4 pedoman registrasi asosiasi profesi

33
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dampak diberlakukan era globalisasi dipastikan akan terjadi persaingan yang semakin ketat yang diikuti dengan keterbukaan yang luas serta peluang kerjasama antara negara satu dengan negara yang lain yang hal tersebut bepengaruh langsung terhadap bidang ketenagakerjaan. Ditinjau dari bidang ketenagakerjaan, agar bangsa Indonesia tetap bertahan dan memiliki daya saing dengan bangsa lain, dituntut harus memiliki sumber daya manusia yang kompeten dan profesional. Untuk mewujudkan sumber daya manusia yang kompeten dan profesional, perlu dilakukan berbagai upaya secara menyeluruh dan terpadu. Untuk menjamin tujuan pembinaan dan pengembangan SDM yang kompeten dapat tercapai sebagaimana yang diinginkan, hal yang harus dilakukan oleh Pemerintah adalah melalui standardisasi kompetensi. Standardisasi kompetensi dipergunakan sebagai acuan pelatihan kerja dan sertifikasi kompetensi yang dilaksanakan secara konsisten oleh seluruh unsur yang tergabung dalam stakeholder. Dalam rangka penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) peranserta asosiasi profesi menjadi sangat penting. Asosiasi profesi bersama para pakar yang terkait didalam menyusun dan mengembangkan standar kompetensi merupakan organisasi yang paling kompeten karena dari mereka 1

Upload: fadly-ishak

Post on 26-Jun-2015

1.253 views

Category:

Documents


64 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4 Pedoman Registrasi Asosiasi Profesi

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dampak diberlakukan era globalisasi dipastikan akan terjadi

persaingan yang semakin ketat yang diikuti dengan keterbukaan

yang luas serta peluang kerjasama antara negara satu dengan

negara yang lain yang hal tersebut bepengaruh langsung terhadap

bidang ketenagakerjaan. Ditinjau dari bidang ketenagakerjaan,

agar bangsa Indonesia tetap bertahan dan memiliki daya saing

dengan bangsa lain, dituntut harus memiliki sumber daya manusia

yang kompeten dan profesional.

Untuk mewujudkan sumber daya manusia yang kompeten

dan profesional, perlu dilakukan berbagai upaya secara

menyeluruh dan terpadu. Untuk menjamin tujuan pembinaan dan

pengembangan SDM yang kompeten dapat tercapai sebagaimana

yang diinginkan, hal yang harus dilakukan oleh Pemerintah adalah

melalui standardisasi kompetensi. Standardisasi kompetensi

dipergunakan sebagai acuan pelatihan kerja dan sertifikasi

kompetensi yang dilaksanakan secara konsisten oleh seluruh unsur

yang tergabung dalam stakeholder. Dalam rangka penyusunan

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) peranserta

asosiasi profesi menjadi sangat penting. Asosiasi profesi bersama

para pakar yang terkait didalam menyusun dan mengembangkan

standar kompetensi merupakan organisasi yang paling kompeten

karena dari mereka tersedia para pakar dan praktisi yang

kompeten dan profesional.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka potensi asosiasi

profesi sangat perlu segera diinventarisir keberadaannya yang

meliputi jumlah, jenis dan sebagainya, oleh karenanya sangat di

pandang perlu untuk dibuat pedoman registrasi terhadap asosiasi

profesi yang telah ada maupun yang dalam proses pembentukan.

Pedoman registrasi tidak ada kaitan dengan perijinan pendirian

1

Page 2: 4 Pedoman Registrasi Asosiasi Profesi

asosiasi profesi yang telah dilaksanakan oleh instansi lain, akan

tetapi pedoman ini berkaitan dengan pendataan untuk keperluan

optimalisasi peranserta asosiasi profesi dalam pengembangan

standar kompetensi serta berbagai bentuk perangkat lunak

lainnya.

B. Maksud dan Tujuan

1. Maksud

Maksud disusunnya Pedoman Registrasi Asosiasi Profesi adalah

untuk memberikan acuan bagi petugas pembina dan

pelaksana registrasi ditingkat Pusat, Propinsi maupun

Kabupaten/Kota sehingga dalam melaksanakan proses

registrasi dapat sesuai dengan aturan dan tujuan yang

ditetapkan.

2. Tujuan

Tujuan disusunnya pedoman registrasi asosiasi profesi adalah

tersedianya suatu pedoman yang dapat dipergunakan sebagai

acuan oleh pembina dan pelaksana registrasi asosiasi profesi

baik ditingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota dalam

melaksanakan registrasi terhadap asosiasi profesi.

C. Ruang lingkup

Ruang lingkup yang dituangkan dalam pedoman registrasi asosiasi

profesi mencakup persyaratan registrasi, pelaksanaan registrasi

dan penerbitan surat keterangan registrasi untuk asosiasi profesi.

D. Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1985

tentang Organisasi Kemasyarakatan.

