38886526-per-men

28
BAB I Latar belakang Perkembangan teknologi dan pembangunan yang sangat pesat memiliki dampak positif dan juga dampak negatif. Dampak positif adanya perkembangan tersebut dapat menjadikan wilayah yang dikembangkan akan menjadi lebih maju serta memiliki taraf perekonomian yang tinggi sehingga dapat menjadi sentral kepemerintahan atau sentral bisnis para investor lokal maupun asing. Sedangkan dampak negatif adanya perkembangan tersebut dapat menjadikan wilayah yang dikembangkan akan menimbulkan kerusakan lingkungan seperti polusi udara, kurangnya lahan hijau, kurangnya daerah resapan air, sanitasi yang buruk dan berberapa faktor lain yang dapat merusak lingkungan dan dapat membahayakan kesehatan masyarakat yang akan terus berkembang. Dengan adanya hal tersebut tentunya akan berdampak pada nutrisi makanan yang akan dikonsumsi oleh masyarakat untuk manjaga kestabilan tubuh mereka. Dampak tersebut dapat dilihat dari pola makan dan pola hidup masyarakat atau kandungan nutrisi makanan yang tercemar. Tentunya hal tersebut akan menjadi hal yang serius jika tidak adanya pengendalian diri yang baik sehingga nutrisi yang di perlukan oleh tubuh tidak terpenuhi. Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh. Berdasarkan adanya hal tersebut berbagai kalangan peneliti pun temotivasi

Upload: abidin-dzeko

Post on 04-Aug-2015

90 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 38886526-Per-Men

BAB I

Latar belakang

Perkembangan teknologi dan pembangunan yang sangat pesat memiliki

dampak positif dan juga dampak negatif. Dampak positif adanya perkembangan

tersebut dapat menjadikan wilayah yang dikembangkan akan menjadi lebih maju

serta memiliki taraf perekonomian yang tinggi sehingga dapat menjadi sentral

kepemerintahan atau sentral bisnis para investor lokal maupun asing. Sedangkan

dampak negatif adanya perkembangan tersebut dapat menjadikan wilayah yang

dikembangkan akan menimbulkan kerusakan lingkungan seperti polusi udara,

kurangnya lahan hijau, kurangnya daerah resapan air, sanitasi yang buruk dan

berberapa faktor lain yang dapat merusak lingkungan dan dapat membahayakan

kesehatan masyarakat yang akan terus berkembang.

Dengan adanya hal tersebut tentunya akan berdampak pada nutrisi makanan

yang akan dikonsumsi oleh masyarakat untuk manjaga kestabilan tubuh mereka.

Dampak tersebut dapat dilihat dari pola makan dan pola hidup masyarakat atau

kandungan nutrisi makanan yang tercemar. Tentunya hal tersebut akan menjadi hal

yang serius jika tidak adanya pengendalian diri yang baik sehingga nutrisi yang di

perlukan oleh tubuh tidak terpenuhi.

Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi

normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan

dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh. Berdasarkan

adanya hal tersebut berbagai kalangan peneliti pun temotivasi untuk melakukan

inovasi dalam bidang pangan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh secara

maksimal, walaupun dalam keadaan lingkungan yang mungkin kurang bersahabat.

Hal itu pun juga yang telah melatarbelakangi kami dalam ikut peran serta

dalam menciptakan inovasi atau memodifikasi bahan pangan menjadi bentuk yang

sederhana yang diharapkan dapat mampu memenuhi nutrisi tubuh disetiap harinya

agar masyarakat dapat beraktifitas dengan baik dan juga terlindung dari berbagai

penyakit. Inovasi yang ingin kami ciptakan bernama “Be Health Candy”. Be Health

candy merupakan kembang gula yang bertekstur agak lunak yang mengandung

berberapa kandungan nutrisi yang sangat baik bagi tubuh diantaranya ialah ekstrak

klorofil, galaktomanan, dan sukrosa. Kami memilih ingin membuat produk ini

dikarenakan dapat di konsumsi berbagai kalangan seperti balita hingga orang

Page 2: 38886526-Per-Men

dewasa dan juga rasa yang dihasilkan dari kembang gula banyak diminati oleh

kalangan tersebut.

