuai denganmoral dan etika.

Kinerja adalah sebuah katadalam Bahasa Indonesia dari katadasar “kerja”yang menterjemahkankata dari bahasa asing prestasi.Bisapula berarti hasil kerja.Pengertiankineja dalam organisasi merupakanjawaban dari berhasil atau tidaknyatujuan organisasi yang telahditetapkan.Dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia (1995:503) kinerjadiartikan sebagai sesuatu yang telahdicapai, prestasi yang telahdiperlihatkan dan kemampuan kerja.Pengertian kinerja sebagaimana telahdigambarkan, hakikatnya berkaitandengan tanggung jawab individu atauorganisasi dalam menjalankan apayang menjadi wewenang dan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.

Suyadi Prawirosentono(1999:2) mengatakan bahwaperformance atau kinerja adalah hasilkerja yang dapat dicapai olehseseorang atau sekelompok orangdalam suatu organisasi, sesuai denganwewenang dan tanggung jawabmasing-masing, dalam rangka upayamencapai tujuan organisasibersangkutan secara legal, tidakmelanggar hukum dan sesuai denganmoral maupun etika.

Menurut Joko Widodo(2005:79) kinerja individu perorangan(individual performance) danorganisasi (organizationalperformance) memiliki keterikatanyang sangat erat.Tercapainya suatutujuan organisasi tidak bisa dilepaskandari sumber daya yang dimiliki olehorganisasi yang digerakkan ataudijalankan oleh sekelompok orangsebagai pelaksan dapat menjalankantugas, wewenang, dan tanggung jawabdengan baik, sangat tergantung padastruktur (manajemen dan tekhnologi),dan sumber daya lain, seperti peralatandan keuangan yang dimiliki olehorganisasi.

Kinerja oleh LembagaAdministrasi Negara (LAN) dalamJoko Widodo (2001:206) diartikansebagai gambaran mengenai tingkatpencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/ program / kebijakan dalam

Page 7: 503-1442-1-PB (1)

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 3 Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.ac.id

7Tri Wahyuni, NIM. E21110033Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura

mewujudkan sasaran, tujutn, misi, visi,organisasi.

Swanson dan Holton IIIdalam Yeremias (2008:211) membagikinerja atas tiga tingkatan yaitu :kinerja organisasi, kinerja proses, dankinerja individu. Menurut AhmadRuky istilah “kinerja/prestasi” sendirisebenarnya adalah pengalih bahasaandari kata “PERFORMANCE”.Sebagaimana dikatakan olehBernardin dan Russel dalam AhmadRuky (2002:15) yang memberikandefinisi tantang performance adalahsebagai berikut :

“Performance is defined asthe record of outcomes produced on aspecified job function or activityduring a specified time period”(Prestasi adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi fungsipekerjaan tertentu selama kurun waktutertentu).Yang ditekankan disiniadalah pengertian prestasi sebagai“hasil” atau “apa yang keluar”(outcomes) dari sebuah pekerjaan dankontribusi pada organisasi.Sedangkanmenurut Yeremias (2008:209) kinerjayaitu hasil kerja yang dijanjikankepada publik pada setiap tahunanggaran termasuk yang dijanjikandalam pemilihan umum ataupengangkatan dalam jabatan.

Kinerja akan dianggapmemenuhi standar apabila permintaanakan informasi ditangani dengansegera dan sangat membantu dalamsemangat “can do/will do” dandisampaikan dalam bentuk yangdikehendaki oleh pemakai informasi.(Surya Dharma, 2005:82).

Sebagaimana diungkapkanoleh Agus Dwiyanto (2002:47) bahwapenilaian kinerja merupakan suatukegiatan yang sangat penting karenadapat digunakan sebagai ukuran

keberhasilan suatu organisasi dalammencapai misinya.Untuk organisasipelayanan publik, informasi mengenaikinerja tentu sangat berguna untukmenilai seberapa jauh pelayanan yangdiberikan oleh organisasi itumemenuhi harapan dan memuaskanpengguna jasa.Dengan melakukanpenilaian terhadap kinerja, makaupaya untuk memperbaiki kinerja bisadilakukan secara lebih terarah dansistematis.Informasi mengenai kinerjajuga penting untuk menciptakantekanan bagi para pejabatpenyelenggara pelayanan untukmelakukan perubahan-perubahandalam organisasi.

Penilaian kinerja, menurutAhmad Ruky (2002:159) dilakukanpada akhir periode yaitu denganmembandingkan antara hasil yangsebenarnya diperoleh dengan yangdirencanakan. Dengan kata lain,sasaran-sasaran tersebut harus ditelitisatu per satu, mana yang telah dicapaisepenuhnya (100%), mana yang diatas standar (target) dan mana yang dibawah target atau tidak tercapaipenuh. Menurut Salim dan Woodwarddalam Agus Dwiyanto (2002:52)melihat kinerja berdasarkanpertimbangan-pertimbangan ekonomi,efisiensi, dan persamaan pelayanan.Aspek ekonomi dalam kinerjadiartikan sebagai strategi untukmenggunakan sumber daya yangseminimal mungkin dalam prosespenyelenggaraan kegiatan pelayananpublik.

Menurut Dale Furtwenglerpenilaian kinerja mencakup beberapahal yaitu:

a. Perbaikan kinerjab. Pengembangan karyawanc. Kepuasan karyawand. Keputusan kompensasi

Page 8: 503-1442-1-PB (1)

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 3 Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.ac.id

8Tri Wahyuni, NIM. E21110033Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura

e. Keterampilan berkomunikasiPenilaian terhadap kinerja bagi

setiap organisasi merupakan suatukegiatan yang sangat penting.Penilaiantersebut dapat digunakan sebagaiukuran keberhasilan suatu organisasidalam kurun waktu tertentu. Selain itudapat pula dijadikan input ataumasukan bagi perbaikan danpeningkatan kinerja organisasiselanjutnya. Lain halnya sepertidikutip dalam International Journal ofBusiness Performance Managementsebagai berikut :

“A framework to supportperformance measurement at theoperative level of anorganization.”(International Journal ofBusiness Performance Management,Vol.11, No.4/2009, Sanna Pekkola).

