4 keadaan umum daerah penelitian - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di laut jawa...

43
51 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Geografis dan Administrasi Kabupaten Subang Kabupaten Subang terletak antara 107 0 31’ – 107 0 54’ BT dan 6 0 11’ – 6 0 30’ LS. Kabupaten Subang terdiri dari 22 kecamatan dan 243 desa (Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 1999). Dari 22 kecamatan yang ada di Kabupaten Subang, empat kecamatan terletak di wilayah pesisir yaitu Blanakan, Legonkulon, Pusakanegara, dan Pamanukan. Secara administratif, Kabupaten Subang memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut : sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bandung sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Indramayu dan Sumedang sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Karawang dan Purwakarta Luas wilayah Kabupaten Subang adalah 205.176,95 Ha atau 6,34% dari luas Provinsi Jawa Barat dengan ketinggian tempat antara 0-1500 m dpl. Dilihat dari topografinya, Kabupaten Subang dapat dibagi ke dalam tiga zona daerah yaitu (Dinas Kelautan dan Perikanan, 2003): 1) Daerah pegunungan dengan ketinggian 500-1500 m dpl di atas permukaan laut dengan luas wilayah 41.035,09 Ha atau 20% dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang, 2) Daerah bergelombang atau berbukit dengan ketinggian 50-500 m dpl dengan luas wilayah 71.502,16 Ha atau 34,85% dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang, 3) Daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0-50 m dpl dengan luas wilayah 92.639,7 Ha atau 45,15% dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Apabila dilihat dari kemiringan lahan, maka tercatat bahwa 80,80% wilayah Kabupaten Subang memiliki kemiringan 0 0 -17 0 , sedangkan sisanya memiliki kemiringan di atas 18 0 . Secara umum Kabupaten Subang beriklim tropis dengan curah hujan rata-rata per tahun 2.117 mm dengan jumlah hari hujan 90 hari. Kondisi iklim tersebut ditunjang oleh adanya lahan yang subur dan banyaknya

Upload: dothuy

Post on 18-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

51

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1 Keadaan Geografis dan Administrasi Kabupaten Subang

Kabupaten Subang terletak antara 1070 31’ – 1070 54’ BT dan 60 11’ – 60 30’

LS. Kabupaten Subang terdiri dari 22 kecamatan dan 243 desa (Peraturan

Pemerintah Nomor 48 tahun 1999). Dari 22 kecamatan yang ada di Kabupaten

Subang, empat kecamatan terletak di wilayah pesisir yaitu Blanakan, Legonkulon,

Pusakanegara, dan Pamanukan. Secara administratif, Kabupaten Subang memiliki

batas-batas wilayah sebagai berikut :

• sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bandung

• sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa

• sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Indramayu dan Sumedang

• sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Karawang dan Purwakarta

Luas wilayah Kabupaten Subang adalah 205.176,95 Ha atau 6,34% dari luas

Provinsi Jawa Barat dengan ketinggian tempat antara 0-1500 m dpl. Dilihat dari

topografinya, Kabupaten Subang dapat dibagi ke dalam tiga zona daerah yaitu

(Dinas Kelautan dan Perikanan, 2003):

1) Daerah pegunungan dengan ketinggian 500-1500 m dpl di atas permukaan laut

dengan luas wilayah 41.035,09 Ha atau 20% dari seluruh luas wilayah

Kabupaten Subang,

2) Daerah bergelombang atau berbukit dengan ketinggian 50-500 m dpl dengan

luas wilayah 71.502,16 Ha atau 34,85% dari seluruh luas wilayah Kabupaten

Subang,

3) Daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0-50 m dpl dengan luas

wilayah 92.639,7 Ha atau 45,15% dari seluruh luas wilayah Kabupaten

Subang.

Apabila dilihat dari kemiringan lahan, maka tercatat bahwa 80,80% wilayah

Kabupaten Subang memiliki kemiringan 00-170, sedangkan sisanya memiliki

kemiringan di atas 180. Secara umum Kabupaten Subang beriklim tropis dengan

curah hujan rata-rata per tahun 2.117 mm dengan jumlah hari hujan 90 hari.

Kondisi iklim tersebut ditunjang oleh adanya lahan yang subur dan banyaknya

Page 2: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

52

aliran sungai, sehingga menjadikan sebagian besar luas tanah Kabupaten Subang

digunakan untuk pertanian.

Wilayah Kabupaten Subang memiliki panjang garis pantai kurang lebih 68

km yang meliputi 4 (empat) wilayah kecamatan pesisir, yaitu Kecamatan

Blanakan, Kecamatan Pamanukan, Kecamatan Legonkulon dan Kecamatan

Pusakanagara.

Desa Mayangan berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Legonkulon.

Desa Mayangan merupakan salah satu dari sepuluh desa yang ada di Kecamatan

Legonkulon. Desa ini terletak di bagian paling utara dari Kecamatan Legonkulon.

Secara geografis Desa Mayangan terletak pada koordinat 60 11’ LS serta 1070 31’

dan 1070 54’BT. Secara administratif Desa Mayangan berbatasan dengan Desa

Tegal Urung di sebelah Barat, Desa Legon Wetan di sebelah Timur, Desa

Legonkulon di sebelah Selatan, dan Laut Jawa di sebelah Utara. Desa Mayangan

memiliki luas 678.37 Ha dan sebagian besar dari luas wilayahnya merupakan

areal hutan mangrove yaitu seluas 290 Ha yang dimiliki oleh Perum Perhutani.

Desa Mayangan memiliki dua buah sungai yaitu Sungai Citerusan di sebelah barat

dan Sungai Cigadung di sebelah timur yang menjadikan perairan pantai Desa

Mayangan cukup produktif.

4.2 Keadaan Perairan Kabupaten Subang

Suhu di perairan Subang rata-rata adalah 28,50C. Suhu air suatu perairan

dipengaruhi oleh suhu udara atasnya yang kisarannya relatif stabil untuk daerah

tropis. Kondisi umum pantai Utara Jawa Barat adalah berupa pantai yang landai

dengan kemiringan antara 0,06 % hingga 0,4 %. Diperkirakan ada jarak rata-rata 4

km dari garis pantai kedalaman mencapai 5 m, kemudian jarak rata-rata 13 km

dari garis pantai menjadi 10 m, dan jarak 21 km kedalaman mencapai 20 m.

Kontur kedalaman kurang dari 5 m memperlihatkan kondisi yang relatif sejajar

dengan garis pantai. Demikian juga pada kedalaman antara 5 – 10 m dan 10 - 20

m (Dinas Kelautan dan Perikanan, 2003).

Page 3: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

53

4.2.1 Faktor klimatologi perairan pantai Kabupaten Subang

Perairan pantai Subang yang merupakan bagian dari sistem Laut Jawa sangat

dipengaruhi oleh angin muson yang berkembang secara kuat di perairan ini. Di

wilayah Laut Jawa munculnya periode musim Barat terjadi pada bulan Desember

hingga Februari umumnya diikuti dengan adanya musim hujan. Adapun musim

Timur terjadi pada bulan Juni - Agustus dengan adanya kemarau. Dalam musim

Timur penguapan yang terjadi di laut lebih besar daripada curah hujannya.

Kecepatan angin yang tinggi dan kelembaban yang relatif rendah menyebabkan

penguapan lebih dari 100 mm/bulan.

Dari bulan Juni sampai Agustus energi yang diperlukan untuk penguapan

tersebut melebihi dari energi yang tersedia dari radiasi matahari, sehingga

menimbulkan defisit energi sekitar 5.700 cal/cm2, atau sebanding dengan

pendinginan wilayah perairan sedalam 40 m dengan penurunan suhu perairan

sekitar 1,4 0C. Pendinginan perairan dalam periode musim Barat bukan

disebabkan oleh keseimbangan energi tersebut, tetapi dalam musim ini muson

Barat berkembang sangat kuat dan dengan angin yang relatif kuat membawa

massa udara dingin dan hujan ke wilayah Laut Jawa ini. Fluktuasi angin muson

secara nyata berhubungan dengan fluktuasi suhu perairan.

Hasil pengamatan angin di wilayah pantai Mayangan dalam periode musim

Peralihan (Mei) menunjukkan pada siang hari (jam 06.00 – 18.00) kecepatan

angin berkisar antara 0 – 7 m/det, dan pada malam hari (jam 18.00 – 06.00) antara

0 – 3.5 m/det dengan arah angin dominan dari Timur, Timur Laut dan Barat Laut.

4.2.2 Karakteristik fisik perairan pantai Subang

1) Suhu dan salinitas perairan

Suhu dan salinitas di wilayah perairan pantai Subang berfluktuasi secara

musiman yang dipengaruhi oleh dinamika perairan Laut Jawa. Secara umum

fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi

(sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah (sekitar 27,5 0C). Suhu tertinggi terjadi

dalam periode musim peralihan yakni bulan Mei dan November. Adapun suhu

terendah terjadi bulan Agustus dan Februari (puncak musim Timur dan Barat).

Rata-rata suhu bulanan bervariasi antara 27,5 0C sampai 28,7 0C.

Page 4: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

54

Rata-rata salinitas bulanan di perairan Laut Jawa berkisar antara 31,5 0/00 –

33,7 0/00. Salinitas maksimum pertama (33,7 0/00 ) dan kedua (33,3 0/00) terjadi

pada bulan September dan November. Adapun salinitas minimum pertama (31,8 0/00) dan kedua (31,3 0/00) terjadi masing-masing sekitar bulan Februari dan Mei.

Hasil pengukuran distribusi salinitas di beberapa muara sungai di wilayah pantai

Subang menunjukkan bahwa jangkauan pengaruh rambatan pasang surut yang

membawa massa air laut ke arah hulu sungai berkisar antara 1 km sampai 3,5 km.

Rambatan pasang surut sungai Mayangan dapat mencapai 1,5 – 2,5 km.

2) Bathimetri perairan

Perairan pantai Subang memiliki kedalaman yang relatif dangkal (kurang

dari 20 m) dengan gradien kedalaman yang relatif landai. Perairan dengan

kedalaman kurang dari 5 m (disekitar Blanakan) memiliki gradien kedalaman

sekitar 2,0027 dan 0,0054 yang berada di sekitar Pusakanagara. Adapun di

perairan dengan kedalaman 5 - 10 m memiliki gradient kedalaman berkisar

0,00006 terdapat di sekitar Blanakan. Morfologi daratan pantainya terdiri dari

pasir bercampur lumpur dan bahan organik, dengan jenis tanah gleisol hidrik.

Pada pantai terdapat rawa-rawa dan vegetasi mangrove.

Umumnya kawasan pantai dipergunakan oleh masyarakat sebagai kawasan

pemukiman, pertambakan, dan sebagainya. Pesisir pantai Kabupaten Subang

banyak yang mempunyai muara sungai kecil, sehingga terdapat kemungkinan

banyaknya jumlah pengendapan di muara sungai besar dan jenis substrat dasar

berupa pasir.