2. Undang-undang Nomor : 13 Tahun

2003, tentang Ketenagakerjaan.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 18

Tahun 1986 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor. 8

Tahun 1985.

2

Page 3: 4 Pedoman Registrasi Asosiasi Profesi

4. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun

2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional.

5. Kepmenakertrans Nomor

Kep.227/MEN/2003, tentang Tata cara Penetapan Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia jo Kepmenakertrans

Nomor Kep.69/MEN/V/2005.

6. Peraturan Menteri Nomor Per.

14/MEN/VII/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.

E. Pengertian-pengertian

1. Organisasi kemasyarakatan

Adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat

warga Negara Republik Indonesia secara sukarela atas dasar

kesamaan/kekhususan dalam kegiatan profesi, fungsi, agama

dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, untuk

berperan serta dalam kegiatan pembangunan dalam rangka

mencapai tujuan Nasional dalam wadah Negara kesatuan

Republik Indonesia berdasarkan Pancasila.

2. Asosiasi Profesi

Adalah himpunan orang-orang yang memiliki profesi sejenis,

baik pada aspek teknis profesi maupun manajerial dan

menguasai pengetahuan maupun praktik, jenjang kualifikasi,

prosedur kerja dan ukuran hasil kinerja masing-masing

bidangnya.

3. Registrasi

Adalah kegiatan pendaftaran dan pencatatan terhadap sumber

daya atau potensi Asosiasi Profesi untuk dilakukan identifikasi

kelompok dan jenis profesinya dalam rangka upaya

peningkatan kualitas sumber daya manusia terutama dibidang

peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja.

4. Standardisasi kompetensi

3

Page 4: 4 Pedoman Registrasi Asosiasi Profesi

Adalah proses merumuskan, merevisi, menetapkan dan

menerapkan standar tenaga kerja yang dilaksanakan secara

aktif dan dengan kerjasama antar berbagai pihak.

5. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

Adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek

pengetahuan, keterampilan dan atau keahlian serta sikap kerja

yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan

yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

6. Pelatihan kerja

Keseluruhan kegiatan untuk

memberi,memperoleh,meningkatkan serta mengembangkan

kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja

pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai

dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.

7. Sertifikasi Kompetensi

Adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan

secara sistematis dan obyektif melaui uji kompetensi sesuai

standar kompetensi kerja nasional Indonesia dan

/internasional.

8. Instansi

Instansi pelaksana registrasi asosiasi profesi adalah instansi

bidang ketenagakerjaan yang membidangi pelatihan dan

produktivitas ditingkat provinsi dan atau kabupaten/kota.

4

Page 5: 4 Pedoman Registrasi Asosiasi Profesi

BAB IIKELEMBAGAAN ASOSIASI PROFESI

Asosiasi profesi dibentuk dan didirikan oleh sekumpulan anggota

masyarakat yang profesional secara suka rela atas dasar kesamaan

dalam kegiatan profesi agar dapat berperanserta dalam kegiatan

pembangunan.

Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan visi,misi, dan program

kerja, serta kepengurusan yang mendukung terbentuknya asosiasi

profesi dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional

terutama yang terkait dibidang ketenagakerjaan pada umumnya dan

khususnya dibidang standardisasi kompetensi dan pelatihan kerja.

Peranserta yang diharapkan dari terbentuknya asosiasi profesi

adalah dibidang penyusunan dan pengembangan standardisasi

kompetensi, pelatihan dan sertifikasi kompetensi untuk meningkatkan

kualitas dan produktivitas tenaga kerja. Guna mewujudkan

kelembagaan asosiasi profesi sebagaimana diinginkan perlu

dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

A. Tujuan Pembentukan Asosiasi Profesi

Sebagaimana di amanatkan dalam Undang-undang Nomor 8

Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan bahwa tujuan

dibentuknya asosiasi profesi sesuai dengan sifat kekhususannya

5

Page 6: 4 Pedoman Registrasi Asosiasi Profesi

adalah salah satu diantaranya dalam rangka mencapai tujuan

pembangunan nasional dalam hal ini yang terkait dibidang

ketenagakerjaan pada umumnya dan khususnya dibidang

standardisasi kompetensi dan pelatihan kerja.

Dalam rangka berperanserta untuk mencapai tujuan

pembangunan tersebut , asosiasi profesi mempunyai fungsi

sebagai :

1. wadah untuk berperanserta dalam usaha mencapai tujuan

pembangunan nasional.

2. wadah kegiatan-kegiatan sesuai kepentingan anggota.

3. wadah pembinaan dan pengembangan bagi anggota.

B. Peran Asosiasi Profesi

Dalam rangka mendukung upaya pengembangan dan

peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja agar mereka

mampu bertahan dan berdaya saing pada era global, maka

asosiasi profesi diharapkan berperan antara lain sebagai berikut :

1. Sebagai mitra kerja Pemerintah dalam menyusun dan

mengembangkan standar kompetensi kerja sesuai dengan

bidang profesinya.

