4. rancangan perbaikan 4.1 tata letak gudang · kolom satu pada gudang c digunakan untuk...

35
14 Universitas Kristen Petra 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang Gudang di PT. Bondi Syad Mulia ini memiliki fungsi dasar sebagai tempat penyimpanan barang. Barang yang disimpan merupakan bahan baku produksi, barang pembantu produksi, peralatan, barang setengah jadi, dan barang jadi. Pembagian peletakan barang dapat dilihat di Layout keseluruhan gudang pada Gambar 4.1 Layout Gudang Keseluruhan. Gambar 4.1 Layout Gudang Keseluruhan

Upload: others

Post on 20-Nov-2020

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

14 Universitas Kristen Petra

4. RANCANGAN PERBAIKAN

4.1 Tata Letak Gudang

Gudang di PT. Bondi Syad Mulia ini memiliki fungsi dasar sebagai

tempat penyimpanan barang. Barang yang disimpan merupakan bahan baku

produksi, barang pembantu produksi, peralatan, barang setengah jadi, dan barang

jadi. Pembagian peletakan barang dapat dilihat di Layout keseluruhan gudang

pada Gambar 4.1 Layout Gudang Keseluruhan.

Gambar 4.1 Layout Gudang Keseluruhan

Page 2: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

15 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.1 Tabel Keterangan Layout Gudang Keseluruhan

Tabel Keterangan Lokasi Gudang Keseluruhan

Ket Nama

A Gudang A

B Gudang B

C Gudang C

D Gudang D

E Gudang Bahan Baku dan Peralatan

F Tempat penyimpanan Limbah Zinc ash, Zinc Dros, oli, sarung

tangan, lampu, dan majun bekas

G Kawat Tali

H Thinner dan Cat

I Elpiji

J Zinc Ingot

K Keboclean, Hegaflux, Zinc Chloride

L Barang Putih

M Barang Hitam

N Produksi

O Timbang

P Sampah kawat tali

Q Tempat Sampah

R Tempat Bongkar

S Tempat Muat

Gudang di PT. Bondi Syad Mulia dibagi dalam beberapa bagian, antara

lain:

Gudang A

Pada gudang A ini terdapat sembilan kolom dimana pada tiap kolom gudang

terdapat kegunaannya masing-masing. Yang pertama kolom satu digunakan

untuk area muat dan penyimpanan barang putih, kolom dua sampai lima

digunakan untuk penyimpanan barang putih. Area finishing dan pencelupan air

terletak pada kolom enam sampai tujuh. Pada kolom delapan dipakai untuk

area muat khusus pagar dan tiang, sedangkan kolom sembilan berguna untuk

penyimpanan barang putih yang berupa pagar dan tiang. Gudang A ini juga

digunakan untuk penyimpanan sebagian bahan pendukung produksi.

Page 3: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

16 Universitas Kristen Petra

Gudang B

Sama seperti gudang A, di gudang B ini terdapat sembilan kolom dengan

kegunaan yang berbeda. Pada kolom satu digunakan untuk proses

pembongkaran barang hitam, sedangkan pada kolom dua sampai empat

digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan produksi. Kolom

dengna nomor kecil pada kolom dua sampai empat digunakan untuk

penyimpanan barang hitam kecil, semakin besar nomor kolom digunakan untuk

penyimpanan dan persiapan barang hitam yang berukuran besar dan panjang.

Selanjutnya pada kolom enam sampai tujuh digunakan untuk area pencelupan

galvanis dan yang terakhir kolom delapan sampai sembilan digunakan untuk

finishing, penyimpanan bahan baku, penyimpanan barang putih skyfolding dan

zinc ingot. Gudang B ini juga digunakan untuk penyimpanan sebagian bahan

pendukung produksi maupun bahan baku.

Gudang C

Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan

persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua digunakan

untuk area penyimpanan barang hitam dan persiapan. Pada kolom tiga sampai

tujuh digunakan untuk proses pencelupan barang hitam ke dalam bak HCL

sampai pengeringan.

Gudang D (luar)

Gudang D digunakan untuk menyimpan barang putih yang dapat disimpan area

luar dan sebagai area penimbangan truk serta jalan masuk truk ke area bongkar

muat.

Gudang Bahan baku dan peralatan.

Gudang untuk penyimpanan keperluan dari pekerja divisi mekanik, produksi,

gudang dan sebagian bahan baku galvanis serta digunakan untuk penyimpanan

arsip perusahaan. Pada proses pengambilan beberapa barang ada yang

membutuhkan bantuan dari forklift. Berikut layout beserta keterangan layout

gudang bahan baku dan peralatan dapat dilihat pada Gambar 4.2 Layout

Gudang Bahan Baku dan Peralatan dan Tabel 4.2 Tabel Keterangan Layout

Gudang Bahan Baku dan Peralatan.

Page 4: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

17 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.2 Layout Gudang Bahan Baku dan Peralatan.

Tabel 4.2 Tabel Keterangan Layout Gudang Bahan Baku dan Peralatan

Tabel Keterangan Layout Gudang Alat Bondi

No Nama Ukuran (P x L)(cm) Sarana

Pengambilan

1 Lemari 1 110 x 38 Operator

2 Lemari 2 201 x 38 Operator

3 Lemari 3 118 x 61 Operator

4 Lemari 4 118 x 61 Operator

5 Lemari 5 95 x 50 Operator

6 Kompor 124 x 75 Forklift

7 Lemari 6 dan 7 244 x 44 Operator

8 Lemari 8 dan 9 244 x 44 Operator

9 Rak B 180 x 61 Operator

10 Rak C 180 x 61 Operator

11 Rak D 180 x 61 Operator

12 Rak E 200 x 64 Operator

13 Rak F 300 x 50 Operator

14 Rak G 300 x 50 Operator

15 Rak H 198 x 39 Operator

16 Rak I 180 x 60 Forklift, Operator

17 Majun 100 x 100 Operator

Page 5: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

18 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.2 Tabel Keterangan Layout Gudang Bahan Baku dan Peralatan (lanjutan)

Tabel Keterangan Lokasi Gudang Alat Bondi

No Nama Ukuran (P x L)(cm) Sarana

Pengambilan

18 Sodium

Bicromate 120 x 100 Forklift, Operator

19 Fiberfrax 400 x 70 Operator

20 Zinc Ingot 300 x 200 Forklift

21 Ezda 100 x 60 Forklift

22 Amonium

Chloride 100 x 100 Forklift, Operator

23 Plat Roll 100 x 100 Forklift, Operator

24 Mesin Trafo 100 x 100 Forklift

25 Rapia, terpal, dll 100 x 100 Operator

26 Meja Ketik 120 x 70 -

27 Meja Ati - -

28 Meja Ria 95 x 61 -

29 Meja Pa Agus 146 x 61 -

30 Meja Hendrik 171 x 61 -

31 Rak A 200 x 31 -

P1 Pintu Keluar 1 - -

P2 Pintu Keluar 2 - -

4.2 Proses yang terjadi dalam Gudang PT. Bondi Syad Mulia

Barang yang ada di gudang PT. Bondi Syad Mulia dibagi dalam beberapa

klasifikasi, yaitu:

Bahan Baku (Raw Material)

Bahan baku merupakan material yang digunakan untuk proses galvanis besi.