3) Pasang surut

Pasang surut merupakan gerakan naik-turun dari muka air laut secara

periodik yang disebabkan oleh gaya tarik-menarik benda angkasa seperti bulan

dan matahari. Jenis pasang surut yang terjadi di wilayah pantai Subang mengikuti

pola pasang surut di Laut Jawa. Tipe pasang surut (pasut) Pantai Utara Jawa Barat

sebagian besar termasuk dalam kategori campuran mengarah ke semidiurnal.

Kategori pasut campuran adalah daerah pantai yang mengalami dua kali pasang

dan dua kali surut dengan ketinggian yang berbeda. Adapun pasut kategori

semidiurnal adalah daerah pantai yang mengalami dua kali pasang dan dua kali

Page 5: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

55

surut dengan ketinggian yang sama. Pasang dan surut terbesar adalah 1 m dan

kisaran tinggi pasang dan surut kedua adalah 0,5 – 0,7 m.

4) Arus perairan pantai

Pola arus perairan di pantai Subang yang secara umum mengikuti pola arus

Laut Jawa menunjukkan bahwa arus musiman sangat dominan di wilayah perairan

ini. Periode musim Timur terjadi antara bulan Mei dan September, arus musim

bergerak ke arah barat dengan kecepatan maksimum sekitar 25 cm/det. Dari bulan

November sampai Maret arus musim mengalir ke arah timur dengan kecepatan

maksimum sekitar 30 cm/det. Pada bulan April dan Oktober arah arus musim

berubah. Pengukuran arus di wilayah pantai Subang menunjukkan bahwa di

perairan pantai Mayangan arus pasang berkisar 1,4 – 31,5 cm/det mengalir

dominan ke arah barat, dan arus surut berkisar antara 0,7 – 28,1 cm/det yang

dominan mengalir ke arah barat.

5) Kualitas air perairan Subang

Berdasarkan topografinya, perairan kabupaten Subang terdiri dari: (1)

perairan pesisir dan laut, (2) perairan sungai dan situ. Kondisi perairan Kabupaten

Subang banyak dipengaruhi oleh kondisi alam di dataran tinggi, serta pengaruh

sifat oseanografi perairan dangkal Laut Jawa.

Kondisi umum perairan Kabupaten Subang relatif baik. Beberapa lokasi di

perairan payau dan laut mempunyai sifat kekeruhan yang cukup tinggi seperti di

Pondok Bali, Mayangan dan Blanakan. Kondisi ini merupakan karakteristik

perairan Laut Jawa yang banyak dipengaruhi oleh sedimen yang dibawa oleh

beberapa sungai yang bermuara ke Pantai Utara Jawa. Selain itu, sifat oseanografi

di daerah pasang surut (intertidal) Subang memungkinkan terjadi sedimentasi dan

penggerusan pantai (abrasi). Kondisi ini merupakan suatu hal yang

menguntungkan karena perairan pesisir Subang menjadi subur karena mendapat

suplai nutrient dari daratan.

4.2.3 Mangrove

Kabupaten Subang memiliki hutan mangrove sebesar 6.132,8 Ha dengan

tiga lokasi wisata bahari yaitu Wisata Buaya Blanakan, Pantai Pondok Bali, dan

Pantai Patimban. Hutan mangrove yang terdapat di kawasan pantai utara

Page 6: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

56

Kabupaten Subang berada di bawah otoritas pengelola Perum Perhutani BPKH

Ciasem dan Pamanukan.

Formasi hutan mangrove di pesisir utara Kabupaten Subang dari arah laut ke

darat didominasi oleh api-api (Avicenia marina), kemudian bakau (Rhizopora

mucronata) dan prepat/pepada (Sonnateratia acida). Jenis fauna yang ditemukan

pada hutan mangrove adalah jenis reptile seperti ular dan kadal, katak, jenis ikan

seperti belut, gabus, mujair, sepat, mujair, belanak dan sebagainya.

Kondisi derajad keasaman (pH) perairan mangrove Desa Mayangan bersifat

homogen dan bersifat basa. Komposisi elemen di dalam sedimen hampir

menyerupai air laut pada umumnya, karena lingkungan mangrove pada umumnya

memiliki interaksi yang sangat intensif dengan perairan pantai. Kandungan

natrium yang terkandung pada daerah tengah petak mangrove berbeda dengan

daerah lainnya yaitu sekitar 5 kali lipatnya. Hal ini disebabkan karena pada bagian

tengah petak mangrove dikelilingi tambak yang tidak digunakan dan relatif

tertutup. Akibat dari penguapan yang terjadi terus-menerus tetapi interaksi dengan

perairan terbuka sangat minimal dan tidak ada proses pergantian massa air yang

menyebabkan jumlah garam dalam perairan menjadi tinggi.

Kandungan salinitas pada bagian tengah petak mangrove, sedikit lebih tinggi

dibandingkan dengan bagian tepi sungai dan area pertambakan. Pada bagian tepi

sungai dan area pertambakan lebih terbuka dengan perairan luar karena air dapat

masuk melalui parit-parit dan kegiatan pertambakan menyebabkan selalu adanya

pergantian air di sekitar perairan mangrove. Pada bagian tepi sungai memiliki

nilai salinitas lebih rendah karena memiliki interaksi yang intensif dengan

perairan terbuka dalam hal ini sungai.

Kandungan kalium pada mangrove Desa Mayangan relatif tinggi. Hal ini

menyebabkan komposisi elemen dalam sedimen substrat mangrove berbeda

dengan komposisi air laut pada umumnya, yaitu kandungan elemen natrium lebih

besar daripada kalium. Hal ini disebabkan karena adanya pengaruh dari luar

seperti aktivitas pertanian dan perikanan, dalam hal ini adalah kegiatan budidaya

tambak dimanan petani pada umumnya melakukan pemupukan pada lahan

garapannya. Kegiatan tersebut dapat merubah komposisi elemen di dalam perairan

Page 7: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

57

sekitar mangrove yang kemudian akan mempengaruhi kandungan elemen dalam

sedimen.

4.3 Unit Penangkapan Ikan

Unit penangkapan ikan adalah satu kesatuan teknis dalam melakukan

operasi penangkapan ikan yang terdiri dari kapal/perahu, alat tangkap dan

nelayan.

4.3.1 Kapal

Kapal atau perahu penangkap ikan di Kabupaten Subang dapat

diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu perahu tanpa motor, perahu motor tempel

dan kapal motor. Perahu tanpa motor adalah perahu yang pengoperasiannya tidak

menggunakan mesin tetapi menggunakan layar atau dayung. Perahu motor tempel

adalah perahu atau kapal yang pengoperasiannya menggunakan mesin motor

tempel (outboard engine), sedangkan kapal motor adalah kapal yang

pengoperasiannya menggunakan mesin yang disimpan di dalam badan kapal

(inboard engine). Perkembangan jumlah perahu/kapal motor setiap tahunnya

cenderung konstan.

Tabel 3 Perkembangan jumlah kapal tahun 2006-2009

Tahun Perahu Tanpa Motor (unit)

Motor Tempel (unit)

Kapal Motor (unit) Jumlah

2006 50 649 16 665 2007 46 660 21 681 2008 40 665 21 686 2009 36 671 21 696

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang, 2009

Secara keseluruhan jumlah kapal atau perahu di Kabupaten Subang

cenderung meningkat selama periode tahun 2006 sampai 2009. Dilihat dari

perkembangan tersebut, jenis kapal yang ada masih didominasi oleh perahu motor

tempel. Jumlahnya cenderung meningkat dengan jumlah tertinggi pada tahun

2009 sebanyak 671 unit kapal. Berbeda dengan perahu motor tempel, perahu

Page 8: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

58

tanpa motor justru mengalami penurunan setiap tahunnya. Pada tahun 2009

jumlah perahu tanpa motor menurun hingga 36 unit kapal.

4.3.2 Alat tangkap

Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan di Kabupaten Subang terdiri dari

jenis payang, pukat pantai, jaring insang hanyut, jaring klitik, jaring insang tetap,

pancing, alat pengumpul kerang dan alat tangkap lainnya. Pada Tabel 6 disajikan

secara rinci tentang alat tangkap dan produksi dari tiap alat tangkap pada tahun

2008.

Tabel 4 Jenis alat tangkap di Kabupaten Subang

No Jenis Alat Tangkap Jumlah (unit)

1 Payang 52

2 Dogol 67

3 Jaring arad 79

4 Jaring Insang hanyut 122

5 Jaring insang klitik 142

6 Jaring insang tetap 165

7 Pacing lainnya 108

8 Lain-lain 135

Jumlah 870 Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang, 2008

Dari jenis alat tangkap yang dioperasikan oleh nelayan Kabupaten Subang,

hanya 7 jenis alat tangkap yang dioperasikan setiap tahunnya yaitu payang, pukat

pantai, jaring insang hanyut, jaring insang tetap, jaring klitik dan alat pengumpul

kerang, sedangkan alat tangkap dogol mulai dioperasikan pada tahun 2000.

Hingga saat ini alat tangkap yang dominan dioperasikan di Kabupaten Subang

adalah jaring insang tetap, jaring insang hanyut dan jaring insang klitik. Pada

tahun 2008 alat tangkap yang dominan di Kabupaten Subang yaitu jaring insang

tetap sebanyak 165 unit.

Page 9: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

59

1. Payang

1) Deskripsi

Payang adalah alat penangkap ikan yang sudah lama dikenal dan digunakan

oleh nelayan Indonesia. Alat tangkap ini termasuk ke dalam kelompok pukat

kantong (seine net) atau lebih dikenal dengan nama Danish seine. Adapun alat

tangkap ini terdiri dari tiga bagian utama yaitu sayap, badan dan kantong (Subani

dan Barus, 1989).

Payang merupakan alat tangkap yang dioperasikan di permukaan dengan

tujuan untuk menangkap ikan-ikan pelagis. Pada pengoperasiannya, alat tangkap

ini disetting melingkari kawanan ikan kemudian jaring ditarik ke atas geladak

kapal(Subani dan Barus,1989). Pengoperasian payang dapat dilakukan baik pada

siang hari maupun pada malam hari. Adapun alat tangkap payang di Kabupaten

Subang hanya dioperasikan di Perairan Ciasem.

2) Konstruksi

Bagian-bagian alat tangkap payang terdiri atas dua sayap, badan jaring,

kantong, pelampung, pemberat, dua tali ris, dan tali selambar. Payang termasuk ke

dalam alat tangkap pukat kantong yang mempunyai tiga bagian besar yaitu sayap,

badan, dan kantong. Konstruksi dari payang dapat dilihat pada Gambar 21.

• Sayap

Sayap pada payang digunakan untuk mengurung kawanan ikan yang hendak

ditangkap. Adapun material jaring yang digunakan pada bagian sayap yaitu PA

(Polyamide) dengan panjang sayap sekitar 200 m dan ukuran mesh size 30 cm.