Maksud dari JurnalInternasional tersebut yaitu dalamsuatu organisasi sangat perlu dibuatkerangka kerja yang jelas untuk dapatmendukung pengukuran kinerja padatingkat operasional, sehingga dapatterlihat jelas bagaimana kinerja darisuatu organisasi tersebut.

Menurut Surya Dharma(2005:101) bahwa penilaian kinerjadidasarkan pada pemahamanpengetahuan, keahlian, kepiawaian,dan perilaku yang diperlukan untukmelaksanakan suatu pekerjaan denganbaik dan analisis tentang atributperilaku seseorang sesuai kriteria yangditentukan untuk masing-masingpekerjaan.

Dessler dalam Yeremias(2008:213) mengungkapkan bahwapenilaian kinerja merupakan upayasistematis untuk membandingkan apayang dicapai seseorang dibandingkandengan standar yang ada. Tujuannyaadalah untuk mendorong kinerja

seseorang agar bisa berada di atas rata-rata.

Menurut Surya Dharma(2005:130) mendeskripsikan bahwakriteria bagi penilaian kinerja harusberimbang di antara :

a. Pencapaian dalamhubungannya dengan berbagaisasaran.

b. Perilaku dalam pekerjaansejauh mempengaruhipeningkatan kinerja.

c. Efektifitas sehari-hari.Penilaian kinerja birokrasi

publik tidak cukup hanya dilakukandengan menggunakan indikator -indikator yang melekat pada birokrasiitu, seperti efektifitas dan efisiensi,tetapi harus dilihat juga dari indikator-indikator yang melekat pada penggunajasa, seperti kepuasan pengguna jasa,responsivitas, danakuntabilitas.Penilaian kinerja dari sisipengguna jasa menjadi sangat pentingkarena birokrasi publik sering kalimemiliki kewenangan monopolissehingga parapengguna jasa tidakmemiliki alternatif sumber pelayanan.

Dalam pelayanan yangdiselenggarakan oleh pasar, denganpengguna jasa yang memiliki pilihansumber pelayanan, penggunaanpelayanan dapat mencerminkankepuasan terhadappembari layanan.Dalam pelay- anan oleh birokrasipublik, penggunaan pelayanan olehpublik sering tidak ada hubungannyasama sekali dengan kepuasannyaterhadap pelayanan.

Kesulitan lain dalam menilaikinerja birokrasi publik muncul karenatujuandan misi birokrasi sering kalibersifat multidimensional. Artinyaadalah birokrasimemiliki stakeholdersyang banyak dan memilikikepentingan yang salingberbenturan

Page 9: 503-1442-1-PB (1)

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 3 Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.ac.id

9Tri Wahyuni, NIM. E21110033Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura

satu dengan lainnya membuatbirokrasi publik sulit merumuskanukuran kinerja organisasi publik,sehingga dibuatlah suatu indikator-indikator kinerja.

Indikator-indikator kinerjaMenurut Joko Widodo (2001:209)untuk melakukan pengukuran kinerjadiperlukan indicator kinerja yangbersifat kuantitatif dan / atau kualitatifyang menggambarkan tingkatpencapaian suatu sasaran yang atautujuan yangditetapkan. Indikatorkinerja diartikan sebagai ukurankeberhasilan dari suatu tujuan dansasaran organisasi.Indikator kinerjadapat dijadikan patokan (standar)menilai keberhasilan atau kegagalanpenyelenggaraan pemerintahan dalammencapai visi dan misi organisasi.Terdapat 5 macam indikator kinerjayaitu masukan (inputs), keluaran(outputs), hasil (outcomes), manfaat(benefits), dan dampak (impacts).(JokoWidodo dalam Birokrasi BerbasisKinerja, 2005:91).

Menurut Zeithaml,Parasuraman dan Berry dalam AgusDwiyanto(2002:53) mengemukakanbahwa kinerja pelayanan publik yangbaik dapat dilihat melalui berbagaiindikator yang bersifat fisik.Penyelenggaraan pelayanan publikyang baik dapat dilihat melalui aspekfisik pelayanan yang diberikan, sepertitersedianya gedung pelayanan yangrepresentatif, fasilitas pelayananberupa televisi, ruang tunggu yangnyaman, komputer serta berbagaifasilitas kantorpe layanan yangmemudahkan akses pelayanan bagimasyarakat.

Schuler dan Dowling dalamYeremias (2008:212) menyatakanbahwa kinerja dapat diukur darikuantitas kerja, kualitas kerja,

kerjasama, pengetahuan tentang kerja,kemandirian kerja, kehadiran danketepatan waktu, pengetahuan tentangkebijakan dan tujuan organisasi,inisiatif dan penyampaian ide-ide yangsehat, kemampuan supervisis dantekhnis.

Dalam Yeremias (2008:212),Bernardin dan Russel menyatakanbahwa indikator kinerja terdiri daribeberapa aspek yaitu kualitas,kuantitas, ketepatan waktu,penghematan biaya, kemandirian atauotonomi dalam bekerja (tanpaselaludisupervisi), dan kerjasama. Adabeberapa indikator yang digunakanuntuk mengukur kinerjabirokrasipublik (Agus Dwiyanto,2006:50) yaitu :a. Produktivitas

Konsep produktivitas tidak hanyamengukur tingkat efisiensi, tetapijugaefektivitaspelayanan.Produktivitas padaumumnya dipahami sebagai rasioantarainput dengan output.Konsepproduktivitas dirasa terlalusempitdan Generalaccounting Office(GAO) mencoba mengembangkansatu ukuran produktivitasyanglebih luas dengan memasukkanseberapa besar pelayanan publikitumemiliki hasil yang diharapkansebagai salah satu indikator kinerjayang penting.

