4. tanggapan dan saran

Upload: ucypermata

Post on 08-Jul-2018

256 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 4. Tanggapan Dan Saran

    1/15

    DOKUMEN USULAN TEKNIS : KAJIANPENGEMBANGAN KOMPETENSI INTI INDUSTRIKAB/KOTA DI WILAYAH III (KORIDOR MALUKU,PAPUA)

    BAGIAN IVTANGGAPAN DANSARAN TERHADAPKAK DANPERSONIL/FASILITASPENDUKUNG DARIPPK 

  • 8/19/2019 4. Tanggapan Dan Saran

    2/15

    Kajian Pengembangan Kompetensi Inti Industri Kab/Kotadi Wilayah III (Koridor Maluku, Papua)

    IV-1

    BAGIAN IV

    TANGGAPAN DAN SARAN

    TERHADAP KAK DAN

    PERSONIL/FASILITAS

    PENDUKUNG DARI PPK 

    41 PEMAHAMAN, TANGGAPAN DANSARAN TERHADAP KERANGKA A!UAN

    KERJA

    411 PEMAHAMAN TERHADAP KERANGKA A!UAN KERJA

    4111 P"#$%$#$& T"'%$$ L$*$' B"+$$&

    Berdasarkan beberapa dasar hukum yang telah dijelaskan dalam latar

    belakang, konsultan memahami , bahwa pentingnya perkembangan industri

    sebagai salah satu penggerak ekonomi suatu egara! Pertumbuhan ekonomi

    nasional melalui industri sangat besar dengan sumbangan pendapatan nasional

    dan daerah dengan adanya kegiatan " kegiatan industri baik dari skala ke#il,

    menengah dan besar! $ntuk mewujudkan Industri asional yang kuat , maka

    perlu didukung oleh pengembangan industri%industri di daerah yang maju dan

    berkembang, dengan berbasis dari potensi%potensi lokal daerah yang strategissesuai dengan karakteristik dan kemampuan daerah dalam menghasilkan suatu

    industri unggulan!

    Produk%produk unggulan daerah menjadi salah satu keragaman produk

    nasional yang menjadi tumpuan daya saing daerah dalam upaya peningkatan

    ekonomi daerah! Produk unggulan banyak didasarkan dari ketersediaan bahan

    baku yang tersedia dalam jumlah yang besar (mampu bertahan dalam puluhan

    tahun), kemampuan sumber daya manusia pelaku industri daerah yang terlatih,

    PT RENSA KERTA MUKTI

  • 8/19/2019 4. Tanggapan Dan Saran

    3/15

    Kajian Pengembangan Kompetensi Inti Industri Kab/Kotadi Wilayah III (Koridor Maluku, Papua)

    IV-.

    penguasaan teknologi pengolahan proses yang dimiliki &'M daerah tersebut,

    dan dukungan inrastruktur industrinya!

    Berdasarkan dokumen Kementerian Perindustrian pada ahun *++

    menunjukkan sudah dilakukan *+ Kabupaten/Kota sejak ahun *++-%*++,

    dimana khususnya wilayah Maluku dan Papua sudah dilakukan di kab/kota .

    a) Kab! almahera, Kota ernate, Kab!almahera &elatan, Kab!almahera ,

    Kota idore, Kab!&eram Barat, Kota 0mbon, Kab!Maluku enggara,

    Kab!Buru, Kab! Maluku engah, (Wilayah Maluku)!

    b) Kab!&orong, Kab!1aja 2mpat, Kab!Manokwari, Kab!3akak, Kota &orong

    (Wilayah Papua dan Papua Barat)

    'alam perkembangannya proses penyusunan kompetensi inti industri

    daerah ini dilakukan untuk melengkapi beberapa kabupaten yang telah dikaji!

    Pendekatan pembangunan industri terdapat * pendekatan yaitu .

    pendekatan top down yaitu . menga#u kepada roadmap industri nasional

    terdapat 4* Industri yang akan dikembangkan yang sudah ditetapkan oleh

    pemerintah pusat! &edangkan pendekatan bottom up, didasarkan kepada produk

    unggulan daerah dengan kompetensi inti industri nya! 'alam pekerjaan ini

    dilakukan melalui pendekatan bottom up dengan melakukan kajian produk

    unggulan daerah yang menjadi champion industrinya!

    Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian 1I omor. 5+/M%

    I'/P21/+/*++6 , bahwa 7ingkup pengembangan industri unggulan Pro8insi

    Papua terdiri atas 4 (tiga) industri unggulan, yaitu .

    a! Industri Pengolahan Kakao menjadi #oklat bubuk, pasta, li9uor,kue,

    industri makanan dari #oklat dan kembang gula!

    b! Industri Pengolahan Kopi menjadi kopi bubuk!

    #! Industri Pengolahan $bi :alar/ Batatas menjadi tepung batatas,biskuit,

    mie instant dan makanan ringan (snack food)!

    'alam perkembangannya produk unggulan daerah akan selalu berubah

    sesuai dengan permintaan pasar, perkembangan pengolahan sumber daya alam

    PT RENSA KERTA MUKTI

  • 8/19/2019 4. Tanggapan Dan Saran

    4/15

    Kajian Pengembangan Kompetensi Inti Industri Kab/Kotadi Wilayah III (Koridor Maluku, Papua)

    IV-

    daerah, aktor eksternal dengan in8estasi asing yang mendorong pertumbuhan

    ekonomi, dan perluasan potensi produk unggulan!

    Koridor 2konomi Papua " Kepulauan Maluku terdiri dari Pro8insi Papua,

    Pro8insi Papua Barat, Pro8insi Maluku dan Pro8insi Maluku $tara! &esuai dengan

    tema pembangunannya, Koridor 2konomi Papua " Kepulauan Maluku merupakan

    pusat pengembangan pangan, perikanan, energi, dan pertambangan nasional!

    &e#ara umum, Koridor 2konomi Papua " Kepulauan Maluku! Maluku memiliki

    potensi sumber daya alam yang melimpah, namun di sisi lain terdapat beberapa

    masalah yang harus menjadi perhatian dalam upaya mendorong perekonomian

    di koridor ini, antara lain.

    a! 7aju pertumbuhan P'1B di Koridor 2konomi Papua " Kepulauan Malukudari tahun *++- " *++6, tergolong relati tinggi, yakni sebesar ; persen,

    namun besaran P'1B tersebut relati ke#il dibanding dengan koridor

    lainnya!

    b! 'isparitas yang besar terjadi di antara kabupaten di Papua! &ebagai

    #ontoh, P'1B per kapita Kabupaten Mimika adalah sebesar I'1 *5+ juta,

    sementara kabupaten lainnya berada di bawah rata%rata P'B per kapita

    nasional (I'1 *5,*- juta)<

    #! In8estasi yang rendah di Papua disebabkan oleh tingginya risiko

    berusaha dan tingkat kepastian usaha yang rendah<

    d! Produkti8itas sektor pertanian belum optimal yang salah satunya

    disebabkan oleh keterbatasan sarana pengairan<

    e! Keterbatasan inrastruktur untuk mendukung pembangunan ekonomi<

    ! :umlah penduduk yang sangat rendah dengan mobilitas tinggi

    memberikan tantangan khusus dalam pembuatan program

    pembangunan di Papua! Kepadatan populasi Papua adalah *,- jiwa/km*,

     jauh lebih rendah dari rata%rata kepadatan populasi nasional (*5

     jiwa/km*)!

    Berdasarkan o8er8iew MP42I untuk Koridor Maluku dan Papua, maka

    produk unggulan ini akan terdapat didalam sektor perikanan (ikan tuna, dan lain%

    lain), dan perkebunan (Kakao, Kelapa &awit)

    PT RENSA KERTA MUKTI

  • 8/19/2019 4. Tanggapan Dan Saran

    5/15

    Kajian Pengembangan Kompetensi Inti Industri Kab/Kotadi Wilayah III (Koridor Maluku, Papua)

    IV-4

    411. P"#$%$#$& T"'%$$ M$*"'0 K$0$& KIID

    'iahami bahwa materi kajian Kompetensi Inti Industri 'aerah

    merupakan salah bentuk yang mengikuri standar berdasarkan beberapa konsep

    beberapa pakar dalam kompetensi inti industri yaitu .

