32015-11-155571872719

17
Modul 11: Teori Akuntansi Teori Akuntansi Syahril Djaddang, SE. Ak. M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana ‘11 1 BAB 10 EKUITAS (EQUITY)

Upload: rizki-aulia

Post on 02-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dokumen

TRANSCRIPT

Page 1: 32015-11-155571872719

Modul 11: Teori Akuntansi

Teori AkuntansiSyahril Djaddang, SE. Ak. M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 1

BAB 10

EKUITAS (EQUITY)

Page 2: 32015-11-155571872719

KONSEP EKUITAS

A. KONSEP EKUITAS

Ekuitas timbul pada dasarnya bukan kewajiban, tetapi merupakan klaim sisa (residual claim)

terhadap aktiva. Oleh karena itu, konsep ekuitas tidak dapat didefinisikan tersendiri, terpisah

dari aktiva dan hutang. FASB Statement of Financial Accounting Concept No.6 mendefinisikan

ekuitas sebagai “hak sisa terhadap suatu entitas setelah dikurangi hutang”. Dari definisi

tersebut dapat dikatakan bahwa dua karakteristik ekuitas adalah sebagai berikut :

1. Ekuitas sama dengan aktiva neto, yaitu selisih antara aktiva perusahaan dengan hutang

perusahaan

2. Ekuitas dapat bertambah atau berkurang karena kenaikan atau penurunan aktiva neto

baik yang berasal dari sumber bukan pemilik (pendapatan dan biaya) maupun investasi

oleh pemilik atau distribusi kepada pemilik,

A. Teori Ekuitas.

Teori Ekuitas adakah teori yang menjelaskan sudut pandang yang digunakan dalam

akuntansi berkaitan dengan penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Dengan kata lain,

penyusunan dan penyajian laporan keuangan sangat tergantung pada sudut pandang yang

digunakan yaitu siapa yang dianggap paling berkepentingan terhadap laporan keuangan.

1. Teori Proprietary

Pada awalnya teori ini muncul sebagai perwujudan dari sistem pembukuan berpasangan.

Teori ini memusatkan perhatiannya kepada pemilik. Persamaan akuntansi yang digunakan

Aktiva – Hutang = Modal

Aktiva merupakan kekayaan pemilik, sementara hutang merupakan kewajiban pemilik.

Kepemilikan dianggap sebagai nilai bersih dari perusahaan untuk pemilik. Selama

berjalannya usaha maka nilai perusahaan sama dengan investasi awal ditambah akumulasi

Teori AkuntansiSyahril Djaddang, SE. Ak. M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 2

Page 3: 32015-11-155571872719

laba bersih setelah dikurangi prive untuk pemilik. Jadi teori proprietari menganut wealth

concept.

Teori Proprietary sangat cocok diterapkan untuk organisasi perusahaan perseorangan

dan firma oleh karena dalam bentuk organisasi ini ada hubungan personal antara

manajemen perusahaan denga pemilik perusahaan. Hal ini disebabkan net income

ditambahkan setiap periode ke rekening modal pemilik walaupun perhitngan laba bersih

tidak mengukur kenaikan bersih kekayaan (wealth).

Teori propoprietary tidak dapat langsung digunakan untuk bentuk perusahaan peseroan

terbatas seperti halnya untuk perusahaan perseorangan dan firma. Konsep laba

komprehensif yang diadopsi oleh FASB juga menggunakan dasar teori proprietary yaitu

memasukkan semua item yang mempengaruhi pemilik selama periode itu kecuali

pengambilan deviden dan transaksi modal.

Makna Laba (income)

Berdasarkan sudut pemilik, pendapatan diartikan kenaikan modal pemilik, sementara

biaya diartikan sebagai penurunan modal pemilik. Dengan demikian laba merupakan

kenaikan kekayaan/kemakmuran pemilik selama satu periode yang menjadi hak bagi

pemilik.

