32360158 askep keluarga ae

27
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA IBU “AE” DENGAN KOLESTROL RESIKO TINGGI DI BABAKAN SARI, RT 06 RW 16 KELURAHAN BABAKAN SARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BABAKAN SARI 1. PENGKAJIAN Pengumpulan Data Kepala Keluarga 1. Nama KK : Ibu Ae 2. Jenis kelamin : Perempuan 3. Umur : 63 tahun 4. Agama : Islam 5. Pendidikan : SD 6. Pekerjaan : Buruh Lepas 7. Alamat : Babakansari Rt 06 Rw 16 No Nama J K Hub Umur Pendidi kan Ket. BCG Polio DPT HB Campa k 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 1. AE P KK 63 thn SD Hidu p Genogram 1

Upload: weniandryani

Post on 14-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

MODUL KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN

TRANSCRIPT

Page 1: 32360158 ASKEP Keluarga Ae

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA IBU “AE”

DENGAN KOLESTROL RESIKO TINGGI DI BABAKAN SARI,

RT 06 RW 16 KELURAHAN BABAKAN SARI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS BABAKAN SARI

1. PENGKAJIAN

Pengumpulan Data

Kepala Keluarga

1. Nama KK : Ibu Ae

2. Jenis kelamin : Perempuan

3. Umur : 63 tahun

4. Agama : Islam

5. Pendidikan : SD

6. Pekerjaan : Buruh Lepas

7. Alamat : Babakansari Rt 06 Rw 16

No Nama JK Hub Umur PendidikanKet.

BCGPolio DPT HB

Campak1 2 3 4 1 2 3 1 2 3

1.

AE P KK 63 thn SD Hidup

Genogram

1

Page 2: 32360158 ASKEP Keluarga Ae

Keterangan :

: laki-laki sudah meninggal

: perempuan

: perempuan sudah meninggal

: identifikasi keluarga

: tinggal dalam satu rumah

Tipe Keluarga

Keluarga ibu “Ae” merupakan tipe keluarga single family

karena di tinggal meninggal oleh suaminya dan tidak mempunyai anak.

Suku Bangsa

Ibu “Ae” mengatakan keluarganya adalah asli suku Sunda yang

berkebangsaan Indonesia serta tidak ada kebudayaan yang bertentangan

dengan kesehatan.

Agama

Ibu “Ae” mengatakan beragama Islam dan tidak menganut

aliran atau kepercayaan lain yang bertentangan dengan kesehatan, dan

selalu sholat 5 waktu .

Status Sosial Ekonomi Keluarga

Menurut Ibu “Ae” sumber penghasilan berasal dari penghasilan

usaha warungnya penghasilan berkisar antara ± Rp. 15.000,- sehari. Dan

penghasilan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup

sehari-hari.

2

Page 3: 32360158 ASKEP Keluarga Ae

Aktivitas Rekreasi Keluarga

Ibu “Ae” mengatakan tidak pernah berekreasi dan Ibu Ae tidak

pernah pergi ke tempat hiburan atau ke tempat rekreasi.

Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini

Ibu “Ae” berada pada tahap perkembangan keluarga single

adult / single parent , ini ditandai oleh ditinggalkan oleh suaminya karna

suaminya telah meninggal.

Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi

Ibu Ae saat ini sudah memenuhi tugas perkembangan sesuai

dengan tahap perkembangan keluarga saat ini.

Riwayat Keluarga Inti

Ibu “Ae” mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit

keturunan ataupun penyakit menular seperti kencing manis, TBC,

jantung, hepatitis, hipertensi. Apabila sakit, biasanya berobat ke bidan

desa atau puskesmas.

Riwayat Keluarga Sebelumnya

Ibu “Ae” mengatakan, tidak mempunyai riwayat penyakit yang

berbahaya seperti kencing manis, TBC, Jantung, hipertensi, hepatitis.

Pengkajian Lingkungan

Karakteristik Rumah

Luas rumah + 6x6m, tipe rumah permanen, dimana terdapat 1

kamar tidur, 1 ruang tamu/ warung, 1 wc. Dimana ventilasi dari tiap

ruangan dimanfaatkan setiap hari, sehingga cahaya dapat masuk ke

ruangan pada siang hari. Penerangan rumah dengan menggunakan lampu

listrik, lantai rumah menggunakan ubin. Kondisi rumah secara

keseluruhan berdebu dan kotor , status rumah adalah kontrakan. Ibu

“Ae” mengatakan mandi di kamar mandi. Sumber air minum adalah air

ledeng

3

Page 4: 32360158 ASKEP Keluarga Ae

Denah Rumah :

Keterangan :

1 : ruang tamu / warung

2 : kamar tidur ibu “Ae”

3 : WC

Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW

Ibu “Ae” mengatakan bahwa hubungan dengan masyarakat

lainnya cukup harmonis, dalam melakukan suatu kegiatan dilakukan

dengan gotong royong, jarak rumah dengan tetangga cukup dekat, disini

tidak ada budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan.