    G$#2$' 41 K3&" P"&"#5$& K3#"*"&0 I&*0

     erdapat dua pendekatan yang menemukan konsep kompetensi inti

    industri daerah yaitu Model Persaingan dengan konsep keunggulan bersaingdengan studi empiris beberapa kasus mengenai pembangunan industri daerah,

    mengumpul kepada Knowledge Management   dari 'aerah sebagai pusat

    kompetensi inti yang menjadi kekuatan industri daerah!

    PT RENSA KERTA MUKTI

  • 8/19/2019 4. Tanggapan Dan Saran

    6/15

    Kajian Pengembangan Kompetensi Inti Industri Kab/Kotadi Wilayah III (Koridor Maluku, Papua)

    IV-6

    G$#2$' 4. K3&" P"&"$*$& T"3'0*0

    0da tiga teori utama yang mendasari pengembangan konsep kompetensi

    inti industri ini yaitu konsep Prahalad = ammel (665) , :a8idan (66>) dan

    Walsh = 7inton (*++) dan Martani (*+++), dimana pada prinsip dari semua teori

    menunjukkan bahwa kompetensi inti adalah kemampuan yang dimiliki oleh suatu

    system industri produk unggulan bernilai lebih dalam peningkatan daya saing

    bersiat unik,sulit ditiru! 'alam kajian ini perlu didapatkan kompetensi inti

    industri daerah yang tepat disetiap produk unggulan didaerah kab/kota kajian!

    Materi Penyusunan Kompetensi Inti Industri 'aerah meliputi .

    $ G$#2$'$& U#5# D$"'$%

    Difahami oleh konsultan sebagai dasar umum pengenalan kondisi ?sik,

    ekonomi, industri, kependudukan dan keuangan daerah! Pro?l umum

    daerah sangat diperlukan untuk analisis awal bagi konsultan mengenai

    indikator%indikator ekonomi dan industri!

    2 P"&"#2$&$& K3#30*0 U&5+$&

    Difahami oleh konsultan  bahwa ini adalah sebagai tahapan awal

    penyusunan kompetensi inti industri daerah, dalam penentuan produk

    unggulan ini diperlukan beberapa kriteria yang tepat untuk

    PT RENSA KERTA MUKTI

  • 8/19/2019 4. Tanggapan Dan Saran

    7/15

    Kajian Pengembangan Kompetensi Inti Industri Kab/Kotadi Wilayah III (Koridor Maluku, Papua)

    IV-7

    penentuannya! Kriteria tersebut adalah . ) Ketersediaan Bahan Baku,

    bahwa produk unggulan harus mempunyai ke#ukupan bahan baku

    yang memadai untuk proses industri yang berskala menengah dan

    besar *) ingkat Permintaan Pasar, bahwa produk unggulan

    mempunyai akses pasar yang mendukung dengan adanya permintaan

    pasar, apalagi permintaan ekspor 4) 'ukungan Pemerintah, bahwa

    pemerintah mendukung dalam bentuk regulasi dan peraturan daerah,

    pembinaan dan pendampingannya 5) Budaya Masyarakat, bahwa

    produk unggulan didukung oleh mayoritas masyarakat mendukung

    sebagai pelaku industrinya , didasarkan kepada unsur budaya lokal @)

    ilai ambah 2konomi , mempunyai dampak yang besar terhadap

    peningkatan pendapatan masyarakat, peningkatan pendapatan asli

    daerah, penyerapan tenaga kerja -) 7ingkungan Aeogra?snya,

    mendukung bukan kawasan ben#ana, bukan kawasan lindung, dan

    se#ara tataruang kegiatan industri ini tidak konik dengan kepentingan

    lainnya!

    8 P"&"&*5$& K3#"*"&0 I&*0 I&5*'0 D$"'$%

    Dipahami oleh konsultan pada tahapan berikutnya adalah menentukan

    kompetensi inti industri sebagai kelanjutan setelah ditentukannya

    produk unggulan dengan tahapan dibawah ini .

