34026-7-656487631188
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 34026-7-656487631188
1/17
Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit
Modul 7 & 8/Pertemuan7/Auditing1
BUKTI AUDIT DAN
DOKUMENTASI AUDIT
HAKEKAT BAHAN BUKTI
Bahan Bukti didefinisikan dalam Bab I, sebagai informasi yang digunakan auditor untuk
menentukan apakah informasi yang sedang diaudit disajikan sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan.
BAHAN BUKTI AUDIT DIBEDAKAN DENGAN BAHAN BUKTI YURUDIS FORMAL
DAN ILMIAH
Penggunaan bahan bukti tidak hanya khusus dilakukan oleh auditor. Bahan bukti
juga digunakan dengan ekstensif oleh ilmuwan, pengacara, dan sejarahwan.
Dalam kasus yuridis formal, terdapat aturan mengenai bahan bukti yang sudah tersusun
dengan baik digunakan oleh hakim untuk melindungi orang yang tak bersalah. Demikian
pula dengan percobaan ilmiah, ilmuwan memperoleh bahan bukti untuk menyimpulkan
suatu teori. Diasumsikan, ilmuwan medis mengevaluasi obat baru yang akan menolong
penderita asma.Ilmuwan tersebut akan mengumpulkan bahan bukti dari sejumlah besar
percobaan yang terkendali dalam kurun waktu tertentu untuk menentukan efektivitas
obat tersebut.
KEPUTUSAN BAHAN BUKTI AUDIT
Keputusan auditor dalam pengumpulan bahan bukti dapat dipecah menjadi
empat bagian berikut :
1. Prosedur audit mana yang digunakan ?
2. Berapa besar sampel yang dipilih untuk suatu prosedur tertentu ?
1
-
7/29/2019 34026-7-656487631188
2/17
Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit
3. Pos atau unsur tertentu yang mana yang dipilih dari populasi?
4. Kapan prosedur-prosedur tersebut dilaksanakan?
Prosedur Audit
Prosedur Audit adalah petunjuk rinci untuk pengumpulan jenis bahan bukti audit tertentu
yang diperoleh pada waktu tertentu selama audit.
Besar Sampel
Manakala prosedur audit dipilih, dimungkinkan untuk menentukan besar sampel dari
satu sampai keseluruhan pos populasi yang diuji.
Pos atau Unsur Yang Dipilih
Setelah besar sampel ditentukan bagi suatu prosedur audit tertentu, tetap perlu untuk
memutuskan pos atau unsur mana yang akan dipilih.
Saat Pelaksanaan
Audit atas laporan keuangan biasanya mencakup suatu periode seperti satu tahun, dan
audit biasanya belum selesai sampai beberapa minggu atau beberapa bulan setelah
akhir periode.
Program Audit
Gambaran rinci atas hasil dari keempat keputusan bahan buki untuk audit tertentu
disebut sebagai program audit.
BAHAN BUKTI YANG MENYIMPULKAN
Standar pekerjaan lapangan ketiga mengharuskan auditor untuk mengumpulkan
bukti kompeten yang mencukupi untuk mendukung pendapat yang diberikan. Empatfaktor yang menentukan apakah suatu bahan bukit dapat memberikan kesimpulan
adalah relevansi, kompetensi, kecukupan, dan ketepatan waktu.
2
-
7/29/2019 34026-7-656487631188
3/17
Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit
RELEVANSI
Bahan bukti harus berkaitan atau relevan terhadap tujuan pengujian auditor
sebelum dikatakan bersifat dapat menyimpulkan. Relevansi dapat dipertimbangkan
hanya dalam hubungan dengan tujuan spesifik audit. Bahan bukti mungkin hanya
relevan untuk satu tujuan tetapi tidak relevan bagi tujuan yang lain.
KOMPETENSI
Kompetensi mengacu kepada derajat dapat dipercayanya suatu bahan bukti.
Kalau bahan bukti dianggap sangat kompeten, akan sangat membantu meyakinkan
auditor bahwa laporan keuangan disajikan dengan wajar. Kompetensi bahan bukti
hanya berkaitan dengan prosedur audit yang dipilih.
