3. peran dan jenis bahan ajar

26
TUGAS MATA KULIAH PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA PERAN, PRINSIP DAN JENIS BAHAN AJAR BESERTA MATRIKS YUNI ANGGIYA, S.Pd 15175049 KELAS A DOSEN PEMBIMBING PROF. DR. FESTIYED, MS PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2015

Upload: yuni-anggiya-nasution

Post on 11-Apr-2016

85 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Tugas Pengembangan Bahan Ajar 3

TRANSCRIPT

Page 1: 3. Peran Dan Jenis Bahan Ajar

TUGAS MATA KULIAH PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA

PERAN, PRINSIP DAN JENIS BAHAN AJAR BESERTA MATRIKS

YUNI ANGGIYA, S.Pd15175049KELAS A

DOSEN PEMBIMBINGPROF. DR. FESTIYED, MS

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN FISIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG2015

Page 2: 3. Peran Dan Jenis Bahan Ajar

DAFTAR ISIDAFTAR ISI..................................................................................................................................i

A. PRINSIP BAHAN AJAR.......................................................................................................1

B. PERAN BAHAN AJAR...............................................................................................................4

C. JENIS BAHAN AJAR.................................................................................................................5

D. MATRIKS PERBEDAAN PRINSIP, PERAN DAN JENIS BAHAN AJAR CETAK DAN NON CETAK............................................................................................................13

i

Page 3: 3. Peran Dan Jenis Bahan Ajar

1

BAHAN AJAR CETAK DAN NON CETAK

A. PRINSIP BAHAN AJAR

Bahan ajar atau materi pembelajaran adalah segala hal yang digunakan

oleh para guru atau para siswa untuk memudahkan proses pembelajaran. Bahan

ajar bisa berupa kaset, video, CD-Room, kamus, buku bacaan, buku kerja, atau

fotokopi latihan soal. Bahan juga bisa berupa koran, paket makanan, foto,

perbincangan langsung dengan mendatangkan penutur asli, instruksi-instruksi

yang diberikan oleh guru, tugas tertulis atau kartu atau juga diskusi antar siswa.

(Sudrajat, 2008)

Dalam mengembangkan bahan ajar tentu perlu memperhatikan prinsisp-

prinsip pembelajaran.Gafur (1994) menjelaskan bahwa beberapa prinsip yang

perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar atau materi pembelajaran

diantaranya meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan. Ketiga

penerapan prinsip-prinsip tersebut dipaparkan sebagai berikut:

1. Prinsip relevansi, artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya relevan

atau ada kaitan atau ada hubungannya dengan pencapaian SK dan KD. Cara

termudah ialah dengan mengajukan pertanyaan tentang kompetensi dasar

yang harus dikuasai siswa. Dengan prinsip dasar ini, guru akan mengetahui

apakah materi yang hendak diajarkan tersebut materi fakta, konsep, prinsip,

prosedur, aspek sikap atau aspek psikomotorik sehingga pada gilirannya guru

terhindar dari kesalahan pemilihan jenis materi yang tidak relevan dengan

pencapaian SK dan KD.

Contoh:

KD 1.1 SMP Kelas IX Mengidentifikasi bangun-bangun yang sama dan

sebangun (kongruen), maka pemilihan materi pembelajaran yang

disampaikan seharusnya “Syarat dua bangun yang sama dan sebangun

(kongruen), foto dan model berskala, syarat dua bangun yang sebangun, dan

panjang sisi pada dua bangun yang sama dan sebangun (kongruen).

2. Prinsip konsistensi, artinya keajegan. Artinya ada kesesuaian

(jumlah/banyaknya) antara kompetensi dan bahan ajar; jika kompetensi dasar

Page 4: 3. Peran Dan Jenis Bahan Ajar

2

yang ingin dibelajarkan mencakup keempat keterampilan berbahasa, bahan

yang dipilih/dikembangkan juga mencakup keempat hal itu.          

Contoh:

Kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa adalah pengoperasian bilangan

yang meliputi penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, maka

materi yang diajarkan juga harus meliputi teknik penjumlahan, pengurangan,

perkalian, dan pembagian.