    G$#2$' 4 P"&"&*5$& K3#"*"&0 I&*0

    Berdasarkan gambar diatas pada akhirnya akan ditentukan satu produk

    unggulan dari sekian produk unggulan dengan melalui proses penilaian

    atas kriteria%kriteria yang ditetapkan , kemudian digodok melalui 3A'

    PT RENSA KERTA MUKTI

  • 8/19/2019 4. Tanggapan Dan Saran

    8/15

    Kajian Pengembangan Kompetensi Inti Industri Kab/Kotadi Wilayah III (Koridor Maluku, Papua)

    IV-9

    dengan stakeholder daerah agar hasilnya dapat diterima oleh daerah ,

    dilanjutkan penentuan rantai nilai industri dari produk unggulan

    dengan model analisis 8alue #hain Porter, dari rantai nilai ini akan

    dilihat kompetensi%kompetensi yang mempunyai nilai lebih menjadi

    beberapa kompetensi utama yang strategis!

    P"&55&$& P"*$ P$&5$& K3#"*"&0 I&*0 I&5*'0

    Dipahami oleh konsultan dalam penyusunan peta panduan kompetensi

    inti industri, adalah pedoman operasional aparatur pemerintah daerah

    kabupaten/kota dalam rangka menunjang se#ara komplementer dan

    sinergik untuk suksesnya pelaksanaan program pengembangan

    kompeten inti industri daerah, pedoman pengembangan KII' bagipelaku industri baik pengusaha maupun industri terkait, pedoman

    koordinasi peren#anaan kegiatan antar sektor , antar instansi di pusat

    dan daerah, dan sebagai inormasi untuk menggalan dukungan sosial

    politis maupun #ontrol sosial terhadap pelaksanaan kebijakan

    pengembangan KII' guna mendiring partisipasi masyarakat luas untuk

    berkontribusi se#ara langsung dalam kegiatan pembangunan industri!

    7ebih jelas dan detai proses penetapan peta panduan pengembangan

    KII' dapat diliha pada gambar dibawah ini .

    G$#2$' 44 P"&"&*5$& K3#"*"&0 I&*0

    " M$*"'0 P"&55&$& D'$;* P"'$*5'$& M"&*"'0 :

    PT RENSA KERTA MUKTI

  • 8/19/2019 4. Tanggapan Dan Saran

    9/15

    Kajian Pengembangan Kompetensi Inti Industri Kab/Kotadi Wilayah III (Koridor Maluku, Papua)

    IV-<

    'ipahami oleh konsultan bahwa output akhir dari pekerjaan ini adalah

    penyusunan drat Peraturan Menteri Perindustrian mengenai ren#ana

    dan tindakan pelaksanaan kompetensi inti industri daerah sebagai

    pedoman bagi pusat, daerah, pelaku industri dan sektor lainnya yang

    terkait!

    T$2"+ 41 T$2"+ R"&8$&$ A0 P"+$$&$$& K3#"*"&0 I&*0

    I&5*'0 D$"'$%

    NO

    REN!ANA AKSI.=14

    .=16

    .=17

    .=19

    .=1<

    INSTANSIT$'"*O5*5*

    A PUSAT

    a!

    b!

    *

    a!

    b!

    #!

    B DAERAH

    *

    a!

    b!

    #!

    5

    a!

    PT RENSA KERTA MUKTI

  • 8/19/2019 4. Tanggapan Dan Saran

    10/15

    Kajian Pengembangan Kompetensi Inti Industri Kab/Kotadi Wilayah III (Koridor Maluku, Papua)

    IV->

    NO

    REN!ANA AKSI.=14

    .=16

    .=17

    .=19

    .=1<

    INSTANSIT$'"*O5*5*

    b!