Pada sayap bagian atas terdapat pelampung yang terbuat dari bambu dengan

diameter sekitar 10-15 cm berjumlah sebanyak 36 buah. Adapun pada sayap

bagian bawah terdapat pemberat sebanyak 38 buah. Pemberat ini terbuat dari

bahan semen cor dengan panjang 5 cm dan berat 2 kg.

• Badan

Ikan-ikan yang telah dikelilingi oleh jaring kemudian diarahkan oleh

nelayan agar masuk ke badan jaring. Adapun material jaring yang digunakan pada

bagian badan sama dengan material jaring pada bgian sayap yaitu PA (Polyamide)

dengan ukuran mesh size 19 cm dan panjang bagian badan yaitu 30 m. Adapun

panjang mulut jaring payang bagian bawah lebih panjang dibandingkan bagian

Page 10: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

60

atas, hal ini untuk mencegah kemungkinan ikan lolos ke arah bawah, karena pada

umumnya payang digunakan untuk menangkap ikan-ikan pelagis yang cenderung

bergerak ke bagian bawah bila terkurung jaring.

• Kantong

Kantong merupakan bagian paling akhir atau ujung alat tangkap payang.

Kantong merupakan tempat berkumpulnya hasil tangkapan. Material jaring yang

digunakan pada bagian kantong terbuat dari bahan PA (Polyamide) dengan ukuran

mesh size yang berangsur-angsur mengecil mulai dari 12 cm hingga 1,5 cm.

Ukuran mata jaring yang semakin mengecil ini bertujuan agar ikan-ikan

tertangkap dan tidak dapat meloloskan diri dari kantong.

• Tali ris

Tali ris pada payang terbagi menjadi dua jenis yaitu tali ris atas dan tali ris

bawah. Baik tali ris atas maupun tali ris bawah terbuat dari bahan PE

multifilament dengan diameter tali ris atas 4 mm, dan tali ris bawah 5 mm. Tali ris

atas lebih panjang dari tali ris bawah yaitu 250 m sedangkan panjang tali ris

bawah yaitu 200 m. Pada tali ris atas inilah pelampung dipasang, sedangkan pada

tali ris bawah dipasang pemberat.

• Tali Selambar

Tali selambar pada payang berfungsi untuk menarik jaring saat sedang

dioperasikan dan pada saat jaring ditarik ke atas kapal. Tali ini terbuat dari bahan

PE multifilament dengan diameter tali 16 mm. Panjang tali selambar di sayap

kanan dan kiri payang berbeda. Adapun panjang tali selambar di sayap kanan

payang sebesar 200 m sedangkan panjang tali selambar di sayap kiri sebesar 20 m,

hal ini disebabkan agar sayap kanan dapat melingkari kawanan ikan seluas-

luasnya sehingga kawanan ikan tidak dapat meloloskan diri.

Page 11: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

61

Gambar 21 Konstruksi payang

3) Kapal

Kapal yang digunakan untuk pengoperasian payang terbuat dari bahan kayu

dengan dimensi L X B x D yaitu 9 x 2,4 x 0,6 meter. Kapal yang digunakan pada

pengoperasian payang biasanya berupa perahu motor tempel yang menggunakan

mesin tempel dengan merk Dongfeng. Mesin ini memiliki umur teknis ± 5 tahun

dengan kekuatan mesin sebesar 24 PK. Pengoperasian kapal dilakukan secara one

day fishing yaitu pergi pada pagi hari yaitu pada pukul 06.00 dan kembali pada

siang atau sore hari yaitu pada pukul 16.00.

4) Nelayan

Mayoritas nelayan yang ada di Kabupaten Subang adalah penduduk asli

setempat dan sebagian kecil merupakan nelayan pendatang yang berasal dari

Indramayu, Karawang dan Cirebon. Nelayan payang pada umumnya merupakan

penduduk asli yang menjadikan usaha penangkapan ikan sebagai pekerjaan utama

atau termasuk ke dalam klasifikasi nelayan penuh. Adapun nelayan yang

mengoperasikan payang di Kabupaten Subang berjumlah 22 orang nelayan

dimana satu orang bertugas sebagai nahkoda kapal, satu orang sebagai fishing

master dan sisanya bertugas mengoperasikan payang.

5) Metode pengoperasian

Operasi penangkapan jaring payang dilakukan secara one day fishing. Proses

pengoperasian payang dimulai pada pagi hari yaitu pada pukul 05.00 WIB.

Keterangan: 1. Kantong 2. Badan Jaring 3. Sayap 4. Tali Ris Atas 5. Tali Ris Bawah 6. Tali Selambar 7. Pelampung 8. Pemberat

Page 12: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

62

Adapun pengoperasian payang dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahap

persiapan, tahap pemasangan jaring (setting), tahap penarikan jaring (hauling),

dan tahap pelepasan hasil tangkapan. Tahap persiapan meliputi persiapan

perbekalan seperti makanan, minuman, dan bahan bakar. Selain itu dilakukan juga

pemeriksaan terhadap kondisi mesin oleh juru mesin. Adapun untuk satu kali

operasi penangkapan jaring payang diperlukan bahan bakar sebanyak 20 liter.

Setelah semua tahap persiapan selesai dilakukan, perahu diberangkatkan

menuju fishing ground. Dalam menentukan fishing ground, fishing master

mencari kawanan ikan dengan melihat tanda-tanda keberadaan gerombolan ikan

seperti adanya riak-riak air di permukaan, atau dengan melihat adanya kawanan

burung di atas permukaan. Pada proses ini kecakapan seorang fishing master

sangatlah menentukan keberhasilan penangkapan.

Setelah gerombolan ikan ditemukan, tekong akan menginstruksikan kepada

juru mudi agar mendekati gerombolan ikan tersebut agar proses pemasangan

jaring (setting) dilakukan. Pemasangan jaring dilakukan dengan melingkari

gerombolan ikan. Proses melingkari yang memerlukan waktu 20 menit ini diawali

dengan penurunan pelampung tanda, tali selambar, badan jaring, dan tali selambar

namun ujung dari tali selambar terakhir tetap berada di perahu.

Setelah proses pemasangan selesai dilakukan, kemudian nelayan akan

melakukan proses penarikan jaring secepat mungkin. Hal ini dilakukan untuk

memperkecil kemungkinan lolosnya ikan yang akan ditangkap. Adapun tahap

penarikan jaring umumnya menghabiskan waktu selama 30 menit. Proses

penarikan jaring dilakukan oleh ABK kapal yang berjumlah 20 orang.

Tahap pelepasan hasil tangkapan dilakukan dengan membuka ikatan pada

kantong. Tahap pelepasan ini umumnya dilakukan selama 15 menit. Setelah

proses pelepasan selesai, kantong jaring diikat kembali dan dipersiapkan kembali

untuk setting selanjutnya. Jika hasil tangkapan yang didapatkan kurang

memuaskan, maka proses setting umumnya dilakukan sebanyak 3-5 kali dalam

satu kali operasi penangkapan jaring payang.

6) Hasil tangkapan

Jaring payang merupakan alat tangkap yang dioperasikan di permukaan

perairan. Dengan demikian jaring payang memiliki target tangkapan berupa ikan-

Page 13: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

63

ikan pelagis. Adapun hasil tangkapan dari payang adalah tongkol (Auxis sp.),

cumi (Loligo sp.), kembung (Rastrelliger sp.), tembang (Sardinella sp.), japuh

(Dussumiera acuta) dan lain-lain.

2. Dogol

1) Deskripsi

Dogol termasuk ke dalam kelompok pukat kantong lingkar atau umumnya

disebut danish seine. Alat ini terdiri dari tiga bagian utama yaitu kantong, sayap

dan badan jaring. Konstruksi mulut jaring bagian atas dogol agak lebih menonjol

kedepan sehingga menyerupai konstruksi pukat udang (trawl) tetapi ukurannya

lebih kecil dari pukat udang (Subani dan barus, 1989).

Menurut Subani dan Barus (1989), dogol merupakan alat tangkap yang

dioperasikan untuk menangkap sumberdaya perikanan demersal. Pada

pengoperasiannya alat ini dilingkarkan pada sasaran tertentu (umumnya dengan

cara menduga-duga), kemudian pada akhir penangkapan hasilnya dinaikkan ke

atas geladak perahu atau didaratkan ke pantai. Alat tangkap dogol yang ada di

Kabupaten Subang tidak berbeda jauh dengan alat tangkap dogol pada umumnya.

2) Konstruksi

Bagian-bagian alat tangkap dogol terdiri atas dua sayap, badan jaring,

kantong, pelampung, pemberat, dua tali ris, dan tali selambar. Dogol termasuk ke

dalam alat tangkap pukat kantong yang terbagi atas tiga bagian utama, yaitu

sayap, badan dan kantong. Konstruksi dogol dapat dilihat pada Gambar 22.

• Sayap

Sayap berfungsi untuk mengarahkan hasil tangkapan masuk ke dalam jaring.

Sayap pada alat tangkap ini terbuat dari bahan PE (Polyethilene) dengan panjang

25 m dan ukuran mesh size sebesar 12,7 cm. Pada bagian sayap terdapat dua jenis

pelampung yaitu pelampung plastik dan pelampung besar. Adapun pelampung

plastik berjumlah 12 buah dengan ukuran panjang 15 cm dan diameter 4 cm

sedangkan pelampung besar berjumlah 3 buah dengan ukuran panjan 17,5 cm dan

diameter 11 cm. Selain pelampung, terdapat juga pemberat yang terpasang pada

bagian bawah sayap. Pemberat pada sayap berjumlah 36 buah terbuat dari bahan

timah berbentuk elips dengan panjang 7 cm dan diameter sebesar 1,5 cm.

Page 14: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

64

• Badan

Badan jaring berfungsi untuk mengurung ikan yang telah masuk melalui

sayap. Bahan yang digunakan pada bagian badan jaring adalah PE (Polyethylene)

dengan panjang 15 meter dan mesh size sebesar 6,5 inci. Pada bagian pangkal

badan jaring berhubungan dengan sayap sedangkan pada bagian ujung

berhubungan dengan kantong.

• Kantong

Bagian kantong merupakan bagian paling akhir dari alat tangkap dogol.

Material jaring yang digunakan pada bagian kantong terbuat dari bahan PE

(Polyethilene) dengan panjang kantong 6 meter dan mesh size sebesar satu inci.

Pada bagian ujung kantong diikat dengan seutas tali yang menggunakan simpul

cod-end knot. Adapun penggunaan simpul tersebut dimaksudkan agar kantong

mudah dilepaskan saat akhir penangkapan.

• Tali ris bagian sayap

Tali ris pada dogol terdiri dari dua jenis yaitu tali ris atas dan tali ris bawah.

Adapun tali ris pada alat tangkap ini terbuat dari bahan PE multifilamen. Tali ris

bawah lebih panjang dari tali ris atas. Panjang tali ris bawah yaitu 25 m, dan

panjang tali ris atasnya 20 m.

