41 faktor-faktor yang menjadi pertimbangan wajib pajak...

6
ISSN No.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|41 http://www.untb.ac.id Volume 2, No. 3, September 2016 FAKTOR-FAKTOR YANG MENJADI PERTIMBANGAN WAJIB PAJAK UNTUK MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DIKECAMATAN PRAYA BARAT DAYA KABUPATEN LOMBOK TENGAH (Studi Kasus Pada Desa Pelambik dan Desa Kabul) Oleh Samiun Dosen pada Fakultas Ekonomi UNTB Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor -faktor yang menjadi pertimbangan wajib pajak dalam membayar pajak bumi dan bangunan di Kecamatan Praya Barat Daya kabupaten Lombok Tengah . Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Faktor dan program computer SPSS/PC. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan Faktor Pribadi, nilai KMO and Barlett’s Test untuk korelasi antar variabel yang di inginkan adalah >0,5 Dari hasil di atas diperoleh nilai KMO sebesar 0,782 yang artinya lebih besar dari 0,5. Sementara itu, signifikansi yang dihasilkan dari Barlett’s and Test of Sphericity sebesar 0,000. Faktor pelayanan, hal ini dibuktikan dengan nilai KMO and Barlett’s Test untuk korelasi antar variabel yang diinginkan adalah >0,5. Signifikansi penelitian adalah 0,05. Dari hasil diatas diperoleh nilai KMO sebesar 0,748 yang artinya lebih besar dari 0,5. Sementara itu, signifikansi yang dihasilkan dari Barlett’s and Test of Sphiricity sebesar 0,000 dan Faktor Sosial, nilai Kmo Barlett’s and Test untuk korelasi antar variabel yang diinginkan adalah 0,05. Dari hasil di atas diperoleh nilai KMO sebesar 0,695 yang artinya lebih besar dari 0,5. Sementara itu, signifikansi yang dihasilkan dari Barlett’s Test of sphiricity sebesar 0,000. Menjadi pertimbangan wajib pajak dalam kesadarannya membayar pajak. Kata Kunci : Faktor Pribadi, Fakor Pelayanan, dan Faktor Sosial. PENDAHULUAN Pajak merupakan pendapatan negara yang diperoleh dari masyarakat. Di dalam pasal 23 UUD 1945 dinyatakan bahwa “pajak merupakan kontribusi wajib pajak yaitu, baik orang pribadi maupun badan hukum atau warga negara, dengan tidak mendapatkan imbalan kontraprestasi langsung dan digunakan untuk kepentingan Negara serta untuk kemakmuran rakyat.” Namun, kesadaran membayar pajak tumbuh dengan pesat seiring gencarnya Dirjen Pajak beriklan dengan menggunakan slogan” apa kata dunia”. Tapi ternyata, kenyataan belum semanis iklannya disaat saat masyarakat sudah mulai menyadari pentingnya membayar pajak kepada negara muncul berita berita tentang kasus penyelewengan pajak negara antara lain adanya petugas, pajak yang menjadi markus ( makelar kasus ) dan memiliki rekening dengan jumlah tabungan sangat mengejutkan. Slogan yang lain disebutkan “orang bijak kata pajak”, tetapi slogan ini tidak berlaku bagi gayus tambunan dan terakhir Dhana Widyamitka. Berita ini ditengarai oleh Jawa Post (Maret 2012). Menyebutkan penyidik mulai mendapatkan bahwa, atasan langsung di Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Setiabudi 1 Jakarta, juga ikut terlibat dalam kasus ini. Hal ini dapat menimbulkan kecurigaan masyarakat akan pajak yang dibayarkan kepada negara. Kecurigaan ini bisa berpengaruh terhadap masyarakat, saa ini saja, masyarakat Indonesia yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) kurang dari 10 juta orang sedangkan jumlah penduduk Indonesia mencapai 230 juta orang. Pada dasarnya faktor penghambat pajak adalah kesadaran masyarakat, dimana perlu diberi pengarahan bahwa pajak itu bukan semata-mata kewajiban sebagai warga Negara, tetapi juga merupakan hak setiap warga Negara untuk ikut serta dalam pembiayaan Negara melalui pembangunan. Berdasarkan kenyataan sekarang ini, bahwa sebagian besar masyarakat masyarakat kecamatan praya barat daya mata pencahariannya adalah petani, pedagang, dan perantuan bahkan masih banyak masyarakat yang tidak punya pekerjaan sama sekali( pengangguran), sehingga pendapatan masyarakat relatif rendah, bahkan kadang-kadang pendapatan masyarakat kecamatan praya barat daya tidak menentu, maka dana yang terhimpun dari peran serta maasyakat melalui pajak akan banyak mengalami hambatan yaitu pembayaran pajak tidak tepat waktu

