5. membangun pribadi teladan

11
Membangun Pribadi Teladan Presented By : Puryanto WIDYAISWARA MUDA BDK Manado KOTA TERNATE, 26 AGUSTUS 2015

Upload: puryanto-ss

Post on 19-Feb-2017

179 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Membangun Pribadi Teladan

Membangun Pribadi Teladan Presented By :PuryantoWIDYAISWARA MUDABDK ManadoKOTA TERNATE, 26 AGUSTUS 2015

Tujuan Pembelajaran KD INDIKATOR KEBERHASILAN Setelah Mengikuti Mata Diklat ini peserta diklat diharapkan dapat menjelaskan lima tangga kepemimpinan dan berkomitmen untuk menjadi Role Model baik di lingkungan kerja maupun di masyarakat di mana kita berada.Menjelaskan kriteria kepemimpinan dicintaiMenjelaskan Kriteria Kepemimpinan Yang DipercayaMenjelaskan Kriteria Kepemimpinan Yang DiikutiMenjelaskan Kriteria Kepemimpinan Yang Dapat Membangun KaderMenjelaskan Kriteria Kepemimpinan Yang Abadi Membangun Hubungan Berkomitmen untuk menjadi Role Model di lingkungan kerja Berkomitmen untuk menjadi Role Model di masyarakat

PETA KOMPETENSI

PRIBADI TELADAN

Kasus / Penomena : PEMIMPIN : 1. Berprestasi, rajin, cerdas, integritas tinggi, Tapi ada jarak dengan bawahannya2. Ramah, murah senyum, pandai bergaul, no profile, komunikatif, dan memiliki kepekaan yang tinggi. Tapi Kinerja bawahannya loyo3. Pintar, berprestasi, dan pandai bergaul. Tapi dia harus selalu mengerjakan pekerjaannya sendirian karena bawahannya tidak sanggup untuk mengerjakannya, akhirnya semua relasi putus karena dianggap tidak professional. 4. Suka membimbing bawahannya, Tapi sebahagian besar bawahannya jarang ada yang mengikuti kata-katanya karena ia sendiri jarang mengerjakan pekerjaannya secara sungguh-sungguh, ia lebih suka membimbing tanpa memberi contoh/teladan. Alhasil, wibawa institusi jatuh.

5

PEMIMPIN TINGKAT 5

LIMA TANGGA KEPEMIMPINAN

6

Komitmen Role Model Pada Organisasi dan Masyarakat Komitmen: Merupakan kondisi di mana pegawai sangat tertarik terhadap tujuan, nilai-nilai, dan sasaran organisasinya. Komitmen karyawan lebih dari sekedar keanggotaan formal, karena meliputi sikap menyukai organisasi dan kesediaan untuk mengusahakan tingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi demi pencapaian tujuan

Jenis KomitmenKomponen afektif : Emosional, identifikasi, dan keterlibatan pegawai di dalam suatu organisasi. 2. Komponen normatif: Perasaan pegawai tentang kewajiban yang harus diberikan kepada organisasi3. Komponen continuance : Komponen yang berdasarkan persepsi pegawai tentang kerugian yang akan dihadapinya jika meninggalkan organisasi..

Pegawai dengan afektif tinggi masih bergabung dengan organisasi karena keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi.Komponen normatif berkembang sebagai hasil dari pengalaman sosialisasi, tergantung dari sejauh apa perasaan kewajiban yang dimiliki pegawai. Komponen normatif menimbulkan perasaan kewajiban kepada pegawai untuk memberikan balasan atas apa yang pernah diterimanya dari organisasiPegawai dengan dasar organisasi tersebut disebabkan karena pegawai tersebut membutuhkan organisasi8

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komitmen Karyawan terhadap Organisasi