b. Kualitas layananIsu mengenai kualitas layanancenderung menjadi semakinpenting dalam menjelaskan kinerjaorganisasi pelayananpublik.Banyak pandangan negatifyang terbentuk mengenaiorganisasi publik muncul karenaketidakpuasan masyarakatterhadapkualitas layanan yang diterima dariorganisasi publik. Dengan

Page 10: 503-1442-1-PB (1)

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 3 Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.ac.id

10Tri Wahyuni, NIM. E21110033Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura

demikian,kepuasan masyarakatterhadap layanan dapat dijadikanindikator kinerjaorganisasi publik.Keuntungan utama menggunakankepuasan masyarakat sebagaiindikator kinerja adalah informasimengenai kepuasan masyarakatsering kali tersedia secara mudahdan murah.

c. ResponsivitasResponsivitas adalah kemampuanorganisasi untuk mengenalikebutuhanmasyarakat, menyusunagenda dan prioritas pelayanan,dan mengembangkanprogram-program pelayanan publik sesuaidengan kebutuhan danaspirasimasyarakat.Secara singkatresponsivitas disini menunjuk padakeselarasan antaraprogram dankegiatan pelayanan dengankebutuhan dan aspirasimasyarakat.

Berdasarkan beberapaindikator kinerja yang disampaikantersebut, makayang akan digunakandalam penelitian ini adalah efektivitasdan kualitas akuntanbilitas pelayanan.Hal ini dikarenakan kedua indikatortersebut dapat digunakan untukmenilai kinerja TVRI KalimantanBarat sebagai LPP. Indikatorefektivitas disini maksudnya adalahapakah kinerja TVRI dalam mencapaitujuannya sudah efektifkah misalnyadalam peningkatan kualitas SumberDaya Manusia (SDM)TVRIkhususnya pada penguasaantekhnologi informasi agarmendapatkan hasilyang terbaik dalammenyajikan program acarapertelevisian. Indikator kinerja TVRIjuga diukur dari kualitas pelayanandari pihak TVRI itu sendiri dalamkemampuan mengenali kebutuhan dan

aspirasi masyarakat khususnyapengguna layanan, sertamengembangkan program-programyang diciptakan sehingga dapattercipta keselarasan antara programdengan kebutuhan masyarakat,misalnya dalam menciptakan acara-acara yang menarik dan mendidiksehingga dapat menarik minat parapemirsa televisi untuk selalumenyaksikan acara-acarayangdisiarkan oleh TVRI.

Dengan digunakannya ketigaindikator di atas dapat membantupenulis dalam menilai kinerja TVRIKalimantan Barat sebagai LPP,sehingga dapat diukur tingkatkeberhasilan ataupun penurunankinerja TVRI dan dapat membantupihak TVRI dalam mengoreksikekurangan-kekurangan, serta dapatmemperbaiki kekurangan-kekurangantersebut.

HASIL DAN PEMBAHASANKinerja PegawaiTelevisi

Republik Indonesia (TVRI)Kalimantan Barat SebagaiLembagaPenyiaran Publik (LPP).TVRI merupakan stasiun televisi milikpemerintah yang hingga saat initelahmengalami beberapa kali perubahanbentuk kelembagaan.Hal ini dilakukankarena TVRI sebagai lembagapenyiaran pemerintah yangmerupakan media komunikasi massayang mempunyai peran penting dalamkehidupan sosial, budaya, politik, danekonomi, memiliki kebebasan dantanggungjawab dalam menjalankanfungsinya sebagai media informasi,pendidikan, hiburan, sertakontrol danperekat sosial. TVRI lembagapenyiaran yang berbentuk badanhukum yang didirikan oleh negara,bersifat independen, netral, tidak

Page 11: 503-1442-1-PB (1)

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 3 Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.ac.id

11Tri Wahyuni, NIM. E21110033Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura

komersial, dan berfungsi memberikanlayanan untuk kepentinganmasyarakat, bersifat independen,netral, tidak komersial. Dengan kondsiseperti itu, akan tetapi TVRI dituntutkemampuan yang dimiliki dalammenyajikan acara televisi yangmenarik supaya banyak diminati olehpara pemirsa. Sebagai organisasipublik, pihak TVRI dituntut harusselalu tanggap akan kebutuhanmasyarakat yang menginginkan suatuhiburan yang menarik dalampenyampaian informasi, dan harusselalu efektif dalam setiap informasiyang disampaikan sehingga jumlahpemirsa semakin meningkat dariwaktu ke waktu. juga diharapkandapat mengembangkan acara-acarayang disajikan sehingga mampubersaing dengan televisi-televisiswasta Untuk itu kinerja harus selaluditingkatkan dalam mwujudkan darikeinginan pemerintah Sebagai saranainformasi terhadp masyarakat.

Kualitas kerja Televisi RepublikIndonesia (TVRI) Kalimantan BaratSebagai LembagaPenyiaran Publik(LPP)

Kinerja pegawai TelevisiRepublik Indonesia (TVRI)Kalimantan Barat Sebagai LembagaPenyiaran Publik (LPP).salah satunyadapat dinilai berdasarkan kualitaskerja mereka.Kualitas kerja berkaitandengan jumlah hasil pekerjaan yangmampu diselesaikan oleh seorangpegawai. Semakin banyak jumlahpekerjaan yang dapat diselesaikan,tentunya kinerja pegawai yangbersangkutan harus dinilai baik,selama mutu setiap pekerjaannya jugabaik.Terkait dengan pegawai padaTelevisi Republik Indonesia (TVRI)Kalimantan Barat Sebagai Lembaga

Penyiaran Publik (LPP). Di PropinsiKalimantan Barat, menuturkansebagai berikut:

“Dari segi kualitas sudahmemenuhi target, misalnyadari segi jam kerja kami sudahbekerja sesuai dengan jamkerja yang ada. Jika kami tidakmasuk kerja tanpa keteranganberkali-kali tentu kami akanmendapat teguran dan sanksiyang tegas. Selain jam kerja,kami juga bekerja sesuai tugasdan tanggung-jawab masing-masing artinya penangan utukprogram dan tayagan sudahsesuai dengan dana dansarana yang dianggarakan.”(wawancara dengan LHtanggal 1 Agustus 2014)

Dari wawancara di atas dapatdilihat bahwa kulitas pegawaiTelevisiRepublik Indonesia (TVRI)Kalimantan Barat Sebagai LembagaPenyiaran Publik (LPP). sudah cukupbaik karena mereka telah bekerjasesuai dengan jam kerja serta Tupoksiyang ada.

