4. analisa data 4.1. gambaran umum sasaran penelitian 4.1 ... · umum dan tenaga dengan kapasitas...
TRANSCRIPT
47
Universitas Kristen Petra
4. ANALISA DATA
4.1. Gambaran Umum Sasaran Penelitian
4.1.1. Sejarah Perusahaan
Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia
mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di
bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan
sendiri. Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-
perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada
pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II.
Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada
Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini
dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai
Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat berinisiatif
menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan
tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden
Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan
Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5
MW.
Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-
PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di
bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada
saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN)
sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN)
sebagai pengelola gas diresmikan.
Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status
Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik
Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan
tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.
48
Universitas Kristen Petra
Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada
sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun
1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan
(Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan
umum hingga sekarang. PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara yang berbentuk
Perusahaan Perseroan (Persero) berkewajiban untuk menyediakan tenaga listrik
bagi kepentingan umum dengan tetap memperhatikan tujuan perusahaan yaitu
menghasilkan keuntungan sesuai dengan Undang-Undang No. 19/2000.
4.1.2. Identitas Perusahaan
Kegiatan Usaha Perusahaan
1. Menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik yang meliputi kegiatan
pembangkitan, penyaluran, distribusi tenaga listrik, perencanaan dan
pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik.
2. Menjalankan usaha penunjang dalam penyediaan tenaga listrik yang
meliputi kegiatan konsultasi, pembangunan, pemasangan, pemeliharaan
peralatan ketenagalistrikan, Pengembangan teknologi peralatan yang
menunjang penyediaan tenaga listrik.
3. Menjalankan kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam
dan sumber energi lainnya untuk kepentingan penyediaan tenaga listrik,
Melakukan pemberian jasa operasi dan pengaturan (dispatcher) pada
pembangkitan, penyaluran, distribusi dan retail tenaga listrik, Menjalankan
kegiatan perindustrian perangkat keras dan perangkat lunak bidang
ketenagalistrikan dan peralatan lain yang terkait dengan tenaga listrik,
Melakukan kerja sama dengan badan lain atau pihak lain atau badan
penyelenggara bidang ketenagalistrikan baik dari dalam negeri maupun
luar negeri di bidang pembangunan, operasional, telekomunikasi dan
informasi yang berkaitan dengan ketenagalistrikan
Wilayah Usaha PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
Wilayah usaha PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dibagi menjadi beberapa
daerah Pelayanan yang melayani wilayah administrasi propinsi Jawa Timur
49
Universitas Kristen Petra
- Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Selatan
- Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Utara
- Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Barat
Ketiga Area pelayanan tersebut di atas melayani Kota Surabaya
- Area Pelayanan & Jaringan Malang melayani Kota Malang, Kota Batu dan
Kabupaten Malang.
- Area Pelayanan & Jaringan Pasuruan melayani Kota Pasuruan, Kota
Probolinggo, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo.
- Area Pelayanan & Jaringan Kediri melayani Kota Kediri, Kota Blitar,
Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Blitar.
- Area Pelayanan & Jaringan Mojokerto melayani Kota Mojokerto,
Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Mojokerto.
- Area Pelayanan & Jaringan Madiun melayani Kota Madiun, Kabupaten
Magetan, Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Madiun.
- Area Pelayanan & Jaringan Jember melayani Kabupaten Jember dan
Kabupaten Lumajang.
- Area Pelayanan & Jaringan Bojonegoro melayani Kabupaten Bojonegoro,
Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Tuban.
- Area Pelayanan & Jaringan Banyuwangi melayani Kabupaten
Banyuwangi.
- Area Pelayanan & Jaringan Pamekasan melayani Kabupaten Pamekasan,
Kabupaten Sampang, Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Bangkalan.
- Area Pelayanan & Jaringan Situbondo melayani Kabupaten Situbondo dan
Kabupaten Bondowoso.
- Area Pelayanan & Jaringan Gresik melayani Kabupaten Gresik sampai
Kecamatan Bawean.
- Area Pelayanan & Jaringan Sidoarjo melayani Kabupaten Sidoarjo.
- Area Pelayanan & Jaringan Ponorogo melayani Kabupaten Ponorogo,
Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Pacitan.
Total luas daerah Provinsi Jawa Timur mempunyai 229 pulau dengan luas
wilayah daratan sebesar 47.130,15 Km2 dan Lautan seluas 110.764,28 km2, 29
50
Universitas Kristen Petra
Kabupaten, 9 Kota, 658 Kecamatan, 8.497 Desa. Jumlah pelanggan PLN
Distribusi Jawa Timur sampai dengan Juni 2011 adalah 7.671.007 dengan daya
tersambung 11.331.554 MVA, dengan penjualan rata-rata per bulan 1.970.727
MWH, dan pendapatan rata-rata per bulan 1,3 Triliun.
Rasio elektrifikasi di Jawa Timur sebesar 73,66 %, dari jumlah rumah tangga
sebanyak 9.862.111 yang sudah menjadi pelanggan PLN sebanyak 7.264.607.
Sedangkan rasio desa berlistrik adalah 99,53%, dari jumlah desa sebanyak 8.501,
desa yang sudah berlistrik sebanyak 8.461, dan yang belum berlistrik sebanyak 40
desa.
Panjang Jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi adalah 5.081,32 Kms,
Jaringan Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi adalah 1.354,47 Kms, Tegangan
Menengah adalah 31.829,81 Kms , panjang Jaringan Tegangan Rendah adalah
59.159,10 Kms , jumlah trafo terpasang sebanyak 42.635 Unit , dengan kapasitas
5.456.484,50 KVA, Jumlah Gardu Induk sebanyak 113 buah, jumlah trafo gardu
induk sebanyak 223 buah, dengan kapasitas 8.244 MVA. Jumlah gardu
Distribusi/transformator sebanyak 42.635 buah dengan kapasitas 5.456 MVA.
Jumlah penyulang sebanyak 945 buah. Beban tertinggi Jatim adalah 3.916 MW
dengan beban tertinggi rata-rata per penyulang sebesar 3,50 MW.
Kapasitas Terpasang Pembangkit Sendiri dan Jaringan Distribusi
Kapasitas terpasang pembangkit listrik PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
sampai dengan akhir Desember 2007 mencapai 14,87 MW dengan 49 unit
pembangkit dan jumlah penyulang 863 buah dengan rincian :
- PLTD 26 unit dengan kapasitas terpasang total 12,42 MW
- PLTM 3 unit dengan kapasitas terpasang total 2,45 MW
- Panjang Jaringan Tegangan Menengah 29.929,27 Kms
- Panjang Jaringan Tegangan Rendah 57.989,21 Kms
Total Gardu Distribusi 20 kV 36.275 Unit dan 4.274,02 MVA
51
Universitas Kristen Petra
Penerimaan Tenaga Listrik
Jumlah transfer tenaga listrik dari PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat
Pengaturan Beban Jawa Bali, PLTD, PLTM, PLTD sewa dan Pembangkit Swasta
lainnya pada tahun 2007 sebanyak 21.163.305 MWh. Jumlah tersebut meningkat
5,53 % jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Penjualan Tenaga Listrik
Penjualan tenaga listrik dari bulan Januari sampai dengan bulan Oktober tahun
2010 sebesar 16,091,443,147 kWh, Daya tersambung 10,713,251 kVA .
Tarip Listrik Rata-rata
Harga jual listrik yang diterapkan berbeda untuk tiap segmentasinya, namun
apabila jumlah tersebut dijumlahkan dan dirata-rata per bulannya diperoleh nilai
681.96 Rp./KWh untuk bulan Oktober tahun 2010. Sedangkan nilai jual rata-rata
pada tahun 2009 mencapai 658.69 Rp./KWh.
Jumlah Pelanggan
Jumlah total pelanggan sampai dengan bulan oktober tahun 2010 mencapai
7,306,641 pelanggan dengan berbagai segmentasi tariff, dengan jumlah pelanggan
listrik Pra bayar sebanyak 87,052 pelanggan.
Pemadaman Listrik
Pemadaman listrik yang mengakibatkan terputusnya aliran listrik dari bulan
Januari sampai dengan bulan Oktober tahun 2010 mencapai 2,03 kali/pelanggan.
Sedangkan untuk lamanya padam, sampai dengan bulan Oktober tahun 2010
mencapai 72.41 menit/pelanggan.
Susut Jaringan Distribusi
Susut (losses) atau kerugian akibat tidak dapat dijualnya kepada konsumen dapat
terjadi karena alasan Teknis dan Non Teknis sesuai Keputusan Direksi No.217-
1.K/DIR/2005. Besarnya losses sampai dengan bulan Oktober tahun 2010
mencapai 6.39 %.
52
Universitas Kristen Petra
Sumber Daya Manusia
Jumlah Pegawai sampai dengan bulan Juni tahun 2010 sebanyak 3,256 pegawai.
Listrik Perdesaan
Jumlah Desa yang dilistriki dari total desa 8.497 desa terdiri dari 794 desa dalam
kota dan 7.703 desa luar kota, sampai dengan tahun 2007 untuk daerah Kabupaten
dan Kota terlistriki sebanyak 8.429 desa dengan rincian 792 desa dalam kota
(100%) dan 7.637 desa luar kota (98.14%). Sehingga rasio elektrifikasi desa
sebesar 98,20 %.
Keuangan
Selama bulan Januari sampai dengan bulan Oktober 2010 jumlah Pendapatan
Usaha mencapai sebesar Rp. 12,611,561,866,827 terdiri dari Penjualan Tenaga
Listrik, Penerimaan Biaya Penyambungan dan Pendapatan Lain-lain.
Corporate Identity
Gambar 4.1. Logo PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
Sumber : http://www.pln.co.id/disjatim
Gambar dalam logo adalah yang pertama bidang persegi panjang vertical yang
melambangkan bahwa PT PLN merupakan wadah atau organisasi yang
terorganisir dengan sempurna dan berwarna kuning yang menggambarkan
pencerahan yang merupakan harapan PLN bahwa listrik mampu menciptakan
pencerahan bagi kehidupan masyarakat sera semangat yang menyala – nyala.
Makna logo selanjutnya yaitu Petir atau kilat yang melambangkan tenaga listrik
sebagai produk jasa utama yang dihasilkan serta kerja cepat dan tepat, warna
merah pada petir melambangkan kedewasaan dan kedinamisan gerak laju serta
keberanian. Tiga gelombang melambankan gaya rambat energi listrik yang
53
Universitas Kristen Petra
dialirkan oleh tiga bidang usaha utama yaitu pembangkitan, penyaluran, dan
distribusi, warna biru menampilkan kesan konstan juga keandalan.
4.1.3. Visi dan Misi Perusahaan
Visi
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan
Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.
Misi
- Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi
pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
- Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
- Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
- Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
Moto
Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik
4.1.4. Struktur Organisasi Departemen
Gambar 4.2. Bagan Struktur Organisasi Divisi
Sumber : PT PLN (Persero), 2012
54
Universitas Kristen Petra
4.1.5. Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 4.3. Bagan Struktur Organisasi Perusahaan
Sumber :PT PLN (Persero), 2012
55
Universitas Kristen Petra
4.1.6. Deskripsi Kerja Bagian Komunikasi dan Bina Lingkungan
PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
Bagian Komunikasi dan Bina Lingkungan memiliki pembagian tugas sesuai
dengan sub bagian yang ada. Ada dua sub bagian dalam Bagian Komunikasi dan
Bina Lingkungan, yaitu Sub Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol serta Sub
Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan.
4.1.6.1.Sub Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol
Sub bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol menjalankan tugasnya
yang digolongkan menjadi tujuh golongan kegiatan. Golongan kegiatan yang
dilakukan dalam sub bagian hubungan masyarakat dan protokol yaitu kegiatan
komunikasi internal, kegiatan komunikasi eksternal, corporate branding, kegiatan
ILP, stakeholder relations, pengelolaan keluhan pelanggan, serta kegiatan rutin.
Kegiatan komunikasi Internal yang merupakan tanggung jawab sub bagian
Hubungan Masyarakat dan Protokol meliputi bincang Pagi GM dengan seluruh
pegawai kantor distribusi Jawa Timur, Nonton bareng pegawai, knowledge
sharing, lomba foto dan merencanakan audit komunikasi internal. Kegiatan
komunikasi eksternal meliputi melakukan pengiklanan pada media cetak baik itu
iklan promosi maupun iklan rekrut pegawai, talkshow serta dialog pada radio dan
TV lokal, pembuatan buku pedoman layanan pelanggan, temu pelanggan,
pertemuan FGD dengan media massa dan kontraktor listrik, sosialisasi program
PLN pada TV lokal, jumpa pers, press gathering, pertandingan persahabatan
dengan wartawan, sponsorship Hari Jadi mitra PLN, pembuatan spanduk mitra
PLN, Souvenir untuk mitra PLN, pembuatan leaflet, pembuatan neon box. Untuk
kegiatan Corporate Branding meliputi seminar energi, launching konmuter,
Kegiatan Hari Listrik Nasional, Sayembara maskot bung sigap yang merupakan
maskot PLN Dist Jatim, serta pameran OPI. Kegiatan ILP meliputi membantu
kegiatan ILP, melakukan survey kepuasan pelanggan, dan pembuatan desk text.
Kegiatan Stakeholder Relations meliputi melakukan kunjungan yang menjadi
stakeholder PLN misalnya Gubernur, Kapolda, DPRD, dan asosiasi perumahan.
56
Universitas Kristen Petra
Kegiatan pengelolaan keluhan pelanggan meliputi monitor setiap media baik itu
call center, Facebook, twitter, email, SMS center, dan surat pembaca pada media
cetak. Kegiatan Rutin meliputi penerbitan Infodis yang merupakan media internal
pada PT PLN Distribusi Jawa Timur melalui website PLN Jatim serta
berlangganan media cetak.
