50191213-menu-bios
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUMNama: Wildayanti Octavyani Kelas: X TKJ 1 Hari/tanggal: Selasa, Oktober 2009 Sekolah: SMKN 1 Katapang Paraf instruktur:
AMI BIOSNilai:
A. Tujuan Dapat mengetahui cara mensetting BIOS Dapat mengetahui fungsi-fungsi dari masing-masing menu
pada AMIBIOS A. Pendahuluan BIOS (Basic Input/Output System) atau Basic Integrated Operating System (Sistem Pengendalian Bersepadu Asas) adalah sebuah perangkat antarmuka antara sistem operasi dengan perangkat keras. Sebenarnya, layar BIOS diimplementasikan disk drive, sebagai sebuah dan program terintegrasi yang dapat dijalankan untuk mengontrol keyboard, tampilan, komunikasi serial beberapa fungsi khusus lainnya, yang menyangkut akses tingkatrendah (low-level) ke perangkat keras. Pada umumnya, BIOS disimpan dalam chip ROM yang sudah tersedia dalam komputer. Karena disimpan dalam memori yang hanya baca, maka BIOS tidak perlu melakukan inisialisasi ketika proses booting berlangsung, sebab BIOS juga melakukan tugas booting / inisialisasi di saat komputer baru dihidupkan. Karena jenis perangkat lunak yang disimpan dalam ROM umumnya disebut dengan firmware, maka BIOS termasuk ke dalam golongan firmware.
BIOS merujuk kepada kode perisian yang dijalankan oleh komputer apabila ia mulai dihidupkan. Fungsi utama BIOS ialah untuk menyediakan mesin supaya atur cara perisian lain yang disimpan di berbagai media (seperti cakera keras, cakera liut dan CD) boleh dimuat, dilaksanakan dan mengambil alih komputer tersebut. Proses ini dikenali sebagai but (booting up). Salah konfigurasi dan setting adalah salah satu penyebab
lambatnya serta turunnya tenaga PC kita, beberapa pilihan pada BIOS setup dapat diibaratkan seperti sumber tenaga bagi PC kita. Misalnya setup untuk optimalisasi memory, pengaturan FSB multiplexing, serta voltase untuk Memory dan processor dapat dilakukan lewat pilihan option di BIOS Lalu kita terlewatkan mengaktifkan cache memory maka terjadi adalah jalanya computer akan tersendat-sendat bahkan layaknya sebuah siput. Cache memory dapat mempercepat kinerja dengan membantu transfer data dari memory utama ke prosecor. Masalah keamanan dimana kita bias membuat password BIOS agar orang yagn tidak berhak tidak dapat menggunakan PC kita (walaupun cara ini dapat di bongkar dengan teknik hacking) B. Peralatan Seperangkat PC siap pakai
A. Langkah kerja
Perhatikan seluruh menu pada BIOS beserta keterangannya. Catat hasilnya, dan buat Laporan.
A. Hasil kerja
v02.58 Copyright 19852007 American Megatrends, Inc.1.Main
Gambar 1
a. System time: gunanya adalah untuk mengatur waktu (jam,
menit dan detik)b. System date: gunanya adalah untuk mengatur hari, tanggal,
bulan dan tahunc. Primary IDE Master: Ketika penyusunan pengaturan masuk,
BIOS akan mendeteksi secara otomatis masukan tersebut. Tampilan ini akan menampilkan alat yang terdeteksi secara otomatis melalui kabel IDE.