Bukti audit (audit evidence) adalah seluruh informasi yang digunakan olehauditor dalam mencapai kesimpulan yang menjadi dasar pendapat audit, dan
mencakup informasi yang terdapat dalam catatan-catatan akuntansi yang
mendasari laporan keuangan serta informasi lainnya.
Dalam audit pada umumnya kebanyakan pekerjaan auditor mencakup
perolehan dan evaluasi bukti menggunakan prosedur-prosedur seperti
pemeriksaan catatan dan konfirmasi untuk menguji kewajaran penyajian laporan
keuangan.
Hubungan antara Bukti Audit dengan Laporan Audit
Standar mengenai bukti audit (SA Seksi 326), memberi kerangka kerja
dasar bagi pemehaman auditor mengenai bukti dan penggunaannya untuk
mendukung pendapat auditor mengenai laporan keuangan. Untuk memberikan
pendapat mengenai laporan keuangan, auditor perlu mengumpulkan bukti
dengan melakukan prosedur audit untuk menguji asersi manajemen. Bukti yang
dikumpulkan dari prosedur audit digunakan untuk menentukan kewajaran
laporan keuangan dan jenis laporan audit yang akan diterbitkan. Gambar 7-1
menyajikan gambaran umum mengenai hubungan antara laporan keuangan,
asersi manajemen tentang komponen laporan keuangan, prosedur audit, dan
laporan audit.
3
-
7/29/2019 34026-7-656487631188
4/17
Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit
Gambar 7.1: Hubungan Antara Laporan Keuangan, Asersi Manajemen,
Prosedur Audit, dan Laporan Audit.
LlL
Asersi Manajemen
Manajemen bertanggungjawab atas kewajaran pelaporan keuangan.
Asersi merupakan pernyataan secara langsung atau tidak langsung oleh
manajemen tercermin dalam komponen-komponen laporan keuangan. Secara
umum, asersi berhubungan dengan persyaratan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
Asersi manajmen dibagi menjadi kategori-kategori berikut ini:
a. Asersi mengenai kelompok transaksi dan peristiwa untuk periode yang
diaudit.
Keterjadian transaksi dan peristiwa yang dicatat
Kelengkapan semua transaksi dan peristiwa yang harus dicatat telah
dicatat.
Otorisasi - semua transaksi dan peristiwa telah diotorisasi dengan
benar.
4
Laporan AuditLaporan Keuangan
Asersi-asersimanajemen mengenaikomponen-komponenlaporan keuangan
Prosedur Audit Bukti KewajaranLaporan Keuangan
-
7/29/2019 34026-7-656487631188
5/17
Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit
Keakuratan Jumlah dan data lain yang berkaitan dengan transaksi dan
peristiwa yang dicatat telah dicatat dengan benar.
Pisah batas transaksi dan peristiwa telah dicatat dan periode akuntansi
yang tepat.
Klasifikasi transaksi dan peristiwa telah dicatat ke dalam akun yang
tepat.
b. Asersi mengenai saldo akun pada akhir periode:
Keberadaan adanya aktiva, kewajiban, dan bunga ekuitas.
Hak dan kewajiban entitas memegang atau mengendalikan hak atas
aktiva, dan kewajiban merupakan kewajiban entitas.
Kelengkapan semua aktiva, kewajiban, dan bunga ekuitas yang
seharusnya dicatat telah dicatat.
Penilaian dan alokasi semua aktiva, kewajiban, dan bunga ekuitas
masuk dilaporan keuangan dengan jumlah yang tepat, dan semua hasil
penilaian atau penyesuaian alokasi telah dicatat dengan tepat.
c. Asersi mengenai penyajian dan pengungkapan.
Keterjadian serta hak dan kewajiban mengungkapan peristiwa,
transaksi, dan hal-hal lainnya yang telah terjadi serta yang berhubungan
dengan entitas.
Kelengkapan semua penjelasan yang harus dimasukkan ke dalam
laporan keuangan telah dimasukkan.
Klasifikasi dan kemampuan untuk dipahami informasi keuangan telah
disajikan dan dijelaskan secara tepat, serta pengungkapan telah
dinyatakan dengan jelas.
Keakuratan dan penilaian informasi keuangan dan informasi lainnyatelah diungkapkan secara wajar dan dalam jumlah yang tepat.