Alasan kami memilih ekstrak klorofil dikarenakan, dalam proses metabolisme,

energi bagi manusia datang dari sel-sel darah merah yang membawa oksigen ke

dalam sel-sel tubuh. Hemoglobin merupakan molekul dalam sel darah merah yang

membawa oksigen. Adapun klorofil adalah pembentuk sel darah merah yang paling

cepat di dalam tubuh manusia. Dengan mengkonsumsi klorofil, jumlah sel darah

dapat meningkat sangat cepat sehingga pasokan energi dalam tubuh dapat terus

menerus terjamin. Dalam bukunya, The Healing Power of Chlorophyll Bernard

Jensen menegaskan berbagai hasil eksperimen dengan tikus, dimana darah tikus

digantikan dengan klorofil, hasilnya klorofil tetap dapat menjaga kelangsungan hidup

tikus-tikus tersebut. Tim O’Shea dalam bukunya The Sancity of Human Blood juga

menegaskan bahwa klorofil merupakan satu-satunya molekul yang dapat diterima

oleh tubuh karena kesamaannya dengan hemoglobin sehingga potensial dalam

meningkatkan ketahanan tubuh manusian, ekstrak klorofil yang kami peroleh

merupakan hasil dari ekstraksi daun katuk. Sedangkan galaktomanan mempunyai

fungsi sebagai pengatur kolesterol dalam darah dan sukrosa sebagai sumber energi.

Tujuan

Adapun tujuan kami untuk melakukan inovasi ini ialah :

Tujuan Umum

Tujuan kami untuk melakukan inovasi ini ialah untuk menciptakan suplemen

makanan yang sederhana dan dapat diminati oleh semua kalangan baik dari

kalangan balita hingga dewasa.

Tjuan Khusus

Tujuan kami untuk melakukan inovasi ini ialah :

1. Untuk mendapatkan formulasi yang tepat dalam pembuatan produk “Be

Health Candy”

2. Untuk memenuhi nutrisi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari secara

maksimal, sehingga masyarakat akan memiliki daya tahan tubuh yang baik.

3. Menjadi inovator yang dapat dipercaya oleh masyarakat.

Page 3: 38886526-Per-Men

4. Menambah cakrawala pengetahuan dan referensi data-data yang kami dapat

untuk membuat trobosan-trobasan yang sangat bermanfaat dalam bidang

pangan.

Manfaat

“BE HEALTH CANDY” yang ingin kami ciptakan ini diharapkan dapat

memberikan nutrisi maksimal yang bermanfaat sangat baik bagi kondisi tubuh

masyarakat, Sehingga masyarakat dapat ikut serta dalam pembangunan bangsa.

BAB II

Tinjau Pustaka

Klorofil atau pigmen utama tumbuhan banyak dimanfaatkan sebagai food

suplement yang dimanfaatkan untuk membantu mengoptimalkan fungsi metabolik,

sistem imunitas, detoksifikasi, meredakan radang (inflamatorik) dan

menyeimbangkan sistem hormonal (Limantara, 2007)

Penggunaan klorofil bagi tubuh manusia dapat membantu dalam hal

1. meningkatkan jumlah sel-sel darah, khususnya meningkatkan produksi

hemoglobin dalam darah.

2. mengatasi anemia.

3. membersihkan jaringan tubuh.

4. membersihkan hati dan membantu fungsi hati.

5. meningkatkan daya tahan tubuh terhadap senyawa asing (virus, bakteri,

parasit).

6. memperkuat sel, dan

7. melindungi DNA terhadap kerusakan. Yang terpenting dari molekul klorofil

adalah aman terhadap tubuh. (Chem-is-try.com)

Page 4: 38886526-Per-Men

Gambar 1 Kemiripan Struktur Klorofil dengan Sel Darah Merah

Katuk (Sauropus androgynus) merupakan tumbuhan sayuran yang banyak

terdapat di Asia Tenggara. Daun katuk merupakan sayuran minor yang dikenal

memiliki khasiat memperlancar aliran air susu ibu (ASI). Semak, tinggi dua sampai

tiga meter, tumbuh di dataran rendah hingga 1.300 di atas permukaan laut. 