Gambar 2
Type: Untuk memilih tipe/jenis alat penghubung (connector) ke system. Di Primary IDE master ini tidak ada device yang terinstall. Pilihannya yang tersedia: Not Installed -> Tidak ada device yang bisa terhubung ke Primary IDE Master karena tidak ada connectornya. Auto CDROM ARMD
LBA: Disabled -> mematikan mode LBA Auto -> Menggunakan/mengaktifkan mode LBA jika memang device mendukung mode LBA tersebut
dan device itu sudah tidak teratur dalam mode LBA yang mati. Block (Multi-sector transfer) M:
Disabled -> Pemindahan data dari dan ke device/alat berpindah sebanyak 1 sektor dalam satu waktu. Auto -> Pemindahan data dari dan ke device/alat berpindah sebanyak lebih dari 1 sektor (banyak) dalam satu waktu. PIO Mode: Untuk memilih mode pemindahan data
Pilihannya yaitu: Auto 0 1 2 3 4 DMA Mode: Memilih mode DMA
Pilihannya yaitu: Auto MWDMAn UDMAn SMART
-> Untuk mendeteksi secara otomati -> Multi Word DMAn -> Ultra DMAn Monitoring: Kedudukan/kemampuan S.M.A.R.T
SWDMAn -> Single word DMAn
untuk menyelidiki dirinya, menguraikan/menganalisa dan melaporkan teknologi. 32Bit
Data
Transfer:
Mengaktifkan/Menon-aktifkan
pemindahan data 32Bit.
a. Primary IDE Slave
Gambar 3
Type: Memilih tipe/jenis alat penghubung ke sistem LBA: Disabled Auto -> mematikan mode LBA mode LBA jika -> Menggunakan/mengaktifkan
device mendukungnya dan device itu sudah tidak teratur dalam mode LBA yang mati. Block (Multi-sector transfer) M:
Disabled
->
Pemindahan data dari dan ke device/alat
berpindah sebanyak 1 sektor dalam satu waktu.
Auto
->
Pemindahan data dari dank e device/alat berpindah sebanyak lebih dari 1 sektor dalam satu waktu.
PIO Mode: Untuk memilih mode pemindahan data DMA Mode: Memilih mode DMA
Auto MWDMAn UDMAn SMART
-> Mendeteksi otomatis -> Multi Word DMAn -> Ultra DMAn Monitoring: dirinya, Kedudukan S.M.A.R.T untuk dan menguraikan/menganalisa
SWDMAn -> Single word DMAn
menyelidiki 32Bit
melaporkan teknologi. Data Transfer: Mengaktifkan/Menon-aktifkan pemindahan data 32Bit. a. SATA1
Gambar 5
Berikut adalah identitas dari device yang terdetect pada SATA1: Device Vendor Size LBA Mode Block Mode PIO Mode Async DMA Ultra DMA
: Hard Disk : ST3160813AS : 160.0GB : Supported : 16 Sectors :4 : Multi Word DMA-2 : Ultra DMA-5 : Supported
SMART Monitoring LBA: Disabled Auto ->
-> mematikan mode LBA Menggunakan/mengaktifkan mode LBA jika
device mendukungnya (Mode LBA) dan device itu sudah tidak teratur dalam mode LBA yang mati. Block (Multi-sector transfer) M:
Disabled -> Pemindahan data dari dan ke device/alat berpindah sebanyak 1 sektor dalam satu waktu. Auto -> Pemindahan data dari dank e device/alat berpindah sebanyak lebih dari 1 sektor dalam satu waktu. PIO Mode: Untuk memilih mode pemindahan data DMA Mode: Memilih mode DMA
Auto SWDMA0 SWDMA1 SWDMA2 MWDMA0 MWDMA1 MWDMA2 UDMA0
UDMA1 UDMA2 UDMA3 UDMA4 UDMA5 SMART
Monitoring: dirinya,
Kedudukan
S.M.A.R.T
untuk dan
menyelidiki 32Bit
menguraikan/menganalisa
melaporkan teknologi. Data Transfer: Mengaktifkan/Menon-aktifkan pemindahan data 32Bit. a. SATA2
Gambar 6
Berikut adalah identitas dari device yang terdetect pada SATA1: Device : ATAPI CD-ROM
Vendor LBA Mode PIO Mode Async DMA Ultra DMA
: TSSTCorp CDDVDW SH-S223B : Supported :4 : Multi Word DMA-2 : Ultra DMA-5
PIO Mode: Untuk memilih mode pemindahan data DMA Mode: Memilih mode DMA
Auto MWDMAn UDMAn
-> Mendeteksi otomatis -> Multi Word DMAn -> Ultra DMAn
SWDMAn -> Single word DMAn
a. Strorage Configuration
Gambar 7
ATA/IDE Configuration:
Disabled
-> matikan
Enhanced
-> Apabila kita memilih menu Enhanced, maka
akan ada menu Enhanced Mode Support On, yaitu Mengatur S.Ata (Serial+Ata), P.Ata (Pararel+Ata), atau keduanya sekaligus sebagai mode asli, seperti yang terlihat pada gambar diatasPilihan yang ada yaitu: S.Ata+PAta, S.Ata P.Ata
Gambar 8
Compatible -> Apabila kita memilih menu Compatible, maka akan muncul menu Legacy IDE channels, yaitu Memilih port IDE untuk digunakan ketika pilihan S.Ata+P.Ata primary hanya mendukung mode kombinasi SATA1 dan SATA2. Seperti yang bias dilihat pada gambar 8.