• Tali Selambar

Tali selambar pada dogol berfungsi untuk menarik jaring pada saat

dioperasikan dan untuk menarik jaring ke atas kapal. Tali selambar pada alat ini

terbuat dari bahan PE Multifilament dengan panjang sekitar 60-100 meter dan

memiliki diameter 2,5 cm.

Gambar 22 Konstruksi dogol

Page 15: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

65

3) Kapal

Kapal yang digunakan untuk mengoperasikan dogol terbuat dari bahan kayu

dengan dimensi L x B x D yaitu 11 x 2,5 x 1,5 meter. Kapal ini memiliki dua buah

mesin yang berfungsi sebagai mesin utama dan mesin cadangan. Mesin utama

berfungsi untuk menjalankan kapal dengan merk Dongfeng dengan umur teknis ±

5 tahun dengan kekuatan mesin 20 PK. Adapun mesin cadangan bermerk

Dongfeng berkekuatan 16 PK berfungsi untuk mengaktifkan gardan.

4) Nelayan

Nelayan merupakan tenaga kerja yang berperan aktif dalam kegiatan operasi

penangkapan. Nelayan dogol pada umumnya merupakan penduduk asli yang

menjadikan usaha penangkapan ikan sebagai pekerjaan utama atau termasuk ke

dalam klasifikasi nelayan penuh. Nelayan yang mengoperasikan unit penangkapan

dogol di Kabupaten Subang berjumlah 6-8 orang nelayan, dimana satu orang

bertugas sebagai juru mudi dan sisanya adalah ABK kapal yang bertugas sebagai

juru mesin, juru masak, memperbaiki dan mengoperasikan jaring serta menyortir

hasil tangkapan.

5) Metode pengoperasian

Pengoperasian dogol umumnya dilakukan pada pagi hari. Pada

pengoperasiannya dibagi menjadi lima tahap yaitu : persiapan, penentuan daerah

penangkapan ikan, pemasangan jaring (setting), penarikan jaring (hauling), dan

penyortiran serta pemindahan hasil tangkapan ke dalam palka. Pada tahap

persiapan nelayan mempersiapkan perbekalan, mengecek kondisi mesin kapal,

dan menyusun jaring untuk mempermudah dalam proses setting di laut. Kapal

berangkat dari fishing base menuju fishing ground pada pukul 05.30 WIB. Waktu

yang ditempuh dari fishing base menuju fishing ground sekitar 1– 2 jam.

Umumnya nelayan menentukan fishing ground berdasarkan pengalaman dari hasil

tangkapan sebelumnya dan dengan melihat jumlah kapal yang berada di daerah

tersebut. Semakin banyak kapal yang beroperasi, nelayan akan berpikir bahwa

banyak ikan yang dapat ditangkap di perairan tersebut.

Setelah sampai di fishing ground, nelayan melakukan proses setting yang

berlangsung kira-kira 10-20 menit. Proses setting diawali dengan penurunan

pelampung tanda disisi kanan kapal. Tali terus diulur membentuk lingkaran searah

Page 16: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

66

jarum jam. Setelah hampir membentuk lingkaran, seluruh jaring beserta

pelampungnya diturunkan secara serentak. Kemudian tali terus diulur sampai

kapal kembali mencapai pelampung tanda.

Setelah setting selesai dilakukan, kapal bergerak perlahan sekitar 5 menit,

kemudian penarikan jaring dimulai dengan menaikkan pelampung tanda ke atas

kapal. Setelah itu nelayan memuntal sebagian tali selambar di gardan untuk

penarikan jaring hingga ke atas kapal. Umumnya waktu yang diperlukan untuk

melakukan proses hauling sekitar 15-20 menit.

Setelah hasil tangkapan dikeluarkan dari bagian kantong maka dilakukan

penyortiran dan pemindahan ikan-ikan hasil hasil tangkapan ke dalam palka. Ikan-

ikan yang tertangkap disortir bedasarkan jenis dan ukurannya. Semua hasil

tangkapan dibawa kembali oleh nelayan dan tidak ada yang dibuang kembali ke

laut.

6) Hasil tangkapan

Hasil tangkapan utama dari dogol adalah udang jerbung, udang bago, dan

udang krosok. Adapun hasil tangkapan sampingannya terbagi menjadi dua

kelompok yaitu hasil tangkapan sampingan ekonomis tinggi dan ekonomis

rendah. Hasil tangkapan sampingan ekonomis tinggi antara lain kakap, kerapu,

rajungan, sotong dan cumi-cumi sedangkan hasil tangkapan sampingan ekonomis

rendah antara lain ikan sebelah, pari, cucut, gurita, belanak dan pepetek.

3. Jaring Arad

1) Deskripsi

Jaring arad diklasifikasikan ke dalam pukat udang. Alat tangkap ini banyak

dikenal dengan nama cungking trawl atau mini otter trawl. Jaring arad

dikelompokkan ke dalam jenis otter trawl karena pada alat ini dilengkapi dengan

alat pembuka mulut jaring (otter board) (Subani dan Barus, 1989). Alat tangkap

ini merupakan salah satu alat penangkap ikan yang dioperasikan secara aktif

dengan cara ditarik oleh perahu bermesin. Alat tangkap ini biasanya dioperasikan

di perairan dangkal dengan target tangkapan utama yaitu udang. Secara garis

besar konstruksi jaring arad terdiri dari bagian sayap, badan, dan kantong (Hakim,

Page 17: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

67

2006). Jaring arad banyak digunakan oleh nelayan di daerah perairan pantai utara

Jawa dalam skala kecil.

2) Konstruksi

Bagian alat tangkap jaring arad terdiri atas sayap, badan jaring, kantong,

pelampung, pelampung besar, pemberat, palang kayu (danleno) dan papan rentang

(otter board). Jaring arad termasuk ke dalam alat tangkap pukat yang terbagi atas

tiga bagian utama, yaitu sayap, badan dan kantong. Konstruksi dari jaring arad

dapat dilihat pada Gambar 23.

• Sayap

Sayap disebut juga jaring pengarah yang merupakan perpanjangan badan

jaring ke otter board. Sayap berfungsi untuk mengarahkan hasil tangkapan masuk

ke dalam jaring. Sayap pada jaring arad memiliki panjang sebesar 10,5 m dengan

material jaring yang digunakan yaitu PE dengan ukuran mesh size sebesar 43.75

mm. Pada sayap terdapat 2 jenis pelampung yang dipasang yaitu pelampung jenis

I dan pelampung besar. Pelampung jenis I terbuat dari karet berwarna putih.

Pelampung jenis ini berbentuk elips dengan ukuran panjang 16 cm dan diameter 2

cm. Jumlah pelampung jenis I ini sebanyak 10 buah terpasang disepanjang sayap.

Adapun pelampung besar terbuat dari bahan plastik berbentuk silinder. Ukuran

panjang pelampung ini yaitu 30 cm dengan diameter 12.5 cm. Jumlah pelampung

besar yang digunakan hanya satu buah dipasang pada bagian tengah mulut.

• Badan

Badan jaring pada jaring arad berfungsi untuk mengurung obyek yang telah

digiring oleh sayap. Badan jaring terletak di bagian tengah jaring arad dimana

pada sudut depan kiri dan kanan badan jaring berhubungan dengan sayap kanan

dan kiri, sedangkan pada bagian belakang badan berhubungan langsung dengan

bagian kantong. Adapun material jaring yang digunakan pada bagian badan jaring

yaitu PE dengan dengan panjang sebesar 4,5 m dan ukuran mata jaring (mesh size)

sebesar 37.5 mm. Disepanjang badan jaring bagian atas terpasang pelampung

jenis II untuk menjaga agar mulut jaring arad tetap terbuka sempurna. Pelampung

jenis ini terbuat dari karet berbentuk kubus dengan dimensi p x l x t yaitu 4,5 x 2,5

x 2,5 cm. Jumlah pelampung jenis ini sebanyak 13 buah.

Page 18: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

68

• Kantong

Kantong berfungsi sebagai tempat berkumpulnya hasil tangkapan. Kantong

pada jaring arad memiliki panjang sebesar satu meter dan mesh size sebesar 20

mm. Pada bagian ujung kantong diikat dengan tali pengikat menggunakan simpul

cod end knot. Adapun penggunaan simpul tersebut ialah untuk memudahkan

dalam mengeluarkan hasil tangkapan.

• Tali ris bagian sayap

Tali ris atas dipergunakan untuk menghubungjan kedua sayap jaring bagian

atas melalui mulut bagian atas. Tali ris atas terbuat dari bahan PE multifilament

dengan diameter 4 cm dan panjang 9 meter. Adapun tali ris bawah digunakan

untuk menghubungkan kedua sayap jaring bagian bawah melalui mulut bagian

bawah. Tali ris bawah pada alat tangkap jaring arad terbuat dari bahan rami

dengan panjang 11 meter dan diameter 1 cm. Adapun perbedaan panjang tali ris

atas dan bawah ini menyesuaikan dengan ukuran badan jaring.

• Otter board

Otter board berfungsi untuk menjaga agar sayap jaring terbuka ke kanan dan

ke kiri dengan baik. Otter board terbuat dari kayu dan semen yang dicor dengan

dimensi p x l x t yaitu 100 x 60 x 2 cm. Dengan adanya otterboard ini, jaring arad

diklasifikasikan sebagai pukat tarik (trawl), namun karena ukurannya yang jauh

lebih kecil dibandingkan dengan trawl, maka jaring arad disebut juga mini trawl.

Gambar 23 Konstruksi jaring arad

3) Kapal

Page 19: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

69

Kapal yang digunakan pada pengoperasian jaring arad adalah kapal motor

tempel berbahan kayu jati dengan dimensi L x B x D yaitu 8 x 2,8 x 1,5 meter.

Kapal ini digerakkan dengan menggunakan mesin dengan merk Dongfeng. Mesin

ini memiliki umur teknis ±5 tahun dengan kekuatan sebesar 16 PK. Adapun bahan

bakar yang digunakan adalah solar dengan kebutuhan solar per trip sebanyak 15-

20 liter.

4) Nelayan

Mayoritas nelayan jaring arad yang ada di Kabupaten Subang adalah

penduduk asli setempat dan sebagian kecil merupakan nelayan pendatang yang

berasal dari Indramayu, Karawang dan Cirebon. Nelayan jaring arad di Kabupaten

Subang terbagi menjadi dua yaitu nelayan pemilik (juragan) dan nelayan buruh.

Adapun pengoperasian jaring arad di Kabupaten Subang dilakukan oleh 2-3 orang

nelayan, dimana satu orang bertugas sebagai nahkoda kapal dan sisanya bertugas

mengoperasikan jaring. Jumlah nelayan yang sedikit ini dikarenakan ukuran kapal

dan alat tangkap yang digunakan merupakan unit penangkapan yang masih

tradisional dan memiliki ukuran yang kecil.