Material yang digunakan untuk proses galvanis besi adalah zinc ingot.

Work in process storage (Finish parts storage)

Barang work in process merupakan barang dari konsumen yang akan

digalvanis. Barang yang akan masuk dalam proses galvanis adalah berbagai

macam tipe besi seperti besi siku, besi UNP, besi CNP, plat, klem, tiang, pagar,

pipa, gratting, tray, ladder, besi h beam, dan sebagainya.

Page 6: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

19 Universitas Kristen Petra

Barang Pembantu

Barang pembantu ini adalah barang yang digunakan sebagai penunjang proses

produksi. Jumlah dan jenis dari barang penunjang proses produksi ini cukup

banyak. Barang pembantu yang ada di PT. Bondi Syad Mulia adalah HCL,

prime zinc, thinner, amonium chloride, sodiumbicromate, hegaflux, dan

keboclean.

Finished Good

Finished Good yang ada di PT. Bondi Syad Mulia merupakan barang yang

sudah digalvanis dan siap diambil oleh konsumen. Jenis barang yang selesai di

galvanis sama seperti barang awal yang dikirimkan oleh konsumen.

Tools (Peralatan)

Peralatan yang terdapat di PT. Bondi Syad Mulia ini merupakan peralatan yang

digunakan untuk proses galvanis, peralatan kebutuhan perusahaan, peralatan

pekerja, dan peralatan untuk maintenance mesin.

Proses yang terjadi di dalam gudang PT. Bondi Syad Mulia ini adalah

penerimaan barang, penyimpanan barang, pengeluaran barang untuk keperluan

perusahaan, dan pengiriman barang.

4.2.1 Penerimaan (Receiving)

Pada proses penerimaan barang ke dalam gudang di PT. Bondi Syad

Mulia ini ada dua. Yang pertama adalah alur kedatangan barang work in process,

Alur kedatangan work in process adalah alur masuk dimana proses yang terjadi

adalah penerimaan barang hitam konsumen yang akan digalvanis. Alur yang

kedua adalah alur kedatangan bahan baku, barang pembantu, dan tools. Flow

process penerimaan barang hitam konsumen yang akan di galvanis ke Gudang

PT. Bondi Syad Mulia dapat dilihat pada Gambar 4.3 Flowchart Penerimaan

Barang Hitam Konsumen yang akan digalvanis.

Page 7: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

20 Universitas Kristen Petra

Start

Pendaftaran Antrian

Konsumen Di pos Satpam

Penimbangan 1

Pendaftaran di Kasir WO

Pembongkaran Barang

Penimbangan 2

Pengambilan Bukti Penerimaan Barang

End

Pendaftaran Barang Konsumen di Bagian

Marketing

Gambar 4.3 Flowchart Penerimaan Barang Hitam Konsumen yang akan

digalvanis.

Pada Gambar 4.3 Flowchart Pengiriman Barang dari Konsumen yang

akan digalvanis terdapat beberapa tahapan. Tahapan tersebut akan dijelaskan

sebagai berikut:

Pendaftaran barang konsumen di bagian marketing

Konsumen yang belum memiliki surat jalan datang ke bagian marketing untuk

mendaftarkan dan memberikan info barang yang akan digalvanis.

Page 8: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

21 Universitas Kristen Petra

Pendaftaran Antrian Konsumen di Pos Satpam

Konsumen yang telah membawa surat jalan melakukan pendaftaran di area pos

satpam untuk mendapatkan urutan antrian. Nama konsumen yang datang akan

dicatat dan diurutkan sesuai dengan urutan kedatangan dari konsumen.

Selanjutnya konsumen tinggal menunggu izin dari satpam untuk masuk ke area

penimbangan.

Pendaftaran di Kasir WO

Konsumen yang telah melakukan pendaftaran di pos satpam selanjutnya

menuju ke Kasir WO untuk mengurus administrasi dan mendaftarkan barang

yang akan dikirim. Surat jalan konsumen akan diberi nomor WO. Satpam akan

mendapat konfirmasi dari Kasir WO untuk mengizinkan konsumen masuk ke

area timbangan

Penimbangan 1

Kendaraan konsumen akan ditimbang setelah mendapat izin masuk dari satpam

sesuai urutan dari kedatangan konsumen. Pada area timbangan ini , kendaraan

konsumen akan ditimbang untuk mengetahui berat awal kendaraan saat

membawa barang. Konsumen tinggal menunggu konfirmasi dari satpam untuk

dapat melakukan pembongkaran.

Pembongkaran

Pembongkaran barang konsumen akan dilakukan setelah konsumen mendapat

konfirmasi dari satpam. Pada proses pembongkaran ini pekerja area bongkar

akan membongkar barang dari kendaraan konsumen, barang konsumen akan

dicek kembali kesesuaiannya dengan surat jalan untuk mengetahui jumlah dan

tipe barang konsumen sudah tepat. Pekerja bongkar akan mencatat nomor WO

dan nama konsumen pada barang konsumen dan tabel kolom peletakan barang

sehingga dapat dengan mudah mengetahui lokasi barang. Berikut waktu

bongkar material dapat dilihat pada Gambar 4.4 Grafik Waktu Bongkar

Page 9: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

22 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.4 Grafik Waktu Bongkar

Pada saat studi lapangan dilakukan perusahaan memberikan indikasi

bahwa pekerja di bagian bongkar kinerjanya lambat, sehingga dilakukan

penghitungan waktu pekerja saat melakukan pembongkaran barang yang

disesuaikan dengan batas waktu pembongkaran barang dari perusahaan. Batas

Waktu pembongkaran kendaraan tipe A sebesar 30 menit, tipe B 60 menit, dan

tipe C 90 menit. Berdasarkan hasil grafik waktu pembongkaran dapat dilihat

bahwa kinerja pekerja pembongkaran sudah baik karena banyak data yang

tidak melebihi batas waktu bongkar yang ditentukan oleh perusahaan. Terdapat

1 data kendaraan tipe B yang melebihi batas waktu muat perusahaan pada

grafik dengan waktu bongkar 70 menit dan beberapa data yang mendekati

batas. Masalah ini disebabkan karena terkadang terjadi kerusakan pada crane

yang digunakan untuk membongkar barang.