3. Prinsip kecukupan, artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai

dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi

tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit

akan kurang membantu mencapai SK dan KD. Sebaliknya, jika terlalu banyak

akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk

mempelajarinya.

Pengembangan bahan ajar hendaklah memperhatikan prinsip-prinsip

pembelajaran. Diantara prinsip pembelajaran tersebut adalah:

a. Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang kongkret

untuk memahami yang abstrak.

Siswa akan lebih mudah memahami suatu konsep tertentu apabila

penjelasan dimulai dari yang mudah atau sesuatu yang kongkret, sesuatu

yang nyata ada di lingkungan mereka. Misalnya untuk menjelaskan

konsep pasar, maka mulailah siswa diajak untuk berbicara tentang pasar

yang terdapat di tempat mereka tinggal. Setelah itu, kita bisa membawa

mereka untuk berbicara tentang berbagai jenis pasar lainnya.

b. Pengulangan akan memperkuat pemahaman.

Dalam pembelajaran, pengulangan sangat diperlukan agar siswa lebih

memahami suatu konsep. Walaupun maksudnya sama, sesuatu informasi

yang diulang-ulang, akan lebih berbekas pada ingatan siswa. Umpan

balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman siswa.

c. Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman

siswa.

Page 5: 3. Peran Dan Jenis Bahan Ajar

3

Seringkali kita menganggap enteng dengan memberikan respond yang

sekedarnya atas hasil kerja siswa. Padahal respond yang diberikan oleh

guru terhadap siswa akan menjadi penguatan pada diri siswa. Perkataan

seorang guru seperti ’ya benar’ atau ‚’ya kamu pintar’ atau,’itu benar,

namun akan lebih baik kalau begini...’ akan menimbulkan kepercayaan

diri pada siswa bahwa ia telah menjawab atau mengerjakan sesuatu

dengan benar. Sebaliknya, respond negatif akan mematahkan semangat

siswa. Untuk itu, jangan lupa berikan umpan balik yang positif terhadap

hasil kerja siswa.

d. Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu

keberhasilan. Seorang siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan

lebih berhasil dalam belajar. Untuk itu, maka salah satu tugas guru dalam

melaksanakan pembelajaran adalah memberikan dorongan (motivasi)

agar siswa mau belajar. Banyak cara untuk memberikan motivasi, antara

lain dengan memberikan pujian, memberikan harapan, menjelas tujuan

dan manfaat, memberi contoh, ataupun menceritakan sesuatu yang

membuat siswa senang belajar, dan lain-lain.

e. Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan

mencapai ketinggian tertentu.

Pembelajaran adalah suatu proses yang bertahap dan berkelanjutan.

Untuk mencapai suatu standard kompetensi yang tinggi, perlu dibuatkan

tujuan-tujuan antara. Ibarat anak tangga, semakin lebar anak tangga

semakin sulit kita melangkah, namun juga anak tangga yang terlalu kecil

terlampau mudah melewatinya. Untuk itu, maka guru perlu menyusun

anak tangga tujuan pembelajaran secara pas, sesuai dengan karakteristik

siswa. Dalam bahan ajar, anak tangga tersebut dirumuskan dalam bentuk

indikator-indikator kompetensi.

f. Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong siswa untuk terus

mencapai    tujuan.

Dalam proses pembelajaran, guru ibarat pemandu perjalanan. Dengan

demikian, semua peserta dapat mencapai kota tujuan dengan selamat.

Page 6: 3. Peran Dan Jenis Bahan Ajar

4

Dalam pembelajaran, setiap anak akan mencapai tujuan tersebut dengan

kecepatannya sendiri, namun mereka semua akan sampai kepada tujuan

meskipun dengan waktu yang berbeda-beda. Inilah sebagian dari prinsip

belajar tuntas (Prisnamasari, 2014)

B. PERAN BAHAN AJAR

Proses pembelajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan aktifitas dalam

upaya pewujudan kompetensi siswa, dibangun oleh berbagai unsur, yaitu unsur

raw input (siswa) yang akan diproses/dibentuk kompetensinya, instrumental

input (terdiri dari tujuan, materi berupa bahan ajar, media dan perangkat evaluasi)

yang berfungsi sebagai perangkat yang akan memproses pembentukan

kompetensi, serta perangkat lingkungan (environmental input), seperti lingkungan

keluarga, sekolah maupun masyarakat, yang turut mempengaruhi keberhasilan

pencapaian kompetensi.