Upload: lephuc

Post on 28-Aug-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ISSN No.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|41

http://www.untb.ac.id Volume 2, No. 3, September 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG MENJADI PERTIMBANGAN WAJIB PAJAK UNTUK MEMBAYARPAJAK BUMI DAN BANGUNAN DIKECAMATAN PRAYA BARAT DAYA

KABUPATEN LOMBOK TENGAH(Studi Kasus Pada Desa Pelambik dan Desa Kabul)

Oleh

SamiunDosen pada Fakultas Ekonomi UNTB

AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor -faktor yang menjadi pertimbangan wajib pajak dalammembayar pajak bumi dan bangunan di Kecamatan Praya Barat Daya kabupaten Lombok Tengah . Metodeanalisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Faktor dan program computer SPSS/PC.Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan Faktor Pribadi, nilai KMO and Barlett’s Test untukkorelasi antar variabel yang di inginkan adalah >0,5 Dari hasil di atas diperoleh nilai KMO sebesar 0,782yang artinya lebih besar dari 0,5. Sementara itu, signifikansi yang dihasilkan dari Barlett’s and Test ofSphericity sebesar 0,000. Faktor pelayanan, hal ini dibuktikan dengan nilai KMO and Barlett’s Test untukkorelasi antar variabel yang diinginkan adalah >0,5. Signifikansi penelitian adalah 0,05. Dari hasil diatasdiperoleh nilai KMO sebesar 0,748 yang artinya lebih besar dari 0,5. Sementara itu, signifikansi yangdihasilkan dari Barlett’s and Test of Sphiricity sebesar 0,000 dan Faktor Sosial, nilai Kmo Barlett’s and Testuntuk korelasi antar variabel yang diinginkan adalah 0,05. Dari hasil di atas diperoleh nilai KMO sebesar0,695 yang artinya lebih besar dari 0,5. Sementara itu, signifikansi yang dihasilkan dari Barlett’s Test ofsphiricity sebesar 0,000. Menjadi pertimbangan wajib pajak dalam kesadarannya membayar pajak.

Kata Kunci : Faktor Pribadi, Fakor Pelayanan, dan Faktor Sosial.

PENDAHULUAN

Pajak merupakan pendapatan negara yangdiperoleh dari masyarakat. Di dalam pasal 23 UUD1945 dinyatakan bahwa “pajak merupakankontribusi wajib pajak yaitu, baik orang pribadimaupun badan hukum atau warga negara, dengantidak mendapatkan imbalan kontraprestasi langsungdan digunakan untuk kepentingan Negara sertauntuk kemakmuran rakyat.” Namun, kesadaranmembayar pajak tumbuh dengan pesat seiringgencarnya Dirjen Pajak beriklan denganmenggunakan slogan” apa kata dunia”. Tapiternyata, kenyataan belum semanis iklannya disaat –saat masyarakat sudah mulai menyadari pentingnyamembayar pajak kepada negara muncul berita –berita tentang kasus penyelewengan pajak negaraantara lain adanya petugas, pajak yang menjadimarkus ( makelar kasus ) dan memiliki rekeningdengan jumlah tabungan sangat mengejutkan.

Slogan yang lain disebutkan “orang bijak katapajak”, tetapi slogan ini tidak berlaku bagi gayustambunan dan terakhir Dhana Widyamitka. Beritaini ditengarai oleh Jawa Post (Maret 2012).Menyebutkan penyidik mulai mendapatkan bahwa,atasan langsung di Kantor Pelayanan Pajak (KPP).Setiabudi 1 Jakarta, juga ikut terlibat dalam kasus

ini. Hal ini dapat menimbulkan kecurigaanmasyarakat akan pajak yang dibayarkan kepadanegara. Kecurigaan ini bisa berpengaruh terhadapmasyarakat, saa ini saja, masyarakat Indonesia yangmemiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)kurang dari 10 juta orang sedangkan jumlahpenduduk Indonesia mencapai 230 juta orang.