Penimbangan 2

Penimbangan ke2 akan dilakukan setelah pembongkaran selesai dilakukan.

Konsumen akan menunggu konformasi dari satpam untuk melakukan

penimbangan yang ke2. Pada proses penimbangan ke2 ini dilakukan untuk

mengetahui berat bersih barang yang dikirim dengan mengurangi berat awal

yang didapat pada penimbangan pertama dengan berat kosong dari kendaraan.

Page 10: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

23 Universitas Kristen Petra

Pengambilan BPB

Staff gudang akan mencatat barang yang ada pada surat jalan konsumen dan

berat barang yang didapat dari bagian timbangan pada bukti penerimaan

barang. Bukti penerimaan barang ini terdiri dari 4 rangkap yang masing-

masing diberikan pada konsumen untuk pengambilan barang, bagian produksi ,

bagian gudang untuk arsip, dan bagian marketing untuk input data ke data mix.

Konsumen menerima BPB di kantor gudang setelah melakukan penimbangan.

Selanjutnya konsumen bisa meninggalkan perusahaan.

Flow process penerimaan bahan baku, barang pembantu, dan peralatan

ke Gudang PT. Bondi Syad Mulia dapat dilihat pada Gambar 4.5 Flow Process

Penerimaan Bahan Baku, Barang Pembantu, dan Peralatan.

Start

Pemesanan stock / keperluan perusahaan

Konfirmasi dari bagian pembelian

Penerimaan Barang

Penyimpanan

End

Gambar 4.5 Flow process Penerimaan Bahan Baku, Barang Pembantu, dan

Peralatan.

Page 11: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

24 Universitas Kristen Petra

Penerimaan bahan baku, barang pembantu, dan peralatan ke gudang PT.

Bondi Syad Mulia terdapat beberapa tahapan. Tahapan tersebut akan dijelaskan

sebagai berikut:

Pemesanan stock/keperluan perusahaan

Jika stock gudang kurang maka pihak gudang melakukan pemesanan dengan

menulis bon permintaan, begitu juga jika ada permintaan barang lain dari

bagian lain yang tidak ada dalam stock gudang.

Konfirmasi dari bagian pembelian

Bon Permintaan kemudian diberikan kepada bagian pembelian untuk

dikonfirmasi.

Penerimaan barang

Saat barang datang dilakukan pengecekan oleh pihak gudang dengan surat

jalan dari supplier agar barang yang dikirimkan sesuai permintaan. Jika sudah

sesuai maka supplier bisa langsung menghubungi bagian kasir.

Penyimpanan

Pihak gudang akan menyimpan barang pesanan tersebut pada gudang

penyimpanan sesuai dengan kriteria barang yang dipesan. Barang diluar stock

gudang jika sudah datang bisa diambil oleh bagian perusahaan yang memesan

barang tersebut.

4.2.2 Penyimpanan (Putaway)

Penyimpanan seluruh barang masuk dari konsumen dan supplier ke

gudang disesuaikan dengan karakteristik material dari barang masuk tersebut.

Penyimpanan bahan baku, barang pembantu, serta peralatan diatur oleh kepala

gudang. Pada penyimpanan barang konsumen yang akan digalvanis dan setelah

digalvanis dilakukan oleh staff gudang yang bekerja pada bagian muat dan

pembongkaran.

4.2.3 Pengeluaran barang untuk keperluan perusahaan

Pada proses pengeluaran barang untuk keperluan perusahaan dilakukan

saat ada bagian perusahaan yang memerlukan suatu barang. Setiap bagian

perusahaan yang memerlukan barang akan melakukan permintaan melalui

Page 12: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

25 Universitas Kristen Petra

gudang. Berikut flow process pengeluaran barang tuntuk keperluan perusahaan

dapat dilihat pada Gambar 4.6 Flow Process Pengeluaran Barang Untuk

Perusahaan.

Start

Pesanan kebutuhan perusahaan

Pengambilan barang pesanan

Input data pesanan

End

Gambar 4.6 Flow Process Pengeluaran Barang untuk Perusahaan.

Pengeluaran barang untuk perusahaan terdapat beberapa tahapan.

Tahapan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

Pesanan Kebutuhan Perusahaan

Bagian perusahaan yang memerlukan bahan baku, barang pembantu, dan

peralatan bisa langsung datang ke bagian gudang lalu menulis bon bahan untuk

mengambil barang yang diperlukan tersebut. Bon bahan tersebut kemudian

ditanda tangani oleh pihak gudang jika sudah dikonfirmasi.

Pengambilan Barang Pesanan

Pihak gudang akan mengambilkan barang yang dibutuhkan sesuai dengan yang

tertulis di bon bahan.

Input Data Pesanan

Data dari barang yang diambil akan diinputkan oleh staff gudang ke dalam

software yang ada di komputer, data yang diinput sesuai dengan pesanan

barang yang tertulis pada bon bahan.

Page 13: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

26 Universitas Kristen Petra

4.2.4 Pemuatan (Shipping)

Barang konsumen yang sudah selesai galvanis disimpan di gudang

penyimpanan barang putih. Pemuatan dilakukan saat konsumen datang untuk

melakukan pengambilan barang yang sudah selesai digalvanis. Flow process

pemuatan barang konsumen yang sudah digalvanis dapat dilihat pada Gambar 4.7

Flowchart Pemuatan Barang Konsumen yang sudah digalvanis.

Start

Pendaftaran Pengambilan barang

Di pos Satpam

Penimbangan 1

Pendaftaran di Kasir DO

Pemuatan Barang

Penimbangan 2

Pengambilan Surat Jalan

End

Pembayaran

Gambar 4.7 Flowchart Pemuatan Barang Konsumen yang sudah di Galvanis

Page 14: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

27 Universitas Kristen Petra

Penjelasan flowchart pengambilan barang konsumen ke gudang PT.

Bondi Syad Mulia

Pendaftaran pengambilan barang di Pos Satpam

Konsumen pertama-tama datang dan melakukan pendaftaran di area pos

satpam. Nama konsumen yang datang akan dicatat dan diurutkan sesuai dengan

urutan kedatangan dari konsumen. Selanjutnya konsumen tinggal menunggu

izin dari satpam untuk masuk ke area penimbangan.

