3. uji kadar air
DESCRIPTION
uji kadar airTRANSCRIPT
C. UJI KADAR AIR
1. Tujuan
Untuk mengetahui kadar air tanah yaitu perbandingan antara berat air
yang terkandung dalam butiran tanah dengan butiran tanah kering yang
dinyatakan dalam persen.
2. Peralatan
a. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
Gambar 3.C.57. Timbangan
b. Oven
Gambar 3.C.58. Oven
c. Kontainer sebanyak 3 buah
Gambar 3.C.58. Kontainer
3. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan uji kadar air adalah
sampel tanah yang beratnya berkisar antara 30 – 50 gram.
Gambar 3.C.59. Sampel tanah
4. Prosedur Percobaan
Adapun prosedur percobaan dari praktikum ini yaitu :
a. Menimbang kontainer dalam keadaan bersih dan kering serta
memberi tanda atau nomor pada kontainer.
Gambar 3.C.60. Menimbang kontainer
b. Memasukan sampel tanah yang akan diuji ke dalam kontainer.
Gambar 3.C.61. Memasukkan sampel ke dalam kontainer
c. Menimbang kontainer yang berisi tanah (Wcs)
Gambar 3.C.62. Menimbang kontainer berisi tanah
d. Memasukkan kontainer ke dalam oven dengan temperatur 1050 C
selama 24 jam.
Gambar 3.C.63. Mengoven kontainer dan tanah
e. Menimbang sampel tanah dan kontainer yang telah kering (Wds)
Gambar 3.C.64. Menimbang sampel tanah yang sudah dioven
5. Data Hasil Percobaan
Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.C.4. Data Hasil Percobaan
No. Kontainer Wc (gram) Wcs (gram) Wds (gram)
I 9,76 46,80 29,44
II 9,81 51,66 44,43
III 9,60 36,92 32,30
Keterangan :
Wc = Berat Kontainer
Wcs = Berat Kontainer + Berat sampel tanah basah
Wds = Berat kontainer + Berat sampel tanah kering
7. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan
1) Nilai kadar air sampel pertama adalah 11,3415%, untuk sampel
kedua 20,8839%, dan untuk sampel ketiga 20,3524%.
2) Dari ketiga sampel tersebut didapatkan nilai kadar air rata-rata
yaitu 18,1926%.
3) Ketiga sampel tersebut memiliki koreksi kadar air yaitu sebesar -
26,6652%, 14,7934%, dan 10,6510%.
4) Koreksi kadar air rata-rata dari sampel tersebut adalah 17,3699%.
b. Saran
1) Asisten dapat lebih detail menjelaskan dengan lebih detail
mengenai pendeskripsian tanah, agar praktikan lebih
memahaminya lebih jelas
2) Praktikan dan pihak laboratorium harus terus menjaga
kelengkapan alat-alat praktikum.
3) Praktikan selanjutnya agar dapat lebih teliti dan berhati-hati
dalam melaksanakan prektikum agar tidak terjadi kesalahan dan
kerusakan pada alat praktikum.