Daun kecil, berwarna hijau gelap dengan panjang lima sampai enam

cm.Bunganya berwarna merah gelap atau kuning dengan bercak merah gelap dan

berbunga sepanjang tahun.Tumbuhan ini termasuk dalam suku menir-meniran

(Phyllanthaceae), dan berkerabat denganmenteng, buni, dan ceremai. Ia termasuk

dalam tribus Phyllantheae dan subtribusFlueggeinae.Daun katuk dapat mengandung

hampir 7% protein dan serat kasar sampai 19%. Daun ini kaya vitamin K, selain pro-

vitamin A (beta-karotena), B, dan C.

Mineral yang dikandungnya adalah kalsium (hingga

2,8%), besi, kalium, fosfor, dan magnesium. Warna daunnya hijau gelap karena

kadar klorofil yang tinggi. Daun katuk dapat diolah seperti kangkung atau

daunbayam. Ibu-ibu menyusui diketahui mengonsumsi daunnya untuk

memperlancar keluarnya ASI.

Perlu diketahui, daun katuk mengandung papaverina, suatu alkaloid yang

juga terdapat pada candu (opium). Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek

samping seperti keracunan papaverin. Pucuk tunas yang muda dijual orang

di Indocina dan dimanfaatkan seperti asparagus.Tanaman ini banyak ditanam

di pekarangan karena mudah diperbanyak dan biasa dijadikanpagar hidup.

Page 5: 38886526-Per-Men

Galaktomanan adalah suatu polimer yang mengandung unit manopiranosa

dengan ikatan 1,4-β serta unit galaktopiranosa dengan ikatan 1,6-α. Polimer ini

cukup panjang dan dapat meningkatkan viskositas larutan.

Galaktomanan umumnya terdapat pada bagian endosperm biji-bijian yang

termasuk famili Leguminosae , dan juga terdapat pada biji kelapa sawit, kelapa,

kapas, dan alfalfa yang dikenal dengan nama gum “Lucerne” dan “purple medic”.

Polisakarida ini hampir seluruhnya larut dalam air membentuk larutan kental dan

membentuk gel jika ditambahkan garam anorganik, serta membentuk kompleks

dengan pereaksi fehling (Ketaren, 1975).

Kadar galaktomanan cenderung menurun selama kematangan buah.

Galaktomanan pada buah yang masak berjumlah kira-kira 61% dari total

polisakarida diikuti oleh mannan sebanyak 26%.

Gambar 2 Struktur Galaktomanan

Saat ini Produksi kembang gula telah mengalami banyak variasi. Produk

kembang gula juga memiliki jenis-jenis yang lain. Dalah satu diantaranya yaitu

kembang gula tablet. Kembang gula jenis ini sebenarnya merupakan salah satu

bentuk sediaan farmasi namun memiliki rasa dan fungsi yang khas dengan kembang

gula biasa, sehingga produk ini sering digolongkan sebagai jenis kembang gula

pastilles candy walaupun belum terstandarisasikan.

Tablet adalah sediaan obat padat takaran tunggal. Tablet dicetak dari serbuk

kering, kristal atau granul, umumnya dengan bahan pembantu. Menurut Lachman

et.al. (1976) dalam mengembangkan suatu formulasi tablet perlu diperhatikan sifat-

sifat yang harus dimiliki oleh produk akhir, yaitu :

Page 6: 38886526-Per-Men

1. Produk yang menarik secara fisik.

2. Sanggup menahan guncangan mekanik selama proses produksi dan

pengepakan.

3. Mempunyai kestabilan kimia dan fisika untuk mempertahankan kelengkapan

fisiknya sepanjang waktu.