4.1.6.2. Sub Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan
Sub bagian ini memiliki tugas dan tanggung jawab dalam program
kemitraan dan bina lingkungan sebagai bentuk kepedulian perusahaan untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperluas lapangan kerja serta untuk
meningkatkan citra perusahaan. Tanggung jawabnya meliputi menyusun rencana
kerja dan anggaran program kemitraan dan bina lingkungan, memverifikasi
permohonan para usaha kecil dan menengah (UKM) melalui program kemitraan,
permohonan bantuan bina lingkungan dengan tujuan memberikan manfaat kepada
masyarakat di wilayah usaha PLN. Melaporkan kegiatan pelaksanaan dan realisasi
pemberian bantuan melalui program kemitraan dan bina lingkungan. Memonitor
kegiatan pelaksanaan mitra binaan yang sudah memperoleh bantuan. Meyusun
katalog mitra binaan dan mengikutsertakan mitra binaan dalam pameran.
Menyusun sistem manajemen unjuk kerja setiap semester tahun berjalan.
4.1.7. SOP Facebook INFO LISTRIK JATIM
Gambar 4.4. Standard Operation Procedure
Proses Penyebaran Informasi via Facebook
Sumber : Bagian Komunikasi dan Bina Lingkungan
PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, 2012
InformasiPenting &
Segera
KeluhanPelanggan,
Info Pemadaman
PIC ADMIN FB AREA
Posting comment tanggapan, Info Pemadaman di
Timeline
InformasiPenting
Edukasi Pelanggan, Berita, Kegiatan
Area
PIC ADMIN FB KD & AREA
Posting Status / Tulisan / Gambar
di Time line
57
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.1. Jenis Informasi via Facebook
Sumber : Bagian Komunikasi dan Bina Lingkungan
PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, 2012
Informasi yang disebarkan dan dibina dalam Facebook terbagi dalam 2
jenis yaitu penting & segera serta penting. Untuk informasi penting dan segera
mencangkup informasi yang berkaitan dengan pelanggan yang dibagikan sebagai
bentuk pelayanan terbaik dan menomor satukan pelanggan. Admin Facebook area
bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi dan menanggapi informasi dari
pelanggan yang sifatnya penting dan segera.
Untuk informasi yang hanya bersifat penting mencangkup informasi
edukasi, kegiatan dan berita. Penanggung jawab tidak hanya PIC area namun juga
PIC Facebook Distribusi. Terdapat 5 Admin Facebook yang ada pada kantor
distribusi yang bertanggung jawab untuk menanggapi keluhan pelanggan yang
general dan memposting berita yang mencangkup kantor Distribusi. Untuk kantor
Area, admin Facebook yaitu manager area yang bertanggung jawab untuk
menjawab keluhan pelanggan yang tertuju pada Area dan memposting informasi
berkaitan dengan area. PT PLN Distribusi Jawa Timur memiliki pembagian yaitu
16 Area yang itu artinya admin Facebook area sebanyak 16 admin.
Sarana Facebook ”INFO LISTRIK JATIM” berisikan Note yang diposting
oleh Admin, Foto kegiatan yang diposting oleh admin dan comment dari
Informasi Penting & Segera
• Berisi Pemberitahuan yang bersifat penting dan harus segeradisebarkan kepada pihak – pihakyang berkepentingan
ex. : Keluhan Pelanggan, Info Pemadaman
Informasi Penting
• Berisi Edukasi Pelanggan, Beritamaupun Informasi Kegiatan dariArea yang perlu disampaikankepada yang berkepentinganuntuk mendukung citra positifPLN di media sosial
• ex. : Kegiatan Launching Produkdan Pelayanan, EdukasiPelanggan
58
Universitas Kristen Petra
pelanggan dimana setiap admin memiliki kewajiban untuk menjawab tergantung
jenis keluhan atau pertanyaannya tertuju pada kantor area atau distribusi.
Setiap bulannya admin kantor distribusi akan melakukan pengarsipan
comment pelanggan beserta tanggapan admin. Hasil pengarsipan akan dievaluasi
dengan melihat pada jenis keluhan pelanggan, area pelanggan yang memberikan
keluhan serta respon dari admin.
4.2. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas
4.2.1. Uji Validitas
Uji validitas, merupakan uji yang digunakan untuk mengukur validitas
suatu kuesioner. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu
sesuai untuk mengukur apa yang akan diukur (Umar, 2002. p.99).
Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor masing-
masing item dengan skor total yang terkoreksi (Corrected Item Total
Correlation), yaitu dengan menggunakan teknik korelasi pearson product
moment. Item pernyataan dalam kuesioner dikatakan valid jika nilai korelasi nilai
korelasi (r hitung) lebih besar daripada r tabel.
Berikut adalah rumus untuk menghitung r hitung dan r tabel.
rxy =𝑛(∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√𝑛(∑ 𝑋2) − (∑ 𝑋2) √𝑛(∑ 𝑌2) − (∑ 𝑌2)
r adalah koefisien Pearson Product Moment Correlation
atau r hitung
n adalah jumlah sampel
X adalah skor tiap item
Y adakah skor total.
r adalah r tabel
t adalah t tabel
df adalah degree of freedom, df = n-2, dengan n = jumlah data.
59
Universitas Kristen Petra
Berikut adalah tabel hasil uji validitas berdasar rumusan di atas.
Tabel 4.2. Uji Validitas
No Kode Pernyataan r hitung r tabel Ket.
1 T1 Organisasi memperlakukan saya dengan adil dan
benar
1 0,16 valid
2 T2 Organisasi ini dapat diandalkan untuk membuat
keputusan yang benar untuk saya
0,723 0,16 valid
3 T3 Organisasi dapat diandalkan dalam memenuhi
janjinya
0,671 0,16 Valid
4 T4 Organisasi mendengarkan opini dari orang seperti
saya ketika membuat suatu keputusan
0,545 0,16 Valid
5 T5 Saya percaya mengenai keahlian Organisasi ini 0,479
0,16 Valid
6 T6 Organisasi memiliki kecakapan untuk dapat
mewujudkan apa yang dikatakan
0,596 0,16 Valid
7 CM1 Organisasi dan saya saling memperhatikan pada
apa yang dikatakan satu sama lain
0,599 0,16 Valid
8 CM2 Organisasi percaya bahwa opini dari saya layak
diperhitungkan
0,359 0,16 Valid
9 CM4 Organisasi mendengarkan pada apa yang orang
seperti saya katakan
0,520 0,16 Valid
10 CM5
Menejemen organisasi memberikan kepada
orang-orang seperti saya hak bicara yang cukup
dalam proses pengambilan keputusan
0,450 0,16 Valid
11 C1 Organisasi mencoba untuk mempertahankan
komitmen jangka panjang dengan saya
0,565 0,16 Valid
12 C2 Organisasi ingin mempertahankan hubungan baik
dengan saya
0,331 0,16 valid
13 C3 Ada ikatan jangka panjang antara organisasi dan
orang – orang seperti saya
0,420 0,16 Valid
14 C4
Organisasi membuat saya merasa lebih
menghargai hubungan saya dengan organisasi ini
daripada dengan organisasi lainnya
0,388 0,16 valid
60
Universitas Kristen Petra
15 C5
Organisasi membuat saya memilih untuk
bekerjasama dengan organisasi ini daripada tidak
bekerjasama sama sekali
0,234 0,16 valid
16 S1 Organisasi membuat saya merasa senang
dengan relasi yang terjalin
0,384 0,16 valid
17 S2 Organisasi dan saya sama – sama memiliki
keuntungan dari hubungan yang terjalin
0,422 0,16 valid
18 S3
Organisasi membuat saya merasa orang lain juga
merasa senang dengan interaksi mereka bersama
organisasi ini
0,524 0,16 valid
19 S4
Secara umum, saya senang dengan hubungan
yang didirikan organisasi dengan orang – orang
seperti saya
0,462 0,16 valid
20 S5 Kebanyakan orang menyukai berurusan dengan
organisasi ini
0,491 0,16 valid
21 S6 Saya merasa organisasi ini mampu memuaskan
kebutuhan saya
0,475 0,16 valid
Sumber: Olahan Peneliti (2013)
Kolom kode menunjukkan nama indikator dari setiap pernyataan tersebut,
yaitu T (Trust atau kepercayaan), CM (Control Mutuality atau control mutualitas),
C (Commitment atau komitmen), S (Satisfaction atau kepuasan). Hasil uji validitas
terdapat satu pernyataan yang tidak valid pada variable control mutuality (CM3)
dalam kuesioner karena memiliki nilai hitung lebih kecil daripada r tabel (0.16).
Hal ini bisa disebabkan indicator yang tidak valid tidak dapat merepresentasikan
pengukuran pada responden sehinggan peneliti menghilangkan indicator yang
tidak valid dari analisis data. Untuk hasil uji validitas pada tabel 4.2.
menunjukkan bahwa setiap pernyataan memiliki nilai hitung lebih besar daripada
r tabel (0.16), sehingga seluruh pernyataan tersebut dinilai valid.
4.2.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji apakah alat ukur penelitian akan
tetap menghasilkan data yang sama meskipun disebarkan pada sampel yang
berbeda dan pada waktu yang berbeda. Uji reliabilitas dilakukan dengan
menggunakan uji statistik cronbach’s alpha (𝛼) dengan ketentuan bahwa variabel
61
Universitas Kristen Petra
yang diteliti dinyatakan reliabel apabila nilai cronbach’s alpha (𝛼) adalah di atas
0.6 (Ghozali, 2001, p.132).
Tabel 4.3. Uji Reliabilitas
Sumber: Olahan Peneliti (2013)
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, dapat diketahui bahwa variable-variabel
dalam penetian ini memiliki nilai Apha Cronbach lebih besar dari 0,6. Oleh
karena itu, seluruh indikator penelitian dinyatakan handal/reliabel.
4.3. Deskripsi Responden
Seluruh responden penelitian ini adalah penyuka Facebook fan page INFO
LISTRIK JATIM. Peneliti memberikan informasi untuk pengisian kuesioner
online melalui Facebook fan page INFO LISTRIK JATIM dengan menggunakan
akun Facebook pribadi peneliti. Peneliti membuka kuesioner online pada drive
google pada tanggal 29 Agustus 2013 dan pada tanggal 4 September 2013 peneliti
menutup kuesioner yang ada pada google drive peneliti karena sample telah
memenuhi kuota. Dari 115 hasil kuesioner, peneliti mengambil sejumlah 100
sesuai dengan quota sampling yang peneliti rancangkan pada Bab 3.
Dalam survei penelitian ini, peneliti mengumpulkan data profil responden
untuk menajamkan analisis data, yaitu meliputi: jenis kelamin, usia, lokasi tinggal
(kota), alamat e-mail, pekerjaan, lama memiliki Facebook, serta pendidikan
terakhir. Berikut peneliti tampilkan data per karakteristik responden.
Indikator Cronbach
Alpha
Nilai
Kritis Keterangan
Kepercayaan 0,893 0,6 Reliabel
Kontrol
Mutualitas 0,817 0,6 Reliabel
Komitmen 0,816 0,6 Reliabel
Kepuasan 0,892 0,6 Reliabel
Kualitas
Hubungan 0,950 0,6 Reliabel
62
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.4. Data Jenis Kelamin Responden
Sumber: Olahan Peneliti (2013)
Tabel 4.4. di atas menunjukkan jumlah responden berdasarkan jenis
kelamin. Tercatat ada 15 responden perempuan (15 %) dan 85 laki-laki (85 %),
dari total 100 responden. Komposisi ini menunjukkan jumlah responden
perempuan dan laki-laki sesuai dengan demografi penyuka Facebook INFO
LISTRIK JATIM dimana penyuka sangat didominasi oleh kalangan pria.
Demografi pengguna Facebook di Negara Indonesia pada socialbakers.com
menyatakan bahwa sebesar 59% laki – laki dan 41% perempuan yang
menggambarkan bahwa pengguna Facebook di negara Indonesia berdasar jenis
kelamin tidak memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Berdasarkan pemaparan
temuan peneliti mengenai data responden INFO LISTRIK JATIM dan demografi
pengguna Facebook di Indonesia berdasar jenis kelamin menggambarkan laki-
laki lebih tertarik untuk ikut serta dalam pembahasan mengenai kelistrikan. Data
pelanggan menurut golongan tarif PT.PLN (Persero) menurut kelompok
pelanggan terbagi menjadi 6 kelompok yaitu Rumah Tangga, bisnis, industri,
sosial, gedung kantor pemerintah dan penerangan jalan umum. Munurut data
statistik berdasar jumlah pelanggan per kelompok pelanggan sebesar 93%
pelanggan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur berada pada kelompok
Rumah Tangga. Tabel 4.4 menunjukkan responden laki – laki lebih mendominasi
penyuka Facebook INFO LISTRIK JATIM sebagai perwakilan dalam sebuah
Rumah Tangga dalam berurusan dengan masalah listrik.
Jenis Kelamin Frek. Persentase
Perempuan 15 15 %
Laki-laki 85 85 %
Total 100 100 %
63
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.5. Data Usia Responden
No Usia Jumlah Prosentase
1 13 -17 tahun 0 0%
2 18 - 24 tahun 40 40%
3 25 - 34 tahun 38 38%
4 35 - 44 tahun 19 19%
5 45 - 54 tahun 2 2%
6 55 - 64 tahun 0 0%
7 65 + tahun 1 1%
100 100%
Sumber: Olahan Peneliti (2013)
Berdasarkan Tabel 4.5. di atas, usia responden sangat bervariasi, mulai
dari usia 18 hingga lebih dari 65 tahun, dan jumlah responden dengan usia 18 - 24
tahun adalah yang terbanyak. Sebagai catatan, usia adalah informasi yang menjadi
dasar penetapan kuota sampel dalam penelitian ini. Seperti yang telah dijelaskan
dalam Bab 3, peneliti menetapkan kuota atau jumlah minimum responden
berdasarkan usia sesuai dengan demografi usia penyuka INFO LISTRIK JATIM
dimana kuota ini ditetapkan supaya responden benar-benar dapat mewakili
seluruh penyuka INFO LISTRIK JATIM. Jumlah Kuota sample meliputi 39,2%
responden berusia 18- 24 tahun, 38% responden berusia 25-34 tahun dan 14,4%
berusia 35-44 tahun. Responden yang berada di luar usia kuota, tetap dihitung.