5
-
7/29/2019 34026-7-656487631188
6/17
Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit
BAHAN BUKTI AUDIT DIBEDAKAN DENGAN BAHAN BUKTI YURiDIS FORMAL
DAN ILMIAH
Penggunaan bahan bukti tidak hanya khusus dilakukan oleh auditor. Bahan bukti
juga digunakan dengan ekstensif oleh ilmuwan, pengacara, dan sejarahwan.
Dalam kasus yuridis formal, terdapat aturan mengenai bahan bukti yang sudah
tersusun dengan baik digunakan oleh hakim untuk melindungi orang yang tak bersalah.
Demikian pula dengan percobaan ilmiah, ilmuwan memperoleh bahan bukti untuk
menyimpulkan suatu teori. Diasumsikan, ilmuwan medis mengevaluasi obat baru yang
akan menolong penderita asma.Ilmuwan tersebut akan mengumpulkan bahan bukti dari
sejumlah besar percobaan yang terkendali dalam kurun waktu tertentu untuk
menentukan efektivitas obat tersebut.
KEPUTUSAN BAHAN BUKTI AUDIT
Keputusan auditor dalam pengumpulan bahan bukti dapat dipecah menjadi empat
bagian berikut :
5. Prosedur audit mana yang digunakan ?
6. Berapa besar sampel yang dipilih untuk suatu prosedur tertentu ?
7. Pos atau unsur tertentu yang mana yang dipilih dari populasi?
8. Kapan prosedur-prosedur tersebut dilaksanakan?
Prosedur Audit
Prosedur Audit adalah petunjuk rinci untuk pengumpulan jenis bahan bukti audit tertentu
yang diperoleh pada waktu tertentu selama audit.
Besar Sampel
Manakala prosedur audit dipilih, dimungkinkan untuk menentukan besar sampel dari
satu sampai keseluruhan pos populasi yang diuji.
Pos atau Unsur Yang Dipilih
Setelah besar sampel ditentukan bagi suatu prosedur audit tertentu, tetap perlu untuk
memutuskan pos atau unsur mana yang akan dipilih.
6
-
7/29/2019 34026-7-656487631188
7/17
Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit
Saat Pelaksanaan
Audit atas laporan keuangan biasanya mencakup suatu periode seperti satu tahun, dan
audit biasanya belum selesai sampai beberapa minggu atau beberapa bulan setelah
akhir periode.
Program Audit
Gambaran rinci atas hasil dari keempat keputusan bahan buki untuk audit tertentu
disebut sebagai program audit.
BAHAN BUKTI YANG MENYIMPULKAN
Standar pekerjaan lapangan ketiga mengharuskan auditor untuk mengumpulkan
bukti kompeten yang mencukupi untuk mendukung pendapat yang diberikan. Empat
faktor yang menentukan apakah suatu bahan bukit dapat memberikan kesimpulan
adalah relevansi, kompetensi, kecukupan, dan ketepatan waktu.
RELEVANSI
Bahan bukti harus berkaitan atau relevan terhadap tujuan pengujian auditor sebelum
dikatakan bersifat dapat menyimpulkan. Relevansi dapat dipertimbangkan hanya dalam
hubungan dengan tujuan spesifik audit. Bahan bukti mungkin hanya relevan untuk satu
tujuan tetapi tidak relevan bagi tujuan yang lain.
KOMPETENSI
Kompetensi mengacu kepada derajat dapat dipercayanya suatu bahan bukti. Kalau
bahan bukti dianggap sangat kompeten, akan sangat membantu meyakinkan auditor
bahwa laporan keuangan disajikan dengan wajar. Kompetensi bahan bukti hanya
berkaitan dengan prosedur audit yang dipilih.
- Indepedensi Penyelia DataBahan bukti yang diperoleh dari sumber diluar suatu satuan usaha akan lebih
handal dari pada yang diperoleh dari dalam
7
-
7/29/2019 34026-7-656487631188
8/17
Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit
- Efektifitas Struktur Pengendalian Intern
Kalau struktur pengendalian intern klien efektif, bahan bukti yang diperoleh darinya
akan lebih handal dari pada kalau pengendalian intern lemah
- Pengetahuan Yang diperoleh Sendiri Oleh Auditor
Bahan bukti yang diperoleh sendiri oleh auditor melalui pemeriksaan fisik,
pengamatan, perhitungan, dan insfeksi akan lebih kompeten dari pada informasi
yang diperoleh tidak langsung.
