KORELASIKORELASISTRATIGRAFISTRATIGRAFI

KORELASI STRATIGRAFIKORELASI STRATIGRAFI

KORELASIKORELASI (SSI,96 (SSI,96 -- PASAL 7): PASAL 7): ADALAH MENGHUBUNGKAN TITIKADALAH MENGHUBUNGKAN TITIK--TITIK TITIK KESAMAAN WAKTUKESAMAAN WAKTU

KESEBANDINGANKESEBANDINGAN ::MEMPUNYAI ARTI YANG LEBIH UMUM, MEMPUNYAI ARTI YANG LEBIH UMUM, YAITU MENGHUBUNGKAN SATUANYAITU MENGHUBUNGKAN SATUAN--SATUAN STRATIGRAFI SATUAN STRATIGRAFI TANPA TANPA MEMPERTIMBANGKAN KESAMAAN WAKTUMEMPERTIMBANGKAN KESAMAAN WAKTU

CONTO KORELASI MENGGUNAKAN CONTO KORELASI MENGGUNAKAN DATA LOG SUMURDATA LOG SUMUR

KORELASI PADA OPERASIONALNYA :KORELASI PADA OPERASIONALNYA :

ADALAH SUATU OPERASI DIMANA SATU TITIK ADALAH SUATU OPERASI DIMANA SATU TITIK DALAM SUATU KOLOM STRATIGRAFI DALAM SUATU KOLOM STRATIGRAFI DISAMBUNGKAN DENGAN TITIK2 YG LAIN DISAMBUNGKAN DENGAN TITIK2 YG LAIN PADA KOLOMPADA KOLOM--KOLOM STRATIGRAFI LAINNYA, KOLOM STRATIGRAFI LAINNYA, DENGAN PENGERTIAN BAHWA TITIK2 TSB. DENGAN PENGERTIAN BAHWA TITIK2 TSB. TDPT PD. BID. PERLAPISAN YG SAMA TDPT PD. BID. PERLAPISAN YG SAMA (KOESOEMADINATA). (KOESOEMADINATA). bukanbukan kesamaankesamaansatuansatuan litostratigrafilitostratigrafi ((satuansatuan batuanbatuan, , formasiformasi dlldll))

ADALAH MENERUSKAN BIDANG PERLAPISAN ADALAH MENERUSKAN BIDANG PERLAPISAN BATUAN ATAU LAPISAN BATUAN BATUAN ATAU LAPISAN BATUAN (LOWMAN, (LOWMAN, 1949 1949 –– INGAT HK. KESINAMBUNGAN / INGAT HK. KESINAMBUNGAN / LAW OF ORIGINAL CONTINUITYLAW OF ORIGINAL CONTINUITY--STENNO, STENNO, 1669).1669).

METODA KORELASI :METODA KORELASI :

1.1. METODA ORGANIKMETODA ORGANIK2.2. METODA ANORGANIKMETODA ANORGANIK

1.1. METODA ORGANIKMETODA ORGANIK MENGGUNAKAN FOSILMENGGUNAKAN FOSIL

FOSIL FORAM PLANKTONFOSIL FORAM PLANKTON1.1. HIDUP MENGAMBANG, PASIF, PENYEBARAN HIDUP MENGAMBANG, PASIF, PENYEBARAN

LUAS (KOSMOPOLITAN)LUAS (KOSMOPOLITAN)2.2. TIDAK PEKA TERHADAP PERUBAHAN TIDAK PEKA TERHADAP PERUBAHAN

LINGKUNGANLINGKUNGAN3.3. KORELASI REGIONALKORELASI REGIONAL

FORAM BENTOSFORAM BENTOSUNTUK DAERAH YANG TERBATAS/SEMPITUNTUK DAERAH YANG TERBATAS/SEMPIT

FOSIL PENUNJUK (INDEX FOSSIL)FOSIL PENUNJUK (INDEX FOSSIL)1.1. PENYEBARAN LATERAL LUASPENYEBARAN LATERAL LUAS2.2. PENYEBARAN VERTIKAL PENDEK (INTERVAL PENYEBARAN VERTIKAL PENDEK (INTERVAL

HIDUP PENDEK)HIDUP PENDEK)3.3. MUDAH DIKENALMUDAH DIKENAL

2. METODA ANORGANIK.2. METODA ANORGANIK.DIDASARKAN ATAS MENERUSNYA ATAU DIDASARKAN ATAS MENERUSNYA ATAU MENYAMAKAN LAPISANMENYAMAKAN LAPISAN--LAPISAN SECARA LATERAL.LAPISAN SECARA LATERAL.