Bahan pembelajaran dalam proses pembelajaran dengan demikian menempati

posisi penting dalam proses pembelajaran, hal tersebut karena bahan ajar

merupakan materi yang akan disampaikan/disajikan. Tanpa bahan ajar mustahil

pembelajaran akan terwujud. Tepat tidaknya, sesuai tidaknya bahan ajar dengan

tujuan dan kompetensi yang diharapkan akan menentukan tercapai tidaknya

tidaknya tujuan kompetensi pembelajaran yang diharapkan. 

Berdasarkan uraian tersebut, bahan ajar merupakan inti dari kurikulum yang

berfungsi sebagai alat pencapaian tujuan dalam proses pembelajaran. Secara lebih

rinci, peran bahan ajar bagi guru, siswa dan pihak terkait:

1) Peran bahan pembelajaran bagi guru

a) Wawasan bagi guru untuk pemahaman substansi secara komprehensif 

b) Sebagai bahan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran

c) Mempermudah guru dalam mengorganisasikan pembelajaran di kelas

d) Mempermudah guru dalam penentuan metoda pembelajaran yang tepat

serta sesuai kebutuhan siswa

e) Merupakan media pembelajaran 

Page 7: 3. Peran Dan Jenis Bahan Ajar

5

f) Mempermudah guru dalam merencanakan penilaian pembelajaran.

2) Peran bahan pembelajaran bagi siswa

a) Sebagai pegangan siswa dalam penguasaan materi pelajaran untuk

mencapai kompetensi yang dicanangkan.

b) Sebagai informasi atau pemberi wawasan secara mandiri di luar yang

disampaikan oleh guru di kelas.

c) Sebagai media yang dapat memberikan kesan nyata berkaitan dengan

materi yang harus dikuasai.

d) Sebagai motivator untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi tertentu.

e) Mengukur keberhasilan penguasaan materi pembelajaran secara mandiri.

3) Peran pembelajaran bagi pihak terkait

a) Dapat mendorong pihak terkait untuk memfasilitasi pengadaan bahan

pembelajaran yang dibutuhkan guru dan murid di sekolah.

b) Dapat meberi masukan kepada guru atau penyusun bahan pembelajaran

agar bahan pembelajaran tersebut sesuai dengan kebutuhan siswa

dengan segenap lingkungannya.

c) Dapat membantu dalam pemilihan dan penetapan media serta alat

pembelajaran lainnya yang mendukung keberhasilan penguasaan bahan

pembelajaran oleh siswa.

d) Sebagai alat pemberian reward (penghargaan) terhadap guru yang secara

kreatif menyusun serta mengembangkan bahan pembelajaran.

C. JENIS BAHAN AJAR

Menurut Mulyasa (2006), bentuk-bentuk bahan ajar atau materi

pembelajaran antara lain:

1. Bahan ajar cetak (Printed)

Bahan ajar cetak dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk. Jika

bahan ajar cetak tersusun secara baik maka bahan ajar akan mendatangkan

Page 8: 3. Peran Dan Jenis Bahan Ajar

6

beberapa keuntungan seperti yang dikemukakan oleh Steffen Peter

Ballstaedt, (1994) yaitu:

a) Bahan tertulis biasanya menampilkan daftar isi, sehingga memudahkan

bagi seorang guru untuk menunjukkan kepada peserta didik bagian

mana yang sedang dipelajari.

b) Biaya untuk pengadaannya relatif sedikit.

c) Bahan tertulis cepat digunakan dan dapat dipindah-pindah secara

mudah.

d) Susunannya menawarkan kemudahan secara luas dan kreativitas bagi

individu.

e) Bahan tertulis relatif ringan dan dapat dibaca di mana saja.