- Kualifikasi orang yang menyediakan informasi
Meskipun sumber informasi independen, bahan bukti tidak andal kalau orang yang
menyediakan informasi tidak mempunyai kualifikasi untuk melakukan hal tersebut.
- Tingkat Obyektifitas
Bahan bukti yang obyektif akan lebih handal dari pada bahan bukti yang
memerlukan pertimbangan untuk menentukan apakah ia benar.
KECUKUPAN
Jumlah bahan bukti yang diperoleh menentukan kecukupannya. Jumlah diukur terutama
dengan besar sampel yang dipilih auditor. Bagi prosedur auditing tertentu, bahan bukti
yang diperoleh dari sampel sejumlah 200 lebih mencukupi dari pada dari sampel
sejumlah 100.
KETEPATAN WAKTU
Ketepatan waktu dari bahan bukti audit mengacu kepada kapan bahan bukti
dikumpulkan atau periode yang dicakup oleh audit.
DAMPAK GABUNGANBahan bukti yang menyimpulkan dapat dievaluasi hanya setelah mempertimbangkan
gabungan dari relevansi, kompetensi, kecukupan dan tepat waktu. Sejumlah besar
sampel dari bahan bukti yang sangat kompeten akan tidak dapat menyimpulkan kalau
tidak relevan dengan tujuan yang diuji.
8
-
7/29/2019 34026-7-656487631188
9/17
Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit
JENIS BAHAN BUKTI AUDIT
Dalam menentukan prosedur audit mana yang digunakan, ada tujuh kategor bahan
bukti yang dapat dipilih auditor.
- Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik adalah inspeksi atau perhitungan aktiva berwujud oleh auditor.
Bahan bukti jenis ini sangat sering dihubungkan dengan persediaan dan kas,
tetapi dapat diterapkan juga untuk verifikasi efek-efek, wesel tagih, dan aktiva
tetap berwujud.
- Konfirmasi
Konfirmasi digambarkan sebagai penerimaan jawaban tertulis maupun lisan dari
pihak ketiga independen dalam memverifikasi akurasi informasi yang telah
diminta oleh auditor.
- Dokumentasi
Dokumentasi, biasanya disebut dengan pemeriksaan dokumen (vouching),
merupakan pemeriksaan auditor atas dokumentasi dan catatan klien untuk
menyokong informasi yang ada atau seharusnya ada dalam laporan keuangan.
- Pengamatan
Pengamatan adalah penggunaan perasaan untuk menetapkan aktifitas tertentu.
Dalam keseluruhan audit akan ada banyak kesempatan untuk melihat,
mendengar, menyentuh dan mencium untuk mengevaluasi bermacam benda.
- Tanya jawan dengan klien
Tanya jawab adalah mendapatkan informasi tertulis atau lisan dari klien dengan
menjawab pertanyaan dari auditor.
- Pelakasanaan Ulang
Pelaksanaan ulang (reperformance) mencakup pengecekan ulang suatu sampel
perhitungan dan perpindahan informasi yang dilakukan klien selama periode
yang diaudit.
9
-
7/29/2019 34026-7-656487631188
10/17
Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit
- Prosedur Analitis
Prosedur analitis adalah menggunakan perbandingan dan hubungan untuk
menentukan apakah saldo akun tersaji secara layak. Contohnya adalah
membandingkan persentase marjin laba dalam tahun berjalan dengan tahun
sebelumnya.
- Keandalan Jenis-jenis Bahan Bukti
1. Efektifitas struktur pengendalian intern klien mempunyai pengaruh yang
besar pada keandalan kebanyakan jenis bahan bukti
2. Baik pemeriksaan fisik maupun pelaksanaan ulang diharapkan lebih andal
kalau struktur pengendalian intern efektif, tetapi penggunaannya
dipertimbangankan secara berbeda.
3. Jenis bahan bukti tertentu jarang mencukupi sendirian untuk memberikan
bahan bukti yang kompeten.
