37-sutinah-kl1-

9
 258 STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK ABON IKAN KERING UNTUK MENGAKSES PASAR INTERNASIONAL Sutinah Made, Sri Suro Adhawaty, Hamzah, Amiluddin. Alamat Email; [email protected] Staff Dosen Sosial Ekonomi Perikanan FIKP UNHAS ABSTRAK Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah mendesain strategi pengembangan produk olahan abon ikan kering pada Toko Sepia Laboratorium Agribisnis. Target khusus yang ingin dicapai adalah 1.Mengidentifikasi dan menganalisis tingkat kelayakan financ ial usaha pengolahan produk abo n ikan kering pada skala industri rumah tangga. 2.Mendesain strategi peningkatan keuntungan pada usaha industri rumah tangga . 3.Mengidentifikasi dan menganalisis faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap rendahnya keuntungan produk olahan abon ikan kering dan mendesain strategi pengembangannya, 4. Mendesain  penerapan strategi pemasaran pada produk olahan abon ikan kering agar dapat mengakses pasar yang luas. 5.  Mengidentifikasi dan mengkaji peran pemerintah terhadap bantuan modal usaha pengolahan produk perikanan  skala rumah tangga, 6. Mengidentifikasi dan mengkaji pola kemitraan industri dan lembaga keuangan yang berperan dalam bantuan permodalan usaha pengolahan produk perikanan. Penelitian ini dilaksanakan pada Toko SEPIA Laboratorium Agribisnis, Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan Unhas yang berlokasi di jalan  Perintis Kemerdekaan VIII no. 23 Tamalanrea, yang memasarkan berbagai produk olahan perikanan (sentra  pemasaran). Analisis yang digunakan adalah analisis kelayakan finansial yakni, analisis keuntungan, R/C- ratio, NPV, B/C- ratio, dan IRR. Serta analisis SWOT. Kesimpulan yang diperoleh adalah 1. Hasil analisis  finansial usaha abon ikan kering menyatakan usaha ini menguntungkan dan layak untuk dikembangkan, 2.  Hasil analisisi Swot memberikan strategi. a.Tingkatkan motivasi dan keterampilan kerja untuk mendukung  produksi yang berkesinambungan b. Tingkatkan kualitas dan kuantitas produk untuk mengakses pasar yang luas terutama pasar regional d an eksport. c. Penguatan modal untuk pengembangan usaha, Menjalin kemitraan dan memperkuat jaringan, Program bantuan alat produksi hendaknya merata dan sesuai dengan kebutuhan kelompok, d. Tingkatkan ku alitas produk sesuai standar penjaminan mutu (ISO) , e.   Perlu ada toko yang letaknya strategis di pinggir jalan yang mudah diakses sebagai tempat pemasaran olahan produk perikanan  sebagai oleh-oleh khas Sulawesi Selatan dan juga produk la in yang berprospek. Kata kunci ; Strategi, Pengembangan, Abon ikan kering, Pasar Internasional. PENDAHULUAN Latar Belakang Beberapa swalayan besar yang ada di kota Makassar seperti Hypermat, Carrefour, Alfa Mart tidak satupun  produk olahan perikanan yang berasal dari masyarakat pesisir di Provensi Sulawesi Selatan yang dijual di swalayan tersebut.(Made, dkk 2010). Yang banya k dipajang di swalayan    swalayan tersebut justru produk olahan perikanan dari lua r negeri seperti Singapura dan la in-lain. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya kualitas produk olahan pe rikanan akibat dari ku rangnya pengetahuan masyarakat pesisir terhadap tekniknologi tepat guna, utamanya keterampilan keluarga nelayan (isteri da n putrinya) untuk pengolaha n perikan, menjadi diversifikasi produk pangan yang bernilai ekonomi tinggi. Toko Sepia merupakan laboratorium Agribisnis Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas yang merupakan pusat pemasaran produk olahan dan hasil-hasil perikanan seperti berbagai jenis ikan kering, bandeng tanpa duri, bakso ikan, empek-empek Palembang, abon ikan tuna, abon ikan bandeng, abon ikan asin, dan masih banyak lagi lainnya, yang diperoleh dari mitra kerja yakni industri rumah tangga masyarak at pesisir yang berdomisili di Kota Makassar dan sekitarnya.