Mobilitas Geografi Keluarga

Ibu “Ae” mengatakan bahwa Ibu “Ae” mempunyai kebiasaan

berpindah tempat karena keluarga tidak memiliki rumah tetap.

Struktur Keluarga

Pola komunikasi Keluarga

Ibu “Ae” mengatakan pada saat suaminya masih hidup bahwa

anggota keluarga berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Sunda

Komunikasi berlangsung dengan baik dan keluarga menyelesaikan

masalah dengan membicarakan terlebih dahulu dengan angota keluarga

dan pengambilan keputusan oleh kepala keluarga yang sudah

dimusyawarahkan sebelumnya.

4

2

1

3

Page 5: 32360158 ASKEP Keluarga Ae

Struktur Kekuatan Keluarga

Ibu “Ae” mengatakan apabila ada masalah maka akan

dirundingkan dengan adiknya yang masih hidup.

Struktur Peran

Ibu “Ae” mempunyai peran dalam rumah tangga sebagai

pencari nafkah untuk kelangsungan hidupnya sehari-hari.

Nilai dan Norma Keluarga

Ibu “Ae” mengatakan tidak ada adat istiadat/tradisi tertentu

yang memiliki serta dipercayai, keluarga mengikuti adat secara umum di

desanya baik dalam upacara agama dan kedinasan yang berlaku serta

tidak ada kepercayaan yang bertentangan dengan kesehatan.

Fungsi Keluarga

Fungsi Afektif

Setiap anggota keluarga menghargai dirinya sendiri dan mereka

saling membutuhkan satu sama lain, serta saling memberikan dukungan

satu sama lain. Setiap anggota keluarga selalu membina kehangatan

dalam rumah tangganya dan setiap malam selalu menyempatkan waktu

untuk berkumpul dengan anggota keluarga.

Fungsi Sosialisasi

Bapak “KK” mengatakan bahwa hubungan semua anggota

keluarga baik, norma budaya dan perilaku sesuai dengan nilai dan norma

yang berlaku di keluarga dan yang berlaku di masyarakat.

Fungsi Perawatan Kesehatan

Bapak “KK” mengatakan penghasilan yang didapat hanya

mencukupi kebutuhan makan sehari-hari dan keluarga hanya mampu

menyajikan makanan seadanya seperti : nasi putih, sayur-sayuran, tahu,

tempe, telor, ikan laut, kadang-kadang daging. Semua anggota keluarga

mempunyai pakaian ganti walaupun sangat sederhana. Bapak “KK”

mengatakan biasa mandi di kamar mandi rumahnya, sedangkan BAB

dan BAK selalu di wc. Keluarga masih memanfaatkan fasilitas

kesehatan apabila ada dari salah satu keluarga yang sakit, anggota

5

Page 6: 32360158 ASKEP Keluarga Ae

keluarga yang lain akan membawanya untuk mendapatkan pelayanan

kesehatan.

1) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

Keluarga mengatakan mengerti tentang masalah yang dihadapi.

Tetapi ibu “LS” sedang hamil dengan jarak antara anak terakhir

dengan kehamilan sekarang 1 tahun.

2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan

kesehatan yang tepat.

Keluarga mengatakan setiap masalah kesehatan yang ada masih

belum mampu ditangani dengan segera dan apabila ada salah satu

dari anggota keluarga yang sakit keluarga memutuskan untuk

membawa ke pelayanan kesehatan seperti bidan atau puskesmas

kalau tidak bisa ditangani dirumah.

3) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Keluarga mengatakan selama ini sudah cukup mampu merawat

anggota keluarga yang sakit dengan membuatkan jamu kalau ada

salah satu anggota keluarganya yang sakit. Kalau tidak berhasil baru

kemudian mengajak berobat ke bidan atau puskesmas.

4) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat

Keluarga mengatakan tahu akan kepentingan kesehatan lingkungan

yang dapat memenuhi kesehatan seperti menyediakan wc (jamban).