IDE detect time out (sec): Memilih nilai batas akhir untuk
mendeteksi device ATA/ATAPI.a. System
Information: Berisi informasi tentang keadaan
sebenarnya spesifikasi komputer kita. Di dalam system informasi tidak akan ada kebohongan tentang spek computer.
Gambar 9
Berikut adalah spesifikasi Computernya: BIOS Information Version Build Date Processor Type Speed Count : Pentium Dual-Core CPU E5300 @ 2.60GHz : 2600 MHz :2 : 2048MB : 0408 : 04/10/09
Installed Size
Usable Size : 2039MB
1.Advanced
Gambar 10
a. Jumperfree Configuration
Gambar 11
AI Over clocking: Memilih sasaran frequensi CPU, dan
parameter yang bersangkut paut akan secara otomatis. Frequensi yang lebih tinggi dari CPU pabrik yang telah direkomendasikan tidak menjamin untuk kestabilan. Jika system menjadi tidak stabil, kembali ke default. Ada 4 pilihan pada AI Over Clocking, yaitu: MANUAL -> ini, maka Apabila kita memilih menu akan muncul menu CPU
Frequency, yaitu nilai/harga input yang diperbolehkan/disahkan. Harga tersebut antara 133-600. Dan computer yang digunakan pada BIOS ini menggunakan frequensi 200.
Gambar 12
Auto
->
Yaitu
mengatur
secara
otomatis sesuai apa adanya. Test Mode Overclock Profile yang tersedia sebagai berikut: Overclock 5% Overclock 10% Overclock 15% Overclock 20% -> pada Ada 5 pilihan Overclock, yaitu
Overclock 30%
Gambar 13
DRAM Frequency: Auto 667 MHz 800 MHz 1,8V Dual Over Voltage: Penuntun pengaturan tegangan
memory atau untuk mode aman. Pilihan yang ada yaitu: Auto 1.80 V 2.00 V 2.25 V VTT_CPU Over Voltage: Penuntun pengaturan pembatasan
tegangan FSB atau otomatis untuk mode aman. Pilihan yang ada yaitu: Auto
1.2 V 1.3 V 1.25V Over Voltage: System Memory penuntun pengaturan
Tegangan Chipset ICH atau otomatis untuk mode aman. Pilihan yang ada yaitu: Auto 1.25 V 1.4 V 1.5V Over Voltage: Auto 1.5 V 1.6 V a. USB Configuration USB Configuration Module Version -2.24.2-13.4 USB Devices Enabled 1 Mouse, Artinya, device yang terdeteksi pada computer berupa 1 buah mouse pada port USB.
