444-1308-1-pb

Upload: mya

Post on 02-Mar-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    1/57

    Pemanfaatan Metode Transpersonal untuk Mengungkap Perkembangan Pola

    Penerimaan Diri dan Kesadaran Diri pada Anak Perempuan yang Dibesarkan

    dalam Keluarga yang Diwarnai dengan Kekerasan: Sebuah Autobiografi

    Septiana Sampurna

    Fakultas Psikologi

    [email protected] ini merupakan autobiografi peneliti,seorang perempuan yang

    dibesarkan dalam keluarga yang diwarnai kekerasan oleh ayah kandung.

    Menghadapi Ayah, perasaan yang dominan adalah takut dan tidak berdaya; hanya

    mengiyakan kata-kata ayah dan tidak mampu menyampaikan perasaan tidak

    terimanya. Sebaliknya, dalam relasi intimnya dengan laki-laki, peneliti cenderung

    menjadi keras, kasar, serta ingin mengontrol. Pertengkaran hebat seringkali

    mewarnai kehidupan mereka. Kebingungan terhadap reaksinya yang juga tidak

    mampu dihindari, seringkali menyalahkan diri sendiri telah menimbulkanketidaknyamanan yang kuat pada diri peneliti. Melalui metode psikologi

    transpersonal (PT), penelitian ini ditujukan membantu peneliti memahami dan

    menerima diri. Dengan penerimaan diri yang lebih baik, peneliti diharapkan dapat

    menyelesaikan permasalahan dirinya.Metode PT dari Margret Rueffler yangdigunakan mendasarkan pada pendekatan psikosintesis dari Roberto Assagioli.

    Fokusnya pada membuka kesadaran dan penerimaan diri melalui prosespengejewantahan subkepribadian. Action research dengan penyesuaian

    transpersonal juga digunakan dalam penelitian ini. Hasil dari proses tersebutpeneliti lebih menyadari subkepribadian apa saja yang sering muncul dalam

    relasinya dengan ayah kandung ataupun figur laki-laki dalam relasi intim.Subkepribadian yang awalnya mendapat penolakan dari peneliti, kini lebih dapat

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    2/57

    understand and accept themselves. With better self-acceptance, researchers are

    expected to solve the problems themselves. PT method of Margret Rueffler used

    approaches based on psychosynthesis of Roberto Assagioli. The focus on raising

    awareness and self-acceptance through the process of manifestation sub-personality. Action research with transpersonal adjustment is also used in this

    study. Results of the research process more aware sub-personality what often

    appear in relation to the biological father or male figure in intimate relationships.

    Sub-personality initially been rejected by researchers, is now more acceptable

    because it is now able to see the motives of each sub-personality which basicallyserves to protect and aims in accordance with his will. Inner war that had grippedthe old, now relatively more quickly resolved. Energy is used up in flames by

    inner conflict, can now be used to perform a more creative response. In

    relationships with fathers, researchers can better be what it is, nor with intimate

    relationships, fights that happen more quickly subsides and soon got a settlement.

    Keywords:birth father and intimate relationship with the opposite sex, violence,

    transpersonal, self-awareness and self-acceptance patterns.

    PENDAHULUAN

    Peneliti terkadang merasa bingung mengapa bersikap seperti robot ketika

    berhadapan dengan ayah kandungnya. Tak banyak kata yang diucapkan dan

    peneliti lebih sering diam sebagai pendengar, ketika ayahnya mulai mengajak

    berbicara. Peneliti hanya mengiyakan apa yang dikatakan ayahnya seakan tidak

    memiliki ruang untuk mengungkapkan hal yang sebenarnya dirasakan. Peneliti

    takut tidak diterima dan dianggap sebagai seorang yang bodoh saat menentang apa

    yang ayahnya katakan. Sikap berkebalikan muncul ketika peneliti berelasi intim

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    3/57

    Ada tekat untuk berubah, tapi entah mengapa ketika sikap itu muncul kembali,

    peneliti sangat sulit mengontrolnya. Kesadaran baru muncul setelah peneliti

    melakukannya.

    Awalnya semua itu tidak jelas, namun semua berubah setelah semester

    enam perkuliahan. Pada saat itu peneliti memiliki tugas untuk menyusun proposal

    penelitian (P3). Peneliti ingin mengangkat kisah hidup ibunya yang begitu luarbiasa, begitu kuat berjuang dalam keluarga sampai sekarang, lalu peneliti

    mencoba menanyakan dan menceritakan apa yang menjadi keinginannya dalam

    P3 pada salah satu dosen pembimbing. Peneliti seperti tersentak setelah dosennya

    mengatakan, Ini bisa masuk dalam topik mengenai Kekerasan Dalam Rumah

    Tangga (KDRT). Peneliti baru benar-benar sadar bahwa terjadi KDRT dalam

    keluarganya, dan peneliti bertanya dalam hati, Separah inikah keluargaku?,

    timbul rasa nelangsa ketika peneliti menyadari hal tersebut. Ingatan-ingatan yang

    peneliti pendam selama ini seperti keluar satu persatu dalam pikiran peneliti.

    Tanpa peneliti sadari, peneliti telah me-repress semua ingatan yang tidak

    menyenangkan itu di dalam alam bawah sadarnya (Feist, 2010), dan itu masih

    tetap ada. Semua terasa sesak ketika peneliti mulai mencoba mengeluarkannyakembali.Hal lain yang membuat peneliti tekejut adalah ketika dosen itu

    menambahkan,Kamu juga dapat mengangkat dirimu sendiri, dan ini terasa

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    4/57

    dan tidak perlu dicampuri oleh masyarakat. Keyakinan itu pula yang hingga

    beberapa bulan yang lalu juga diyakini oleh peneliti. Kesadaran penelitisebagai

    korban baru muncul setelah pembicaraannya dengan dosen. Sebelumnya, di usia

    peneliti yang sudah menjelang dewasa, peneliti hanya menghayati sebagai

    seseorang yang bernasib kurang beruntung, kecil hati, tertekan, dan merasa

    aku buruk. Kata-kata kasar, ancaman, perdebatan, bahkan terkadang tamparanyang sering mewarnai kehidupan keluarganya, peneliti lihat sebagai keluargaku

    buruk atau tidak normal.

    Peneliti adalah anak yang lahir dalam keluarga peranakan Tionghoa.

    Dalam budaya Tionghoa menganut kultur patriarki, dimana kedudukan laki-laki

    dianggap jauh lebih tinggi daripada perempuan. Sesudah menikah, perempuan

    harus tunduk pada suami dan dikuasai oleh mertua (Koentjaraningrat, 2002).

    Tampaknya hal ini juga cukup berlaku di keluarga peneliti, Ayah memegang

    kendali yang kuat atas kehidupan keluarga dan peneliti. Segala yang menjadi

    keputusannya akan menjadi suatu keharusan. Peneliti menjadi terpaku akan apa

    yang terjadi di dalam keluarganya dan merasa tidak mampu berbuat apa-apa selain

    berusaha menjadi apa yang diharapkan.Kekerasan memang seringkali terjadi dalam keluarga peneliti dimana ayah

    peneliti sebagai pelakunya. Ibu dan semua kakak peneliti pernah merasakannya.

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    5/57

    peneliti jengkel melihat ibunya yang hanya bisa berdiam, terlalu mudah mengalah,

    dan terkesan bergantung.

    Peneliti adalah anak terakhir dari empat bersaudara. Peneliti mempunyai

    dua orang kakak perempuan yang berada di urutan pertama dan ketiga, serta satu

    orang kakak laki-laki yang berada di urutan nomor dua. Seperti yang telah peneliti

    jelaskan sebelumnya mengenai bagaimana sikap ayahnya, kakak-kakak penelitijuga mengalami hal yang serupa. Kakak pertama peneliti sejak usia empat tahun

    sudah mulai mendapat kekerasan dari ayah, baik fisik maupun psikis, dan terjadi

    cukup sering. Kakak laki-laki peneliti juga, pernah ditampar serta sering

    mendapatkan kata-kata kasar seperti, Goblok. Tampaknya kakak peneliti juga

    mengalami kekerasan verbal seperti yang diungkapan oleh Huraerah (2006),

    dimana papa melakukannya dalam bentuk memarahi, mengomel, membentak dan

    memaki, termasuk mengeluarkan kata-kata yang tidak seharusnya didengar oleh

    kakak peneliti. Berikutnya adalah kakak perempuan peneliti yang nomor tiga.

    Peneliti melihatnya paling jarang mengalami kekerasan, namun ketika berusia tiga

    tahun mengaku pernah digantung terbalik saat tidak mau makan, dan pada usia

    dua puluh dua tahun pernahditampar beberapa kali hingga menangis histeris.Cerita mengenai bagaimana kekerasan yang ayah lakukan pada kakak

    peneliti menambah rasa ketakutan peneliti pada ayahnya. Peneliti tidak mau

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    6/57

    ketakutan, tidak tentram, saling tidak percaya, kesenjangan emosional dan fisik,

    hambatan komunikasi serta ketidakpekaan dalam kehidupan keluarga seperti yang

    dialami oleh ibu, peneliti dan kakak-kakaknya.

    Mengenai bagaimana sikap peneliti dalam relasi intimnya dengan lawan

    jenis, disadari sebagai dampak atas peristiwa yang terjadi dalam keluarga peneliti.

    Mengancam, adalah hal biasa yang sering peneliti lihat ketika ayahnya memintasesuatu pada ibu dan tidak diberi. Ayahakan mengancam untuk meminta kembali

    semua toko yang dirasa miliknya. Maka, ibu peneliti takut dan berusaha

    memberikan apa yang ayahnya minta. Pola sederhana yang sering terjadi, hal ini

    sama dengan apa yang peneliti rasakan ketika peneliti mengetahui kelemahan dari

    pacarnya. Sikap kasar peneliti terhadap pacarnya, mungkin seperti apa yang telah

    diungkapkan oleh McCue (2008), bahwa anak yang menyaksikkan ataupun

    mengalami KDRT sebagian besar berpotensi akan menjadi pelaku kekerasan pada

    pasangannya ketika dewasa.

    Melihat masalah yang peneliti hadapi, peneliti ingin mengetahui

    bagaimana perkembangan pola penerimaan kesadaran yang ada pada diri peneliti

    melalui metode pendekatan Transpersonal.Penelitian ini bertujuan untukmembantu peneliti dalam proses penerimaan dirimengingat dampak dari

    kekerasan yang peneliti alami dalam keluarga.Dalam psikologiTranspersonal,

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    7/57

    METODE PENELITIAN

    Dalam penelitian ini paradigma yang digunakan adalah kritikal karena

    sesuai dengan tujuan yang ada peneliti sekaligus subjek penelitian diharapkan

    dapat bertumbuh menjadi pribadi yang lebih mampu menyadari dan menerima

    bagian-bagian dari dirinya, mengingat ada dampak kekerasan yang dirasakan oleh

    peneliti.Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dankarenapeneliti sekaligus bertindak sebagai subjek, maka metode yang digunakan adalah

    autobiografi.

    Metode psikologi transpersonal (PT) digunakan dalam penelitianuntuk

    membantu proses peneliti memahami dan menerima setiap bagian dirinya. Metode

    PT yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan dari Margret

    Rueffler yang mendasarkan pada pendekatan psikosintesis dari Roberto Assagioli.

