3.bahan peledak industri

Upload: diniandriani

Post on 12-Oct-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • BAHAN PELEDAK INDUSTRI

  • Batasan :1. Bahan Peledak (Handak)Grolier family encyclopedia,1995 bahan yang stabil yang apabila dikenai suatu stimulasi secara benar, maka dengan cepat akan berubah dari padat atau cair menjadi gas yang panas dan ekspansif, yang mengakibatkan tekanan disekitarnya

  • Berta G, 1990 suatu bahan atau campuran yang dapat bereaksi dalam waktu singkat dan menghasilkan energi dalam jumlah besar oleh karena terjadinya volume gas yang sangat besar pada temperatur dan tekanan yang sangat tinggi, diikuti efek mekanik, visual dan akustik yang sangat tinggi.

  • Keppres No. 5 Tahun 1988 Bahan atau zat yang berbentuk padat, cair, gas atau campurannya, yang apabila dikenai suatu aksi berupa panas, benturan atau gesekan akan berubah secara kimiawi menjadi zat-zat lain yang sebagian besar atu seluruhnya berbentuk gas, dan perubahan tersebut berlangsung dalam waktu yang sangat singkat disertai efek panas dan tekanan yang sangat tinggi.

  • 2. Blasting AgentDry blasting agent, ANFO Suatu campuran berbentuk butiran terdiri dari bahan bakar (sensitizing agent) dan bahan pengoksidasi (insensitive oxidizing agent) yang dimaksudkan untuk peledakan.b. Slurry/Emulsion/Watergel blasting agent Campuran oksidator, fuel sensitizer dan 15-20% air, ditambah bahan pengikat (gelling agent) yang menyebabkan slurry tahan terhadap air.

  • KLASIFIKASI BAHAN PELEDAKBAHAN PELEDAK MEKANISBAHAN PELEDAK KIMIABAHAN PELEDAK NUKLIR

  • R.L. AshBahan peldak kimia dibagi menjadi :a. bahan peledak kuat (high explosive), memiliki sifat detonasi. Kecep 5.000 24.000 fpsb. bahan peledak lemah (Low explosive), memiliki sifat deflagrasi. Kecepatan reaksi < 5.000 fps.

  • 2. Anon (1977)a. bahan peledak kuatb. bahan peledak lemah c. blasting agents3. Mike Smitha. bahan peledak kuatb. blasting agentc. speciality explosived. explosive substitutes

  • 4. Jimeno dkk, 1995a. bahan peledak cepat (rapid and detonating explosive), kecepatan 2000 7000 m/dtk. Dibedakan menjadi primer dan sekunderb. bahan peledak lambat (slow and deflagrating explosive), kecepatan < 2000 m/dtk5. Keppres No. 5 Tahun 1988a. bahan peledak industri (komersial)b. bahan peledak militer

  • Bahan peledak lemah (Low explosive) campuran dari potasium nitrat atau sodium nitrat, sulphur dan charcoal (Black powder)Bentuk BP :Granular/black blasting powderkecepatan pembakaran dikontrol oleh ukuran butir.b. pelleted/pellet powder yang berbentuk silinder

  • Bahan Peledak Kuat (High explosive)Klasifikasi bahan pembuat:Bahan peledak dasar (explosive bases)Bahan bakar (combustible)Pembawa oksigen (oxygen carners)AntacidsPenyerap (absorbents)

  • Bahan peledak dasar bahan yang berbentuk padat atau cairan yang apabila dikenai panas yang tinggi atau kejutan (shock) akan terurai menjadi produk berupa gas-gas disertai pelepasan atau pembebasan energi panas yang besar

    Combustibles dan oxygen carriers bila ditambahkan dalam suatu handak akan membentuk suatu oxygen balance.

  • Antacid untuk menambah stabilitas pada waktu penyimpanan

    Absorbent untuk menyerap bahan peledak dasar yang berbentuk cairan.

  • Komposisi bahan peledakBlack PowderBahan peledak lemahSekarang digunakan untuk isian sumbu apiPeka terhadap panasTidak tahan terhadap air8C + 3S + 10KNO3 3K2CO3 + CO2 + 5N2

  • 2. Dinamit Bahan peledak kuat dengan Nitrogliserin (NG) sebagai bahan dasar.Straight dynamite dynamite paling pekaNG (20 57%) + NaNO3 (59 23%)Gelatine dynamite lebih tahan terhadap airNG + NaNO3/KNO3Amonium gelatine dynamite energi lebih besar, tapi tidak tahan terhadap airNG + NH4NO3

  • 3. Permissible explosive Peledak kuat untuk tambang bawah tanah Amonium gelatine dynamite + flame depresant. Temperatur peledakan rendah Volume gas sedikit Penyalaan singkat Tujuan untuk mencegah kemungkinan ledakan sekunder dari gas methane dan atau debu batubara

  • 4. Blasting agent Campuran yang tidak mengandung bahan yang dapat digolongkan sebagai bahan peledakContoh : ANFO, Slurry/watergel/emulsion.