2. Sebagai mitra kerja lembaga pelatihan kerja dalam

menerapkan dan pengembangan program pelatihan kerja

sesuai dengan standar kompetensi kerja yang telah

ditetapkan secara nasional.

3. Sebagai sumber dan mitra kerja Lembaga Sertifikasi Profesi

(LSP) dalam pelaksanaan dan supervisi proses sertifikasi

kompetensi secara konsisten dan benar.

C. Bentuk dan Bidang Asosiasi Profesi

Atas dasar kesamaan profesi yang ada dimasyarakat

terbentuk dari berbagai jenis organisasi kemasyarakatan dengan

berbagai sebutan antara lain asosiasi, himpunan, perkumpulan,

ikatan atau sebutan lainnya sesuai dengan kesepakatan bersama

6

Page 7: 4 Pedoman Registrasi Asosiasi Profesi

dan memiliki kepengurusan, keanggotaan, serta memiliki

legalitas hukum (akta pendirian) yang selanjutnya disebut

asosiasi profesi.

Asosiasi Profesi dapat dibedakan dalam bidang profesinya yang

mencerminkan sifat dan kekhususannya seperti contoh asosiasi

dibawah ini:

1. Dibidang kesehatan:

a. Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ),

b. Persatuan Perawat Nasional Indonesi

(PPNI)

c. Dll

2. Bidang maritim : Kesatuan Pelaut Indonesia ( KPI ).

3. Bidang pendidikan : a. Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia

(ISPI).

b. Persatuan Guru Republik Indonesia

(PGRI)

c. Dll

D. Organisasi Asosiasi Profesi

Sebagai organisasi Asosiasi profesi dapat berperan secara

nyata dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas dan

produktivitas tenaga kerja apabila memiliki struktur dan

kepengurusan organisasi, Angaran Dasar/Anggaran Rumah

Tangga (AD/ART), program kerja, legalitas hukum serta sarana

kerja yang cukup memadai.

7

Page 8: 4 Pedoman Registrasi Asosiasi Profesi

8

Page 9: 4 Pedoman Registrasi Asosiasi Profesi

BAB IIIREGISTRASI ASOSIASI PROFESI

Registrasi asosiasi profesi dimaksudkan guna memperoleh

data/informasi secara garis besar terhadap keberadaan asosiasi

profesi untuk dimanfaatkan dalam rangka mengoptimalkan

peranserta asosiasi profesi dibidang ketenagakerjaan khususnya

yang menyangkut dengan penyusunan standar kompetensi,

pelatihan kerja dan sertifikasi kompetens. Registrasi asosiasi

profesi juga dimaksudkan dalam rangka membangun jejaring kerja

antara pemerintah dan asosiasi profesi untuk keperluan

pengembangan SDM pada umumnya. Pelaksana registrasi asosiasi

profesi adalah instansi.Untuk melaksanakan registrasi asosiasi

profesi akan ditempuh melalui tahapan sebagai berikut :

A. Mekanisme Pelaksanaan Registrasi

Mekanisme pelaksanaan registrasi Asosiasi Profesi sebagai berikut:

1. Pengurus asosiasi profesi mengajukan permohonan registrasi

kepada instansi melalui bagian yang menangani pelatihan

kerja. Pengajuan registrasi menggunakan formulir isian

registrasi (form no 1).

2. Pemohon melampirkan persyaratan registrasi, yaitu :

2.1 persyaratan administrasi ( form no 2)

2.2 persyaratan teknis : foto copy Anggaran Dasar/Rumah

Tangga, akta pendirian, program kerja, daftar

sarana/prasarana kerja,

3. Berkas persyaratan registrasi diteliti kebenarannya oleh

pelaksana registrasi. Dalam hal terdapat berkas persyaratan

permohonan tidak lengkap atau tidak sesuai dengan

persyaratan, dilakukan pemberiahuan kepada pengurus

asosiasi profesi untuk dipenuhi sesuai persyaratan.

4. Kepala bidang/bagian pelatihan kerja mengajukan

permohonan surat keterangan registrasi kepada kepala

9

Page 10: 4 Pedoman Registrasi Asosiasi Profesi

instansi apabila berkas permohonan telah sesuai dengan

persyaratan.

5. Penyerahan surat keterangan Registrasi kepada Asosiasi

Profesi.

6. Instansi pelaksana registrasi melaporkan hasil registrasi

Asosiasi Profesi setiap semester kepada Direktorat Jenderal

Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, melalui Direktorat

Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan.