Menariknya demografi penyuka INFO LISTRIK JATIM tidak berbeda jauh
dengan 2 peringkat teratas berdasar usia pada demografi pengguna Facebook di
Indonesia berdasar socialbakers.com dimana 43% berusia 18-24 tahun dan 23%
berusia 25-34 tahun. Melihat data responden berdasar karakteristik usia dimana
jumlah tertinggi responden berusia 18 hingga 24 tahun menggambarkan bahwa
penyuka Facebook INFO LISTRIK JATIM termasuk dalam kalangan muda
dimana mereka cenderung lebih besar sebagai pengguna listrik dibanding pemilik
rekening listrik.
64
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.6. Data Lama Memiliki Facebook
Sumber: Olahan Peneliti (2013)
Tabel 4.7. menunjukkan seberapa lama responden telah memiliki akun
Facebook. Kebanyakan responden (51 orang) telah mengakses situs jejaring sosial
ini selama > 4 tahun. Kemudian sebanyak 28 responden telah mengaksesnya
selama > 3-4 tahun. Sedangkan responden yang telah mengakses Facebook antara
1-2 tahun sebanyak 10 orang, antara 2-3 tahun sebanyak 9 orang. Hanya 2 orang
saja yang baru menggunakannya lebih dari 4 tahun. Sesuai dengan studi
compete.com pada bulan Januari 2009 menempatkan Facebook sebagai layanan
jejaring sosial yang paling banyak digunakan menurut jumlah penguna aktif
bulanan di seluruh dunia. Responden penyuka Facebook INFO LISTRIK JATIM
yang didominasi memiliki Facebook lebih dari 3 tahun menggambarkan bahwa
pada awal berdirinya Facebook INFO LISTRIK JATIM yaitu 3 Mei 2010
terdapat kegerakan yang cukup gencar oleh perusahaan dalam menarik perhatian
masyarakat Jawa Timur yang menggunakan Facebook untuk memanfaatkan
media Facebook sebagai sarana komunikasi pelanggan dengan perusahaan secara
langsung.
Tabel 4.7. Data Pendidikan Terakhir Responden
No
Tingkat
Pendidikan Jumlah Prosentase
1 SD 1 1%
2 SMP 1 1%
4 SMA/SMU/SMK 45 45%
5 D1/D2/D3 14 14%
6 S1 36 36%
7 S2 2 2%
8 S3 1 1%
100 100%
Sumber: Olahan Peneliti (2013)
No Lama fb Jumlah Prosentase
1 < 1 tahun 2 2%
2 > 1 - 2 tahun 10 10%
3 > 2 - 3 tahun 9 9%
4 > 3 - 4 tahun 28 28%
5 > 4 tahun 51 51%
100 100%
65
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.8 menunjukkan tingkat pendidikan responden dengan perincian
sebagai berikut : Responden dengan tingkat pendidikan SD, SMP, S3 masing –
masing berjumlah 1 orang atau 1% dari jumlah total responden. Responden
dengan tingkat pendidikan SMA/SMU/SMK berjumlah 45 orang atau 45 % dari
jumlah total responden, responden dengan tingkat pendidikan Diploma sederajat
berjumlah 14 orang atau 14% dari total jumlah responden, sedangkan responden
dengan tingkat pendidikan strata 1 sebanyak 36 orang atau 36% dan untuk
responden berpendidikan strata 2 berjumlah 2 orang atau 2% dari total responden.
Mayoritas dari responden dalam penelitian ini merupakan penyuka Facebook
INFO LISTRIK JATIM dengan tingkat pendidikan minimal SMA sederajat. Data
pendidikan ini menggambarkan bahwa pendidikan menengah memandu seseorang
untuk memanfaatkan dan menggunakan teknologi sebagai media komunikasi. Hal
ini juga didukung dengan penelitian Pew Research Center’s Internet & America
Life Project pada tahun 2010 yang menemukan bahwa pengguna Facebook
didominasi responden yang memiliki latar belakang pendidikan dengan 34%
college,26% high school, dan 20% bachelor’s degree.
4.4. Kualitas Hubungan dalam excellence public relations antara penyuka
Facebook “INFO LISTRIK JATIM” dengan PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur
Excellence public relations merupakan menejemen fungsi yang unik
dimana membantu interaksi organisasi dengan komponen sosial dan politik dalam
lingkungan. Public Relations yang Excellence menunjukkan bahwa komunikasi
yang baik terdapat perubahan perilaku baik pada manajemen dan publik sehingga
menghasilkan kualitas hubungan yang baik. Nilai Public Relations dapat
ditentukan oleh pengukuran kualitas hubungan dengan publik strategis. Dr. Linda
Hon dan Dr. James Grunig menemukan bahwa outcome dari kualitas hubungan
jangka panjang dalam organisasi dapat diukur dengan fokus kepada enam variable
dari hubungan yaitu Trust atau kepercayaan, control mutuality atau control
mutualitas, commitment atau komitmen, satisfaction atau kepuasan, hubungan
komunal dan hubungan pertukaran. Katie Delahaye Paine menyatakan terdapat
tiga hal yang dapat diukur dalam media sosial yaitu : output, outtakes dan
66
Universitas Kristen Petra
outcome. Outcome dapat diukur dengan melihat bagaimana media sosial
mempengaruhi perilaku dan kualitas hubungan. Outcome kualitas hubungan
dimana untuk membangun hubungan dengan pelanggan, karyawan, atau
marketplace. Outcome kualitas hubungan dalam media sosial dapat diukur dengan
menggunakan teori Grunig dan Linda Hon. Tom Kelleher dalam bukunya Public
Relations Online tidak menggunakan exchange relationships dan communal
relationships dalam pengujian kualitas hubungan seperti yang ada pada Facebook
INFO LISTRIK JATIM.
Selanjutnya, keempat indikator di atas diturunkan menjadi 21 pernyataan
dengan skala pengukuran Likert (1-5). Dari setiap pertanyaan utama, jawaban
responden akan dikelompokkan per indikator, dan kemudian dirata-rata. Skor rata-
rata tersebut akan diinterpretasi berdasarkan syarat kelas. Sesuai yang telah
dijelaskan pada Bab 3 penelitian ini, kelas dibagi menjadi 2, yaitu tinggi dan
rendah. Peneliti membaginya hanya dalam 2 kelas karena kelas ini hanya untuk
memberi label dua kecenderungan atas kualitas hubungan yang terjalin.
Berikut adalah deskripsi dan analisis jawaban responden untuk 4 indikator
dari variabel kualitas hubungan yaitu: trust, control mutuality, commitment, dan
satisfaction.
4.4.1. Trust (Kepercayaan)
Trust atau kepercayaan adalah indikator untuk mengukur tingkatan
kepercayaan dan kesediaan dari salah satu pihak untuk membuka diri kepada
pihak yang lainnya. Kepercayaan memiliki beberapa dimensi yang mendasarinya
yaitu integritas, bergantung dan kompetensi. Integritas adalah tingkat kepercayaan
dimana seseorang yakin bahwa suatu organisasi berjalan dengan benar dan adil.
Integritas berbicara mengenai bagaimana organisasi dapat berkata dengan jujur
dan sesuai kebenaran. Pada integritas terdapat aspek konsistensi tentang apa yang
dikatakan dan perbuatan yang dilakukan. Dimensi yang kedua adalah bergantung
dimana tingkatan kepercayaan seseorang yang yakin bahwa organisasi akan
melakukan apa yang dikatakannya itu akan dilakukan. Ketiga adalah kompetensi,
tingkat keyakinan bahwa organisasi memiliki kemampuan untuk melakukan apa
yang dikatakannya akan dilakukan. Kompetesi ini berkaitan dengan pengetahuan
dan kemampuan teknikal dan komunikasi. Orang akan cenderung lebih
67
Universitas Kristen Petra
mendengarkan dan bergantung kepada mereka yang dianggap memiliki
pengetahuan dan kemampuan yang memadai (Robbins, 2013,p.423). Saat ini
dimasa sosial media, sesama pelanggan berbicara dan saling percaya satu dengan
yang lain dibandingkan dengan perusahaan. Pelangan percaya dan oleh karena
kepercayaan itu mereka lebih suka untuk berbisnis dengan perusahaan yang
terbuka, jujur, dan terjamin. Dalam Public Relations, jika dapat mendirikan
kualitas hubungan yang baik dengan pengguna sosial media, editor, reporter dan
orang – orang yang berpengaruh, maka mereka semua akan percaya dengan
perkataan kita, membantu memberhentikan krisis, dan berbalik kepada kita untuk
setiap gagasan dan opini. (K.D.Paine, 2011, p. 5-6). Pengukuran tingkat
kepercayaan dapat memberi dampak bagi organisasi. Kepercayaan memiliki efek
pengukuran dalam kondisi keuangan dalam organisasi karena mempengaruhi
loyalitas pelanggan, word of mouth, dan pastinya reputasi. Dasar dari reputasi
adalah kepercayaan yang ada antara organisasi dan public. Dalam era baru di
transparansi, target audience mengambil nilai yang besar pada karakter. Untuk
meningkatkan kepercayaan dibutuhkan pengambilan tanggung jawab untuk setiap
tindakan yang dilakukan, dan yakin dengan apa yang dilakukan oleh Public
Relations dan hal yang di dukung serta dipercayai dalam waktu yang bersamaan.
Trust adalah outcome dari perilaku komunikasi diamana menyediakan informasi
yang akurat, memberikan penjelasan dari setiap keputusan, dan
mendemonstrasikan dengan tulus hati serta keterbukaan yang tepat. (K.D.Paine,
2011, p.170-175)
Tabel 4.9. Frekuensi Jawaban Indikator Trust
Indikator Trust
Kode Pernyataan STS TS N S SS
Total Mean Std. Dev 1 2 3 4 5
T1 Organisasi memperlakukan saya dengan adil dan
benar 3 8 25 46 18 100 3.68 0.96
T2 Organisasi ini dapat diandalkan untuk membuat keputusan yang benar untuk saya
3 4 36 39 18 100 3.65 0.93
T3 Organisasi dapat diandalkan dalam memenuhi
janjinya 6 8 28 41 17 100 3.55 1.06
T4 Organisasi mendengarkan opini dari orang seperti
saya ketika membuat suatu keputusan 6 13 31 32 18 100 3.43 1.11
T5 Saya percaya mengenai keahlian Organisasi ini 1 6 16 46 31 100 4 0.90
T6 Organisasi memiliki kecakapan untuk dapat mewujudkan apa yang dikatakan
3 7 25 43 22 100 3.74 0.98
Trust/Kepercayaan 22 46 161 247 124 600 3.68 0.80
Sumber: Olahan Peneliti (2013)
68
Universitas Kristen Petra
Berikut adalah beberapa penjelasan berdasarkan Tabel 4.11. di atas.
Tabel 4.11 memperlihatkan indikator trust yang diturunkan kedalam enam
pernyataan yang masing – masing pernyataan terbagi kedalam tiga dimensi. Untuk
dimensi integritas tertuang dalam pernyataan T1 dan T2, sedangkan pernyataan
T3 dan T4 masuk kedalam pengkategorian dimensi bergantung, dan yang terakhir
dimensi kompetensi diuji dalam pernyataan T5 dan T6.
Pada pernyataan T1 (Organisasi memperlakukan saya dengan adil dan
benar) berdasar penghitungan hasil responden diatas menggambarkan bahwa
tingkat kepercayaan pelangan melalui Facebook dalam hal perlakuan yang adil
dan benar oleh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur tinggi. Dengan kata lain,
pelanggan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur percaya dengan integritas
yang dimiliki perusahaan dengan fungsi Public Relations yang mengupayakan
Facebook INFO LISTRIK JATIM sebagai media untuk menciptakan citra
perusahaan yang berintegritas tinggi. Pernyataan T1 mendapat nilai rata – rata
yang setara dengan nilai rata – rata indikator Trust yang artinya pelanggan merasa
sangat percaya dengan PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur karena dirinya
mendapatkan perlakuan adil dan benar melalui Facebook INFO LISTRIK JATIM.
Hasil dari pengukuran T1 ini sebagai bentuk upaya sesuai apa yang
diuatarakan oleh Lattimore dimana Public Relations merupakan fungsi
menejemen dan leadership yang membantu tercapainya tujuan organisasi. Public
Relations PLN Distribusi Jawa Timur mengupayakan dalam menjalankan
pedoman perilaku supaya terciptanya rasa saling percaya dan integritas. Perlakuan
yang adil yang didapatkan pelanggan melalui Facebook yaitu dimana media
Facebook memperlihatkan komunikasi yang bersifat transparan sehingga setiap
penyuka Facebook INFO LISTRIK JATIM dapat mengetahui bahwa mereka
mendapatkan perlakuan yang sama antara satu dengan yang lain. Hasil
pengukuran ini sejalan dengan pemikiran Stephanie A dan B. Bonin Bough yang
menjelaskan bahwa tipe komunikasi yang transparan mampu dengan mudah
menciptakan hubungan secara online yang terpercaya. Perlakuan adil ini juga
tertera dalam Pedoman GCG (Good Corporate Governance) yang mengatur
69
Universitas Kristen Petra
perilaku perusahaan dalam terhadap pelanggan dimana salah satunya untuk
menghindari perilaku membedakan pelanggan.
Pernyataan T1 ini mendapatkan nilai yang tinggi juga dikarenakan
perusahaan memperlakukan pelanggannya dengan benar. Saat ini dimasa Media
Sosial, K.D.Paine menemukan bahwa sesama pelanggan saling berkomunikasi
dan saling percaya satu dengan yang lain melalui media sosial dibandingkan
dengan perusahaan. Temuan ini dapat menjadi salah satu kesempatan bagi Public
Relations untuk menciptakan reputasi bahwa perusahaan memperlakukan dirinya
dengan adil dan benar bukan hanya melalui pengalaman mereka secara pribadi
namun juga atas rekomendasi dan sharing yang diberikan oleh pelanggan yang
lain. Oleh karena itu, Paine menegaskan untuk mendapatkan kepercayaan yang
tinggi maka keterjaminan dan transparansi dalam sosial media merupakan hal
yang terpenting agar terciptanya citra perusahaan yang berintegritas tinggi.