Pada dasarnya faktor penghambat pajak adalahkesadaran masyarakat, dimana perlu diberipengarahan bahwa pajak itu bukan semata-matakewajiban sebagai warga Negara, tetapi jugamerupakan hak setiap warga Negara untuk ikut sertadalam pembiayaan Negara melalui pembangunan.Berdasarkan kenyataan sekarang ini, bahwa sebagianbesar masyarakat masyarakat kecamatan praya baratdaya mata pencahariannya adalah petani, pedagang,dan perantuan bahkan masih banyak masyarakatyang tidak punya pekerjaan sama sekali(pengangguran), sehingga pendapatan masyarakatrelatif rendah, bahkan kadang-kadang pendapatanmasyarakat kecamatan praya barat daya tidakmenentu, maka dana yang terhimpun dari peran sertamaasyakat melalui pajak akan banyak mengalamihambatan yaitu pembayaran pajak tidak tepat waktu

42|Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No.2355-9292

Volume 2, No. 3, September 2016 http://www.untb.ac.id

atau menunggak sehingga pelaksanaanpembangunan akan terlambat atau tidak lancar.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuifaktor-faktor yang menjadi pertimbangan wajibpajak dalam membayar pajak bumi dan bangunan diKecamatan Praya Barat Daya kabupaten LombokTengah ( Studi kasus Desa Plambik dan Desa Kabul)

METODE PENELITIAN

a. Jenis Penelitian

Penelitian deskriptif dimaksudkan untukeksplorasi dan klarifikasi mengenai suatufeenomenaatau kenyataan social, dengan jalanmendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaandengan masalah unit yang diteliti Faisal (1999:20)fenomena dari penelitian ini adalah permasalahanyang muncul sebagai akibat dari perubahanketentuan perpajakan mengenai pengalihan hak atasdan atau bangunan

Jenis penelitian Diskriptif tidak mencari ataumenjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis ataumembuat prediksi Jalaludin Rakhmat (2000:24).Sedangkan menurut Kountur (2004:105) penelitiandiskriptif adalah jenis penelitian yang memberikangambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelasmungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek yangditeliti. Tujuan penelitian diskriptif adalah untukmembuat deskripsi, gambaran atau lukisan secarasistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta,sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yangdiselidiki Nazir (1998: 45)

Lokasi penelitian ini dilakukan di kecamatanpraya barat daya kabupaten Lombok tengahtepatnya di desa plambik dan desa Penelitian inidilakukan (pengambilan data yaitu terhitung mulaiseptember sampai Oktober 2016)

b. Populasi

Menurut Arikunto (2002:108) populasi adalahkeseluruhan subjek penelitian. Sedangkan menurutSugiyono (2009), adalah wilayah generalisasi yangterdiri atas: objek/subyek yang mempunyai kualitasdan karakteristik tertentu yang ditetapkan penelitiuntuk dipelajri dan kemudian ditarik kesimpulannya.Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada padaobjek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputikarakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek/ objekyang diteliti itu ( Sugiyono, 2010). Dalam penelitianini populasi berjumlah 3.435 orang wajib pajak daridua Desa yang diambil sebagai sampel yangmerupakan seluruh kepala keluarga atau wajib pajakyang berdomisili di dua desa desa Plambik dan desa

Kabul kecamatan Praya Barat Daya kabupatenLombok Tengah.

c. Sampel

Sampel adalah bagian darijumlah dankarakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila besardan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yangada pada populas, menarik beberapa populasi untukmenjadi sampel, minsalnya karena keterbatasandana, tenaga dan waktu, maka peniliti dapatmenggunakan sampel yang di ambil dari populasi ituSugiyono (2010). Dari 95 wajib pajak ditetapkankreteria sebagai berikut: Bahwa wajib pajak yangtelah membayar pajak untuk laporan pajak tahunan2016. Jumlah ini ditetapkan berdasarkan alat analisisyang terpilih dan mensyaratkan jumlah sampel yangdiambil 4 atau 5 kali jumlah variabel ditetapkanMalhotra (1993:235)

d. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini data yang diperlukanbersumber dari data primer dan data sekunder yaituData primer yaitu data yang berasal daripengumpulan data secara langsung dengan bantuandaftar pertanyaan (quisioner) kepada responden atauwawancara (interview).