10

Page 11: 4 Pedoman Registrasi Asosiasi Profesi

ASPROF BELUM REGISTRASI

PERSYARATAN :AD/ARTAkta PendirianKepengurusanProgram kerjaDaft sarana kerja

DITJEN BINALATTASCq.DIREKTORAT STANKOMPROGLAT

INSTANSI YANG MENANGANI KETENAGAKERJAN

Cq. BIDANG PELATIHAN DAN PRODUKTIVITASDI PROPINSI

ASPROFTEREGISTRASI

BELUM LENGKAP

RE

GIS

TR

AS

I

LE

NG

KA

P

MEKANISME REGISTRASI ASOSIASI PROFESI

MELAPORKAN

11

Page 12: 4 Pedoman Registrasi Asosiasi Profesi

B. Syarat-syarat Registrasi

1. Persyaratan Administrasi

Persyaratan administrasi merupakan persyaratan yang penting

bagi asosiasi profesi, yang dipergunakan sebagai kelengkapan

dasar yang dapat memberikan kekhususan dan aktifitas

dilakukan oleh asosiasi tersebut. Persyaratan administrasi

dalam registrasi adalah surat permohonan registrasi dari

asosiasi profesi kepada instansi (menggunakan form 1) yang

dilampiri data identitas Asosiasi Profesi (form 2).

2. Persyaratan Teknis

Persyaratan teknis untuk registrasi asosiasi profesi

melampirkan foto copy :

a. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga ( AD/RT ).

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/RT)

merupakan perangkat penting yang dimiliki oleh asosiasi

profesi.

AD/ART berisi rincian tentang kepengurusan,

keanggotaan, tujuan, kewajiban dan hak, serta tata cara

berorganisasi lainnya.

b. Legalitas hukum

Yang dimaksud legalitas hukum adalah Akta Pendirian

Asosiasi Profesi. Akta pendirian merupakan salah satu

syarat pendirian organisasi sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

c. Kepengurusan

Bentuk, jumlah, bidang kepengurusan disesuaikan dengan

kebutuhan Asosiasi Profesi sehingga sebagai organisasi

profesi dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara

efektif.

d. Program Kerja.

Program Kerja Asosiasi Profesi meliputi program kerja

jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

Program kerja mencerminkan visi, misi dan tujuan

asossiasi profesi.

12

Page 13: 4 Pedoman Registrasi Asosiasi Profesi

e. Daftar sarana dan prasarana kerja

Sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam operasional

Asosiasi Profesi adalah fasilitas kantor dan kebutuhan alat

tulis kantor.

C. Kodifikasi Registrasi

Untuk mengetahui sumber daya atau potensi asosiasi profesi pada

tiap-tiap profesi perlu dilakukan kodifikasi. Kodifikasi asosiasi

profesi ditata berdasarkan kedudukan dan bidang/sektor profesi.

1. Berdasarkan kedudukan Asosiasi Profesi ditata menjadi dua

kategori yaitu : Asosiasi profesi Pusat dan Asosiasi profesi

Cabang.

2. Kodifikasi berdasarkan bidang/sektor profesi mengacu kepada

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia ( KBLI) 2000 (lihat

form 4).

Format kodifikasi Registrasi Asosiasi Profesi adalah sebagai berikut :

Re

g

. 0 . 00 . X . N

Keterangan :Reg : Registrasi0 : Kedudukan Asosiasi Profesi

Diisi angka romawi I untuk Asosiasi Profesi Pusat.Angka romawi II untuk Asosiasi Profesi Cabang.

00 : Kode Propinsi asosiasi profesi berdomisiliDiisi angka dua digit ( form 3 ).

X : Kode Kategori sektor berdasarkan KBLI Tahun 2000

Diisi 1 huruf alfabet yang merupakan kode sektor (form 4) N : Nomor surat dari instansi yang melaksanakan

registrasi.

Contoh 1 : Kodifikasi Registrasi Asosiasi Ikatan Teknisi

Otomoti, Tingkat Pusat, berdomisili di Jakarta.

Kodifikasi : Reg.I.12.G...........

Contoh 2 : Kodifikasi Registrasi Asosiasi Ikatan Teknisi

Otomoti, Cabang DIY , berdomisili di Yogyakarta.

13

Page 14: 4 Pedoman Registrasi Asosiasi Profesi

Kodifikasi : Reg.II.15.G...........

BAB. IVP E N U T U P

Dengan di susunnya Pedoman Registrasi Asosiasi Profesi,

diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi panduan bagi pelaksanaan

registrasi asosiasi profesi. Dengan terlaksananya registrasi asosiasi

profesi diharapkan terdidentifikasi potensi atau sumber daya asosiasi

profesi yang selanjutnya dipergunakan dalam pengembangan dan

implementasi standardisasi kompetensi , pelatihan kerja dan sertifikasi

kompetensi.

Jakarta, September 2006

14

Page 15: 4 Pedoman Registrasi Asosiasi Profesi

Form 1 : Permohonan registrasi

ASOSIASI PROFESI ........

................... , .........................Nomor : Lampiran :Perihal : Permohonan registrasi

Kepada Yth Kepala *)

d i ......................................

