3 reproduksi wanita jadi kelas beda.docx

31
TUGAS SISTEM REPRODUKSI WANITA OLEH : KELOMPOK 2 1. DEWI OKTAVIA NIM 154012011059 2. DWI BERTA NOVIAN NIM 154012011060 3. DWI NURLITA SARI NIM 154012011061 4. DWI YULIASTUTI NIM 154012011062

Upload: budi-usmanto

Post on 23-Dec-2015

15 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3 Reproduksi Wanita Jadi kelas beda.docx

TUGASSISTEM REPRODUKSI WANITA

OLEH :KELOMPOK 2

1. DEWI OKTAVIA NIM 1540120110592. DWI BERTA NOVIAN NIM 1540120110603. DWI NURLITA SARI NIM 1540120110614. DWI YULIASTUTI NIM 154012011062

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

TAHUN 2011

Page 2: 3 Reproduksi Wanita Jadi kelas beda.docx

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi Allah SWT, yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan sebuah

makalah yang berjudul “SISTEM REPRODUKSI WANITA“.

Dalam penulisan makalah sampai selesai, penulis banyak mendapat

bimbingan dan arahan dari banyak pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini,

penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak – pihak yang membantu.

Kami menyadari dalam penyusunan masih banyak kekurangan, maka dari itu

kami sangat mengharapkan sumbangan pikiran serta masukan dari berbagai pihak

untuk penyempurnaan di masa yang akan datang.

Pringsewu, Desember 2011

Penyusun

ii

Page 3: 3 Reproduksi Wanita Jadi kelas beda.docx

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 2

A. Organ Kelamin Luar............................................................................. 2

B. Organ Kelamin Dalam.......................................................................... 4

C. Anatomi dan Fisiologi Alat Reproduksi Wanita.................................. 7

D. Organ Reproduksi / Organ Seksual Ekstragonadal.............................. 17

E. Poros Hormonal Sistem Reproduksi..................................................... 18

BAB III PENUTUP......................................................................................... 18

A. Kesimpulan........................................................................................... 18

B. Saran..................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA

iii

Page 4: 3 Reproduksi Wanita Jadi kelas beda.docx

BAB I

PENDAHULUAN

Sistem reproduksi wanita merupakan sebuah sistem tubuh yang memiliki bentuk

dan fungsi yang unik dan berbeda dengan sistem-sistem tubuh lainnya. Keunikan

tersebut sebenarnya serupa dengan sistem reproduksi pada pria. Hal tersebut dapat

dibuktikan dengan mengetahui tujuan utama dari sistem reproduksi wanita yang

juga menghasilkan sel gamet, yaitu sel telur atau ovum. Akan tetapi, sistem

reproduksi wanita sering dianggap sebagai sebuah sistem yang lebih kompleks

daripada sistem reproduksi pria. Hal tersebut terjadi karena hampir seluruh fungsi

reproduksi manusia terjadi dalam sistem reproduksi wanita.

Agar lebih mudah diingat dan dipahami, fungsi-fungsi umum system reproduksi

wanita yaitu : menghasilkan sel telur, menghantarkan sel telur sampai pada

tempat di mana sel telur tersebut dibuahi oleh spermatozoa, menyediakan tempat

implantasi hingga kehamilan dan kelahiran bayi, alat aktivitas seksual

Sesuai dengan bentuk dan fungsi dari sistem reproduksi wanita, pembagian

struktur yang menyusunnya adalah:

1. Ovarium.

2. Saluran keluar ovum (Tuba).

3. Kantung kehamilan atau rahim (Uterus).

4. Vagina.

5. Genitalia eksterna.

1

Page 5: 3 Reproduksi Wanita Jadi kelas beda.docx

Untuk lebih memahami tujuan-tujuan sistem reproduksi wanita, Anda perlu

mengingat patokan dan analogi sistem reproduksi sebagai sebuah pabrik seperti

telah disebutkan pada bab sebelumnya. Secara singkat, hal tersebut dapat

digambarkan kembali dalam diagram berikut:

Produksi — > Distribusi — > Target

Produksi berarti pembuatan dan perkembangan sel telur hingga siap untuk

dibuahi, distribusi mengandung artian transport sel telur hingga tempat yang

dicapai spermatozoa untuk mengadakan pembuahan atau fertilisasi. Sedangkan

target dari sel telur tidak lain adalah spermatozoa yang dihasilkan sistem

reproduksi pria.