Data sekunder merupakan data penelitian yangdiperoleh penilti secara tidak langsung melaluimedia perantara ( diperoleh dan dicatat oleh pihaklain). Data sekunder umumnya berupa bukti,cacatan atau laporan historis yang telah tersusundalam arsip ( data documenter) yang publikasikandan yang tidak dipublikasikan Indriantoro danSupomo (2008). Sedangkn menurut Supriyanto(2009) adalah data yang diperoleh dalam bentuksudah jadi, yaitu diolah dan disajikan oleh pihaklain. Dalam hal ini peneliti mendapatkan data yangsudah ada yang dikumpulkan pihak lain, dan jugaberbagai sumber baik dari Laporan atau dokumen,buku-buku, jurnal, media internet, maupun studipustaka lain. Dalam penelitian ini data sekunderberupa data semua wajib pajak Desa Pelambik danDesa Kabul Kecamatan Praya Barat Daya kabupatenLombok Tegah.

e. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakandalam penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Metode Observasi

Dalam hal ini peneliti mengadakan pengamatanlangsung guna mendapatkan gambaran umumtentang wajib pajak dalam membayar pajakpada Desa Pelambik dan Desa Kabul

ISSN No.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|43

http://www.untb.ac.id Volume 2, No. 3, September 2016

Kecamatan Praya Barat Daya kabupatenLombok Tengah.

2. Metode Kuisioner (queistioner)Merupakan suatu cara pengumpulan datadengan menyebarkan daftar pertanyaan kepadaresponden dengan harapan mereka akanmemberikan respon terhadap dafar pertanyaantersebut.

3. Metode WawancaraDalam metode ini data yang diperoleh dari hasiltanya jawab langsung antara peneliti dengansubjek penelititan, yaitu wajib pajak DesaPelambik dan Desa Kabul Kecamatan PrayaBarat Daya kabupaten Lombok Tengah.

Menurut Koentjaraningrat (1991:129), metodewawacara atau interview , mencakup cara yangdipergunakan jika seseorang, untuk tujuan suatutugas tertentu, mencoba mendapatkan keteranganatau pendirian lisan dari seorang informan denganbercakap-cakap berhadapan muka dengan orang itu.Bahwa wawancara adalah percakapan denganmaksud tertentu, percakapan itu dapat dilakukanoleh dua orang pihak, yaitu pewawancara(interview), yang menggunakan pertanyaan yangdiwawancara (interview) yang memberi jawabanatas pertanyaan itu.

f. Prosedur Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan untukmenjawab hipotesis yang dikemukakan adalahanalisis faktor dan program komputer SPPS/PCMalhotra (1996:36) menjelaskan bahwa analisisfaktor adalah serangkaian prosedur yang dipakaiuntuk mengurangi atau meringkas data. Dalamanalisis faktor tidak dibedakan antara variabeldevenden dan variabel indevenden. Atau suatutehnik statistic multi variant dimana variabel yangdiuji mempunyai hubungan saling tergantungdengan tujuan utamanya.Secara matematis model analisis faktor disajikansebagai berikut :

Xᵢ = Ai₁ F₁ + Ai₂F₂ + .. + AimFᵢm + ViUi

Dimana :Xᵢ = Variabel Standar ke iA јi = Faktor loading dari Variabel I terhadap

common factor jF = Common faktorAij = Koefisien standar regression dari variabel I

terhadap factor Khusus iUᵢ = Koefisien khusus dari variable Im = Banyaknya Common factor sampai ke-m

Faktor – faktor khusus tersebut tidak salingberhubungan satu sama lain, juga tidak adakolerasinya dengan faktor – faktor umum. Faktorumum itu sendiri dapat dinyatakan sebagaikombinasi linier dari variable yang dapat diamatidengan rumus sebagai berikut :

Fi = WᵢjX₁ + W ᵢ₃X + …… + WᵢkXk

Dimana :Fi = Dimana faktor ke-iWi = Bobot atau koefisien nilai faktorK = Banyak variabel

Secara garis besar analisis faktor dalampenyelesaian dengan beberapa langkah sebagaiberikut :

1. Uji independensi variabel dalam matrik kolerasi

Dengan memasukkan data pada programcomputer diperoleh koefisien kolerasi variabel –variabel yang mempunyai kolerasi dengan variabellain, apa bila tidak variabel dapat diketahui variabel– variabel yang menimbulkan masalah multikolonieritas dengan koefisien kondisi lebih tinggidari 0,800.