5) Metode pengoperasian

Pengoperasian jaring arad dilakukan secara one day fishing dimana kapal

berangkat pada pagi hari yaitu pada pukul 04.00 dan kembali pada siang atau sore

hari pada pukul 14.00. Jaring arad dioperasikan di daerah pantai dengan tipe dasar

perairan lumpur berpasir. Kedalaman perairan berkisar antara 15-60 m dengan

topografi dasar perairan yang relatif datar. Jaring arad dapat dioperasikan

sepanjang tahun, namun intensitas pengoperasiannya dipengaruhi oleh musim

penangkapan. Wilayah pengoperasian jaring arad adalah di sekitar perairan

Subang seperti Pantai Blanakan, Pantai Mayangan, Perairan Legonkulon, dan

Perairan Ciasem.

Pada proses pengoperasian jaring arad terdapat beberapa tahap yaitu:

1) Penentuan daerah penangkapan ikan (Fishing ground)

Sebelum alat tangkap disetting, nelayan terlebih dahulu menentukan tempat

yang diperkirakan terdapat target tangkapan. Pada tahap penentuan daerah

penangkapan ini nelayan tidak menggunakan alat Bantu seperti fish finder dan

Page 20: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

70

sejenisnya. Nelayan menentukan daerah penangkapan dengan menggunakan

pengalamannya selama melaut.

2) Setting alat tangkap

Setelah daerah penangkapan ikan ditentukan, nelayan akan menyiapkan jaring

arad untuk segera disetting. Sebelum jaring arad disetting, jaring arad ditata

terlebih dahulu agar tidak terbelit saat sedang dioperasikan. Jaring yang terbelit

akan mengganggu proses terbukanya mulut jaring arad sehingga mulut jaring

arad tidak terbuka dengan sempurna.

3) Penarikan jaring arad (towing)

Setelah jaring tertata dengan baik di dalam perairan, kemudian nelayan akan

mulai melakukan penarikan jaring arad. Penarikan jaring arad dilakukan dengan

tujuan untuk menyapu dasar perairan sehingga ikan dan udang yang ada di dasar

perairan dapat tertangkap. Adapun kecepatan kapal saat melakukan penarikan

jaring harus konstan agar bukaan mulut jaring arad tetap terbuka dengan

sempurna.

4) Pengangkatan jaring (hauling)

Setelah dilakukan penarikan jaring, maka dilakukan pengangkatan jaring arad ke

atas kapal untuk melihat hasil tangkapan. Proses penarikan jaring dimulai

dengan menarik tali ris terlebih dahulu sampai dengan bagian kantong jaring.

Setelah bagian kantong berhasil ditarik ke atas kapal, kemudian ikatan pada

ujung kantong dilepaskan dan hasil tangkapan dikeluarkan.

5) Penanganan hasil tangkapan.

Setelah hasil tangkapan dikeluarkan dari dalam kantong, kemudian hasil

tangkapan segera dibersihkan terlebih dahulu untuk menghilangkan lumpur

yang tercampur dengan hasil tangkapan. Hal ini terjadi karena jaring arad

dioperasikan di dasar perairan yang berlumpur. Adapun setelah hasil tangkapan

dibersihkan, nelayan melakukan melakukan penyortiran berdasarkan jenis dan

ukuran hasil tangkapan. Semua hasil tangkapan akan dibawa kembali oleh

nelayan dantidak ada yang dibuang kembali ke laut.

6) Hasil tangkapan

Hasil tangkapan jaring arad terbagi menjadi dua kategori yaitu hasil

tangkapan utama dan hasil tangkapan sampingan. Adapun hasil tangkapan utama

Page 21: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

71

jaring arad adalah udang jerbung (Penaeus merguiensis), udang krosok

(Parapenaeopsis sculptilis) dan udang bago (Pebaeus marguensis). Adapun hasil

tangkapan sampingan jaring arad dibagi menjadi dua kelompok yaitu hasil

tangkapan sampingan bernilai ekonomis tinggi dan hasil tangkapan sampingan

bernilai ekonomis rendah. Adapun hasil tangkapan sampingan yang bernilai

ekonomis tinggi yaitu rajungan (Portunus sp), sotong (Sepia sp) dan cumi-cumi

(Loligo sp). Sedangkan untuk hasil tangkapan bernilai ekonomis rendah yaitu

beberapa jenis ikan seperti pepetek (Leioghnatus sp), gulamah (Pseuosorena sp),

beloso (Saurida tumbil), kerong-kerong (Therapon theraps), sebelah (Psettodes

erumei), pari (Trygan sephen), cucut (Squalus sp), dan gurita (Octopus sp).

4. Jaring Millenium

1) Dekripsi

Jaring millennium merupakan jenis alat tangkap gillnet yang telah

dimodifikasi dari gillnet pada umumnya, perbedaannya terdapat pada bahan

jaring yang memiliki serat pilinan monofilament serta warna jaringnya. Jaring

gillnet pada umumnya dibuat dari bahan nylon multifilament berwarna biru gelap,

sementara jaring millennium dibuat dari nylon multi monofilament yang

transparan. Jaring multi monofilament umumnya menggunakan bahan yang tipis,

sehingga jaring lebih halus dibandingkan dengan jaring monofilament atau jaring

multifilament. Hal itu membuat jaring multi monofilament lebih fleksibel di

bawah air.

2) Konstruksi

Bagian-bagian pada jaring millennium terdiri atas badan jaring, tali ris atas

dan bawah, pelampung, dan pemberat. Desain dan konstruksi dari jaring

millennium dapat dilihat pada Gambar 24.

• Badan jaring

Badan jaring merupakan bagian yang berfungsi untuk menghadang ikan

secara vertikal. Bahan yang digunakan adalah Polyamide monofilament berwarna

putih transparan dengan ukuran jaring satu piece yaitu yaitu 75 x 10 meter. Dalam

keadaan terentang, jaring millennium pada tiap piecenya memiliki jumlah mata

jaring sebanyak 1230 mata pada arah horizontal dan 90 mata pada arah vertikal.

Page 22: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

72

Nelayan menggunakan bahan Polyamide monofilament karena bahan ini memiliki

beberapa kelebihan diantaranya memungkinkan ikan-ikan kecil dapat terjerat

dalam serat pilinan dan menjadi umpan untuk ikan yang berukuran besar. Bahan

ini relatif tahan lebih lama terhadap pembusukan atau pelapukan dan tidak

berpengaruh terhadap lamanya perendaman dalam perairan. Selain itu bahan ini

tidak menyerap air sehingga lebih ringan dalam proses penarikan jaring.

• Pelampung

Pelampung jaring yang digunakan terbuat dari bahan plastik. Pelampung ini

berbentuk elips dengan ukuran panjang 139 mm dan diameter 38 mm. Jumlah

pelampung dalam satu piece sebanyak 25 buah dengan jarak antar pelampung 300

cm. Jaring millennium memiliki pelampung tambahan yang disebut pelampung

umbul. Pelampung ini berbentuk elips yang terbuat dari plastik atau Styrofoam.

Pelampung umbul memiliki ukuran tinggi 25 cm dan diameter 10 cm. Pelampung

tanda diikatkan pada kayu dan dihubungkan ke bagian akhir jaring dengan

menggunakan tali. Pelampung tanda ini pada umumnya berupa bendera atau

lampu.

• Pemberat

Pemberat yang digunakan terbuat dari semen cor berbentuk lingkaran pipih

dengan diameter 15 cm tebal 2 cm dan berat 400 gram. Pemberat dipasang dengan

jarak 9 meter. Pemberat tidak diikatkan dengan menggunakan tali pemberat, tetapi

diikat pada badan jaring bagian bawah dengan menggunakan tali.

• Tali ris

Tali ris terdiri dari tali ris atas dan tali ris bawah. Tal iris atas terbuat dari PE

multifilament dengan diameter 6 mm. panjang tali ris atas adalah 80 m. Tal iris

atas terdiri dari dua tali. Satu utas tali digunakan sebagai tali pelampung dan satu

utas lainnya digunakan sebagai penggantung badan jaring. Tali pelampung

mempunyai karakteristik sama dengan tali penggantung yaitu terbuat dari bahan

PE multifilament dengan diameter 6 mm dan panjang 80 m. Jaring millennium

tidak dilengkapi dengan tali ris bawah, sehingga pemberat hanya diikatkan pada

bagian bawah badan jaring.

Page 23: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

73

(a)

(b)

Gambar 24 Desain (a) dan konstruksi (b) gillnet millennium

Page 24: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

74

3) Kapal

Kapal yang digunakan dalam pengoperasian jaring millennium memiliki

dimensi ukuran L x B x D : 12 x 2,5 x 1,5 meter. Kapal ini menggunakan satu

mesin yang berfungsi sebagai mesin utama. Mesin ini memiliki tonnase sebesar

15 GT dengan merk Mitsubishi 120 PS menggunakan bahan bakar solar. Kapal ini

membutuhkan 80 – 120 liter solar dalam setiap tripnya. Dalam satu trip operasi

penangkapan berlangsung antara satu sampai tiga hari, bergantung pada jumlah

tangkapan yang diperoleh dan banyaknya perbekalan yang dibawa.

4) Nelayan

Jumlah nelayan yang mengoperaiskan jaring millennium sebanyak 4 – 5

orang. Setiap nelayan mempunyai tugas masing-masing yaitu sebagai juru mudi,

juru mesin, dan anak buah kapal. Juru mudi bertugas dalam pencarian fishing

ground dan mengemudikan kapal dari fishing base ke fishing ground. Juru mesin

bertanggung jawab atas kondisi mesin. Adapun anak buah kapal (ABK) bertugas

dalam proses penurunan jaring (setting), penarikan jaring (hauling) dan

memperbaiki alat tangkpa yang rusak.

5) Metode pengoperasian

Jaring millennium biasanya dioperasikan pada malam hari.

Pengoperasiannya dibagi dalam empat tahap yaitu: penentuan fishing ground,

pemasangan jaring (setting), penarikan jaring (hauling), dan penyortiran serta

pemindahan hasil tangkapan ke dalam palka. Sebelum berangkat menangkap ikan

nelayan mengawali dengan mempersiapkan perbekalan, mengecek kondisi mesin

kapal, dan menyusun jaring untuk mempermudah dalam penebaran jaring di laut.

Kapal berangkat dari fishing base menuju fishing ground pada pukul 14.30 WIB.

Waktu yang ditempuh dari fishing base menuju fishing ground sekitar 2 – 3 jam.

Setelah sampai di fishing ground, nelayan melakukan proses setting yang

berlangsung kira-kira 30 menit. Dalam proses setting, jaring dipasang pada posisi

permukaan. Jaring dan kapal dibiarkan hanyut mengikuti arus perairan dan

didiamkan selama + 6 jam untuk menunggu proses hauling. Setting dapat

dilakukan sebanyak 1 -2 kali setiap malamnya tergantung hasil tangkapan yang

diperoleh. Pada penarikan jaring, kapal bergerak maju perlahan. Kemudian tiga

orang nelayan mulai menarik jaring di haluan kanan tanpa menggunakan alat

Page 25: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

75

bantu penarik. Masing-masing menarik bagian atas, tengah dan bawah jaring.