2

Page 6: 3 Reproduksi Wanita Jadi kelas beda.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Organ kelamin luar wanita memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai jalan masuk

sperma ke dalam tubuh wanita dan sebagai pelindung organ kelamin dalam

dari organisme penyebab infeksi.

saluran kelamin wanita memiliki lubang yang berhubungan dengan dunia

luar, sehingga mikroorganisme penyebab penyakit bisa masuk dan

menyebabkan infeksi kandungan. mikroorganisme ini biasanya ditularkan

melalui hubungan seksual.

organ kelamin dalam membentuk sebuah jalur (saluran kelamin), yang terdiri

dari:

• ovarium (indung telur), menghasilkan sel telur

• tuba falopii (ovidak), tempat berlangsungnya pembuahan

• rahim (uterus), tempat berkembangnya embrio menjadi janin

• vagina, merupakan jalan lahir.

B. Organ Kelamin Luar

3

Page 7: 3 Reproduksi Wanita Jadi kelas beda.docx

Organ kelamin luar (vulva) dibatasi oleh labium mayor (sama dengan skrotum

pada pria). labium mayor terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebasea

(penghasil minyak); setelah puber, labium mayor akan ditumbuhi

rambut.Labium minor terletak tepat di sebelah dalam dari labium mayor dan

mengelilingi lubang vagina dan uretra.Lubang pada vagina disebut introitus

dan daerah berbentuk separuh bulan di belakang introitus disebut forset.Jika

ada rangsangan, dari saluran kecil di samping introitus akan keluar cairan

(lendir) yang dihasilkan oleh kelenjar bartolin. Uretra terletak di depan vagina

dan merupakan lubang tempat keluarnya air kemih dari kandung kemih.

Labium minora kiri dan kanan bertemu di depan dan membentuk klitoris, yang

merupakan penonjolan kecil yang sangat peka (sama dengan penis pada pria).

Klitoris dibungkus oleh sebuah lipatan kulit yang disebut preputium (sama

dengan kulit depat pada ujung penis pria). Klitoris sangat sensitif terhadap

rangsangan dan bisa mengalami ereksi. Labium mayor kiri dan kanan bertemu

di bagian belakang membentuk perineum, yang merupakan suatu jaringan

fibromuskuler diantara vagina dan anus. Kulit yang membungkus perineum

dan labium mayo sama dengan kulit di bagian tubuh lainnya, yaitu tebal dan

kering dan bisa membentuk sisik. Sedangkan selaput pada labium minor dan

vagina merupakan selaput lendir, lapisan dalamnya memiliki struktur yang

sama dengan kulit, tetapi permukaannya tetap lembab karena adanya cairan

yang berasal dari pembuluh darah pada lapisan yang lebih dalam. Karena kaya

akan pembuluh darah, maka labium minora dan vagina tampak berwarna pink.

Lubang vagina dikeliling oleh himen (selaput dara). kekuatan himen pada

4

Page 8: 3 Reproduksi Wanita Jadi kelas beda.docx

setiap wanita bervariasi, karena itu pada saat pertama kali melakukan

hubungan seksual, himen bisa robek atau bisa juga tidak.

C. Organ Kelamin Dalam

Dalam keadaan normal, dinding vagina bagian depan dan belakang saling

bersentuhan sehingga tidak ada ruang di dalam vagina kecuali jika vagina

terbuka (misalnya selama pemeriksaan atau selama melakukan hubungan

5

Page 9: 3 Reproduksi Wanita Jadi kelas beda.docx

seksual). Pada wanita dewasa, rongga vagina memiliki panjang sekitar 7,6-10

cm. Sepertiga bagian bawah vagina merupakan otot yang mengontrol garis

tengah vagina. dua pertiga bagian atas vagina terletak diatas otot tersebut dan

mudah teregang.

Serviks (leher rahim) terletak di puncak vagina. Selama masa reproduktif,

lapisan lendir vagina memiliki permukaan yang berkerut-kerut. sebelum

pubertas dan sesudah menopause, lapisan lendir menjadi licin. Rahim

merupakan suatu organ yang berbentuk seperti buah pir dan terletak di puncak

vagina. Rahim terletak di belakang kandung kemih dan di depan rektum, dan

diikat oleh 6 ligamen. Rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu serviks dan

korpus (badan rahim). Serviks merupakan uterus bagian bawah yang

membuka ke arah vagina. Korpus biasanya bengkok ke arah depan. Selama

masa reproduktif, panjang korpus adalah 2 kali dari panjang serviks. Korpus

merupakan jaringan kaya otot yang bisa melebar untuk menyimpan janin.