4. Dapat melepas zat berkhasiat ke dalam tubuh dengan cara yang tetap.

Menurut standar Nasional Indonesia (1994), kembang gula adalah makanan

selingan berbentuk padat, dibuat dari gula atau pemanis lain atau campuran gula

dengan pemanis lain dengan atau tanpa penambahan bahan makanan yang

diizinkan. Ada empat jenis klasifikasi kembang gula diantaranya :

a. Kembang gula keras

Kembang gula keras merupakan kembang gula yang memiliki tekstur

keras padat dan apa bila dikunyah tidak menjadi lunak melainkan akan

pecah.

b. Kembang gula lunak

Kembang gula lunak adalah kembang gula bertekstur relatif lunak atau

apabila dikunyah terasa lunak.

c. Kembang gula karet

Kembang gula karet adalah kembang gula yang mengandung getah

jelutung (Dyena costulata) atau getah sintetis khusus.

d. Kembang gula nirgula

Kembang gula nirgula merupakan kembang gula yang dibuat tanpa

menggunakan gula, tapi pemanis lain (pemanis buatan). Dan dibuat khusus

untuk penderita diabetes atau yang membutuhkan makanan berkalori rendah.

Komponen dari kembang gula tablet pastilles ini adalah :

1. Bahan pengisi (amilum)

Amilum merupakan bubuk putih yang halus, tidak memiliki rasa

maupun bau, tidak larut dalam alkohol dan air dingin, tetapi larut dalam air

hangat atau panas (Martindale, 1982).

2. Bahan Pengikat

Fungsi bahan pengikat ini dalam tablet bergranulasi basah adalah

sebagai penyatu berbagai granula-granula bahan tertentu yang terbentuk

akibat proses granulasi.

3. Penambah rasa

Page 7: 38886526-Per-Men

Penambah rasa khas yang digunakan dalam hampir semua

pembuatan kembang gula pastilles adalah peppermint oil, yaitu minyak

tanaman Mentha Piperita (Labiatae). Cairan ini memiliki aroma yang khas

pepermin dan rasa dingin segar yang sangat tajam.

4. Pelicin

Berfungsi untuk mengurangi gesekan antar partiket-partikel dalam

granulasi tablet.

Metoda Pembuatan dan Analisis

Pembuatan

A. Metoda sintesis untuk mengisolasi galaktomanan dari ampas kelapa ialah

1. Ampas kelapa ditambahkan methanol dengan perbandingan 1:3.

2. Dipanaskan pada suhu 80-90oC sambil diaduk sampai terbentuk dua lapisan.

3. Lapisan bawah diambil dengan proses penyaringan dan kemudian

dikeringkan di oven pada suhu 50oC.

4. Hasil yang diperoleh berupa serbuk.

B. Metoda ekstraksi Klorofil dari daun katuk

1. Daun katuk dicuci bersih dan kemudian diiris halus

2. Ditambahkan pelarut aceton

3. Dilakukan ekstraksi dengan cara dimaserasi

4. Ekstrak yang didapat dikeringkan dengan rotary evaporator.

C. Prosedur Pembuatan Kembang Gula Tablet

1. Bahan-bahan disiapkan dalam bentuk serbuk atau tepung halus (20-80

mesh).

2. Campuran bahan pengisi (dekstrin dan aspartam) dicampurkan dengan

serbuk galaktomanan serta ekstrak klorofil menjadi campuran A

3. Penambah rasa cair dan dekstrin dicampurkan dengan air secukupnya (±2-3

ml/5 gram), untuk membuat cairan penggranul (campuran B)

4. Campuran Bditambahkan ke campuran A menjadi campuran C

5. Campuran C tersebut diayak lembab 10 mesh.

6. Hasil pengayaan lembab dikeringkan dalam oven dengan suhu ± 40oC

selama 1 jam.

7. Pengayakan kering 40 mesh

Page 8: 38886526-Per-Men

8. Bahan pelicin (tepung jagung ) yang berbentuk tepung halus ditambahkan,

diaduk hingga campuran merata.

9. Dilakukan pengujian.

10.Campuran dicetak untuk mendapatkan tablet.

Metoda analisis yang dilakukan terhadap kembang gula keras adalah sebagai

berikut :

1. Organoleptik (Penetapan keadaan, warna, bau, dan rasa)

Dasar

Kembang gula memiliki bau, bentuk, warna, dan rasa yang khas, yang

dapat dirasakan oleh indra.

Cara Kerja

Kembang gula dilihat, dibaui, dan dirasakan oleh berberapa panelis.

2. Gravimetri (Penetapan kadar air dan kadar abu)

Kadar air

Dasar

Penetapan kadar air dilakukan dengan pemanasan pada suhu 105οC.