Waktu yang dibutuhkan untuk sekali penarikan jaring (hauling) berkisar antara

1,5 – 2 jam, tergantung pada banyaknya hasil tangkapan yang tertangkap dan

sampah yang tersangkut pada jaring.

Tahap akhir yaitu penyortiran dan pemindahan ikan-ikan hasil hasil

tangkapan ke dalam palka. Ikan hasil tangkapan utama ditempatkan dalam palka

yang kedap udara dengan pemberian es yang cukup guna mempertahankan mutu.

Untuk hasil tangkapan sampingan, pemberian es sekedarnya saja dan

dikumpulkan untuk dijual dan sebagian lagi untuk dikonsumsi.

6) Hasil tangkapan

Hasil tangkapan utama dari jaring millennium yaitu ikan tenggiri. Adapun

hasil tangkapan sampingan yang ikut tertangkap antara lain golok-golok,

pepetek, kembung, tetengek, dan manyung.

5. Jaring Klitik

1) Deskripsi

Jaring insang klitik merupakan salah satu jenis gillnet atau jaring insang.

Jaring klitik dioperasikan di dasar perairan yang ditujukan untuk menangkap

udang dan lobster. Jumlah alat tangkap jaring klitik di Kabupaten Subang

menempati urutan kedua setelah jaring rampus. Jaring klitik yang terdapat

memiliki konstruksi yang hampir sama dengan jaring insang lainnya.

2) Konstruksi

Bagian-bagian pada jaring insang klitik terdiri atas badan jaring, tali ris atas

dan bawah, pelampung, dan pemberat. Desain dan konstruksi dari jaring

millennium dapat dilihat pada Gambar 25.

• Badan jaring

Badan jaring merupakan bagian yang berfungsi untuk menghadang ikan

secara vertikal. Bahan yang digunakan adalah nilon monofilament. dengan ukuran

mata jaring yaitu 3,5 inchi. Dalam keadaan terentang, jaring klitik pada tiap

piecenya memiliki jumlah mata jaring sebanyak 1125 mata pada arah horizontal

dan 18 mata pada arah vertikal. Nelayan menggunakan bahan Polyamide

monofilament karena relatif tahan lebih lama terhadap pembusukan atau

Page 26: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

76

pelapukan dan tidak berpengaruh terhadap lamanya perendaman dalam perairan.

Selain itu bahan ini tidak menyerap air sehingga lebih ringan dalam proses

penarikan jaring.

• Pelampung

Pelampung jaring yang digunakan terbuat dari bahan PVC. Pelampung ini

berbentuk elips atau lonjong dengan ukuran panjang 50 mm dan diameter 10 mm.

Jumlah pelampung dalam satu piece sebanyak 125 buah dengan jarak antar

pelampung 80 cm.

• Pemberat

Pemberat yang digunakan terbuat dari bahan timah dengan berat satuan 1.5

gram. Jumlah pemberat dalam satu piece sebanyak 500 buah. Jaring insang klitik

juga dilengkapi dengan pemberat jangkar yang berfungsi supaya alat tangkap

tetap berada di dasar perairan dan tidak berpindah tempat.

• Tali ris

Tali ris terdiri dari tali ris atas dan tali ris bawah. Tal iris atas terbuat dari PE

multifilament dengan diameter 3 mm. panjang tali ris atas adalah 60 m. Tali ris

atas terdiri dari dua tali. Satu utas tali digunakan sebagai tali pelampung dan satu

utas lainnya digunakan sebagai penggantung badan jaring. Tali pelampung

mempunyai karakteristik sama dengan tali penggantung yaitu terbuat dari bahan

PE multifilament dengan diameter 3 mm dan panjang 60 m. Jaring klitik juga

dilengkapi tali ris bawah dengan diameter 2 mm. Tali ris bawah mempunyai

ukuran yang lebih panjang daripada tali ris atas yaitu 80 mm. Tali ris bawah

terdiri dari dua tali. Satu utas tali berfungsi sebagai tali pengikat jaring bagian

bawah dan satu utas lainnya sebagai tali pemberat. Tali pemberat memiliki

karakteristik yang sama dengan tali pengikat jaring yaitu terbuat dari PE

multifilament dengan diameter 2 mm dan panjang 80 m.

Page 27: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

77

(a)

(b)

Gambar 25 Desain (a) dan konstruksi (b) jaring klitik

3) Kapal

Kapal yang digunakan dalam pengoperasikan jaring klitik memiliki dimensi

ukuran L x B x D : 6,5 x 0,8 x 0,5 meter. Kapal ini menggunakan satu mesin

yang berfungsi sebagai mesin utama. Mesin ini memiliki ukuran sebesar 8 PK

dengan merk Dongfeng menggunakan bahan bakar solar.

Page 28: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

78

4) Nelayan

Jumlah nelayan yang mengoperasikan jaring klitik sebanyak 2 – 3 orang.

Setiap nelayan mempunyai tugas masing-masing yaitu sebagai juru mudi dan anak

buah kapal. Juru mudi bertugas dalam pencarian fishing ground dan

mengemudikan kapal dari fishing base ke fishing ground. Adapun anak buah

kapal (ABK) bertugas dalam proses penurunan jaring (setting), penarikan jaring

(hauling) dan memperbaiki alat tangkapan yang rusak.

5) Metode pengoperasian

Operasi penangkapan dengan jaring klitik menggunakan perahu motor

tempel. Kegiatan setting dimulai pada saat matahari terbenam sekitar pukul 17.00

WIB. Kemudian jaring dibiarkan terendam di dasar perairan selama satu mala dan

baru diangkat keesokan paginya. Kegiatan setting dilakukan dengan menurunkan

jaring di sebelah kanan lambung kapal. Hauling dilakukan setelah jaring direndam

selama 10 – 13 jam. Penarikan dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 04.00 WIB.

Kegiatan hauling dimulai dengan pengangkatan pelampung tanda, kemudian

secara bertahap dilakukan pengangkatan badan jaring. Hasil tangkapan yang

tertangkap umumnya tertangkap dengan cara terpuntal.

6) Hasil tangkapan

Hasil tangkapan utama dari jaring klitik adalah udang dan lobster. Adapun

hasil tangkapan sampingan yang tertangkap antara lain ikan selar kuning, ikan

sembilang, ikan teri dan rajungan.

6. Jaring Rampus

1) Deskripsi

Jaring rampus termasuk dalam klasifikasi jaring insang tetap. Jaring insang

tetap adalah salah satu jenis jaring insang yang dioperasikan pada dasar perairan.

Hasil tangkapan utama dari jaring insang tetap adalah ikan bawal putih. Adapun

hasil tangkapan sampingannya antara lain manyung, gulamah, selar, kuniran, dan

kuro. Jaring rampus di Kabupaten Subang tidak berbeda jauh dengan jaring

rampus pada umumnya. Jaring rampus hampir ditemukan di semua kecamatan di

Kabupaten Subang yang berada di wilayah pesisir.

Page 29: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

79

2) Konstruksi

Bagian-bagian dari jaring rampus terdiri atas tubuh jaring, tali ris atas tali ris

bawah, tali pemberat, pemberat, tali pelampung dan pelampung. Desain dan

konstruksi dari jaring rampus ditunjukkan pada Gambar 26.

• Badan jaring

Tubuh jaring terbuat dari bahan PA monofilament berdiameter 0,2 mm dan

ukuran mata jaring 4,5 inchi. Warna bahan jaring adalah putih transparan agar alat

tangkap yang dipasang di dasar perairan akan tersamar sehingga tidak menakuti

ikan dan ikan akan terjerat. Jumlah mata jaring vertikal sebanyak 35 mata,

sedangkan jumlah mata horizontal sebanyak 1798 mata.

• Pelampung

Pelampung terbuat dari bahan PVC berbentuk lonjong dengan ukuran panjang

14 cm. Jumlah pelampung sebanyak 50 buah dalam satu piece. Jarak antar

pelampung 1 m. Penggunaan pelampung sangat penting, agar mata jaring dapat

terbuka di dalam air.

• Pemberat

Pemberat terbuat dari bahan dengan berat satuan 13 gram. Pemberat tambahan

berfungsi sebagai jangkar, yaitu batu besar dengan berat sekitar 3 kg. Jumlah

pemberat dalam satu piece sebanyak 300 buah. Karena penempatan jaring berada

di dasar perairan maka pemberat memiliki peran penting untuk menjaga

kedudukan jaring agar tetap di tempat. Hal itu menjadi penting karena pengaruh

arus yang dapat menggeser kedudukan jaring dari tempat semula, dan bisa

mengubah kedudukan jaring dalam menghadang ikan.

• Tali ris

Tali ris atas terbuat dari bahan PE berdiameter 6 mm dengan panjang 70 m

berwarna hijau. Pada tali ris atas diikatkan tali pelampung yang berfungsi untuk

memasangkan pelampung pada jaring. Adapun tali pelampung terbuat dari bahan

PE berdiameter 8 mm dengan panjang 70 m berwarna hijau. Jaring rampus juga

dilengkapi tali ris bawah terbuat dari bahan PE berdiameter 3 mm dengan panjang

100 m berwarna hijau. Pada tali ris bawah diikatkan tali pemberat yang berfungsi

untuk memasangkan pemberat pada jaring. Adapun tali pemberat terbuat dari

bahan PE berdiameter 3 mm dengan panjang 100 m.

Page 30: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

80

(a)

(b)

Gambar 26 Desain (a) dan konstruksi (b) jaring rampus

Page 31: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

81

3) Kapal

Kapal yang digunakan dalam pengoperasian jaring insang tetap di

Kabupaten Subang yaitu jenis jukung yang terbuat dari fiber dan dilengkapai

dengan katir. Kapal ini menggunakan mesin berkekuatan 15 PK. Kapal yang

digunakan mempunyai ukuran panjang 8,5 m; lebar 1,2 m; dan dalam 0,8 m. katir

di sebelah kanan dan kiri kapal berfungsi sebagai penyeimbang atau mengurangi

efek gerakan oleng pada kapal, sehingga memudahkan nelayan dalam

mengoperasikan kapal dalam operasi penangkapan ikan.

4) Nelayan

Jumlah nelayan dalam pengoperasian jaring insang tetap di Kabupaten

Subang sebanyak 2 – 3 orang. Masing-masing nelayan mempunyai tugas yang

berbeda. Satu orang sebagai pengemudi kapal dan yang lainnya menurunkan alat

pada saat setting dan hauling. Pada saat musim paceklik, nelayan lebih cenderung

tidak melakukan operasi penangkapan ikan melainkan hanya memperbaiki jaring

yang rusak.

