3 - bab i ai
DESCRIPTION
BAB I AITRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keselamatan pasien didefinisikan sebagai suatu upaya untuk
mencegah terjadinya bahaya atau cedera pada pasien selama proses
pengobatan. Secara umum keselamatan pasien meliputi pencegahan
kesalahan dan mengeliminasi berbagai bahaya akibat kesalahan tersebut.
Kesalahan dapat dilakukan oleh anggota tim kesehatan dan dapat terjadi
setiap saat selama proses pelayanan kesehatan, khususnya dalam
pengobatan pasien.
Kejadian medication error merupakan salah satu ukuran
pencapaian keselamatan pasien. Medication error adalah kejadian yang
merugikan pasien akibat kesalahan pemakaian obat selama perawatan,
yang sebenarnya dapat dicegah. Medication error dapat terjadi pada tahap
prescribing (peresepan), dispensing (penyiapan), dan drug
administration (pemberian obat). Kesalahan pada salah satu tahap dapat
terjadi secara berantai dan menimbulkan kesalahan pada tahap selanjutnya.
Kejadian medication error terkait dengan praktisi, produk obat, prosedur,
lingkungan. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS)
mendorong seluruh Rumah Sakit- Rumah Sakit se-Indonesia untuk
menerapkan sembilan solusi keselamataan rumah sakit baik secara
langsung maupun bertahap. Salah satu tahap untuk meminimalisir
1
terjadinya medication error adalah dengan memperhatikan obat-obat
LASA (Look Alike Sound Alike).
Obat-obat yang mirip biasa disebut dengan LASA, singkatan
dari look-alike sound-alike drugs. Ada juga yang mengistilahkan
SALAD, sound-alike look-alike drugs. Versi Indonesianya adalah
NORUM, nama obat rupa dan ucapan mirip, istilah ini ada di Permenkes.
Obat-obat yang termasuk LASA sering kali menimbulkan kesalahan ini
dikarenakan bentuknya yang mirip atau namanya yang mirip jika
dituliskan atau diucapkan. Apabila mirip jika dituliskan (orthographic):
interpretasi resep bisa keliru, jika bunyinya mirip (phonetic): order obat
via lisan: dapat keliru juga. Apalagi jika kemasannya mirip dan kembar.
Dalam keadaan emergensi bisa berakibat fatal.
1.2 Tujuan
Meningkatkan pengetahuan akan obat LASA (Look Alike Sound
Alike) sehingga tenaga kesehatan bisa lebih berhati-hati guna
meningkatkan keselamatan pasien.
1.3 Manfaat
a. Menambah pengetahuan dan wawasan berpikir dalam ilmu
kesehatan khususnya obat-obat LASA.
b. Untuk meminimalisir medication error dan human error guna
meningkatkan keselamatan pasien.
2