Jika terjadi demikian, maka variabel – variabeltersebut dijadikan satu atau dipilih untuk analisislebih lanjut (barett’s Test of sphericity). Kemudiandilakukan uji Keiser – Meyer – Olkin (KMO) untukmempengaruhi kecukupan sampelnya berartimemenuhi syarat untuk dianalisis. Untuk mengukuruji ini didasarkan pada tabel dibawah ini :

UKURAN KMO Rekomendasi˃̲ 0,90 Baik sekali˃̲ 0,80 Baik˃̲ 0,70 Sedang˃̲ 0,60 Cukup˃̲ 0,50 Kurang□ 0,50 Ditolak

Sumber data : Sharma, subhash, 1996, ApliedMultivariate Techniques, Jhon Willy& Sons, USA,P.166

2. Ekstradisi faktor (menentukan jumlah faktor)

Pada langkah ini diketahui sejumlah faktor yangdapat diterima atau layak mewakili seperangkatvariabel yang dipertimbangkan dianalisis denganmelihat dari besarnya nilai eigen value sertapersentase varian total tiap faktor yang munculdalam print out computer. Jika variabel yangmempunyai nilai eigen value minimal sama dengan1,00 (satu). Berarti faktor tersebut dipertimbangkanoleh wajib pajak.

44|Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No.2355-9292

Volume 2, No. 3, September 2016 http://www.untb.ac.id

3. Rotasi faktorRotasi faktor yang dapat menyederhanakan

matrik tersebut agar lebih mudah diinterprestsikan.Selanjutnya memperhatikan inisial faktor matrik,eigen value, persentase varian dan faktor – faktorloading tiap variabel pada tiap faktor, jika variabel –variabel memiliki loading faktor lebih besar atausama dengan 0,5 berarti mempunyai peranan dalamfaktor ini. Metode rotasi yang digunakan adalahvarimax prosedur. Varimax prosedur adalah rotasiorthougonal yang mampu mengurangi jumlahvariabel yang memilih loading tinggi pada satufaktor sehingga menyebabkan faktor tersebut mudahdiinterprestasikan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

a. Data wajib pajak Desa Pelambik dan DesaKabul

No Desa Wajibpajak

Pajak terutang Terealisasi

1 Pelambik 2.299 Rp. 110.911.307 Rp. 65.871.8132 kabul 1.476 Rp. 84.354.403 Rp. 49.579.534

Sumber: Data diolah,2016

b. Analisis Faktor

Tujuan utama penelitian ini sebagaimanadikemukakan dalam bab pendahuluan untukmengetahui faktor – faktor yang menjadipertimbangan wajib pajak dalam memutuskanmembayar pajak bumi dan bangunan di kecamatanPraya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah(Study kasus Desa Pelambik dan Desa Kabul).

Analisis faktor memiliki syarat yang harusdipenuhi, antara lain menyangkut determinasikorelasi matrik, KMO (Keiser-Meyer-Olkin), NilaiMSA Berkisar Antara 0 hingga 1, dengan ketentuansebagai berikut :1. MSA = 1, Variabel dapat dipredeksi tanpa

kesalahan oleh variabel yang lain.2. MSA > 0,5, variabel tidak bisa dipredeksi dan

bisa dianalisis lebih lanjut.3. MSA < 0,5, variabel tidak bisa dipredeksi dan

tidak bisa dianalisis lebih lanjut, ataudikeluarkan dari variabel lainnya. Bartlett test,komunitas dan faktor loading. Determinan darimatrik korelasi diisyaratkan mendekati nolsedangkan KMO tidak boleh dibawah 0,5(Malhotra, 1993:621). Baretlett test harussignificance ˂̲ 0,005 dan fakor loading tidakboleh dibawah 0,5.

c. Matrik Korelasi

Dalam menentukan apakah analisis faktorsesuai dengan penelitian ini maka perlu diuji.