Dalam rangka berperan serta untuk peningkatan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia, dengan ini kami Ketua Asosiasi Profesi :

Nama Asosiasi :

Bidang Profesi :

Alamat :

Nomor Telpon/Fex/Email :

Dasar Hukum Pendirian :

Mengajukan permohonan registrasi terhadap Asosiasi Profesi kami,

bersama ini kami lampirkan identitas asosiasi profesi sebagaimana

dimaksud.

Demikian kami sampaikan, atas kerjasamanya disampaikan terima

kasih

Asosiasi Profesi

15

Page 16: 4 Pedoman Registrasi Asosiasi Profesi

Ketua/Pimpinan

*) = Instansi ketenagakerjaan di propinsi, melalui bidang Pelatihan dan Produktivitas.

Form 2 : Data Asosiasi Profesi

ASOSIASI PROFESI ........

IDENTITAS ASOSIASI PROFESI

1. Nama Asosiasi

Profesi

2. Alamat kantor

3. Nomor

Telpon/Fac/Email

4. Pembentukan

Asosiasi Profesi

5. Visi

Misi

Tujuan

6. Pengurus

7. Dasar Hukum

Pendirian

8. Cabang di Daerah

(sebutkan jika ada)

9. Instansi Mitra kerja

:

:

:

: Tgl

Tempat

:

:

:

: Ketua

: Sekretaris

:

:

:

:

:

16

Page 17: 4 Pedoman Registrasi Asosiasi Profesi

10. Jumlah anggota

11. Lembaga Diklat

yang dimiliki

(sebutkan jika ada)

Asosiasi Profesi……………………………….

Ketua/Pimpinan

Lampiran Persyaratan :1. Foto copy Akte Pendirian /Dasar Hukum Pendirian.2. Foto copy AD/ART3. Foto copy program kerja.4. Foto copy surat lainnya.

Form 3 : Kode Propinsi domisili Asosiasi Profesi

Kode Cabang Asosiasi Profesi di propinsi :

1. Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) : 01

2. Sumatera Utara : 02

3. Sumatera Barat : 03

4. Jambi : 04

5. Bengkulu : 05

6. Riau : 06

7. Kepulauan Riau : 07

8. Sumatera Selatan : 08

9. Bangka Belitung : 09

10.Lampung : 10

11.Banten : 11

12.DKI Jakarta : 12

13.Jawa Barat : 13

14.Jawa Tengah : 14

15.Daerah Istimewa Yogyakarta : 15

16.Jawa Timur : 16

17.Bali : 17

18.Nusa Tenggara Barat : 18

19.Nusa Tenggara Timur : 19

20.Kalimantan Barat : 20

17

Page 18: 4 Pedoman Registrasi Asosiasi Profesi

21.Kalimantan Tengah : 21

22.Kalimantan Timur : 22

23.Kalimantan Selatan : 23

24.Sulawesi Selatan : 24

25.Sulawesi Tengah : 25

26.Sulawesi Tenggara : 26

27.Gorontalo : 27

28.Sulawesi Utara : 28

29.Maluku : 29

30.Maluku Utara : 30

31.Papua Barat : 31

32.Papua Tengah : 32

33.Papua Timur : 33

Form 4 : Kode Bidang/Sektor Profesi Berdasarkan KBLI 2000.

Kategori Judul Kategori Golongan PokokGolongan Kegiatan

EkonomiA Pertanian,

perburuan, dan kehutanan.

Pertanian dan perburuan

Pertanian tanaman pangan, tamanan perkebunan, dan holtikultura.Peternakan.Kombinasi pertanian atau perkebunan dengan peternakan (mixed farming).Jasa pertanian, perkebunan dan peternakan.Perburuan/ penangkapan dan penangkapan satwa liar.

Kehutanan KehutananB Perikanan. Perikanan Perikanan

C Pertambangan dan penggalian.

Pertambangan batubara, penggalian gambut, gasifikasi batubara dan pembuatan briket batubara.

Pertambangan batubara, penggalian gambut, dan gasifikasi batubara.Pembuatan briket batubara.

Pertambangan dan jasa pertambangan minyak dan gas bumi.

Pertambangan minyak dan gas bumi, serta pengusahaan tenaga panas bumi.Jasa pertambangan minyak dan gas bumi.

Pertambangan bijih uranium dan thorium.

Pertambangan bijih uranium dan thorium.

Pertambangan bijih logam.

Pertambangan pasir besi dan bijih besi.Pertambangan logam dan bijih timah.

18

Page 19: 4 Pedoman Registrasi Asosiasi Profesi

Penggalian batu-batuan, tanah liat dan pasir, serta pertambangan mineral dan bahan kimia.

Penggalian batu-batuan, tanah liat dan pasir.Pertambangan dan penggalian yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.

D Industri Pengolahan.

Industri makanan dan minuman.