Kondisi rumah keluarga cukup bersih, membuang limbah rumah

tangga di kebun belakang rumahnya.

5) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan di

masyarakat

Keluarga mengatakan jika salah satu dari anggota keluarga yang

sakit selalu dibawa ke fasilitas kesehatan, yang dapat dijangkau oleh

keluarga seperti bidan desa atau puskesmas.

Fungsi Reproduksi

Bapak “KK” mempunyai dua orang anak yaitu perempuan yang

terdiri dari anak pertama berumur 3 tahun dan anak kedua berumur 1

tahun. Ibu “LS” menggunakan KB pil setelah anaknya lahir tetapi ibu

sering lupa minum pil apalagi kalau sedang sibuk menerima pesanan

jahitan.

6

Page 7: 32360158 ASKEP Keluarga Ae

Fungsi Ekonomi

Bapak “KK” mengatakan dari penghasilan setiap bulan cukup

untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti kebutuhan sandang,

pangan dan papan. Keluarga bapak “KK” memiliki tabungan atau

simpanan uang tapi kadang-kadang simpanan tersebut bisa habis

digunakan untuk keperluan mendadak seperti : apabila ada anggota

keluarga yang sakit jadi diperlukan biaya untuk membawanya ke

pelayanan kesehatan. Dimana bapak “KK” bekerja sebagai petani

disawah kalau sedang panen dan bapak “KK” bekerja sebagai buruh

bangunan kalau tidak sedang panen disawah.

Stress dan Koping Keluarga

Stressor Jangka Pendek dan Panjang

Bapak “KK” mengatakan bahwa keluarganya tidak pernah

menghadapi masalah yang berkepanjangan, sehingga membuat

keluarganya menjadi khawatir, bingung dan cemas. Bila ada masalah

keluarga, mereka selalu menyelesaikan secara kekeluargaan.

Kemampuan Keluarga berespon Terhadap Situasi/Sbrussor

Bapak “KK” mengatakan bila ada masalah dalam keluarga, maka

segera dibicarakan dengan anggota keluarga untuk mencari pemecahan

masalah.

Strategi Koping yang Digunakan

Bapak “KK” mengatakan bahwa keluarga tidak pernah

melakukan hal-hal yang menyimpang dalam menghadapi segala masalah

yang ada seperti menyelesaikan masalah dengan menggunakan

kekerasan dengan bersama-sama dan selalu menyelesaikan masalah

secara kekeluargaan.

Strategi Adaptasi Disfungsional

Bapak “KK” mengatakan anggota keluarganya tidak ada yang

menggunakan cara-cara diluar cara umum seperti kekerasan dalam

menghadapi masalahnya.

Pemeriksaan Fisik

1. Pemeriksaan Fisik pada Bapak ”RW”

7

Page 8: 32360158 ASKEP Keluarga Ae

Keadaan umum : baik, TTV : TD: 140/90 mmHg, N: 72x/menit, R:20x/menit,

S: 36,5ºc, BB: 65kg.

2. Pemeriksaan Fisik pada Bapak ”KK”

Keadaan umum : baik, TTV : TD: 120/70 mmHg, N : 80x/menit, R:

20x/menit, S: 36,5ºc, BB : 64 kg.

3. Pemeriksaan Fisik pada Ibu ”LS”

Keadaan umum : baik, postur: normal, TTV : TD: 100/70 mmHg, N :

80x/menit, R: 18x/menit, S: 36,5º c, BB : 60 kg, LILA: 25 cm TB : 160 cm.

Wajah: tidak ada edema, tidak pucat.

Mata: konjungtiva pucat, sklera putih.

Mulut dan gigi : bibir lembab, tidak ada karies pada gigi.

Leher: tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tiroid, tidak ada pelebaran

vena jugularis.

Payudara dan aksila: bentuk simetris, puting susu menonol, bersih, tidak ada

retraksi, terdapat pengeluaran kolostrom, tidak ada pembesaran kelenjar

limfe di aksila.

Abdomen: tidak ada bekas luka operasi, arah pembesaran perut membujur

searah sumbu perut ibu. TFU: setengah pusat px. DJJ :11-12-11.

Anogenital: ibu tidak bersedia diperiksa.

Ekstremitas: tidak ada edema di tangan dan kaki, warna kuku kemerahan,

tidak ada varises pada kaki, reflek patella +/+.

Pemeriksaan penunjang: Hb : 10 gr%.