f) Bahan ajar yang baik akan dapat memotivasi pembaca untuk

melakukan aktivitas, seperti menandai, mencatat, membuat sketsa

g) Bahan tertulis dapat dinikmati sebagai sebuah dokumen yang bernilai

besar

h) Pembaca dapat mengatur tempo secara mandiri

Menurut Bandono (2009) penyusunan bahan ajar cetak

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a)  Susunan tampilan

b) Bahasa yang mudah

c) Menguji pemahaman

d) Stimulan

e) Kemudahan dibaca

f) Materi instruksional

Banyak sekali jenis bahan ajar cetak yang bisa digunakan dalam

proses pembelajaran, antara lain adalah handout, modul, buku teks, lembar

kegiatan siswa, model (maket), poster dan brosur.

a) Handout

Menurut Andi Prastowo handout merupakan bahan

pembelajaran yang sangat ringkas, bersumber dari beberapa literatur

yang relevan terhadap kompetensi dasar dan materi pokok yang

Page 9: 3. Peran Dan Jenis Bahan Ajar

7

diajarkan kepada peserta didik. Pada umumnya handout berfungsi

untuk membantu peserta didik agar tidak perlu mencatat, sebagai

pendamping penjelasan pendidik, sebagai bahan rujukan peserta

didik, memotivasi peserta didik agar lebih giat belajar, pengingat

pokok-pokok materi yang diajarkan, memberi umpan balik dan

menilai hasil belajar.

b) Modul

Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar

peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan

bimbingan guru, sehingga modul berisi paling tidak tentang:

Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)

Kompetensi yang akan dicapai

 Content atau isi materi

Informasi pendukung

Latihan-latihan

Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)

Evaluasi

Balikan terhadap hasil evaluasi

Pembelajaran dengan modul juga memungkinkan peserta

didik yang memiliki kecepatan tinggi dalam belajar akan lebih cepat

menyelesaikan satu atau lebih kompetensi dasar dibandingkan

dengan peserta didik lainnya. Selain itu, juga meningkatkan

kemampuan peserta didik untuk belajar sendiri tanpa tergantung

kepaga kehadiran pendidik.

c) Buku Teks

Buku teks pelajaran pada umumnya merupakan bahan tertulis

yang menyajikan ilmu pengetahuan atau buah pikiran dari

pengarangnya yang disusun secara sistematis berdasarkan kurikulum

yang berlaku. Buku teks berguna untuk membantu pendidik dalam

melaksanakan kurikulum karena disusun berdasarkan kurikulum

yang berlaku, menjadi pegangan guru dalam menentukan metode

Page 10: 3. Peran Dan Jenis Bahan Ajar

8

pengajaran dan memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk

mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran baru.

d) Lembar Kegiatan Siswa

Lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran-

lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta

didik.  Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk atau langkah-

langkah untuk menyelesaikan suatu tugas.  Suatu tugas yang

diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar

yang akan dicapainya. LKS berfungsi untuk meminimalkan peran

pendidik dan mengaktifkan peran peserta didik, mempermudah

peserta didik untuk memahami materi yang diberikan dan kaya akan

tugas untuk berlatih.

e) Model (Maket)

Model (maket) merupakan bahan ajar yang berupa tiruan

benda nyata untuk menjembatani berbagai kesulitan yang bisa

ditemui, apabila menghadirkan objek atau benda tersebut langsung

ke dalam kelas, sehingga nuansa asli dari benda tersebut masih bisa

dirasakan oleh peserta didik tanpa mengurangi struktur aslinya,

sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna

f) Brosur

Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu

masalah yang disusun secara bersistem atau cetakan yang hanya

terdiri atas beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid atau selebaran

