3. sistem distribusi tenaga listrik

30
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga Listrik 3. SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 3.1. SISTEM DISTRIBUSI Secara garis besar Sistem Distribusi Tenaga Listrik terdiri dari : a. Jaringan Tegangan Menengah (JTM) b. Gardu Distribusi (GD) c. Jaringan Tegangan Rendah (JTR) d. Sambungan Pelayanan dan Alat Pengukur dan Pembatas (APP) JTM berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dengan tegangan 20 KV mulai dari sekunder Gardu Induk atau Trafo Step Up di Pembangkit kecil hingga ke Gardu-gardu Distribusi atau pelanggan TM. Gardu Distribusi berfungsi untuk menurunkan tegangan menengah 20 KV melalui Trafo Distribusi menjadi tegangan rendah 220/380V. JTR berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik ke konsumen TR dengan tegangan 220/380 V. Sambungan Pelayanan berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari JTR ke pelanggan TR hingga APP di rumah pelanggan. APP dipasang di rumah pelnggan berfungsi untuk mengukur pemakaian energi dan dan membatasi penggunaan daya sesuai kontrak pelanggan dengan PLN. Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 15

Upload: arby

Post on 22-Dec-2015

75 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

SISTEM

TRANSCRIPT

Page 1: 3. Sistem Distribusi Tenaga Listrik

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga Listrik

3. SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

3.1. SISTEM DISTRIBUSI

Secara garis besar Sistem Distribusi Tenaga Listrik terdiri dari :

a. Jaringan Tegangan Menengah (JTM)

b. Gardu Distribusi (GD)

c. Jaringan Tegangan Rendah (JTR)

d. Sambungan Pelayanan dan Alat Pengukur dan Pembatas (APP)

JTM berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dengan tegangan 20 KV mulai

dari sekunder Gardu Induk atau Trafo Step Up di Pembangkit kecil hingga ke

Gardu-gardu Distribusi atau pelanggan TM.

Gardu Distribusi berfungsi untuk menurunkan tegangan menengah 20 KV

melalui Trafo Distribusi menjadi tegangan rendah 220/380V.

JTR berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik ke konsumen TR dengan

tegangan 220/380 V.

Sambungan Pelayanan berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari JTR ke

pelanggan TR hingga APP di rumah pelanggan.

APP dipasang di rumah pelnggan berfungsi untuk mengukur pemakaian energi

dan dan membatasi penggunaan daya sesuai kontrak pelanggan dengan PLN.

Jadi secara urut Sistem Distribusi alurnya adalah :

Gardu Induk JTM Gardu Distribusi JTR SP + APP

3.1.1. Jaringan Tegangan Menengah (JTM)

Jaringan Tegangan Menengah secara umum fisik hantarannya dikelompokkan

atas:

a. Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)

b. Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM)

A. Saluran Udara Tegangan Menengah ( SUTM )

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan15

Page 2: 3. Sistem Distribusi Tenaga Listrik

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga Listrik

SUTM adalah sarana untuk menyalurkan daya listrik yang dipasang diudara

dan ditempatkan diatas tiang dengan cara dan konstruksi tertentu sesuai

ketentuan yang berlaku.

Bagian2 Saluran Udara Tegangan Menengah ( SUTM )

Bagian utama peralatan SUTM adalah :

Penghantar (Conductor)

Isolator

Tiang

Travers / Cross Arm

Perlengkapan (Asesories)

a. Konduktor

Konduktor berfungsi untuk menghantarkan arus listrik dari satu bagian

instalasi kebagian instalasi lain.

Konduktor yang digunakan sebagai penghantar untuk Saluran Udara harus

mempunyai sifat antara lain :

Mempunyai konduktifitas atau daya hantar yang tinggi

Mempunyai kekuatan tarik yang tinggi

Mempunyai berat jenis yang rendah

Mmempunyai fleksibilitas yang tinggi

Tidak rapuh

Harga murah

Bahan yang digunakan sebagai konduktor untuk pemasangan Saluran

Udara Tegangan Menengah ( SUTM ) ialah :

Tembaga (sudah jarang digunakan karena harganya mahal

sehingga sekarang digantikan dengan A2C/ A3C )

Aluminium ( A2C = All Aluminium Conduktor )

Aluminium campuran ( A3C = All Aluminium Alloy Conductor )

Aluminium berinti baja (ACSR= Alluminium Conductor Steel

Reinforce), hanya digunakan dalam hal tertentu, bentangan panjang,

melintas sungai)

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan16

Page 3: 3. Sistem Distribusi Tenaga Listrik

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga Listrik

Perbandingan sifat penghantar Cu, A2C dan A2C dapat dilihat daritabel

berikut.