Adapun syarat – syarat yang perlu diperhatikanantara lain : korelasi antara variabel tidak perlurendah serta tidak perlu tinggi < 0,8 ini dapatdibuktikan dengan determinasi sama dengan nol,KMO lebih besar dari 0,5 serta significance Barletttest lebih kecil 0,005. Dari hasil uji korelasi dibawahini diperoleh determinasi sama dengan nol dankoeser-meyer-olkin (KMO).

Tabel 1. KMO and Bartlett's TestKaiser-Meyer-Olkin Measure of SamplingAdequacy.

.550

Bartlett's Test of Sphericity

Approx.Chi-Square

417.594

Df 171Sig. .000

Berdasarkan tabel 1 dapat dijelaskan ataudikatakan bahwa variabel dan sampel yangdigunakan memungkinkan untuk dilakukan analisislebih lanjut. Signifikansi penelitian adalah 0,05. Darihasil diatas diperoleh nilai KMO sebesar 0.550 danBartlett’s Test Of Sphericity sebesar 0,00.

Dengan terbentuknya KMO Bartlett’s Test,dapat dikatakan bahwa variabel dan sampel yangdigunakan memungkinkan untuk dilakukan analisislebih lanjut. Ketentuan nilai MSA (Measure ofSampling Adequancy), sebagai berikut :1. MSA = 1, variabel dapat dipredeksi tanpa

kesalahan oleh variabel yang lain.2. MSA > 0,5, variabel masih bisa dipredeksi dan

bisa dianalisis lebih lanjut.3. MSA < 0,5, variabel tidak bisa dipredeksi dan

tidak bisa dianalisis lebih lanjut, ataudikeluarkan dari variabel lainnya. Bartlett test,komunitas dan faktor loading. Determinan darimatrik.

Tabel 2 UJI KMO and Barlett’s Test

Berdasarkan tabel 1 dapat dijelaskan diatasdikatakan bahwa variabel dan sampel yangdigunakan memungkinkan untuk dilakukan analisislebih lanjut dimana nilai KMO and Barlett’s Testuntuk korelasi antarvariabel yang diinginkan adalah> 0,5. Signifikansi peneletian adalah 0,05. Dari hasildiatas diperoleh nilai KMO secara berturut-turutsebagai berikut:

ISSN No.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|45

http://www.untb.ac.id Volume 2, No. 3, September 2016

1. Variabel Pribadi dan Lokasi Tanah KMOsebesar 0,782

2. Variabel Pelayanan KMO sebesar 0,7483. Variabel Sosial KMO sebesar 0,695

Yang artinya lebih besar dari 0,5. Sementaraitu, signifikansi yang dihasilkan Barlett’s andTest of Sphiricity sebesar 0,000.Dengan terbentuk nya KMO dan Barlett’s and

Test, dapat dikatakan bahwa variabel dan sampelyang digunakan memungkinkan untuk dilakukananalisis lebih lanjut. Ketentuan nilai MSA ( Measureof SamplingvAdequancy), sebagai berikut:1. MSA = 1, variabel dapat diprediksi tanpa

kesalahan oleh variabel yang lain.2. MSA > 0,5, variabel masih bisa diprediksi dan

bisa dianalisis lebih lanjut.3. MSA < 0,5, variabel tidak bisa diprediksi dan

tidak bisa dianalisis lebih lanjut, ataudikeluarkan dari variabel lainnya. Barlett’sTest, komunitas dan faktor loading. Determinandari matrik korelasi diisyaratkan mendekati nolsedangkan KMO tidak boleh dibawah 0,5 (Malhotra, 1993:621). Barlett’s Test harussignifikansi yaitu ≤ 0,05 dan faktor loadingtidak boleh dibawah 0,5. Lebih jelas untuk nilaiMSA masing – masing dapat dilahat tabel 3dibawah ini

Tabel 3. Nilai Measure of Sampling Adequancy(MSA)

Sumber: Data diolah, 2016

Tabel 4. Variabel yang tidak memenuhi syaratkomunalitas

Variabel KomunalitasPekerjaan 0,316Pemberlakuan Sanksi 0,470Ketepatan waktu 0,472