Berikut gambar yang memperlihatkan salah satu admin Facebook INFO LISTRIK
JATIM yang memperlakukan pelanggan dengan benar sesuai dengan pedoman
perilaku perusahaan terhadap pelanggan yang memberikan kritikan.
Gambar 4. 5. Capture wall post by others INFO LISTRIK JATIM
Sumber: www.Facebook.com/infolistrikjatim
Pernyataan T2 (Organisasi ini dapat diandalkan untuk membuat keputusan
yang benar untuk saya), Jawaban yang mendominasi adalah setuju dan jika
digabungkan dengan jawaban sangat setuju, maka setengah dari total responden
70
Universitas Kristen Petra
menyetujui bahwa PT. PLN (Persero) dapat diandalkan untuk membuat keputusan
yang benar bagi mereka. Paine menjelaskan bahwa seorang Public Relations, jika
dapat mendirikan kualitas hubungan yang baik dengan pengguna sosial media,
editor, reporter dan orang – orang yang berpengaruh, maka mereka semua akan
percaya dengan perkataan perusahaan, membantu memberhentikan krisis, dan
berbalik kepada kita untuk setiap gagasan dan opini yang diberikan oleh
Perusahaan melalui peran Public Relations. Hal ini membuktikan bahwa reponden
percaya kepada integritas perusahaan dalam membuat keputusan yang benar bagi
mereka karena adanya upaya unruk membangun kualitas hubungan melalui media
sosial misalnya dengan pemberitaan perusahaan melalui wall Facebook,
pemberitaan foto – foto kegiatan perusahaan maupun tanggapan perusahaan
terhadap seluruh komentar dari penyuka Facebook INFO LISTRIK JATIM. Hasil
yang tinggi terhadap pengukuran pernyataan T2 mengenai integritas perusahaan
dimana dilihat dengan keandalan perusahaan untuk membuat keputusan yang
benar merupakan bentuk implikasi dari Public Relations 2.0. Dimana Brian Solis
and Deirdre Breakenridge menjelaskan PR 2.0 terlepas dari teknologi, merupakan
bentuk percakapan yang bermanfaat karena menyangkut tentang kepercayaan.
Pada pernyataan T3 (Organisasi dapat diandalkan dalam memenuhi janjinya),
menunjukkan bahwa sebagian responden bergantung dengan PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur dengan mengandalkan perusahaan dalam pemenuhan
janjinya dengan media Facebook sebagai pemantau responden terhadap
pemenuhan janji perusahaan. Gambar berikut merupakan salah satu contoh
bentuk pemantauan pelanggan terhadap salah satu janji yang diberikan oleh
perusahaan.
Gambar 4.6. Capture wall post by others INFO LISTRIK JATIM
Sumber : www.Facebook.com/infolistrikjatim
71
Universitas Kristen Petra
Namun dari temuan pengukuran T3 terdapat pernyataan netral bahkan
hingga tidak setuju, peneliti menginterpretasikannya sebagai bentuk keraguan
pelanggan terhadap kredibiltas Public Relations melalui Facebook INFO
LISTRIK JATIM untuk memenuhi janjinya. Temuan inin juga didukung oleh
penjelasan Cutlip,Center dan Broom yang menjelaskan terdapat isu yang
merintangi pembentukan dan pemeliharaan hubungan pemerintah dengan warga
yang salah satunya yaitu keraguan warga terhadap public relations mengenai etika
yang seringkali disebut dengan “mesin propaganda” dan juga standar ganda yang
diberikan rakyat kepada pemerintah dibanding dengan perusahaan swasta. Namun
PR tetaplah pihak yang pertama kali dihubungi untuk mengatasi atau melaporkan
layanan yang buruk.
Pada pernyataan T4 (Organisasi mendengarkan opini dari orang seperti
saya ketika membuat suatu keputusan), Jika dilihat dari hasil responden terhadap
pernyataan ini untuk jawaban setuju dan netral memiliki jarak yang terpaut
sedikit. Namun jika jawaban setuju dan sangat setuju digabungkan akan
menghasilkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan netral. Hasil ini menunjukan
banyak responden yang percaya dengan bergantung dengan keputusan yang
dibuat oleh PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur namun sebanyak 31%
responden menjawab netral menunjukkan bahwa responden memiliki keraguan
dalam keputusan yang dibuat oleh perusahaan apakah atas dasar mendengarkan
opini dari responden yang disampaikan melalui Facebook. Berdasar pengamatan
peneliti, hasil pernyataan T4 dapat dikatakan rendah dibandingkan dengan
pernyataan lainnya dikarenakan banyak pelanggan yang menggunakan sarana
Facebook untuk menyampaikan pertanyaan dan keluhan yang mereka alami,
bukan menyampaikan opini yang dapat dijadikan tambahan perusahaan dalam
membuat suatu keputusan. Peneliti menginterpretasikan dua kemungkinan bahwa
pengukuran T4 ini mendapatkan nilai terendah dibanding dengan pernyataan
indikator Trust lainnya. Pertama karena adanya rintangan untuk public bergantung
karena pimpinan dan administrator yang mungkin enggan jika rencana yang
disusun dengan cermat akan diubah oleh berbagai kepentingan dan sudut pandang
yang muncul dari kebergantungan warga untuk didengarkan opininya. Kedua,
public kurang mempunyai keahlian teknis, tidak akrab dengan rutinitas birokratis,
72
Universitas Kristen Petra
dan tidak bergantung secara emosional dengan isu yang dibutuhkan opini public
didalamnya untuk mencapai keputusan.
Pada pernyataan T5 (Saya percaya mengenai keahlian Organisasi ini),
Hasil ini menunjukkan sebagian besar responden setuju bahkan sangat setuju
dengan mempercayai kompetensi yang dimiliki oleh PT. PLN (Persero) Distribusi
Jawa Timur. Responden percaya melalui pemberitaan yang diberikan PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Timur sebagai keahlian atau kemampuan yang telah
dilakukan oleh perusahaan. Grunig juga menegaskan mengenai sistem komunikasi
dari organisasi merupakan indikator yang kuat dari keefektifan sebuah organisasi
dan hal tersebut berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan untuk bertumbuh,
untuk memiki peforma yang efisien atau mungkin untuk bertahan. K.D.Paine juga
menambahkan bahwa jika pelangan memilih untuk percaya dan oleh karena
kepercayaan itu mereka lebih suka untuk berbisnis dengan perusahaan yang
terbuka, jujur, dan terjamin. Temuan kepercayaan pelanggan yang tinggi terhadap
kompetensi perusahaan menggambarkan bahwa pelanggan merasa terjamin
dengan berbisnis dengan PLN Distribusi Jawa Timur. Dari hasil pengukuran T5
yang tinggi mendekati setuju hingga sangat setuju mengenai kepercayan public
terhadap kompetensi perusahaan memandu secara tidak langsung pernyaatan T4
yang menghasilkan nilai netral yang cukup besar dikarenakan interpretasi peneliti
yang kedua yaitu public kurang memiliki keahlian teknis.
Pada pernyataan T6 (Organisasi memiliki kecakapan untuk dapat
mewujudkan apa yang dikatakan), PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
dinilai tinggi oleh responden dalam kompetensi mengenai kecakapan untuk dapat
mewujudkan apa yang perusahaan katakan. Hal ini dapat terjadi dikarenakan
adanya pengelolaan Facebook oleh Public Relations dengan menyampaikan
pemberitaan, pernyataan serta janji yang diberikan oleh pihak perusahan kepada
penyuka Facebook INFO LISTRIK JATIM sebagai salah satu stakeholder
perusahaan baik itu melalui postingan maupun tanggapan terhadap komentar yang
diberikan oleh responden. Brian Solis and Deirdre Breakenridge juga
menambahakan bahwa dalam jejaring sosial dimana dalam penelitian ini
Facebook sebagai subyeknya membuat kualitas hubungan akan memungkinkan
untuk mendapatkan kepercayaan, rasa hormat, dan persahabatan online. Berikut
73
Universitas Kristen Petra
Gambar salah satu bentuk apresiasi pelanggan terhadap komitmen perusahaan
melalui Facebook INFO LISTRIK JATIM.
Gambar 4.7. capture wall post by others INFO LISTRIK JATIM
Sumber: www.Facebook.com/infolistrikjatim
Gambar 4.8. Grafik Rata-Rata per dimensi Trust
Sumber: Olahan Peneliti (2013)
Berdasarkan Gambar 4.5. di atas, secara umum nilai indikator Trust atau
kepercayaan dari pelanggan PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur melalui
74
Universitas Kristen Petra
Facebook INFO LISTRIK JATIM tinggi, yaitu 3.68. Artinya, tingkat kesediaan
responden untuk membuka diri terhadap PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Timur melalui Facebook INFO LISTRIK JATIM tinggi. K.D.Paine
menambahkan bahwa pengukuran tingkat kepercayaan dapat memberi dampak
bagi organisasi. Kepercayaan yang tinggi memiliki efek pengukuran dalam
kondisi keuangan dalam organisasi karena mempengaruhi loyalitas pelanggan,
word of mouth, dan pastinya reputasi. Dasar dari reputasi adalah kepercayaan
yang ada antara organisasi dan publik. Paine menegaskan dalam era baru di
transparansi, target audience mengambil nilai yang besar pada karakter yang
dimiliki perusahaan. Trust sendiri merupakan outcome dari perilaku komunikasi
dimana menyediakan informasi yang akurat, memberikan penjelasan dari setiap
keputusan, dan mendemonstrasikan dengan tulus hati serta keterbukaan yang
tepat. Melalui pengukuran kepercayaan mengahasilkan temuan dimana kesediaan
responden untuk mempercayai didominasi oleh kompetensi yang dimiliki
perusahaan. Melalui Facebook INFO LISTRIK JATIM, perusahaan dapat
meyakinkan kemampuan yang dimiliki dengan melakukan apa yang dikatakan.
Hal itu dapat terjadi dikarenakan adanya pernyataan atau janji yang diberikan
perusahaan melalui Facebook seperti misalnya program pemasangan baru secara
gratis, informasi pemeliharaan jaringan, kampanye PLN Bersih, dll. Dimensi
kompetensi dalam membuat kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan tinggi
juga terlihat dari wall post by others yang rata – rata berisikan pertanyaan ataupun
keluhan pelanggan terhadap masalah listrik yang bagi mereka hal itu hanya dapat
ditangani dan dipercayakan penyelesaiannya oleh perusahaan, misalnya saja
keluhan pemadaman dan informasi pemasangan baru. Sedangkan untuk dimensi
integritas, responden memiliki keyakinan yang tinggi dimana terdapat perlakuan
yang adil dan benar oleh PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur karena adanya
komunikasi yang terbuka dan transparan melalui Facebook sehingga setiap
pelanggan tahu bahwa mereka semua mendapatkan perlakuan yang sama antara
satu dengan yang lain sesuai dengan pedoman perilaku perusahaan kepada
pelanggan. Perlakuan yang di dapat oleh pelangan membuat mereka yakin bahwa
perusahaan dapat diandalkan untuk membuat keputusan yang benar bagi
responden sesuai informasi yang disampaikan melalui Facebook. Hasil dimensi
75
Universitas Kristen Petra
ketergantungan memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan kompetensi dan
integritas, hal ini dikarenakan responden yang masih ragu atau netral pada
keputusan yang dibuat oleh perusahaan atas dasar opini dari responden atau hasil
yang lain. Berdasar pengamatan peneliti hal ini terjadi disebabkan pelanggan yang
tidak cukup memiliki kemampuan atau keahlian dibidang kelistrikan sehingga
sarana Facebook bukan dijadikan media komunikasi untuk memberikan pendapat
atau opini melainkan untuk memberikan pertanyaan ataupun keluhan yang dialami
oleh pelanggan agar dapat diselesaikan oleh perusahaan. Dari hasil pengukuran
indicator kepercayaan, nilai kebergantungan yang rendah dibandingkan dimensi
integritas dan kompetensi dapat menjadi masukkan untuk profesi public relations
untuk meningkatkan kepercayaan dimensi kebergantungan public dengan
perusahaan. Menilik pernyataan Paine dalam hal peningkatan kepercayaan, hal ini
dapat dijadikan solusi peningkatan kepercayaan dengan dibutuhkan pengambilan
tanggung jawab untuk setiap tindakan yang dilakukan, yakin dengan apa yang
dilakukan oleh Public Relations dan hal yang di dukung serta dipercayai dalam
waktu yang bersamaan. Sejauh ini pihak Public Relations telah menjalankan
fungsinya dalam membangun hubungan dengan para publiknya untuk
membangun kepercayaan. Sesuai dengan pernytaan Brian Solis dan Deirdre
Breakenridge dimana jejaring sosial memungkinkan hubungan yang ada akan
mendapatkan rasa kepercayaan. Data indikator trust juga membuktikan teori yang
disampaikan oleh Argesta, Stephanie & B. Bonin Bough yang menyatakan media
sosial merupakan evolusi dari Public Relations karena media sosial berbicara
mengenai membangun hubungan dan memiliki percakapan jujur.
4.4.2. Control Mutuality (Kontrol Mutualitas)
Control Mutuality adalah indikator untuk mengukur sejauh mana
persetujuan kepada siapa yang memiliki kekuasaan yang sah untuk mempengaruhi
satu sama lain. Upaya sepihak untuk mencapai kontrol oleh satu pihak yang
terkait dengan penurunan persepsi kompetensi komunikator dan kepuasan dengan
hubungan dan kenaikan tingkat aktivisme. Control Mutuality juga dapat
didefinisikan sebagai konsep tentang “kekuatan yang seimbang” (Bortee &
Waters,2007). Konsep tentang control mutuality ialah tengang keseimbangan dari
kekuatan dalam proses pembuatan keputusan. Grunig & Hon (1999) dan Ki &
76
Universitas Kristen Petra
Hon (2007) juga menjalaskan bahwa untuk menghasilkan relasi yang tidak
bergejolak dan bersifat positif, setiap pihak yang ada di dalam relasi ini haruslah
mengambil bagian dalam kegiatan pengambilan keputusan dan pembagian peran
yang seimbang antara satu dan yang lain. Dimensi dalam indikator ini adalah
pembagian peran yang seimbang dan pengikutsertaan. Respon seorang PR yang
cepat dapat membuat kualitas hubungan dengan menjadi lebih baik dan reputasi
perusahaan akan semakin kuat. Keikutsertaan adalah langkah awal dalam
membangun kualitas hubungan antara pelanggan dengan reputasi perusahaan.