- Biaya dari jenis-jenis bahan bukti
Dua jenis bahan bukti yang paling mahal adalah pemeriksaan fisik dan
konfirmasi. Pemeriksaan fisik menjadi mahal karena biasanya mengharuskan
kehadiran auditor saat menghitung aktiva, seringkali pada tanggal neraca.
Konfirmasi menjadi mahal karena auditor harus mengikuti prosedur yang cermat
dalam penyiapan pengiriman, dan penerimaan konfirmasi, dan dalam
menindaklajuti yang tidak menjawab atau yang menyimpang.
- Penerapan Jenis Bahan Bukti Dalam Keputusan Bahan Bukti
Penerapan ketiga jenis bahan bukti dalam keempat keputusan bahan
bukti untuk satu tujuan. Tujuan menyeluruh adalah untuk memperoleh bahan
bukti yang menyimpulkan (relevan, cukup, kompeten, dan tepat waktu), pada
biaya yang paling rendah, bahwa persediaan secara material adalah benar.
ISTILAH YANG DIPAKAI DALAM PROSEDUR AUDIT
Prosedur audit merupakan rincial langkah-langkah, yang biasanya tertulis dalam
bentuk perintah, untuk mengumpulkan ketujuh jenis bahan bukti audit. Prosedur audit
10
-
7/29/2019 34026-7-656487631188
11/17
Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit
harus cukup jelas sehingga memungkinkan asisten audit memahami apa yang
seharusnya dilakukan.
Prosedur Analitis
Prosedur analitis (pengujian analitis) didefinisikan dalam PSA 22 (SA 329) sebagai
evaluasi atas informasi keuangan yang dilakukan dengna mempelajari hubungan logis
antara data keuangan dan non-keuanganmeliputi perbandingan jumlah-jumlah yang
tercatat dengan ekspektasi auditor. Definisi ini menekankan pada ekspektasi yang
dikembangkan oleh auditor.
Tujuan dan Saat Pelaksanaan Prosedur Analitis
- Memahami bidang usaha klien
- Penetapan kemampuan satuan usaha untuk menjaga kelangsungan hidupnya
- Indikasi adanya kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan
- Mengurangi pengujian audit yang terinci
- Saat pelaksanaan .
Prosedur Audit
Prosedur audit (audit procedures) adalah tindakan spesifik yang dilakukan oleh
auditor untuk mengumpulkan bukti dengan maksud untuk menentukan apakah asersi
tertentu telah dipenuhi. Prosedur audit audit dilakukan untuk
- Mendapatkan pemahaman mengenai entitas dan lingkungannya, termasuk
pengendalian internalnya dalam rangka menentukan risiko salah saji material
pada tingkat laporan keuangan dan asersi.
- Menguji efektivitas pengendalian operasional dalam mencegah, atau mendeteksi
dan mengoreksi, salah saji material pada tingkat asersi.
- Mendeteksi salah saji material pada tingkat asersi. Prosedur audit yang seperti
ini disebut sebagai Prosedur substantive (substantive procedures).
Lima jenis prosedur analitis
1. Membandingkan data klien dengan industri
2. Membandingkan data klien dengan data serupa pada periode sebelumnya
11
-
7/29/2019 34026-7-656487631188
12/17
Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit
3. Membandingkan data klien dengan data yang diperkirakan oleh klien
4. Membandingkan data klien dengan data yang diperkirakan oleh auditor
5. Membandingkan data klien dengan hasil perkiraan yang menggunakan data non
keuangan
Prosedur Audit dalam Memperoleh Bukti Audit
Dalam melaksanakan prosedur audit, auditor memeriksa berbagai jenis bukti
audit. Bukti dikategorikan ke dalam jenis-jenis berikut ini:
Inspeksi catatan atau dokumen
Inspeksi aktiva berwujud
Pengerjaan kembali (reperformance).
Penghitungan kembali.
Pemindaian (scanning).
Tanya jawab.
Pengamatan.
Konfirmasi.
Prosedur analitis.
Inspeksi Catatan atau Dokumen
Inspeksi terdiri atas pemeriksaan catatan internal atau eksternal atau dokumen yang
berbentuk kertas, elektronik, atau media lain, contoh: Keandalan catatan atau dokumen
dan Bukti dokumenter yang berkaitan dengan Asersi.