Pemakaian teori proprietary dalam akuntansi memberikan implikasi sebagai berikut :

Semua kejadian/transaksi yang mempengaruhi perubahan

kekayaan/kemakmuran pemiliki dalam satu periode harus dimasukkan sebagai

penentu laba

Perusahaan merupakan alat bagi pemilik untuk mencapai tujuannya bukan

sebagai entitas yang berdiri sendiri terpisah dari pemilik

Dividen merupakan distribusi laba bagi pemilik

Bungan pinjaman dan pajak penghasilan dianggap sebagai biaya

Gaji yang dibayarkan pada pemilik sebagai karyawan tidak dapat diperlakukan

sebagai biaya karena pemilik dianggap sama dengan perusahaan.

Teori AkuntansiSyahril Djaddang, SE. Ak. M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 3

Page 4: 32015-11-155571872719

2. Teori Entitas (Kesatuan Usaha)

Teori entitas muncul untuk mengatasi kelemahan yang melekat pada teori proprietary.

Perkembangan saat ini kenyataannya kegiatan usaha menyebabkan perusahaan menjadi unit

usaha yang berdiri sendiri terpisah dari identitas pemilik. Hal ini berarti terdapat pemisahan

antara kepentingan pribadi dengan kepentingan perusahaan.

Dengan demikian, transaksi/kejadian yang dicatat dan dipertanggung jawabkan adalah

transaksi yang melibatkan perusahaan. Perusahaan dianggap bertindak atas nama

kepentingannya sendiri terpisah dari pemilik.

Teori entitas didasarkan atas persamaan akuntansi :

Aktiva = Hutang + Modal

Elemen yang ada pada sisi kanan persamaan sering disebut hutang, tetapi sesungguhnya

adalah ekuitas dengan hak yang berbeda didalam persamaan. Perbedaan utama antara hutang

dan ekuitas pemilik adalah hak kreditur dapat dinilai secara independen dari penilaian yang lain

jika perusahaan dalam keadaan solvent.

Sedangkan hak pemegang saham/pemilik diukur dari penilaian aktiva yang

diinvestasikan kembali.

Jadi hutang adalah kewajiban khusus perusahaan, dan aktiva menunjukkan hak

perusahaan menerima barang barang dan jasa khusus atau manfaat lainnya.

Penilaian aktiva harus mencerminkan pengukuran manfaat yang diterima oleh

perusahaan. Laba bersih suatu perusahaan umumnya diekspresikan dalam bentuk perubahan

bersih modal pemilik, tidak termasuk perubahan yang berasal dari deklarasi dividen dan

transaksi modal.

Hal ini tidak sama dengan teori proprietary yang mengatakan bahwa laba bersih adalah

laba bagi pemegang saham

Laba bersih dalam konsep entitas menggambarkan sisa perubahan posisi ekuitas

setelah dikurangi semua klaim, termasuk bunga hutang jangka panjang dan pajak penghasilan.

Perbedaan antara teori proprietary dan teori entitas menimbulkan perbedaan dalam

melakukan penilaian aktiva. Dengan teori proprietary, aktiva harus dinilai dengan nilai sekarang

Teori AkuntansiSyahril Djaddang, SE. Ak. M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 4

Page 5: 32015-11-155571872719

(current value) oleh karena ekuitas pemilik dianggap sebagai kekayaan bersih. Sedangkan

dengan teori entitas, perusahaan tidak berhubungan dengan nilai sekarang oleh karena

penekanannya adalah akuntabilitas cost kepada pemilik atau pemegang saham lainnya.

Dengan demikian dasar pengukuran yang relevan adalah historical cost.

Dua Versi Teori Entitas

a. Versi Tradisional

Menurut pandangan tradisional, perusahaan beroperasi untuk pemegang ekuitas (Equility

holders) yaitu pihak yang memberi dana bagi perusahaan. Dengan investasi yang

dilakukan pemilik

b. Versi Baru

Pandangan ini menyatakan bahwa perusahaan beroperasi atas namanya sendiri dan

berkepentingan terhadap kelangsungan hidupnya sendiri. Penyajian laporan kepada

pemegang ekuitas dimaksudkan untuk memenuhi syarat legal dan menjaga hubungan

baik pemegang ekuitas dalam kaitannya dengan kebutuhan dana yang diperlukan dimasa

mendatang.