Gambar 14
USB Function: Mengaktif/nonaktifkankan fungsi Port USB. USB 2.0 Controller: Aktif/tidak aktif Legacy USB Support: Membolehkan dukungan untuk Legacy
USB. Otomatis memilih disable jika tidak ada devices USB yang terhubung. USB
2.0
Controller
Mode:
Mengkonfigurasi
USB
2.0
Controller dalam Hi-Speed (480 Mbps) atau Full-Speed (12 Mbps). a. CPU Configuration
Gambar 15
Berikut adalah identitas dari Central Processing Unit yang digunakan: Module Version CPU Ratio setting: Mengatur perbandingan antara jam setia
CPU dengan Frequensi FSB. Catatan: Jika ada perbandingan tidak sah yang diatur dalam CMOS kemudiansebenarnya dan mengatur harga poin yang mungkin berbeda. Catatan! langsung. C1E Support: Ini seharusnya aktif dalam susunan untuk
Tolong
kunci
nomor
perbandingan
secara
mengaktifkan atau menon-aktifkan Enhanced halt state. MAX CPUID Value Limit: Menon-aktifkan Windows XP CPU TM Function: Execute Disable Bit: Saat dimatikan,
Intel Speed step Tech:
Enabled: Kecepatan CPU diatur dengan Operatyng system. Disabled: Gagalkan kecepatan CPU a. Chipset
North Bridge Configuration:
Memory Remap Feature: Enable -> Mengizinkan pemetaan ulang pada tempat memory PCI diatas total memory fisik. Disable -> Jangan mengizinkan pemetaan pada memory Configure DRAM timing by SPD: Enable, Disable Initiate Graphic Adapter: Pilih mana pengontrol grafik untuk digunakan pada boot device utama. Pilihan yang tersedia adalah sebagai berikut: IGD PCI/IGD PCI/PEG PEG/IGD PEG/PCI Internal Graphics Mode Select: Memilih Disable Enable, 1GB
Enable 2GB PEG Force X1: Video Function Configuration: DVMT/FIXED Memory: Pilihannya adalah 128 MB, 256 MB, maximum DVMT South Bridge Configuration:
Audio Controller: Pilih Front Panel Support Type:a. Onboard devices configuration: Mengatur device OnBoard
yang berhubungan dengan parameter Onboard PC1E 10/100M Lan Lan Option ROM: Serial Port1 Address: mengizinkan BIOS untuk memilih
serial port 1 sebagai alamat utama. a. PCIPnP Plug And Play O/S:
No -> Biarkan BIOS mengkonfigurasi semua device dalam sistem. Yes -> Biarkan Operating system mengkonfigurasi Plug and Play PCI Latency Timer: Allocate IRQ to PCI VGA:
Yes IRQ No
-> kirimkan IRQ ke PCI VGA Card jika Card meminta -> Jangan kirimkan IRQ ke PCI VGA Card bahkan jika
Card meminta sebuah IRQ Palette Snooping:
Enabled
->
Menginformasikan ke device PCI bahwa
sebuah device grafik ISA telah terinstall IRQ-3 Assigned to:
Available
->
device spesifik IRQ yang tersedia untuk
digunakan dengan PCI/PnP.
Reserved ->
Spesifik IRQ menyediakan untuk digunakan
dengan turunan device ISA. IRQ-4 Assigned to: IRQ-5 Assigned to: IRQ-7 Assigned to: IRQ-9 Assigned to: IRQ-10 Assigned to: IRQ-11 Assigned to: IRQ-14 Assigned to: IRQ-15 Assigned to:
1.Power
a. Suspend Mode: untuk memilih ______________
Optionnya ada 3, yaitu S1(POS) only S3 only Autoa. ACPI 2.0 Support: b. ACPI APIC Support: c. APM Configuration: Fungsi APM Restore On AC Power Loss: Untuk memilih apakah iya
atau tidak untuk restart system setelah power AC hilang. Pilihannya yaitu Power Off, Power On, dan Last State. Power On by RTC Alarm: Mengaktifkan/menon-aktifkan
RTC untuk mengadakan sebuah pembangunan peristiwa. Power On by External modems: Mengaktifkan/menon-
aktifkan peristiwa,
RI
untuk
mengadakan
sebuah
pembangunan
Power On by PCI devices: Mengaktifkan/menon-aktifkan
PME untuk membangunkan/mengaktifkan sebuah moment bangun Power On by PCIE devices: Mengaktifkan/menon-aktifkan Power On by PS/2 Keyboards: Mengaktifkan/menon-
aktifkan Power On by PS/2 mouse: Menyalakan system dengan
meng-klik pada mouse PS/2.a. Hardware Monitor: Fungsi perangkat keras monitor CPU temperature: untuk mengetahui temperatur CPU
pada saat digunakan. Temperatur CPU yang normal adalah +60o. MB Temperatur: Untuk mengetahui temperatur mother
board pada saat itu. Temperatur mother board yang normal adalah dibawah 50o CPU Fan Speed: CPU Q-Fan Control: Chassis Fan Speed: Disable V core Voltage: Pilihannya adalah ignore 3.3V Voltage: 5V Voltage: 12V Voltage:
1.Boot
a. Boot Device Priority: Spesifikasi rangkaian Boot Device
Priority. Drive diskett yang sebenarnya mungkin muncul saat kamu mengatur drive CD-ROM sebagai alat booting pertama.