Selama proses persalinan, dinding ototnya mengkerut sehingga bayi terdorong

keluar melalui serviks dan vagina.

Sebuah saluran yang melalui serviks memungkinkan sperma masuk ke dalam

rahim dan darah menstruasi keluar. Serviks biasanya merupakan penghalang

yang baik bagi bakteri, kecuali selama masa menstruasi dan selama masa

ovulasi (pelepasan sel telur). Saluran di dalam serviks adalah sempit, bahkan

terlalu sempit sehingga selama kehamilan janin tidak dapat melewatinya.

Tetapi pada proses persalinan saluran ini akan meregang sehingga bayi bisa

6

Page 10: 3 Reproduksi Wanita Jadi kelas beda.docx

melewatinya. Saluran serviks dilapisi oleh kelenjar penghasil lendir. Lendir ini

tebal dan tidak dapat ditembus oleh sperma kecuali sesaat sebelum terjadinya

ovulasi. Pada saat ovulasi, konsistensi lendir berubah sehingga sperma bisa

menembusnya dan terjadilah pembuahan (fertilisasi). Selain itu, pada saat

ovulasi, kelenjar penghasil lendir di serviks juga mampu menyimpan sperma

yang hidup selama 2-3 hari.

Sperma ini kemudian dapat bergerak ke atas melalui korpus dan masuk ke

tuba falopii untuk membuahi sel telur. Karena itu, hubungan seksual yang

dilakukan dalam waktu 1-2 hari sebelum ovulasi bisa menyebabkan

kehamilan. Lapisan dalam dari korpus disebut endometrium. Setiap bulan

setelah siklus menstruasi, endometrium akan menebal. Jika tidak terjadi

kehamilan, maka endometrium akan dilepaskan dan terjadilah perdarahan. Ini

yang disebut dengan siklus menstruasi. Tuba falopii membentang sepanjang 5-

7,6 cm dari tepi atas rahim ke arah ovarium.

Ujung dari tuba kiri dan kanan membentuk corong sehingga memiliki lubang

yang lebih besar agar sel telur jatuh ke dalamnye ketika dilepaskan dari

ovarium. Ovarium tidak menempel pada tuba falopii tetapi menggantung

dengan bantuan sebuah ligamen.

Sel telur bergerak di sepanjang tuba falopii dengan bantuan silia (rambut

getar) dan otot pada dinding tuba. Jika di dalam tuba sel telur bertemu dengan

sperma dan dibuahi, maka sel telur yang telah dibuahi ini mulai membelah.

7

Page 11: 3 Reproduksi Wanita Jadi kelas beda.docx

Selama 4 hari, embrio yang kecil terus membelah sambil bergerak secara

perlahan menuruni tuba dan masuk ke dalam rahim. Embrio lalu menempel ke

dinding rahim dan proses ini disebut implantasi.

Setiap janin wanita pada usia kehamilan 20 minggu memiliki 6-7 juta oosit

(sel telur yang sedang tumbuh) dan ketika lahir akan memiliki 2 juta oosit.

Pada masa puber, tersisa sebanyak 300.000-400.000 oosit yang mulai

mengalami pematangan menjadi sel telur. Tetapi hanya sekitar 400 sel telur

yang dilepaskan selama masa reproduktif wanita, biasanya setiap siklus

menstruasi dilepaskan 1 telur. Ribuan oosit yang tidak mengalami proses

pematangan secara bertahap akan hancur dan akhirnya seluruh sel telur akan

hilang pada masa menopause. Sebelum dilepaskan, sel telur tertidur di dalam

folikelnya. Sel telur yang tidur tidak dapat melakukan proses perbaikan seluler

seperti biasanya, sehingga peluang terjadinya kerusakan pada sel telur

semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya usia wanita. Karena itu

kelainan kromosom maupun kelainan genetik lebih mungkin terjadi pada

wanita yang hamil pada usianya yang telah lanjut.

D. Proses yang Terjadi pada sistem reproduksi Wanita

1. Menstruasi

MENSTRUASI atau haid adalah pengeluaran secara periodik darah dan

sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita.

Menstruasi dimulai saat pubertas dan menandai kemampuan seorang

wanita untuk mengandung anak.