Sumber: Data diolah, 2016

PENUTUP

a. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuifaktor – faktor yang menjadi pertimbangan wajibpajak untuk membayar Pajak Bumi dan BangunanDi Kecamatan Praya Barat Daya Kabupaten LombikTengah (studi kasus desa Montong Sapah).Berdasarkan hasil analisis faktor dapat ditentukankesimpulan dari hasil penelitian di atas : Variabelyang dianalisis terdiri dari 19 variabel. Dari 19variabel yang ada tiga variabel yang dikeluarkan dantidak disertakan dalam analisis selanjutnya. Ke tigavariabel tersebut adalah pekerjaan, pemberlakuandenda/sanksi, ketepatan waktu penagihan sehinggavariabel yang dianalisis menjadi 16 variabel (19-3).Dari ke 16 variabel tersebut membentuk 4 faktor :

Keempat faktor tersebut diberi nama sebagaiberikut : Fakktor 1 dengan nama faktor pribadi,faktor 2 dengan nama pelayanan, faktor 3 dengannama sosial dan faktor keempat letak geografis.

b. Saran – saran

Berdasarkan uraian pada bab – bab sebelumnya,dan kesimpulan penelitian ini, maka saran yangdapat diajukan sebagai berikut :1. Disarankan untuk melanjutkan uji pengaruh

atas faktor – faktor yang terbentuk tersebutterhadap kinerja pemerintah daerah dalam halpenarikan pajak. Karena dalam penelitian inihanya sampai pada analisis faktor saja,sehingga diperlukan analisis selanjutnya yaituRegresi.

2. Variabel yang digunakan dalam penelitianselanjutnya dapat dikembangkan menjadi lebihbanyak misalnya partisipasi pemda dalammendistribusikan besaran pajak ke masing –masing daerah yang bersangkutan dan seberapabesar, infrastuktur yang telah dibiayai dari hasilpajak.

3. Populasi dan Sampel yang digunakan dalampenelitian selanjutnya diharapkan lebih luascakupannya, tidak hanya di satu Desa. Sehinggapenarikan kesimpulan juga dapat diterap keSkop yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA

Arikonto, Suharsimi , 2002 , ProsedurPenelitian: suatu pendekatan praktek (Edisi Revisi V ). Jakarta: Reneka Cipta.

Arikonto, suharsimi , 2006, Metode PenelitianBisnis, Bandung : CV. ALFABETA.

46|Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No.2355-9292

Volume 2, No. 3, September 2016 http://www.untb.ac.id

Indrianto, Nur dan Bambang Supomo, 2008,Metodologi penelitian Bisnis untukakutansi dan Manajemen .

BPFE, Jawa post, 18 Maret,2012, Berita Utama,halaman 1-15

Jalaludin, Rakhmat. 2000. Metode PenelitianKomunikasi. Bandung: PT. RemajaRosdakarya

Koentjaraningrat,1991. Metode-Metode PenelitianMasyarakat, Jakarta: Penerbit PT.Gramedia

Kountur, 2004, Metode penelitian untuk penulisanskripsi dan tesis, penerbit, PPM, AnggotaIkapi,Jl. Menteng Jakarta.

Malhatra, David L,1996, Marketing Research, An.Applied Orientation Princintice HallEnglewood Cliffs New Jersey

Malhotra, K. Naresh, 1993, Marketing Research,Prencintice Hall, New Jersey

Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian Jakarta: GhaliaIndonesia

Sanpiah, Faisal. 1999. Format-format Peneletiansosial. Jakarta : Rineka Cipta

Soemitro, Rochmat, 1985, Pajak Bumi DanBangunan, Eresco Bandung.

Soemitro, Rochmat ,1991, Pajak di Tinjau dariSegi Hukum, PT. Eresco

Soemitro, Rochmat , 1997, Dasar-dasar HukumPajak dan Pajak pendapatan, Jakarta,Eresco.

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif danKualitatif, CV. Alfabeta, Bandung

Sugiyono, 2010, Statistik untuk Penelitian, Cetakanke 16, Alfabeta, bandung

Supriyanto, 2009, Metodologi Riset Bisnis, Indeks,Jakarta