Guna memberikan pelayananterhadap penanyangan dan informasiyang diberikan sesuai dengan jadwalatau sehedul yang ada dan sesuaidengan acara yang dijadawalkan olehTelevisi Republik Indonesia (TVRI)Kalimantan Barat Sebagai LembagaPenyiaran Publik (LPP), baik dalampembangunan daerah sebagai suatuupaya menciptakan proses perubahansebagai agenda penting yangmemerlukan keseimbangan dinamikdan peran serta aktif seluruh potensiyang ada pada masyarakat didaerahmaupun dalam menyelenggarakantugas, fungsi dan kewenangan sesuaidengan lingkup tugasnya atau acara

Page 12: 503-1442-1-PB (1)

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 3 Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.ac.id

12Tri Wahyuni, NIM. E21110033Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura

yang harus ditayang oleh pemerintahterhadap asyarakat, sehingga apa yangmenjadi pesan-pesan pemerintah akansampai kepada masyarakat, akan tetapikarena keterbatasan dan dan saranakadang hak itu menjadi kendalandalam penayangann seperti dikemukakan seorang pegawai yangbernama HH.

Saya kadang inginmenayangkan acara acarayang bagus dari daerah akantetapi karena kurangnya dana,dan bahkan ada acara yangmau mengisinya dari pihaklain dan ini ada dananya,maka terpaksa saya undurkanatau saya ganti ( 1Agustus2014).

Padahal apa yang tercermindalam aturan TVRI sebagai LembagaPenyiaran Publik (LPPL Sebagai alatkomunikasi Pemerintah, tugas TVRIadalah untuk menyampaikan policyPemerintah kepada rakyat dan padawaktu yang bersamaan menciptakantwo-way traffic dari rakyat untukpemerintah selama tidak men-diskreditkan usaha-usaha Pemerintah.Pada garis besarnya tujuan PolicyPemerintah dan program-programnyaadalah untuk membangun bangsa dannegara Indonesia yang modern denganmasyarakat yang aman, adil, tertib dansejahtera, dimana tiap warga Indonesiamengenyam kesejahteraan lahiriah danmental spiritual. Semua kebijaksanaanPemerintah beserta programnya harusdapat diterjemahkan melalui siaran-siaran dari studio-studio TVRI yangberkedudukan di Ibukota maupundaerah dengan cepat, tepat dan baik.Semua pelaksanaan TVRI baik diIbukota maupun di Daerah harusmeletakan tekanan kerjanya kepada

integrasi, supaya TVRI -integratedmassmedia Pemerintah

Dalam upayapenyelenggaraan tugas-tugas tersebutdi atas, Televisi Kalimantan Barat jugaharus mempunayi potensi ataukeunggulan yang dimiliki oleh mediatelevisi, seperti halnya media televisiyang lain, televisi Republik Indonesiasebagai Lembaga Pelayanan Penyiaranpada dasarnya mempunyai tiga fungsiutama yaitu:

1. Fungsi Penerangan( TheInformation Function)

Program siaran yang bersifatinformasi mencakup berita,perkembangan politik, datadan kegiatan ekonomi, pesan-pesan ilmiah, perkembangansosial dan budaya dapatdengan mudah diakses olehmasyarakat.Selain itu jugamendapatkan berbagaiinformasi mengenaiperkembangan mutakiryangterjadi di berbagai Negaradengan mudah dan cepat.

2. Fungsi Pendidikan (TheEducation Function)

Media televisi juga dapatdijadikan sebagai saranapendidikan bagi anak-anak,dampak/pengaruh positiftelevisi yang signifikan dikalangan anak- anak adalahbahwa programsiarantelevisiyangdapatmeningkatkanpengetahuan, menumbuhkankeinginan atau motivasi untukmemperoleh informasi danpengetahuan lebih lanjut,meningkatkanperbendaharaan kosa-kata,istilah/jargon, dan

Page 13: 503-1442-1-PB (1)

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 3 Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.ac.id

13Tri Wahyuni, NIM. E21110033Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura

kemampuan berbahasa secaraverbal dan non verbal,meningkatkan daya imajinasidan kreativitas. Selain itutelevisi juga efektif dalammenyampaikan pendidikanmelalui program acaranya,sehingga diharapkan dapatmeningkatkan pengetahuandan penalaran masyarakatpemirsa.

3. Fungsi Hiburan ( TheEntertaiment Function)Diantara tiga fungsi televisi,tampaknya porsi waktu yangpaling besar diberikan stasiuntelevisi adalah pada tayanganprogram acara yang bersifathiburan. Berbagai macamhiburan disajikan melaluiprogram-program acaranya,antara lain: musik, film,kartun, olahraga, sinetron, dansebagainya. Program acara inimampu memberikan hiburanbagi pemirsanya.

Lebih lanjut terkait dengankualititas kerjapegawai TelevisidiPropinsi Kalimantan Barat pegawailainnya CH) menyampaikan sebagaiberikut:

“Dari segi kualitas ataujumlah kerja sudah memenuhisyarat. Karena kami bukanpekerja seperti pegawai pabrikyang hasilnya berupa produktentu penghitungannya bedaya. Kuantitas kerja kami dapatdinilai dari banyaknya tugasyang kami selesaikan secaratepat waktu serta jam kerjayang habiskan sesuai dengnaaturan, jadi tidak ada ceritakami membolos semaunyakarena jika ketahuan akan ada

sanksinya”. (wawancaradengan ST, tanggal 2 Agustus2014).