Meskipun kedua pandangan di atas memusatkan perhatiannya pada kesehatan usaha

(entitas yang independen) namun pandangan tradisional melihat pemegang ekuitas

sebagai partner (associate) dalam kegiatan usaha yang dijalankan. Sedang pandangan

versi baru, melihat pemegang saham ekuitas sebagai pihak diluar perusahaan.

Oleh karena pemilik dan kreditor merupakan pemegang ekuitas yang memberi dana,

maka perusahaan akuntansinya adalah. :

Aktiva = Ekuitas

Ekuitas menunjukkan hak/klaim pemegang ekuitas terhadap aktiva suatu unit suatu

usaha.

Atas dasar teori entitas, neraca yang disajikan mengandung makna sebagai berikut :

Aktiva perusahaan menyajikan informasi langsung mengenai nilai unit usaha

Ekuitas menunjukkan laporan tidak langsung terhadap jumlah nilai yang sama

Aktiva adalah milik perusahaan

Hutang merupakan kewajiban perusahaan bukan kewajiban pemilik

Teori AkuntansiSyahril Djaddang, SE. Ak. M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 5

Page 6: 32015-11-155571872719

Aktiva non moneter lebih relevan bila diukur dengan cost histories karena nilai

total aktiva sama dengan jumlah pasivanya.

Makna Laba

Dalam pendekatannya ekuitas ini, laporan rugi laba lebih relevan dibandingkan neraca.

Alasannya :

Pemegang ekuitas lebih tertarik pada laba yang merupakan hasil dari investasi

mereka

Perusahaan didirikan dengan maksud mencari laba

Laba merupakan perubahan dalam aktiva bersih perusahaan

Pendapatan adalah aliran masuk aktiva karena transaksi yang dilakukan

perusahaan

Biaya adalah cost aktiva/jasa yang digunakan perusahaan dalam rangka

menghasilkan pendapatan.

Tekanan teori ini adalah pada aktiva karena aktiva dipandang lebih riil daripada ekuitas.

Laba Ditahan

Menurut pandangan tradisional, laba dicatat dan ditampung dalam laba ditahan.

Pandangan versi baru melihat bahwa laba ditahan merupakan ekuitas perusahaan/investasi

milik sendiri.

Pandangan Tradisional

Bunga pinjaman adalah distribusi laba ditahan atas pemakaian pinjaman modal

bukan biaya bagi kreditor

Deviden merupakan distribusi laba ditahan bagi pemilik saham. Jadi bunga

pinjaman kedudukannya sama dengan deviden

Pajak penghasilan merupakan distribusi laba ditahan

Pandangan Versi Baru

Teori AkuntansiSyahril Djaddang, SE. Ak. M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 6

Page 7: 32015-11-155571872719

Kreditor dan pemegang saham dianggap sebagai pihak luar. Bunga pinjaman, deviden

dan pajak penghasilan dianggap sebagai biaya perusahaan karena menurunkan jumlah ekuitas

unit usaha tersebut.

3. Teori Ekuitas Residual

Seseorang teoritisi akuntansi William Patton (1962) menyatakan bahwa ekuitas residual

merupakan salah satu jenis ekuitas dalam kerangka teori entitas. Dalam pandangan teori

entitas, pemegang saham memiliki ekuitas di perusahaan seperti pemegang saham ekuitas

lainnya, tetapi pemegang saham tidak dianggap sebagai pemilik.

Patton menekankan pada hubungan khusus residual equity holder.

Perubahan dalam penilaian aktiva, perubahan dalam laba bersih dan laba ditahan dan

perubahan didalam hak pemegang ekuitas lainnya semua tercermin didalam residual equity

pemegang saham biasa.

