30 las ifa - universitas padjadjaran · 2011-04-01 · merupakan tempat untuk meditasi bagi anda...

1
JUMAT, 1 APRIL 2011 30 K LAS IFA Berpetualang ke Taman Nasional Alas Purwo B AGI Anda para peselancar yang merindukan ombak-ombak menantang, jangan pernah le- watkan untuk merasakan G-Land, the Seven Gi- ant Waves Wonder. G-Land merupakan julukan bagi gulungan ombak di Pantai Plengkung, Taman Na- sional Alas Purwo (TNAP), Banyuwangi, Jawa Timur. Menurut para peselancar asing, G berarti green karena lokasinya di tepi hutan Grajagan, yang merupakan point terdekat sebelum ada jalan melintas di hutan, dan great karena termasuk salah satu ombak terbaik di dunia. Ombak di Plengkung mempunyai tinggi 4-6 meter dan panjang 2 km dalam formasi tujuh gelombang bersusun go to left yang cocok bagi para peselancar kidal. Selain Plengkung, terdapat Pantai Batu Lawang bagi peselancar amatir dan baru belajar dengan ombak twen- ty-twenty yang berarti 20 minutes atau 20 menit untuk mendayung ke tengah dan 20 menit untuk menikmati titian ombak. Selain merupakan tempat berselancar bagi para peselancar asing dan lokal, TNAP menyediakan arena berpetualang untuk menembus hutan, mengamati satwa di Sadengan, dan berkunjung ke gua mistis. TNAP juga merupakan tempat untuk meditasi bagi Anda dengan latar belakang etnik dan religius berbeda dari seluruh Indonesia. Gua tempat bermeditasi adalah Gua Istana, Gua Putri, Gua Padepokan, dan Gua Macan yang konon mempunyai nilai mistis tinggi. Selain gua meditasi, terdapat Pura Tua yang unik karena berada di tengah hutan TNAP. Di Sadengan, TNAP merupakan tempat observasi ratusan banteng, rusa, dan merak. Pantai Ngagel juga menjadi tempat penangkaran penyu belimbing, abu-abu, dan hijau. Di TNAP terdapat pula Pantai Gotri dengan hamparan pasir putih yang sangat ringan sehingga terasa sulit untuk berjalan di pantai. Kemudian, ada Pantai Parang Ireng dengan pasir yang hitam legam. Di pantai antara Pancur dan Plengkung terdapat hutan sawo yang tumbuh berjajar di tepi pantai. Sawo kecik hutan dengan kulit berwarna merah tersebut biasa ber- jatuhan di tanah dan buahnya bisa dimakan langsung dengan cita rasa manis. Hutan TNAP dapat dicapai melalui Kota Banyuwangi ke arah Muncar atau Benculuk, ke arah Pasar Anyar melalui Tegal Dlimo. Perjalanan berikutnya menelusuri jalan sejauh 10 km melalui Jalan Makadam menuju pintu utama Taman Nasional di Rowobendo. Dari Rowobendo, masih terdapat 3 km menuju ke Pos Pancur dan melalui jalan bercabang menuju Sadengan, Pantai Ngagel, atau Plengkung. Dari Pancur ke Pleng- kung jarak tempuh sejauh 6 km, dan hanya dapat dicapai melalui tiga cara, yakni berjalan kaki selama 2 jam, naik motor trail TNAP, atau menggunakan angkutan khusus yang dikelola TNAP. Kendaraan pribadi hanya boleh diparkir di Pos Pancur. (Sus/S-1) catatanhujan.blogspot.com

Upload: others

Post on 16-Feb-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 30 las ifa - Universitas Padjadjaran · 2011-04-01 · merupakan tempat untuk meditasi bagi Anda dengan latar belakang etnik dan religius berbeda dari seluruh Indonesia. Gua tempat

JUMAT, 1 APRIL 201130 KlasifaBerpetualang ke Taman Nasional Alas Purwo

BAGI Anda para peselancar yang merindukan ombak-ombak menantang, jangan pernah le-watkan untuk merasakan G-Land, the Seven Gi-ant Waves Wonder. G-Land merupakan julukan

bagi gulungan ombak di Pantai Plengkung, Taman Na-sional Alas Purwo (TNAP), Banyuwangi, Jawa Timur.

Menurut para peselancar asing, G berarti green karena lokasinya di tepi hutan Grajagan, yang merupakan point terdekat sebelum ada jalan melintas di hutan, dan great karena termasuk salah satu ombak terbaik di dunia.

Ombak di Plengkung mempunyai tinggi 4-6 meter dan panjang 2 km dalam formasi tujuh gelombang bersusun go to left yang cocok bagi para peselancar kidal.

Selain Plengkung, terdapat Pantai Batu Lawang bagi peselancar amatir dan baru belajar dengan ombak twen-ty-twenty yang berarti 20 minutes atau 20 menit untuk mendayung ke tengah dan 20 menit untuk menikmati titian ombak.

Selain merupakan tempat berselancar bagi para peselancar asing dan lokal, TNAP menyediakan arena berpetualang untuk menembus hutan, mengamati satwa di Sadengan, dan berkunjung ke gua mistis. TNAP juga merupakan tempat untuk meditasi bagi Anda dengan latar belakang etnik dan religius berbeda dari seluruh Indonesia. Gua tempat bermeditasi adalah Gua Istana, Gua Putri, Gua Padepokan, dan Gua Macan yang konon mempunyai nilai mistis tinggi. Selain gua meditasi, terdapat Pura Tua yang unik karena berada di tengah hutan TNAP.

Di Sadengan, TNAP merupakan tempat observasi ratusan banteng, rusa, dan merak. Pantai Ngagel juga menjadi tempat penangkaran penyu belimbing, abu-abu, dan hijau. Di TNAP terdapat pula Pantai Gotri dengan hamparan pasir putih yang sangat ringan sehingga terasa sulit untuk berjalan di pantai. Kemudian, ada Pantai Parang Ireng dengan pasir yang hitam legam.

Di pantai antara Pancur dan Plengkung terdapat hutan sawo yang tumbuh berjajar di tepi pantai. Sawo kecik hutan dengan kulit berwarna merah tersebut biasa ber-jatuhan di tanah dan buahnya bisa dimakan langsung dengan cita rasa manis.

Hutan TNAP dapat dicapai melalui Kota Banyuwangi ke arah Muncar atau Benculuk, ke arah Pasar Anyar melalui Tegal Dlimo. Perjalanan berikutnya menelusuri jalan sejauh 10 km melalui Jalan Makadam menuju pintu utama Taman Nasional di Rowobendo.

Dari Rowobendo, masih terdapat 3 km menuju ke Pos Pancur dan melalui jalan bercabang menuju Sadengan, Pantai Ngagel, atau Plengkung. Dari Pancur ke Pleng-kung jarak tempuh sejauh 6 km, dan hanya dapat dicapai melalui tiga cara, yakni berjalan kaki selama 2 jam, naik motor trail TNAP, atau menggunakan angkutan khusus yang dikelola TNAP. Kendaraan pribadi hanya boleh diparkir di Pos Pancur. (Sus/S-1)

catatanhujan.blogspot.com