cetakan yang berisi keterangan singkat tetapi lengkap tentang

perusahaan atau organisasi (Kamus besar Bahasa Indonesia, Edisi

Kedua, Balai Pustaka, 1996). Dengan demikian, maka brosur dapat

dimanfaatkan sebagai bahan ajar, selama sajian brosur diturunkan

dari kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa. Mungkin saja

brosur dapat menjadi bahan ajar yang menarik, karena bentuknya

yang menarik dan praktis. Agar lembaran brosur tidak terlalu

banyak, maka brosur didesain hanya memuat satu kompetensi dasar

Page 11: 3. Peran Dan Jenis Bahan Ajar

9

saja.  Ilustrasi dalam sebuah brosur akan menambah menarik minat

peserta didik untuk menggunakannya

g) Foto/Gambar

Foto/gambar memiliki makna yang lebih baik dibandingkan

dengan tulisan. Foto/gambar sebagai bahan ajar tentu saja diperlukan

satu rancangan yang baik agar setelah selesai melihat sebuah atau

serangkaian foto/gambar siswa dapat melakukan sesuatu yang pada

akhirnya menguasai satu atau lebih kompetensi dasar.

Menurut Weidenmann dalam buku Lehren mit Bildmedien

menggambarkan bahwa melihat sebuah foto/gambar lebih tinggi

maknanya dari pada membaca atau mendengar. Melalui membaca

yang dapat diingat hanya 10%, dari mendengar yang diingat 20%,

dan dari melihat yang diingat 30%. Foto/gambar yang didesain

secara baik dapat memberikan pemahaman yang lebih baik. Bahan

ajar ini dalam menggunakannya harus dibantu dengan bahan tertulis.

Bahan tertulis dapat berupa petunjuk cara menggunakannya dan atau

bahan tes

2. Bahan Ajar Non Cetak

a) Bahan Ajar Dengar (Audio)

Audio adalah sesuatu yang berkaitan dengan indra pendengar,

dimana pesan yang disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang

auditif, baik verbal (kedalam kata-kata atau bahasa lisan) maupun non

verbal (musik, instrumen, dsb). Program audio dapat dimanfaatkan

dalam pembelajaran individual, berkelompok, maupun massal. Tetapi

pembelajaran yang menggunakan bahan ajar dengar akan kurang

efektif jika didalam sekolah tersebut dihadapkan dengan peserta didik

yang mengalami gangguan pada pendengarannya. Karena peserta didik

yang mengalami gangguan tersebut akan sangat merasa kesulitan

dalam mengikuti pelajaran dengan cara mendengar dan memahami.

Beda halnya dengan peserta didik yang normal atau tidak mengalami

Page 12: 3. Peran Dan Jenis Bahan Ajar

10

gangguan dalam pendengarannya, maka peserta didik tersebut bisa

mengikuti pelajaran dengan mudah khususnya ketika guru

menggunakan bahan ajar dengar. (Sukitman, 2014)

b) Bahan Ajar Pandang Dengar (Audiovisual)

Bahan ajar pandang dengar merupakan bahan ajar yang

mengombinasikan dua materi, yaitu visual dan auditif. Materi auditif

ditujukan untuk merangsang indra pendengaran sedangkan visual

untuk merangsang indra penglihatan. Dengan kombinasi keduanya,

pendidik dapat menciptakan proses pembelajaran yang lebih

berkualitas.

Hal itu berdasarkan bahwa peserta didik cenderung akan lebih

mudah mengingat dan memahami suatu pelajaran jika mereka tidak

hanya menggunakan satu jenis indra saja, apalagi jika hanya indra

pendengaran saja.

Bahan ajar pandang dengar  mampu memperlihatkan secara nyata

sesuatu yang pada awalnya tidak mungkin bisa dilihat di dalam kelas

menjadi mungkin dilihat. Selain itu juga dapat membuat efek visual

yang memungkinkan peserta didik memperkuat proses belajar. Bahan

ajar pandang dengar antara lain adalah video dan film.

c) Bahan Ajar Interaktif (Interactive Teaching Material)

Bahan ajar interaktif adalah bahan ajar yag mengombinasikan

beberapa media pembelajaran (audio, video, teks atau grafik) yang

bersifat interaktif untuk mengendalikan suatu perintah atau perilaku

alami dari suatu presentasi. Bahan ajar interaktif memungkinkan

terjadinya hubungan dua arah antara bahan ajar dan penggunanya,

sehinnga peserta didik akan terdorong untuk lebih aktif.

Bahan ajar interaktif dapat ditemukan dalam bentuk CD interaktif,

yang dalam proses pembuatan dan penggunaannya tidak dapat trelepas

dari perangkat komputer. Maka dari itu, bahan ajar interaktif juga

termasuk bahan ajar berbasis komputer.