    Fokusnya pada membuka kesadaran dan penerimaan diri melalui proses

    pengejewantahan subkepribadian. Dalam penelitian ini, ada tiga tahapan yang

    harus dilalui, yaitu; 1) Mengenali Subkepribadian, 2) Menelusuri Subkepribadian,

    3) Menjadi Sutradara, dan 4) Titik Pusat dan Peran-peran Kita (tahapan proses dan

    panduan dapat dilihat pada lampiran 1).Penelitian ini juga melibatkanaction

    research di dalamnya. Action research yang dimaksud adalah action research

    dengan penyesuaian transpersonal. Action research sendiri adalah suatu

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    8/57

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    1. Mengenali Subkepribadian

    Proses pertama yang dilakukan pada tahap ini adalah identifikasi peran

    (masuk ke dalam peristiwa dan mengambil peran) melalui sensasi fisik, pikiran-

    pikiran, dan perasaan yang muncul.Menurut Rueffler (2005) peran yang kita

    mainkan adalah respon yang seringkali tidak disadari terhadap situasi tertentuyang kita hadapi. Ini merupakan proses awal pengenalan subkepribadian. Selain

    itu, dalam proses ini peneliti juga mencoba untuk mengambil jarak (dis-

    identifikasi) untuk menjadi pengamat yang mengamati jalannya peristiwa. Proses

    ini membantu peneliti melihat pola perilaku setiap pemain dalam Diri. Hal ini

    sudah mulai membantu peneliti mengenali bagian tertentu dari kepribadiannya,

    melalui bagaimana cara yang dilakukan subkepribadian untuk menyelamatkan

    peneliti dalam situasi tersebut.

    Pada proses pemanggilan peristiwa didapatkan sembilan subkepribadian,

    yaitu: Si Tangis, Si Keras, Si Kasar, Si Menang atas Laki-laki, Si Hargai, Si Takut

    Kehilangan, Si Pembohong, Si Tidak Terima, dan Si Pengingat. Namun mengenai

    apa hasil yang dirasakan peneliti dalam kehidupan sehari-hari setelah melakukan

    proses ini mungkin belum dapat dirasakan sepenuhnya. Hanya saja ada keyakinan

    pada diri peneliti bahwa kini dirinya telah mulai mengenali Sang Jati Diri yang

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    9/57

    Rueffler, munculnya motivasi ini merupakan awal dari kita untuk menggunakan

    energi yang kita miliki.

    2. Menelusuri Subkepribadian

    Dapat dilihat dari Sembilan subkepribadian semuanya sebenarnya tidak

    dapat diterima dengan baik keberadaannya oleh peneliti.Hal ini dapat dilihat pada

    lampiran 2, tabel 1.3, mengenai bagaimana respon awal peneliti pada masing-masing subkepribadian.Namun demikian, sebenarnya masing-masing

    subkepribadian memiliki tujuan, aktivitas, maupun tuntutan mereka yang

    sebenarnya sesuai dengan kehendak sadar peneliti sendiri.Dari Sembilan

    subkepribadian tersebut, hanya ada satu subkepribadian yang tuntutannya sesuai

    dengan peneliti dan peneliti telah mampu melakukannya dalam kehidupan sehari-

    hari, yaitu Si Keras.Namun demikian, sebenarnya peneliti tidak menyukainya, hal

    ini dapat dilihat dalam respon awal yang muncul (lihat lampiran 2, tabel

    1.3).Peneliti kurang menyukainya karena orang disekeliling peneliti menilai sikap

    kerasnya kurang baik. Konflik dengan Si Keras dapat digolongkan sebagai konflik

    yang ringan apabila dibandingkan dengan konflik yang terjadi dengan

    subkepribadian yang lain. Delapan subkepribadian yang lain walaupun

    tuntutannya sebenarnya sesuai, namun peneliti belum mampu sepenuhnya

    melaksanakannya dalam kehidupan sehari-harinya. Hal ini diasumsikan bahwa

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    10/57

    yang menolak dan yang muncul. Sehingga, dapat dipastikan apa yang menjadi

    tujuan peneliti menjadi tidak dapat tercapai karena tindakan kreatif tidak dapat

    termanifestasi keluar, mengingat tidak ada energi untuk itu. Bila dipahami lebih

    dalam, sebenarnya apa yang pada setiap subkepribadian juga menawarkan sesuatu

    yang sebenarnya kita inginkan jika kita setidaknya mampu menerima

    keberadaanya menjadi bagian dari diri dan memberikan apa yang dia butuhkan.Tawaran yang diberikan oleh masing-masing subkepribadian peneliti, dapat dilihat

    pada tabel 4 pada kolom timbal balik yang diberikan subkepribadian.

    Pada saat berproses (tanya-jawab) peneliti memang telah mampu memberi

    apresiasi pada tujuh dari sembilan subkepribadian yang ada, berupa ucapan

    terimakasih ataupun kesediaan peneliti dalam menyediakan apa yang

    subkepribadian minta. Menurut Rueffler (2005) ini merupakan langkah awal

    proses penerimaan. Hanya saja ternyata masih ada penolakan yang terjadi pada

    diri peneliti yang berupa rasa berat di kepala peneliti. Walaupun demikian, setiap

    usai melakukan proses seperti ada kelegaan yang dirasakan oleh peneliti. Selain

    bagaimana awal proses penerimaan yang terjadi pada setiap proses, melalui

    analisis yang dilakukan peneliti pada bab ini, telah membuat peneliti semakin

    menyadari dan menerima subkepribadian secara sadar. Hal ini dikarenakan setelah

    peneliti mengisi tabel dengan menjawab setiap pertanyaan secara sadar (pada tabel

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    11/57

    setidaknya kini membuat peneliti lebih mampu menyadari subkepribadian yang

    berperan dalam diri peneliti ketika dihadapkan pada situasi yang seringkali

    membuat peneliti tidak nyaman (misalnya pertengkaran dengan pacar) karena kini

    peneliti mengenal ciri-ciri dari setiap mereka.Selain itu, karena kini peneliti

    mengetahui bagaimana tujuan, tuntutan, kebutuhan, fungsi protektif, maka ketika

    muncul rasa menolak atau konflik di dalam diri, peneliti segera mampumeredakannya.Sehingga, apabila terjadi pertengkaran dengan pacar.kini durasi

    selesainya pertengkaran jauh lebih singkat, karena seperti yang diungkapkan oleh

    Rueffler (2003) energi yang dulunya habis untuk membakar konflik di dalam diri

    kini dapat digunakan untuk melakukan tindakan kreatif (penyelesaian konflik).

    3. Menjadi Sutradara

    Pada lampiran 2, tabel 1.6 dapat disimpulkan bahwa ternyata dari

    kedelapan subkepribadian, hanya tiga di antara mereka yang dapat peneliti sadari

    telah diterima dengan baik.Hal ini dapat dilihat dari bagaimana perasaan awal

    yang muncul pada peneliti ketika pertama kali melihat masing-masing dari

    mereka. Subkepribadian yang dapat diterima antara lain Si Penenang , Si Feminin

    dan Si Ambisius. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai bagaimana respon

    peneliti terhadap masing-masing subkepribadian, sama seperti yang terjadi pada

    kesimpulan subkepribadian hasil penelusuran, dapat dilihat bahwa delapan dari

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    12/57

    yang masih menuntut ketika ditanya mengenai kebutuhan dasarnya. Hanya Si

    Feminin paling bisa diterima oleh peneliti baik secara baik.

    Dari penjelasan yang telah dijelaskan terlihat beberapa konflik yang terjadi

    antara diri peneliti secara sadar dalam kehidupan sehari-hari dengan

    subkepribadian. Banyak tuntutan yang tidak dilakukan peneliti mungkin karena

    penolakan yang terjadi, dan bagaimana respon tuntutan yang terus muncul ketikapeneliti bertanya mengenai kebutuhan mereka memunculkan asumsi kembali

    bahwa ada bagian diri peneliti yang lain yang mungkin menghambat terjadinya

    proses ini. Untuk dapat mengetahui kejelasannya perlu dilakukan proses lebih

    lanjut.

    Sama seperti apa yang sudah dijelaskan pada kesimpulan subkepribadian hasil

    penelusuran, dalam teori psikologi transpersonal dijelaskan bahwa rasa menolak

    atau tidak mampu menerima subkepribadian yang ada membuat kreativitas dan

    energi kehidupan yang sebenarnya dimiliki subkepribadian tersebut menjadi

    terhenti karena habis untuk membakar konflik di dalam diri (Rueffler, 2005). Bila

    dipahami lebih dalam, sebenarnya setiap subkepribadian juga menawarkan sesuatu

    yang sebenarnya kita inginkan jika kita setidaknya mampu menerima

    keberadaanya menjadi bagian dari diri. Tawaran yang diberikan oleh masing-

    masing subkepribadian peneliti, dapat dilihat pada lampiran 2, tabel 1.2 atau 1.5

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    13/57

    apresiasi juga terjadi karena dalam konsep pemikiran peneliti ucapan terima kasih

    memang harus diberikan setelah mengakhiri proses. Sehingga masih ada beberapa

    penolakan yang muncul dari respon tubuh seperti kepala yang berat masih

    dirasakan pada beberapa subkepribadian. Selain bagaimana awal proses

    penerimaan yang terjadi ketika setiap proses berlangsung, melalui analisis yang

    dilakukan peneliti pada bab ini, telah membuat peneliti semakin menyadari danmenerima subkepribadian secara sadar.

    Kesimpulan hasil yang dirasakan peneliti dalam kehidupan sehari-hari

    setelah melakukan proses menelusuri subkepribadian tidak jauh berbeda dengan

    hasil yang dirasakan ketika peneliti melakukan proses penelusuran subkepribadian.

    Hanya saja dalam hal ini, peneliti mendapatkan subkepribadian-subkepribadian

    yang memiliki ciri-ciri berbeda dengan subkepribadian yang sebelumnya telah

    peneliti kenali dalam proses penelusuran subkepribadian. Hal ini tentunya semakin

    membuat peneliti lebih mengenali banyak subkepribadian dan dapat menerimanya.

    Sehingga proses pengenalan subkepribadian yang muncul ketika dirinya

    dihadapkan pada suatu peristiwa menjadi semakin cepat, mengingat kini semakin

    banyak subkepribadian yang peneliti sudah kenali.

    4. Titik Pusat dan Peran-peran Kita

    Pada lampiran 2, gambar 1.1 di dapat dilihat bahwa terjadi perubahan letak

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    14/57

    Menakutkan, hanya saja dalam hal ini Si Penenang berusaha memberi

    perlindungan dan meredakan tangisan Si Anak.

    Dalam proses ini yang didapatkan peneliti hanyalah kini peneliti dapat

    mengetahui bagaimana hubungan antara subkepribadian yang ada. Pada proses

    yang sebelumnya, peneliti hanya melihat bagimana konflik antara diri peneliti

    secara sadar dalam kehidupan sehari-hari dengan subkepribadian yang ada. Prosesini semakin membuat peneliti menyadari pola yang ada dalam dirinya, karena kini

    peneliti juga menyadari siapa yang selama ini mendominasi maupun yang lemah

    di dalam dirinya. Dampak apa yang dirasakan peneliti dalam kehidupan sehari-hari

    masih seperti yang sebelumnya dirasakan. Namun, redanya konflik dalam Diri

    yang terjadi ketika peneliti dihadapkan pada situasi yang serupa (dengan pacar)

    durasi yang terjadi semakin singkat, sehingga pertengkaran yang terjadipun

    semakin segera lebih cepat terselesaikan.

    SIMPULAN DAN SARAN

    Terbentuknya setiap subkepribadian yang dikenali melalui proses

    kesadaran dan penerimaan melalui metode transpersonal, memang tidak lepas dari

    budaya yang melingkupi keluarga peneliti. Budaya patriarki yang melingkupi

    keluarga peneliti diduga menjadi salah satu pemicu terjadinya kekerasan dalam

    keluarga peneliti.Patriarki adalah suatu sistem yang menempatkan ayah sebagai

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    15/57

    sejak dalam kandungan. Hal ini akhirnya diperkuat pada masa perkembangan

    peneliti dari masa anak-anak hingga sekarang melalui peristiwa-peristiwa serupa

    yang memunculkan respon yang sama.