TABEL 1

Jenis

penghantar

Tahanan jenis

( Ohm - mm²/m )

Kekuatan tarik putus

( Kg/mm² )

Berat jenis

Tembaga 0,0175 40 8,96

Almunium A2C 0,0297 20 2,7

Almunium

campuran A3C

0,036 35 2,72

b. Isolator

Fungsi utama isolator adalah :

Untuk menyekat/ mengisolasi penghantar dengan tanah dan

antara peng hantar dengan penghantar.

Untuk memikul beban mekanis yang disebabkan oleh berat

penghantar tetap (tidak berubah )

Untuk menjaga jarak antara penghantar tetap ( tidak berubah )

Sesuai fungsi diatas dan penempatannya yang berada diruang terbuka

maka suatu isolator harus mempunyai sifat ;

Mempunyai tahanan jenis yang tinggi

Mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi

Sifat-sifat diatas tidak berubah oleh perubahan suhu,siraman

air,kelembaban,sinar matahari,polaritas listrik.

Bila mengalami loncatan listrik (flash over) tidak akan

meninggalkan jejak (cacat)

Isolator yang biasa digunakan untuk Saluran Udara Tegangan Menengah

dibedakan atas :

Porselin yang diglazur dengan warna coklat atau putih

Gelas

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan17

Page 4: 3. Sistem Distribusi Tenaga Listrik

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga Listrik

Menurut bentuknya isolator untuk Saluran udara Tegangan Menengah

dibedakan atas :

♦ Isolator pasak /tumpu atau isolator pin

Untuk pemasangannya harus dilengkapi dengan kaki pin/pasak yang

disekrupkan pada suatu katup (cap,thimble) yang dicor pada bagian

bawahannya.

Isolator ini mempunyai kekuatan mekanis yang rendah digunakan

pada :

Tiang tumpu (lintasan lurus)

Tiang dengan sudut kecil

♦ Isolatur gantung (suspension insulator)

Isolator gantung terdiri atas piringan-piringan isolator yang dapat saling

dihubungkan,jumlah piringan tergantung pada kebutuhan isolator

karena tegangannya.

Cara penggabungan piringan-piringan isolator dilakukan dengan 2

cara :

Cara ball and socket

Cara clevis

Isolator gantung dapat digunakan sebagai :

Isolator penggantung untuk pemasangan pada system suspensi

Isolator tarik pada pemasangan dengan cara rigid dan suspensi

♦ Isolator tarik (strain insulator)

Digunakan untuk menahan gaya kawat dipasang pada tiang-tiang :

Tiang awal/akhir

Tiang sudut

Tiang penegang/tarik

♦ Isolator batang panjang (long rod insulator)

Dipakai ditempat dimana tingkat polusi akibat pengotoran udara karena

debu dan garam banyak terjadi

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan18

Page 5: 3. Sistem Distribusi Tenaga Listrik

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga Listrik

♦ Isolator post saluran (line post insulator)

Mempunyai juga pasak seperti pada pin isolator

♦ Isolator telur (egg insulator)

Digunakan untuk mengisolasikan kawat tambat logam bilamana tiang

atau kawat tambat tidak cukup dibumikan.

c. Tiang Listrik

Tiang listrik berfungsi untuk menompang konduktor, isolator dan alat

pelengkap lainnya, sehingga dapat diperoleh jarak yang aman antara

konduktor dengan makhluk hidup dan bangunan.

Tiang listrik harus mempunyai sifat antara lain :

Mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi

Mempunyai umur yang panjang.

Mudah dan murah pemeliharaannya.

Tidak terlampau berat.

Mempunyai harga yang murah.

Berpenampilan yang menarik.

Mudah dipasang dan dicabut kembali.

Tiang beton

Tiang untuk Saluran Udara Tegangan Menengah dapat berupa tiang

kayu yang diawetkan, tiang baja ataupun tiang beton. Penggunaan

tiang kayu telah dibatasi dan dihilangkan. Tiang beton memang lebih

menguntungkan dalam jangka panjang karena mempunyai umur

panjang/tidak berkarat dan dapat dikatakan tidak memerlukan

pemeliharaan.

Kelemahannya, rapuh (mudah pecah/patah), berat, pengangkutan,

penanganan, pemindahan sulit dibandingkan tiang baja.