Jadi teori ekuitas residual merupakan pandangan antara teori proprietary dan teori entitas.

Dalam pandangan ini persamaan akuntansinya menjadi :

Aktiva – Ekuitas Khusus = Ekuitas Residual

Ekuitas khusus meliputi klaim kreditu dan ekuitas pemegang saham preferen. Namun

demikian pada kasus diaman kerugian begitu besar sehingga perusahaan tersebut bangkrut,

ekuitas pemegan saham biasan dapat hilang dan pemegang saham preferen atau pemegang

obligasi menjadi pemegang ekuitas residual.

Tujuan pendekatan ekuitas residual adalah memberikan informasi yang lebih baik kepada

pemegang saham biasa dalam rangka pengambilan keputusan investasi.

Karena biasanya pemegang saham umumnya dianggap memiliki ekuitas residual didalam laba

perusahaan dan didalam aktiva bersih pada saat likuidasi.

Oleh karena laporan keuangan umumnya disusun tidak dalam rangka likuidasi, maka informasi

yang disajikan dalam kaitannya dengan ekuitas residual harus berguna untuk memprediksi

dividen masa datang bagi pemegang saham biasa.

Teori AkuntansiSyahril Djaddang, SE. Ak. M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 7

Page 8: 32015-11-155571872719

Laporan laba rugi dan laporan laba ditahan harus menunjukkan laba yang tersedia bagi

pemegang ekuitas residual setelah semua kewajiban dipenuhi, termasuk deviden kepada

pemegang saham preferen.

4. Teori Enterprise

Teori enterprise dalam hal ini menyatakan bahwa perusahaan dipandang sebagai

lembaga sosial yang dioperasikan dalam rangka memberikan manfaat bagi banyak pihak yang

berkepentingan (dalam arti luas meliputi pemegang saham, kreditor, pegawai, konsumen,

pemerintah dan masyarakat secara umum), jadi saham dalam arti luas teori enterprise dapat

dipandang sebagai teori akuntansi sosial.

Konsep ini tepat diterapkan pada perusahaan dalam skala besar dan modern, karena ditinjau

dari sisi akuntansi berarti tanggung jawab pelaporan keuangan selain disampaikan kepada para

pemegang saham/kreditor juga kepada kelompok atau masyarakat secara keseluruhan.

5. Teori Dana (Fund)

Teori ini menyatakan bahwa unit aktivitas ekonomi merupakan dasar akuntansi, unit

aktivitas operasi ini disebut dana yang meliputi sekelompok aktiva dan kewajiban dan restriksi

atau batasan – batasan yang menggambarkan fungsi atau aktivitas ekonomi. Persamaan

akuntansi dapat dinyatakan sebagai berikut :

Aktiva = Restriksi/Batasan Aktiva

Aktiva menggambarkan jasa prospektif kepada dana atau unit koperasi, hutang

merupakan restriksi aktiva umum atau khusus dari dana, modal yang diinvestasikan

menceriminkan restriksi legal atau financial untuk menggambarkan aktiva.

Konsep ini banyak diterapkan pada sektor pemerintahan dan lembaga nirlaba. Dalam

pemerintahan dana yang umumnya digunakan meliputi dana umum (general fund), dana

pendapatan khusus (spesial revenue fund), dana proyek (capital project fund), dana pelunasan

hutang jangka panjang (debt service fund). Setiap dana ini memiliki restriksi penggunaan yang

diatur dalam undang-undang atau peraturan pemerintah lainnya, masing-masing dana

dipertanggungjawabkan sendiri-sendiri sehingga masing-masing mempunyai pembukuan debet

kredit sendiri dan memiliki neraca dan laporan perubahan saldo dana.