Keikutsertaan pelanggan membantu dalam promosi dan melidungi reputasi
perusahaan serta dapat membuat produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan
menjadi lebih baik. (K.D.Paine, 2011, p.17).
Gambar 4.9. The New Stage of Decision – Making
Sumber : K.D.Paine, 2011
Banyak keputusan pelanggan mempunyai pengaruh atas beberapa hal
dalam sosial media dan alat pencarian seperti google. Aturan PR dalam
memanfaatkan sosial media dimana kita tidak dapat mengatur orang – orang yang
bebas dan opini yang akan mereka katakan. Kita tidak dapat mengkontrol
percakapan. (K.D.Paine, 2011, p.72,73).
Tabel 4.10. Frekuensi Jawaban Indikator Control Mutuality
Indikator Control Mutuality
Kode Pernyataan STS TS N S SS
Total Mean Std.
Dev 1 2 3 4 5
CM1 Organisasi dan saya saling memperhatikan
pada apa yang dikatakan satu sama lain 4 10 38 38 10 100 3.4 0.94
CM2 Organisasi percaya bahwa opini dari saya layak diperhitungkan
7 11 30 36 16 100 3.43 1.10
CM4 Organisasi mendengarkan pada apa yang
orang seperti saya katakan 6 17 31 34 12 100 3.29 1.08
CM5 Menejemen organisasi memberikan kepada orang-orang seperti saya hak bicara yang
cukup dalam proses pengambilan keputusan
7 13 33 33 14 100 3.34 1.09
Control Mutuality / Kontrol Mutualitas 24 51 132 141 52 400 3.37 0.85
Sumber: Olahan Peneliti (2013)
77
Universitas Kristen Petra
Berikut adalah beberapa penjelasan berdasarkan Tabel 4.12. di atas.
Tabel 4.12. merupakan turunan kuesioner pad indicator Control Mutuality.
Pada empat pernyataan tersebut, peneliti membaginya lagi kedalam 2 dimensi
yaitu dimensi pembagian peran yang seimbang dan pengikutsertaan. Untuk
Pernyataan kode CM 1 termasuk dalam dimensi pembagian peran yang seimbang
dan untuk pernyataan yang masuk kedalam dimensi pengikutsertaan adaal
pernyataan berkode CM2, CM4 dan CM5.
Pada pernyataan CM1 (Organisasi dan saya saling memperhatikan pada
apa yang dikatakan satu sama lain), walaupun netral dan setuju memiliki nilai
yang sama, namun jika setuju dan sangat setuju digabungkan maka sebanyak 48%
responden setuju dengan pernyataan bahwa PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Timur dan dirinya saling memperhatikan pada apa yang dikatakan satu sama lain.
Data ini menunjukkan dimana responden setuju bahwa dalam hubungan PLN
Distribusi Jawa Timur dengan publik yang termasuk didalamnya yaitu pelanggan
terdapat pembagian peran atau kekuatan yang seimbang untuk setiap pihak
mengambil bagian dalam pembuatan keputusan terkait dengan kepentingan
perusahaan yang pastinya akan bedampak kepada publiknya. Sesuai dengan yang
dinyatakan oleh Newsom bahwa Public Relations sebagai fungsi manajemen
untuk memperoleh dan membina saling pengertian dan Public Relations PLN
telah mengusahakannya melalui Facebook INFO LISTRIK JATIM.
Angka Netral beserta tidak setuju yang nilainya seimbang dengan setuju
berdasarkan pengamatan peneliti, hal ini terjadi dikarenakan hubungan yang
terjalin antara pihak perusahaan dan pelanggan hanya akan terjadi jika terdapat
permasalahan atau keluhan yang harus disampaikan pelanggan. Padahal dalam
media sosial dibutuhkan model komunikasi simetris dua arah yang menurut
Lattimore menggambarkan sebuah orientasi public relations dimana organisasi
dan publiknya saling menyesuaikan diri. Model ini berfokus pada penggunaan
riset ilmu sosial untuk memperoleh rasa saling pengertian serta komunikasi dua
arah antara public dan organisasi. Perusahaan milik Negara di Negara demokrasi
yang maju menganggap informasi sebagai masalah hak asasi dimana warga
Negara berhak untuk mendapat informasi tentang kerja pemerintah sehingga
perusahaan harus berkomunikasi. Namun Praktisi PR di pemerintah juga harus
78
Universitas Kristen Petra
menciptakan banyak dialog bermanfaat sebagai bentuk implikasi komuniksi
model dua arah untuk membuat demokrasi bisa berjalan. Dialog juga merupakan
kewajiban PR karena juga mengemban kewajiban warga sebagai perantara antara
pimpinan pemerintah dan stafnya dengan warganya. Peningkatan komunikasi
simetris dua arah dapat menjadi perhatian khusus bagi Public Relations PLN Dist.
Jatim untuk meningkatkannya kepercayaan dengan cara memberikan pembagian
peran yang seimbang antara perusahaan dan public dalam media Facebook INFO
LISTRIK JATIM. Namun jika hasil pengukuran dari pernyataan CM1 yang tidak
begitu tinggi penyebabnya bukan karena kurangnya keterlibatan atau perhatian
yang diberikan oleh perusahaan akan tidak menjadi masalah. K.D.Paine
menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki kualitas hubungan yang baik
dengan pelanggannya akan lebih mudah untuk dimaafkan ketika perusahaan
membuat kesalahan. Hal yang terpenting adalah dimana perlakuan perusahaan
yang mendengarkan dengan penuh perhatian kepada pelanggan dan merspon apa
yang menjadi kebutuhan mereka yang akan berdampak kepada kebertahanan dan
keberhasilan perusahaan.Peneliti juga menduga setiap pemberitaan ataupun
informasi yang diberikan kepada PLN melalui Facebook tidak mendapat perhatian
khusus oleh penyuka Facebook INFO LISTRIK JATIM jika informasi tersebut
tidak berkaitan langsung atau menjadi kebutuhan informasi dirinya dimana hal ini
dapat disebut sebagai bentuk Apati publik. Munculnya apati public adalah fakta
dalam kehidupan public. Cutlip menjelaskan penyebabnya adalah rasa frustasi
warga dan rasa tak berdaya terhadap pemerintah di semua level. Sebagian besar
warga menganggap pemerintah sebagai system yang macet, jaringan ruwet,
dipenuhi kepentingan pribadi, korupsi politik yang buruk dan partisan.
Contohnya saja mengenai program gratis biaya penyambungan yang
diperpanjang hingga 31 Oktober 2013, program ini telah dikomunikasikan oleh
PLN melalui Facebook INFO LISTRIK JATIM, bahkan brosur program ini
dijadikan cover photo Facebook INFO LISTRIK JATIM sehingga saat penyuka
Facebook membuka fan page ini maka akan langsung melihat cover photo.
Namun banyak penyuka INFO LISTRIK JATIM yang menanyakan program ini
berulang – ulang melalui wall post by others, bahkan ada yang menyakannya pada
comment foto program tersebut, hal ini menggambarkan bahwa angka netral yang
79
Universitas Kristen Petra
cukup besar disebabkan karena penyuka tidak memperhatikan apa yang
dikomunikasikan oleh perusahan atau pesan yang disampaikan oleh perusahaan
kurang dapat dimengerti karena dalam penyampaiannya kurang disesuaikan
dengan latar belakang dan karakteristik publik. Berikut gambar sebagai contoh
adanya ketidak seimbangan pembagian peran antara perusahaan dengan penyuka
INFO LISTRIK JATIM.
Gambar 4.10. Cover Photo Promo Gratis Biaya Penyambungan
Sumber : www.Facebook.com/infolistrikjatim
Pada pernyataan CM2 (Organisasi percaya bahwa opini dari saya layak
diperhitungkan), Responden setuju dengan pernyataan ini karena PLN merupakan
80
Universitas Kristen Petra
badan usaha milik Negara dimana pusat bisnis adalah untuk rakyat yang tertera
juga dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 mengenai kesejahteraan sosial
yang menyatakan bahwa Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat. Sehingga pernyataan CM2 ini sebagai bentuk pengawasan
rakyat terhadap kemakmurannya. Bortee & Waters memaparkan bahwa Control
Mutuality sebagai konsep tentang “kekuatan yang seimbang” dimana setiap pihak
dalam suatu hubungan memiliki kekuasaan untuk saling mempengaruhi. Newsom
juga menyatakan Public Relations sebagai fungsi manajemen untuk memperoleh
dan membina simpati, serta dukungan publik dengan cara menilai opini publik
untuk mencapai kerjasama demi kepentingan bersama. Tingkat pernyataan ini
yang juga menghasilkan data netral yang cukup dapat diartikan bahwa responden
ragu memiliki kemampuan atau ketertarikan dalam memberikan opini ataupun
stimuli kepada perusahaan melalui Facebook yang itu artinya tugas dari Public
Relations PLN Dist Jatim untuk meningkatkan kesadaran dan menambahkan
pengetahuan kepada public mengenai organisasi sehingga public dapat
mengetahui bahwa ujung dari keikutsertaan atau partisipasi mereka untuk
kepentingan kemakmuran rakyat seperti yang dinyataka dalam UUD 1945. Cutlip
juga menambahkan bahwa komunikasi memengaruhi moral karyawan dan
produktivitasnya dan memengaruhi semua segi pemerintahan. Jadi dari hasil
temuan juga dapat meningkatkan keterlibatan public dengan cara PLN sebagai
BUMN menggunakan Facebook untuk memberikan informasi agar pubik paham
dan ikut berpartisipasi dalam membantu pihak yang lemah dan miskin untuk
membangun komunitas bersama.
Pada pernyataan CM4 (Organisasi mendengarkan pada apa yang orang seperti
saya katakan), jawaban setuju hingga sangat setuju yang mendominisai dari
pernyataan ini menunjukkan bahwa penyuka Facebook merasa tidak canggung
untuk berkomunikasi melalui media sosial dalam menyampaikan pendapat atau
opini. Lattimore juga berpendapat bahwa Public Relations harus mengumpulkan
informasi dari menejemen, kolega dalam organisasi dan sumber eksternal untuk
memperkuat relasi dengan publik eksternal mereka yang kaitannya dengan
penelitian ini Public Relations mendengarkan publiknya melalui media sosial.
81
Universitas Kristen Petra
Mereka yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju berarti antara mereka
merasa apa yang mereka katakan melalui Facebook tidak didengarkan atau
mereka lebih merasa di dengarkan melalui media komunikasi lainnya dibanding
melalui Facebook yang dimana mereka dapat memastikan bahwa apa yang
mereka katakan benar didengarkan oleh perusahaan misalnya komunkasi melalui
call center. Terdapat kemungkinan bahwa responden yang cenderung menjawab
netral atau tidak setuju pada pernyataan CM4 karena mereka lebih nyaman
menggunakan media komunikasi yang memberikan feedback terhadap pesan yang
disampaikan responden secara cepat tanpa adanya jeda waktu yang harus ditunggu
seperti berkomunikasi melalui telefon. Temuan ini dapat menjadi masukan bagi
kinerja Public Relation dalam penggunaan Facebook didukung oleh pernyataan
K.D.Paine bahwa respon seorang Public Relations yang cepat melalui media
sosial dapat membuat kualitas hubungan dengan internal dan pelanggan menjadi
lebih baik dan reputasi perusahaan akan semakin kuat. Keikut sertaan sebagai
bentuk Control Mutuality dalam suatu komunikasi sangat dipengaruhi oleh
kecepatan media komunikasi tersebut dalam menyampaian pesan dan kepastian
tersampaikannya pesan yang diberikan. Brian Solis and Deirdre Breakenridge
menegaskan bahwa PR 2.0 memerlukan PR profesional untuk berpartisipasi
dalam komunitas serta berusaha untuk mempengaruhi dan belajar. Kurangnya
partisipasi Public Relations kedalam komunitas membuat media sosial memiliki
kesan sebagai media komunikasi yang kecepatan medianya masing diragukan.
Pada pernyataan CM 5 (Menejemen Organisasi memberikan kepada
orang–orang seperti saya hak bicara yang cukup dalam proses pengambilan
keputusan), responden yang menjawab setuju dan bahkan sangat setuju berjumlah
47 %. Seperti yang telah dipaparkan di atas, control mutuality merujuk kepada
persetujuan kepada pihak yang memiliki kekuasaan untuk mempengaruhi satu
sama lain. Jika melihat angka di atas, maka dapat dilihat bahwa penyuka INFO
LISTRIK JATIM mau memberikan hak bicara nya melalui Facebook dalam
proses pengambilan keputusan. Kemudian terdapat sebanyak 33% menjawab
netral dan 20% menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju dikarenakan sejauh
pengamatan peneliti tidak adanya survey ataupun forum diskusi yang dilakukan
admin Facebook INFO LISTRIK JATIM dengan penyukanya untuk membahas
82
Universitas Kristen Petra
suatu topik yang berkaitan dengan kepentingan perusahaan dan pelanggan
mengenai hal yang sedang diperbincangkan atau sedang marak didiskusikan.