4. Pemeriksaan Fisik pada ”LA”

Keadaan umum : baik, S: 36,2ºC, BB: 14 kg, TB : 80 cm.

5. Pemeriksaan Fisik pada ”SJ”

Keadaan umum : baik, S: 36,5ºc, BB: 8 kg, BB seharusnya : 9 kg, BB lahir

3000 gram, TB : 70 cm.

Harapan Keluarga

Keluarga mengatakan senang bila ada petugas kesehatan yang

melakukan kunjungan rumah, keluarga sangat berharap masalah yang

berhubungan dengan kesehatan yang dialami keluarga dapat teratasi dengan

diberikannya informasi yang dibutuhkan oleh keluarganya serta keluarga juga

berharap agar ibu “LS” bisa melahirkan dengan selamat.

8

Page 9: 32360158 ASKEP Keluarga Ae

2. ANALISA DATA

No. Data Subyektif Data Obyektif Etiologi Masalah

1. - Ibu mengeluh cepat

lelah.

- Ibu mengatakan ini

kehamilan yang ketiga.

- HPHT : 3-8- 2009

- TP : 10-5-2010

- Ibu mengatakan selama

hamil pernah periksa

ANC di bidan sebanyak

4x.

- Imunisasi TT booster

tanggal 10-9-2009.

- Ibu menggunakan

metode kontrasepsi pil

KB, namun terkadang

ibu lupa meminum pil

KB secara teratur.

- Ibu mengatakan

kehamilan ini tidak

direncanakan namun

diterima.

- Score Puji Rochyati:

6

- Ibu hamil : 2

- Jarak kehamilan

terlalu dekat : 4

- KRT (kehamilan

resiko tinggi)

Ketidakmampuan

keluarga dalam

mengenal

masalah

kesehatan pada

ibu hamil resiko

tinggi.

Resiko terjadinya

penyulit pada saat

persalinan

2. - ibu mengatakan ia

kurang memberi

perhatian kepada

anaknya dikarenakan

kesibukannya dan

kehamilannya.

- Ibu mengatakan tidak

memberi ASI ekslusif

pada anaknya karena

kehamilan yang tidak

direncanakan.

- Anak “SJ” terlihat

rewel dan cengeng.

- Anak “SJ” terlihat

kurus. BB = 7,5 kg

Ketidakmampuan

keluarga dalam

merawat anaknya

yang masih

memerlukan

perhatian.

Kurangnya

pemenuhan gizi

yang adekuat.

3. - Ibu mengeluh cepat

capek dan sering

- Konjungtiva pucat,

bibir agak pucat,

Ketidakmampuan

keluarga dalam

Anemia ringan

9

Page 10: 32360158 ASKEP Keluarga Ae

pusing.

- Ibu mengatakan

bekerja sebagai

penjahit selama 8 jam,

kegiatan lain ialah

mengurus rumah

tangga dan mengurus 2

orang anak sehingga

hal tersebut membuat

ibu capek.

warna kuku jari

tangan dan kaki agak

pucat.

- Hb = 10 gr%

merawat masalah

kesehatan yang

dialami ibu.

pada kehamilan

3. PERUMUSAN MASALAH

1. Resiko terjadinya penyulit selama persalinan

2. Kurangnya pemenuhan gizi yang adekuat.

3. Anemia ringan pada kehamilan

4. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga

1. Resiko terjadinya penyulit selama persalinan berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan pada ibu

hamil resiko tinggi.

2. Kurangnya pemenuhan zat gizi yang advat berhubungan dengan kurangnya

pengetahuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan ( gizi kurang pada

balita )

3. Anemia ringan pada kehamilan berhubungan dengan Ketidakmampuan

keluarga dalam merawat masalah kesehatan yang dialami ibu.

Skala Prioritas Diagnosa

1. Resiko terjadinya penyulit selama persalinan erhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan pada ibu

hamil resiko tinggi.

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1 Sifat masalah :

Kurang sehat

1 Masalah sudah terjadi, dan

sudah terjadi, tetapi tidak

dianggap sebagai sesuatu

yang mengancam kesehatan

10

Page 11: 32360158 ASKEP Keluarga Ae

2 Kemungkinan

masalah dapat

diubah : sebagian

1 Keluarga memiliki keinginan

untuk mencegah hal tersebut,

tapi kehamilan sudah terjadi.