Upload: erawatiriskian

Post on 04-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 37-Sutinah-KL1-

7/21/2019 37-Sutinah-KL1-

http://slidepdf.com/reader/full/37-sutinah-kl1- 1/9

258 

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK ABON IKAN KERING

UNTUK MENGAKSES PASAR INTERNASIONAL

Sutinah Made, Sri Suro Adhawaty, Hamzah, Amiluddin.

Alamat Email; [email protected] Staff Dosen Sosial Ekonomi Perikanan FIKP UNHAS

ABSTRAKTujuan jangka panjang penelitian ini adalah mendesain strategi pengembangan produk olahan abon ikan

kering pada Toko Sepia Laboratorium Agribisnis. Target khusus yang ingin dicapai adalah 1.Mengidentifikasi

dan menganalisis tingkat kelayakan financial usaha pengolahan produk abon ikan kering pada skala industri

rumah tangga. 2.Mendesain strategi peningkatan keuntungan pada usaha industri rumah tangga .

3.Mengidentifikasi dan menganalisis faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap rendahnya

keuntungan produk olahan abon ikan kering dan mendesain strategi pengembangannya, 4. Mendesain

 penerapan strategi pemasaran pada produk olahan abon ikan kering agar dapat mengakses pasar yang luas. 5.

 Mengidentifikasi dan mengkaji peran pemerintah terhadap bantuan modal usaha pengolahan produk perikanan

 skala rumah tangga, 6. Mengidentifikasi dan mengkaji pola kemitraan industri dan lembaga keuangan yang

berperan dalam bantuan permodalan usaha pengolahan produk perikanan. Penelitian ini dilaksanakan pada

Toko SEPIA Laboratorium Agribisnis, Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan Unhas yang berlokasi di jalan Perintis Kemerdekaan VIII no. 23 Tamalanrea, yang memasarkan berbagai produk olahan perikanan (sentra

 pemasaran). Analisis yang digunakan adalah analisis kelayakan finansial yakni, analisis keuntungan, R/C-

ratio, NPV, B/C- ratio, dan IRR. Serta analisis SWOT. Kesimpulan yang diperoleh adalah 1. Hasil analisis

 finansial usaha abon ikan kering menyatakan usaha ini menguntungkan dan layak untuk dikembangkan, 2.

 Hasil analisisi Swot memberikan strategi. a.Tingkatkan motivasi dan keterampilan kerja untuk mendukung produksi yang berkesinambungan b. Tingkatkan kualitas dan kuantitas produk untuk mengakses pasar yang

luas terutama pasar regional dan eksport. c. Penguatan modal untuk pengembangan usaha, Menjalin kemitraan

dan memperkuat jaringan, Program bantuan alat produksi hendaknya merata dan sesuai dengan kebutuhan

kelompok, d. Tingkatkan kualitas produk sesuai standar penjaminan mutu (ISO), e.   Perlu ada toko yang

letaknya strategis di pinggir jalan yang mudah diakses sebagai tempat pemasaran olahan produk perikanan

 sebagai oleh-oleh khas Sulawesi Selatan dan juga produk lain yang berprospek.

Kata kunci ; Strategi, Pengembangan, Abon ikan kering, Pasar Internasional.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Beberapa swalayan besar yang ada di kota Makassar seperti Hypermat, Carrefour, Alfa Mart tidak satupun

 produk olahan perikanan yang berasal dari masyarakat pesisir di Provensi Sulawesi Selatan yang dijual di

swalayan tersebut.(Made, dkk 2010). Yang banyak dipajang di swalayan  –   swalayan tersebut justru produk

olahan perikanan dari luar negeri seperti Singapura dan lain-lain. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya

kualitas produk olahan perikanan akibat dari kurangnya pengetahuan masyarakat pesisir terhadap tekniknologi

tepat guna, utamanya keterampilan keluarga nelayan (isteri dan putrinya) untuk pengolahan perikan, menjadidiversifikasi produk pangan yang bernilai ekonomi tinggi.

Toko Sepia merupakan laboratorium Agribisnis Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas yang

merupakan pusat pemasaran produk olahan dan hasil-hasil perikanan seperti berbagai jenis ikan kering, bandeng

tanpa duri, bakso ikan, empek-empek Palembang, abon ikan tuna, abon ikan bandeng, abon ikan asin,

dan masih banyak lagi lainnya, yang diperoleh dari mitra kerja yakni industri rumah tangga

masyarakat pesisir yang berdomisili di Kota Makassar dan sekitarnya.