Keputusan dan tindakan perusahaan negara sering memengaruhi lebih banyak
warga dan dengan konsekuensi yang lebih besar, komunikasi dalam pemerintah
cenderung menjadi lebih penting dan lebih sulit ketimbang komunikasi dalam
bisnis. Walaupun asosiasi warga jarang merupakan pencetus langsung dari item
agenda, mereka memainkan peran sekunder penting dalam menciptakan
lingkungan pembuatan kebijakan yang akan mendukung tujuan tertentu dan
menentang tujuan lainnya. Mereka secara pelan akan mengubah agenda, memaksa
inisiator untuk mengantisipasi preferensi mereka, dan memainkan peran vital
dalam proses perencanaan di level komunitas dan seluruh kota. Sering kali,
rintangan utama keterlibatan public adalah rintangan internal karena pejabat dan
administrator mungkin enggan jika rencana yang mereka susun dengan cermat
akan diubah oleh berbagai kepentingan dan sudut pandang yang muncul dari
keterlibatan warga Negara. Dalam policy studies review, Mary Kweit dan Robert
Kweit mendiskusikan rintangan dalam mendorong input warga salah satunya
dalam birokrasi yang ideal tidak ada tempat untuk partisipasi warga.
Konsekuensinya, partisipasi mungkin memperlama waktu yang dibutuhkan untuk
mendapatkan keputusan dan meningkatkan konflik.
Teknologi internet saat ini menyediakan untuk pelanggan menjadi
pembuat keputusan yang didasari dari reputasi dan pencarian dalam online.
K.D.Paine juga menambahkan bahwa banyak keputusan pelanggan mempunyai
pengaruh atas beberapa hal dalam sosial media dan alat pencarian seperti google.
Jika brand atau produk yang kita miliki dibicarakan pada sosial media, maka
pelanggan yang potensial akan membaca mengenai hal itu. Hal itu berarti seorang
Public Relations yang berkomunikasi dengan sejumlah orang yang benar itu jauh
melebihi bernilai dibanding dengan meraih banyak orang melalui iklan.
Berkembangnya sosial media dapat membuat meningkatnya kualitas hubungan
dengan stakeholders yang jauh lebih penting. Perusahaan cenderung
mengikutsertakan atau berinteraksi dengan pelanggan dalam memberikan hak
bicara pada proses pengambilan keputusan dalam kegiatan yang bertatap muka
secara langsung atau melalui media yang bersifat interaktif misalnya dalam
83
Universitas Kristen Petra
kegiatan temu pelanggan yang rutin dilakukan dan talk show pada radio dibanding
melalu media sosial. Pengukuran pernyataan CM5 ini menjadi masukan kepada
Public Relations dalam memanfaatkan media sosial dimana kita tidak dapat
mengatur orang – orang yang bebas dan opini yang akan mereka katakan serta
tidak dapat mengkontrol percakapan. K.D.Paine menjelaskan bahwa pencapaian
pesan oleh publik melalui media bukan merupakan masalah dalam sosial media,
namun yang perlu menjadi perhatian adalah apa yang akan orang – orang lakukan
jika dan ketika mereka mendengar pesan tersebut. Public Relations perlu untuk
mendengarkan dengan seksama untuk mempelajari apa yang dicari oleh public
dan yang menjadi konsentrasi mereka dalam berkomunikasi melalui media sosial,
maka Public Relations tersebut sanggup untuk mempersusi mereka untuk
mendengar dan merespon paling tidak terhadap pesan yang diberikan. Sesuai
dengan pernyataan K.D.Paine data CM5 ini menunjukkan pelanggan juga
berharap dalam media Facebook, perusahaan memanfaatkannya sebagai sarana
komunikasi yang bersifat interaktif dimana memberikan kesempatan kepada
pelanggan untuk memberikan hak bicara terkait proses pengambilan keputusan
yang sedang digarap oleh pihak menejemen.
Gambar 4.11. Grafik Rata-rata Indikator Control Mutuality
Sumber: Olahan Peneliti (2013)
84
Universitas Kristen Petra
Berdasarkan Tabel 4.6. di atas, secara umum nilai indikator control mutuality
dari kualitas hubungan penyuka Facebook INFO LISTRIK JATIM dengan PT.
PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dapat digolongkan tinggi, yaitu 3,365.
Artinya, baik penyuka Facebook INFO LISTRIK JATIM maupun PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Timur memiliki kemampuan yang tinggi untuk
menentukan persetujuan kepada siapa yang memiliki kekuasaan untuk
mempengaruhi satu dengan yang lain melalui media Facebook. Sebagaimana
halnya dengan perencanaan, penganggaran, evaluasi program, dan alat manajerial
lainnya, komunikasi juga adalah alat yang penting sebab ia memengaruhi control
warga atas pemerintah dimana PLN merupakan Badan Usaha Milik Negara.
Pernyataan CM2 memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan pernyataan yang
lainnya dikarenakan responden yakin bahwa perusahaan mengikut sertakan dan
memperhitungkan jika dirinya memberikan opini. Responden sangat yakin dengan
pernyataan CM2 karena mereka sadar bahwa dirinya sebagai pelanggan memiliki
kekuatan yang seimbang dengan perusahaan yang merupakan salah satu Badan
Usaha Miliki Negara. Adanya jawaban Netral dan Tidak Setuju dalam pernyataan
CM 2 dikarenakan adanya keraguan, ketidak yakinan atau ketidak mampuan
responden dalam memberikan opini yang dapat diperhitungkan sehingga
responden memilih untuk tidak ikut serta. Pernyataan CM 1 termasuk dalam kelas
yang tinggi dimana menyatakan dimensi pembagian peran yang seimbang dalam
pencapaian tingginya kualitas hubungan yang dimiliki dengan saling
memperhatikan pada apa yang dikatakan satu sama lain melalui Facebook INFO
LISTRIK JATIM. Adanya penyuka yang tidak memperhatikan apa yang
dikomunikasikan oleh perusahan karena tidak termasuk dalam kebutuhan
informasi dirinya atau pesan yang disampaikan oleh perusahaan kurang dapat
dimengerti atau kurang jelas dalam penyampaiannya membuat adanya keraguan
atau ketidak setujuan responden terhadap pernyataan CM1. Temuan CM1 dapat
menjadi masukan bagi Public Reations untuk meningkatkan komunikasi model
simetris dua arah (two way symetris) sebagai aturan dasar dalam sosial media
(sumber : K.D. Paine) Hasil temuan CM1 ini sesuai dengan apa yang dipaparkan
oleh K.D.Paine bahwa dalam sosial media pelanggan dapat memilih untuk
menerima atau menolak pesan kita, tergatung dari suasana yang sedang dihadapi
85
Universitas Kristen Petra
apakah pesan tersebut berguna, menarik dan relevan bagi mereka. Pelanggan juga
lebih senang karena lebih leluasa untuk memberi tahu kepada perusahaan apa
yang mereka suka dan tidak sukai. Sosial media juga bukan mengenai berapa
banyak orang yang mengunjungi situs perusahaan namun apa yang mereka
lakukan dengan informasi yang mereka dapatkan melalui situs tersebut. Namun di
sisi lain Public Relations juga membutuhkan untuk setiap pelanggan membaca
informasi yang diberikan dan kemudian memberitakan kepada yang lain atau
memberikan komentar serta respon terhadap informasi tersebut. Hal ini lah yang
menjadi inti dari sosial media dengan public relations mengenai apa yang
dilakukan pengunjung sosial media yang dimiliki perusahaan terhadap informasi
yang diberikan.
Pernyataan CM4 dan CM5 menggambarkan bahwa dalam kualitas
hubungan menggunakan media Facebook, responden ingin ikut serta menjadi
bagian dalam proses pengambilan keputusan yang ada dalam perusahaan
berkaitan dengan kepentingan bersama dengan cara didengarkan dan diberikan
hak untuk berbicara. Organisasi memiliki hubungan dengan individu dan
kelompok yang membantu menetapkan tujuan organisasi dimana individu atau
kelompok tersebut menentukan apa organisasi ini dan tidak mempengaruhi
keberhasilan keputusan dan perilaku strategis. (Carl H. Botan & Vincent
Hazleton, 2006, p. 53-55). Adanya keraguan atau ketidak setujuan pada
pernyataan CM4 dan CM5 dikarenakan responden belum mendapati perusahaan
menggunakan media Facebook sebagai saran pihak menejemen memberikan
kesempatan berbicara dalam proses pengambilan keputusan atau diskusi seperti
forum diskusi, survei dengan topic yang ditentukan oleh pihak menejemen.
Stakeholder adalah setiap kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi atau
dipengaruhi oleh pencapaian tujuan organisasi. (Joep Cornelissen, 2004, 24-27).
Pihak menejemen dalam kaitannya memberikan hak bicara kepada pelanggan
dalam proses pengambilan keputusan selama ini dengan cara mengadakan
kegiatan seperti temu pelanggan yang terjadwal rutin, talk show melalui radio,
atau focus group discussion dengan media. Kegiatan yang telah ada ini membuat
responden ragu pesan yang disampaikan melalui Facebook kurang didengar
karena mengangap kegiatan yang sudah ada lebih dapat dipastikan pesanya
86
Universitas Kristen Petra
didengarkan dan kecepatan pesan serta feedback yang lebih tinggi dibandingkan
menyampaikannya melalui media Facebook. Temuan pengukuran dimensi
keikutsertan yang tidak begitu tinggi dapat menjadi masukkan bagi public
relations perusahaan untuk meningktakan keikutsertaan karena merupakan
langkah awal dalam membangun kualitas hubungan antara pelanggan dengan
reputasi perusahaan. K.D.Paine menjelaskan Keikutsertaan pelanggan melalui
media sosial membantu dalam promosi dan melidungi reputasi perusahaan serta
dapat membuat produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan menjadi lebih baik.
Keikutsertaan bagi Grunig merepresentasikan “sejauh mana orang memandang
dirinya terlibat dan dipengaruhi oleh situasi” dimana hal ini merupakan faktor
yang menggerakkan public laten menjadi public yang aktif dalam melakukan
komunikasi. Keikutsertaan atau dukungan publik merupakan salah satu bentuk
justifikasi dasar untuk Public Relations dalam pemerintahan untuk mewujudkan
administrasi pemerintahan yang efektif.
4.4.3. Commitment (Komitmen)
Commitment adalah indicator untuk mengukur sejauh mana satu pihak
percaya dan merasa bahwa hubungan yang terjalin layak untuk dipertahankan dan
dipromosikan. Dua dimensi komitmen, pertama komitmen berkelanjutan yang
mengacu pada tindakan tertentu dan komitmen yang afektif yang berkaitan
dengan orientasi emosional dan perasaan (Grunig,1999,p.19-20). Komitmen
berkelanjutan berkaitan dengan adanya keterikatan yang membuat seseorang
dapat berkomitmen untuk terus melaksanakan kegiatan bersama-sama dengan
organsiasi secara berkelanjutan. Huang (2001) dalam Austin (2008) menekankan
pentingnya organisasi untuk terus menggabungkan nilai yang ada di masyarakat
dengan nilai yang dibawa oleh organisasi untuk komitmen yang berkelanjutan dari
organsiasi tersebut (p.21). Hasil dari pengukuran kualitas hubungan dapat
memperlihatkan indikasi hal – hal yang berpotensi sebagai ancaman perusahaan.
Dari hasil tersebut Public Relations juga dapat membuat komitmen dengan pihak
pimpinan perusahaan untuk menghalangi mereka mengulangi kesalahan.
(K.D.Paine, 2011, p.43,44).
87
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.11. Frekuensi Jawaban Indikator Commitment
Indikator Commitment
Kode Pernyataan STS TS N S SS
Total Mean Std.
Dev 1 2 3 4 5
C1 Organisasi mencoba untuk mempertahankan
komitmen jangka panjang dengan saya 2 11 26 41 20 100 3.66 0.99
C2 Organisasi ingin mempertahankan hubungan baik
dengan saya 1 6 19 44 30 100 3.96 0.91
C3 Ada ikatan jangka panjang antara organisasi dan
orang – orang seperti saya 3 9 25 43 20 100 3.68 0.99
C4
Organisasi membuat saya merasa lebih menghargai
hubungan saya dengan organisasi ini daripada dengan organisasi lainnya
5 9 39 30 17 100 3.45
1.04
C5 Organisasi membuat saya memilih untuk bekerjasama dengan organisasi ini daripada tidak
bekerjasama sama sekali 4 6 34 32 24 100 3.66 1.04
Commitment / Komitmen 15 41 143 190 111 500 3.68 0.75
Sumber: Olahan Peneliti (2013)
Berikut adalah beberapa penjelasan berdasarkan Tabel 4.16.
Pernyataan pada tabel 4.16 digunakan untuk mengukur outcome kualitas
hubungan pada indicator komitmen atau commitment. Seperti yang telah
dijelaskan komitmen terbagi kedalam dua dimensi yaitu dimensi komitmen yang
berkelanjutan dan koitmen afektif. Pernyataan berkode C1, C2 dan C3 masuk
dalam dimensi komitmen yang berkelanjutan dan pernyatan C4 serta C5 masuk
kedalam dimensi komitmen afektif.
Pada pernyataan C1 (Organisasi mencoba untuk mempertahankan
komitmen jangka panjang dengan saya), mendapatkan nilai yang tinggi dengan
rata-rata 3,66, hal ini menggambarkan bahwa adanya kesadaran public bahwa
perusahaan melakukan tindakan usaha untuk mempertahankan komitmen jangka
panjang dengan memanfaatkan media sosial Facebook sebagai bentuk bahwa
perusahaan ingin terus berkegiatan bersama secara berkelanjutan dengan para
pelanggannya sehingga dapat membangun kualitas hubungan yang tinggi. Hasil
temuan ini sebagai bentuk implikasi PR 2.0 yang berbicara tentang orang-orang
dan hubungan jangka panjang dan pendek (Brian Solis and Deirdre Breakenridge,
2011, p.67-68). Tindakan yang dilakukan PLN Distribusi Jawa Timur melalui
bagian komunikasi yang menjalankan fungsi Public Relations mencoba untuk
mempertahankan komitmen jangka panjang melalui Facebook dengan memiliki
88
Universitas Kristen Petra
SOP untuk memberikan tanggapan secepat mungkin terhadap setiap keluahn yang
disampaikan melalui Facebook INFO LISTRIK JATIM, dengan keluhan yang
berkaitan langsung dengan area atau rayon akan ditanggapi oleh menejer area
sebagai admin Facebook area dan keluhan yang berkaitan dena hal yang general
akan ditanggapi oleh admin kantor distribusi. Seluruh aktifitas komunikasi dalam
media sosial ini sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh Argesta, Stephanie & B.