Page 13: 3. Peran Dan Jenis Bahan Ajar

11

Kelebihan dan Kekurangan Jenis Bahan Ajar Noncetak

Jenis Bahan Ajar Kelebihan Kekurangan Non Cetak

OHT(Overhead

Transparancies)

1. Penggunaan proyektor yang dapat dioperasikan dapat di kontrol langsung oleh pengajar.

2. Hanya membutuhkan sedkit persiapan

3. Persiapan mudah dan murah.

4. Khususnya bermanfaat untuk kelas besar

1. Membutuhkan alat yang khusus untuk mengoperasikannya.

2. Proyektornya terlalu besar jika dibandingkan dengan proyektor lainya.

Audio

1. Mudah dipersiapkan dengan menggunkan tape biasa.

2. Dapat diaplikasikan dihampir semua mata pelajaran

3. alat yang digunakan kompak, mudah dibawa, dan mudah dioperasikan.

4. Fleksibel dan mudah diadaptasi, baik secara sendiri atau terkait dengan bahan-bahan lainnya.

5. Mudah diperbanyak dan murah.

1. Ada kecenderungan penggunaannya berlebihan.

2. Aliran informasi yang disampaikan sangat fixed.

Video 1. Bermanfaat untukmenggambarkan gerakan,keterkaitan, dan memberikan dampak terhadap topik yang dibahas.

2. Dapat diputar ulang.3. Dapat dimasukan

teknik film lain, seperti animasi.

4. Dapat dikombinasikan antara gambar diam

1. Ongkos produksinyamahal.

2. Tidak kompatibel untukberagam format video.

Page 14: 3. Peran Dan Jenis Bahan Ajar

12

dengan gerakan.

Slide

1. Slide - Berwarna dan subjeknya asli.

2. Mudah direvisi dan diperbaharui.

3. Dapat dikombinasikan dengan audio.

4. Dapat dimanfaatkan untuk

kelompok atau individu

1. Membutuhkan alat khusus untuk mengoperasikannya.

2. Sekuen dapat terganggujika dioperasikan secaraindividual.

Computer BasedMaterial

1. Interaktif dengan siswa.

2. Dapat diadaptasi sesuai kebutuhan siswa.

3. Dapat mengontrol hardware media lain.

1. Memerlukan computer dan pengetahuan programmer.

2. Membutuhkan hardware khusus untuk prosespengembangan danpenggunaannya.

3. Hanya efektiv biladigunakan untukpenggunaan seseorangatau beberapa orang dalam kurun waktu tertentu.

Page 15: 3. Peran Dan Jenis Bahan Ajar

D. MATRIKS PERBEDAAN PRINSIP, PERAN DAN JENIS BAHAN AJAR CETAK DAN NON CETAK

No. Aspek Pembeda Bahan Ajar Cetak Bahan Ajar Cetak Non Cetak

1. Prinsip 1. Dapat mencapai tujuan.2. Sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta

maupun lembaga.3. Memberikan kemudahan kepada peserta dalam

memahami isi/uraian materi.4. Kebenaran isi/konsep, bahan ajar yang

dikembangkan harus sesuai dengan konsep materi.5. Ketuntasan/keutuhan dalam belajar, bahan ajar yang

dikembangkan haruslah utuh untuk mencapai kompetensi yang dipersyaratkan.

6. Kesederhanaan dalam penyajian. Sajian materi dalam bahan ajar hendaknya dikemas dengan bahasan yang sederhana dan tidak komplek sehingga materi mudah dipahami.

7. Keseimbangan dalam halaman. Cakupan kompetensi yang banyak hendaknya dibahas dalam banyak halaman.

8. Ketegasan dalam penyajian pesan. Pesan yang disampaikan harus jelas dan tidak menimbulkan penafsiran ganda.

9. Keindahan tampilan. Agar pembaca tidak bosan membaca, tampilan bahan ajar dikemas semenarik mungkin.

10.Komunikatif dalam penyampaian pesan.11.Memuat unsur hiburan bagi pembacanya.