    Awalnya sebelum melakukan proses, peneliti seringkali tidak senang

    bahkan menolak bagian dari dirinya yang dianggapnya buruk terkait relasinya

    dengan papa dan pacarnya. Dulu peneliti cenderung ketakutan, tunduk, dan tidakberkutik di hadapan papanya, apa yang dikatakan papanya hanya diiyakan oleh

    peneliti. Padahal sebenarnya ada rasa tidak terima, kecewa, dan marah di dalam

    diri, namun semua itu tidak dapat peneliti munculkan.Misalnya saja ketika papa

    peneliti berkata bahwa peneliti tidak bisa apa-apa (mengerjakan pekerjaan

    perempuan) padahal sebenarnya tidak begitu, peneliti hanya bisa diam tanpa

    melawan.Peneliti tidak tahu mengapa dia bersikap demikian, dalam hal ini terjadi

    konflik batin dalam diri peneliti.Rasa tidak nyaman terus menyelimuti tanpa ada

    penyelesaian.Begitupula ketika peneliti berhadapan dengan pacarnya,

    pertengkaran hebat yang terjadi tanpa kontrol dan diakhiri dengan penyesalan

    seringkali terjadi.Sikap kasar, ingin menguasai, selalu ingin dihargai, dan tidak

    mau kalah selalu muncul dalam relasinya dengan pacar.Pertengkaran berlarut dan

    menguras energi tanpa penyesalan yang tuntas dan terus berulang seperti tidak

    dapat dihindari.Rasa bersalah, membenci sikap sendiri, dan penyesalan selalu

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    16/57

    saling berkaitan, dan berbeda satu sama lain, dan terkesan saling berlawanan.

    Sehingga pada setiap subkepribadian tersebut memiliki potensi kekuatan masing-

    masing.Sebelum dikenali dan diterima, energi yang ada digunakan habis untuk

    membakar konflik di dalam diri, sehingga tidak ada sisa energi yang digunakan

    untuk melakukan kreativitas.Hal ini mengakibatkan tubuh terasa lelah, letih, sakit

    dan pikiran saling berkejaran dan perasaan pun terpecah.Konflik ini adalah

    penolakan yang dilakukan peneliti terhadap bagian dirinya yang tidak disenangi

    tersebut.Habisnya energi untuk melakukan tindakan yang kreatifpun tidak ada,

    sehingga penyelesaian konflik dengan papa maupun pacarpun tidak tercapai.

    Setelah melalui proses panjang dalam menyadari setiap subkepribadian

    yang ada di dalam diri, kini setidaknya peneliti telah mampu memahami dan

    menerima keberadaan subkepribadian yang telah dikenalinya melalui proses.

    Manfaat yang dirasakan peneliti sudah mampu dirasakan dalam kehidupan

    peneliti.Kini peneliti lebih segera menyadari subkepribadian dan menerima

    keberadaan subkepribadian yang biasanya ditolak oleh peneliti.Hal ini jelas

    mengurangi konflik batin yang terjadi pada peneliti ketika dihadapkan pada

    peristiwa seperti dulu terkait relasinya dengan papa dan pacar.Sikap peneliti yang

    dulunya hanya mampu berdiam ketika dihadapan papanya, kini berubah. Peneliti

    kini lebih berani mengungkapkan apa yang peneliti rasakan dan pikirkan. Konflik

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    17/57

    Walaupun demikian, terkadang masih ada perang bantin dalam diri

    peneliti, karena pada kenyataanya masih ada beberapa subkpribadian yang belum

    dikenali sehingga masih membutuhkan waktu untuk mengenalinya. Selain itu, kini

    peneliti sudah tidak merasa ketakutan ketika berhadapan dengan papa peneliti,

    mungkin ini juga termasuk manfaat dari proses yang telah dilakukan oleh peneliti.

    Peneliti menyarankan untuk penelitian selanjutnya supaya lebih

    memperhatikan dalam menguasai metode transpersonal di awal, supaya dalam

    berproses nantinya tidak akan membuang waktu. Hal ini mengingat untuk

    melakukan proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Selain itu, di

    sarankan lebih baik sepanjang proses dilakukan (apabila melakukannya sendiri)

    lebih baik melakukan verbalisasi (mengucapkan segala yang dialami dalam proses,

    baik pikiran, perasaan, dan sensasi tubuh yang dirasakan, apa saja yang dilihat,

    serta proses dialog yang terjadi). Tentunya untuk itu, sediakan alat perekam (tape

    recorder) untuk merekamnya, sehingga ketika menuliskan hasilnya, hasil yang

    didapat lebih lengkap dan tidak ada yang terlupa.

    DAFTAR PUSTAKA

    Bhasin. K. (1997).Menggugat patriarki.Jakarta: Yayasan Bentang Budaya.

    Feist, J . (2010). Teori Kepribadian. (7 th eedd..) (Handriatno Pengalih bhs.). Jakarta:

    Salemba Humanika.

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    18/57

    McNiff, J., & Whitehead, J. (2004).Action research: principle and practice (2nd

    ed.). New York: RoutledgeFalmer.

    Moore, D. H. (2004). Domestic violence in Appalachia with a focus on Cabellcountry.Thesis, not published, The Graduate College of Marshall

    University, Huntington.

    Neuman, W. L. (2006). Social research methods (6th

    ed.). Boston: Omegatype

    Typography, Inc.

    Newton, S., & Gerrits, J. (2011). Straight talk about child abuse. Canada:

    Crabtree Publishing Company.

    Poerwandari, E. K. (2001). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku

    manusia.Depok: Lembaga Sarana Pengembangan Sarana Pengukuran danPendidikan Psikologi

    Poerwandari, E. K. (1998). Pendekatan kualitatif dalam penelitian psikologi.

    Jakarta: Lembaga Sarana Pengembangan Sarana Pengukuran danPendidikan Psikologi.

    Revillard, A. (2007). Stating family values and womens right: Familialism within

    the French republic. The Journal of Politics Psychology, (5), 210-228.

    Robets, R. (2002).Biographical research. London: Licensing Agency.

    Rueffler, M. (1995). Para pemain di dalam diri kita.(1sted.). (N. K. E. Triwijati,

    Pengalih bhs.). Surabaya: Penulis

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    19/57

    LAMPIRAN1

    Tahap menyadari dan mengenali diri kembali, dilakukan dengan beberapa proses

    seperti berikut ini.

    Pemfokusan ke dalam diri

    Sebelum masuk pada proses kesadaran dan pengenalan diri, terlebih

    dahulu peneliti melakukan pemfokusan perhatian pada tubuh peneliti sendiri. Hal

    ini diawali dengan mengambil posisi duduk yang nyaman di lantai (peneliti

    memilih duduk bersila) sambil memejamkan mata. Setelah itu peneliti menghirup

    dan menghela nafas beberapa kali, lalu mencoba menyadari dan merasakan,

    setiap emosi/ perasaan, pikiran, sensasi tubuh, segala macam reaksi tubuh

    terhadap rangsang dari luar (misalnya: hembusan angin, suara-suara di sekitar,

    dan lain sebagainya), denyut jantung, aliran darah, kerja paru-paru (bernafas), dan

    lain sebagainya saat itu. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran

    mengenai peneliti di sini sekarang. Peneliti biasanya menambahkan dengan

    memutar musik instrumen penghantar meditasi pada tahap ini, dengan memutar

    musik meditasiZen atau musikinstrumentsebelum mulai melakukan penfokusan

    ke dalam diri.

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    20/57

    penelitian ini. Dalam proses ini dilakukan pembayangan (menghadirkan suatu

    peristiwa tertentu). Pada proses mengenali subkepribadian ini ada dua tahap yang

    akan dilakukan, yang pertama adalah tahap identifikasi dan yang kedua adalah

    tahap disidentifikasi. Tahap identifikasi adalah tahap dimana peneliti masuk

    menjadi pemain dalam peristiwa yang dipanggil, sedangkan pada tahap dis-

    identifikasi peneliti berperan sebagai pengamat yang dalam peristiwa tersebut.

    Proses mengenali subkepribadian ini dapat membantu kita untuk menjadi sadar

    akan kebutuhan-kebutuhan, hasrat-hasrat, sifat-sifat khusus mereka. Pada tahap ini

    peneliti mempelajari fungsi dari subkepribadian tersebut, dan apakah dia

    mendukung atau menghambat apa yang sedang kita lakukan.

    a. Tahap Identifikasi

    Dalam proses mengenali subkepribadian ini ada dua tahap yang harus

    dilakukan. Tahap pertama peneliti akan masuk menjadi pemain terlebih dahulu

    pada peristiwa yang dipanggil. Hal ini dilakukan supaya peneliti dapat

    mengidentifikasi respon tubuh (sensasi fisik), struktur pikiran dan perasaan

    peneliti dalam peristiwa tersebut (Rueffler, 2005). Oleh karena itu, tahap pertama

    disebut dengan tahap identifikasi. Suasana hati, perubahan pada sensasi fisik,

    sikap tubuh, perubahan ritme nafas, ketegangan, perubahan suara, penampilan

    pikiran-pikiran tertentu, perubahan dalam bagaimana berkomunikasi dengan

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    21/57

    Biarkan kamu melihat seluruh peristiwa itu berulang kembali di depan mata

    hatimu, dan sekarang masuklah kamu kembali di dalam situasi tersebut.

    a.

    Apa yang kamu pikirkan?

    b.

    Apa yang kamu rasakan pada tubuhmu?

    c.

    Perasaan apa saja yang kamu sadari sedang kau alami?

    d.

    Di bagian tubuh manakah perasaan itu kau rasakan?

    e.

    Pada kondisi seperti itu, bagaimana kamu melihat dunia di sekelilingmu?

    f. Apa yang ingin kamu lakukan?

    Sekarang tariklah nafas yang dalam, dan keluarkan. Kembalikan fokus

    perhatian pada diri sendiri, saat ini dan di sini.

    b. Tahap Dis-identifikasi

    Tahap kedua yaitu tahap dis-identifikasi, yaitu tahap ketika peneliti

    menjadi pengamat (Rueffler, 2005). Hal ini membantu untuk mengenali bagian

    tertentu dari kepribadian yang dimiliki dengan caranya sendiri. Mungkin yang

    awalnya peneliti rasa caranya tidak tepat, namun sebenarnya berusaha untuk

    menyelamatkan peneliti dalam situasi itu. Selain itu, tahap ini juga membantu

    peneliti melihat jelas keterbatasan-keterbatasan yang dihasilkan, dan menemukan

    kualitas-kualitas tersembunyi dari kepribadian tersebut.

    Berikut adalah panduan tahap dis-identifikasi pada tahap mengenali

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    22/57

    e.

    Apakah kamu mau berterimakasih padanya karena dia sudah berusaha

    membantumu? Bila ya, lakukanlah. Bila tidak amatilah penolakanmu untuk

    melakukan itu.

    f.

    Apa perasaanmu terhadap bagian dari dirimu yang menolak tersebut?

    g.

    Bagaimana dia telah menghambatmu? Perhatikan tindakan yang telah

    menghambatmu tersebut bagaimana kamu memandang dunia di sekelilingmu.

    h.

    Menurutmu, apa yang sesungguhnya sangat ia butuhkan darimu?

    i. Apakah kamu bersedia untuk memberikan apa yang Ia butuhkan tersebut?

    j.

    Bagaimana kamu akan melakukannya?

    k.

    Kualitas apakah yang Ia tawarkan padamu?

    l.

    Bagaimana kamu dapat menerapkan kualitas itu dalam kehidupan sehari-hari?

    Rasakan kembali dirimu, rasakan tangan dan kakimu, gerakkan perlahan, dan

    bukalah mata.