Hasil wawancara di atasmenunjukkan bahwa kualias kerjanyasudah sesuai dengan apa yang menjadiacara yang sudah di jadwalkan olehTelevisi Propinsi Kalimatan Barat, dansudah cukup memadai baikberdasarkan jumlah tayangan yangdapat diselesaikan dengna tepat waktumaupun pemenuhan jam kerja sesuaidengan aturan yang ada.

Lebih lanjut kepala bagianproduksi Televisai Propinsi KalimatanBarat menyampaikan sebagai berikut:

“Dari segi kualitas sudahcukup memadai. Hal ini dapatdilihat dari selesainyaberbagai tugas yangdibebankan kepada mereka.Jika ada yang tidak selesaidengan tepat waktu maka akanada sanksi. Hal ini jugamenjadi salah satu motivasimereka untuk segeramenyelesaikan pekerjaan.Jenis-jenis program yangitayangkan juga sudahmemenuhi kriteria akan tetapikarena persaingan televisiswata, sehingga membuattayangan untuk kita kalahbersaing, bahkan kami jugasering melakukan hal-halprogram baru namun adanyaketerbatasan yang adaditempat kami, menjadikendala tidak /kurang menarikatau seadanya karenakurangnya sarana”(wawancara dengan AS.tanggal 5 Agustus 2014).Dari wawancara tersebut dapat

disimpulkan bahwa kualiitaspegawaiTelevis di Propinsi Kalimantan Barat

Page 14: 503-1442-1-PB (1)

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 3 Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.ac.id

14Tri Wahyuni, NIM. E21110033Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura

sudah cukup memadai. Hal ini dapatdiidentifikasi berdasarkan selesainyaberbagai tugas yang dibebankankepada mereka. Adanya sanski bagipegawai yang tidak dapatmenyelesaikan tugasnya dengan tepatwaktu menjadi salah satu motivasimereka untuk segera menyelesaikanpekerjaan. Memang dalam melakukanpekerjaan sering dijumpai adapenyimpangan akan tetapi berdasarkanaturan tersebut tidak yang bersifaturgen namaun kaena adanyaketerbatasan yang ada. Kurangnyasarana dan prasarana.

Efisiensi kerja pegawai TelevisiRepublik Indonesia di KalimantanBarat

Kinerja pegawai pada TelevisiRepublik Indonesia di KalimantanBarat salah satunya dapat dinilaiberdasarkan efisiensi kerjamereka.Terkait dengan hal tersebut,seorang pegawai menuturkan sebagaiberikut:

“Ya berdasarkan pengetahuansaya sudah efisien. Sebabsudah Ada jadwal yang jelasdalam kerja kami sehingamembuat kerja se makinmudah. Selain itu, adanyapencapaian target jugamemacu kami untuk bekerjaseefisien mungkin agar bisaselesai tepat waktu.”(Wawancara dengan DNtanggal 24 Agustus 2014)Dari wawancara di atas dapat

dilihat bahwa pegawai TVRI PropinsiKalimantan Barat sudah efisiensidalam kerjanya dan sudah cukup baikhal ini dsebabkan setiap melakukankerja sudah. ada jadwal yang jelasserta penetapan target kerja sehinggamemotivasi para i pegawai untuk

bekerja seefisien mungkin agar selesaidan tepat waktu.Salah satu pencapaiantarget yang telah ditempuh TelevisiRepublik Indonesia di KalimantanBarat adalah menyelenggarakan acara/tayangan dengn baik dan sukses. Halini disebabkan TVRI PropinsaiKalimantan Barat menjadi salah satubagian dari organisasi dan tatakerjadari pusat. Sehingga TVRI PropinsiKalimanatan Barat adalah sebagai alatkomunikasi Pemerintah. Untui ituTVRI Propinsi Kalimantan tugasnyaadalah menyampaikan informasitentang kebijakan Pemerintah kepadarakyat dan pada waktu yangbersamaan sudah dapat menciptakantwo-way traffic (lalu lintas dua jalur)dari rakyat untuk pemerintah. selamatidak mendiskreditkan usaha-usahaPemerintah, dan harus meletakkantekanan kerjanya kepada integrasi.

TVRI Propinsi KalimantanBarat dalam bekerjanya sudah efiienhal ini disebabkan karena dalammenjalankan roda organisasi adalahdengan menggunakan manajemenyang diterapkan di TVRI PropinasiKalimanatan Barat yaitu manajemenperkantoran/birokrasi, sehingga apayang diharapakan TVRI PeopinsiKalimanatan Barat menjadi suatu well-integrated mass media (media massayang terintegrasikan dengan baik) dansudah sesuai dengan tujuannya yaitusebagai sarana informasi daripemerintah terhadap masyarakat.Artinya kebijakan Pemerintah danprogram-programnya adalah untukmembangun bangsa dan negaraIndonesia yang modern denganmasyarakat yang aman, adil, tertib dansupaya tiap warga Indonesiamengenyam kesejahteraan lahiriah danmental spiritual.