    !PELAKUINDUSTRI/PENGUSAHA

    DDUKUNGANSEKTOR LAIN

    411P"#$%$#$& T"'%$$ T$%$$& D$& W$*5 P"+$$&$$&

    P""'$$&

    'ipahami oleh konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan penyusunan KII'

    ini sebagai proses yang harus memenuhi standar dasar pelaksanaan pekerjaan,

    yang mengakomodasi aspirasi daerah untuk mengembangkan kompetensi inti

    industrinya dengan adanya 3okus Aroup 'is##ussion dengan stakeholder

    menyepakati produk%produk unggulan daerah! 'engan rentang pelaksanaan

    waktu - bulan , konsultan memahami bahwa kegiatan ini pada akhir tahun akan

    direalisasikan menjadi 'rat Peraturan Menteri Perindustrian untuk dijadikan

    pedoman tahun berikutnya,

    41. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA A!UAN

    KERJA

    41.1 T$&$$& T"'%$$ L$*$' B"+$$&

    Menanggapi mengenai latar belakang dalam Kerangka 0#uan Kerja,

    bahwa pembangunan industri menjadi salah satu penggerak pertumbuhan

    ekonomi Indonesia yang lebih memberdayakan masyarakat, berbeda dengan

    pertambangan yang sangat padat modal dan rentan dengan kepentingan politik

    asing yang ingin menguasai asset sumber daya alam Indonesia! etapi

    PT RENSA KERTA MUKTI

  • 8/19/2019 4. Tanggapan Dan Saran

    11/15

    Kajian Pengembangan Kompetensi Inti Industri Kab/Kotadi Wilayah III (Koridor Maluku, Papua)

    IV-1=

    bahwasanya perlu dipertimbangkan lagi konsep pengembangan industri nasional

    tidak lagi menekankan kepada in8estasi asing sebagai penggeraknya, sudah

    mengarah kepada pemberdayaan masyarakat daerah dengan pendekatan

    bottom up melalui KII' ini!

    Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang meningkat menjadi semu, karena

    pertumbuhan lebih banyak didorong adanya in8estasi se#ara massi dari ?hak

    asing dengan membangun industri perakitan, industri pertambangan, yang

    menimbulkan eCe#t ekonomi yang tinggi , tetapi mun#ul bahwa tingkat

    pemerataan pembangunan, rendah $MP, keberlanjutan daya saing IKM " IKM

    didaerah yang masih kembang kempis, kekurangan modal dan akses pemasaran!

    Perekonomian nasional memiliki berbagai permasalahan dalam kaitannya

    dengan sektor industri dan perdagangan.

    ! Industri nasional selama ini lebih menekankan pada industri berskala luas

    dan industri teknologi tinggi! 0danya strategi ini mengakibatkan

    berkembangnya industri yang berbasis impor! Industri%industri tersebut

    sering terpukul oleh depresiasi mata uang rupiah yang tajam,

    *! Penyebaran industri belum merata karena masih terkonsentrasi di Pulau

     :awa! Industri yang hanya terkonsentrasi pada satu kawasan ini tentulahtidak sejalan dengan kondisi geogra?s Indonesia yang menyebut dirinya

    sebagai negara kepulauan!

    4! 7emahnya kegiatan ekspor Indonesia yang tergantung pada kandungan

    impor bahan baku yang tinggi, juga masih tingginya tingkat suku bunga

    pinjaman bank di Indonesia, apalgi belum sepenuhnya Indonesia diterima

    di pasar internasional

    5! Komposisi komoditi ekspor Indonesia pada umumnya bukan merupakan

    komoditi yang berdaya saing, melainkan karena berkaitan dengan

    tersedianya sumber daya alam % seperti hasil perikanan, kopi, karet, dan

    kayu! tersedianya tenaga kerja yang murah " seperti pada industri tekstil,

    alas kaki, dan barang elektronik

    @! Komoditi primer yang merupakan andalan ekspor Indonesia pada

    umumnya dalam bentuk bahan mentah sehingga nilai tambah yang

    diperoleh sangat ke#il! Misalnya Indonesia mengekspor kayu dalam

    PT RENSA KERTA MUKTI

  • 8/19/2019 4. Tanggapan Dan Saran

    12/15

    Kajian Pengembangan Kompetensi Inti Industri Kab/Kotadi Wilayah III (Koridor Maluku, Papua)

    IV-11

    bentuk gelondongan, yang kemudian diimpor lagi dalam bentuk mebel

    karena terbatasnya penguasaan desain dan teknologi!