Bonin Bough dimana dengan media sosial, tujuan utama adalah untuk
membangun relasi atau hubungan yang konsisten dan berkepanjangan. Berikut
hasil capture keluhan dan tanggapan melalui Facebook INFO LISTRIK JATIM.
Gambar 4.12 . Capture wall post by others Facebook INFO LISTRIK JATIM
Sumber: www.Facebook.com/infolistrikjatim
89
Universitas Kristen Petra
Pada pernyataan C 2 (Organisasi ingin mempertahankan hubungan baik
dengan saya), menunjukkan bahwa mayoritas penyuka Facebook INFO LISTRIK
JATIM mengetahui bahwa PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur melalui
bagian komunikasi yang menciptakan dan mengelola Facebook INFO LISTRIK
JATIM ingin mempertahankan hubungan baik dengan dirinya. Salah satunya
berkomunikasi melalui Facebook. PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
dengan mempertahankan hubungan baik melalui Facebook dapat menjaga
komitmen yang berkelanjutan untuk kedepannya. Dimana dengan media sosial,
tujuan utama adalah untuk membangun relasi atau hubungan yang konsisten dan
berkepanjangan (Argesta, Stephanie & B. Bonin Bough, 2011). Sehingga
perusahaan membagikan seluruh informasi yang dilakukan oleh perusahaan untuk
menarik perhatian penyuka yang dimana ketertarikan merupakan modal dalam
komitmen berkelanjutan. Berikut contoh posting INFO LISTRIK JATIM.
Gambar 4. 13. Wall Facebook INFO LISTRIK JATIM
Sumber: www.Facebook.com/infolistrikjatim
90
Universitas Kristen Petra
Pada pernyataan C 3 (Ada ikatan jangka panjang antara organisasi dan orang –
orang seperti saya), sebanyak 63% responden mengaku setuju atau sangat setuju,
25% menjawab netral, dan sisanya 12% menjawab tidak setuju atau bahkan sangat
setuju bahwa ada ikatan jangka panjang antara perusahaan dengan dirinya.
Maksudnya adalah dimana ada komitmen yang berkelanjutan dimana berjangka
panjang dengan menggabungkan nilai yang ada pada masyarakat dengan nilai
organisasi. Dari hasil perhitungan jawaban responden di atas, dapat terlihat bahwa
mayoritas penyuka Facebook INFO LISTRIK JATIM menyadari bahwa selama
dirinya bertempat tinggal di Jawa Timur dan menggunakan listrik akan ada ikatan
jangka panjang antara dirinya dengan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur.
Pada pernyataan C 4 (Organisasi membuat saya merasa lebih menghargai
hubungan saya dengan organisasi ini daripada dengan organisasi lainnya),
sebanyak 47% responden menjawab setuju atau bahkan sangat setuju. Kemudian
responden yang menjawab netral berjumlah 39%, sedangkan yang menjawab
tidak setuju atau bahkan sangat tidak setuju hanya berjumlah 14%. dari angka-
angka tersebut dapat dinilai bahwa penyuka Facebook INFO LISTRIK JATIM
menghargai hubungan mereka dengan perusahaan. Adanya jawaban netral yang
berjarak tidak jauh dengan pernyataan setuju dikarenakan responden bukan ragu
dalam menghargai hubungannya dengan perusahaan, namun karena memang tidak
ada yang perlu dibandingkan penghargaan hubungan responden dengan organisasi
lainnya karena PT. PLN (Persero) merupakan satu – satunya perusahaan yang
bergerak dalam bisnis kelistrikan dan kepemilikannya usahnya oleh Negara.
Pada pernyataan C 5 (Organisasi membuat saya memilih untuk bekerjasama
dengan organisasi ini daripada tidak bekerja sama sekali), sebanyak 56%
responden menjawab setuju atau sangat setuju bahwa mereka memilih untuk
bekerjasama daripada tidak sama sekali. Kemudian sebanyak 34% menyatakan
netral, dan 10% menjawab tidak setuju. Pernyataan ini dikategorikan tinggi
dimana responden memilih untuk bekerja sama dengan organisasi karena pertama
listrik merupakan kebutuhan dasar apalagi bagi responden yang jelas- jelas
menggunakan Facebook yang untuk mengaksesnya membutuhkan medium
sepertio computer atau telefon seluler yang barang – barang tersebut
membutuhkan energi listrik. Kedua, responden memilih untuk bekerjasama
91
Universitas Kristen Petra
dengan PT. PLN (Persero) didukung dengan hasil yang tinggi terhadap analisa
indikator kepercayaan T5 mengenai keahlian perusahaan.
Gambar 4.14. Grafik Rata-rata Indikator Commitment
Sumber: Olahan Peneliti (2013)
Berdasarkan grafik di atas, maka secara umum nilai indikator Commitment
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur terhadap penyuka Facebook INFO
LISTRIK JATIM yang merupakan pelanggannya dapat digolongkan tinggi, yaitu
3,68. Artinya, penyuka Facebook INFO LISTRIK JATIM memiliki tingkat
kepercayaan dan merasa hubungan yang terjalin dengan PT.PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur layak dipertahankan dan dipromosikan karena komitmen
yang dibangun secara berkelanjutan dan dapat komitmen yang merupakan nilai
perusahaan sesuai dengan nilai yang ada pada masyarakat. Temuan dari
pengukuran dimensi komitmen berkelanjutan yang tinggi melalui Facebook INFO
LISTRIK JATIM dapat bermanfaat bagi keberlangsungan dan kesuksesan
perusahaan, seperti yang di jelaskan oleh K.D.Paine dimana menyatakan Hasil
dari pengukuran kualitas hubungan dapat memperlihatkan indikasi hal – hal yang
berpotensi sebagai ancaman perusahaan supaya dihindari sehinggan timbul
komitmen yang berkelanjutan antara perusahaan dengan publik. Dari hasil
92
Universitas Kristen Petra
tersebut Public Relations juga dapat membuat komitmen dengan pihak pimpinan
perusahaan untuk menghalangi mereka mengulangi kesalahan. Pengukuran
kualitas hubungan merupakan cara public relatios untuk mencari jalan dalam
mengakses nilai seorang public relations yang jangka panjang dalam membangun
dan meningkatkan tanpa henti atau hubungan yang jangka panjang dengan public
yang menjadi kunci perusahaan.
4.4.4 Satisfaction (Kepuasan)
Satisfaction adalah indikator untuk mengukur sejauh mana salah satu
pihak memiliki perasaan positif terhadap pihak yang lain karena harapan positif
tentang hubungan diperkuat. Kepuasan juga dapat dilihat di mana salah satu pihak
merasakan manfaatnya dan diuntungkan. Kepuasan juga dapat terjadi ketika salah
satu pihak percaya bahwa perilaku pemeliharaan hubungan pihak lain adalah
positif. Dimensi dalam indikator ini adalah ekspektasi positif. Jika pelanggan
merasa puas dari hubungan yang dijalin dan interaksi yang berjalan maka mereka
telah masuk kedalam tahapan engagement level 4 dimana telah terregistrasi dalam
situs perusahaan atau ikut mengambil tindakan terhadap kepentingan perusahaan.
Pelanggan yang telah mempelajari mengenai perusahaan, dirinya akan
mempercayai hubungan yang terjalin untuk memberikan identitasnya dalam
bentuk alamat email untuk registrasi atau keanggotaan. (K.D.Paine, 2011, 81-84)
Gambar 4.15. Phases of Engagement
Sumber: K.D.Paine, 2011, p. 81-85
93
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.12. Frekuensi Jawaban Indikator Satisfaction
Indikator Satisfaction
Kode Pernyataan STS TS N S SS
Total Mean Std. Dev 1 2 3 4 5
S1 Organisasi membuat saya merasa senang dengan relasi yang terjalin 3 5 18 44 30 100 3.93
0.98
S2 Organisasi dan saya sama – sama memiliki keuntungan dari hubungan yang terjalin 2 6 18 42 32 100 3.96
0.96
S3 Organisasi membuat saya merasa orang lain juga merasa senang dengan interaksi mereka bersama organisasi ini 2 5 24 45 24 100 3.84
0.92
S4 Secara umum, saya senang dengan hubungan yang didirikan organisasi dengan orang – orang seperti saya 2 6 20 47 25 100 3.87
0.93
S5 Kebanyakan orang menyukai berurusan dengan organisasi ini 4 11 43 26 16 100 3.39
1.01
S6 Saya merasa organisasi ini mampu memuaskan kebutuhan saya 2 9 24 48 17 100 3.69
0.93
Satisfaction/ Kepuasan 15 42 147 252 144 600 3.78 0.77
Sumber: Olahan Peneliti (2013)
Berikut adalah beberapa penjelasan berdasarkan Tabel 4.17. di atas.
Pada pernyataan S 1 (Organisasi membuat saya merasa senang dengan relasi
yang terjalin), Jika diinterpretasikan dengan syarat kelas yang ada, maka dapat
dilihat bahwa tingkat kepuasan pelanggan tinggi dengan adanya perasaan senang
memiliki relasi melalui media Facebook INFO LISTRIK JATIM. Dengan kata
lain, penyuka mencapai tujuannya dalam berkomunikasi dan berelasi melalui
Facebook INFO LISTRIK JATIM. Misalnya, keluhan dan pertanyaan melalui
Facebook yang mendapatkan tanggapan dan penangan secara langsung di
lapangan. Dengan adanya perasaan senang terhadap relasi yang terjalin membuat
harapan yang positif tentang hubungan yang terjalin semakin diperkuat.
Pada pernyataan S 2 (Organisasi dan saya sama – sama memiliki keuntungan
dari hubungan yang terjalin), banyak orang memahami, ada, hadir dan muncul
untuk menggunakan media sosial sebagai alat sosial bagi PR untuk digunakan
sebagai mekanisme untuk terlibat dalam percakapan yang saling menguntungkan,
dan partisipasi membangun hubungan. (Brian Solis and Deirdre Breakenridge,
2011. Hubungan yang yang terjalin antara responden dan perusahaan merupakan
hubungan yang timbal balik dimana perusahaan merupakan badan usaha miliki
Negara dimana keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan dampaknya akan
94
Universitas Kristen Petra
dirasakan juga oleh pelanggan begitu juga sebaliknya PR 2.0 sendiri terlepas dari
teknologi, terdapat percakapan bermanfaat karena menyangkut rasa saling
menguntungkan (Brian Solis and Deirdre Breakenridge, 2011)
Pada pernyataan S 3 (Organisasi membuat saya merasa orang lain juga merasa
senang dengan interaksi mereka bersama organisasi ini), jika diinterpretasikan
berdasarkan syarat kelas, maka tingkat kepuasan penyuka Facebook INFO
LISTRIK JATIM adalah tinggi berdasarkan perasaan bahwa orang lain yang
berinteraksi dengan perusahaan ini juga merasakan hal yang sama yang dirasakan
oleh dirinya. Pernyataan ini dengan kata lain menunjukkan bahwa Facebook
merupakan media yang dapat memperlihatkan relasi yang terjalin antara satu
dengan yang lain tanpa harus menanyakannya secara langsung. Media sosial saat
ini juga dipercaya oleh jurnalis sebagai ide cerita, memastikan fakta, mencari tahu
rumor, dan menginsvestigasi skandal. Jadi jika seorang PR tidak mudah untuk
diajak berdiskusi, maka sangat sulit untuk meyakinkan jurnalis bahwa informasi
yang diberika PR tersebut layak
Pada pernyataan S 4 (Secara umum, saya senang dengan hubungan yang
didirikan organisasi dengan orang – orang seperti saya), sebanyak 72% responden
mengaku setuju atau sangat setuju, 20% menjawab netral, dan sisanya 8%
menjawab tidak setuju atau bahkan sangat setuju bahwa mereka secara umum
senang dengan hubungan yang didirikan melalui Facebook INFO LISTRIK
JATIM dengan dirinya. Komunikasi yang simetris menjadi sangat penting dalam
sebuah organisasi, dimana komunikasi ini mampu membangun sifat partisipatif,
dimana hal tersebut juga dapat menciptakan kepuasan dari publik. (Carl H. Botan
& Vincent Hazleton, 2006, p. 53-55). Secara umum, berarti secara keseluruhan
mengenai harapan dan ekspektasi yang ada pada perusahaan. Dari hasil
perhitungan jawaban responden di atas, maka dapat terlihat bahwa mayoritas
penyuka Facebook senang dengan hubungan yang didirikan PT.PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur dengan adanya Facebook fan page INFO LISTRIK JATIM
yang komunikasinya bersifat simetris. PR 2.0 terdapat percakapan bermanfaat
karena menyangkut tentang rasa hormat dan pengalaman positif. (Brian Solis and
Deirdre Breakenridge, 2011, p.67-68)
95
Universitas Kristen Petra
Pada pernyataan S 5 (Kebanyakan orang menyukai berurusan dengan
organisasi ini), sebanyak 42% responden menjawab setuju atau bahkan sangat
setuju. Kemudian responden yang menjawab netral berjumlah 43%, sedangkan
yang menjawab tidak setuju atau bahkan sangat tidak setuju hanya berjumlah
15%. dari angka-angka tersebut dapat dinilai bahwa penyuka Facebook INFO
LISTRIK JATIM ragu atau netral jika menyukai berurusan dengan perusahaan.