Tiang beton untuk tiang listrik mempunyai 2 bentuk :

Bentuk bulat

Bentuk H

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan19

Page 6: 3. Sistem Distribusi Tenaga Listrik

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga Listrik

Tiang ini tidak berbentuk pejal/massif akantetapi berongga

ditengahnya.

Tiang Baja

Untuk lokasi-lokasi yang pengangkutannya sulit dan mahal,

penggunaan tiang baja lebih disukai, Ada berbagai tipe tiang baja mulai

dari panjang 8 m s/d 16 m dan kekuatan mulai dari 100 DAN s/d 1200

DAN.

Kekuatan tarik yang bekerja pada tiang tergantung kepada :

Posisi tiang apakah sebagai :

Tiang akhir/awal

Tiang sudut

Penyangga/tumpu

Tiang perenggang

Penghantar

Berat (panjang,jenispenghantar)

Cuaca

B. Saluran Kabel Tanah Tegangan Menengah( SKTM ).

UMUM .

Kabel adalah satu atau beberapa bagian kawat yang diisolasikan,

sehingga tahan terhadap tegangan tertentu antara satu penghantar

dengan penghantar lainnya,maupun dengan penghantar dengan tanah

dan dibungkus suatu pelindung ,sehingga terhindar dari pengaruh-

pengaruh garam-garam tanah dan bahan kimia yang berada dalam

tanah.

Adapun bahan-bahan isolasi yang paling banyak digunakan dewasa ini

adalah kertas PVC,PE dan XLPE.

Dalam jaringan distribusi yang merupakan bagian dari system

penyaluran tenaga listrik terhadap peralatan-peralatan yang menunjang

kelangsungan penyaluran daya, semua komponen termasuk kabel tanah

untuk system distribusi bawah tanah harus mampu beroperasi walaupun

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan20

Page 7: 3. Sistem Distribusi Tenaga Listrik

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga Listrik

semuanya terendam dalam air, baik untuk sewaktu-waktu ataupun untuk

beberapa tempat terus-menerus,

karena itu diperlukan suatu persyaratan dan system isolasi yang kusus

untuk melindungi peralatan dari kelembaban.

Keuntungan penggunaan kabel tanah dibandingkan dengan jaringan

udara, adalah :

Tidak tampak, sehingga tepat untuk digunakan dikawasan

perkotaan yang menuntut estitika lebih tinggi.

Lebih aman dari bahaya tegangan sentuh.

Sedangkan kerugiannya, adalah :

Sulit dalam pengusahaannya, misalnya ; bila terjadi gangguan.

Harga kabel dan keseluruhan lebih mahal.

Konstruksi dan bahan-bahan kabel TM – 20 KV

Bagian – bagian kabel :

Bagian utama dalam hantaran yang berisolasi ialah bagian yang harus

ada (dimiliki) oleh kabel tenaga yaitu :

Hantaran (Conductor)

Isolator (Insulation)

Tabir (screen)

Selubung (Sheath)

Sedangkan bagian pelengkap ialah bagian yang hanya melengkapi kabel

jika diperlukan untuk memperkuat/memperbaiki sifat-sifat kabel atau

untuk melindungi kabel, bagian-bagian tersebut adalah :

Bantalan ( Bedding )

Perisai ( armor )

Bahan pengisi (filler )

Sarung kabel ( Serving )

~ Penghantar

Sebagai bahan penghantar yang digunakan adalah ;

Tambaga

Lamunium

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan21

Page 8: 3. Sistem Distribusi Tenaga Listrik

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga Listrik

~ Isolasi

Sebagai bahan isolasi yang digunakan adalah :

Isolasi Thermoplastik PVC ( Polyvinyl Ohloride )

Isolasi Elastomerio XLPE ( Cros Link Poly

Ethylene )

~ Lapisan pembungkus Inti

Lapisan ini digunakan untuk mengisi celah-celah inti kabel untuk

kabel berinti banyak. Bahan yan digunakan adalah :

Ekstrusi bahan kompon yangelastik atau plastic.

Pelilitan pita yang sesuai dengan suhu kerja

bahan isolator.

~ Perisai

Fungsi dari perisai ini adalah sebagai pelindung kabel terhadap gaya

mekanis pada waktu pemasangan dan selama kabel ditanam serta

dioprasikan.

Bentuk perisai kawat bulat atau kawat pipih (pita), terbuat dari :

Baja yang di galvanisasi

Alminium gabungan

~ Selubung luar ( sarung kabel )

Selubung luar terdiri dari bahan termoplastik. Nilai rata-rata dari

tebal isolasi tidak boleh kurang dari nilai nominalnya.