A. MENGGUNAKAN LAPISAN PENUNJUK (KEY BED, MARKER BED)

B, MENGGUNAKAN HORIZON DG. KARAKTERISTIK TERTENTU

C. MENERUSKAN BIDANG REFLEKSI PENAMPANG MELINTANG SEISMIK

D. MENGHUBUNGKAN BATAS-BIDANG BERBAGAI PERLAPISAN BATUAN BERDASAR KESAMAAN POSISI DALAM URUTAN

MENGGUNAKAN LAPISAN PENUNJUK MENGGUNAKAN LAPISAN PENUNJUK (KEY BED, MARKER BED)(KEY BED, MARKER BED)

LAPISAN TIPIS BATUGAMPING LAPISAN TIPIS BATUGAMPING DLM LOG LISTRIK, KURVA2 RESISTIVITASNYA +, DLM LOG LISTRIK, KURVA2 RESISTIVITASNYA +, KICK KEKANANKICK KEKANAN

LAPISAN TIPIS BENTONITLAPISAN TIPIS BENTONITDLM LOG LISTRIK, KURVA RESISTIVITAS LEBIH DLM LOG LISTRIK, KURVA RESISTIVITAS LEBIH RENDAH DARI SERPIHRENDAH DARI SERPIH

SHALE BREAKSHALE BREAKSERPIH YANG PERIODIK SERING TERBENTUK SERPIH YANG PERIODIK SERING TERBENTUK MELAMPAR LUASMELAMPAR LUAS

LAPISAN BATUBARA/LIGNITLAPISAN BATUBARA/LIGNITSERING DIGUNAKAN TAPI UNTUK DAERAH YANG SERING DIGUNAKAN TAPI UNTUK DAERAH YANG TERBATAS, BATUBARA SERING TERBENTUK PADA TERBATAS, BATUBARA SERING TERBENTUK PADA CERUK2 KECIL (POND DEPOSIT)CERUK2 KECIL (POND DEPOSIT)

menetapkanmenetapkan‘key marker’ ‘key marker’

sebagaisebagailapisanlapisan kuncikunci

untukuntuk korelasikorelasi

korelasikorelasi antarantar sumursumur

B. MENGGUNAKAN HORIZON DENGAN B. MENGGUNAKAN HORIZON DENGAN KARAKTERISTIK TERTENTUKARAKTERISTIK TERTENTU

1. ZONA MINERAL TERTENTU1. ZONA MINERAL TERTENTU--ZONA GLOUKONITZONA GLOUKONIT--ZONA MINERAL BERAT (RUTIL, ZIRKON DLL)ZONA MINERAL BERAT (RUTIL, ZIRKON DLL)--HORIZON KAOLINHORIZON KAOLIN

2. HORIZON SIFAT KIMIA TERTENTU2. HORIZON SIFAT KIMIA TERTENTU--TRACE ELEMEN TERTENTUTRACE ELEMEN TERTENTU--KADAR GARAM TERTENTU KADAR GARAM TERTENTU

3. SIFAT RADIO AKTIVITAS KHUSUS DARI LAPISAN 3. SIFAT RADIO AKTIVITAS KHUSUS DARI LAPISAN TIPIS LAPISAN SERPIH HITAM BITOMINOUS TIPIS LAPISAN SERPIH HITAM BITOMINOUS DIMANIFESTASIKAN DALAM LOG RADIOAKTIVITAS DIMANIFESTASIKAN DALAM LOG RADIOAKTIVITAS SEBAGAI KICK (PEMBELOKAN KURVA ‘GAMMASEBAGAI KICK (PEMBELOKAN KURVA ‘GAMMARAY’ YANG MENYOLOKRAY’ YANG MENYOLOK

C. MENERUSKAN BIDANG REFLEKSI C. MENERUSKAN BIDANG REFLEKSI PENAMPANG MELINTANG SEISMIKPENAMPANG MELINTANG SEISMIK

BIDANG REFLEKSI DAPAT DIIKUTI BIDANG REFLEKSI DAPAT DIIKUTI SECARA JELAS DAN DAPAT SECARA JELAS DAN DAPAT DIINTERPRETASIKAN LANGSUNG DIINTERPRETASIKAN LANGSUNG SEBAGAI BIDANG PERLAPISANSEBAGAI BIDANG PERLAPISAN

SYN-RIFT I “Jatibarang Fm”

SYN-RIFT II “Banuwati Fm” (note strong sag suggesting compacted syn-rift I sediments are below, not basement!)

POST RIFT “Talang Akar Fm.”

Preferred basement pick (correlation from other lines)

Mid-Miocene U/C

D. MENGHUBUNGKAN BATASD. MENGHUBUNGKAN BATAS--BATAS BATAS BERBAGAI PERLAPISAN BATUAN BERDASAR BERBAGAI PERLAPISAN BATUAN BERDASAR KESAMAAN POSISI DALAM URUTANKESAMAAN POSISI DALAM URUTAN

PEMAKAIANNYA MENGGUNAKAN KURVA PEMAKAIANNYA MENGGUNAKAN KURVA LISTRIK, KETELITIAN SANGAT TERGANTUNG LISTRIK, KETELITIAN SANGAT TERGANTUNG JAUHJAUH--DEKAT PENAMPANG YANG DEKAT PENAMPANG YANG DIKORELASIKANDIKORELASIKAN

TerimaTerima KasihKasih