5) Metode Pengoperasian

Operasi penangkapan dimulai saat berangkat dari fishing base ke fishing

ground. Nelayan berangkat menuju fishing ground sekitar pukul 02.00 WIB dan

waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke fishing ground sekitar 2 jam. Setelah tiba

di fishing ground, pelampung tanda dan jangkar diturunkan, selanjutnya dilakukan

penurunan jaring (setting). Setelah semua jaring terentang sempurna nelayan

menunggu selama setengah jam sampai satu jam, kemudian dilakukan penarikan

jaring (hauling). Hasil tangkapan yang didapat dimasukkan ke dalam drum yang

sudah dipersiapkan sebelumnya. Hasil tangkapan disimpan menggunakan es

untuk proses pengawetan agar tetap segar.

7. Pancing Rawai

1) Deskripsi

Pancing rawai diklasifikasikan kedalam kelompok alat tangkap pancing.

Pancing rawai atau longline adalah suatu pancing yang terdiri dari tali utama

(main line), kemudian disepanjang tali utama tersebut digantungkan tali cabang

Page 32: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

82

(branch line) yang di ujungnya diberi mata pancing secara berderet pada jarak

tertentu. Panjang tali utama pada rawai berkisar ratusan meter hingga mencapai

puluhan kilometer (Subani dan Barus, 1989).

2) Konstruksi

Komponen utama pancing rawai yang ada di Kabupaten Subang adalah : tali

selambar (main line), tali cabang (branch line), mata pancing (hook), pemberat,

dan pelampung. Konstruksi dari pancing rawai dapat dilihat pada Gambar 27.

• Tali utama (main line)

Tali utama pada pancing rawai ini terbuat dari bahan PA (Polyamide)

dengan nomor 1500. Panjang tali utama secara keseluruhan sekitar 250 m. Tali

utama pada rawai berfungsi sebagai tempat terikatnya tali cabang dimana mata

pancing dipasang.

• Tali cabang (branch line)

Tali cabang (branch line) merupakan tali yang dipasang disepanjang tali

utama pada rawai dan di bagian ujungnya terdapat mata pancing. Tali cabang

dipasang secara berderet dengan jarak 2,5 m untuk menghindari terbelitnya tali

cabang yang satu dengan tali cabang yang lainnya. Pemasangan tali cabang pada

tali utama menggunakan simpul. Pada alat tangkap ini dipasang sebuah

pelampung berbahan styrofoam pada salah satu ujungnya, sedangkan bagian

ujung lainnya diikatkan pada bagian perahu.

• Mata pancing

Mata pancing yang digunakan pada pancing rawai ini terbuat dari bahan

stainless steel. Jenis mata pancing yang berbahan stainless digunakan oleh nelayan

karena harganya yang relatif murah dan cukup tahan lama. Adapun ukuran mata

pancing yang digunakan disesuaikan dengan ikan yang ingin ditangkap. Biasanya

nelayan menggunakan mata pancing nomor 6 untuk menangkap kakap merah,

sedangkan untuk menangkap ikan kuro nelayan menggunakan mata pancing

nomor 4. Jumlah mata pancing yang dioperasikan sebanyak 100 buah mata

pancing.

Page 33: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

83

Gambar 27 Konstruksi pancing rawai

3) Kapal

Kapal yang digunakan dalam pengoperasian pancing rawai merupakan jenis

perahu motor tempel. Perahu motor temple tersebut terbuat dari bahan kayu

dengan dimensi L x B x D yaitu 9 x 1,2 x 0,8 meter. Adapun mesin yang

digunakan adalah jenis mesin tempel dengan merk Giandong berkekuatan 6 PK.

4) Nelayan

Nelayan yang mengoperasikan alat tangkap pancing rawai ini berjumlah 2 -

3 orang, dengan satu orang sebagai nahkoda, satu orang sebagai pemasang umpan,

dan satu orang lainnya bertugas memasang (setting) alat tangkap. Nelayan

pancing rawai di Kabupaten Subang merupakan penduduk setempat yang bekerja

sebagai nelayan penuh.

5) Metode pengoperasian

Pancing rawai yang ada di Kabupaten Subang merupakan jenis rawai dasar.

Alat tangkap ini ditujukan untuk menangkap jenis ikan-ikan demersal. Dalam

pengoperasiannya alat tangkap pancing rawai ini dibagi menjadi beberapa tahap

yaitu pemasangan umpan, pemasangan alat tangkap (setting), penarikan alat

tangkap (hauling) dan penyortiran hasil tangkapan.

Proses pemasangan umpan dilakukan sebelum alat tangkap pancing rawai

ini dioperasikan. Proses ini penting agar target yang ingin ditangkap tertarik

Page 34: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

84

dengan bau umpan yang dipasang dan kemudian memakan umpan tersebut.

Adapun proses pemasangan umpan dilakukan oleh 1-2 orang ABK.

Setelah umpan dipasang pada tiap mata pancing, maka proses pemasangan

pancing rawai (setting) siap untuk dilakukan. Pemasangan alat tangkap ini

dilakukan dengan melepaskan pelampung tanda, tali utama dan tali cabang beserta

mata pancing yang telah dipasangi umpan. Setelah alat tangkap selesai dipasang,

berikutnya alat tangkap didiamkan selama beberapa jam dengan tujuan agar

terdapat jeda waktu bagi ikan untuk mendatangi dan memakan umpan.

Setelah alat tangkap dipasang dalam waktu yang cukup lama, nelayan akan

melakukan proses penarikan alat tangkap (hauling).Proses penarikan alat tangkap

dimulai dengan menarik pelampung tanda terlebih dahulu, diikuti dengan

penarikan tali utama (main line) dan tali cabang (branch line). Adapun pembagian

tugas pada proses penarikan jaring yaitu 1-2 nelayan orang menarik dan

merapihkan alat tangkap sedangkan 1 orang lainnya melepaskan hasil tangkapan

dari mata pancing.

Setelah hasil tangkapan dilepaskan dari mata pancing, nelayan akan

melakukan proses penyortiran. Penyortiran dilakukan dengan mengelompokkan

hasil tangkapan berdasarkan jenis dan ukurannya. Adapun semua hasil tangkapan

akan dibawa pulang oleh nelayan dan tidak ada hasil tangkapan yang dilepaskan

kembali ke laut.

6) Hasil tangkapan

Pancing rawai yang dioperasikan di Kabupaten Subang merupakan jenis

rawai dasar yang menangkap jenis ikan-ikan demersal. Adapun hasil tangkapan

utama alat tangkap ini adalah kakap merah (Lutjanus sp.) dan kerapu

(Epinephelus spp.), sedangkan hasil tangkapan sampingannya antara lain remang

(Muraema spp.), pari (rays), manyung dan lain-lain.

8. Bubu Lipat

1) Deskripsi

Bubu lipat adalah alat tangkap ikan yang dipasang secara menetap dalam air

untuk jangka waktu tertentu yang memudahkan ikan masuk dan sulit keluarnya

(Sudirman dan Mallawa 2004). Pemakaian bubu tersebar di seluruh daerah

Page 35: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

85

perikanan Indonesia. Bentuk bubu bermacam – macam. Ada yang berbentuk

kotak, silinder dan kerucut, bergantung pada jenis ikan yang menjadi sasaran

tangkapan (Subani dan Barus, 1989). Bentuk bubu lipat yang ada di Kabupaten

Subang berbentuk kotak.

Bubu lipat termasuk ke dalam klasifikasi perangkap. Perangkap adalah

salah satu alat penangkap ikan menetap yang umumnya berbentuk kurungan, ikan

dapat masuk dengan mudah tanpa paksaan, sulit keluar atau lolos karena dihalangi

berbagai cara (Von Brant, 1984).

2) Konstruksi

Bubu lipat yang digunakan di Kabupaten Subang khususnya di Desa

Mayangan memiliki dimensi panjang 40 cm, lebar 25 cm dan tinggi 12 cm. Pada

bubu dipasang pelampung tanda yang terbuat dari bahan karet atau gabus yang

berukuran kecil. Gambar 28 berikut adalah konstruksi dari bubu lipat.

• Bahan

Bahan pembentuk bubu lipat terbuat dari bahan jaring PE multifilament

dengan mesh size 1,5 cm. Bentuk mesh size pada badan jaring berbentuk kotak.

Bahan jaring PE multifilament ini dapat dirobek oleh kepiting bakau betina yang

berukuran besar. Maka dari itu nelayan sering menambal badan jaring dengan

benang PE ataupun tali raffia.

• Mulut

Bentuk mulut bubu pada bubu lipat di Kabupaten Subang yaitu berbentuk

celah. Besarnya celah pada mulut ini mempunyai ukuran sekitar 0,5 – 1 cm. Mulut

bubu dapat merenggang saat kepiting masuk ke dalam bubu.

• Rangka

Rangka bubu terbuat dari besi dengan diameter sekitar 4 mm. Bentuk bubu

yang ada di Kabupaten Subang yaitu berbentuk kubus. Kekuatan dari rangka bubu

lipat ini sekitar satu tahun, jika sudah melebihi umur teknis maka rangka akan

berkarat dan mudah patah. Pada rangka bagian atas diletakkan engsel yang dapat

berfungsi untuk membuka bubu sehingga memudahkan dalam pengambilan hasil

tangkapan.

Page 36: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

86

Sumber: Lastari (2007)

Gambar 28 Konstruksi bubu lipat

3) Kapal

Kapal yang digunakan dalam pengoperasian bubu lipat memiliki dimensi

L x B x D : 3 x 1 x 20 cm. Bahan dominan pembentuk kapal yaitu kayu. Kapal

ini menggunakan mesin dengan merk Honda berkekuatan 5 PK. Kapal ini

dilengkapi dengan dayung untuk mengatur posisi kapal saat pemasangan bubu.

4) Nelayan

Nelayan yang mengoperasikan bubu lipat di Kabupaten Subang termasuk ke

dalam nelayan kecil. Nelayan yang mengoperasikan bubu lipat sebanyak 2 orang.

Satu orang bertugas mengemudikan kapal menggunakan dayung dan satu orang

lainnya memasang dan mengangkat bubu saat operasi berlangsung.

5) Metode pengoperasian

Operasi penangkapan dimulai dengan keberangkatan dari fishing base

menuju perairan bakau sekitar pukul 16.00 WIB. Selama perjalanan, nelayan

memasang umpan pada bubu yang akan dipasang. Setelah sampai di fishing

ground, satu per satu bubu dipasang dengan cara melemparkan ke dalam sungai

bakau maupun tambak. Bubu dipasang dengan sistem tunggal sampai bubu

terakhir. Bubu akan direndam selama kurang setengah hari sampai pagi hari.

Proses pengangkatan bubu (hauling) dilakukan pada pukul 05.00 WIB. Bubu

Page 37: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

87

diangkat satu per satu ke atas kapal, kemudian hasil tangkapan berupa kepiting

dan rajungan diikat (dibanda) sedemikian rupa agar capitnya tidak melukai

nelayan.