Selisih bobot yang diperoleh setelah penguapan adalah bobot air.

Cara Kerja

a. Ditimbang sebanyak 2 gram contoh pada cawan petri yang telah

diketahui bobot kosongnya.

b. Dikeringkan di dalam oven pada suhu 105οC selama 3 jam.

c. Didinginkan dalam eksikator selama berberapa menit.

d. Ditimbang hingga diperoleh bobot tetap.

Perhitungan :

Kadar air=bobot air×100%bobot contoh

Kadar abu

Dasar

Page 9: 38886526-Per-Men

Penetapan kadar abu dilakukan berdasarkan perbandingan bobot abu

dengan bobot contoh setelah pemijaran.

Cara Kerja

a. Ditimbang sebanyak 2 gram contoh ke dalam cawan porselen yang telah

diketahui bobot kosongnya

b. Contoh dalam cawan porselen diperarang dan dipijarkan pada suhu

550οC

c. Didinginkan dalam eksikator.

d. Ditimbang sampai diperoleh bobot yang tetap.

Perhitungan :

Kadar abu=bobot abu×100%bobot contoh

3. Penetapan Angka Lempeng Total

Dasar

Pertumbuhan bakteri mesofil aerob setelah contoh diinkubasi dalam

pembenihan yang cocok selama 24 jam sampai 48 jam pada suhu 37 οC.

Cara Kerja

a. Meja kerja dan tangan praktikan dibersihkan dengan alkohol 70%.

b. Dipipet 9 ml larutan fisiologis kedalam empat buah tabung reaksi.

c. Dipipet 1ml contoh, dimasukkan kedalam tabung pengenceran 10-1.

d. Dipipet 1 ml contoh pengenceran 10-1 dan dituangkan ke petri kemudian

dituangkan kedalam PCA

e. Perlakuan yang sama dilakukan sampai pengenceran 10-3 .

f. Dituangkan ssampai 10-15 ml media PCA kedalam cawan petri,

dibiarkan membeku.

g. Kemudian dimasukkan kedalam inkubator dengan posisi terbalik selama

24-48 jam pada suhu 37 οC.

h. Dihitung jumlah koloni.

i. Dilakukan blanko.

Perhitungan :

Page 10: 38886526-Per-Men

Jumlahkoloni per gram= jumlahkoloni× 1pengenceran

4. Penetapan Kapang Khamir

Dasar

Dalam suasana asam (pH5) dan dalam media Potatoes Dextrose Agar

(PDA), kapang dapat tumbuh dengan baik. Dengan menggunakan

pengenceran 10-1-10-3 dan diinkubasi pada suhu 28oC selama 3-5 hari, jumlah

kapang dapat diketahui

Cara Kerja

a. Meja kerja dan tangan praktikan dibersihkan dengan alkohol 70%.

b. Dipipet 9 ml larutan fisiologis kedalam 4 buah tabung reaksi .

c. Dipipet 1ml contoh dan dimasukkan kedalam tabung pengenceraan 10-1.

d. Dipipet 1ml contoh pengnceran 10-1 dan dituangkan ke petri kemudian

dituangkan media PDA.

e. Perlakuan yang sama dilakukan sampai pengenceran 10-3.

f. Dituangkan 10-15ml media PDA ke dalam cawan petri, dibiarkan

membeku.

g. Kemudian dimasukkan ke inkubator dengan posisi terbalik selama 3-5

hari pada suhu 25oC

h. Dihitung jumlah koloni

i. Dilakukan blanko.

Perhitungan :

Jumlahkoloni per gram= jumlahkoloni× 1pengenceran

5. Penetapan Uji Salmonella Staphylococcus Aureus

Dasar

Page 11: 38886526-Per-Men

Pertumbuhan bakteri salmonella, Staphylococcus aureus, dan Vibrio

sp. Pada pembenihan yang khusus setelah diinkubasi selama 24-48 jam pada

suhu 37oC.