    -! Masih relati rendahnya kualitas sumber daya manusia! al ini sangat

    dipengaruhi oleh sistem pendidikan ormal dan pola pelaksanaan

    pelatihan yang #ebderung masih bersiat umum dan kurang berorientasi

    pada perkembangan kebutuhan dunia usaha! &elain itu, rendahnya

    kualitas sumber daya manusia akibat dari pola penyerapan tenaga kerja

    di masa lalu yang masih mementingkan pada jumlah tenaga manusia

    yang terserap! ketimbang kualitas tenaga manusianya!

    G$#2$' 46 P0'$#0$ S*'5*5' I&5*'0

    Berdasarkan dari gambar tersebut menunjukkan bahwa struktur industri

    di Indonesia masih Dligopoli oleh beberapa perusahaan konglomerat! 'engan

    adanya program penyusunan KII' yang berbasis pendekatan bottom up

    diharapkan menjadi solusi pemberdayaan masyarakat daerah, sehingga

    meningkatkan IKM pangsa pasar struktur industri nasional kedepan!

    41.. T$&$$& T"'%$$ M$*"'0 K$0$& KIID

    Menanggapi bahwa materi kajian Kompetensi Inti Industri 'aerah adalah

    sesuatu yang mempunyai misi yang baik dan bermutu, dimana untuk

    meningkatkan kemampuan daerah yang meliputi sumber daya manusia,

    teknologi, dan inrastruktur pendukung! Konsultan mempunyai gagasan dan ide

    dalam materi kajian ini adalah.

    PT RENSA KERTA MUKTI

  • 8/19/2019 4. Tanggapan Dan Saran

    13/15

    Kajian Pengembangan Kompetensi Inti Industri Kab/Kotadi Wilayah III (Koridor Maluku, Papua)

    IV-1.

    ) Perlunya pendalaman struktur industry didaerah, karena tidak menutup

    kemungkinan peranan in8estor asing yang mendominasi ekonomi daerah

    menjadi salah satu hambatan dalam pelaksanaan KII' ini!

    *) Konstelasi politik dan kebijakan pemerintah daerah terkait adanya

    penanaman modal asing didaerah, yang dimana akan menimbulkan

    konik dengan pengembangan industry ke#il menengah daerah!

    4) 0danya re8iew Eonasi tata ruang didaerah, untuk melihat tingkat

    dukungan kewilayahan terhadap pengembangan KII' !

    Materi Penyusunan Kompetensi Inti Industri 'aerah meliputi .

    I G$#2$'$& U#5# D$"'$%

    Menanggapi kebutuhan pro?l daerah ini sebagai dasar awal dalam analisis

    se#ara umum, tetapi kadang terdapat data%data yang masih belum akurat,

    dan update tahun terbaru menjadi salah satu hal yang perlu didapatkan untuk

    data ini! Kebutuhan gambaran umum daerah ini konsultan mempunyai

    gagasan dan ide adalah melengkapi dengan buku lain pendukung seperti .

    P'1B dalam angka, 'okumen 11W, 1P:M', 1enstra 'inas sektor terkait!

    II P"&"#2$&$& K3#30*0 U&5+$&

    Menanggapi pengembangan komoditi unggulan ini adalah ini bagian awal

    yang penting dalam penyusunan KII', tetapi dalam penentuan ini sering

    adanya konik kepentingan dalam 3A' dengan stakeholder didaerah, karena

    berkaitan dengan keberlangsungan industry yang sudah ada saat ini!

    Konsultan mempunyai gagasan dan ide adalah dengan menyusun suatu

    kriteria dan indikator yang tepat, sehingga akan memberikan pengertian da

    menggiring ?hak stakeholder untuk menyepakati produk%produk unggulan,

    selain data sekunder yang didapat dari Bappeda maupuan 'isperindag!