6) Hasil tangkapan

Biasanya bubu lipat digunakan untuk menangkap kepiting bakau dan

rajungan pada perairan bakau. Selain itu hasil tangkapan sampingan berupa udang

dan beberapa jenis ikan juga tertangkap ke dalam bubu, antara lain kepiting batu,

kepiting bolem, ikan lundu, ikan beloso, ikan belodok dan udang peci.

9. Jala Tebar

1) Deskripsi

Jala tebar merupakan alat tangkap yang umum dan hampir dapat dijumpai

dimana-mana. Bentuk jala seperti kerucut, terdiri dari bagian-bagian jaring yang

sekaligus merupakan kantong, cincin pemberat yang terbuat dari timah yang

dirangkai membentuk rantai dan yang diikat disekeliling mulut, dan tali yang

diikat pada bagian ujung jala agar tidak terlepas pada saat jala dioperasikan

(Subani dan Barus, 1989).

2) Konstruksi

Bagian-bagian dari jala tebar yaitu badan jaring, pemberat dan tali pengikat.

Jala tebar yang dioperasikan di Kabupaten Subang mempunyai keliling 4 meter,

tinggi 2,5 - 3 meter, dan dengan ukuran mata 1,5 meter. Konstruksi dari jala tebar

dapat dilihat pada Gambar 29.

Page 38: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

88

Gambar 29 Konstruksi jala tebar

3) Metode pengoperasian

Alat tangkap ini dirancang sedemikian rupa sehingga seakan-akan

membentuk kantong di bagian dalam mulut jaring dan memerangkap ikan dan

udang. Penangkapan dilakukan di daerah yang relatif dangkal (pantai) yang

kedalamannya tidak melebihi tinggi dada si nelayan. Pada saat alat tangkap ini

dioperasikan, jaring dilemparkan ditempat-tempat yang mungkin terdapat

ikannya, kemudian pemberat akan menutup dan membuat mulut jaring seolah-

olah menjadi kantong yang memerangkap ikan atau udang yang ada di dalamnya.

Hasil tangkapan utama alat tangkap jala tebar ini adalah udang peci, udang PK.

Adapun hasil tangkapan sampingannya adalah ikan belanak, bandeng, dan lain-

lain.

4.3.3 Nelayan

Nelayan merupakan salah satu bagian penting dari unit penangkapan ikan.

Dalam aktivitas penangkapan ikan mereka terjun langsung untuk melakukan

penangkapan ikan. Usaha perikanan telah memberikan kontribusi nyata terhadap

peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir. Hal ini ditandai dengan jumlah

RTP dan RTPB yang selalu mengalami peningkatan di setiap tahunnya, yaitu

Page 39: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

89

antara tahun 1998 – 2001, yang berarti bahwa minat masyarakat pada sektor

perikanan meningkat.

Berdasarkan kepemilikan unit penangkapan ikan, nelayan di Kabupaten

Subang terbagi atas nelayan pemilik dan nelayan buruh. Jumlah total warga Desa

Mayangan yang berprofesi sebagai sebagai nelayan tercatat sebanyak 184 orang.

Dari jumlah tersebut terbagi lagi menjadi nelayan pemilik sebanyak 42 orang dan

nelayan buruh sebanyak 142 orang. Jumlah tersebut merupakan jumlah tertinggi

untuk kawasan Kecamatan Legonkulon. Data mengenai jumlah nelayan di

Kabupaten Subang dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Jumlah nelayan di Kabupaten Subang

No Kecamatan/Desa

Nelayan

Nelayan

Jumlah

Persentase

Pemilik Buruh (orang)

(%)

A Kecamatan Blanakan

Desa Cilamaya Girang 24 132 156 4,55 Desa Rawameneng 57 124 181 5,28 Desa Blanakan 219 1.024 1243 36,37 Desa Muara Ciasem 146 735 881 25,71 Desa Tanjung Tiga 65 256 3321 9,37 B Kecamatan Legonkulon

Desa Pangarengan 32 87 119 3,47 Desa Tegalurung 28 102 130 3,79 Desa Mayangan 42 142 184 5,37 Desa Legonwetan 16 78 94 2,74 Desa Anggasari 8 51 59 1,72 C Kecamatan Pusakanagara

Desa Patimban 8 51 59 1,72 Jumlah 649 2778 3427 100

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang, 2003

4.4 Potensi dan Produksi Perikanan

Kabupaten Subang memiliki potensi perikanan yang cukup besar, baik untuk

perikanan darat maupun perikanan lautnya. Perairan laut Kabupaten Subang

Page 40: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

90

mencapai 68 km terdapat di wilayah pantura (pantai utara Jawa) dengan laut yang

dapat dimanfaatkan seluas 4 mil dari garis pantai ke arah laut. Berdasarkan data

dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang tahun 2003, Kabupaten

Subang memiliki potensi areal penangkapan di perairan umum yang cukup luas,

yaitu sungai yang melewati 17 kecamatan dengan panjang 714 km dan jumlah situ

sebanyak 25 lokasi yang berada di 15 kecamatan dengan luas area 231,9 km2, dan

rawa yang terdapat di 3 kecamatan dengan luas area 12,6 km2. Untuk budidaya,

luas tambak 10.000 Ha dan yang baru dimanfaatkan 8.254,28 Ha, kolam air

tenang 900 Ha, kolam pembenihan 33,07 Ha, kolam air deras 372 unit dan sawah

untuk mina padi 13.000 Ha yang baru dimanfaatkan 7.050 Ha (Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Subang, 2003). Potensi perikanan di Kabupaten Subang

secara lebih rinci disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6 Potensi perikanan Kabupaten Subang Tahun 2003

Jenis Kegiatan Perikanan Potensi Pemanfaatan

Penangkapan Laut Sungai

Situ Rawa

Budidaya

Tambak Kolam Air Tenang (KAT) Kolam Pembenihan Kolam Air Deras (KAD) Sawah Minapadi Kolam Ikan Hias

Jalur I, II dan III

714 km

231,9 Ha 12,6 Ha

10.000 Ha 900 Ha

33,07 Ha 511 unit

13.000 Ha 5 Ha

Jalur I, II dan sebagian jalur III Belum dimanfaatkan secara optimal (dikelola sederhana)

8.254,28 Ha 689 Ha 20,2 Ha 372 Unit 7.050 Ha 1,2 Ha

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang tahun 2003

Kabupaten Subang memiliki nilai produksi perikanan yang cukup besar, hal

ini sebanding dengan potensi perikanan yang dimilikinya. Pada tahun 2006

sampai 2008 nilai produksi mengalami peningkatan secara signifikan.

Peningkatan ini disebabkan oleh adanya usaha intensifikasi dan ekstensifikasi di

sektor perikanan dan kelautan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Page 41: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

91

Subang. Setiap tahunnya produksi perikanan mengalami peningkatan yang

signifikan. Peningkatan rata-rata produksi perikanan tahun 2006-2008 sebesar

55,5 %. Peningkatan ini disebabkan oleh bertambahnya armada kapal dan alat

tangkap yang ada di Kabupaten Subang. Data perkembangan nilai produksi

perikanan di Kabupaten Subang dapat dilihat pada Tabel 7.

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang Tahun 2008

Produksi perikanan tiap daerah di Kabupaten Subang memiliki produktivitas

yang berbeda khususnya pada empat kecamatan yang terletak dekat pesisir.

Produksi perikanan terbesar pada tahun 2007 terdapat pada Desa Blanakan

Kecamatan Blanakan dengan nilai produksi sebesar 10.124,50 ton/tahun. Adapun

Desa Mayangan memiliki produksi terbesar pada Kecamatan Legonkulon dengan

nilai produksi sebesar 650,15 ton/tahun (Tabel 8).

Jenis Usaha Produksi

(Ton) Peningkatan Rata-rata (%)

2006 2007 2008 Penangkapan 1. Laut 2. Perairan Umum Budidaya 1. Tambak 2. Kolam air tenang 3. Sawah 4. Kolam air deras

18.308,017.753,5

554,518.273,99.940,74.406,33.407,8

519,1

18.451,917.914,1

537,818.658,59.947,64.827,52.895,3

998,1

19.647,5 19.097,4

550,0 19.698,9 10.089,9 5.591,6 3.311,7

705,7

3.63.7

-0.43.90.8

12.7-0.431.5

Total 36.581,9 37.110,4 39.346,3 55.5

Tabel 7 Perkembangan Produksi Ikan Kabupaten Subang

Page 42: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

92

Tabel 8 Produksi Ikan Laut Kabupaten Subang Tahun 2007

No Kecamatan / Kabupaten (Terletak di Pesisir)

Hasil Ikan Laut (Ton)

I KECAMATAN BLANAKAN 1. Cilamaya Girang 2. Rawa Meneung 3. Blanakan 4. Muara 5. Tanjung Tiga 6. Langensari 7. Jayamukti

427,60 315,20

10.124,50 4.015,20

251,30 tidak ada data tidak ada data

II KECAMATAN LEGON KULON

1. Pangarengan 2. Tegalurung 3. Mayangan 4. Legon Wetan 5. Legon Kulon

372,50 129,25 650,15

tidak ada data tidak ada data

III KECAMATAN SUKASARI

1. Sukamaju 2. Batangsari 3. Anggasari

tidak ada data tidak ada data tidak ada data

IV KECAMATAN PUSAKANAGARA

1. Patimban

1.628,40 Jumlah 17.914,10

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang Tahun 2007

4.5 Musim dan Daerah Penangkapan

Kabupaten Subang dipengaruhi oleh angin muson yang mengakibatkan dua

musim, yaitu Musim Barat dan Musim Timur dengan kecepatan angin rata-rata

3 – 6 m/det. Pada saat Musim Barat, pergerakan arus umumnya menuju kea rah

timur atau arus timur dengan kecepatan berkisar antara 3 – 14 mil/hari. Adapun

Musim Timur bergerak sebaliknya, yaitu menuju arah barat dengan kecepatan

antara 1 – 13 mil/hari.

Page 43: 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · fluktuasi suhu bulanan di Laut Jawa menunjukkan adanya dua suhu tertinggi (sekitar 28,7 0C) dan dua suhu terendah ... masuk

93

Nelayan di wilayah pesisir Kabupaten Subang menentukan daerah

penangkapan ikan umumnya berdasarkan kebiasaan atau pengalaman nelayan

yang melakukan trip sebelumnya. Apabila hasil tangkapan pada trip sebelumnya

banyak, maka nelayan akan melakukan kegiatan penangkapan pada fishing

ground yang sama. Sebaliknya, nelayan akan mencari daerah penangkapan yang

baru apabila hasil tangkapan pada trip sebelumnya sedikit. Daerah penangkapan

ikan nelayan pesisir Kabupaten Subang tersebar di sekitar Utara Laut Jawa.