Page 15: 503-1442-1-PB (1)

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 3 Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.ac.id

15Tri Wahyuni, NIM. E21110033Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura

TVRI Propinsi KalimanatanBarat programnya sudah dapatditerjemahkan dan di terima olehmasyarakat di daerah kalimanatanBarat melalui siaran-siaran ke daerahdaerah dengan jelas, cepat, tepat danbaik bahkan di perbatasanpun sudahbaik diterima oleh masyarakat, kecualicuaca sedang tidak baik kadang adaganguan, sehingga pada garis besarnyaTVRI Propinsi Kalimanatan Baratsudah menjadi sarana komunikasi daripemerintah terhadap rakyat dan beerjadengan efisien karena sudah dapatmenyampaikan tujuan kebijakanPemerintah dan program-programnyauntuk membangun bangsa dan negaraIndonesia.melalui siaran-siaran dengancepat, tepat dan baik. Hal itudiungkapkan juga oleh LH :

saye suke banar dengan acaraTVRI karena saye sukamengikuti acara yangditayangan oleh pemerintahmisalnya tentangperkebenunan, dan ini langkadilakukan oleh Televisi lain,dan apa yang ada dalamprogramnyapun sama denganTV Pusat, memang acara kalauuntuk seperti saya suke, tapikalau untuk anak-anak mudatidak disenangin karena kalaudi TVRI Kailamnatan Baratmenanyangkan pilih –pilihacaranya mendidik, tidaksepeeti teleivi swata, kalauyang ditayangkan dalahsifatnya tidak mendidik, caraberpakaian tidak senonoh,akirnya dicontoh olehmasyarakat (4 Agustus 2014).Juga dikemukankan oleh

masyarakat yang bernama RHmengatakan” Saya suka lihat TVRIkarena apa yang ditayangkan itu

sifatnya mendidiki, bahkan budayakalimanatanpun sering ditayangkanjadi kalau tidak lihat TVRI kadangtidak ngerti apa budaya kita yangadam bahkan dengan propgrampedidikan yang ditayangkan sangatembantu saya ngajarkan ke anaksayam beda degan TV swasta hanyacari untung sehingga penayangannyatiak diaringm kalau TVRI kan benar-benar diseleksi dahulum maklumlahapa yang diayangkan di TV itu akandicontoh oleh masyarakat baik yangua, muda, atauaak-anak, da ini sangatmembahayakan (5 Agustus 2014).

Dari apa yang dikemukakanoleh warga tersebut menunjukkan apayang dilakukan oleh pegawai sudahsesuai sasaran dengan efisien artunyaapa yang disampaikan oleh TVRIPropnsini Klimantan Barat sesuaidengan sasaran dan tujuan ari Televisirepublik Indonesia bahwa tugas TVRIadalah memberikan pelayananinformasi, pendidikan dan hiburanyang sehat, kontrol dan perekat sosial,serta melestarikan budaya bangsauntuk kepentingan seluruh lapisanmasyarakat melalui penyelenggaraanpenyiaran televisi yang menjangkauseluruh wilayah Negara KesatuanRepublik Indonesia. Karena TVRIditetapkan sebagai Lembaga PenyiaranPublik yang berbentuk badan hukumnegara. Maka hal ini yang membuatpelaksanakan seperti buah simalakamaartinya salah satu sisi harusmenyangkan program atau acara yangdiminanti oleh semua pememirsa baikoleh kalangan anak - anak sampaiyang tuan, juga oleh masyarakat.Semangat yang mendasari yangmiskin sampai masyarakat yang kaya,akan tetapi TVRI sebagai LembagaPenyiaran Publik adalah untukmelayani informasi untuk kepentingan

Page 16: 503-1442-1-PB (1)

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 3 Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.ac.id

16Tri Wahyuni, NIM. E21110033Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura

publik, maka harus bersifat netral,mandiri dan tidak komersial. Sehinggadiperlukan bekerja sesua idengananggaran maupun dana yang ada makadalam merencanakan kegiatanseefisien mungkin. Seperti apa yangdikatakan okleh pegawai yangbernama KK mengatakan :

Kadang kita sebagai pegawaijuga bingung dakammelaksanakan pekerjaan inginmenayangkan program yangbagus misalnya ada kegiatandaerah tentang budayampendidikan yang perlu kamitayangkan dengan durasiwaktu cukup lama, namumkarena waktunya Cuma sedikitmaka menadi kendala dalampenayangan, hal inidisebabkan karena TVRIsifatnya tidak komersialmembuat kita pegawai jugadalam menayangkan harusseefsien waktu/ durasinya(wawancara 3 Agustus 2014).Begitu juga dikemukakan salah

satu pimpinan karena TVRI PropinsiKalimantan Barat bersifat sifatnyatidak komersial, maka dalampenayangannya haus dapatmemberikan pelayanan informasi,pendidikan dan hiburan yang sehat,kontrol dan perekat sosial, sertamelestarikan budaya bangsa untukkepentingan seluruh lapisanmasyarakat Kalimantan Barat melaluipenyelenggaraan penyiaran televisi.

AkuntabilitasTelevisi Repupublik adalah

merupakan sarana yang dilakukan olehpemerintah untuk menyampaikanpesan atau sosialisasi dalam rangkamemperluaskan informasi,mencerdaskan bangsa, menjaga

persatuan dan kesatuan, menjagastabilitas nasional serta menjagapertahanan dan keamanan wilayahRepublik Indonesia.Untuk mengetahuiapakah kinerja yang dialkukanpegawai TVRI yang diberikan sesuaidengan keinginan masyarakat salahseorang pegawai HH menyampaikansebagai berikut:

“Ya, TVRI dalam pelayanantehadap masyarakat cukuplumayan dan cukup baik,artinya apa yang di siaranatau ditayangkan sudahmembut masyarakat tebsntudengan keberadaan TVRI.Menurut saya itu sudah cukupmemenuhi pelayanan yangdiharapkanmasyarakat”.(Wawancara 5Agustus 2014)).Lebih lanjut juga dikemukakan

oleh CH menyampaikan sebagaiberikut:

“Pelayanan masyarakat di sinimenurut saya sudah cukupbaik, hanya saja nantinyaperlu terus ditingkatkan agarpelayanan yang diberikan bisalebih baik lagi”.(Wawancaratanggal 5 Agustus 2014).Dari wawancara diatas terlihat

bahwa pelayanan TVRI di propinsiKalimantan Barat secara umum sudahcukup baik, bahkan lebih baik daritahun-tahun sebelumnya. Akan tetapikedepannya pihak TVRI DaerahKlimantan Barat dapat terus berbenahdiri agar pelayanan publik yangdiberikan terhadap masyarakat ataupemirsa dapat lebih baik, sehinggakedua pihak yakni masyarakat maupunpihak TVRI sama-sama merasakankenyamanannya. Sehingga dalammelayani terhadap masyarakat yang