Page 2: 37-Sutinah-KL1-

7/21/2019 37-Sutinah-KL1-

http://slidepdf.com/reader/full/37-sutinah-kl1- 2/9

259 

Rumusan Masalah

1.  Bagaimana tingkat kelayakan financial usaha abon ikan kering pada Skala industri rumah tangga?

2.  Bagaimana strategi peningkatan keuntungan pada usaha abon ikan kering pada industri rumah tangga

masyarakat pesisir?

3. 

Sejauh mana faktor internal dan eksternal pada pengembangan usaha abon ikan kering dan bagaimana

strateginya?

4.  Bagaimana penerapan strategi pemasaran pada produk abon ikan kering agar dapat mengakses pasar

yang luas?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan utama penelitian ini adalah;

1. Mengidentifikasi dan menganalisis tingkat kelayakan financial usaha pengolahan produk abon ikan

kering skala industri rumah tangga.

2. 

Mendesain strategi peningkatan keuntungan pada usahaabon ikan kering pada industri rumah tangga

3. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap

 pengembangan produk olahan abon ikan kering dan mendesain strategi pengembangannya,

4. Mendesain penerapan strategi pemasaran pada produk olahan abon ikan kering agar dapat mengakses

 pasar yang luas

METODOLOGI 

Lokasi dan Waktu

Lokasi penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan di Toko Sepia laboratorium Agribisnis FIKP  –  

UNHAS yang berlokasi di jalan Perintis Kemerdekaan VIII Tamalanrea yang merupakan pusat pemasaran oleh-

oleh khas Makassar yang mempunyai produk unggulan yaitu hasil olahan perikanan yakni abon ikan kering.

Penelitian ini akan dilaksanakan juga pada daerah-daerah sentra produksi atau industri rumah tangga yang

merupakan mitra kerja yang terdapat di Kabupaten Takalar. . Pemilihan lokasi secara  purposive dengan

 pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan daerah mitra kerja yang sudah terlaksana sejak dua tahun

terakhir. Waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah selama 6 (enam ) bulan

Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi adalah seluruh masyarakat pesisir yang terlibat dalam pengolahan produk perikanan di lokasi

kegiatan. Sampel dipilih secara Cluster Sampling  berdasarkan mitra kerja yang terdiri dari industri rumah

tangga atau kelompok usaha kecil menengah (UKM) yang memproduksi abon ikan kering. Saat ini ada 5 (lima)

kelompok UKM yang menjadi mitra toko SEPIA.Selain itu ada sample informan yang terdiri dari pengusaha,

koperasi, lembaga keuangan baik formal maupun informal dan pemerintah terkait serta tokoh masyarakat.

Metode Pendekatan 

Metode yang ditawarkan dalam program ini adalah penerapan teknologi tepat guna pada pengolahan hasil

 perikanan dalam rangka pemberdayaan perempuan nelayan melalui program pelatihan, pembinaan dan penelitian.

Page 3: 37-Sutinah-KL1-

7/21/2019 37-Sutinah-KL1-

http://slidepdf.com/reader/full/37-sutinah-kl1- 3/9

260 

Analisis Data 

1.  Permasalahan pertama akan dianalisis secara financial,

Untuk mengetahui kelayakan usaha abon ikan kering dengan penerapan teknologi tepat guna

analisis Keuntungan, NPV (Net Present Value), B/C RATIO, dan IRR (Internal Rate of Return)

2. 

Permasalahan ke dua dan ke tiga akan menggunakan analisis deskriptif untuk menggambarkan peran

 pemerintah dan pola kemitraan yang ada.

3.  Permasalahan ke empat dan ke lima akan dianalis dengan analisis SWOT

HASIL DAN PEMBAHASAN 

A.  ANALISIS FINANSIAL ABON IKAN KERING

1.  Penerimaan Usaha Abon Ikan Kering

Penerimaan usaha atau nilai produksi abon ikan kering diperoleh dengan mengalikan jumlah produksi abon

ikan kering dengan harga jual abon ikan kering. Harga jual abon ikan kering diklasifikasi dalam dua kelompok

harga yaitu ; untuk abon ikan kering kemasan 1000 gr harga jual dasar per kg adalah sebesar Rp 180.000

sedangkan untuk abon ikan kering kemasa 100 gr harga jual dasarnya adalah sebesar Rp 20.000 per unit.