3 Potensi masalah

untuk dicegah :

tinggi

Apabila ibu rajin minum pil

KB, maka kemungkinan

kehamilan bisa dicegah

4 Menonjolnya

masalah : ada

masalah tapi tidak

perlu ditangani

1/2 Ibu hamil dengan jarak

kehamilan kurang dari 1

tahun

SKORING TOTAL 3 1/2

2. Kurangnya pemenuhan zat gizi yang advat berhubungan dengan kurangnya

pengetahuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan ( gizi kurang pada

balita )

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1 Sifat masalah :

Tidak/kurang sehat

1 Masalah sudah terjadi dan

sudah dirasakan oleh

keluarga tetapi tidak

dianggap sebagai sesuatu

yang mengancam kesehatan.

2 Kemungkinan

masalah dapat

diubah : sebagian

1 Keluarga memiliki keinginan

untuk mengatasi hal tersebut

tetapi tidak tahu cara

mengubah hal tersebut.

3 Potensi masalah

untuk dicegah :

tinggi

1 Apabila ibu dapat mengatur

jarak kehamilan dan

membagi waktu antara

pekerjaan dan keluarga maka

masalah tidak akan terjadi.

4 Menonjolnya

masalah : masalah

tidak dirasakan

0/1 0 Ibu merasa tidak ada masalah

dengan anaknya.

11

Page 12: 32360158 ASKEP Keluarga Ae

SKORING TOTAL 3

3. Anemia ringan pada kehamilan berhubungan dengan Ketidakmampuan

keluarga dalam merawat masalah kesehatan yang dialami ibu.

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1 Sifat masalah :

Ancaman

kesehatan

2/3 Masalah sudah terjadi dan

apabila tidak segera ditangani

akan menimbulkan

komplikasi pada kehamilan

dan persalinan.

2 Kemungkinan

masalah dapat

diubah : sebagian

1 Keluarga memiliki keinginan

untuk mengatasi hal tersebut

tetapi tidak tahu cara

mengubah hal tersebut.

3 Potensi masalah

untuk dicegah :

cukup

Apabila ibu lebih mengontrol

kesehatannya, maka masalah

tidak akan terjadi

4 Menonjolnya

masalah : ada

masalah tapi tidak

perlu ditangani

1/2 Ibu sudah biasa merasakan

hal seperti ini dan ibu hanya

menganggap ini sebagai

akibat dari kehamilannya.

SKORING TOTAL 2 5/6

Prioritas Masalah

1. Resiko terjadinya penyulit selama persalinan berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan pada ibu

hamil resiko tinggi.

2. Kurangnya pemenuhan zat gizi yang advat berhubungan dengan kurangnya

pengetahuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan ( gizi kurang pada

balita )

3. Anemia ringan pada kehamilan berhubungan dengan Ketidakmampuan

keluarga dalam merawat masalah kesehatan yang dialami ibu.

12

Page 13: 32360158 ASKEP Keluarga Ae

5. PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Rencana Keperawatan

KeluargaUmum Khusus Kriteria Standar

1 Resiko terjadinya penyulit selama

persalinan berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga dalam

mengenal masalah kesehatan pada

ibu hamil resiko tinggi.

Setelah diberikan

asuhan keperawatan

selama 2 minggu

diharapkan keluarga

dapat mencegah

terjadinya penyulit

pada saat persalinan

Setelah diberikan

asuhan selama 30

menit diharapkan :

1. keluarga

mengenal faktor

resiko kehamilan

resiko tinggi

2. keluarga dapat

mengambil

keputusan yang

tepat untuk

perawatan

kehamilan

Kognitif

Afektif

Keluarga mampu

mengenal

pengertian, tanda

bahaya, gejala dan

faktor yang dapat

mempengaruhi

kehamilan resiko

tinggi

Keluarga dapat

mengambil

keputusan yang

tepat

1. Gali pengetahuan keluarga

tentang kehamilan resiko

tinggi.

2. Jelaskan pada keluarga tentang

pengertian, tanda bahaya,

gejala dan faktor-faktor yang

mempengaruhi kehamilan

resiko tinggi.

3. Jelaskan kembali hal-hal yang

belum dimengerti

1. Sarankan KK untuk tetap

memeriksakan kehamilan

istrinya dengan teratur ke

tempat pelayanan kesehatan.

1

Page 14: 32360158 ASKEP Keluarga Ae

istrinya.

3. Keluarga mampu

merawat ibu

hamil yang

beresiko

Afektif Keluarga dapat

memberikan

perawatan ibu

hamil resiko tinggi

1. Sarankan kepada KK untuk

memberikan perhatian yang

lebih kepada ibu.