Walau demikian tebal selubungnya luar yang diukur disuatu titik

tertentu bolrh kutang sebanyak maksimum 0,2 mm + 2 % dari nilai

nominalnya.

Kontruksi kabel XLPE

Untuk Distribusi tegangan 20 KV

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan22

Page 9: 3. Sistem Distribusi Tenaga Listrik

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga Listrik

Penandaan kabel.

a) Penandaan pada kabel

Pada permukaan selubung luar kabel harus diberi tanda dengan

cetak tinta atau cetak timbul yang jelas dan tidak mudah terhapus,

dengan jarak antara tidak lebih dari 50 cm.

Penandaan sekurang-kurangnya adalah :

Tanda pengenal produsen (logo).

Tanda Standart SPLN 43.

Kode pengenal jenis kabel.

Tegangan pengenal.

Jumlah inti dan penampang penghantar.

Tanda pengenal badan penguji.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan23

Page 10: 3. Sistem Distribusi Tenaga Listrik

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga Listrik

b) Penandaan pada kemasan.

Pada setiap kemasan harus tercantum keterangan yang jelas,

mudah terbaca dan tidak mudah terhapus. Keterangan ini sekurang-

kurangnya adalah :

Tanda pengenal produsen (logo).

Tanda Standart SPLN 43.

Kode pengenal.

Tegangan pengenal.

Jumlah inti dan penampang penghantar.panjang kabel dalam

meter.

c) Kode Pengenal.

Kode Huruf Komponen

N Kabel jenis standar,dengan tembaga sbg

penghantar

Na kabel jenis standar, dgn aluminium sbg

penghantar

Y Isolasi atau selubung PVC

2X solasi XLPE

F Perisai kawat baja yang digalvanis berbentuk

pipih untuk kabel berinti banyak atau perisai

kawat alumunium bulat untuk kabel berinti

tunggal

R Perisasi kawat baja yang digalvanis berbentuk

bulat untuk kabel berinti banyak, atau perisai

kawat aluminium bulat untuk kabel berinti tunggal

B Perisai pita baja untuk kabel berinti banyak atau

perisai pita aluminium untuk kabel berinti tunggal

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan24

Page 11: 3. Sistem Distribusi Tenaga Listrik

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga Listrik

Gb Spiral pita baja yang digalvanis untuk kabel

berinti banyak

Spiral pita aluminium untuk kabel berinti tunggal

C Penghantar tembaga konsentris

re Penghantar padat bulat

rm Penghantar dipilin bulat

sm Penghantar dipilin berbentuk sector

O kabel dengan bentuk pengenal warna inti tanpa

hijau kuning

I Kabel dengan sistem pengenal warna inti hijau

kuning

CONTOH : kabel NYFGBY - 0 4 x 120 sm 0,6/1 KV

Menyatakan suatu kabel tanah berisolasi dan

berselubung PVC, berperisai kawat baja digalvanis,

berinti empat tegangan pengenal 0,6/1 KV

berpenghantar tembaga dipilin bentuk sector,

Dengan luas penampang 120 mm dengan system

pengenal inti tanpa hijau kuning perisainya terdiri dari

kawat baja pipih dengan spiral baja .

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan25

Page 12: 3. Sistem Distribusi Tenaga Listrik

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga Listrik

Selubung luar

Tanda badan penguji

Kode pengenal

tanda standar

jarak penandaan

tanda penganala Teg pengenal

preodusen

jumlah inti & luas penamp. penghantar

SPLN 43 produsen III 3x 16mm2 0,6 / 1 kv LMK

Contoh :

N2XS 1 x 150 rm/25 12/20 KV

Menyatakan suatu kabel berinti tunggal , untuk tegangan

nominal 12/20 KV, berisolasi XLPE, berpenghantar tembaga

dipilin bulat berkawat banyak luas penampang 150 mm², lapisan

tembaga dengan luas penampang nominal 25 mm² dan

berselubung PVC.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan26

Page 13: 3. Sistem Distribusi Tenaga Listrik

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga Listrik

NA2XSEFGby 3 x 150 cm/25 12/20 KV

Menyatakan suatu kabel berinti tiga untuk tegangan nominal

12/20 KV,berpenghantar almunium dengan luas penamapang

150 mm² dipilin bulat dipadatkan, berisolasi XLPE, lapisan

tembaga pada masing-masing inti dengan luas penampang total

25 mm²,berperisai kawat baja pipih yang digalvanisasikan dan

berselubung PVC.