Teori AkuntansiSyahril Djaddang, SE. Ak. M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 8

Page 9: 32015-11-155571872719

6. Laporan Nilai Tambah (value added) Sebagai Pelengkap Laporan Keuangan

Laporan nilai tambah menunjukkan pendapatan suatu perusahaan sebagai suatu

kesatuan usaha dan bagaimana nilai tambah ini didistribusikan kepada kelompok – kelompok

yang menyumbangkan terciptanya nilai tambah tersebut. Laporan nilai tambah memandang

bahwa kegiatan suatu perusahaan tidak lain adalah usaha kolektif dari beberapa kelompok

orang, yaitu pemegang saham, kreditur, pegawai perusahaan dan pemerintahan.

A. Konsep Nilai Tambah

Konsep nilai tambah secara umum dapat didefinisikan sebagai perbedaan antara

penghasilan kotor yang diterima oleh suatu perusahaan dari hasil penjualan produk dan jasa

dengan jumlah uang yang dibayarkan untuk membeli bahan baku dan jasa lain yang disediakan

oleh pemasok dari luar perusahaan. Atau dapat disimpulkan bahwa nilai tambah pada dasarnya

adalah hasil penjualan dikurangi dengan biaya bahan baku dan jasa pihak luar yang digunakan

dalam rangka menciptakan penghasilan tersebut. Lebih lanjut dapat dijelaskan bahwa

sebagaian dari hasil penjualan dipakai untuk membayar bahan baku dan jasa yang dibeli dari

masyarakat diluar perusahaan. Sisanya adalah kekayaan atau nilai tambah perusahaan yang

diciptakan oleh para pegawai yang ada dalam perusahaan yang bekerja dengan sejumlah

modal yang berasal dari pemegang saham, kreditur dan pemakai fasilitas umum yang

disediakan oleh pemerintah.

B. Metode penentuan Nilai Tambah Ekuitas

Terdapat dua metoda dalam menghitung besarnya nilai tambah, antara lain :

Metode Substraktif : Yaitu dengan menghitung besarnya nilai penjualan kotor

perusahaan, atau dengan cara hasil penjualan dikurangi dengan beban input

yang terdiri dari bahan baku atau jasa yang dibeli dari luar perusahaan yang

dipakai untuk menghasilkan penjualan tersebut.

Metode Aditif : Di mana nilai tambah perusahaan dihitung dari laporan laba

operasi, atau dengan cara menjumlahkan semua input produksi yang berasal

dari modal dan tenaga kerja dalam menghasilkan penjualan.

Teori AkuntansiSyahril Djaddang, SE. Ak. M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 9

Page 10: 32015-11-155571872719

C. Penyusunan Laporan Nilai Tambah

Laporan nilai tambah disusun berdasarkan konsep-konsep dalam penyusunan laba-rugi

operasi yaitu konsep akrual dan prinsip pembandingan (matching principles). Dalam Metode

aditif, laporan keuangan nilai tambah dapat disusun dengan hanya mengubah laporan rugi-laba.

Besarnya laba ditahan dapat dihitung dengan cara mengurangkan berbagai macam beban,

pajak, dividen dari hasil penjualan.

Secara Matematis dapat dituliskan sebagai berikut :

Rumus dasar : LD = HP – BI – Dep – BG – I – Div – T

LD : Laba ditahan

HP : Hasil Penjualan

BI : Total Beban Input bahan baku dan jasa lain

BG : Beban gaji dan Upah pegawai

Dep : Beban Depresiasi

I : Beban Bunga

Div : Dividen yang dibayar

T : Pajak Penghasilan

Dikembangkan mendi :

Untuk menghitung Nilai Tambah Bersih :

HP – BI – Dep = BG + I + Div + T + LD

Untuk menghitung Nilai Tambah Kotor :

HP – BI = BG + I + Div + T + LD + Dep

Perbedaan antara nilai tambah bersih dengan nilai tambah kotor :

Nilai tambah tidak lain adalah kekayaan yang diciptakan oleh perusahaan dan

kekayaan ini akan dinilai terlalu tinggi apabila tidak diakui adanya akumulasi

penurunan nilai aktiva tetap karena pemakaian tersebut.

