42936228 ketuban pgyecah dini
DESCRIPTION
khuyTRANSCRIPT
![Page 1: 42936228 Ketuban Pgyecah Dini](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082616/56d6bcdd1a28ab30168bc5cb/html5/thumbnails/1.jpg)
KETUBAN PECAH DINIDefinisiKetuban Pecah Dini adalah suatu keadaan dimana selaput ketuban pecah pada kehamilan yang telah valiable dan 6 jam setelah itu tidak diikuti dengan terjadinya persalinan.Kriteria Diagnosis
Usia kehamilan valiable (> 20 minggu) Keluar cairan jernih dan agak lengket melalui kemaluan Tidak ada demam (bila tidak terjadi infeksi) Bunyi jantung janin biasanya tetap normal. Pemeriksaan inspekulo : tampak cairan jernih dari osteum uteri internum, apabila
dilakukan tes dengan kertas nitrazin/lakmus merah akan menjadi biru (karena cairan bersifat basa)
Diagnosis Defferensial Kehamilan dengan vistula vesiko vaginal Kehamilan dengan stress inkontinence
Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan leukosit/WBC, bila >15.000/ml kemungkinan telah terjadi infeksi Ultrasonografi/USG, sangat membantu dalam menentukan usia kehamilan, letak
atau presentasi janin, berat janin, letak dan gradasi plasenta serta jumlah air ketuban.
Monitor bunyi jantung janin dengan feteskop laennec atau Doppler atau dengan melakukan pemeriksaan kardiotokografi (bila usia kehamilan > 32 minggu)
Terapi Konservatif
1. Pasien dirawat di RS2. Bila KPD lebih dari 6 jam, diberikan antibiotik (golongan penisilina seperti
ampisilina atau amoksisilina, atau eritrosin jika tidak tahan terhadap penisilin)3. Pada usia kehamilan <>4. pada usia kehamila 32 – 34 minggu dimana air ketuban masih tetap keluar, maka
dapat dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan pada usia 35 minggu (sangat tergantung pada kemampuan melakukan perawatan terhadap bayi premature)
5. Bila terdapat kecenderungan infeksi, maka kehamilan harus segera diakhiri (suhu, angka leukosite/WBC, air ketuban keruh berbau)
6. Pada usia kehamilan 32-34 minggu dapat diberikan steroid untuk memacu pematangan paru janin serta dilakukan pemeriksaan kadar lesitin dan sfingomielin jika memungkinkan.
![Page 2: 42936228 Ketuban Pgyecah Dini](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082616/56d6bcdd1a28ab30168bc5cb/html5/thumbnails/2.jpg)
Aktif1. Pada usia kehamilan lebih dari 36 minggu : dilakukan induksi persalian. Bila
induksi gagal dilakukan SC2. Keadaan CPD atau letak lintang L dilakukan SC3. Bila terdapat tanda-tanda infeksi, diberikan antibiotik dosis tinggi (penisilin,
metronodasol dan gentamisin) dan persalinan segera diakhiri.- Pelvis score <5>- Pelvis score >5 dilakukan induksi persalinan, usahakan persalinan pervaginam.- Infeksi berat (apabila jika disertai gawat janin) dilakukan induksi dan akselerasi
persalian, usahakan persalinan pervaginam.Komplikasi- Infeksi sampai dengan sepsis.- Peritonitis, kususnya yang dilakukan pembedahan- Ruptura uteri, akibat air ketuban habis- Kematian janin (bisa karena sepsis atau prematuritas)Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul1. Nyeri berhubungan dengan agen injuri biologis2. Cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan3. Kurang pengetahuan tentang perawatan kehamilan dengan KPD berhubungan dengan
kurang mengenal sumber informasi4. Defisit self care berhubungan dengan kelemahan5. PK : sepsis
No DP/Masalah Kolab
RENCANA KEPERAWATAN Rencana Tindakan
1. Nyeri berhubungan dengan agen injuri biologis
NOC : Pain Level, Pain control, Comfort levelKriteria Hasil : Mampu mengontrol nyeri (tahu
penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda
NIC :Pain Management1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien4. Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri5. Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau6. Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang
ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau7. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan
dukungan8. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti
suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
![Page 3: 42936228 Ketuban Pgyecah Dini](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082616/56d6bcdd1a28ab30168bc5cb/html5/thumbnails/3.jpg)
nyeri) Menyatakan rasa nyaman setelah
nyeri berkurang Tanda vital dalam rentang normal
9. Kurangi faktor presipitasi nyeri10. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan inter personal)11. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi12. Ajarkan tentang teknik non farmakologi13. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri14. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri15. Tingkatkan istirahat16. Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil17. Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeriAnalgesic Administration
1. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat
2. Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi3. Cek riwayat alergi4. Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik
ketika pemberian lebih dari satu5. Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri6. Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal7. Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri
secara teratur8. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik
pertama kali9. Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat10. Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek
samping)2 Kecemasan
berhubungan dengan perubahan status kesehatan dan ancaman kehilangan
NOC : Anxiety control CopingKriteria Hasil : Klien mampu mengidentifikasi dan
mengungkapkan gejala cemas Mengidentifikasi, mengungkapkan
dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas
Vital sign dalam batas normal Postur tubuh, ekspresi wajah,
bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan
NIC :Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)1. Gunakan pendekatan yang menenangkan2. Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien3. Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama
prosedur4. Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi
takut5. Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan
prognosis6. Dorong keluarga untuk menemani anak7. Lakukan back / neck rub8. Dengarkan dengan penuh perhatian9. Identifikasi tingkat kecemasan10. Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan
kecemasan11. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan,
persepsi12. Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi13. Barikan obat untuk mengurangi kecemasan
![Page 4: 42936228 Ketuban Pgyecah Dini](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082616/56d6bcdd1a28ab30168bc5cb/html5/thumbnails/4.jpg)
3 Kurang pengetahuan tentang perawatan kehamilan dengan KPD behubungan dengan kurang mengenal sumber informasi
NOC : Kowlwdge : disease process Kowledge : health BehaviorKriteria Hasil : Pasien dan keluarga menyatakan
pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan
Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya.
NIC :Teaching : disease Process1. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang
proses penyakit yang spesifik2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini
berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.
3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat
4. Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat5. Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat6. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara
yang tepat7. Hindari jaminan yang kosong8. Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan
pasien dengan cara yang tepat9. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan
untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit
10. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan11. Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan
second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan12. Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara
yang tepat13. Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal,
dengan cara yang tepat14. Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat
4 Defisit perawatan diri b/d kelemahan fisik
NOC : Self care : Activity of Daily Living
(ADLs)Kriteria Hasil : Klien terbebas dari bau badan Menyatakan kenyamanan terhadap
kemampuan untuk melakukan ADLs Dapat melakukan ADLS dengan
bantuan
NIC :Self Care assistane : ADLs1. Monitor kemempuan klien untuk perawatan diri yang mandiri.2. Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk kebersihan
diri, berpakaian, berhias, toileting dan makan.3. Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk
melakukan self-care.4. Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang normal
sesuai kemampuan yang dimiliki.5. Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri bantuan
ketika klien tidak mampu melakukannya.6. Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong kemandirian, untuk
memberikan bantuan hanya jika pasien tidak mampu untuk melakukannya.
7. Berikan aktivitas rutin sehari- hari sesuai kemampuan.8. Pertimbangkan usia klien jika mendorong pelaksanaan
aktivitas sehari-hari.5 - PK sepsis NOC : NIC :
![Page 5: 42936228 Ketuban Pgyecah Dini](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082616/56d6bcdd1a28ab30168bc5cb/html5/thumbnails/5.jpg)
Immune Status Knowledge : Infection control Risk controlKriteria Hasil : Klien bebas dari tanda dan gejala
infeksi Mendeskripsikan proses penularan
penyakit, factor yang mempengaruhi penularan serta penatalaksanaannya,
Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
Jumlah leukosit dalam batas normal Menunjukkan perilaku hidup sehat
Infection Control (Kontrol infeksi)1. Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain2. Pertahankan teknik isolasi3. Batasi pengunjung bila perlu4. Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat
berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien5. Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan6. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan7. Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung8. Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat9. Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai
dengan petunjuk umum10. Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi
kandung kencing11. Tingktkan intake nutrisi12. Berikan terapi antibiotik bila perluInfection Protection (proteksi terhadap infeksi)1. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal2. Monitor hitung granulosit, WBC3. Monitor kerentanan terhadap infeksi4. Batasi pengunjung5. Saring pengunjung terhadap penyakit menular6. Partahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko7. Pertahankan teknik isolasi k/p8. Berikan perawatan kuliat pada area epidema9. Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase10. Ispeksi kondisi luka / insisi bedah11. Dorong masukkan nutrisi yang cukup12. Dorong masukan cairan13. Dorong istirahat14. Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep15. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi16. Ajarkan cara menghindari infeksi17. Laporkan kecurigaan infeksi18. Laporkan kultur positif
http://www.trinoval.web.id/2010/10/ketuban-pecah-dini.html