8

Page 12: 3 Reproduksi Wanita Jadi kelas beda.docx

Biasanya menstruasi dimulai antara umur 10 dan 16 tahun,tergantung

pada berbagai faktor, termasuk kesehatan wanita,dan berat tubuh relatif

terhadap tinggi tubuh. Menstruasi berlangsung kira-kira sekali sebulan

sampai wanita mencapai usia 45-50 tahun, sekali lagi tergantung pada

kesehatan dan pengaruh-pengaruh lainnya.

Akhir pengaruh kemampuan wanita bermenstruasi disebut menopause, ini

juga yang menandai akhir dari masa-masa kehamilan seorang wanita.

siklus menstruasi adalah tiap 28 hari. Panjang siklus dapat bervariasi pada

satu wanita selama saat-saat yang berbeda dalam hidupnya,dan bahkan

dari bulan ke bulan bergantung pada berbagai hal, termasuk kesehatan

fisik,emosi,dan nutrisi wanita yang bersangkutan.

2. Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi terbagi menjadi tiga fase, yaitu :

a. Fase folikuler

Dimulai dari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan

terjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena

pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Pada

pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit menigkat sehingg

merangsang pertumbuhan sekitar3-30 folikel yang masing-masing

mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh,

yang lainnya hancur.

9

Page 13: 3 Reproduksi Wanita Jadi kelas beda.docx

Pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon

terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron.

Endometrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan

tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasar tetap dipertahankan dan

menghasilkan sel-sel baru untuk kembali membentuk kedua lapisan

yang telah dilepaskan. Perdarahan menstruasi berlangsung selama 3-7

hari, rata-rata selama 5 hari. Darah yang hilang sebanyak 28-283

gram. Darah menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika

perdarahannya sangat hebat.

b. Fase ovulatoir

Fase ini dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini

dilepaskan sel telur. Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16-32

jam setelah terjadi peningkatan kadar LH. Folikel yang matang akan

menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya pecah dan melepaskan

sel telur. Pada saat ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri

tumpul pada perut bagian bawah, nyeri ini biasa disebut

mittelschmerz, yang berlangsung selama beberapa menit sampai

beberapa jam.

c. Fase luteal

Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari.

Setelah melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan

membentuk korpus luteum yang menghasilkan sejumlah besar

10

Page 14: 3 Reproduksi Wanita Jadi kelas beda.docx

progesteron. Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat

selama fase luteal dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai.

Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya

ovulasi. Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang

baru akan dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi,

korpus luteum mulai menghasilkan HCG (human chorionic

gonadotropin). Hormon ini memelihara korpus luteum yang

menghasilkan progesteron sampai janin bisa menghasilkan

hormonnya sendiri. Tes kehamilan didasarkan kepada adanya

peningkatan kadar HCG.

3. Sindroma Premenstruasi

SINDROMA premenstruasi sering berhubungan dengan naik-turunnya

kadar estrogen dan progesteron yang terjadi selama siklus

menstruasi.Estrogen menahan cairan yang dapat menyebabkan

bertambahnya berat badan, pembengkakan jaringan, nyeri payudara dan

perut kembung. Penyebab yang pasti dari sindroma premenstruasi tidak

diketahui; tetapi sering berhubungan dengan faktor-faktor sosial, budaya,

biologi dan psikis. Sindroma premenstruasi terjadi pada sekitar 70-90%

wanita pada usia subur. Lebih sering ditemukan pada wanita berusia 20-

40 tahun.

Jenis dan berat gejalanya bervariasi pada setiap wanita dan bervariasi

pada setiap bulan. Wanita yang menderita epilepsy mungkin akan lebih

11

Page 15: 3 Reproduksi Wanita Jadi kelas beda.docx

sering mengalami kejang. Wanita yang menderita penyakit jaringan ikat

(misalnya lupus atau artritis ramatoid) bisa mengalami kekambuhan.

Gejala-gejala yang sering ditemukan adalah :

Perubahan fisik: Sakit punggung, perut kembung, payudara terasa penuh

dan nyeri, perubahan nafsu makan, sembelit, pusing, pingsan, sakit

kepala, daerah panggul terasa berat atau tertekan, hot Hashes (kulit wajah,

leher, dada tampak merah dan teraba hangat), susah tidur, tidak bertenaga,

mual dan muntah, kelelahan yang luar biasa, kelainan kulit (misalnya

jerawat dan neurodermatitis), pembengkakan jaringan atau nyeri

persendian, penambahan berat badan: Perubahan psikis dan mental:

Mudah marah, tersinggung, cemas, depresi, gelisah sebentar sedih atau

gembira, kalut, sulit berkonsentrasi, pelupa.