Inspeksi atas AktivaBerwujud
Inspeksi atas aktiva berwujud terdiri atas pemeriksaan fisik atas aktiva. Inspeksi
merupakan jenis bukti yang relatif dapat diandalkanyang melibatkan auditor menghitung
aktiva berwujud.
Pengerjaan KembaliPengerjaan Kembali (reperforming) adalah melakukan prosedur atau pengendalian
independen oleh auditorsebagai bagian dari pengendalian internal entitas, baik secara
manual atau melalui teknik audit berbantuan komputer (Computer-assisted audit
techniques-CAAT). Misalnya, auditor dapat membuat kembali daftar umur piutang
usaha.
12
-
7/29/2019 34026-7-656487631188
13/17
Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit
Penghitungan Kembali
Penghitungan kembali (recalculation) terdiri atas memeriksa keakuratan matematis dari
dokumen atau catatan.
Pemindaian(scanning)
Pemindaian adalah review data-data akuntansi untuk mengidentifikasi hal-hal yang
signifikan atau tidak biasa.
Tanya Jawab
Tanya Jawab (inquiry) terdiri atas mencari informasi dari orang yang berpengetahuan
(keuangan dan non keuangan) diseluruh entitas ataupun dari luar entitas.
Pengamatan
Pengamatan terdiri atas melihat pada proses atau prosedur yang dilakukan oleh orang
lain.
Konfirmasi
Konfirmasi adalah jenis khusus dari tanya jawab. Konfirmasi adalah proses
mendapatkan representasi informasi atau kondisi yang ada secara langsung dari pihak
ketiga.
Prosedur Analitis
Prosedur analitis adalah jenis bukti yang penting dalam yang terdiri atas evaluasi
terhadap informasi keuangan yang dibuat yang mempelajari hubungan yang wajar
antara data keuangan yang dengan data keuangan yang lain, atau antara data non
keuangan. (SA Seksi 329).
MENGGUNAKAN TEKNIK STATEMEN DAN PERANGKAT LUNAK KOMPUTER
Teknik teknik Statistik
Beberapa teknik yang membantu penafsiran hasil digunakan pada prosedur analitis.
Keunggulan penggunaan teknik-teknik statistik adalah kemampuannya membuat
perhitungan yang lebih canggih dan hasil yang obyektif. Teknik yang paling umum untuk
13
-
7/29/2019 34026-7-656487631188
14/17
Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit
prosedur analitis adalah analisis regresi. Analisis regresi digunakan untuk mengevaluasi
kelayakan saldo yang tercatat dengan mengkaitkan (meregresikan) totalnya kepada
informasi lain yang relevan.
Perangkat Lunak komputer untuk auditor
Perangkat lunak audit dengan komputer mikro dapat digunakan untuk melakukan
prosedur analitis yang ekstensif sebagai pendukung pengujian audit lainnya. Sejak
beberapa tahun lalu, banyak kantor akuntan publik mulai menggunakan perangkat lunak
komputer sebagai alat bantu untuk melakukan audit yang lebih efisien dan efektif.
Lampiran A Rasio Keuangan Yang Lazim
Prosedur analitis yang dilakukan oleh auditor seringkali mencakup pemanfaatan rasio
keuangan yang lazim selama perencanaan dan penelaah akhir laporan keuangan yang
diaudit. Rasio ini bermanfaat untukmemahami kejadian-kejadian yang paling akhir dan
status keuangan kegiatan usaha, dan untuk memandang laporan dilihat dari perspektif
pemakai.
Kemampuan Melunasi Utang Jangka Pendek
Banyak perusahaan menjalani siklus dimana masukan produksi didapat dan
dikonversikan menjadi barang jadi, dan kemudian dijual dan dikonversikan menjadiuang. Ini membutuhkan investasi dalam modal kerja, jelasnya, diperlukan dana untuk
membiayai persediaan dan piutang usaha.