    III P"&"&*5$& K3#"*"&0 I&*0 I&5*'0 D$"'$%

    Menanggapi penentuan KII' ini adalah merupakan breakdown dari produk

    unggulan terpilih menjadi suatu ranta nilai industrinya! 'engan penguraian ini

    akan terlihat kompetensi%kompetensi yang dibutuhkan untuk membangun alur

    industry tersebut!

    PT RENSA KERTA MUKTI

  • 8/19/2019 4. Tanggapan Dan Saran

    14/15

    Kajian Pengembangan Kompetensi Inti Industri Kab/Kotadi Wilayah III (Koridor Maluku, Papua)

    IV-1

    G$#2$' 47 R$&*$0 N0+$0 I&5*'0

    Maka dari setiap rantai nilai industri, dapat disusun kompetensi yang

    dibutuhkan seperti #ontoh .

    ! 0spek uman 1esour#e . Kemampuan melakukan pengelasan oleh

    Pekerja

    *! 0spek eknologi . Kemampuan mengubah komposisi kimia

    4! 0spek Pemasaran . Kemampuan melakukan promosi produk

    5! 0spek Inrastruktur . Kemampuan daya tahan jalan terhadap ru#k

    muatan diatas *+ on

    @! 0spek Produksi . Kemampuan melakukan proses pen#etakan yang

    presisi!

    -! 0spek ser8i#e . Kemampuan komunikasi dengan pelanggan dalam

    layanan online

    Bahwa dalam hasil pelaksanaan penentuan kompetensi inti industry ini

    terdapat * (dua) kompetensi yaitu . a! Kompetensi yang dibutuhkan b!

    Kompetensi yang dikuasai saat ini , dengan melakukan 0nalisi A0P, akan

    terlihat apakah kondisi kompetensi saat ini sudah men#apai standar minimum

    kompetensi yang dibutuhkan atau belum, maka hasil inilah yang dimenjadi

    dasar peta penduan pengembangan KII'! Maka dari itu konsultan mempunyai

    gagasan dan ide adalah dengan menambahkan beberapa analisis perhitungan

    dan pembobotan untuk menilai gap kompetensi didaerah, dengan pendekatan

    PT RENSA KERTA MUKTI

  • 8/19/2019 4. Tanggapan Dan Saran

    15/15

    Kajian Pengembangan Kompetensi Inti Industri Kab/Kotadi Wilayah III (Koridor Maluku, Papua)

    IV-14

    kualitati dan kuantitati bila memungkinkan data "data pengukurannya

    didapat!

    IV P"&55&$& P"*$ P$&5$& K3#"*"&0 I&*0 I&5*'0

    Menanggapi penyusunan Peta Panduan KII' ini adalah merupakan pedoman

    bagi para pelaku stakeholder yang terkait dengan pengembangan KII', tetapi

    perlu diperjelas mengenai tingkat koordinasi antar stakeholder yang strategis

    yang mempunyai pengambilan keputusan terhadap pengembangan

    KII'!Konsultan mempunyai gagasan dan ide adalah menyusun model

    kelembagaan pengembangan KII' di daerah, dengan tupoksi dan peranannya

    terhadap dukungannya dalam peningkatan daya saing industry daerah!

    4.1 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP FASILITAS

    PENDUKUNG DARI PPK 

    'alam K0K tidak dijabarkan jenis dan ma#am asilitas pendukung yang

    diberikan PPK dalam melaksanakan pekerjaan! etapi dalam hal ini konsultanmemberikan masukan bahwa untuk melakukan pekerjaan ini diperlukan

    dukungan data%data dari kementerian perindustrian! 'ukungan data yang akurat

    sangat diperlukan untuk dapat memberikan hasil pekerjaan optimal dan sesuai

    dengan yang diharapkan!

    &elain dukungan data diperlukan juga dukungan berupa kemudahan

    dalam hal administrasi untuk membantu dalam pekerjaan dilapangan baik untuk

    melakukan sur8ey lapangan, rapat koordinasi, maupun dalam melakukan 3A'dan rapat%rapat teknis lainnya di daerah!

    PT RENSA KERTA MUKTI