1
st Boot Device: Spesifikasi rangkaian boot dari alat
yang tersedia. Pilihannya ada 4, yaitu HDD, Removable device, CDROMCDDVDW, dan Disable 2 nd Boot Device: Spesifikasi rangkaian boot dari alat
yang tersedia. 3 nd Boot Device: Spesifikasi rangkaian boot dari alat
yang tersedia.a. Boot Setting Configuration: Mengkonfigurasi pengaturan
selama sistem boot. Quick
Boot:
mengizinkan
BIOS
untuk
melewati
kemungkinan
percobaan saat membooting. Ini akan
mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk memboot. Ada 2 pilihan, yaitu Enable dan Disable. Full Screen Logo: adalah logo layar penuh.
Enable Disable normal.
-> yaitu untuk menampilkan logo OEM pada post -> yaitu untuk menampilkan post message yang
message.
Add On ROM Display Mode: Mengatur tampilan mode
untuk pilihan ROM. Ada 2 pilihan tampilan yang disediakan, yaitu Force BIOS dan Keep Current. Boot up Num-Lock: memilih keadaan menyala untuk
Num-Lock. Ini bisa di-on-kan atau di-off-kan. PS/2 Mouse Support: Memilih pengaturan mouse yang
menggunakan PS/2. Ada 3 pilihan, yaitu Enable Disable Auto -> -> -> Computer akan mensupport mouse pada Mouse tidak akan terdetect pada port PS/2 Computer akan secara otomatis mendetect yang ada pada Port PS/2
mouse apabila pada port PS/2 ada mouse yang terhubung. Tetapi apabila tidak ada, maka tidak akan ada pengaruh. Wait for F1 if error: menunggu konfirmasi tombol F1
untuk ditekan apabila terjadi kesalahan (error). Disable -> tidak aktif Enable -> aktif Hit DEL Message Display: Menampilkan Press DEL to
run Setup pada post. Interrupt 19 Capture: a. Security: Change Supervisor Password: Change User Password: Mengubah password pengguna.
Tekan enter, lalu masukkan password yang diinginkan.
1.Tools
a. ASUS EZ Flash 2: dengan menekan enter untuk menjalani
perlengkapan untuk memilih dan memperbarui BIOS. Perlengkapan ini mendukung: FAT 12/16/32 (r/w) NTFS (read only) CD-DISC (read only)
a. AI NET 2
Check Realtek LAN cable: Mengecek apakah kabel Lan
tersambung atau tidak.
1.Exit
a. Exit and save changes: Keluar dari BIOS setup setelah
menyimpan perubahan.b. Exit and Discard changes: Keluar dari BIOS setup tidak
dengan menyimpan beberapa perubahan.c. Discard
Changes:
buang/jangan
lakukan
penyimpanan
perubahan ke beberapa pertanyaan pengaturan.d. Load Setup Defaults: memproses pengaturan nilai yang
gagal untuk setiap pertanyaan pengaturan.
Kesimpulan KitadapatmensettingBIOSSesuaidengankeadaanyangseharusnya/diinginka n