Likuiditas Jangka Pendek
14
Rasio lancar = Aktiva lancar
Kewajiban lancar___________________________________________________________________
Quick ratio = Kas + Efek-efek + Piutang usaha bersihKewajiban Lancar
___________________________________________________________________
Rasio kas = Kas + Efek-efek Kewajiban lancar
-
7/29/2019 34026-7-656487631188
15/17
Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit
Jika perusahaan tidak mempunyai cukup uang kas atau barang-barang yang dianggap
15
Perputaran piutang usaha rata-rata = Penjualan bersih
Piutang usaha kotor rata-rata______________________________________________________________________
Jumlah hari rata-rata penagihan = Penagihan usaha kotor rata-rata x 360Penjualan bersih
______________________________________________________________________Perputaran persediaan rata-rata = Harga pokok penjualan
Persediaan rata-rata
______________________________________________________________________Jumlah hari rata-rata penjualan = Persediaaan rata-rata x 360
Harga pokok penjualan
______________________________________________________________________Jumlah hari rata-rata untuk mengkonversikan persediaan menjadi tunai =
Jumlah hari rata-rata penjualan + Jumlah hari rata-rata penagihan
-
7/29/2019 34026-7-656487631188
16/17
Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit
sebagai uang untuk memenuhi kewajibannya, kunci kemampuannya dalam membayar
utang terletak pada lama waktu yang diperlukan untuk mengkonversi aktiva lancar yang
tidak mudah dicairkan menjadi uang tunai, kemampuan ini diukur dengan rasio likuiditas
jangka pendek
Kemampuan Memenuhi kewajiban pinjaman jangka panjang dan dividen preferen
Ukuran kunci dalam mengevaluasi struktur dan kapasitas jangka panjang ini
adalah rasio utang terhadap ekuitas. Jika rasio ini terlalu tinggi, bisa jadi menunjukkan
16
Rasio utang terhadap ekuitas = Total kewajiban
Total ekuitas
_________________________________________________________________________
Rasio aktiva berwujud bersih terhadap ekuitas = Total ekuitas Aktiva tak berwujudTotal ekuitas
______________________________________________________________________
___
Kemampuan membayar bunga = Laba operasi
Beban bunga______________________________________________________________________
___
Kemampuan membayar bunga dan dividen preferen =
(time interest and prefered dividends earned)
Rasio efisiensi = Penjualan bersihAktiva operasi berwujud
________________________________________________________________________
Rasio marjin laba = Laba bersihPenjualan bersih
_______________________________________________________________________
Rasio profitabilitas = Laba operasiAktiva operasi berwujud
_______________________________________________________________________
Rasio hasil pengembalian atas total aktiva = Laba sebelum pajak + pajakTotal aktiva
_______________________________________________________________________
Rasio hasil pengembalian ekuitas biasa =Laba sebelum pajak (Dividen preferen/1 tarif pajak)
Ekuitas biasa_______________________________________________________________________
Rasio pengungkit (dihitung terpisah untuk setiap sumber modal selain modal dasar,seperti utang jangka pendek, utang jangka panjang, pajak yang ditangguhkan) =
(RTA x Jumlah sumber) Biaya arus sumberEkuitas Biasa
_______________________________________________________________________
Nilai buku per saham biasa = Ekuitas biasaSaham biasa
-
7/29/2019 34026-7-656487631188
17/17
Bukti Audit Dan Dokumentasi Audit
bahwa perusahaan telah menggunakan seluruh kapasitas pinjamannya dan tidak
mempunyai ruang gerak untuk menghadapi kejadian-kejadian di masa mendatang.
Rasio Operasi dan Kinerja
Kunci untuk mengatasi gangguan keuangan adalah meningkatkan operasi. Jadi,
semua kreditor dan investor akan tertarik kepada hasil operasi dari suatu badan usaha,
dan tidak mengherankan bahwa sejumlah rasio operasi operasi dan kinerja digunakan.
Rasio operasi dan kinerja yang paling umum dipakai adala laba per saham, yang
merupakan bagian penting dari laporan keuangan dasar sebagaian besar perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA :
1. ARENS & LOEBBECKE, AUDITING& INTEGRATEAPPROACH, THELAST EDITION
2. IKATAN AKUNTAN INDONESIA, 2004, STANDARPROFESIONAL AKUNTANPUBLIK,
3. MESSIER/GLOVER/PRAWITT, AUDITING & ASSURANCE SERVICE A SYSTEMATIC
APPROACH.
4. SYAHRIL DJADDANG, 2008, MODUL PERKULIAHAANBUKU MATERIPOKOKAUDITING1.
17