Cara Kerja

a. Meja kerja dan tangan praktikan dibersihkan dengan alkohol 70%

b. Dipipet 1ml contoh kedalam cawan petri.

c. Dituangkan 10-15ml media spesifik (media Briliant Green Agar untuk

bakteri Salmonella dan media Manitol untuk bakteri Staphylococcus

aureus) yang sudah disterilkan kedalam cawan petri dan dibiarkan

membeku.

d. Cawan petri diinkubasi dengan posisi terbalik selama 24-48 jam pada

suhu 37oC

e. Diamati pertumbuhan bakteri.

6. Penetapan Bakteri Bentuk Koli (Coliform)

Dasar

Pertumbuhan bakteri bentuk koli ditandai dengan adanya gas di dalam

tabung durham setelah diinkubasi ke dalam pembenihan yang cocok selama

24-48 jam pada suhu 37oC dan selanjutnya dirujuk pada tabel Angka Paling

Mungkin (APM).

Cara Kerja

a. Meja kerja dan tangan praktikan dibersihkan dengan alkohol 70%.

b. Dibuat pengenceran 10-1,10-2, 10-3 contoh dalam larutan fisiologis.

c. Dimasukan 1 ml tiap pengenceran contoh kedalam tabung reaksi yang

telah berisi tabung durham.

d. Dimasukan kurang lebih 5 ml media Lactose broth (LB) ke dalam

tabung reaksi, lalu gelembung udara dalam tabung durham

dihilangkan.

e. Diletakkan semua tabung ke dalam piala gelas dan ditutup dengan

kapas.

f. Dieramkan ke dalam inkubator selama 24-48 jam pada suhu 37oC.

Page 12: 38886526-Per-Men

7. Penetapan E.Coli

Dasar

Pertumbuhan bakteri berbentuk koli ditandai dengan adanya gas

didalam tabung durham yang setelah diinkubasi kedalam pembenihan yang

cocok selama 24-48 jam pada suhu 37oC dan selanjutnya dirujuk pada tabel

Angka Paling Mungkin (APM).

Cara Kerja

a. Meja kerja dan tangan praktikan dibersihkan dengan alkohol 70%.

b. Dibuat pengenceran 10-1,10-2, 10-3 contoh dalam larutan fisiologis.

c. Dimasukan 1 ml tiap pengenceran contoh kedalam tabung reaksi yang

telah berisi tabung durham.

d. Dimasukkan 5 ml media Briliant Green Lactose Broth (BGLB) kedalam

tabung pereaksi, lalu gelembung udara dalam tabung durham

dihilangkan.

e. Diletakkan semua tabung ke dalam piala gelas dan ditutup dengan

kapas.

f. Dieramkan ke dalam inkubator selama 24-48 jam pada suhu 37oC.

8. Uji Cemaran Logam Cu, Zn, Sn, Pb, dan As

Dasar

Dengan Spektrofotometer Serapan Atom berdasarkan penyerapan

energi radiasi pada tingkat energi dasar.

Cara Kerja

Contoh diabukan dan diasamkan dengan HNO3. Kemudian

dimasukkan kedalam labu ukur dan dihimpitkan, setelah itu dianalisis dengan

SSA.

9. Uji Cemaran Logam Hg

Dasar

Page 13: 38886526-Per-Men

Ion Hg dalam contoh dapat direduksi oleh SnCl2 menjadi Hg0,

kemudian diukur serapannya pada panjang gelombang 254,7nm dengan SSA

Cara Kerja

a. Ditimbang sebanyak 1 gram contoh kembang gula dan dimasukkan

kedalam labu didih, kemudian ditambahkan 5ml HNO3 p.a., lalu

dihubunrkan labu ukur dengan pendingin sampai uap hilang dan

didinginkan.

b. Ditambahkan 5 gram hablur KMnO4 sedikit demi sedikit, dimasukkan

dalam labu didih, kemudian dipanaskan selama 10 menit, didinginkan,

kemudian ditambahkan 15ml larutan NH2OH HCl 20%.

c. Dipindahkan larutan kedalam labu ukur 100ml, ditambahkan 2ml larutan

SnCl2 10%, dan dihimpitkan dengan air suling.

d. Dibaca absorbansi larutan deret standar, larutan blangko, dan larutan

contoh dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom tanpa

nyala pada panjang gelombang 253,7 nm.