N2XSY 3 x 185 rm/25 12/20 KV

Menyatakan suatu kabel berinti tiga untuk tegangan nominal

12/20 KV, berpenghantar tembaga dengan luas penampang

185 mm² dipilin bulat berkawat banyak, berisolasi XLPE, lapisan

tembaga pada bagian luar susunan inti dengan luas penampang

25 mm², berpenghantar PVC.

NFA2XSEY 3 x 70 rm/16 + 50 rm 12/20 KV

Menyatakan suatu kabel dipilin berinti tiga dan

bergantung,untuk tegangan nominal 12/20 KV,berpenghantar

aluminium dengan penampang 70 mm² dipilin bulat berkawat

banyak, berpenghubung baja dengan luas penampang 50 mm²

dipilin bulat berkawat 7 buah, berisolasi XLPE,lapisan tembaga

pada masing-masing inti dengan luas penampang 16 mm²,

berselubung PVC pada masing-masing inti dan dipilin

mengelilingi penggantung.

Prosedur Pemasangan SKTM

a) Sebelum kabel digelar, harus

diperhatikan ukuran-ukuran penggelaran SKTM sebagai

berikut :

Periksa kedalaman dan lebar galian.

Dalam hal pada galian tersebut sudah ada instalasi

lainnya (Pipa PAM, Kabel talepon , kabel PLN lainnya dan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan27

Page 14: 3. Sistem Distribusi Tenaga Listrik

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga Listrik

perhatikan jarak-jarak minimum dan pembatas, dengan

kabel SKTM yg akan digelar ).

Pada belokan ,perhatikan apakah radius belokan kabel

masih memenuhi per saratan.

.

Periksa alat penggelar kabel,sudah lengkap atau belum antara

lain jumlah dan kondisi rol kabel.

Teliti bahan-bahan atau material pengaman sudah lengkap atau

belum ; antara lain Pasir,batu dan / batu pengaman.

Periksa jumlah tenaga manusia penarik kabel (bila tidak

digunakan mesin penarik) idealnya setiap 3 m dipersyaratkan 1

orang penarik.

Periksa kondisi kabel,haspel : bila perlu sebelum dan sesudah

kabel tergelar, di ukur tahanan isolasinya terlebih dahulu.

b) Setelah kabel tergelar:

Periksa pemasangan timah lebel (setiap 6 m harus dipasang

timah label)

Periksa ulang ketebalan pasir dibawah dan diatas kabel

Pada penggunaan kabel yang melebihi 300 m dan memerlukan

penyambungan harus diperhatikan,over lapping kabel (minimal

50 cm), dan seling yang diperlukan sebagai spare bila

dikemudian hari terjadi kegagalan pada kotak sambung

bersangkutan.

Perhatikan saat pengurukan kembali kabel pada bekas galian

ex jalan /kendaraan umum seperti keadaan semula.

Bila keadaan memungkinkan,sesuai persyaratan perhatikan

pemasangan potol pengaman. Sebuah aktifitas sebelum dan

sesudah pergelaran (perbaikan bekas galian) harus dituangkan

dalam berita acara yang di tanda tangani pengawas kostruksi

SKTM dan kontraktor.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan28

Page 15: 3. Sistem Distribusi Tenaga Listrik

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga Listrik

3.1.2. Jaringan Distribusi Tegangan Rendah ( JTR )

Saluran Udara Tegangan Rendah ( SUTR )

Jaring distribusi tegangan rendah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik mulai

dari sisi sekunder transformator distribusi sampai dengan alat pengukur pembatas

konsumen.

Jaring distribusi tegangan rendah ini disebut juga jaringan distribusi sekunder.

Bagian distribusi sekunder terdiri dari :

Sisi sekunder transformator distribusi.

Kabel sekunder transformator distribusi.

Perangkat hubung bagi tegangan rendah (PHBTR).

Kabel TR antara PHBTR dengan SUTR.

Saluran udara tegangan rendah.

Sambungan pelayanan.

Konstruksi Saluran (Jaringan Distribusi) Tegangan Rendah terdiri dari 2 macam,

yakni pada penggunaan :

Penghantar telanjang (berupa CU, A3C, A2C).

Kabel pilin berisolasi (Twisted insulated cable).

Peralatan SUTR dengan kawat telanjang

Ada 3 macam peralatan utama yang digunakan untuk konstruksi SUTR dengan

kawat telanjang yaitu :

- Penghantar .

- Isolator .

- Tiang listrik

Penghantar

Penghantar yang digunakan untuk SUTR dapat berupa tembaga (BC), A2C

ataupun A3C.