2.  Biaya Produksi

Biaya produksi abon ikan kering setiap tahunnya rata-rata mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena

volume produksi yang terus mengalami peningkatan dan pengembangan produk dari inovasi rasa yang terus

dilakukan. Biaya produksi terdiri atas; biaya bahan baku yaitu ikan kering, kelapa, minyak, dan bumbu. biaya

kemasan, biaya serba-serbi, biaya sewa, biaya I-PRT, biaya Depkes dan upah/gaji tenaga kerja

Tabel 1: Kebutuhan Bahan Baku

3.  Biaya Kemasan

Abon ikan kering yang akan dipasarkan dikemas dalam 2 pilihan kemasan yaitu; kemasan toples mika 100

gram dan , kemasan toples mika 1000 gram. Biaya Kemasan untuk kemasan toples mika 100 gr, Rp 3000 per

 buah dan untuk kemasan toples mika 1000 gr Rp 5.600. per buah.

Bahan Baku Vol kebutuhan/bln Harga Nilai

(bln) (kg) (per kg) (Rp)

Ikan Kering 3 60 35,000 6,300,000

Kelapa 3 34 3,000 324,000

Minyak 3 6 12,000 216,000

Bumbu 3 6 10,000 180,000 Nilai Total 7,020,000

Page 4: 37-Sutinah-KL1-

7/21/2019 37-Sutinah-KL1-

http://slidepdf.com/reader/full/37-sutinah-kl1- 4/9

261 

Tabel 2: Biaya Kemasan

 No kemasan Vol Kebutuhan Satuan Jumlah

1 toples mika 100 gr 3 420 3,000 3,780,000

2toples mika 1000 gr 3 25 6,000 450,000

Total 4,230,000

4.  Biaya Promosi

Biaya promosi terdiri dari biaya iklan, dan biaya komunikasi (telphon). Jumlah dan nilai biaya promosi

terlihat pada tabel 3.

Tabel 3. Jumlah dan Nilai Biaya Serba Serbi abon ikan kering

Jenis Vol Nilai Satuan Jumlah

(bln) (Rp) (Rp)

Iklan 2 300,000 600,000

Komunikasi 12 200,000 2,400,000

 Nilai Total 3,000,000

5.  Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja terdiri dari upah / gaji yang dibayarkan secara tetap setiap bulan. Besarnya gaji/upah

didasarkan pada besarnya beban tanggung jawab setiap orang di dalam kegiatan. Besarnya upah/gaji yang

dibayarkan adalah sebagai berikut

Tabel 4. Gaji/upah Tenaga Kerja

Tenaga Kerja Kualifikasi Jml Nilai gaji (Rp)

Bulan Tahun

Manager S2 1 600,000 7,200,000

M. Produksi S2 1 500,000 6,000,000

M. Keuangan/adm S2 1 500,000 6,000,000

M. Pemasaran S2 1 500,000 6,000,000

Staf Produksi S1 1 450,000 5,400,000

Staf Pemasaran S1 1 450,000 5,400,000

karyawan SMA/SMK 1 400,000 4,800,000

Jumlah 7 3,400,000 40,800,000

6.  Biaya Sewa

Yang dimaksud dengan biaya sewa adalah sewa tempat kegiatan produksi usaha abon ikan kering yang

terdiri dari; 1 ruangan administrasi, 1 ruangan produksi, 1 ruangan pengemasan dan labeling, 1 ruangan

 pemasaran (display) dan 1 ruangan penyimpanan (gudang). Besarnya biaya sewa adalah Rp 50.000.000 per

tahun.

Page 5: 37-Sutinah-KL1-

7/21/2019 37-Sutinah-KL1-

http://slidepdf.com/reader/full/37-sutinah-kl1- 5/9

262 

7.  Biaya Investasi

Biaya Investasi usaha abon ikan kering setiap tahun semakin kecil. biaya investasi yang dikeluarkan sifatnya

melengkapi investasi untuk pengembangan kegiatan. Besarnya nilai investasi terlihat pada tabel 5.

Tabel 5. Nilai Investasi Usaha Abon Ikan Kering

8.  Aliran Kas

Berdasarkan data-data yang telah disajikan, aliran kas usaha abon ikan kering dapat disusun sebagai berikut.