Karakteristik personal : antara lain usia, lama kerja, tingkat pendidikan, jenis kelamin, ras, dan beberapa faktor kepribadian lainnyaKarakteristik pekerjaan dan peran: antara lain kesempatan kerja, konflik peran dan ambiguitas peranKarakteristik struktural organisasi: antara lain ukuran organisasi, kesatuan, luasnya kontrol dan sentralisasi otoritas. Pengalaman kerja: antara lain ketergantungan pada organisasi, kepentingan personal pada perusahaan, sikap positif terhadap perusahaan, dan keterikatan sosial individu dalam perusahaanDukungan organisasi : Sejauh mana pegawai mempersepsikan bahwa organisasi (lembaga, atasan, dan rekan kerja) memberi dorongan, respek, menghargai kontribusi pegawai, dan memberi apresiasi bagi individu dalam pekerjaannya.

Secara umum, usia dan lama bekerja mempunyai hubungan positif dengan komitmen organisasi. Sementara tingkat pendidikan mempunyai hubungan negatif dengan komitmen organisasi, meskipun hubungan ini tidak terlalu konstan. Wanita cenderung memiliki komitmen organisasi yang lebih tinggi daripada pria. Beberapa karakteristik kepribadian lain seperti motivasi berprestasi dan perasaan kompeten ditemukan berhubungan dengan ko mitmen organisasiSemakin besar kesempatan yang diperoleh dalam bekerja semakin banyak pengalaman yang diperolah yang pada akhirnya memperbesar komitmen individu terhadap organisasi. Sedangkan konflik peran mempunyai hubungan yang negatif dengan komitmen terhadap organisasi, demikian halnya dengan ambiguitas peran.

9

Menciptakan Komitmen Dalam Organisasi

Make it Charismatic Build the tradition Have comprehensive grievance procedudesProvide extensive two-way communicationCreate a sense of communityBuild value-based homogeneityShare and share a-likeEmphasize brainraising, cross-utilization, and teamworkGet togetherSupport Employee development

jadikan visi dan misi organisasi sebagai sesuatu yang karismatik, sesuatu yang dijadikan pijakan, dasar bagi setiap karyawan dalam berperilaku dan bertindak.: segala sesuatu yang baik di organisasi jadikanlah sebagai suatu tradisi yang secara terus menerus dipelihara, dijaga oleh generasi berikutnya. bila ada keluhan atau complain dari pihak luar ataupun internal organisasi, maka organisasi harus memiliki prosedur untuk mengatasi keluhan tersebut secara menyeluruhJalinlah komunikasi dua arah di organisasi tanpa memandang rendah bawahan.jadikan semua unsure dalam organisasi sebagai suatu komunitas dimana didalamnya ada nilai-nilai kebersamaan, rasa memiliki, kerjasama, berbagi dan lainnyaMembangun nilai-nilai yang didasarkan adanya kesamaan. Setiap anggota organisasi memiliki kesempatan yang sama, misalnya untuk promosi maka dasar yang digunakan untuk promosi adalah kemampuan, minat, motivasi, kinerja tanpa ada diskriminasisebaiknya organisasi membuat kebijakan dimana antara karyawan level bawah sampai yang paling atas tidak terlalu berbeda atau mencolok dalam kompensasi yang diterima, gaya hidup, penampilan fisik, dll Organisasi sebagai suatu komuniti harus bekerja sama, saling berbagi, saling memberi manfaat dan memberikan kesempatan yang sama pada anggota organisasi. Adakah acara-acara yang melibatkan semua anggota organisasi sehingga kebersamaan bisa saling terjalin. Misalnya, sekalkali produksi dihentikan, dan semua karyawan terlibat dalam even rekreasi bersama keluarga, pertandingan olahraga, seni, dllhasil studi menunjukkan bahwa karyawan akan lebih memiliki komitmen terhadap organisasi bila organisasi memperhatikan perkembangan karir karyawan dalam jangka panjang.

10

wassalam

Mari Shalawat [pandumusica.bloWali2009171336.0[pandumusica.blogspot.com]