Page 17: 503-1442-1-PB (1)

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 3 Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.ac.id

17Tri Wahyuni, NIM. E21110033Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura

diberikan bisa dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

Dalam rangka memenuhipelayanan terhadap masyarakat ataupemirsa TVRI juga bertanggung jawabdalam membenahi dan membangunserta ,emimgkatkan fenomena dalamkeinginan masyarakat atau publikdalam memberikan siaran ataupuninformasi, untuk TVRI berkembangdalam pelaksanaan penyiaarandiataranya program- programnyaadanya inovasi yaitu memilikiPrograma 2 Jakarta, padasaluran/chanel 8 VHF. Programa 2mulai mengudara pada April 1989dengan acara tunggal siaran beritabahasa Inggris dengan nama Six ThirtyReport selama setengah jam pukul18.30 WIB, di bawah tanggung jawabbagian Pemberitaan. Padaperkembangannya rubrik tersebutberubah nama menjadi English NewsService (ENS). Programa 2 TVRI kinimengudara mulai pukul 16.00 - 21.00WIB dengan berbagai jenis acaraberita dan hiburan. Akan tetapi denganperkembangan yang pesat TVRI jugaberbenah diri, pada pada waktusekarang ini tengah dilakukannegosiasi dengan pihak swasta untukbekerjasama di bidang manajemenproduksi dan siaran programa 2 TVRIJakarta dan sekitarnya, dengan adanyarencana perubahan frekuensi dari VHFke UHF.

Perkembanga itu disesuaikandengan globalissi dan persainagndengan pihak swasta serta dalammeningkatkan kinerja sehigga padabidang isi siaran akan lebih ditekankankepada paket-paket jadi (can product)dengan materi siaran untuk konsumsimasyarakat metropolitan Jakarta yangnantinya disalurkan ke daera-daerah,ha;ini dilakukan dalam rangka

tanggung jawab TVRI sebagai mediainformasi dan sarana dalammemnyampaikan pesan- pesan daripemerintah ataupun dalampembangunan dan lain lian daripemerintah terhadap masyarakat.Stasiun Pusat TVRI berada di Jakarta,dan TVRI memiliki stasiun relay padasejumlah kota di Indonesia. SelainTVRI Stasiun Pusat Jakarta, jugaterdapat TVRI Stasiun Daerah padabeberapa ibukota provinsi diIndonesia. TVRI Stasiun Daerah selainmerelay TVRI Jakarta, juga memilikiacara yang bersifat lokal (termasukBerita Daerah) pada jam-jam tertentu.TVRI Stasiun Daerah pada umumnyajuga direlay oleh stasiun rely diwilayah provinsi tersebut.

TVRI telah melalui perjalananpanjang dan mempunyai peranstrategis dalam perjuangan danperjalanan kehidupan bangsa. Sesuaidengan Undang-undang Nomor 32Tahun 2002 tentang penyiaran,bertepatan dengan ulang tahunnyayang ke-44 (24 Agustus2006), TVRIresmi menjadi Lembaga PenyiaranPublik.i Maka TVRI di PropinsiKalimanatan Barat juga demikemajuan dan kenyamananmasyarakat dalam meanganipelayanan, maka TVRI KalimanatanBarat dengan melakukanpembenahan-pembenahan baik dibidang Manajemen, StrukturOrganisasi, SDM dan Keuangan.Sehubungan dengan itu maka TVRIpropinsi Kalimantan Barat juga tengahmelakukan konsolidasi, melaluirestrukturisasi, pembenahan di bidangMarketing dan Programing, mengingatsikap mental karyawan dan hampirsemua acara TVRI Kalimanta Baratdalam kinerjanya masih mengacu pada

Page 18: 503-1442-1-PB (1)

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 3 Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.ac.id

18Tri Wahyuni, NIM. E21110033Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura

status Perjan yang kurang memilikinilai jual.

Khusus mengenai karyawanpegawai pimpnan juga bertanggungjawab dalam rangka kualitaspelayanan, maka meningkatkanmelalui restrukturisasi dengan hal iniakan diketahui jumlah sumber dayamanusia yang dibutuhkan, berdasarkankemampuan masing-masing individukaryawan untuk mengisi fungsi-fungsiyang ada dalam struktur organisasisesuai dengan keahlian dan profesimasing-masing, dengan kualifikasiyang jelas. Seperti yang diungkapkanoleh pegawai AR:

Untuk meningkatkan kualitaskerja maka sekarang di kantorini dalam merekrui pegawaipimpman dilakukan denganselekstif artinya disesusaikandengan bidang keahliannyayang diperlukan, disamping itudibenahi ditata kembali dalammenempatkan para pegawaidisesuaikan juga tentangbidang keahliannya. ( 5Agustus 2014)

Hal tersebut juga dikemukakan olepegawai CH :

Dalam bekerja pimpinan jugasering melakukan mengiriman ataupegawai diberi pelatihan ke Jakartaatau pun kedaerah yang sedngmenyelengarakan kegiatan dalammeningkatan kinerja pegawai TVRI,tidak segan-segannya pimpinan akanmengirimkan bahkan kami kadang –kadang baru sampai pontianakpelatihan dari daerah sudah berangkatlagi, ini semua agar para pegawai yangada katnya akan lebih profesuonalya...kadang capek tapi karena sudah

tanggung jawab bekerja dan kamitetap berangkat saja ( 5 Agustus 2014)

Dengan melalui pendiikan danpelatihan serta melakukanrestrukturisasi tersebut akan diketahuiapakah untuk mengisi fungsi tersebutdi atas dapat diketahui, dan apakahperlu dicari tenaga profesional dariluar atau dapat memanfaatkansumberdaya TVRI PropinsiKalimantan Barat yang tersedia,sehingga dengan itu TVRI PropinsiKalimanatan Barat benar-benar dapatdiuji untuk belajar mandiri denganmenggali dana dari berbagai sumberantara lain dalam bentuk kerjasamadengan pihak luar baik swasta maupunsesama BUMNserta meningkatkanprofesionalisme karyawan. Sehinggadiharapkan TVRI PropinsiKalimanatan Barat akan dapatmemenuhi kriteria yang disyaratkanoleh undang - undang penyiaran yaitusebagai TV publik dengan sasarankhalayak yang jelas.