Pendaftaran di Kasir DO

Konsumen yang telah melakukan pendaftaran di pos satpam selanjutnya

menuju ke Kasir DO untuk mengurus administrasi, meminta nomor DO dan

mendaftarkan barang yang akan diambil sesuai dengan BPB sebelumnya. Kasir

DO akan membuat Bukti Pengambilan Barang yang terdiri dari tiga rankap.

Rangkap pertama untuk konsumen, rangkap kedua untuk gudang, rangkap

ketiga untuk marketing. Bukti Pengambilan Satpam akan mendapat konfirmasi

dari Kasir DO untuk mengizinkan konsumen masuk ke area timbangan

Penimbangan 1

Kendaraan konsumen akan ditimbang setelah mendapat izin masuk dari satpam

sesuai urutan dari kedatangan konsumen. Pada area timbangan ini , kendaraan

konsumen akan ditimbang untuk mengetahui berat awal kendaraan sebelum

membawa barang. Konsumen tinggal menunggu konfirmasi dari satpam untuk

dapat melakukan pengambilan barang.

Pemuatan

Pemuatan barang konsumen akan dilakukan setelah konsumen mendapat

konfirmasi dari satpam dan dilakukan saat mobil selesai ditimbang. Pada

proses pembongkaran ini konsumen memberikan BPB kepada pekerja area

muat. Pekerja area muat akan memuat barang dari gudang barang putih ke

kendaraan konsumen sesuai dengan barang pada nomor WO konsumen, barang

konsumen akan dicari terlebih dahulu yang kemudian dimuat ke kendaraan

konsumen. Pengecekan barang konsumen dilakukan setelah barang dimuat ke

dalam kendaraan agar tidak terjadi kesalahan pengambilan. Berikut waktu muat

material dapat dilihat pada Gambar 4.8 Grafik Waktu Muat.

Page 15: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

28 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.8 Grafik Waktu Muat.

Pada saat studi lapangan dilakukan perusahaan memberikan indikasi bahwa

pekerja di bagian muat kinerjanya lambat, sehingga dilakukan penghitungan

waktu pekerja saat melakukan pemuatan barang yang disesuaikan dengan batas

waktu pemuatan barang dari perusahaan. Batas Waktu muat kendaraan tipe A

sebesar 30 menit, tipe B 60 menit, dan tipe C 90 menit. Berdasarkan hasil

grafik waktu muat dapat dilihat bahwa kinerja pekerja muat sudah baik karena

banyak data yang tidak melebihi batas waktu muat yang ditentukan oleh

perusahaan. Terdapat 1 data kendaraan tipe A yang melebihi batas waktu muat

perusahaan pada grafik dengan waktu muat 35 menit. Masalah ini disebabkan

karena jumlah barang yang diambil banyak dan berbagai macam, letak

pengambilan barang berjauhan, dan banyak WO.

Penimbangan 2

Penimbangan ke2 akan dilakukan setelah pemuatan barang selesai dilakukan.

Konsumen akan menunggu konformasi dari satpam untuk melakukan

penimbangan yang ke2. Pada proses penimbangan ke2 ini dilakukan untuk

mengetahui berat bersih barang yang akan diambil setelah dilakukan galvanis

dengan mengurangi berat akhir yang didapat pada penimbangan kedua dengan

berat kosong dari kendaraan saat penimbangan pertama

Page 16: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

29 Universitas Kristen Petra

Pembayaran

Pembayaran di kasir WO/DO dilakukan setelah penimbangan kedua selesai

dilakukan. Pembayaran sesuai dengan jumlah barang yang digalvanis.

Pembayaran dapat dilakukan dengan 2 cara :

Pembayaran tunai

Pembayaran dilakukan secara langsung di kasir WO/DO

Penagihan ke konsumen

Perusahaan melakukan penagihan kepada konsumen melalui telepon.

Pengambilan Surat Jalan

Konsumen mengambil surat jalan setelah melakukan pembayaran. Surat jalan

digunakan sebagai bukti pengambilan barang konsumen. Pembutan surat jalan

dilakukan oleh staff gudang. Surat jalan ini terdiri dari 6 rangkap yang masing-

masing diberikan kepada produksi untuk arsip, konsumen sebagai bukti

pengambilan, gudang untuk arsip, security untuk arsip bukti konsumen telah

mengambil barang, 2 rangkap untuk faktur. Selanjutnya konsumen bisa

meninggalkan perusahaan.

Kelemahan ditemukan pada proses yang terjadi dalam gudang PT. Bondi

Syad Mulia ini. Penempatan barang di gudang penyimpanan bahan baku, barang

pembantu dan peralatan masih tidak teratur dengan rapi. Jika kepala gudang

berhalangan hadir Staff gudang kurang mengetahui lokasi penyimpanan secara

keseluruhan sehingga menunda proses pengambilan dan penyimpanan barang

dalam gudang. Operator menjadi kesulitan dan lambat dalam mencari barang. Hal

ini juga disebabkan karena belum adanya petunjuk atau sistem pelabelan pada

barang dan tempat penyimpanan barang. Peta peletakan barang hitam dan putihan

yang masih kurang jelas, yang menyebabkan penulisan dan pengamatan pada peta

peletakan cukup sulit

Usulan perbaikan yang dapat diberikan adalah dengan memperbaiki tata

letak, penataan, pembuatan rak untuk penyimpanan barang, dan pemberian label

pada setiap tempat penyimpanan barang sehingga dapat memudahkan pencarian

dan penyimpanan barang di gudang. Usulan ini akan di jelaskan pada sub bab

lainnya.

Page 17: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

30 Universitas Kristen Petra

4.3 Rancangan Perbaikan

Rancangan perbaikan yang dibuat ini berdasarkan pada kelemahan-

kelemahan yang ditemukan pada perusahaan PT. Bondi Syad Mulia seperti yang

telah dijabarkan dalam sub bab sebelumnya. Rancangan perbaikan yang

diberikan dalam mengatasi permasalahan pada gudang PT. Bondi Syad Mulia

akan dijabarkan sebagai berikut.

4.3.1 Rancangan Perbaikan Gudang penyimpanan barang work in process

dan barang jadi

Usulan yang diberikan pada Gudang barang work in process dan barang

jadi ini adalah perbaikan peta lokasi peletakan barang hitam dan barang putihan.

4.3.1.1 Perbaikan peta lokasi peletakan barang hitam dan barang putihan.

Perbaikan ini dilakukan agar pekerja maupun kepala gudang menjadi

lebih mudah dalam melihat dan menginput data peletakan barang pada peta lokasi

peletakan barang hitam dan barang putihan. Berikut bentuk awal dari peta lokasi

peletakan barang hitam dan barang putihan dapat dilihat pada Gambar 4.10

Bentuk Awal Peta Lokasi Peletakan Barang Hitam dan Barang Putihan

Gambar 4.9 Bentuk Awal Peta Lokasi Peletakan Barang Hitam dan Barang

Putihan.

Page 18: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

31 Universitas Kristen Petra

Pada bentuk awal ini hanya berupa tabel kosongan tanpa adanya

keterangan. Hal ini mempersulit pekerja gudang dalam melakukan pengisian jika

belum terbiasa. Dalam pengamatan kepala gudang pun cukup kesulitan dalam

melakukan pengecekan pada peta karena tabel yang ada cukup kecil. Perbaikan

pada peta lokasi ini dilakukan agar pekerja gudang dan kepala gudang menjadi

lebih mudah dalam melakukan penulisan maupun pengecekan pada tabel tersebut.

Berikut usulan peta lokasi peletakan barang hitam dan barang putihan dapat

dilihat pada Gambar 4.10 Usulan Peta Peletakan Barang Putihan dan Gambar 4.11

Usulan Peta Peletakan Barang Hitam.

Gambar 4.10 Usulan Peta Peletakan Barang Putihan.

Page 19: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

32 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.11 Usulan Peta Peletakan Barang Hitam.

Pada bentuk usulan ini tabel diberi keterangan tempat penyimpanan,

nomor WO, nama konsumen, dan keterangan barang sudah digalvanis pada

barang hitaman atau sudah diambil pada barang galvanis. Kolom tabel pun leih

diperbesar agar pada saat pengisian dan pengecekan lebih mudah dilihat.

4.3.2 Rancangan perbaikan Gudang peralatan dan bahan baku

Usulan yang diberikan pada Gudang peralatan dan bahan baku ini adalah

rancangan perbaikan penataan layout, perbaikan rak penyimpanan, dan

pelabelan/pemberian nama pada tempat penyimpanan barang.

4.3.2.1 Perbaikan Layout Gudang peralatan dan bahan baku

Perancangan perbaikan layout ini dilakukan karena penyimpanan barang

di gudang peralatan dan bahan baku ini masih belum tertata dengan rapi atau tidak

teratur. Dalam melakukan penataan ini juga mempertimbangkan konsep aliran

barang (fast moving, medium moving, dan slow moving) agar dalam pencarian dan

pengambilan barang menjadi lebih mudah. Penggolongan hanya dilakukan pada

Page 20: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

33 Universitas Kristen Petra

bagian dalam gudang bahan baku dan peralatan. Pada bagian kantor tidak

dilakukan penggolongan aliran.

Barang yang ada dalam gudang bahan baku dan peralatan di PT. Bondi

Syad Mulia dibagi menjadi 3 jenis aliran. Aliran yang pertama adalah barang yang

tergolong fast moving, barang ini merupakan barang yang jumlah pemakaiannya

cukup banyak dan sering digunakan. Aliran yang kedua ada barang yang

tergolong medium moving, dimana jumlah pemakaian dari barang ini sedang.

Yang terakhir adalah slow moving, barang yang jumlah pemakaiannya hanya

sedikit. Barang yang tergolong fast moving akan ditempatkan didekat pintu keluar

dan sedangkan barang yang tergolong slow moving akan ditempatkan jauh dari

pintu keluar. Lebar jalan yang diberikan untuk operator sepanjang 1 meter dan

forklift sepanjang 4 meter. Berikut Layout usulan yang akan diberikan kepada

perusahaan dapat dilihat pada Gambar 4.12 Layout usulan Gudang Bahan Baku

dan Peralatan.

Gambar 4.12 Layout usulan Gudang Bahan baku dan peralatan.

Tabel keterangan layout gudang bahan baku dan peralatan diberikan agar

operator tidak kesulitan dalam melihat Layout dan dapat mengetahui keterangan-

Page 21: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

34 Universitas Kristen Petra

keterangan yang ada pada Layout. Berikut tabel keterangan layout gudang bahan

baku dan peralatan dapat dilihat pada Tabel 4.4 Tabel Keterangan Layout Gudang

Bahan Baku dan Peralatan

Tabel 4.3 Tabel Keterangan Layout Gudang Bahan Baku dan Peralatan

Tabel Keterangan Lokasi Gudang Alat Bondi

No Nama

Ukuran

(P x L)

(cm)

Sarana

Pengambilan

Total

Barang

Keluar

/ 6 bln

%

aliran

Barang

Kategori

1 Lemari 1 110 x 38 Manusia 385 2,58% M

2 Lemari 2 201 x 38 Manusia 242 1,62% S

3 Lemari 3 118 x 61 Manusia 7400 49,59% F

4 Lemari 4 118 x 61 Manusia 237 1,59% S

5 Lemari 5 95 x 50 Manusia 3458 23,17% F

6 Kompor 124 x 75 Forklift 0 0,00% S

7 Lemari 6

dan 7 244 x 44 Manusia 455 3,05% M

8 Lemari 8

dan 9 244 x 44 Manusia 87 0,58% S

9 Rak B 180 x 61 Manusia 0 0,00% S

10 Rak C 180 x 61 Manusia 0 0,00% S

11 Rak D 180 x 61 Manusia 0 0,00% S

12 Rak E 200 x 64 Manusia 0 0,00% S

13 Rak F 300 x 50 Manusia 281 1,88% M

14 Rak G 300 x 50 Manusia 281 1,88% M

15 Rak H 198 x 39 Manusia 0 0,00% S

16 Rak I 180 x 60 Forklift,

manusia 0 0,00% S

17 Majun 100 x 100 Manusia 244 1,64% M

18 Sodium

Bicromate 120 x 100

Forklift,

manusia 113 0,76% S

19 Fiberfrax 400 x 70 Manusia 0 0,00% S

20 Zinc Ingot 300 x 200 Forklift 664 4,45% M

21 Ezda 100 x 60 Forklift 673 4,51% M

22 Amonium

Chloride 100 x 100

Forklift,

manusia 145 0,97% S

23 Plat Roll 100 x 100 Forklift,

manusia 258 1,73% M

24 Mesin Trafo 100 x 100 Forklift 0 0,00% S

Page 22: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

35 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.3 Tabel Keterangan Layout Gudang Bahan Baku dan Peralatan (lanjutan)

Tabel Keterangan Lokasi Gudang Alat Bondi

No Nama

Ukuran

(P x L)

(cm)

Sarana

Pengambilan

Total

Barang

Keluar

/ 6 bln

%

aliran

Barang

Kategori

25 Rapia,

terpal, dll 100 x 100 Manusia 0 0,00% S

26 Meja Ketik 120 x 70 - - - -

27 Meja Ati - - - - -

28 Meja Ria 95 x 61 - - - -

29 Meja Pa

Agus 146 x 61 - - - -

30 Meja

Hendrik 171 x 61 - - - -

31 Rak A 200 x 31 - - - -

P1 Pintu

Keluar 1 - - - - -

P2 Pintu

Keluar 2 - - - - -

4.3.2.2 Perbaikan Rak penyimpanan Prime Zinc

Perancangan usulan perbaikan rak digunakan untuk menambah tingkat

keamanan penyimpanan barang. Hanya barang tertentu yang akan disimpan pada

rak ini, barang tersebut adalah Prime Zinc. Prime Zinc ini digunakan pada proses

finishing produk dan juga dapat dijual kepada konsumen, harga dari barang ini

cukup mahal dan penempatannya harus aman sehingga usulan ini diberikan.

Perancangan ukuran rak baru ini berdasarkan ukuran rak lama, dimana rak baru

ini menggunakan rak lemari dengan pintu jaring-jaring besi yang dapat dikunci.

Rak usulan untuk penyimpanan Prime Zinc Dapat dilihat pada Gambar 4.13

Contoh Rak Penyimpanan Barang Divisi Mekanik dan Gambar 4.14 Contoh Rak

Usulan Penyimpanan Prime Zinc.

Page 23: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

36 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.13 Contoh Rak Penyimpanan Barang Divisi Mekanik.

Gambar 4.14 Contoh Rak Usulan Penyimpanan Prime Zinc

Page 24: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

37 Universitas Kristen Petra

Pada rak usulan ini mirip dengan rak penyimpanan barang yang ada di

divisi mekanik PT. Bondi Syad Mulia. Ukuran dari rak usulan ini hampir sama

seperti dengan rak penyimpanan prime zinc yang digunakan pada saat ini yaitu

405cm X 54 cm X 235 cm. Ada 5 pintu yang dapat dikunci pada rak ini dengan

lebar pintu sepanjang 70cm dengan jarak antar pintu sepanjang 10 cm. Tinggi tiap

rak sepanjang 45 cm.

4.3.2.3 Usulan Pelabelan barang, tempat penyimpanan barang, dan arsip

Pada usulan rancangan pelabelan dilakukan pemberian label nama pada

tempat penyimpanan barang, barang yang terdapat dalam tempat penyimpanan

barang, dan juga arsip. Pelabelan ini digunakan untuk mempermudah staff gudang

dalam melakukan penyimpanan dan pencarian barang atau arsip di gudang jika

kepala gudang sedang tidak ada. Pada saat ini proses penyimpanan barang sudah

ada yang peletakannya disimpan dalam lemari maupun rak tetapi tidak ada

keterangan pada lemari atau rak tersebut, sehingga staff gudang cukup sulit untuk

mencari barang ketika kepala gudang sedang tidak ada karena penyimpanan

barang biasa dilakukan oleh kepala gudang. Pemberian nama dan label pada

tempat penyimpanan barang diperlukan sehingga terdapat tempat pasti untuk

penyimpanan barang sehingga pencarian dan penyimpanannya cukup mudah.

Contoh label nama barang, tempat penyimpanan, dan arsip dapat dilihat pada

Tabel 4.4 Tabel Keterangan Label.

Tabel 4.4 Tabel Keterangan Label

NO Tipe Bentuk Ukuran (cm) Fungsi

1 Arsip

7 x 4,5

Untuk mengetahui

tempat penaruhan

arsip pada tiap

tingkatan rak A

2 Arsip

7 x 4, 5

Untuk pelabelan

arsip copy surat jalan

dan BPB.

Page 25: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

38 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.4 Tabel Keterangan Label (lanjutan)

NO Tipe Bentuk Ukuran (cm) Fungsi

3 Barang

6 x 2

Untuk pelabelan

barang pada lemari 3

dimana ada

keterangan huruf

digunakan untuk

mengetahui posisi

barang di rak

4 Barang

11 x 2

Untuk pelabelan

barang pada lemari 4

dimana ada

keterangan huruf

digunakan untuk

mengetahui posisi

barang di rak

5 Barang

9 x 1,5

Untuk pelabelan

barang pada lemari

1, 2 , 7, 9, dan rak A

6 Lemari

25 x 4,5

Untuk pelabelan

tempat penyimpanan

barang berupa lemari

7

Rak

Dalam

Lemari

4,5 x 4,5

Untuk pelabelan

tingkatan pada rak

dalam lemari

4.3.2.4 Pembuatan list daftar penempatan barang

Selain pelabelan ini juga dibutuhkan list daftar penempatan barang yang

disimpan pada gudang dan peta gudang peralatan dan bahan baku. List daftar

penempatan barang dan peta gudang ini berguna untuk membantu Staff dalam

mencari barang, sehingga staff dapat mengetahui langsung lokasi pasti dari barang

yang akan diambil atau disimpan. Ada 3 list daftar yaitu list daftar untuk stock

gudang, list daftar untuk stock mekanik, dan list daftar untuk arsip. Pada setiap list

daftar diurutkan berdasarkan nama setiap barang dan arsip. Keterangan nomor rak

dan nomor lemari diberikan pada list daftar untuk stock gudang dan stock mekanik

saja. Pada list daftar arsip gudang keterangan yang diberikan adalah keterangan

metode simpan, media simpan, lokasi penyimpanan, dan warna label. Contoh

setiap list daftar penyimpanan barang dapat dilihat pada gambar berikut.

Page 26: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

39 Universitas Kristen Petra

Gam

bar

4.1

5 C

onto

h L

ist

Daf

tar

Sto

ck G

ud

ang

Page 27: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

40 Universitas Kristen Petra

Gam

bar

4.1

6 C

onto

h L

ist

Daf

tar

Sto

ck M

ekan

ik

Page 28: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

41 Universitas Kristen Petra

Gam

bar

4.1

7 C

onto

h L

ist

Daf

tar

Ars

ip G

udan

g

Page 29: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

42 Universitas Kristen Petra

Pada bagian dalam setiap rak lemari penyimpanan barang juga diberikan

list daftar penempatan barang agar pekerja yang akan mengambil barang menjadi

lebih mudah dalam melakukan pengambilan dan pencarian barang pada tiap

lemari. List daftar penempatan barang pada setiap rak lemari ini hanya diberikan

pada lemari 3 dan 4 karena barang yang terdapat pada lemari tersebut cukup

banyak dan meruupakan barang yang rutin digunakan. Berikut gambar list daftar

penempatan barang dalam rak lemari dapat dilihat pada Gambar 4.18 List Daftar

Penempatan Barang dalam Rak Lemari.

Gambar 4.18 List Daftar Penempatan Barang dalam Rak Lemari.

4.3.2.4 Perbandingan layout gudang peralatan dan bahan baku saat ini

dengan layout usulan.

Perbandingan antara layout gudang peralatan dan bahan baku saat ini

dengan layout usulan dapat dilihat dengan perhitungan momen. Momen

perpindahan ini merupakan hasil kali antara jarak dengan frekuensi perpindahan.

Perhitungan momen dilakukan dengan rumus:

Dimana M adalah besar momen, D adalah jarak perpindahan barang, dan fn

adalah frekuensi perpindahan barang.

Data frekuensi perpindahan barang di gudang bahan baku dan perlatan di

PT. Bondi Syad Mulia ini diambil berdasarkan data masa lalu penggunaan barang

Page 30: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

43 Universitas Kristen Petra

tiap lemari dari bulan Januari 2014 sampai bulan Januari 2015. Hasil perhitungan

momen pada layout saat ini dan layout usulan dapt dilihat pada Tabel 4.5 Tabel

Momen Layout Saat Ini dan Tabel 4.7 Tabel Momen Layout Usulan.

Tabel 4.5 Tabel Momen Layout Saat Ini.

Tabel Momen Layout saat ini

No Nama Tujuan Jarak (m) Aliran/6bln Momen

1 Lemari 1 Pintu Keluar 1 4,08 385 1.570,8

2 Lemari 2 Pintu Keluar 1 5,78 242 1.398,76

3 Lemari 3 Pintu Keluar 1 7,415 7400 54.871

4 Lemari 4 Pintu Keluar 1 8,745 237 2.072,565

5 Lemari 5 Pintu Keluar 1 8,915 3458 30.828,07

6 Kompor Pintu Keluar 1 9,7 0 0

7 Lemari 6 dan 7 Pintu Keluar 1 11,795 455 5.366,725

8 Lemari 8 dan 9 Pintu Keluar 1 14,635 87 1.273,245

9 Rak B Pintu Keluar 1 14,33 0 0

10 Rak C Pintu Keluar 1 8,82 0 0

11 Rak D Pintu Keluar 1 10,62 0 0

12 Rak E Pintu Keluar 1 19,255 0 0

13 Rak F Pintu Keluar 1 22,025 281 6.189,025

14 Rak G Pintu Keluar 1 13,23 281 3.717,63

15 Rak H Pintu Keluar 1 16,82 0 0

16 Rak I Pintu Keluar 1 14,33 0 0

17 Majun Pintu Keluar 1 15,55 244 3.794,2

Pintu Keluar 2 14,25 244 3.477

18 Sodium Bicromate Pintu Keluar 1 14,43 113 1.630,59

Pintu Keluar 2 13,13 113 1.483,69

19 Fiberfrax Pintu Keluar 1 8,75 0 0

20 Zinc Ingot Pintu Keluar 1 6,8 664 4.515,2

21 Ezda Pintu Keluar 1 6,01 673 4.044,73

Pintu Keluar 2 4,89 673 3.290,97

22 Amonium

Chloride

Pintu Keluar 1 8,11 145 1.175,95

Pintu Keluar 2 6,81 145 987,45

23 Plat Roll Pintu Keluar 1 6,96 258 1.795,68

Pintu Keluar 2 5,84 258 1.506,72

24 Rapia Pintu Keluar 1 9,26 0 0

25 Mesin Travo Pintu Keluar 2 6,99 0 0

26 Meja Ketik Pintu Keluar 1 1,85 0 0

Total Momen 134.990

Page 31: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

44 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.6 Tabel Momen Layout Usulan.

Tabel Momen Layout Usulan

No Nama Tujuan Jarak (m) Aliran/6bln Momen

1 Lemari 1 Pintu Keluar 1 5,35 385 2.059,75

2 Lemari 2 Pintu Keluar 1 11,945 242 2.890,69

3 Lemari 3 Pintu Keluar 1 3,655 7400 27047

4 Lemari 4 Pintu Keluar 1 6,725 237 1.593,825

5 Lemari 5 Pintu Keluar 1 4,925 3458 17.030,65

6 Kompor Pintu Keluar 1 14,145 0 0

7 Lemari 6 dan 7 Pintu Keluar 1 10,02 455 4.559,1

8 Lemari 8 dan 9 Pintu Keluar 1 14,27 87 1.241,49

9 Rak B Pintu Keluar 1 14,357 0 0

10 Rak C Pintu Keluar 1 16,605 0 0

11 Rak D Pintu Keluar 1 18,405 0 0

12 Rak E Pintu Keluar 1 17,78 0 0

13 Rak F Pintu Keluar 1 7,47 281 2.099,07

14 Rak G Pintu Keluar 1 9,25 281 2.599,25

15 Rak H Pintu Keluar 1 16,605 0 0

16 Rak I Pintu Keluar 1 15,8 0 0

17 Majun Pintu Keluar 1 10,66 244 2.601,04

Pintu Keluar 2 9,36 244 2.283,84

18 Sodium

Bicromate Pintu Keluar 1 12,96 113 1.464,48

18

Pintu Keluar 2 11,66 113 1.317,58

19 Fiberfrax Pintu Keluar 1 11,2 0 0

20 Zinc Ingot Pintu Keluar 1 4,65 664 3.087,6

21 Ezda Pintu Keluar 1 7,47 673 5.027,31

Pintu Keluar 2 6,83 673 4.596,59

22 Amonium

Chloride

Pintu Keluar 1 11,81 145 1.712,45

Pintu Keluar 2 10,51 145 1523,95

23 Plat Roll Pintu Keluar 1 8,42 258 2.172,36

Pintu Keluar 2 7,12 258 1.836,96

24 Rapia Pintu Keluar 1 14,11 0 0

25 Mesin Travo Pintu Keluar 2 13,96 0 0

26 Meja Ketik Pintu Keluar 1 1,85 0 0

Total Momen 88.744,99

Perhitungan momen pada layout saat ini adalah sebagai berikut:

Total Momen = (4,08x385) + (5,78x242) + (7,415x7400) + (8,745x237) +

(8,915x3458) + .........+ (5,84x258) = 134.990

Page 32: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

45 Universitas Kristen Petra

Sedangkan layout usulan, yaitu:

Total Momen = (5,35x385) + (11,945x242) + (3,655x7400) + (6,725x237) +

(4,9255x3458) + .........+ (7,12x258) = 88.744,99

Total besar momen pada layout saat ini sebesar 134.990 dan besar

momen pada layout usulan sebesar 88.744,99 dimana terdapat penurunan momen

sebesar 34,25%. Dari hasil yang didapat dapat dilihat bahwa layout usulan lebih

optimal dibandingkan layout saat ini. Implementasi masih belum dilakukan pada

usulan ini.

4.3.2.5 Perbandingan Waktu pengambilan barang sebelum dengan sesudah

pelabelan

Perbandingan antara waktu pengambilan barang sebelum dengan sesudah

pelabelan dapat dilihat dengan perhitungan waktu. Perhitungan waktu ini

dilakukan sebelum dan sesudah perbaikan dilakukan. Perhitungan waktu yang

diambil hanya pada arsip yang disimpan di rak A dan barang pada lemari 3.

Pengambilan waktu tersebut dikarenakan rak a merupakan rak yang digunakan

untuk peletakan arsip yang masih dibutuhkan, sedangkan lemari 3 merupakan

lemari yang perpindahan barangnya sering dan cukup banyak. Waktu

pengambilan arsip dan waktu pengambilan barang sebelum dilakukan pelabelan

dapat dilihat pada Tabel 4.7 Tabel Waktu Pengambilan Arsip Rak A Sebelum

Pelabelan dan Tabel 4.8 Tabel Waktu Pengambilan Barang Lemari 3 Sebelum

Pelabelan.

Tabel 4.7 Tabel Waktu Pengambilan Arsip Rak A Sebelum Pelabelan

Data waktu pengambilan arsip rak A sebelum pelabelan

No

Pengambilan

Waktu

(detik) No

Pengambilan

Waktu

(detik)

1 30,2 16 29,9

2 31,5 17 28,9

3 31,1 18 29,9

4 30,7 19 27,7

5 28,2 20 28,1

6 28,9 21 29,4

7 31,3 22 28,5

Page 33: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

46 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.7 Tabel Waktu Pengambilan Arsip Rak A Sebelum Pelabelan (lanjutan)

Data waktu pengambilan arsip rak A sebelum pelabelan

No

Pengambilan

Waktu

(detik)

No

Pengambilan

Waktu

(detik)

8 27,1 23 32,1

9 30,8 24 29,6

10 30,7 25 27,5

11 27,6 26 29,2

12 29,2 27 27,2

13 28,4 28 32,6

14 30,5 29 28,3

15 28,8 30 28,7

Rata-rata 29,42

Tabel 4.8 Tabel Waktu Pengambilan Barang Lemari 3 Sebelum Pelabelan

Data waktu pengambilan barang Lemari 3 sebelum

pelabelan

No

Pengambilan

Waktu

(detik)

No

Pengambilan

Waktu

(detik)

1 75,2 16 78,2

2 79,1 17 70,2

3 72,1 18 71,6

4 75,5 19 75,4

5 70,6 20 70,1

6 75,7 21 80,3

7 72,4 22 70,5

8 72,6 23 78,7

9 75,4 24 72,9

10 78,3 25 74,6

11 75,9 26 76,8

12 77,8 27 75,3

13 79,9 28 75,1

14 73,1 29 74,2

15 73,4 30 80,1

Rata- rata 75,03333333

Rata-rata waktu pengambilan arsip dan barang masing-masing

membutuhkan waktu 29,42 detik dan 75,03 detik. Rata-rata waktu yang

dibutuhkan membuat kinerja operator menjadi tidak efektif sehingga banyak

Page 34: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

47 Universitas Kristen Petra

waktu yang terbuang digunakan untuk mencari barang. Waktu yang digunakan ini

dapat digunakan untuk melakukan aktivitas lainnya.

Usulan pemberian label pada barang ini dapat membantu operator dalam

mencari barang. Hal ini membuat operator lebih mudah dan cepat dalam

mengambil barang sehingga dapat menghemat waktu. Rata-rata waktu

pengambilan arsip dan barang setelah diberikan usulan dapat dilihat pada Tabel

4.9 Tabel Waktu Pengambilan Arsip Rak A Sesudah Pelabelan dan Tabel 4.10

Tabel Waktu Pengambilan Barang Lemari 3 Setelah Pelabelan.

Tabel 4.9 Tabel Waktu Pengambilan Arsip Rak A Sesudah Pelabelan

Data waktu pengambilan arsip sesudah pelabelan

No

Pengambilan

Waktu

(detik) No

Pengambilan

Waktu

(detik)

1 18,9 16 19,3

2 20,3 17 20,3

3 19,5 18 19,4

4 18,7 19 19,6

5 18,4 20 19,2

6 19,2 21 19,7

7 20,4 22 20,5

8 18,1 23 19,8

9 18,9 24 18,5

10 19,1 25 19,6

11 19,3 26 19,4

12 18,8 27 19,6

13 20,1 28 20,1

14 19,9 29 19,8

15 20,2 30 19,2

Rata-rata 19,46

Tabel 4.10 Tabel Waktu Pengambilan Barang Lemari 3 Setelah Pelabelan

Data waktu pengambilan barang sesudah pelabelan

No

Pengambilan

Waktu

(detik)

No

Pengambilan

Waktu

(detik)

1 46,7 16 47,1

2 45,4 17 47,2

3 44,9 18 46,6

Page 35: 4. RANCANGAN PERBAIKAN 4.1 Tata Letak Gudang · Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua

48 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.10 Tabel Waktu Pengambilan Barang Lemari 3 Setelah Pelabelan

(lanjutan)

Data waktu pengambilan barang sesudah pelabelan

No

Pengambilan

Waktu

(detik)

No

Pengambilan

Waktu

(detik)

4 44,2 19 47,4

5 47,3 20 47,1

6 45,4 21 44,9

7 45,3 22 44,5

8 45,8 23 45,3

9 47,1 24 45,7

10 46,5 25 45,7

11 44,9 26 45,4

12 47,6 27 47,7

13 46,8 28 46,1

14 45,9 29 46,4

15 47,3 30 46,3

Rata-rata 46,15

Rata-rata waktu pengambilan arsip dan barang setelah dilakukan

perbaikan masing-masing sebesar 19,46 detik dan 46,15. Rata-rata waktu ini lebih

cepat apabila dibandingkan dengan rata-rata waktu sebelum perbaikan yang ada

pada Tabel 3.1. Rata-rata waktu pengambilan arsip dan barang sebelum dilakukan

perbaikan sebesar 29,42 detik dan 75,03 detik. Usulan yang diberikan dapat

menghemat waktu sekitar 10 detik untuk pengambilan arsip dan 30 detik untuk

pengambilan barang. Penghematan waktu ini dapat membuat operator bekerja

menjadi lebih cepat sehingga dapat bekerja menjadi lebih efektif.