4. Mentruasi Adalah Normal

Sudah sejak lama, barangkali sejak mulainya sejarah umat manusia, mitos

tentang menstruasi telah beredar. Peristiwa menstruasi dianggap sesuatu

yang kotor bahkan dosa. Sesungguhnya menstruasi adalah suatu peristiwa

fisiologik yang dialami oleh wanita normal. Justru wanita tidak normallah

yang tidak mengalami menstruasi. Pendarahan yang terjadi waktu

menstruasi berasal dari dinding dalam rahim akibat pecahnya pembuluh-

pembuluh darah kecil dikarenakan adanya pengaruh perubahan

keseimbangan hormon. Jadi pendarahan yang terjadi bukan berasal dari

vagina, dan darah yang dikeluarkan adalah darah normal.

12

Page 16: 3 Reproduksi Wanita Jadi kelas beda.docx

5. Nyeri menstruasi

Nyeri menstruasi bisa primer, jika sudah ada keluhan sejak pertama kali

menstruasi (menarche). Biasanya tak ada hubungannya dengan

kandungan. Sifatnya nyeri kejang berjangkit-jangkit, terasa di perut

bawah, menjalar ke pinggang dan paha, mungkin disertai mual dan

muntah, serta nyeri kepala. Jika hebat, bisa sampai kolik melilit, Jika

nyeri menstruasi primer umumnya tak ada hubungan dengan kandungan,

nyeri menstruasi luar biasa yang disebut dismenorrhoe sekunder biasanya

berhubungan dengan adanya penyakit kandungan. Mungkin ada

peradangan saluran telur (salphingitis), tumor rahim, menyempitnya leher

rahim, atau oleh adanya endometriosis. Semua kelainan ini sebaiknya

dikoreksi. Mungkin belum tentu mengganggu kesuburan, dan masih

mungkin untuk hamil, namun bisa pula mengganggu kehamilan yang

sudah terbentuk, jika dibiarkan. Jika dan pemeriksaan pemindaian organ

reproduksi tidak ditemukan adanya kelainan, kemungkinan hanya

gangguan fungsional belaka. Artinya, organ reproduksinya normal, tapi

fungsinya yang terganggu.

E. Kehamilan

Kehamilan akan terjadi apabila sel telur yang dikeluarkan sebulan sekali oleh

wanita yang masih dalam usia subur dibuahi oleh sperma yang dikeluarkan

laki laki. Secara normal, pertemuan antara sperma dan sel telur ini terjadi

13

Page 17: 3 Reproduksi Wanita Jadi kelas beda.docx

melalui hubungan seksual antara laki laki dan wanita. Pembuahan terjadi di

dalam rahim ketika wanita sedang berada pada masa subur.

1. Masa Subur

Masa subur adalah waktu di mana sel telur yang telah matang potensial

untuk dibuahi oleh sperma. Pada seorang wanita usia subur, setiap

bulannya secara teratur akan terjadi pematangan satu atau lebih sel telur.

Cara menghitung masa subur misalnya seseorang dengan siklus normal

yaitu 28 hari maka ovulasi diperkirakan akan terjadi pada 14 hari sebelum

menstruasi berikutnya. Untuk melihat rata-rata siklus menstruasi dicatat

selama 3 bulan berturut-turut. Tetapi bila siklus menstruasinya tidak

teratur 28 hari maka perlu ada penghitungan khusus.

2. Proses Terjadinya Kehamilan

Proses ini diawali dengan proses pembuahan (konsepsi), di mana sel telur

yang matang setelah ovulasi berada di tuba falopii dibuahi oleh sperma,

yang kemudian disebut zigot. kemudian terjadilah pembelahan zigot

menjadi 2, 4, 8 dan seterusnya, sehingga ukurannya semakin besar, sambil

berjalan dari tuba ke rongga rahim, yang memakan waktu sekitar 6 hari.

Di rongga rahim maka calon janin ini akan menempel pada dinding rahim

(proses nidasi). Setelah terjadi nidasi barulah dapat dikatakan terjadi

kehamilan. Dalam proses tersebut di ovarium juga terjadi perubahan-

perubahan hormonnya. Salah satu hormon yang meningkat adalah HCG,

yang keluardi air kemih dan dideteksi sebagai tes kehamilan yang umum

digunakan saat ini.