1. Dapat mencapai tujuan.2. Sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta maupun

lembaga.3. Memberikan kemudahan kepada peserta dalam memahami

isi/uraian materi.4. Kebenaran isi/konsep, bahan ajar yang dikembangkan harus sesuai

dengan konsep materi.5. Ketuntasan/keutuhan dalam belajar, bahan ajar yang

dikembangkan haruslah utuh untuk mencapai kompetensi yang dipersyaratkan.

6. Kesederhanaan dalam penyajian. Sajian materi dalam bahan ajar hendaknya dikemas dengan bahasan yang sederhana dan tidak komplek sehingga materi mudah dipahami.

7. Ketegasan dalam penyajian pesan. Pesan yang disampaikan harus jelas dan tidak menimbulkan penafsiran ganda.

8. Komunikatif dalam penyampaian pesan.9. Memuat unsur hiburan bagi pembacanya.

13

Page 16: 3. Peran Dan Jenis Bahan Ajar

2. Peran

1. Sebagai bahan yang tak terpisahkan dari buku utama.2. Dapat dijadikan pelengkap/suplemen buku utama.3. Dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi

belajar siswa.4. Dapat dijadikan sebagai bahan yang mengandung

penjelasan tentang bagaimana mencari penerapan, hubungan, serta keterkaitan antara satu topik dengan topik lainnya.

5. Menghemat waktu guru dalam mengajar.6. Mengubah peran guru dari seorang pengajar menjadi

seorang fasilitator.7. Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih

efektif dan interaktif.

1. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata. Contohnya penggunaan video pembelajaran tentang perkembangan sel.

2. Menyajikan benda atau peristiwa yang letaknya jauh atau sudah terjadi. Contohnya pemutaran film tentang terjadinya gempa dan tsunami.

3. Menyajikan peristiwa yang komplek atau proses terjadinya sesuatu. Contohnya penggunaan multimedia interaktif untuk menyajikan proses terjadinya hujan, metamorfosis kupu-kupu, siklus kehidupan katak, dan lain-lain.

4. Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya. Contohnya menampilkan gambar atau film tentang harimau, ular, dan peristiwa terjadinya petir.

5. Meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar karena menggunakan berbagai media pembelajaran yang bervariasi.

3. JenisHandout, Lembar Kegiatan Siswa (LKS), Modul, Brosur Atau Leaflet, Wallchart, Foto/Gambar, Model/Maket, Buku Teks, Petunjuk Belajar

Program Audio Pembelajaran (Kaset), Video Pembelajaran (VCD, DVD), Multimedia Interaktif, Dan Bahan Ajar Online.

14

Page 17: 3. Peran Dan Jenis Bahan Ajar

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad Sudrajat. 2008. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik dan Model Pembelajaran. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran (diakses 15 September 2015)

Andi Prastowo. 2012. Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif. Yogyakarta : diva press

Bandono. 2009. Pengembangan Bahan Ajar. http://bandono.web.id/2009/04/02/pengembanga-bahan-ajar (diakses 15 September 2015)

Depdiknas. 2009. Pengembangan Bahan Ajar. http://www.scribd.com/doc (diakses 15 September 2015)

E.Mulyasa. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya

Ian Konjo. 2013. Definisi Bahan Ajar. http://jaririndu.blogspot.co.id/2011/09/definisi-bahan-ajar.html (diakses 16 September 2015)

Koesnandar. 2008. Pengembangan Bahan Belajar Berbasis Web. Http://www.teknologipendidikan.net/2008/02/12/pengembangan-bahan-belajar-berbasis-web/ (diakses 15 September 2015)

Rahmat Hasan. 2014. Definisi, Tujuan, Pentingnya Bahan Ajar. http://berbagi-media-pengetahuan.blogspot.co.id/2014/05/defenisitujuanpentingnya-bahan-ajar.html (diakses 16 September 2015)

Tri Sukitman. 2014. Bahan Ajar Non Cetak. http://bahanajarnon-cetakanisfadhilah.blogspot.com/2014/06/bahan-ajar-non-cetak.html (diakses 10 September 2015)

15