Besarnya penampang yang digunakan tergantung kepada besar arus beban

yang akan dialirkan.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan29

Page 16: 3. Sistem Distribusi Tenaga Listrik

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga Listrik

Penampang kawat yang digunakan dan besar arus untuk masing-masing

penghantar dapat dilihat dari table .

Untuk sistem 3 phasa jumlah penghantar ada 4 masing-masing untuk phasa

R, phasa S , phasa T dan Netral.

Isolator

Isolator untuk udara saluran tegangan rendah mempunyai fungsi yang sama

dengan isolator untuk saluran tegangan menengah.

Biasanya terbuat dari porselin atau gelas.

Ada 2 macam isolator untuk SUTR yaitu :

~ Isolator tumpu.

~ Isolator tarik.

Isolator tumpu dipasang pada tiang tumpu / tangga.

Gaya yang bekerja pada isolator ini hanya disebabkan oleh gaya karena berat

kawat, sedangkan gaya tarik yang diakibatkan oleh tarikan kawat kecil atau

nol.

Pada isolator tarik, yang bekerja pada isolator tersebut tidak hanya gaya

yang disebabkan oleh berat penghantar tetapi juga gaya yang diakibatkan oleh

tarikan kawat. Isolator tarik dipasang pada tiang akhir, tiang persimpangan.

Tiang

Tiang untuk SUTR dapat berupa tiang baja, tiang beton ataupun tiang kayu

yang diawetkan yang disebut terakhir ini sudah jarang digunakan.

Ukuran yang digunakan disesuaikan dengan standart masing-masing unit dan

umumnya digunakan ukuran dengan tingg : 9 m.

Ketentuan pemasangan SUTR kawat telanjang.

Konstruksi yang digunakan dapat berbentuk horizontal, segitiga ataupun

vertical.

Untuk sistem 3 phasa terdiri 4 kawat. Bila dipergunakan pemasangan PJU

(Penerangan Jalan Umum) ditambah lagi 1 kawat atau 2 kawat bila

dikehendaki kawat netral yang tersendiri.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan30

Page 17: 3. Sistem Distribusi Tenaga Listrik

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga Listrik

Kawat netral di ke tanahkan di beberapa titik (tergantung standart yang

digunakan ) dan harus dibuat agar harga tahanan pentanahan serendah

mungkin.

Jarak minimal antara phasa-phasa dan phasa palang selang diperlihatkan

dalam table (setelah diperhitungkan factor angin, andongan ).

Jarak antara 2 titik tiang 9 m maksimum 45 m.

Pemilihan tiang dan jenis isolator yang digunakan pada tiang ditentukan oleh

posisi dan fungsi tiang, apakah sebagai tiang awal, tiang tumpu dan

sebagainya.

Bila suatu tiang mengalami gaya tarik yang besar, untuk memperkuat posisi

tiang disamping menggunakan pondasi yang kuat dapat diperkuat dengan :

~ Kawat Tarik / skhoer.

~ Tiang sangga/ penopang

Perlu ditambahkan pemasangan kawat tarik berlaku juga untuk jaringan

SUTM dan SUTR dengan kabel pilin, bila pondasi yang ada tidak memadai

untuk menahan gaya tarik.

Tabel Jarak Minimum Konduktor

TEGANGAN KERJA JARAK

VERTIKAL

JARAK

HORIZONTAL

JARAK KONDUKTOR

DENGAN PALANG

SELANG

400/230 V 45m Span 46 cm 38 cm 15 cm

400/230 V 60m Span 61 cm 46 cm 23 cm

11,6 KV 76 cm 115 cm 31 cm

20 KV 91 cm 137 cm 46 cm

33 KV 122 cm 153 cm 61 cm

Peralatan penggantung yang digunakan disesuaikan dengan lokasi / posisi tiang

sebagai berikut:

- Tiang saluran digunakan tipe penggantung.

- Tiang sudut kecil digunakan tipe penggantung.

- Tiang sudut besar (25 s.d 45 derajat) digunakan tipe sudut besar.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan31

Page 18: 3. Sistem Distribusi Tenaga Listrik

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga Listrik

- Tiang sudut siku digunakan 2 buah sistem ujung (ujung mati dan ujung

pengatur ).

- Tiang bentuk T digunakan 3 buah sistem ujung (2 buah ujung mati dan 1 buah

ujung pengatur dan sering juga digunakan 1 penggantung dan 1 ujung mati).

- Tiang ujung digunakan sistem ujung pengatur.

- Tiang awal digunakan sistem ujung mati.