Pengolahan dan pengawetan daging, ikan, buah-buahan, sayuran, minyak dan lemakIndustri susu dan makanan dari susu.Industri penggilingan padi-padian, tepung, dan makanan ternak.Industri makanan lainnya.Industri minuman.

Industri pengolahan tembakau.

Industri pengolahan tembakau.

Kategori Judul Kategori Golongan PokokGolongan Kegiatan

EkonomiD Industri

Pengolahan.Industri tekstil. Industri pemintalan,

pertenunan, pengolahan akhir tekstil.Industri barang jadi tekstil dan permadani.Industri perajutan.Industri kapuk.

Industri pakaian jadi. Industri pakaian jadi dari tekstil, kecuali pakaian jadi berbulu.

Industri pakaian jadi. Industri pakaian jadi/ barang jadi dari kulit berbulu dan pencelupan bulu.

Industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki.

Industri kulit dan barang dari kulit (termasuk kulit buatan).Industri alas kaki.

Industri kayu, barang-barang dari kayu (tidak termasuk furnitur), dan barang-barang anyaman dari rotan, bambu, dan sejenisnya.

Industri penggergajian dan pengawetan kayu, rotan, bambu, dan sejenisnya.Industri barang-barang dari kayu, dan barang-barang anyaman dari rotan, bambu, dan sejenisnya.

Industri kertas, barang dari kertas, dan sejenisnya.

Industri kertas, barang dari kertas, dan sejenisnya.

Industri penerbitan.

19

Page 20: 4 Pedoman Registrasi Asosiasi Profesi

Industri penerbitan, percetakan dan reproduksi media rekaman.

Industri percetakan dan kegiatan yang berkaitan dengan pencetakan (termasuk fotokopi).Reproduksi media rekaman, film, dan video.

Industri batu bara, pengilangan minyak bumi dan pengolahan gas bumi, barang-barang dari hasil pengilangan minyak bumi, dan bahan bakar nuklir.

Industri barang-barang dari batu bara.

Industri pengilangan minyak bumi, pengolahan gas bumi, dan industri barang-barang dari hasil pengilangan minyak bumi.Pengolahan bahan bakar nuklir (Nuclear fuel).

Industri kimia dan barang-barang dari bahan kimia.

Industri bahan kimia industri.Industri barang-barang kimia lainnya.Industri serat buatan.

Industri karet, barang dari karet, dan barang dari plastik.

Industri karet dan barang dari karet.

Kategori Judul Kategori Golongan PokokGolongan Kegiatan

EkonomiD Industri

Pengolahan.Industri barang galian bukan logam.

Industri gelas dan barang dari gelas.Industri barang-barang dari porselin.Industri pengolahan tanah liat.Industri semen, kapur dan gips, serta barang-barang dari semen dan kapur.Industri barang-barang dari batu.Industri barang-barang dari asbes.Industri barang-barang galian bukan logam lainnya.

Industri logam dasar Industri logam dasar besi dan baja.Industri logam dasar bukan besi.Industri pengecoran logam.

Industri barang dari logam kecuali mesin dan peralatannya.

Industri barang-barang logam siap pasang untuk bangunan, pembuatan tangki, dan generator uap.

20

Page 21: 4 Pedoman Registrasi Asosiasi Profesi

Industri barang logam lainnya, dan kegiatan jasa pembuatan barang-barang dari logam.

Industri mesin dan perlengkapannya.

Industri mesin-mesin umum.Industri mesin-mesin untuk keperluan khusus.Industri peralatan rumah tangga yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.

Industri mesin dan peralatan kantor, akuntansi, dan pengolahan data.

Industri mesin dan peralatan kantor, akuntansi, dan pengolahan data.

Industri mesin listrik lainnya dan perlengkapannya.

Industri motor listrik, generator, dan transformator.Industri peralatan pengontrol dan pendistribusian listrik.Industri kabel listrik dan telepon.Industri akumulator listrik dan batu baterai.Industri bola lampu pijar dan lampu penerangan.Industri peralatan listrik yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.

Kategori Judul Kategori Golongan PokokGolongan Kegiatan

EkonomiD Industri

Pengolahan.Industri radio, televisi, dan peralatan komunikasi, serta perlengkapannya.

Industri tabung dan katup elektronik serta komponen elektronik lainnya.Industri alat transmisi komunikasi.Industri radio, televisi, alat-alat rekaman suara dan gambar, dan sejenisnya.

Industri peralatan kedokteran, alat-alat ukur, peralatan navigasi, peralatan optik, jam dan lonceng.

Industri peralatan kedokteran, dan peralatan untuk mengukur, memeriksa, menguji, dan bagian lainnya, kecuali alat-alat optik.Industri instrumen optik dan peralatan fotografi.Industri jam, lonceng, dan sejenisnya.

21

Page 22: 4 Pedoman Registrasi Asosiasi Profesi

Industri kendaraan bermotor.

Industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih.Industri karoseri kendaraan bermotor roda empat atau lebih.Industri perlengkapan dan komponen kendaraan bermotor roda empat atau lebih.

Industri alat angkutan, selain kendaraan bermotor roda empat atau lebih.

Industri pembuatan dan perbaikan kapal dan perahu.Industri kereta api, bagian-bagian dan perlengkapannya, serta perbaikan kereta api.Industri pesawat terbang dan perlengkapannya serta perbaikan pesawat terbang.Industri alat angkut lainnya.

Industri furnitur dan industri pengolahan lainnya.

Industri furnitur.Industri Pengolahan lainnya.

Daur ulang. Daur ulang barang-barang logam.Daur ulang barang-barang bukan logam.

E Listrik, gas, dan air. Listrik, gas, uap, dan air panas.

Ketenagalistrikan.Gas.Uap dan air panas.

Pengadaan dan penyaluran air bersih.

Pengadaan dan penyaluran air bersih.

Kategori Judul Kategori Golongan PokokGolongan Kegiatan

EkonomiF Konstruksi. Konstruksi. Penyiapan lahan.

Konstruksi gedung dan bangunan sipil.Instalasi gedung dan bangunan sipil.Penyelesaian konstruksi gedung.Penyewaan alat kontruksi atau peralatan pembongkar/ penghancur bangunan dengan operatornya.Penjualan mobil.

22

Page 23: 4 Pedoman Registrasi Asosiasi Profesi

G Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil, sepeda motor, serta barang-barang keperluan pribadi dan rumah tangga.

Penjualan, pemeliharan, dan reparasi mobil dan sepeda motor, penjualan eceran bahan bakar kendaraan.

Pemeliharaan dan reparasi mobil.Penjualan suku cadang dan aksesoris mobil.Penjualan, pemeliharaan, dam reparasi sepeda motor, serta suku cadang dan aksesorisnya.Perdagangan eceran bahan bakar kendaraan.

Perdagangan besar dalam negeri, kecuali perdagangan mobil dan sepeda motor selain ekspor dan impor.

Perdagangan besar berdasarkan balas jasa (fee) atau kontrak.Perdagangan besar dalam negeri bahan baku hasil pertanian, binatang hidup, makanan, minuman, dan tembakau.Perdagangan besar barang-barang keperluan rumah tangga.Perdagangan besar produk antara bukan hasil pertanian, barang-barang bekas dan sisa-sisa tidak terpakai (scrap).

Penjualan, pemeliharan, dan reparasi mobil dan sepeda motor, penjualan eceran bahan bakar kendaraan.

Perdagangan besar mesin-mesin, suku cadang, dan perlengkapannya.Perdagangan besar lainnya.Perdagangan eceran berbagai macam barang di dalam bangunan.Perdagangan eceran khusus komoditi makanan, minuman, atau tembakau di dalam bangunan.

Kategori Judul Kategori Golongan PokokGolongan Kegiatan

EkonomiG Perdagangan besar

dan eceran, reparasi mobil, sepeda motor, serta barang-barang keperluan pribadi dan rumah tangga.

Penjualan, pemeliharan, dan reparasi mobil dan sepeda motor, penjualan eceran bahan bakar kendaraan.

Perdagangan eceran khusus komoditi bukan makanan, minuman, atau tembakau di dalam bangunan.Perdagangan eceran barang bekas di dalam bangunan.Perdagangan eceran di luar bangunan.Reparasi barang-barang keperluan pribadi dan rumah tangga.

23

Page 24: 4 Pedoman Registrasi Asosiasi Profesi

Perdagangan ekspor, kecuali perdagangan mobil dan sepeda motor.

Perdagangan ekspor berdasarkan balas jasa (fee) atau kontrak.Perdagangan ekspor bahan baku hasil pertanian, binatang hidup, makanan, minuman, dan tembakau.Perdagangan ekspor barang-barang keperluan rumah tangga.Perdagangan ekspor produk antara bukan hasil pertanian, barang-barang bekas dan sisa-sisa tak terpakai (scrap).Perdagangan ekspor mesin-mesin, suku cadang dan perlengkapannya.Perdagangan ekspor lainnya.

Perdagangan impor, kecuali perdagangan mobil dan sepeda motor.

Perdagangan impor berdasarkan balas jasa (fee) atau kontrak.Perdagangan impor bahan baku pertanian, binatang hidup, makanan, minuman, dan tembakau.Perdagangan impor barang-barang keperluan rumah tangga.Perdagangan impor produk antara bukan hasil pertanian, barang-barang bekas, dan sisa-sisa tak terpakai (scrap).Perdagangan impor mesin-mesin, suku cadang dan perlengkapannya.Perdagangan impor lainnya.

H Penyediaan makanan dan minuman.

Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum.

Penyediaan akomodasi.Restoran/ rumah makan, bar, dan jasa boga.

Kategori Judul Kategori Golongan PokokGolongan Kegiatan

EkonomiI Transportasi,

pergudangan, dan komunikasi.