10.Uji Sakarin

Dasar

Sakarin akan memberikan warna hijau fluoresen jika direaksikan

dengan resorsinol dan NaOH berlebih.

Cara Kerja

a. Contoh diasamkan dengan HCl lalu diekstrak dengan 1×25 ml eter

didalam tabung reaksi.

b. Setelah larutan terpisah, eter didalam tabung reaksi diuapkan di udara

terbuka.

c. Ditambahkan 10 tetes H2SO4 dan 10 mg resorsinol.

d. Dipanaskan perlahan-lahan dengan api kecil sampai berubah menjadi

warna hijau kotor.

e. Didinginkan dan ditambahkan 10 ml air dan NaOH 10% berlebih.

f. Bila terbentuk warna hijau fluoresein berarti sakarain positif.

Page 14: 38886526-Per-Men

11.Uji Siklamat

Dasar

Terbentuknya endapan putih dari reaksi antara BaCl2 dengan Na2SO4

(berasal dari reaksi antara siklamat dan NaNO2 dalam suasana asam kuat)

menunjukan adanya siklamat

Cara Kerja

a. Contoh dilarutkan dengan air kemudian disaring.

b. Ditambahkan 10ml HCl 10% kedalam hasil saringan contoh dan

ditambahkan pula 10ml BaCl2 10%.

c. Didiamkan 30 menit, disaring dengan kertas saring tak berabu nomor 42

lalu ditambahkan 10 ml NaNO2 10 % kemudian dipanaskan di atas

penangas air.

d. Bila timbul endapan putih dari BaSO4 berarti siklamat positif.

12.Penentuan Kadar Klorofil

Dasar

Klorofil akan menyerap cahaya visible pada panjang gelombang 664

nm dan 663 nm.

Cara Kerja

a. Ditimbang 2 gram sampel kembang gula

b. Sampel diekstrak dengan menggunakan aseton 85% dengan

perbandingan berat sampel dan aseton 1:100.

c. Ekstrak yang diproleh disaring.

d. Kemudian dianalisis dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada

panjang gelombang 664 nm dan 663 nm.

Perhitungan :

Penghitungan kandungan klorofil (mg/L)

ditentukan dengan rumus :

Klorofil a = 1.07 (OD 663) – 0.094 (OD 644)

Klorofil b = 1.77 (OD 644) – 0.28 (OD 663)

Klorofil total = 0.79 (OD 663) + 1.076 (OD 644)