Hal ini berarti bahwa penyuka lebih memilih untuk tidak mengharapkan adanya
permasalahan yang mengharuskan dirinya berurusan dengan perusahaan. Hal ini
didukung dengan hasil yang tinggi tentang kepercayaan pelanggan terhadap
keahlian perusahaan yang itu artinya responden kurang memiliki keahlian
dibidang listrik sehingga mempercayakan sepenuhnya kepada PLN. Ketidakahlian
responden membuat responden memilih atau berharap agar tidak terdapat masalah
yang terjadi pada listrik yang ada di sekitar dirinya. Peneliti juga
menginterpretasikan bahwa responden yang merupakan pengguna aktif Facebook
yang artinya menjadikan listrik juga sebagai kebutuhan utama sehingga responden
berharap untuk tidak berurusan dengan perusahaan dnegan kata lain tidak adanya
masalah atau pemadaman terhadap listrik. Hasil interpretasi peneliti juga
didukung oleh pernyataan Cutlip bahwa PLN merupakan perusahaan yang
merupakan institusi public, dimana selalu dicirikan oleh keruwetan birokratik
yang sering berkontradiksi dengan fungsi layanannya. Temuan pernyataan S5
dapat menjadi acuan untuk Public relations menjembatani keinginan aksesibilitas
pejabat dengan rakyat dan pada gilirannya merepresentasikan nilai, opini, dan
kepentingan warga kepada pihak pimpinan Salah satu cara yaitu menggunakan
riset untuk menyusun dasar – dasar untuk memberi nasihat bagi pimpinan tentang
kebutuhan untuk membuat perubahan internal dimana hal ini merupakan bentuk
implikasi model komunikasi simetris dua arah. Model komunikasi dua arah ini
menunjukkan pendekatan di mana organisasi berusaha menyeimbangkan
kepentingannya sendiri dengan kepentingan stakeholder-nya.
Pada pernyataan S 6 (Saya merasa organisasi ini mampu memuaskan
kebutuhan saya), . The Excellence Theory menampilkan bahwa public relations
merupakan menejemen fungsi yang unik dimana membantu interaksi organisasi
dengan kelembagaan publik yang mengharapkan organisasi untuk membantu
96
Universitas Kristen Petra
mereka mencapai tujuan mereka sendiri. (Carl H. Botan & Vincent Hazleton,
2006). Artinya penyuka Facebook INFO LISTRIK JATIM merasakan perasaan
yang positif terhadap PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur karena harapan
akan terpenuhinya kebutuhan baik dalam listrik maupun berkomunikasi dengan
perusahaan diperkuat. Penyuka mersakan keuntungan dengan berkomunikasi
melalui Facebook INFO LISTRIK JATIM karena penyuka merasakan bahwa
media Facebook INFO LISTRIK JATIM sebagai salah satu bentuk pemeliharaan
hubungan. Adanya komunikasi yang terbuka membuat penyuka merasa puas
dengan perusahaan karena ekpektasi yang mereka berikan terbukti melalui
informasi perusahaan yang disampaikan melalui Facebook. Temuan dari hasil
pengukuran S6 tinggi dapat dijadikan masukan bagi public relations PLN
Distribusi Jawa Timur untuk meningkatkan kepuasan lebih lagi karena pusat dari
bisnis perusahaan adalah rakyat. K.D.Paine juga menyatakan bahwa Revolusi
sosial media membuat bagaimana reputasi dapat dengan cepat dicapai dan dengan
cepat juga dihancurkan. Hasil S6 ini menunjukkan bahwa reputasi yang dimiliki
PLN Distribusi Jawa Timur berada dalam posisi yang baik. Namun tidak menutup
kemungkinan bahwa akan ada saat perusahaan harus berjuang keras untuk
melawan krisis karena PLN merupakan perusahaan BUMN yang kinerjanya akan
selalu dikontrol oleh Negara dan keberlangsungan perusahaan juga bergantung
oleh kondisi Negara. Maka dari itu seorang pubic relations harus mengetahui dan
menyadari isu serta topik yang akan diresponi dan harus memiliki rencana aksi
untuk dilakukan. Contohnya tahun 2013 ini dimana PLN menaikkan Tarif Dasar
Listrik (TDL) yang hal itu akan memunculkan protes sehinggan seorang PR harus
memiliki kemampuan komunikasi dan persuasi untuk tetap mendapatkan
dukungan oleh pelanggan.
97
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.16. Grafik Rata-rata Indikator Satisfaction
Sumber: Olahan Peneliti (2011)
Berdasarkan grafik rata-rata tersebut, secara umum indikator satisfaction
dapat digolongkan pada kelas tinggi, yaitu dengan nilai 3,78. Artinya, penyuka
INFO LISTRIK JATIM memiliki tingkat tinggi mengenai perasaan positif
terhadap PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur karena harapan atau ekspektasi
yang postif terhadap hubungan keduanya melalui Facebook INFO LISTRIK
JATIM diperkuat. Cutlip menambahkan harapan pelanggan bagi perusahaan
Negara terdapat dua harapan yaitu individu yang bertanggung jawab secara sosial
yaitu dengan responden berorientasi pada perlindungan lingkungan dan
manajemen yang bertanggung jawab secara sosial dengan publik moderat
mendukung konservasi dan pemeliharaan etika. Jika pelanggan merasa puas dari
hubungan yang dijalin dan interaksi yang berjalan maka mereka telah masuk
kedalam tahapan engagement level 4 dimana telah terregistrasi dalam situs
perusahaan atau ikut mengambil tindakan terhadap kepentingan perusahaan.
Pelanggan yang telah mempelajari mengenai perusahaan, dirinya akan
98
Universitas Kristen Petra
mempercayai hubungan yang terjalin untuk memberikan identitasnya dalam
bentuk alamat email untuk registrasi atau keanggotaan. Public Relations yang
tidak berpartisipasi dalam percakapan di sosial media akan membuat sedikit orang
yang akan berpartisipasi dengan perusahaan. Kita akan kehilangan bukan hanya
percakapan mengenai permintaan tapi juga percakapan yang dapat memberikan
kepada kita apa yang dipikirkan oleh masyarakat. Hal itulah yang membuat
seorang Public Relations harus berbicara dalam seluruh percakapan yang ada
dalam sosial media perusahaan.
Sebagai catatan, harapan atau ekspektasi yang terpenuhi melalui Facebook
sebagai bentuk pemeliharaan hubungan itu bukan berarti penyuka ingin berurusan
dengan perusahaan, karena bagi mereka jika sampai terjadi itu berarti sedang
terjadi masalah atau keluhan yang dialami mengenai hal listrik yang dimana
responden tidak memiliki keahilian didalamnya.
4.4.5 Pengukuran Kualitas Hubungan melalui Facebook
Dari hasil perhitungan jawaban responden untuk setiap indikator di atas,
maka skor pengukuran kualitas hubungan dalam excellence theory of public
relations antara penyuka Facebook INFO LISTRIK JATIM dengan PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Timur dapat diketahui sesuai dengan grafik berikut ini.
Tabel 4.13. Total Frekuensi Jawaban per Indikator
Variabel Kualitas Hubungan
No Indikator STS TS N S SS
Total Mean Std.
Dev
1 2 3 4 5
1 Trust / Kepercayaan 22 46 161 247 124 600 3.68
0.80
2 Control Mutuality / Kontrol Mutualitas 24 51 132 141 52 400 3.37
0.85
3 Commitment/ Komitmen 15 41 143 190 111 500 3.68
0.75
4 Satisfaction / Kepuasan 15 42 147 252 144 600 3.78 0.77
Kualitas Hubungan 76 180 583 830 431 2100 3.63 0.71
Sumber: Olahan Peneliti (2013)
99
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.17. Grafik Indikator Kualitas Hubungan
Sumber: Olahan Peneliti (2013)
Berdasarkan grafik tersebut, dapat diketahui bahwa skor kualitas hubungan
dalam excellent theory of public relations antara penyuka Facebook INFO
LISTRIK JATIM dengan PT.PLN(Persero) Distribusi Jawa Timur tergolong
tinggi, yaitu 3,626. Ini artinya, penyuka Facebook INFO LISTRIK JATIM dengan
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur memiliki kualitas hubungan yang tinggi
sebagai outcome dari media komunikasi Facebook sesuai teori yang disampaikan
oleh Grunig karena adanya kepercayaan yang merupakan kesediaan untuk
membuka diri, persetujuan kepada setiap pihak yang memiliki kekuasan untuk
mempengaruhi satu dengan yang lain yang merupakan bentuk control mutualitas,
komitmen dengan menaruh kepercayaan bahwa hubungan yang terjalin melalui
Facebook INFO LISTRIK JATIM layak untuk dipertahankan, dan kepuasan
karena adanya perasaan positif terhadap perusahaan melalui Facebook INFO
LISTRIK JATIM karena menjadi media untuk memperlihatkan bahwa harapan
dan ekspektasi positif yang dipikirkan oleh penyuka mengenai hubungan yang
terjalin melalui Facebook semakin diperkuat.
100
Universitas Kristen Petra
4.4.6. Tabulasi Silang Antara Skor Kualitas Hubungan Dengan
Karakteristik Responden
1. Tabulasi Silang antara Kualitas Hubungan Dengan Jenis Kelamin
Responden.
Tabel. 4.14. Tabulasi Silang Kualitas Hubungan dan Jenis kelamin
Crosstabs
Kualitas Hubungan
Total
rendah Tinggi
Sex
M
16 69 85
16% 69% 85%
F
1 14 15
1% 14% 15%
Total
18 82 100
18% 82% 100%
Sumber: Olahan Peneliti (2013)
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa di setiap gender,
responden memiliki kualitas hubungan yang tinggi lebih banyak
dibandingkan dengan yang berkualitas hubung rendah Berdasarkan tabel di
atas, maka dapat diketahui dari 85 responden laki-laki, sebanyak 69 orang
memiliki skor kualitas hubungan yang tinggi dan 16 orang memiliki kualitas
hubungan yang rendah. Sedangkan dari 15 responden perempuan, 14 orang
memiliki kualitas hubungan yang tinggi, 1 orang memiliki kualitas hubungan
yang rendah. Melihat tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sebaran
kualitas hubungan yang tinggi dan rendah antara responden laki-laki dan
perempuan cukup berimbang.
101
Universitas Kristen Petra
2. Tabulasi Silang antara Kualitas Hubungan dengan Usia Responden
Tabel. 4.15. Tabulasi Silang Kualitas Hubungan dan Usia
Crosstabs Kualitas Hubungan
Total rendah Tinggi
umur
13-17 th
0 0 0
0% 0% 0%
18-24 th
4 36 40
4% 36% 40%
25-34 th
8 30 38
8% 30% 38%
35-44 th
6 13 19
6% 13% 19%
45-54 th
0 2 2
0% 2% 2%
55-64 th
0 0 0
0% 0% 0%
65+ th 0 1 1
0% 1% 1%
Total 18 82 100
18% 82% 100%
Sumber: Olahan Peneliti (2013)
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa di setiap usia,
responden memiliki kualitas hubungan yang tinggi lebih banyak
dibandingkan dengan yang berkualitas hubung rendah. Responden dengan
kualitas hubungan rendah terletak pada usia 25-34 tahun. Sedangkan
responden terbanyak dengan kualitas hubungan tinggi terletak di usia 18 – 24
tahun dan berikutnya tersebar di kelompok usia 25-34 tahun. Peneliti
mengamanti kulitas hubungan yang rendah juga tersebar di usia kelompok
yang memiliki kualitas hubungan yang tinggi. Hal ini berarti kualitas
hubungan perusahaan tidak dipengaruhi oleh usia publiknya. Selama
perusahaan memperlakukan seluruh publiknya dengan adil sebagai salah satu
indicator kualitas hubungan dalam hal kepercayaan maka publik akan
memiliki kualitas hubungan yang sama.
102
Universitas Kristen Petra
3. Tabulasi Silang antara Kualitas Hubungan dengan lama memiliki Facebook.
Tabel. 4.16. Tabulasi Silang Kualitas Hubungan dan lama memiliki Facebook
Crosstabs Kualitas Hubungan
Total rendah Tinggi
memiliki Facebook
<1th 0 2 2
0% 2% 2%
>1-2th 2 8 10
2% 8% 10%
>2-3th 2 7 9
2% 7% 9%
>3-4th 6 22 28
6% 22% 28%
>4th 8 43 51
8% 43% 51%
Total 18 82 100
18% 82% 100%
Sumber: Olahan Peneliti (2013)
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa di setiap tahapan lama
memiliki Facebook, responden memiliki kompetensi komunikasi yang tinggi
lebih banyak dibandingkan dengan yang berkualitas hubungan rendah. Responden
dengan kualitas hubungan rendah terletak pada tahapan lama penggunaan
BlackBerry lebih dari 4 tahun. Sedangkan responden terbanyak dengan kualitas
hubungan tinggi terletak pada tahapan lama penggunaan juga lebih dari 4 tahun.
Dari tabel di atas, dapat terlihat bahwa kepemilikian Facebook mengarahkan
setiap penyuka INFO LISTRIK JATIM berapapun lamanya mereka memiliki
Facebook untuk tetap memiliki kualitas hubungan yang baik dengan perusahaan.
Namu tetap kualitas hubungan yang tinggi didominasi oleh penyuka Facebook
yang telah lama memeliki Facebook bahkan sebelum Facebook INFO LISTRIK
JATIM dibentuk pada tanggal 3 Mei 2010.
103
Universitas Kristen Petra
4. Tabulasi Silang antara Kualitas Hubungan dengan Pendidikan Terakhir
Tabel. 4.17. Tabulasi Silang Kualitas Hubungan dan Pendidikan Terakhir
Crosstabs Kualitas Hubungan Total
rendah Tinggi
pendidikan terakhir
SD 0 1 1
0% 1% 1%
SMP 0 1 1
0% 1% 1%
SMA/SMU/SMK 4 41 45
4% 41% 45%
D1/D2/D3 5 9 14
5% 9% 14%
S1 9 27 36
9% 27% 36%
S2 0 2 2
0% 2% 2%
S3 0 1 1
0% 1% 1%
Total 18 82 100
18% 82% 100%
Sumber: Olahan Peneliti (2013)
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa di setiap tahapaan
pendidikan terakhir, responden memiliki kualitas hubungan yang tinggi lebih
banyak dibandingkan dengan yang berkualitas hubungan rendah. Responden
dengan kualitas hubungan rendah terletak pada tahapan pendidikan terakhir
Strata 1. Sedangkan responden terbanyak dengan kualitas hubungan tinggi
terletak pada pendidikan terakhir SMA/SMU/SMK.