Angkutan darat dan angkutan dengan saluran pipa.

Angkutan jalan rel.Angkutan jalan raya.Angkutan dengan saluran pipa.

Angkutan air. Angkutan laut.Angkutan sungai, danau, dan penyeberangan.

Angkutan udara. Angkutan udara berjadwal.Angkutan udara tidak berjadwal.

24

Page 25: 4 Pedoman Registrasi Asosiasi Profesi

Jasa penunjang dan pelengkap kegiatan angkutan, dan jasa perjalanan wisata.

Jasa pelayanan bongkar muat barang.Pergudangan, jasa cold storage, dan jasa wilayah kawasan berikat.Jasa penunjang angkutan kecuali jasa bongkar muat dan pergudangan.Jasa perjalanan wisata.Jasa pengiriman dan pengepakan.Jasa penunjang angkutan lainnya yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.

Pos dan telekomunikasi.

Pos nasional, unit pelayanan pos dan jasa kurir.Telekomunikasi.

J Perantara keuangan.

Perantara keuangan kecuali asuransi dan dana pensiun.

Perantara moneter (perbankan).Perantara keuangan lainnya (leasing, pegadaian).

Asuransi dan dana pensiun.

Asuransi dan dana pensiun.

Jasa penunjang perantara keuangan.

Jasa penunjang perantara keuangan kecuali asuransi dan dana pensiun (pasar modal).Jasa penunjang asuransi dan dana pensiun.

K Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan.

Real estate. Real estate yang dimiliki sendiri atau disewa dan asrama.Real estate atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak.Kawasan pariwisata dan penyediaan sarana wisata tirta.

Jasa persewaan mesin dan peralatannya (tanpa operator), barang-barang keperluan rumah tangga dan pribadi.

Persewaan alat-alat transportasi.Persewaan mesin lainnya dan peralatannya.Persewaan barang-barang keperluan rumah tangga dan pribadi yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.

Kategori Judul Kategori Golongan PokokGolongan Kegiatan

EkonomiK Real estate, usaha

persewaan, dan jasa perusahaan.

Jasa komputer dan kegiatan yang terkait.

Jasa konsultasi piranti keras (hardware consulting).Jasa konsultasi piranti lunak.Pengolahan data.Jasa kegiatan data base.

25

Page 26: 4 Pedoman Registrasi Asosiasi Profesi

Jasa komputer dan kegiatan yang terkait.

Perawatan dan reparasi mesin-mesin kantor, akuntansi, dan komputer.Kegiatan lain yang berkaitan dengan komputer.

Penelitian dan pengembangan (swasta).

Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi.Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan sosial dan humaniora.

Jasa perusahaan lainnya.

Jasa hukum, akuntansi dan pembukuan, konsultasi pajak, penelitian pasar, dan konsultasi bisnis dan manejemen.Jasa konsultasi arsitek, kegiatan teknik dan rekayasa, serta analisis dan testing.Jasa periklanan.Jasa perusahaan lainnya yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.

L Administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib.

Administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib.

Administrasi pemerintahan, dan kebijaksanaan ekonomi dan sosial.Hubungan luar negeri, pertahanan dan keamanan.Jaminan sosial wajib.

M Jasa pendidikan. Jasa pendidikan. Jasa pendidikan dasar.Jasa pendidikan menengah.Jasa pendidikan tinggi.Jasa pendidikan lainnya.

N Jasa kesehatan dan kegiatan sosial.

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial.

Jasa kesehatan manusia.Jasa kesehatan hewan.Jasa kegiatan sosial.

O Jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan lainnya.

Jasa kebersihan. Jasa kebersihan.Kegiatan organisasi yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.

Organisasi bisnis, pengusaha dan profesional.Organisasi buruh.Organisasi lainnya.

Jasa rekreasi, kebudayaan, dan olahraga.

Kegiatan perfilman, radio, televisi, dan hiburan lainnya.Kegiatan kantor berita.

Kategori Judul Kategori Golongan PokokGolongan Kegiatan

Ekonomi

26

Page 27: 4 Pedoman Registrasi Asosiasi Profesi

O Jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan lainnya.

Jasa rekreasi, kebudayaan, dan olahraga.

Perpustakaan, arsip, museum, dan kegiatan kebudayaan lainnya.

Olahraga dan kegiatan rekreasi lainnya.

Jasa kegiatan lainnya.

Jasa kegiatan lainnya.

Jasa perorangan yang melayani rumah tangga.

Jasa perorangan yang melayani rumah tangga.

Q Badan internasional dan badan ektsra internasional lainnya.

Badan internasional dan badan ektsra internasional lainnya.

Badan internasional dan badan ektsra internasional lainnya.

X Kegiatan yang belum jelas batasannya.

Kegiatan yang belum jelas batasannya.

Kegiatan yang belum jelas batasannya.

27