KESIMPULAN DAN SARAN

KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian

dapat disimpulkan bahwa kinerjapegawai pada TVRI PropinsiKalimanatan Barat sudah cukup baik.Hal ini secara rinci dapat diuraikansebagai berikut:a. Kualitas kerja pegawai Televisi

Republik Indonesiasi diKalimanatan Barat telah bekerjadengan cukup disiplin dalampencapaian target pekerjaan sertamenghasilkan pekerjaan yangsesuai dengan intruksi yangdiberikan. Tercapainya kuantitasdan kualitas kerja yang cukup baikdikarenakan adanya dukungan

Page 19: 503-1442-1-PB (1)

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 3 Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.ac.id

19Tri Wahyuni, NIM. E21110033Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura

sejumlah faktor diantaranya adanyatupoksi yang jelas, motivasipegawai yang cukup baik, hal iniditunujang juga olehkepemimpinanyang mendukung serta sanksi yangtegas bagi pegawai yang malas.

b. Efisiensi kerja pegawai TVRIPropinsi Kalimanatan Barat sudahcukup baik. Hal ini dapat tercapaikarena rata-rata pegawai telahberpengalaman. Akan tetapi karenakurang terbatasnya sarana danprasarna dan kendalanya aturandalam perundangan maka kadangsudah ada rencana penayangan akantetapi karena adanya realy daripusat yang harus ditayangkan makakita harus mengencel atau menundakarena harus menayangan acarapusat dan ini karena TVRImerupakan sarana informasi publik.

c. Kemampuan sertaprofesionalismepegawai TVRIPropinsi Kalimantan Barat disudahcukup baik dan tangung jawab . Halini karena adanya penempatanpegawai sesuai latar belakangpendidikan dan keterampilan, rata-rata pegawai sudah berpengalaman,serta adanya pelatihan danbimbingan teknis tentang tupoksiterhadap pegawai dalam meninglatkan kerja serta sebagai tanggungjawab dalam melaksanakankekerjaanya agar lebih profesionaldan kinerja yang tinggi.

SaranBerdasarkan hasil penelitian ini

disarankan agar kinerja pegawai padaTVRI Kalimanatan Barat dapat terusditingkatkan.Hal ini dapat dilakukandengan terus meningkatkan kualitaskerja maupun efisiensi kerja.Olehkarena itu, pihak pimpinan TVRIDaerah Propinsi Kalimantan Barat

diharapkan dapat berinisiatif untukmemfasilitasi kemudahan pegawaidalam bekerja baik denganmeningkatkan sarana dan prasaranamaupun memberikan kesempatankepada pegawai yang inginmeningkatkan kemampuannya melaluijalur pendidikan formal seperti kuliahS2.Disamping itu perlu menayangkanpotesi – potensi daerah agar dapatdiketahui dipahami tentangpermasalah – permasalahan atau punpembangunan yang ada di KalimantanBarat serta budaya budaya yang ada disekitas Kalimanatan Barat.

DAFTAR PUSTAKA

Dharma, Agus. 1991. ManajemenPrestasi Kerja. Jakarta:Rajawali Pers.

Dharma, Surya.2011.ManajemenKinerja (Falsafah Teori danPenerapannya), cetakankeempat.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Fahmi, Irham. 2007. ManajemenKinerja Teori dan Aplikasi.Bandung: Alfabeta.

Hasibuan, Malayu S.P.2003.Manajemen SumberDaya Manusia.Jakarta:Bumi Aksara.

Hady & Moleong, Lexy J.1989.Metode PenelitianKualitatif. Bandung:Remaja Karya

Irawan, Preasetya (2006. PenelitianKualitatif dan Kuantitatifuntuk Ilmu-Ilmusosial.Copyright by DIAFisip UI, Depok.

Kusdi, 2009, Teori Organisasi danAdministrasi.Jakarta :SalembaMunaika

Page 20: 503-1442-1-PB (1)

PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 3 Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.ac.id

20Tri Wahyuni, NIM. E21110033Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Tanjungpura

Mahmudi, 2005.Manajemen KinerjaSektor Publik. Yogyakarta :UPP/AMPYKN

Mahsun, Muhammad. 2006.Pengukuran Kinerja SektorPublik. Yogyakarta: FEUGM.

Mangkunegara.2008. ManajemenSumber Dayaperusahaan.Bandung: PTRemaja Rosdakarya

Ma’rifah, 2005.Pengaruh MotivasiKerja dan BudayaOrganisasi.Yogyakarta:Aneka Ilmu

Moeheriono, 2011.Indikator KinerjaUtama. Jakarta: RajawaliPers.

Nazir, Moh. (1985). MetodePenelitian, Jakarta: GhaliaIndonesia

Peraturan Pemerintah Nomor 10Tahun 1979 tentangPenilaian PelaksanaanPekerjaan Pegawai NegeriSipil.

Peraturan Menteri PendayagunaanAparatur Negara nomorPER/09/M.PAN/5/2007pasal 12 ayat 1 dan 2tentang pedoman umumpenetapan indikator kinerjadi lingkungan instansipemerintah.

Saydam, Ghozali, 1996, ManajemenSumber Daya Manusia. JilidI, Gunung Agung, Jakarta

Sedarmayanti, 2010.ManajemenSumber Daya Manusia.Jakarta : PT refika Aditama.

Page 21: 503-1442-1-PB (1)