Page 15: 38886526-Per-Men

Tabel Alat dan Bahan

1. Alat yang digunakan

Tabel 1. Alat Analisis Fisika

No Metode Parameter Alat Jumlah

1. OrganoleptikBau, Warna, rasa, dan

keadaan- -

Tabel 2. Alat Analisis Kimia

No Metode Parameter Alat Jumlah

1 Gravimetri Air dan Abu Neraca Analitik 1 buah

Cawan Petri 1 buah

Tanur 1 buah

Cawan Porselen 2 buah

Eksikator 1 buah

Gegep besi 1 buah

2Spektrofotometri

Serapan Atom

Cemaran

LogamNeraca Analitik 1 buah

Cawan Porselen 1 buah

Tanur 1 buah

SSA 1 unit

Lampu katoda Untuk semua logam

Tabel 3. Alat Analisis Mikrobiologi

No Metode Parameter Alat Jumlah

1. Hitungan

Cawan

Angka Lempeng

Total

Cawan petri 6 buah

dan Perhitungan

Jumlah

Erlenmeyer 250ml 2 buah

Kapang dan Khamir Tabung reaksi 5 buah

Inkubator 1 buah

Pipet serologi 1ml 1 buah

Pipet serologi 10 ml 1 buah

Page 16: 38886526-Per-Men

Pengaduk 1 buah

Neraca 1 buah

Colony counter 1 buah

2. APM Uji Bakteri Bentuk

Koli

Cawan petri 1 buah

Dan E.coli Neraca 1 buah

Erlemeyer 250ml 2 buah

Pipet serulogi 1ml 1 buah

Pipet serulogi 10ml 1 buah

Inkubator 1 buah

Tabung durham 10 buah

Tabung reaksi 5 buah

2. Bahan Analisis

Tabel 4. Bahan Analisis Fisika

No Metode Parameter Bahan Jumlah

1 Organoleptik Bau, warna, rasa, dan Contoh 1 gram

Keadaan

Tabel 5. Bahan Analisis Kimia

No Metode Parameter Bahan Jumlah

1 Gravimetri Kadar air Contoh 2 gram

Kadar abu Contoh 5 gram

2. SSA Cemaran logam Contoh 5 gram

HNO3 350 ml

Standar As 30 ml

Standar Cu 30 ml

Standar Hg 30 ml

Standar Pb 30 ml

Standar Sn 30 ml

Standar Zn 30 ml

Air suling 3 liter

Page 17: 38886526-Per-Men

Tabel 6. Bahan Analisis Mikrobiologi

No Metode Parameter Bahan Jumlah

1 Hitungan

Cawan

Angka Lempeng Total Larutan Fisiologis 350 ml

dan Perhitungan

Jumlah

Media PCA 100 ml

Kapang dan Khamir Media PDA 100 ml

2 APM Uji Bakteri Bentuk Koli Larutan Fisiologis 200 ml

Media LB 100 ml

Anggaran Dana yang Diajukan

Tabel 7. Bahan Analisis Kimia

No Metode Parameter Bahan Jumlah Harga

1 Gravimetri Kadar air Contoh 2 gram -

Kadar abu Contoh 5 gram -

2. SSA Cemaran logam Contoh 5 gram -

HNO3 350 ml Rp 196,000

Standar As 30 ml Rp 60,000

Standar Cu 30 ml Rp 60,000

Standar Hg 30 ml Rp 60,000

Standar Pb 30 ml Rp 60,000

Standar Sn 30 ml Rp 60.000

Standar Zn 30 ml Rp 60,000

Air suling 3 liter Rp 54,000

3 Bahan

dasar

Daun Katuk 10 kg Rp 50.000

Kelapa 10 kg Rp 60.000

Tota

l

Rp 721,000

Page 18: 38886526-Per-Men

Tabel 8. Bahan Analisis Mikrobiologi

No Metode Parameter Bahan Jumlah Harga

1 Hitungan

Cawan

Angka Lempeng Total Larutan Fisiologis 350 ml Rp 18,000

dan Perhitungan

Jumlah

Media PCA 100 ml Rp 955, 000

Kapang dan Khamir Media PDA 100 ml Rp 1, 155, 000

2 APM Uji Bakteri Bentuk Koli Larutan Fisiologis 200 ml Rp 18,000

Media LB 100 ml Rp 1, 125, 000

Tota

l

Rp 3,271,000

Maka Total Pengajuan Dana Sebesar

Total Dana = Total bahan analisis kimia + Total bahan analisis mikrobiologi

= Rp 3,271,000 + Rp 721,000

= Rp 3,992,000

BAB III

Page 19: 38886526-Per-Men

Penutup

Demikian proposal ini dibuat sebenar-benarnya dengan harapan dapat

memberikan gambaran singkat dan jelas tentang maksud dan tujuannya. Besar

harapan kami untuk dapat melaksanakan inovasi yang sederhana ini. Semoga

Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat dan petunjuknya-Nya kepada

kita semua.

Atas bantuan dan kerja sama semua pihak yang terkait diucapkan terima

kasih.

Bogor, 22 September 2010

Tim Penyusun

LEMBAR PENGESAHAN

Page 20: 38886526-Per-Men

Disetujui dan disahkan oleh

Pembimbing

_____________________

NIP

Koordinator Jurusan Analisis Kimia

Ir. Elly Suradikusumah, MS.

NIP :

Direktur Program Diploma Institut Pertanian Bogor

Prof. Dr. Ir. M. Zairin Junior, M.Sc.

NIP :

BE HEALTH CANDY

Page 21: 38886526-Per-Men

Proposal Praktikum Kimia Terpadu (PKT) Tahun Ajaran 2010/2011

Oleh:

Febian Achmad

Ainaroh

Dhila Alia Fadhila

DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Program Keahlian Analisis Kimia

Bogor

2010