14

Page 18: 3 Reproduksi Wanita Jadi kelas beda.docx

3. Usia yang Baik untuk Wanita pertama kali hamil

Sebaiknya kehamilan pertama terjadi pada usia antara 20-30 tahun karena

pada usia ini seorang wanita telah siap baik secara fisik maupun mental.

Akan tetapi karena saat ini pelayanan kesehatan semakin membaik, dan

wanita hamil bias secara rutin memeriksakan kehamilannya, maka banyak

juga wanita yang hamil diatas usia 30 tahun, bahkan sampai 40 th.

Perubahan pada wanita hamil Pada dasarnya wanita hamil adalah orang

yang sehat, tetapi memang ada beberapa perubahan yang terjadi yang bias

mempengaruhi kesehatan baik secara fisik maupun mental, walaupun bisa

berbeda pada tiap wanita dan pada tiap kehamilan (anak pertama dapat

berbeda dengan anak kedua). Akibat perubahan sistem hormonal bisa

terjadi rasa mual, lalu muntah, pusing yang biasanya pada usia kehamilan

awal, ini bisa diatasi dengan makan dalam porsi kecil tetapi sering dan

menghindari makanan dengan bau dan rasa yang menyengat. Sering kali

juga terjadi peningkatan pigmentasi terutama di kulit daerah tertentu

misalnya payudara, leher dan wajah. Gejala ini tidak perlu penanganan

khusus karena akan menghilang sendiri setelah melahirkan nanti.

4. Yang Harus dilakukan selama Hamil

Selama kehamilan pemeriksaan ke bidan atau dokter minimal dilakukan

sebanyak 4 kali, untuk mendeteksi adanya kelainan baik ibu maupun

janin. Hal-hal yang perlu dideteksi setiap pemeriksaan antara lain tekanan

darah, kadar haemoglobin, tungkai bengkak atau tidak, pembesaran rahim

dan perkembangan janin termasuk posisi dan detak jantung janin, gejala

15

Page 19: 3 Reproduksi Wanita Jadi kelas beda.docx

yang perlu mendapatkan perhatian adalah adanya perdarahan,

pembengkakan tungkai berlebihan. Pola makan perlu mendapat perhatian

baik jumlah maupun komposisi, istirahat cukup, aktivitas fisik tidak perlu

dibatasi ketat dan disesuaikan dengan kondisi ibu. Kebersihan sangat

perlu dijaga untuk mencegah infeksi misalnya di gigi, perawatan payudara

untuk persiapan menyusui terutama puting susu diupayakan keluar

dengan pemijatan setiap kali mandi. Buang air kecil yang sering akan

dialami pada trimester pertama dan Ketiga akibat penekanan rahim ke

kandung kencing. Buang air besar diupayakan selalu lancar dengan

minum banyak, makanan cukup serta dan olah raga teratur.

16

Page 20: 3 Reproduksi Wanita Jadi kelas beda.docx

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada sistem reproduksi wanita memiliki vagina dan ovarium untuk

menghasilkan ovum. Kematangan sel telur atu ovum ditandai menarche pada

usia antara 13-16 tahun. Apabila terjadi pertemuan antara sel sperma dan sel

ovum akan terjadi kehamilan yang akan berkembang menjadi janin.

B. Saran

Pengetahuan mengenai seks & seksualitas hendaknya dimiliki oleh semua

orang. Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan orang tersebut akan

dapat menjaga alat reproduksinya untuk tidak digunakan secar bebas tanpa

mengatahui dampaknya, Pengetahuan yang diberikan harus mudah dipahami,

tepat sasaran, dan tidak menyesatkan. Dengan demikian orang tersebut akan

dapat menghadapi rangsangan dari luar dengan cara yang sehat, matang dan

bertanggung jawab.

17

Page 21: 3 Reproduksi Wanita Jadi kelas beda.docx

DAFTAR PUSTAKA

Jati, wijaya. 2007. Aktif biologi. Ganeca Exact, Jakarta

D. A. Pratiwi, dkk. 2007. Biologi jilid 2. Erlangga, Jakarta

Human Anatomy Online http ://www.innerbody.com/index.html

http://fkunhas.com/penyakit-pada-sistem-reproduksi-20100722410.html

http://www.kuliahbidan.wordpress.com

18