    2. Menelusuri Subkepribadian

    Proses selanjutnya setelah mengenali subkepribadian adalah melakukan

    tanya jawab kepada masing-masing subkepribadian. Pada proses ini, peneliti

    memanggil satu persatu subkepribadian yang dikenali pada proses mengenali

    subkepribadian. Ini merupakan tahap perkenalan yang lebih mendalam bila

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    23/57

    (Untuk mengetahui apakah tujuannya sesuai arah kehidupan yang secara sadar

    kita kehendaki)

    b.

    Mengapa kamu ada di sini?

    (Untuk mengetahui apakah aktivitasnya mendukung kepribadian yang kita

    sadari atau menghambat perkembangan/ekspresinya kepribadian)

    c.

    Apa yang kamu inginkan dariku?

    (Untuk mengetahui apakah tuntutan dan ekspresinya sesuai kehendak sadar

    kita dalam kehidupan sehari-hari)

    d.

    Apa yang kamu butuhkan dariku?

    (Untuk mengetahui kebutuhan mendasar yang sebenarnya dari subkepribadian

    tersebut, dan apakah kita dapat memenuhinya)

    e.

    Apa yang akan kamu tawarkan padaku?

    (Untuk mengetahui kualitas apa saja yang sebenarnya telah ada dan dapat kita

    akses untuk masuk dalam kepribadian kita)

    f. Kamu sedang melindungiku dari apa?

    (Untuk mengetahui apakah fungsi protektif subkepribadianku ini)

    3. Menjadi Sutradara

    Cara berikutnya yang juga dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui dan

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    24/57

    a.

    Apa yang kamu tuju?

    (Untuk mengetahui apakah tujuannya sesuai arah kehidupan yang secara sadar

    aku kehendaki)

    b.

    Mengapa kamu ada di sini?

    (Untuk mengetahui apakah aktivitasnya mendukung atau menghambat

    perkembangan/ekspresinya kepribadianku)

    c.

    Apa yang kamu inginkan dariku?

    (Untuk mengetahui apakah tuntutan dan ekspresinya sesuai kehendak sadarku

    dalam kehidupan sehari-hari)

    d.

    Apa yang kamu butuhkan dariku?

    (Untuk mencari sesuatu yang tersembunyi yang selama ini mungkin dipendam

    olehnya)

    e.

    Apa yang akan kamu tawarkan padaku?

    (Untuk mengetahui kualitas apa saja yang sebenarnya telah ada dan dapat aku

    akses untuk masuk dlm kepribadianku)

    f. Kamu sedang melindungiku dari apa?

    (Untuk mengetahui apakah fungsi protektif subkepribadianku ini)

    Dengan mengajukan pertanyaan tersebut, Si Sutradara (Pengamat) dapat

    berkenalan dan memahami maksud dan tujuan, hasrat dan kebutuhan serta sifat-

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    25/57

    Gambar 1. Bunga Titik Pusat

    Hal pertama yang dapat dilakukan sebelum masuk ke dalam tahapan

    proses adalah menggambar sebuah bunga (sebuah bundaran yang dikelilingi

    kelopak sebanyak subkepribadian yang ingin dihadirkan) pada sebuah kertas

    gambar ukuran 60x80 cm. Pemilihan kertas dengan ukuran yang besar ini

    ditujukan supaya peneliti sebagai pengamat dapat benar-benar berdiri di tengah

    putik, dan ini dapat memudahkan pada proses pembayangan. Setelah itu

    menuliskan subkepribadian yang telah dikenali melalui sesi ketika menjadi

    sutradara (subkepribadian yang dianggap cukup kuat mendominasi diri). Melalui

    proses menjadi sutradara peneliti mendapatkan delapan subkepribadian Delapan

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    26/57

    kepribadian mengitari diri dan saling berinteraksi satu sama lain. Berikut ini

    adalah panduan pertanyaan yang membantu dalam proses.

    1.

    Apa yang sedang diperbicangkan?

    2.

    Sub kerpibadian mana yang memainkan peran utama?

    3.

    Sub kepribadian mana yang mendukung lainnya?

    4.

    Mana yang paling kuat?

    5.

    Mana yang paling lemah?

    6. Setelah itu, apakah anda dapat mengenali pola-pola yang muncul dalam

    kehidupan sehari-hari? Lalu mecoba membayangkan untuk berbicara dengan

    bayangan-bayangan tersebut dan melakukan negosiasi secara damai, mencoba

    membantu mereka untuk dapat saling mengerti.

    7.

    Apakah mereka dapat memiliki hubungan yang lebih baik di antara keduanya?

    8.

    Apa yang mereka butuhkan dari anda?

    9.

    Apa yang anda butuhkan dari mereka?

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    27/57

    LAMPIRAN 2

    1. Hasil Menelusuri Subkepribadian

    Tabel 1.1. Pengenalan Subkepribadian Hasil Penelusuran

    Nama

    Subke-pribadian

    Apa yang kau tuju?(Tujuan dariSubkepribadian)

    apakah tujuannya sesuai

    arah kehidupan yang

    secara sadarkukehendaki?

    Mengapa kamu berada

    di sini?(Aktivitas yang dilakukansubkepribadian)

    apakah aktivitas

    mendukung/hambatperkembangan/ekspresi

    nya kepribadian yang

    aku sadari?

    Apa yang kau inginkan

    dariku?(Apa yang diinginkanSubkepribadian terhadap

    diri)

    apakah tuntutan &ekspresinya sesuai

    kehendak sadarku

    dalam kehidupan

    sehari-hari?

    Apa yang kau butuhkan

    dariku?(Perlakuan seperti apa yangdiinginkan subkepribadian

    terhadap diri)

    apakah kebutuhanmendasar dari

    subkepribadian?

    Apa yang kau tawarkan

    padaku?(Timbal balik yang akandiberikan oleh

    subkepribadian)

    kualitas apa saja yangsebenarnya telah ada dan

    dapat kuakses untuk

    masuk dalam

    kepribadianku?

    Kamu sedang

    melindungiku dariapa?(Fungsi protektif

    subkepribadian)

    apakah fungsiprotektif

    subkepribadiankuini?

    SiTangis

    (P)

    Menfokuskan perhatian

    pada rasa sedih di dalamdiri.

    Tujuannya kurasa sesuai

    dengan arah kehidupanku

    yang secara sadar akukehendaki, karena aku

    ingin rasa sakit di dada

    dapat segera terselesaikan.

    Membantu mengeluarkan

    rasa sesak di dalam dada.

    Ekspresinya kurasa

    mendukung

    kepribadianku karena

    membantukumengeluarkan rasa sesak

    di dadaku.

    Tidak memendam luka

    sendiri, dan ingin supayadapat mendekati papa.

    Tuntutannya kurasa

    sesuai dengan kehendak

    sadarku, hanya sajadalam kehidupan

    sehari-hari aku masih

    sering memendam luka

    sendiri, dan tidak ingin

    mendekati papa.

    Ingin supaya diri lebih

    terbuka dan dapat berbagidengan orang lain.

    Aku diharapkan menjadi

    lebih terbuka dan berbagi

    ketika sedang terluka, dansubkepribadian tidak

    menyebutkan apa

    kebutuhan dasarnya.

    enawarkan kontrol

    emosi.

    Kontrol emosi supaya aku

    tidak terus larut dalam

    perasaan yang negatif.

    Melindungi dari rasa

    sedih, tertekan dantidak berdaya..

    Melindungi aku dari

    ketidakberdayaan,

    tertekan, dan sedihyang berkepanjangan.

    27

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    28/57

    NamaSubke-

    pribadian

    Apa yang kau tuju?(Tujuan dari

    Subkepribadian)

    apakah tujuannya sesuai

    arah kehidupan yang

    secara sadar

    kukehendaki?

    Mengapa kamu beradadi sini?(Aktivitas yang dilakukan

    subkepribadian)

    apakah aktivitas

    mendukung/hambat

    perkembangan/ekspresi

    nya kepribadian yang

    aku sadari?

    Apa yang kau inginkandariku?(Apa yang diinginkan

    Subkepribadian terhadapdiri)

    apakah tuntutan &

    ekspresinya sesuai

    kehendak sadarku

    dalam kehidupan

    sehari-hari?

    Apa yang kau butuhkandariku?(Perlakuan seperti apa yang

    diinginkan subkepribadianterhadap diri)

    apakah kebutuhan

    mendasar dari

    subkepribadian?

    Apa yang kau tawarkanpadaku?(Timbal balik yang akan

    diberikan olehsubkepribadian)

    kualitas apa saja yang

    sebenarnya telah ada dan

    dapat kuakses untuk

    masuk dalam

    kepribadianku?

    Kamu sedangmelindungiku dari

    apa?(Fungsi protektifsubkepribadian)

    apakah fungsi

    protektifsubkepribadianku

    ini?

    SiKeras

    (L)

    Membantu diri untuk

    bertahan dalam lingkunganyang keras.

    Tujuannya kurasa sesuai

    dengan arah kehidupanku

    yang secara sadar

    kukehendaki, karena aku

    ingin tetap bertahan dalam

    segala keadaan hidupku.

    Menemani diri agar tetap

    kuat bertahanmenghadapi kehidupan

    yang keras.

    Ekspresinya kurasa

    mendukung

    kepribadianku karena

    itulah keinginanku.

    Ingin diri tampil sebagai

    sosok yang kuat dan tidakterkesan lemah.

    Tuntutannya kurasa

    sesuai dengan kehendak

    sadarku, dan aku

    menampilkannya kepada

    orang di sekitarku.

    Menerima keberadaannya

    dan dapat mengontrolkeberadaannya.

    Penerimaan sebagai

    bagian diri dan kontrol

    atas sikap yang keras

    adalah kebutuhan

    mendasar dari

    subkepribadian.

    enawarkan

    kebijaksanaan danpenghargaan dari orang

    lain.

    Sikap yang bijaksana dan

    orang akan lebih

    menghargai.

    Melindungi dari rasa

    ketakutan, tertindas,tidak berdaya dan

    ketidakberartian.

    Melindungi dari rasa

    ketakutan,

    ketidakberdayaan dan

    ketidakberartian.

    SiKasar

    (L)

    Menunjukkan kekuatan

    yang dimiliki oleh diri.

    Tujuannya sesuai dengan

    arah kehidupan yang

    secara sadar aku

    kukehendaki karena aku

    ingin selalu terlihat kuat

    agar tidak diremehkan.

    Membela diri supaya

    tidak tersakiti oleh orang

    lain.

    Ekspresinya kurasa

    mendukung

    kepribadianku karena

    aku aku tidak ingin

    tersakiti.

    Ingin agar diri dapat

    mempercayai pasangan.

    Tuntutannya sesuai

    dengan kehendak

    sadarku, namun dalam

    kehidupan sehari-hari

    aku seringkali belum bisa

    percaya denganpasanganku.

    Ingin agar diri dapat

    bersikap jujur.

    Aku diharapkan bersikap

    lebih jujur, dan

    subkepribadian tidak

    menyebutkan apa

    kebutuhan dasarnya.

    Menawarkan ketenangan,

    kedamaian, dan

    kebahagiaan.

    Ketenangan, kedamaian,

    dan kebahagiaan.

    Melindungi dari

    ketidakberdayaan,

    ketertindasan, danketidakberartian.

    Melindungi dari

    ketidakberdayaan,

    ketidakberartian, dan

    ketertindasan.

    28

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    29/57

    NamaSubke-

    pribadian

    Apa yang kau tuju?(Tujuan dari

    Subkepribadian)

    apakah tujuannya sesuai

    arah kehidupan yang

    secara sadar

    kukehendaki?

    Mengapa kamu beradadi sini?(Aktivitas yang dilakukan

    subkepribadian)

    apakah aktivitas

    mendukung/hambat

    perkembangan/ekspresi

    nya kepribadian yang

    aku sadari?

    Apa yang kau inginkandariku?(Apa yang diinginkan

    Subkepribadian terhadapdiri)

    apakah tuntutan &

    ekspresinya sesuai

    kehendak sadarku

    dalam kehidupan

    sehari-hari?

    Apa yang kau butuhkandariku?(Perlakuan seperti apa yang

    diinginkan subkepribadianterhadap diri)

    apakah kebutuhan

    mendasar dari

    subkepribadian?

    Apa yang kau tawarkanpadaku?(Timbal balik yang akan

    diberikan olehsubkepribadian)

    kualitas apa saja yang

    sebenarnya telah ada dan

    dapat kuakses untuk

    masuk dalam

    kepribadianku?

    Kamu sedangmelindungiku dari

    apa?(Fungsi protektifsubkepribadian)

    apakah fungsi

    protektifsubkepribadianku

    ini?

    SiMenangatasLaki-laki

    (L)

    Membantu diri untuk

    berani mengungkapkan apayang diharapkan atau

    inginkan.

    Tujuannya sesuai dengan

    arah kehidupan yang

    secara sadar aku

    kukehendaki karena aku

    sebenarnya ingin selalu

    dapat mengungkapkan apa

    yang aku inginkan atau

    harapkan, namun

    terkadang aku masihmerasa takut dinilai buruk.

    Memenuhi keinginan diri

    yang tidak tersakiti olehlaki-laki.

    Ekspresinya kurasa

    mendukung

    perkembangan

    kepribadianku karena

    aku memang tidak ingin

    tersakiti.

    Ingin supaya diri lebih

    berani mengungkapkanapa yang dipikirkan dan

    dirasakan.

    Tuntutannya kurasa tidak

    sesuai kehendak sadarku

    karena aku seringkali

    tidak mengungkapkan

    apa yang sebenarnya aku

    pikirkan dan rasakan.

    Ingin supaya diri memiliki

    rasa percaya diri.

    Aku diminta untuk lebih

    percaya diri, namun

    subkepribadian tidak

    menyebutkan apa

    kebutuhan mendasarnya.

    enawarkan kemandirian,

    kewibawaan, dankebijaksanaan.

    Kemandirian, sikap yang

    wibawa, dan bijaksanaan.

    Melindungi dari rasa

    ketakutan terhadaplaki-laki.

    Melindungi dari rasa

    takutku terhadap

    sosok laki-laki.

    29

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    30/57

    NamaSubke-

    pribadian

    Apa yang kau tuju?(Tujuan dari

    Subkepribadian)

    apakah tujuannya sesuai

    arah kehidupan yang

    secara sadar

    kukehendaki?

    Mengapa kamu beradadi sini?(Aktivitas yang dilakukan

    subkepribadian)

    apakah aktivitas

    mendukung/hambat

    perkembangan/ekspresi

    nya kepribadian yang

    aku sadari?

    Apa yang kau inginkandariku?(Apa yang diinginkan

    Subkepribadian terhadapdiri)

    apakah tuntutan &

    ekspresinya sesuai

    kehendak sadarku

    dalam kehidupan

    sehari-hari?

    Apa yang kau butuhkandariku?(Perlakuan seperti apa yang

    diinginkan subkepribadianterhadap diri)

    apakah kebutuhan

    mendasar dari

    subkepribadian?

    Apa yang kau tawarkanpadaku?(Timbal balik yang akan

    diberikan olehsubkepribadian)

    kualitas apa saja yang

    sebenarnya telah ada dan

    dapat kuakses untuk

    masuk dalam

    kepribadianku?

    Kamu sedangmelindungiku dari

    apa?(Fungsi protektifsubkepribadian)

    apakah fungsi

    protektifsubkepribadianku

    ini?

    SiHargai

    (P/L)

    Membuat diri supaya tidak

    dipandang sebelah mata,apa yang dikerjakan tidak

    sia-sia dan dinilai lebih,serta diakui.

    Tujuannya kurasa sesuai

    dengan arah kehidupanku

    yang secara sadar

    kukehendaki, karena aku

    ingin dihargai,

    Memenuhi kebutuhan

    akan kasih sayang.

    Ekspresinya kurasa

    mendukung

    perkembangan

    kepribadianku karena

    aku merasa kurang

    mendapatkan kasih

    sayang.

    Ingin diri menjadi sosok

    yang lebih kuat, dan tidakterlalu larut dalam

    kesedihan.

    Tuntutannya sesuai

    dengan kehendak sadarku

    namun dalam kehidupan

    sehari-hari aku masih

    seringkali larut dalam

    kesedihan.

    Ingin agar diri dapat

    berpikir positif.

    Aku diminta untuk dapat

    berpikir positif, dan

    subkepribadian tidak

    menyebutkan apa yang

    sebenarnya dia butuhkan.

    eberanian diri.

    Keberartian diri.

    Melindungi dari rasa

    kecil, terasing, danpengabaian.

    Melindungi dari rasa

    tidak dipedulikan.

    30

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    31/57

    NamaSubke-

    pribadian

    Apa yang kau tuju?(Tujuan dari

    Subkepribadian)

    apakah tujuannya sesuai

    arah kehidupan yang

    secara sadar

    kukehendaki?

    Mengapa kamu beradadi sini?(Aktivitas yang dilakukan

    subkepribadian)

    apakah aktivitas

    mendukung/hambat

    perkembangan/ekspresi

    nya kepribadian yang

    aku sadari?

    Apa yang kau inginkandariku?(Apa yang diinginkan

    Subkepribadian terhadapdiri)

    apakah tuntutan &

    ekspresinya sesuai

    kehendak sadarku

    dalam kehidupan

    sehari-hari?

    Apa yang kau butuhkandariku?(Perlakuan seperti apa yang

    diinginkan subkepribadianterhadap diri)

    apakah kebutuhan

    mendasar dari

    subkepribadian?

    Apa yang kau tawarkanpadaku?(Timbal balik yang akan

    diberikan olehsubkepribadian)

    kualitas apa saja yang

    sebenarnya telah ada dan

    dapat kuakses untuk

    masuk dalam

    kepribadianku?

    Kamu sedangmelindungiku dari

    apa?(Fungsi protektifsubkepribadian)

    apakah fungsi

    protektifsubkepribadianku

    ini?

    SiTakutKehilangan

    (P)

    Supaya diri mampu

    menghargai laki-laki.

    Tujuannya kurasa sesuai

    arah kehidupan yang

    secara sadar kukehendaki

    karena aku sebenarnya

    ingin dapat menghargai

    aku

    .Mengontrol emosi diri.

    Ekspresinya kurasa

    mendukung

    perkembangan

    kepribadianku.

    Ingin diri berubah lebih

    menghargai laki-laki.

    Tuntutannya sesuai

    kehendak sadarku,namun

    dalam kehidupan sehari-

    hari aku terkadang sulit

    untuk melakukannya.

    Sikap hormat kepada laki-

    laki dan tidak memandangsemua laki-laki sama.

    Aku diminta untuk

    mengormati laku-laki dan

    tidak memandang laki-laki

    sama, namun

    subkepribadian tidak

    menyebutkan kebutuhan

    dasarnya.

    etenangan dalam berelasi

    dengan laki-laki (pacar).

    Kedamaian dalam berelasi.

    Melindungi diri dari

    sikap yang dapatmenyakiti laki-laki.

    Melindungi aku dari

    sikap lepas kontrolku

    yang dapat melukai

    laki-laki.

    SiPembohong

    (L)

    Memenuhi keinginan Diri

    untuk dihargai.

    Tujuannya kurasa sesuai

    dengan arah kehidupan

    yang secara sadar

    kukehendaki, karena aku

    ingin dihargai.

    Mempertahankan harga

    diri diri.

    Ekspresinya kurasa

    mendukung

    perkembangan

    kepribadianku karena

    aku ingin selalu dihargai.

    Ingin supaya diri tidak

    bersikap seenaknya

    sendiri.

    Tuntutan sesuai kehendak

    sadarku, namun dalam

    kehidupan sehari-hari

    aku seringkali bersikap

    seenaknya sendiri.

    Membutuhkan sikap yang

    mampu menahan ego

    (kepentinganku) dankeinginan sendiri.

    Aku diminta mengontrol

    ego dan subkepribadian

    tidak menyebutkan

    kebutuhan dasarnya.

    enawarkan sikap jujur

    dan ketenangan.

    Sikap jujur dan

    ketenangan.

    Melindungi dari rasa

    tidak dihargai atau

    direndahkan.

    Melindungi dari rasa

    tidak dihargai.

    31

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    32/57

    NamaSubke-

    pribadian

    Apa yang kau tuju?(Tujuan dari

    Subkepribadian)

    apakah tujuannya sesuai

    arah kehidupan yang

    secara sadar

    kukehendaki?

    Mengapa kamu beradadi sini?(Aktivitas yang dilakukan

    subkepribadian)

    apakah aktivitas

    mendukung/hambat

    perkembangan/ekspresi

    nya kepribadian yang

    aku sadari?

    Apa yang kau inginkandariku?(Apa yang diinginkan

    Subkepribadian terhadapdiri)

    apakah tuntutan &

    ekspresinya sesuai

    kehendak sadarku

    dalam kehidupan

    sehari-hari?

    Apa yang kau butuhkandariku?(Perlakuan seperti apa yang

    diinginkan subkepribadianterhadap diri)

    apakah kebutuhan

    mendasar dari

    subkepribadian?

    Apa yang kau tawarkanpadaku?(Timbal balik yang akan

    diberikan olehsubkepribadian)

    kualitas apa saja yang

    sebenarnya telah ada dan

    dapat kuakses untuk

    masuk dalam

    kepribadianku?

    Kamu sedangmelindungiku dari

    apa?(Fungsi protektifsubkepribadian)

    apakah fungsi

    protektifsubkepribadianku

    ini?

    SiTidakTerima

    (P/L)

    Tujuannya adalah supaya

    orang lain dapat mengerti.

    Tujuannya kurasa sesuai

    dengan arah kehidupanku

    yang secara sadar

    kukehendaki, karena aku

    ingin dimengerti.

    Menunjukkan bahwa dia

    adalah bagian dari diri,dan bahwa dia adalah

    yang diinginkan oleh diri.

    Ekspresinya kurasa

    mendukung

    perkembangan

    kepribadianku.

    Terbuka mengenai apa

    yang diri rasakan.

    Tuntutan sesuai kehendak

    sadarku, namun dalam

    kehidupan sehari-hari

    aku sulit terbuka

    mengenai perasaanku

    dan sering

    mengabaikannya.

    Diri diminta untuk berani

    mengungkapkan apa yangdiinginkan dan rasakan,

    supaya orang dapatmengerti diri.

    Aku diminta untukberani

    mengungkapkan apa yang

    aku pikirkan dan rasakan

    namun subkepribadian

    tidak menyebutkan apa

    kebutuham dasarnya.

    Orang dapat lebih mampu

    menghargai dan mengertidiri tanpa harus

    memintanya.

    Penghargaan dan

    pengertian dari orang lain.

    Melindungi dari rasa

    sakit ketika diri tidakdihargai, atau

    diremehkan.

    Melindungi dari rasa

    sakit karena tidak

    dihargai.

    32

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    33/57

    NamaSubke-

    pribadian

    Apa yang kau tuju?(Tujuan dari

    Subkepribadian)

    apakah tujuannya sesuai

    arah kehidupan yang

    secara sadar

    kukehendaki?

    Mengapa kamu beradadi sini?(Aktivitas yang dilakukan

    subkepribadian)

    apakah aktivitas

    mendukung/hambat

    perkembangan/ekspresi

    nya kepribadian yang

    aku sadari?

    Apa yang kau inginkandariku?(Apa yang diinginkan

    Subkepribadian terhadapdiri)

    apakah tuntutan &

    ekspresinya sesuai

    kehendak sadarku

    dalam kehidupan

    sehari-hari?

    Apa yang kau butuhkandariku?(Perlakuan seperti apa yang

    diinginkan subkepribadianterhadap diri)

    apakah kebutuhan

    mendasar dari

    subkepribadian?

    Apa yang kau tawarkanpadaku?(Timbal balik yang akan

    diberikan olehsubkepribadian)

    kualitas apa saja yang

    sebenarnya telah ada dan

    dapat kuakses untuk

    masuk dalam

    kepribadianku?

    Kamu sedangmelindungiku dari

    apa?(Fungsi protektifsubkepribadian)

    apakah fungsi

    protektifsubkepribadianku

    ini?

    SiPengingat

    (P)

    Membuat Diri selalu

    tampak baik, sesuai denganapa yang diharapkan orang.

    Tujuannya kurasa sesuai

    dengan arah kehidupanku

    yang secara sadar

    kukehendaki, aku ingin

    selalu terlihat baik di

    depan orang lain.

    Menunjukkan bahwa dia

    berguna untuk Diri.

    Ekspresinya kurasa

    mendukung

    perkembangan

    kepribadianku karena dia

    selama ini membantuku

    untuk tidak nelakukan hal

    yang dapat membuat aku

    terlihat buruk.

    Ingin supaya Diri

    menuruti apa yang Diriinginkan.

    Tuntutannya sesuai

    kehendak sadarku

    namun dalam kehidupan

    sehari-hari aku

    terkadang kurang

    mampu melakukan apa

    yang aku inginkan.

    Membutuhkan pendirian,

    dan prinsip yang kuat dariDiri.

    Aku diminta untu

    berpendirian dan

    berprinsip kuat, namun

    apa yang menjadi

    kebutuhan dasar

    subkepribadian tidak

    disebutkan

    iri dapat menjadi dirinya

    sendiri.

    Mampu menjadi diri

    sendiri.

    Melindungi dari

    pandangan buruk,lemah, dan tidak bisa

    apa-apa dari oranglain.

    Melindungi dari

    pandangan buruk

    orang lain.

    Keterangan Tabel 1.1:

    Kata diri, kata diri yang dimaksud adalah diri peneliti secara sadar dalam kehidupan sehari-hari.

    Tulisan di dalam kolom adalah maksud dari pertanyaan, sehingga jawaban yang ada pada baris berikutnya merupakan jawaban

    subkepribadian yang telah dirangkum sesuai maksud pertanyaan.

    33

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    34/57

    Tulisan yang ditulis miring (italic) di bawah setiap jawaban subkepribadianmerupakan jawaban yang diberikan peneliti atas setiap pertanyaan dari kolom

    pertanyaan yang tulisannya tercetak miring (italic), dan jawaban tersebut

    berdasarkan pemahaman peneliti dalam keadaan sadar.

    (P) : Menyatakan bahwa subkepribadian tersebut muncul pada relasi dengan papa.

    (L) : Menyatakan bahwa subkepribadian tersebut muncul pada relasi dengan pacar

    atau laki-laki lain.

    (P/L) : Menyatakan bahwa subkepribadian tersebut muncul pada relasi dengan papa

    maupun pacar atau laki-laki lain.

    Rangkuman pada tabel di atas dirangkum kembali pada tabel 1.2 untuk

    lebih memudahkan peneliti dalam menganalisis dan memahaminya. Pada tabel di

    bawah ini, peneliti mencoba mengelompokkan jawaban dan pertanyaan dari tabel

    di atas berdasarkan identitas subkepribadian, hubungan subkepribadian dengan

    diri peneliti, dan manfaat yang diberikan subkepribadian kepada diri. Kolom

    identitas subkepribadian membantu peneliti untuk mengetahui tujuan dan apa

    yang dilakukan subkepribadian untuk mencapai tujuan tersebut. Lalu, kolom

    hubungan subkepribadian dengan diri membantu peneliti untuk melihat

    relasinya dengan subkepribadian. Peneliti dapat memahami sebenarnya apa

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    35/57

    Tabel 1.2. Integrasi Pemahaman I Subkepribadian Hasil Penelusuran

    NamaSubke-

    pribadian

    Identitas Subkepribadian Hubungan Subkepribadian dengan diriManfaat yang Diberikan

    Subkepribadian kepada diri

    Tujuan EkspresiApa yang diinginkan

    subkepribadian terhadap diri

    Perlakuan seperti apayang diinginkan

    subkepribadian terhadap

    diri

    Timbal balik yang

    akan diberikan oleh

    subkepribadian

    Fungsi protektifsubkepribadian

    Si Tangis

    Menfokuskan

    perhatian pada rasasedih di dalam diri.

    Membantu

    mengeluarkan rasasesak di dalam dada.

    - Tidak memendam luka

    sendiri,

    -

    Mendekati papa.

    -Diri lebih terbuka dan

    dapat berbagi dengan

    orang lain.

    Kontrol emosi. Melindungi dari

    rasa sedih,tertekan dan tidak

    berdaya..

    Si Keras

    Membantu bertahandalam lingkungan

    yang keras.

    Menemani diri agartetap kuat bertahan

    menghadapi

    kehidupan yangkeras.

    -

    Diri tampil sebagai sosok

    yang kuat.

    -

    Diterima

    -

    Dikontrol

    Kebijaksanaan danpenghargaan dari

    orang lain.

    Melindungi darirasa ketakutan,

    tertindas, tidak

    berdaya danketidakberartian.

    Si Kasar

    Menunjukkan

    kekuatan yangdimiliki oleh diri.

    .

    Membela diri dari

    orang yangmenyakiti.

    -

    Diri dapat mempercayai

    pasangan.

    -

    Diri bersikap jujur. Ketenangan,

    kedamaian, dankebahagiaan.

    Melindungi dari

    ketidakberdayaan,ketertindasan, dan

    ketidakberartian.

    Si Menang

    atas Laki-laki

    Membantu diri

    untuk beranimengungkapkan apa

    yang diharapkan

    atau inginkan.

    Memenuhi

    keinginan Diri yangtidak tersakiti oleh

    laki-laki.

    .

    -

    Diri lebih berani

    mengungkapkan apa yang

    dipikirkan dan dirasakan.

    -

    Diri memiliki rasa percaya

    diri.

    Kemandirian,

    kewibawaan, dankebijaksanaan.

    Melindungi dari

    rasa ketakutanterhadap laki-laki.

    35

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    36/57

    NamaSubke-

    pribadian

    Identitas Subkepribadian Hubungan Subkepribadian dengan Diri Manfaat yang DiberikanSubkepribadian kepada Diri

    Tujuan EkspresiApa yang diinginkan

    subkepribadian terhadap Diri

    Perlakuan seperti apa

    yang diinginkansubkepribadian terhadap

    Diri

    Tujuan Ekspresi

    Si Hargai

    Membuat diri tidak

    agar tidak

    diremehkan olehorang lain.

    Memenuhi

    kebutuhan kasih

    sayang.

    -Menjadi diri yang lebih kuat,

    dan tidak terlalu larut dalam

    kesedihan.

    - diri berpikir positif. Keberanian diri. Melindungi dari

    rasa kecil,

    terasing, danpengabaian.

    Si TakutKehilangan

    Supaya diri mampu

    menghargai laki-

    laki.

    Mengontrol emosi. -

    diri berubah lebih menghargai

    laki-laki.

    -

    diri hormat kepada laki-

    laki

    -

    tidak memandang semua

    laki-laki sama.

    Ketenangan dalam

    berelasi dengan laki-

    laki (pacar).

    Melindungi diri

    dari sikap yang

    dapat menyakiti

    laki-laki.

    Si

    Pembohong

    emenuhi

    einginan dirintuk dihargai.

    Mempertahankan

    harga diri diri.-

    Diri tidak bersikap seenaknya

    sendiri.

    -

    Diri mampu menahan ego

    (kepentinganku) dan

    keinginan sendiri.

    Sikap jujur dan

    ketenangan.

    Melindungi dari

    rasa tidak dihargaiatau direndahkan.

    Si TidakTerima

    Tujuannya adalahsupaya orang lain

    dapat mengerti.

    Menunjukkanbahwa dia adalah

    bagian dari Diri, dan

    bahwa dia adalahyang diinginkan

    oleh diri.

    -Diri bersikap terbuka

    mengenai apa yang dirasakan.

    - Diri berani

    mengungkapkan apa yang

    diinginkan dan rasakan.

    Orang lain dapat lebihmampu menghargai

    dan mengerti diri.

    Melindungi darirasa sakit ketika

    diri tidak dihargai,

    atau diremehkan.

    36

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    37/57

    NamaSubke-

    pribadian

    Identitas Subkepribadian Hubungan Subkepribadian dengan DiriManfaat yang Diberikan

    Subkepribadian kepada Diri

    Tujuan EkspresiApa yang diinginkan

    subkepribadian terhadap Diri

    Perlakuan seperti apayang diinginkan

    subkepribadian terhadapDiri

    Tujuan Ekspresi

    Si

    Pengingat

    Membuat diri selalu

    tampak baik, sesuai

    dengan apa yangdiharapkan orang.

    Menunjukkan

    bahwa dia berguna

    untuk diri.

    -

    Diri menuruti apa yang

    diingatkan.

    -

    Diri memiliki pendirian,

    dan prinsip yang kuat.

    Diri dapat menjadi

    dirinya sendiri.

    Melindungi dari

    pandangan

    buruk, lemah,dan diremehkan

    orang lain.Keterangan Tabel 1.2:

    Tulisan berwarna hitam pada kolom Hubungan Subkepribadian dengan diri, memiliki arti bahwa tuntutan yang diberikan

    subkepribadian sesuai dengan kehendak diri, dan dalam kehidupan sehari-hari tuntutan tersebut telah dapat dilakukan oleh peneliti.

    Tulisan berwarna merah pada kolom Hubungan Subkepribadian dengan diri, memiliki arti bahwa tuntutan yang diberikan

    subkepribadian sesuai dengan kehendak diri, namun dalam kehidupan sehari-hari tuntutan tersebut belum sepenuhnya dapat

    dilakukan oleh peneliti.

    Tulisan berwarna biru pada kolom Hubungan Subkepribadian dengan Diri, memiliki arti bahwa perlakuan yang diinginkan

    subkepribadian terhadap diri tidak terungkap, dan justru berisi tuntutan.

    Tabel di bawah ini masih memaparkan sesuatu yang hampir sama dengan tabel-tabel sebelumnya. Hanya saja tabel di bawah

    ini disajikan dalam bentuk yang lebih sederhana dan menyeluruh mengenai respon atau tanggapan diri (peneliti secara sadar)

    terhadap setiap jawaban subkepribadian, dan lain sebagainya. Diharapkan dengan adanya tabel dii bawah ini peneliti lebih dapat

    memahami bagian-bagian dari dirinya. Selain itu, pada tabel ini juga dilengkapi dengan bagaimana respon awal peneliti terhadap

    37

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

    C l t J l Il i h M h i U i it S b V l 2 N 2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    38/57

    setiap subkepribadian tersebut dan mengenai pemberian apresiasi kepada setiap subkepribadian setelah peneliti mengenal mereka

    lebih dalam melalui tanya jawab yang telah dilakukan.

    Tabel 1.3. Tabel Integrasi Pemahaman II Subkepribadian Hasil Penelusuran

    No

    Nama

    Sub-kepribadian

    Respon atau Tanggapan Peneliti terhadap Subkepribadian

    Perlakuan

    yang

    diinginkansubkepribadian

    terhadap diri

    Timbal balik

    yang akandiberikan

    olehsubkepri-

    badian

    Fungsi protektif

    subkepriba-dian

    Respon

    awal:Perasaan

    penelitiyang

    muncul

    pertama

    kalimelihat

    Kesesuaiandengan

    tujuanpeneliti

    secara sadar

    Aktivitasnyadalam

    pengekspresiankepribadian

    peneliti

    Kesesuaian

    tuntutandengan

    kehendakpeneliti

    secara sadar

    Apakahtuntutan

    subkepriba-dian sudah

    dilakukan

    Pemberian

    Apresiasi

    sesuaiTidaksesuai

    Men-dukung

    Meng-hambat

    SesuaiTidakSesuai

    Sudah Belum Ya Tidak

    1 Si Tangis Kasian, iba - - - - -

    -

    Diri lebih

    terbuka dan

    dapat berbagi

    dengan orang

    lain.

    Kontrol emosi. Melindungi dari rasa

    sedih, tertekan dantidak berdaya..

    2 Si Keras Tidak suka - - - - -

    -Diterima

    -

    Dikontrol

    Kebijaksanaandan

    penghargaan

    dari orang lain.

    Melindungi dari rasaketakutan, tertindas,

    tidak berdaya dan

    ketidakberartian.

    3 Si Kasar Tidak suka - - - - --

    Diri bersikap Ketenangan,kedamaian,

    Melindungi dariketidakberdayaan,

    38

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

    C l t J l Il i h M h i U i it S b V l 2 N 2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    39/57

    No

    NamaSub-

    kepribadian

    Respon atau Tanggapan Peneliti terhadap Subkepribadian

    Perlakuan

    yangdiinginkan

    subkepribadian

    terhadap diri

    Timbal balikyang akan

    diberikan

    olehsubkepri-

    badian

    Fungsi protektif

    subkepriba-dian

    Respon

    awal:

    Perasaan

    penelitiyang

    muncul

    pertamakali

    melihat

    Kesesuaiandengantujuan

    peneliti

    secara sadar

    Aktivitasnyadalam

    pengekspresian

    kepribadian

    peneliti

    Kesesuaian

    tuntutan

    dengan

    kehendakpeneliti

    secara sadar

    Apakahtuntutan

    subkepriba-

    dian sudah

    dilakukan

    Pemberian

    Apresiasi

    sesuaiTidaksesuai

    Men-dukung

    Meng-hambat

    SesuaiTidakSesuai

    Sudah Belum Ya Tidak

    jujur. dankebahagiaan.

    dan ketertindasan.

    4SiMenang

    atas Laki-lakiTidak suka - - - - -

    -

    Diri memiliki

    rasa percaya

    diri.

    Kemandirian,

    kewibawaan,

    dankebijaksanaan.

    Melindungi dari rasa

    ketakutan terhadap

    laki-laki.

    5 Si HargaiKurang

    menyukai-nya

    - - - - -

    -

    Diri berpikir

    positif.

    Keberaniandiri.

    Melindungi dari rasakecil, terasing, dan

    pengabaian.

    6Si Takut

    Kehilangan

    Kurangmenyukai-

    nya. - - - - -

    -

    Diri hormat

    kepada laki-

    laki

    -

    tidak

    memandang

    semua laki-

    laki sama.

    Ketenangan

    dalam berelasi

    dengan laki-laki (pacar).

    Melindungi Diri dari

    sikap yang dapat

    menyakiti laki-laki.

    39

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 2 No 2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    40/57

    No

    NamaSub-

    kepribadian

    Respon atau Tanggapan Peneliti terhadap Subkepribadian

    Perlakuan

    yangdiinginkan

    subkepribadian

    terhadap diri

    Timbal balikyang akan

    diberikan

    olehsubkepri-

    badian

    Fungsi protektif

    subkepriba-dian

    Respon

    awal:

    Perasaan

    penelitiyang

    muncul

    pertamakali

    melihat

    Kesesuaiandengantujuan

    peneliti

    secara sadar

    Aktivitasnyadalam

    pengekspresian

    kepribadian

    peneliti

    Kesesuaian

    tuntutan

    dengan

    kehendakpeneliti

    secara sadar

    Apakahtuntutan

    subkepriba-

    dian sudah

    dilakukan

    Pemberian

    Apresiasi

    sesuaiTidaksesuai

    Men-dukung

    Meng-hambat

    SesuaiTidakSesuai

    Sudah Belum Ya Tidak

    7SiPembohong

    Tidak suka - - - - -

    -

    Diri mampumenahan ego

    (kepentingank

    u) dan

    keinginan

    sendiri.

    Sikap jujurdanketenangan.

    Melindungi dari rasatidak dihargai ataudirendahkan.

    8Si TidakTerima

    Tidak suka - - - - -

    -

    Diri berani

    mengungkapk

    an apa yang

    diinginkan

    dan rasakan.

    Orang lain

    dapat lebih

    mampumenghargaidan mengerti

    Diri.

    Melindungi dari rasa

    sakit ketika Diri

    tidak dihargai, ataudiremehkan.

    9 Si PengingatKurang

    Suka - - - - -

    -

    Diri memiliki

    pendirian, dan

    prinsip yang

    kuat.

    Diri dapatmenjadi dirinyasendiri.

    Melindungi daripandangan buruk,lemah, dan

    diremehkan orang

    lain.

    40

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    41/57

    Keterangan Tabel 1.3:Respon awal: adalah bagaimana perasaan peneliti ketika pertama kali melihat dan mengenali

    subkepribadian tersebut di dalam peristiwa terkait relasi dengan papa maupun pacar atau mantan

    pacar.

    Kesesuaian dengan tujuan peneliti secara sadar: untuk mengetahui apakah tujuan dari subkepribadian

    tersebut sesuai dengan arah tujuan yang secara sadar peneliti kehendaki.

    Aktivitas dalam pengekspresian diri peneliti kepribadian: untuk memastikan pada peneliti apakah

    aktivitas/ekspresi subkepribadian sifatnya mendukung sepenuhnya pengekspresian kepribadian secara

    sadar atau justru menghambat.Kesesuaian dengan tuntutan kehendak peneliti secara sadar: Untuk mengetahui apakah tuntutan dan

    ekspresi dari subkepribadian tersebut bertentangan atau tidak dengan kehendak peneliti dalam

    kehidupan sehari-hari.

    Apakah tuntutan subkepribadian sudah dilakukan: untuk mengetahui apakah selama ini dalam

    kehidupan sehari-hari peneliti sudah melakukan apa yang subkepribadian inginkan.

    Pemberian Apresiasi: untuk mengetahui apakah pada setiap akhir proses tanya jawab peneliti

    mengucapkan terima kasih atas apa yang sudah subkepribadian berikan, atau apakah penelitimengatakan untuk bersedia memberikan apa yang subkepribadian minta.

    Perlakuan yang diharapkan subkepribadian terhadap diri: untuk mengetahui kebutuhan mendasar dari

    subkepribadian tersebut atau apa perlakuan seperti apa yang selama ini ingin didapatkan oleh

    subkepribadian.

    Timbal balik yang diberikan oleh subkepribadian: untuk mengetahui kualitas apa saja yang sebenarnya

    telah ada dan dapat peneliti akses untuk masuk dalam kepribadian peneliti apabila peneliti mampu

    memberikan apa yang dibutuhkan oleh subkepribadian tersebut.

    Fungsi Protektif: untuk mengetahui perlindungan apa yang telah subkepribadian berikan pada peneliti.Tulisan berwarna biru pada kolom Hubungan Subkepribadian dengan Diri, memiliki arti bahwa

    perlakuan yang diinginkan subkepribadian terhadap Diri tidak terungkap, dan justru berisi tuntutan.

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 2 No 2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    42/57

    2. Hasil Sutradara

    Tabel 1.4. Pengenalan Subkepribadian Hasil Sutradara

    Na

    maSubke-pribadian

    Ciri-ciri Apa yang kau tuju?(Tujuan dariSubkepribadian)

    apakah tujuannya sesuaiarah kehidupan yang

    secara sadar

    kukehendaki?

    Mengapa kamu

    berada di sini?(Aktivitas yang

    dilakukan

    subkepribadian)

    apakah aktivitas

    mendukung/hambat

    perkembangan/ekspre

    sinya kepribadianyang aku sadari?

    Apa yang kau inginkan

    dariku?(Apa yang diinginkan

    Subkepribadian terhadap

    diri)

    apakah tuntutan &

    ekspresinya sesuai

    kehendak sadarku

    dalam kehidupansehari-hari?

    Apa yang kau

    butuhkan dariku?(Perlakuan seperti apa

    yang diinginkan

    subkepribadianterhadap diri)

    apakah kebutuhan

    mendasar dari

    subkepribadian?

    Apa yang kau

    tawarkan padaku?(Timbal balik yang

    akan diberikan oleh

    subkepribadian)

    kualitas apa saja

    yang sebenarnya

    telah ada dan dapat

    kuakses untukmasuk dalam

    kepribadianku?

    Kamu sedang

    melindungiku dariapa?(Fungsi protektif

    subkepribadian)

    apakah fungsi

    protektif

    subkepribadianku

    ini?

    SiP

    enenang

    Fisik:Seorang perempuan

    bertubuh ramping

    tidak begitu tinggi,dan cenderung

    tampak kecil. Dia

    mengenakanterusan bewarna

    putih seperti

    pakaian yangdikenakan suster.

    Psikis:Kecil, lemah, tidak

    berdaya, merasasering terabaikan,

    sabar.

    Tujuannya adalah agar

    diri bangkit dari

    keterpurukan akibat

    rasa lemah dan tidakberdaya.

    Tujuannya kurasa

    sesuai dengan arah

    kehidupanku yang

    secara sadar akukehendaki, karena aku

    ingin dapat bangkit dari

    segala keterpurukanku,

    dan rasa

    ketidakberdayaan.

    Menunjukkan bahwa

    dia bagian dari diri.

    Ekspresinya kurasamendukung

    perkembangan

    kepribadianku karena

    aku merasa dia baik.

    Ingin supaya diri

    menyadari dan

    memahami

    keberadaannya

    Tuntutannya lebih

    kepada bagaimana aku

    harus menyadari

    keberadaannya, dan aku

    sadari bahwa selama iniakuseperti merasa tidak

    memilikinya.

    Butuh kepedulian,

    pengertian, ruang dan

    pengakuan bahwa dia

    adalah bagian daridiri.

    Kepedulian,

    pengertian dan

    pengakuan atas

    keberadaannyaadalah kebutuhan

    mendasar dari

    subkepribadian..

    Akan ada

    ketenangan yang

    sesungguhnya

    dalam diri.

    Ketenangan yang

    hakiki.

    Melindungi diri dari

    rasa menyalahkan

    diri sendiri, dan

    meredakan rasaketerpurukan,

    kesedihan, serta

    merawatku agardapat ceria kembali.

    Melindungi darikecenderungan

    menyalahkan diri

    sendiri, pandangan

    buruk terhadap diri,

    dan depresi.

    42

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 2 No 2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    43/57

    NamaSubke-pribadian

    Ciri-ciri Apa yang kau tuju?(Tujuan dari

    Subkepribadian)

    apakah tujuannya sesuai

    arah kehidupan yang

    secara sadar

    kukehendaki?

    Mengapa kamuberada di sini?(Aktivitas yang

    dilakukansubkepribadian)

    apakah aktivitas

    mendukung/hambat

    perkembangan/ekspre

    sinya kepribadian

    yang aku sadari?

    Apa yang kau inginkandariku?(Apa yang diinginkan

    Subkepribadian terhadapdiri)

    apakah tuntutan &

    ekspresinya sesuai

    kehendak sadarku

    dalam kehidupan

    sehari-hari?

    Apa yang kaubutuhkan dariku?(Perlakuan seperti apa

    yang diinginkansubkepribadian

    terhadap diri)

    apakah kebutuhan

    mendasar dari

    subkepribadian?

    Apa yang kautawarkan padaku?(Timbal balik yang

    akan diberikan olehsubkepribadian)

    kualitas apa saja

    yang sebenarnya

    telah ada dan dapat

    kuakses untuk

    masuk dalam

    kepribadianku?

    Kamu sedangmelindungiku dari

    apa?(Fungsi protektifsubkepribadian)

    apakah fungsi

    protektifsubkepribadianku

    ini?

    SiLembut

    Fisik:Seorang laki-laki

    yang bertubuh besar,gendut, mengenakankaos dan celana jins.

    Suaranya terdengarsangat lembut.

    Psikis:Merasa tidakmampu, merasa

    nelangsa karena

    orang memandangburuk dirinya, sikap

    dan perasaannya

    lembut.

    Tujuannya adalahsupaya diri mampu

    menerima semua (baikyang buruk maupunyang baik) yang ada

    dalam diri.

    Tujuannya kurasa

    sesuai dengan arah

    kehidupanku yang

    secara sadar aku

    kehendaki, karena kini

    aku ingin mampumenerima segala yang

    ada dalam diriku.

    Menunjukkan bahwadirinya sebenarnya

    lembut walaupuntampilannya mungkintidak seperti itu.

    Ekspresinya kurasa

    mendukung

    perkembangan

    kepribadianku karena

    aku ingin selalu

    terlihat baik.

    Sikap diri yang apaadanya, sesuai apa yang

    ada dalam dirinya.

    Tuntutannya kurasa

    sesuai dengan kehendak

    sadarku, namun dalam

    kehidupan sehari-hari,

    aku seringkali tidak

    mampu bersikap apa

    adanya, dan lebih

    memilih menutupi apa

    yang sebenarnya.

    Dia butuh disayangi,dimengerti, dipeluk,

    diterima, dan tidakdipandang sebagaisosok yang buruk.

    Disayangi, diterima,

    dan dimengerti

    adalah kebutuhan

    mendasar dari

    subkepribadian.

    Suatu ketenanganyang luar biasa

    ketika dirimembuka apa yangsebenarnya ada di

    dalam dirinya.

    Ketenangan jiwa.

    Memberikankehangatan,

    perlindungan, ketikadiri merasa oranglain menilai buruk

    dengan berusahamenutupinya agar

    tetap terlihat kuat.

    Melindungi dari

    rasa takut akan

    dipandang lemah.

    43

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 2 No 2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    44/57

    NamaSubke-pribadian

    Ciri-ciri Apa yang kau tuju?(Tujuan dari

    Subkepribadian)

    apakah tujuannya sesuai

    arah kehidupan yang

    secara sadar

    kukehendaki?

    Mengapa kamuberada di sini?(Aktivitas yang

    dilakukansubkepribadian)

    apakah aktivitas

    mendukung/hambat

    perkembangan/ekspre

    sinya kepribadian

    yang aku sadari?

    Apa yang kau inginkandariku?(Apa yang diinginkan

    Subkepribadian terhadapdiri)

    apakah tuntutan &

    ekspresinya sesuai

    kehendak sadarku

    dalam kehidupan

    sehari-hari?

    Apa yang kaubutuhkan dariku?(Perlakuan seperti apa

    yang diinginkansubkepribadian

    terhadap diri)

    apakah kebutuhan

    mendasar dari

    subkepribadian?

    Apa yang kautawarkan padaku?(Timbal balik yang

    akan diberikan olehsubkepribadian)

    kualitas apa saja

    yang sebenarnya

    telah ada dan dapat

    kuakses untuk

    masuk dalam

    kepribadianku?

    Kamu sedangmelindungiku dari

    apa?(Fungsi protektifsubkepribadian)

    apakah fungsi

    protektifsubkepribadianku

    ini?

    SiFeminin

    Fisik:Perempuan

    bertubuh ramping,berwajah cantik,dan anggun.

    Rambutnya panjangdiikat di samping,

    mengenakan rok

    terusan bungaselutut. Suaranyaterdengar halus.

    Psikis:Berkarisma,

    membuat orang lain

    yang berada didekatnya merasa

    bahagia.

    Tujuannya memenuhikeinginan dan harapan

    diri untuk menjadiperempuan yang dapatdibanggakan.

    Tujuannya kurasa

    sesuai dengan arah

    kehidupan yang secara

    sadar aku kehendaki,

    karena aku ingin

    menjadi seorang

    perempuan yang dapatdibanggakan.

    Menampilkan sosokperempuan yang

    dikagumi danmembuat orang yangdi sekitarnya merasa

    bahagia.

    Ekspresinya kurasa

    mendukung

    perkembangan

    kepribadianku karena

    aku ingin orang yang

    berada di dekatkumerasa nyaman.

    Dia ingin agar diri tetapmenampilkannya, yaitu

    menjadi perempuanyang cantik, manis, dandisukai banyak orang.

    Tuntutannya kurasa

    sesuai dengan kehendak

    sadarku dalam

    kehidupan sehari-hari,

    dan aku selalu berusaha

    untuk tampil seperti itu.

    Dia membutuhkanruang yang lebih

    besar.

    Porsi yang lebih

    besar untuk

    ditampilkan adalah

    kebutuhan mendasar

    dari subkepribadian.

    t

    Rasa banggaterhadap diri.

    Rasa bangga atas

    diri sendiri

    (penghargaan diri).

    Dia melindungi diridari rasa sakit

    karena diremehkanorang lain, tidakdihargai, serta

    menunjukkan danmemberdayakan

    kemampuan diri.

    .

    Melindungi dari

    rasa lemah dan

    memandang diri

    buruk.

    44

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 2 No 2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    45/57

    NamaSubke-pribadian

    Ciri-ciri Apa yang kau tuju?(Tujuan dari

    Subkepribadian)

    apakah tujuannya sesuai

    arah kehidupan yang

    secara sadar

    kukehendaki?

    Mengapa kamuberada di sini?(Aktivitas yang

    dilakukansubkepribadian)

    apakah aktivitas

    mendukung/hambat

    perkembangan/ekspre

    sinya kepribadian

    yang aku sadari?

    Apa yang kau inginkandariku?(Apa yang diinginkan

    Subkepribadian terhadapdiri)

    apakah tuntutan &

    ekspresinya sesuai

    kehendak sadarku

    dalam kehidupan

    sehari-hari?

    Apa yang kaubutuhkan dariku?(Perlakuan seperti apa

    yang diinginkansubkepribadian

    terhadap diri)

    apakah kebutuhan

    mendasar dari

    subkepribadian?

    Apa yang kautawarkan padaku?(Timbal balik yang

    akan diberikan olehsubkepribadian)

    kualitas apa saja

    yang sebenarnya

    telah ada dan dapat

    kuakses untuk

    masuk dalam

    kepribadianku?

    Kamu sedangmelindungiku dari

    apa?(Fungsi protektifsubkepribadian)

    apakah fungsi

    protektifsubkepribadianku

    ini?

    SiSokCuek

    Fisik:Berpakaian

    sederhana dantampak sedikitlusuh. Seperti

    seseorang yangtidak pantas tampil

    di atas panggung.

    Nada suaranyaterdengar datar danketus.

    Psikis:Cuek, tidak perduli

    orang mau berkata

    apa mengenaidirinya, tapi

    sebenarnya lemah.

    Tujuannya menutupirasa sensitif (mudah

    tersinggung) dan tidakterimaan diri, untukmemenuhi keinginan

    Diri yang tidak inginorang lain mengetahui

    bagaimana Diri yang

    sesungguhnya.

    Tujuannya kurasa

    sesuai dengan arah

    kehidupan yang secarasadar aku kehendaki,

    aku tidak ingin orang

    tahu apa yang akurasakan, aku tidak mau

    dinilai buruk, atau

    lemah oleh orang lain.

    Dia menunjukkanbahwa dia adalah

    bagian dari diri.

    Ekspresinya kurasa

    mendukung

    perkembangan

    kepribadianku karena

    aku karena aku tidak

    ingin orang tahu yang

    sebenarnya tentang

    aku karena aku tidak

    ingin dinilai lemahatau buruk.

    Dia ingin disadari bahwakeberadaannya memang

    dibutuhkan. Dia tidakingin terlalu seringtampil, dan ingin diri

    bersikap apa adanya,tidak menutupi apa yang

    dirasakan dan pikirkan.

    Tuntutannya kurasa

    sesuai dengan kehendak

    sadarku karena

    sebenarnya aku inginbersikap apa adanya tapi

    ada rasa takut dinilai

    sehingga aku tidakmampu untuk terbuka.

    Dia butuh porsinyayang lebih kecil.

    Porsi yang lebih kecil

    untuk tampil adalah

    kebutuhan dasar dari

    subkepribadian.

    Apa yang menjadiharapanku akan

    terwujud.

    Terwujudnya

    harapanku.

    Dia melindungi darirasa lemah yang

    tidak ingindiperlihatkan,sehingga diri

    mampu tampilseperti orang yang

    selalu enjoy dengan

    apapun.

    Melindungi dari

    rasa takut dinilai

    lemah atau burukoleh orang lain.

    45

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

    Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013)

  • 7/26/2019 444-1308-1-PB

    46/57

    NamaSubke-pribadian

    Ciri-ciri Apa yang kau tuju?(Tujuan dari

    Subkepribadian)

    apakah tujuannya sesuai

    arah kehidupan yang

    secara sadar

    kukehendaki?

    Mengapa kamuberada di sini?(Aktivitas yang

    dilakukansubkepribadian)

    apakah aktivitas

    mendukung/hambat

    perkembangan/ekspre

    sinya kepribadian

    yang aku sadari?

    Apa yang kau inginkandariku?(Apa yang diinginkan

    Subkepribadian terhadapdiri)

    apakah tuntutan &

    ekspresinya sesuai

    kehendak sadarku

    dalam kehidupan

    sehari-hari?

    Apa yang kaubutuhkan dariku?(Perlakuan seperti apa

    yang diinginkansubkepribadian

    terhadap diri)

    apakah kebutuhan

    mendasar dari

    subkepribadian?

    Apa yang kautawarkan padaku?(Timbal balik yang

    akan diberikan olehsubkepribadian)

    kualitas apa saja

    yang sebenarnya

    telah ada dan dapat

    kuakses untuk

    masuk dalam

    kepribadianku?

    Kamu sedangmelindungiku dari

    apa?(Fungsi protektifsubkepribadian)

    apakah fungsi

    protektifsubkepribadianku

    ini?

    SiRapuh

    Fisik:Bertubuh kurus

    tinggi, dan tampaklemas dan lemah.Rambut di

    kepalanya lepekdanhampir botak.

    Bentuk kepalanya

    kecil danmemanjang, Bentukyang sangat aneh

    dan mengerikan.

    Psikis:Lemah, sedih,

    tertekan.

    Tujuannya agar dirimenyadari bahwa dia

    memiliki keterbatasan,dan memiliki sisi yangrapuh.

    Tujuannya sesuai

    dengan arah kehidupan

    yang secara sadar aku

    kehendaki, karena kini

    aku ingin menyadari

    segala yang ada dalam

    diriku.

    Menunjukkan bahwadia sedang sedih.

    Ekspresinya kurasa

    mendukung

    perkembangan

    kepribadianku karena

    terkadang aku ingin

    dapat orang tau ketika

    aku sedang sedih.

    Diri dapat berbagi, danmengeluarkan rasa di

    dalam hati.

    Tuntutannyaa kurasa

    sesuai dengan kehendak

    sadarku dan dalam

    kehidupan sehari-hari,

    aku sudah cukup dapat

    berbagi.

    Diri lebih dapatmenerima kenyataan.

    Menghilangkan rasaegois yang dapatmenyiksa diri sendiri

    ketika apa yangdiinginkan tidak