Tabel 6. Aliran Kas Usaha Abon Ikan Kering Tahun 2013

Uraian TAHUN 0 TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013

1 Modal Awal -45,240,000 -50,206,000 7,671,000

2 penerimaan - 22,213,000 150,000,000 150,000,000

3 total kas masuk - -23,027,000 99,794,000 157,671,0004 Kas Keluar

a. Biaya Investasi 45,240,000 0 0 0

 b. Biaya Bahan Baku 10,235,000 30,705,000 30,705,000

c. Biaya Kemasan 360,000 1,080,000 1,080,000

d. Biaya Serba Serbi 8,400,000 6,600,000 6,600,000

e. Biaya T.Kerja 8,100,000 8,100,000 8,100,000

f. Biaya Sewa 45,000,000 45,000,000 45,000,000

g. I-PRT/ DEPKES 500,000 0 0

h. Pelaporan dll 638,000 638,000 638,000

5 Total Kas Keluar 45,240,000 73,233,000 92,123,000 92,123,000

6 Saldo Akhir (45,240,000) -50,206,000 7,671,000 65,548,000

 No Jenis Investasi Nilai Investasi

unit nilai (Rp)

1 Pencacah2 500,000

2 Blender1 2,000,000

4 Freezer1 5,000,000

Jumlah Total 7,500,000

Page 6: 37-Sutinah-KL1-

7/21/2019 37-Sutinah-KL1-

http://slidepdf.com/reader/full/37-sutinah-kl1- 6/9

263 

Tabel 7. Benefit Cost Ratio Usaha Abon Ikan Kering

TH BENEFIT COST DF PV Gross Benefit PV NET Benefit

14% BENEFIT COST POSITIF NEGATIF

0 0 -45,240,000 1 0 -45,240,000

-

45,240,000

1 22,213,000 73,233,000 0.88 19,547,440 64,445,040 5,621,440

2 150,000,000 92,123,000 0.77 115,500,000 70,934,710 44,565,290

3 150,000,000 92,123,000 0.67 100,500,000 61,722,410 38,777,590

322,213,000 212,239,000 235,547,440 151,862,160 86,841,660

-

45,240,000

PV gross benefit 235,547,440

Gross B/C Ratio = ------------------------- = ------------------- = 1,4

PV gross Cost 151,547,440

∑ PV net B Positif 86,841,660 Net B/C Ratio = --------------------------- = ----------------- = 1,9

∑ PV net B Negatif 45,2400,00 

Hasil perhitungan Gross B/C Ratio sebesar 1.4 dan Net B/C Ratio sebesar 1.9 memberikan indikasi bahwa

usaha abon ikan layak untuk dikembangkan mengingat bahwa setiap rupiah yang ditanamkan sebagai modal

akan memberikan gross benefit sebesar 1.4 atau net benefit sebesar 1.9

Tabel 8. Internal Rate of Rate (IRR) Usaha Abon Ikan Kering

TAHUN NET NPV DF NPV + DF NPV +

22% 24%

0 1 -45,240,000 1 -45,240,000

1 5,621,440 0.82 4,609,581 0.806 4,530,880.64

2 35,325,290 0.672 23,738,595 0.65 22,961,438.50

3 30,737,590 0.551 16,936,412 0.524 16,106,497.16

44,588 -1,641,183.70

IRR = 22% + 44588/(44588-(-1641183.70)+ 1%

IRR= 22% + 0.535 +1%

IRR = 23.026 %

Dengan nilai IRR sebesar 23.026 % menjelaskan bahwa usaha abon ikan kering layak untuk dikembang karena

nilai yang diperoleh ini lebih besar dari nilai tingkat suku bunga bank yang berlaku saat ini yaitu sebesar 14 %.

9.  Titik Impas (BEP)

Break-even poin atau titik impas merupakan suatu angka dimana volume produksi mencapai angka

keseimbangan yang dihitung dengan menggunakan rumus

BEP = Total Biaya (TC)/Harga Satuan (P)

BEP = 191,120,000/20,000

BEP= 9.556 unit

Page 7: 37-Sutinah-KL1-

7/21/2019 37-Sutinah-KL1-

http://slidepdf.com/reader/full/37-sutinah-kl1- 7/9

264 

B.  ANALISIS SWOT

Analisis SWOT adalah suatu cara menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal menjadi langkah-langkah

strategi dalam pengoptimalan usaha yang lebih menguntungkan. Dalam analisis faktor-faktor internal dan

eksternal akan ditentukan aspek-aspek yang menjadi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), kesempatan

(Opportunities), dan yang menjadi ancaman (Treathment ) sebuah organisasi. Dengan begitu akan dapat

ditentukan berbagai kemungkinan alternatif strategi yang dapat dijalankan ( Freddy Rangkuti, 2005:19).