2. Beri HE kepada ibu untuk

tenang dalam menghadapi

masalah.

3. Anjurkan ibu untuk

mengurangi aktivitas yang

berlebihan.

4. Motivasi keluarga untuk

datang ke tempat pelayanan

kesehatan bila ibu mengalami

keluhan

2. Resiko terjadi gangguan tumbuh

kembang pada anak berhubungan

dengan Ketidakmampuan keluarga

dalam merawat anaknya yang

masih memerlukan perhatian.

Setelah diberikan

asuhan keperawatan

selama 2 minggu

diharapkan

pemenuhan nutrisi

Setelah diberikan

asuhan selama 30

menit diharapkan :

1. Keluarga mampu

mengenal faktor

Kognitif Keluarga mampu

mengenal

pengertian, tanda

bahaya, gejala dan

faktor yang dapat

1. Gali pengetahuan keluarga

tentang gizi kurang.

2. Jelaskan tentang penyebab,

gejala dan dampak yang dapat

ditimbulkan dari gizi buruk

2

Page 15: 32360158 ASKEP Keluarga Ae

pada anak dapat

dipantau secara

optimal.

penyebab

terjadinya gizi

kurang pada

anak.

2. Keluarga dapat

mengambil

keputusan

terhadap

perawatan

anaknya yang

mengalami gizi

kurang.

3. Keluarga dapat

merawat anaknya

yang mengalami

gizi kurang

dengan lebih

baik.

Afektif

Afektif

mempengaruhi gizi

kurang pada anak.

Keluarga dapat

mengambil

keputusan yang

tepat.

Keluarga dapat

merawat anaknya

yang mengalami

gizi kurang.

pada anak.

3. Jelaskan kembali hal-hal yang

belum jelas.

1. Sarankan KK untuk selalu

memantau tumbuh kembang

anaknya di pelayanan

kesehatan terdekat.

1. Sarankan kepada KK dan ibu

untuk memberi perhatian

kepada anak-anaknya dan

lebih bisa membagi waktu

antara pekerjaan dan keluarga.

2. Sarankan ibu untuk lebih

memperhatikan nutrisi yang

diberikan bagi keluarganya

3

Page 16: 32360158 ASKEP Keluarga Ae

dan menambah pengetahuan

dalam hal pengolahan

makanan agar anak lebih

tertarik untuk makan

3. Anjurkan KK untuk

memanfaatkan pelayanan

kesehatan yang ada.

3. Resiko terjadi penyulit selama

kehamilan dan persalinan

berhubungan dengan

Ketidakmampuan keluarga dalam

merawat masalah kesehatan yang

dialami ibu.

Setelah diberikan

asuhan keperawatan

selama 2 minggu

diharapkan keluarga

dapat mencegah

terjadinya penyulit

pada saat kehamilan

dan persalinan

Setelah diberikan

asuhan selama 30

menit diharapkan :

1. keluarga

mengenal faktor

penyebab, gejala

dan dampak dari

anemia pada ibu

hamil.

2. keluarga dapat

mengambil

keputusan yang

tepat untuk

Kognitif

Afektif

Keluarga mampu

mengenal faktor

penyebab, gejala

dan dampak dari

anemia pada ibu

hamil.

Keluarga dapat

mengambil

keputusan yang

1. Gali pengetahuan keluarga

tentang anemia ringan yang

dialami ibu.

2. Jelaskan pada keluarga tentang

pengertian, gejala dan dampak

buruk akibat anemia ringan

pada ibu.

3. Jelaskan kembali hal-hal yang

belum dimengerti

1. Sarankan KK untuk tetap

memeriksakan kehamilan

istrinya dengan teratur ke

4

Page 17: 32360158 ASKEP Keluarga Ae

perawatan

kehamilan

istrinya.

3. Keluarga mampu

merawat ibu

hamil dengan

anemia ringan.

Afektif

tepat.

Keluarga mampu

merawat dan

memperbaiki

kondisi ibu hamil

dengan anemia

ringan.

tempat pelayanan kesehatan.

1. Sarankan pada KK untuk

memberii perhatian yang lebih

pada ibu.

2. Anjurkan ibu untuk

mengurangi aktivitas yang

berlebihan.

3. Anjurkan ibu untuk makan

makanan yang sehat dan

bergizi.

4. Anjurkan ibu untuk selalu

memeriksakan kehamilannya

dan memeriksakan kadar

hemoglobin darahnya di

pelayanan kesehatan.

5