Teori AkuntansiSyahril Djaddang, SE. Ak. M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 10

Page 11: 32015-11-155571872719

Sesuai dengan konsep konsistensi dan matching antara penghasilan dan beban,

maka beban depresiasi harus diperlakukan pula seperti halnya beban input

bahan baku yaitu pengurang hasil penjualan.

Nilai tambah bersih menghilangkan adanya perhitungah ganda, sedangkan nilai

tambah kotor akan menghasilkan perhitungan ganda, karena tidak

dikurangkannya beban depresiasi dari hasil penjualan.

Ide suatu perusahaan merupakan suatu hasil kerja kolektif beberapa kelompok

orang sesuai dengan konsep nilai tambah bersih.

D. Manfaat Laporan Nilai Tambah

Pengungkapan

Laporan nilai tambah merupakan usaha untuk memberikan informasi yang lengkap dan

relevan tentang kegiatan perusahaan dengan memasukkan informasi beberapa kelompok

orang yang berkepentingan terhadap perusahaan seperti pemilik, kreditur, pegawai dan

pemerintah.

Sederhana dan Fleksibel

Laporan nilai tambah disusun hanya dengan memodifikasi laporan laba-rugi. Laporan

nilai tambah memiliki fleksibilitas dalam penyusunannya karena dapat disusun atas dasar biaya

historis.

Hubungan Industrial

Laporan nilai tambah dimaksudkan dapat mencerminkan adanya “team spirit” di dalam

organisasi perusahaan.

Laporan Nilai tambah memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan laporan laba-rudi :

1. Laporan nilai tambah menggambarkan pernana pegawai di dalam perusahaan oleh

karena dipandang sebagai pihak yang ikut menyumbangkan terciptanya kekayaan

perusahaan

2. Dengan pemberian insentif kepada para pegawai atas dasar besarnya sumbangan

mereka terhadap nilai tambah perusahaan, maka dengan sendirinya akan menaikkan

motivasi pegawai didalam proses penciptaan kekayaan perusahaan

Teori AkuntansiSyahril Djaddang, SE. Ak. M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 11

Page 12: 32015-11-155571872719

3. Laporan nilai tambah dapat dipakai sebagai referensi guna penyelesaian kasus-kasus

perburuhan.

Kebijakan Ekonomi

Laporan nilai tambah berperan dalam memperbaiki kegiatan analisa ekonomi, karena

konsep nilai tambah konsistem dengan analisa input – output yang sering dipakai para ekonom

untuk menghitung pendapatan nasional.

Analisis Komparasi

Laporan nilai tambah memberikan tambahan kriteria yang dapat dipakai sebagai dasar

untuk menilai dan membandingkan prestasi suatu perusahaan lain. Disamping itu nilai tambah

pula dipakai sebagai alat untuk mengukur besar dan pentingnya suatu perusahaan.

E. Kelemahan Laporan Nilai Tambah

Bagi para pemakai yang tidak memahami konsep laporan keuangan., laporan nilai

tambah dapat membingungkan mereka sebab besarnya nilai tambah suatu perusahaan.

Dengan menyajikan laporan nilai tambah suatu perusahaan. Dengan menyajikan laporan nilai

tambah ada kecenderungan bahwa manajemen akan selalu memaksimumkan besarnya nilai

tambah yang pada gilirannya akan menyesatkan dalam pengambilan keputusan.

Teori AkuntansiSyahril Djaddang, SE. Ak. M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 12

Page 13: 32015-11-155571872719

DAFTAR PUSTAKA

Hendriksen, Elden S. dan Michael F. Van Breeda. Teori Akunting. Edisi ke-5. Buku Satu.

Batam: Interaksara, 2000.

Riahi – Belkoui, Ahmed. Teori Akuntansi. Jilid ke-1. Jakarta : Penerbit Salemba Empat, 2000.

Warren, Fees, Reeve, Accounting, USA: South-Western-College Publishing.

Teori AkuntansiSyahril Djaddang, SE. Ak. M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 13