- Sambungan kabel pilin dengan kawat telanjang digunakan tipe penggantung

atau sistem ujung pengatur/mati.

Konstruktur masing-masing bentuk diatas dapat dilihat dalam gambar konstruksi.

Pentanahan kawat netral dilakukan dengan menghubungkan penghantar netral

kebeberapa pentanahan tembaga atau alumunium, dan dilindungi secara mekanis.

Besar penampang ditentukan oleh standart yang digunakan oleh wilayah.

Ketentuan Pemasangan Kabel Udara Pilin.

Peralatan utama yang digunakan untuk pemasangan saluran kabel tegangan

rendah ialah :

- Kabel pilin (twisted cable).

- Peralatan penggantung.

- Tiang.

Kabel pilin yang digunakan untuk JTR berupa 3 inti kabel berisolasi XLPE atau

thermoplastic sebagai pengahantar phasa dan satu inti yang berfungsi sebagai

netral dan juga sebagai kawat penggantung.

Penghantar phasa dapat berupa tembaga, atau aluminium/campuran, sedangkan

kawat netral/ bisa dibuat aluminium campuran kawat baja.

Penampang yang biasa digunakan untuk kabel udara JTR ialah ukuran :

2

3 × 35 mm + N

2

3 × 50 mm + N

2

3 × 70 mm + N

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan32

Page 19: 3. Sistem Distribusi Tenaga Listrik

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga Listrik

Untuk menandai urutan phasa, kabel phasa diberi kode 1, 2, 3 atau berupa garis

yang jumlahnya sesuai dengan urutan phasa.

Ada kabel pilin yang dilengkapi dengan penghantar untuk penerangan jalan umum

dan biasanya menggunakan penghantar ukuran : 2 × 16 mm2.

Peralatan penggantung yang digunakan untuk memasang kabel pilin pada tiang

mempunyai beberapa bentuk, tergantung posisi tiang yang akan digunakan.

Macam peralatan penggantung itu adalah :

Type penggantung (line suspension, suspension assembly).

Type sudut besar (large angle assembly).

Type sistem ujung (dead end assembly) : Ujung mati dan ujung pengatur

Jaringan Distribusi Tegangan Rendah - Kabel Tanah

Berfungsi : untuk menyalurkan tenaga listrik mulai sisi sekunder trafo sampai alat

pembatas dan pengukur konsumen.

Bagian Jaring Distribusi Skunder terdiri dari :

- Perlengkapan Hubung Bagi TR .

- Kabel Tegangan Rendah

- Kotak Hubung Bagi TR Percabangan .

- Sambungan Pelayanan .

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan33

F E D C B A

C2

C1

D1

D2

E1

F1

F2

E2

E3

F3

B1

NY

FC

BY

4 x 95 m

m2

NY

FC

BY

4

x 95 mm

2

Untuk

Gardu Induk

5 KAU

ntuk kabel naik/turun 10 K

A

NY

FC

BY

4 x 95 m

m2

NY

FC

BY

4 x 95 m

m2

NY

FC

BY

4 x 95 m

m2

NY

FC

BY

4 x 95 m

m2

NY

FC

BY

4 x 95 m

m2

NY

FC

BY

4 x 95 m

m2

NY

FC

BY

4 x 95 m

m2

NY

FC

BY

4 x 95 m

m2

NY

FC

BY

4 x 95 m

m2

NY

FC

BY

4 x 95 m

m2

NY

FC

BY

4 x 95 m

m2

NY

FC

BY

4 x 95 m

m2

NY

FC

BY

4 x 95 m

m2

NY

FC

BY

4 x 95 m

m2

NY

FC

BY

4 x 95 m

m2

Page 20: 3. Sistem Distribusi Tenaga Listrik

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga Listrik

Ketentuan Pemasangan Perlengkapan Hubung Bagi - TR

a. Perlengkapan Hubung Bagi TR (PHB – TR) terbuat dari bahan plat dengan

ketebalan 3 mm, dilengkapi dengan :

engsel 2 (dua) buah

1 (satu) buah pintu,

lampu indikator penunjuk phasa,

lampu pijar penerangan didalam panel,

lobang ventilasi di sisi-sisinya

dan kunci lips.

Komponen Perlengkapan hubung Bagi TR (PHB-TR) terdiri dari :

- In coming : - 3 buah HRC Fuse …… Amp. Base …… A.

- 1 buah main switch triple pole (3 phase) ….. A.

- Busbar /rel ukuran : …… × …… mm.