1.  ANALISIS SWOT

Tabel 9 ; Analisis Swot Usaha Pengolahan Produk abon ikan kering

IFE

EFE

KEKUATAN

1.Motivasi kerja tinggi

2.Umur produktif

3.Jumlah TK banyak

4.Bahan baku tersedia

5.Kualitas produk sudah baik.

6.Hasil produk olahan yang

cukup specifik atau unik

7.Waktu kerja yang cukup luang

terutama wanita nelayan

KELEMAHAN

1.Produk pesaing yg lebih berkualitas

2.Tingginya tuntutan masyakat

konsumen akan produk pangan

 berkualitas

3.Pasar bebas yang semakin dekat

yang memungkinkan produk import

termasuk makanan olahan masuk ke

Indonesia

4.Tingkat perlindungan kunsumen

yang cukup tinggi oleh berbagai

lembaga standarisasi, memungkinkan

 produk olahan masyarakat semakin

sulit untuk diterima

PELUANG

1.Permintaan yang semakin

tinggi akan produk pangan

olahan terutama produk

 perikanan

2.Perhatian pemerintah yang

relative tinggi bagi

 pengembangan usaha kecil

menengan dan mikro seperti

 pemberian berbagai skim

 bantuan usaha dan perlatan

 produksi3.Gaya hidup yang semakin

menuntut kepraktisan dalam

mengkonsumsi makanan

sehingga diperlukan produk

 pangan siap saji

4.Adanya dorongan dan

kepedulian dari berbagai

lembaga untuk kemajuan dan

kesejahteraan masyarakat

 pesisir baik pemerintah maupun

swasta seperti LSM5.Permintaan Eksport  tinggi

STRATEGI SO

1.  Tingkatkan motivasi

dan keterampilan kerja

untuk mendukung

 produksi yang

 berkesinambungan

2.  Tingkatkan kualitas dan

kuantitas produk untuk

mengakses pasar yang

luas terutama pasareksport.

3.  Tingkatkan program

KKP untuk

 pemberdayaan

 perempuan

4.  Pendampingan & pembi

naan pada kelompok

 perempuan perlu

diintensifkan

5.  Pembinaan dan

 pemberdayaankelompok usaha

STRATEGI WO

1.  Penguatan modal untuk

meningkatkan kualitas produk

2.  Menjalin kemitraan dan

memperkuat jaringan

3.  Program bantuan alat produksi

hendaknya merata dan sesuai

dengan kebutuhan kelompok

4. 

Tingkatkan kualitas produksesuai standar penjaminan

mutu (ISO) melalui

 pendampingan dan pembinaan

 program KKP

5.  Diversifikasi produk yang

sesuai dengan kebutuhan dan

harga yang terjangkau oleh

konsumen

Page 8: 37-Sutinah-KL1-

7/21/2019 37-Sutinah-KL1-

http://slidepdf.com/reader/full/37-sutinah-kl1- 8/9

265 

untuk produk olahan perikanan

seperti abon ikan kering

 berbasis sumberdaya

dan potensi daerah

masing-masing

6.  Pencarian dan

 pembukaan jaringan

 pemasaran denganmenciptakan produk

spesifik dengan kualitas

yang terstandarisasi

ANCAMAN

1.Produk pesaing yg lebih

 berkualitas

2.Tingginya tuntutan masyakat

konsumen akan produk pangan

 berkualitas

3.Pasar bebas yang semakin

dekat yang memungkinkan

 produk import termasuk

makanan olahan masuk ke

Indonesia

4.Tingkat perlindungan

kunsumen yang cukup tinggi

oleh berbagai lembaga

standarisasi, memungkinkan

 produk olahan masyarakat

semakin sulit untuk diterima

STRATEGI ST

1.  Memperkuat

kelembagaan kelompok

UKM

2.  Meningkatkan

 pembinaan kepada

kelompok UKM

STRATEGI WT

1.  Melakukan riset pasar

2.  Melakukan pengembangan

kualitas dan kuantitas produk

3.  Perlu ada toko yang letaknya

strategis di pinggir jalan yang

mudah diakses sebagai tempat

 pemasaran produk olahan

 perikanan sebagai oleh-oleh

khas Sulawesi Selatan dan

 juga produk lain yang

 berprospek.

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2013

KESIMPULAN DAN SARAN

1.  Tingkat kelayakan finansial usaha pengolahan produk abon ikan kering lebih besar satu, ini

mengindikasikan bahwa usaha tersebut layak untuk dikembangkan. Begitupun dengan nilai IRR

sebesar 23.026 % menjelaskan bahwa usaha abon ikan kering layak untuk dikembang karena nilai yang

diperoleh ini lebih besar dari nilai tingkat suku bunga bank yang berlaku saat ini yaitu sebesar 14 %.

2.  Peran pemerintah terhadap bantuan modal pada usaha abon ikan kering belum ada, namun sebahagian

kecil dari kelompok perempuan tersebut sudah mendapat bantuan alat produksi, tapi belum merata

 pada semua kelompok dan alat tersebut ada juga tidak sesuai kebutuhan kelompok.3.  Pola kemitraan industri dan lembaga keuangan belum berperan dalam permodalan usaha pengolahan

 produk abon ikan kering, sehingga kelompok usaha tersebut susah berkembang, hanya saja dengan

adanya program Dikti melalaui Program IbIKK ini dapat dimanfaatkan untuk pengembangan kelompok

melalui kemitraan usaha dengan laboratorium Agribisnis Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan

Universitas Hasanuddin.

4.  Strategi pengembangan usaha produk abon ikan kering adalah STRATEGI SO; Tingkatkan motivasi

dan keterampilan kerja untuk mendukung produksi yang berkesinambungan, Tingkatkan kualitas

dan kuantitas produk untuk mengakses pasar yang luas terutama pasar regional dan eksport.

Tingkatkan program DIKTI dan KKP untuk pemberdayaan perempuan dan Pendampingan/ pembinaan

Page 9: 37-Sutinah-KL1-

7/21/2019 37-Sutinah-KL1-

http://slidepdf.com/reader/full/37-sutinah-kl1- 9/9

266 

 pada kelompok perempuan perlu diintensifkan. STRATEGI WO; Penguatan modal untuk

 pengembangan usaha, Menjalin kemitraan dan memperkuat jaringan, Program bantuan alat produksi

hendaknya merata dan sesuai dengan kebutuhan kelompok, Tingkatkan kualitas produk sesuai standar

 penjaminan mutu (ISO) melalui pendampingan dan pembinaan program KKP. STRATEGI ST;

Memperkuat kelembagaan kelompok UKM, dan Meningkatkan pembinaan kepada kelompok UKM

STRATEGI WT; Melakukan riset pasar, Melakukan pengembangan kualitas dan kuantitas produk.

Perlu ada toko yang letaknya strategis di pinggir jalan yang mudah diakses sebagai tempat pemasaran

 produk olahan perikanan sebagai oleh-oleh khas Sulawesi Selatan dan juga produk lain yang

 berprospek.

DAFTAR PUSTAKA

Adhawaty S, St. Fakhryyah, Firman, Yunus Tamamma. (2011).  Ibikk Abon Ikan Kering . Laporan Pengabdian

Masyarakat, LP2M UNHAS Makassar.

Made S. (2002).  Kajian Dampak Konversi Lahan Mangrove Terhadap Kehidupan Nelayan di Kabupaten Pinrang, Ketua , laporan penelitian kerjasama LP  –  Unhas dengan Bappeda Kabupaten Pinrang.

Made S, Hamzah. (2003). Studi jaringan Pemasaran Produk Hasil Perikanan dari Taman Nasional Laut

Takabonerte (ketua) (Coremap LIPI-PSTK Unhas) 2002 –  2003

Made S, Mardiana, Hamzah. (2005).  Pengembangan Model Kelembagaan Ekonomi yang Dibutuhkan

 Masyarakat Nelayan di Propinsi Sulawesi Selatan (LP UNHAS –  Balitbangda SUL-SEL).

Kasmiaty, Sutinah Made. (2007).  Penerapan Tekhnologi Tepat Guna Pada Diversifikasi Produk Perikanan

Untuk Pemberdayaan Keluarga Nelayan di Provinsi Sulawesi Selatan,  Anggota, LP- Unhas dan

Balitbangda Provinsi Sulawesi Selatan.

Made S. (2009).  Analisis Pendapatan Nelayan Pada Berbagai Alat Tangkap di Provinsi Sulawesi Selatan. 

Prosiding seminar nasional Kelautan dan perikanan UGM yogyakarta.