- Out going : - …….bh HRC fuse ….. Amp. Base ….. Amp.

b. Patok pelindung dipasang 75 cm dimuka panel box, sebanyak 3 buah untuk

tiap lokasi Panel box .

Tinggi patok pelindung 50 cm diatas permukaan tanah dan 50 cm ditanam

didalam tanah.

Terbuat dari pipa galvanis diameter 2” yang diisi semen cor sampai atas dan

permukaannya cembung.

Patok tersebut dicat belang-belang mendatar dengan warna hitam-kuning

dan seterusnya.

c. Perlengkapan hubung bagi TR (PHB – TR) harus diarde dengan BC ukuran

50 mm2 dengan tahanan arde maksimum 5 Ohm.

Ketentuan pemasangan Kabel Tanah Tegangan Rendah

a. Jenis kabel yang dipergunakan NYFGbY 0,6 / 1 kV dengan penampang 4 ×

95 mm2 (sesuai penggunaan).

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan34

Page 21: 3. Sistem Distribusi Tenaga Listrik

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga Listrik

b. Untuk setiap jurusan (out going) dari Gardu Distribusi sampai dengan

Perlengkapan Hubung Bagi TR (PHB-TR) terakhir maksimum 400 (empat

ratus) meter dengan asumsi jarak antara PHB – TR yang satu dengan yang

lainnya ± 80 m beban maksimum untuk setiap jurusan 200 Ampere.

c. Untuk saluran tegangan rendah yang keluar dari gardu distribusi maksimum

8 jurusan.

d. Pada pemasangan kabel didalam tanah harus memperhatikan konstruksi dan

karakteristik kabel tanah yang bersangkutan harus terlindung terhadap

kerusakan mekanis dan kimiawi yang mungkin timbul di tempat kabel tanah

tersebut dipasang.

Perlindungan terhadap kerusakan mekanis dianggap cukup bila kabel tanah

ditanam minimal 0,6 m di bawah permukaan tanah / jalan yang tidak dilalui

kendaraan dan 0,8 m di bawah tanah yang dilalui kendaraan.

e. Kabel tanah harus diletakkan didalam pasir atau tanah halus yang bebas dari

batu-batuan, diatas galian tanah yang stabil, kuat rata, dan bebas dari batu-

batuan, dengan ketentuan tebal lapisan pasir atau tanah halus tersebut

setinggi 20 cm disekeliling kabel tanah tersebut. Sebagai tambahan

perlindungan, diatas urugan pasir harus dipasang batu pengaman dengan

ukuran 4 × 30 × 45 cm.

f. Pada persilangan dengan jalan kereta api, kabel tanah harus dipasang

didalam pipa atau selubung baja atau bahan lain yang cukup kuat, tahan

lama dan tahan api.

Panjang dan garis tengah dalam pipa atau selubung ini, harus dipilih agar

kabel tanah tersebut dapat dikeluarkan tanpa membongkar jalan tersebut.

g. Pada persilangan antar berkas kabel tanah tenaga listrik yang tidak terletak

didalam saluran pasangan batu, beton atau bahan lain yang sejenis, dengan

tebal dinding minimum 6 cm, harus dipasang tutup pelindung dari

lempengan, atau pipa belah dari beton atau sekurang-kurangnya dari bahan

tahan api yang sederajat.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan35

Page 22: 3. Sistem Distribusi Tenaga Listrik

PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Sistem Distribusi Tenaga Listrik

Tutup pelindung ini pada kedua ujungnya harus menjorok keluar sekurang-

kurangnya 0,5 m dari berkas kabel yang terletak diatas, diukur dari kabel sisi

luar, sedangkan tutup pelindung ini harus sekurang-kurangnya 5 cm lebih

besar dari berkas kabel yang terletak di bawah.

h. Pada umumnya kabel tanah untuk keperluan komunikasi atau isyarat yang

dipasang sejajar dengan kabel tanah tenaga listrik harus dipasang dengan

jarak sejauh mungkin, misalnya dengan menempatkan pada sisi-sisi yang

berlainan.

Apabila kabel tanah tsb diatas terletak pada satu sisi maka jarak antara

kabel kabel dimaksud adalah min 0,3 m untuk tegangan rendah dan

sepanjang bagian yang berdekatan tersebut harus diselubungi dengan pipa

belah , plat atau pipa yang terbuat dari bahan bangunan yang tidak dapat

terbakar.

i. Penandaan kabel, letak kabel tanah tersebut harus ditandai dengan patok

tanda kabel yang kuat, jelas dan tidak pernah hilang pada setiap 100 meter

panjang kabel dan setiap sambungan.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan36