2.kenapa ahli keselamatan jalan dibutuhkan

16
Kenapa Ahli Keselamatan Jalan Dibutuhkan KENAPA AHLI KESELAMATAN JALAN DIBUTUHKAN Herry Vaza 1) Nurmala Simanjuntak 2) Evrillisia Rahayu 3) Direktorat Bina Teknik, Sub Direktorat Teknik Lingkungan dan Keselamatan Jalan Jakarta ABSTRAK Kecelakaan lalu lintas jalan tetap menjadi penyebab utama kematian, cedera dan kecacatan di seluruh dunia. Setiap tahun, hampir 1,3 juta orang meninggal, dan antara 20 juta dan 50 juta lebih yang terluka akibat kecelakaan jalan. Faktor penyebab kecelakaan lalu lintas salah satunya adalah diakibatkan oleh infrastruktur jalan sehingga dipandang perlu untuk melihat kembali tugas dan tanggung jawab kita sebagai penyelenggara jalan, didalam upaya perbaikan dan peningkatannya. salah satu upaya kebijakan penyelenggara jalan didalam peningkatan mutu/kualitas yang dilakukannya adalah dengan cara menumbuhkan sikap profesionalisme di bidang keselamatan jalan. makalah ini disusun dengan maksud memberikan gambaran ringkas mengenai kebijakan penyelenggara jalan dalam upaya meningkatkan kapasitas SDM dibidang keselamatan jalan 1). Kasubdit Teknik Lingkungan dan Keselamatan Jalan, Dit. Bina Teknik 2). Kepala Seksi Keselamatan Jalan

Upload: iki-aneuk-guba

Post on 23-Oct-2015

199 views

Category:

Documents


38 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2.Kenapa Ahli Keselamatan Jalan Dibutuhkan

Kenapa Ahli Keselamatan Jalan Dibutuhkan

KENAPA AHLI KESELAMATAN JALAN DIBUTUHKAN

Herry Vaza 1)

Nurmala Simanjuntak 2)

Evrillisia Rahayu 3)

Direktorat Bina Teknik, Sub Direktorat Teknik Lingkungan dan Keselamatan Jalan

Jakarta

ABSTRAK

Kecelakaan lalu lintas jalan tetap menjadi penyebab utama kematian, cedera dan kecacatan di seluruh dunia. Setiap tahun, hampir 1,3 juta orang meninggal, dan antara 20 juta dan 50 juta lebih yang terluka akibat kecelakaan jalan. Faktor penyebab kecelakaan lalu lintas salah satunya adalah diakibatkan oleh infrastruktur jalan sehingga dipandang perlu untuk melihat kembali tugas dan tanggung jawab kita sebagai penyelenggara jalan, didalam upaya perbaikan dan peningkatannya.salah satu upaya kebijakan penyelenggara jalan didalam peningkatan mutu/kualitas yang dilakukannya adalah dengan cara menumbuhkan sikap profesionalisme di bidang keselamatan jalan.makalah ini disusun dengan maksud memberikan gambaran ringkas mengenai kebijakan penyelenggara jalan dalam upaya meningkatkan kapasitas SDM dibidang keselamatan jalan

1). Kasubdit Teknik Lingkungan dan Keselamatan Jalan, Dit. Bina Teknik2). Kepala Seksi Keselamatan Jalan3). Staf Subdit Teknik Lingkungan dan Keselamatan Jalan

I. UMUM

Page 2: 2.Kenapa Ahli Keselamatan Jalan Dibutuhkan

Kenapa Ahli Keselamatan Jalan Dibutuhkan

Kecelakaan lalu lintas jalan tetap menjadi penyebab utama kematian, cedera dan kecacatan di seluruh dunia. Setiap tahun, hampir 1,3 juta orang meninggal, dan antara 20 juta dan 50 juta lebih yang terluka akibat kecelakaan jalan. Lebih dari 90 persen dari kematian ini terjadi di Negara berpendapatan rendah dan menengah, yang memiliki kurang dari setengah kendaraan di dunia.

Kerugian ekonomi, sosial dan kesehatan akibat dari kecelakaan lalu lintas jalan tidak terelakkan. Bukti-bukti substansial mengkonfirmasikan bahwa kecelakaan lalu lintas dapat dicegah. Dunia telah membahas cukup lama perihal keselamatan jalan, dan selama empat atau lebih dekade terkahir, banyak inisiatif jalan regional dan global keamanan telah dilaksanakan. Pada Hari Kesehatan Dunia 2004, publikasi dari Organisasi Kesehatan Dunia/ World Report Bank Dunia Pada Pencegahan Lalu Lintas Jalan Celaka, membantu mengkatalisasi tindakan. Kegiatan ini menekankan peran banyak sektor dalam pencegahan kecelakaan lalu lintas jalan dan menjelaskan konsep dasar pencegahan cedera lalu lintas jalan, besaran dan dampak dari kecelakaan lalu lintas jalan, penentu utama dan factor-faktor risiko dan strategi intervensi yang efektif. Setelah publikasi dari World Report pada bulan April 2004, PBB mengadopsi resolusi 58/289, yang disponsori oleh Oman dan berjudul “Meningkatkan Keselamatan Jalan Global”, yang mengakui kebutuhan untuk system PBB untuk mendukung upaya-upaya mengatasi krisis keselamatan jalan global, serta menggarisbawahi kebutuhan untuk memperkuat lebih lanjut kerjasama International, dengan mempertimbangkan kebutuhan Negara-negara berkembang, untuk menangani masalah keselamatan jalan. Mei 2004, Majelis Kesehatan Dunia mengadopsi resolusi 60/5, dimana pentingnya bagi Negara anggota memberikan perhatian khusus untuk pencegahan cedera lalu lintas jalan. Pada tanggal 31 Maret 2008, Majelis Umum mengadopsi resolusi 62/244 yang berjudul “Meningkatkan keselamatan Global” yang menegaskan kembali pentingnya isu-isu keselamatan jalan global dan kebutuhan untuk lebih memperkuat kerjsama international dan berbagi pegetahuan dalam keselamatan jalan dan meningkatkan dukungan keuangan terkait, dengan mempertimbangkan kebutuhan Negara berkembang. Baru-baru ini, pada tanggal 10 Mei 2010, Majelis Umum mengadopsi resolusi A/RES/64/255, yang memproklamirkan periode 2011-2020 sebagai Dekade Aksi Keselamatan Jalan, dengan tujuan untuk menstabilkan dan megurangi tingkat kematian perkiraan lalu lintas jalan seluruh dunia dengan meningkatkan kegiatan yang dilakukan di tingkat nasional, regional dan global.

Page 3: 2.Kenapa Ahli Keselamatan Jalan Dibutuhkan

Kenapa Ahli Keselamatan Jalan Dibutuhkan

Dalam rangka mendukung Dekade Aksi Keselamatan Jalan, Indonesia sebagai salah satu anggota PBB, mendeklarasikan Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) Jalan 2011-2035, yang disusun berdasarkan amanat Pasal 203 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, sebagai wujud tanggung jawab Pemerintah dalam menjamin keselamatan lalu lintas jalan, dengan visi: “Keselamatan Jalan Terbaik di Asia Tenggara melalui Penguatan Koordinasi”. Target Jangka Panjang (2011-2035), Indonesia mampu menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas sebesar 80% pada tahun 2035 berbasis data tahun 2010. Target ini menjadi kerja keras bagi kelima pilar terkait. Salah satunya adalah Kementerian Pekerjaan Umum, sebagai Pilar-2: Jalan yang Berkeselamatan, dimana bertanggung jawab untuk menyediakan infrastruktur jalan yang berkeselamatan dengan melakukan perbaikan pada tahap perencanaan, desain, konstruksi dan operasional jalan, sehingga infrastruktur jalan yang disediakan mampu mereduksi dan mengakomodir kesalahan dari pengguna jalan.

Dampak yang terjadi dari Gaung Dekade Aksi Keselamatan Jalan dan Rencana Umum Keselamatan Jalan telah meluas hingga ke masyarakat, para pengamat dan LSM, tidak hanya pemegang kelima Pilar yang diwajibkan bertanggung jawab atas penurunan fatalitas. Hal ini sangat menghebohkan, terutama banyak sekali orang-orang yang berbicara perihal keselamatan jalan, walaupun tidap/kurang memahami apa arti keselamatan jalan ataupun proses-proses yang harus dianalisa akibat suatu kecelakaan lalu lintas.

Contohnya saja, isu kecelakaan lalu lintas pada Tol Purbaleunyi. Pembahasan dilakukan oleh setiap lapisan masyarakat, praktisi ataupun pejabat. Banyak komentar-komentar atas kejadian-kejadian kecelakaan yang terjadi maupun saran-saran yang dilontarkan untuk perbaikan ataupun hal-hal yang dapat mengurangi kecelakaan. Hal-hal tersebut jika ditanggapi sepihak oleh instansi terkait tanpa memperhatikan reka ulang kejadian dan pengamatan di sekitar lokasi, kemungkinan rekomendasi yang diberikan mungkin kurang tepat sasaran. Hal-hal lain yang biasanya terjadi antara lain, pemasangan rambu dan marka yang hanya reka-reka atau berdasarkan perasaan dan penglihatan tanpa memperhitungkan jarak-jarak pemasangan rambu, papan-papan informasi yang tidak terinformasi dengan baik kepada para pengguna jalan,

Page 4: 2.Kenapa Ahli Keselamatan Jalan Dibutuhkan

Kenapa Ahli Keselamatan Jalan Dibutuhkan

kemungkinan dikarenakan belum adanya standarisasi perambuan ataupun ketidakpahaman si pemasang.

Jadi bisa dipastikan agar analisa dan rekomendasi pengurangan kecelakaan lalu lintas sesuai dan tepat sasaran, dibutuhkan Ahli Keselamatan Jalan, sehingga ada satu bahasa dalam mewujudkan rekomendasi analisa kecelakaan lalu lintas. Dan hal-hal yang direkomendasikan mampu mengurangi fatalitas kecelakaan, bukan sebaliknya, menambah kejadian kecelakaan lalu lintas.

II. MAKSUD DAN TUJUANMaksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan informasi, wawasan dan pendapat tentang isu keselamatan jalan, serta kebutuhan tenaga ahli Keselamatan Jalan yang dibutuhkan di Indonesia.

III. TINJAUAN PUSTAKA

Keselamatan merupakan salah satu prinsip dasar penyelenggaraan transportasi. Di Indonesia, prinsip ini seringkali tidak sejalan dengan apa yang terjadi di lapangan. Hal ini dapat diindikasikan dengan semakin meningkatnya jumlah dan fatalitas korban kecelakaan. Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh Kepolisian Republik Indonesia, pada tahun 2010 jumlah kematian akibat kecelakaan telah mencapai 31.234 jiwa, yang artinya dalam setiap 1 jam terdapat sekitar 3-4 orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas.

Secara nasional, kerugian akibat kecelakaan lalu lintas jalan diperkirakan mencapai 2,9-3,1 % dari total PDB Indonesia. Memperhatikan hal tersebut, keselamatan jalan sudah sewajarnya menjadi prioritas nasional yang mendesak untuk segera diperbaiki. Permasalahan keselamatan jalan tidak hanya dihadapi dalam skala nasional saja, tetapi juga menjadi masalah global. Setiap tahun, terdapat sekitar 1,3 juta jiwa meninggal akibat kecelakaan lalu lintas, atau lebih dari 3.000 jiwa per harinya. Jika tidak ada langkah-langkah penanganan yang segera dan efektif, diperkirakan korban kecelakaan akan meningkat dua kali lipat setiap tahunnya.

Langkah-langkah penanganan yang segera dan efektif harus dilakukan oleh para pemangku kepentingan, dengan cara memastikan bahwa program-program kerjanya mengutamakan keselamatan dan mensinergikan semua potensi yang ada, termasuk tersedianya Road Safety Engineer yang mampu menganalisa dan memberikan rekomendasi yang tepat atau akan lebih baik lagi jika seorang Road Safety Engineer yang telah tersertifikasi (Road Safety Auditor).

Page 5: 2.Kenapa Ahli Keselamatan Jalan Dibutuhkan

Kenapa Ahli Keselamatan Jalan Dibutuhkan

II.1 Pengertian Keselamatan Jalan

Keselamatan jalan terjadi karena adanya interaksi kendaraan yang aman, ketersediaan infrastruktur jalan yang aman, peraturan-peraturan jalan yang mendukung serta batas kecepatan kendaraan yang aman. Apabila aspek-aspek diatas terkendali maka akan tercipta lingkungan jalan yang aman dan nyaman.

Badan jalan seperti diketahui mempunyai peluang untuk memberikan kontribusi kecelakaan jalan. Kecelakaan jalan yang semakin meningkat menggelitik Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk mencanangkan slogan “Road Safety is No Accident” yang artinya bahwa kecelakaan jalan merupakan sesuatu hal yang kebetulan dan pencanangan Dekade Aksi Keselamatan Jalan 2011-2020 yang berisi tentang penanganan keselamatan jalan yang merupakan kesepakatan bersama di tingkat dunia yang diprakarsai Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk dapat mengurangi korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di jalan. Sehingga keselamatan jalan merupakan hal yang harus dikelola mulai dari awal beraktifitas/bergerak.

Definisi dari Austroads, 2002, Teknik Keselamatan Jalan merupakan suatu proses berdasarkan analisis jalan dan lalu lintas dikaitkan dengan data kecelakaan yang menerapkan prinsip-prinsip teknik untuk mengidentifikasi desain jalan atau perbaikan manajemen lalu lintas sehingga akan menekan biaya kecelakaan jalan.

II.2 Faktor-faktor Penyebab Kecelakaan

1. Faktor ManusiaSetiap pengemudi mengoperasikan kendaraannya berdasarkan persepsi dan reaksinya masing-masing. Kemampuan operasi dan keterbatasan kendaraan juga mempengaruhi perhatian pengemudi.

Page 6: 2.Kenapa Ahli Keselamatan Jalan Dibutuhkan

Kenapa Ahli Keselamatan Jalan Dibutuhkan

Faktor manusia masih mendominasi sebagai penyebab kecelakaan. Contohnya: karena masinis sebagai pengemudi kereta tidak melaksanakan SOP yang ditetapkan seperti melanggar batas kecepatan, pengaturan kedinasan yang kurang baik sehingga menimbulkan kelelahan fisik. (Sumber: DNA berita, Jum’at, 11 Maret 2011 10:31 WIB)

2. Faktor KendaraanMerupakan ketidaklaikan kendaraan yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan, misalnya: cacat karena kurang perawatan dan kegagalan beberapa komponen penting (seperti: rem, ban, mesin dan system lampu)

Selain karena kelalaian pengemudi, factor kendaraan yang mencakup rem, keausan ban dan lain-lain juga menjadi factor yang sering muncul dalam sebuah kecelakaan

3. Faktor Jalan dan LingkunganYaitu: kondisi jalan yang menyulitkan pengguna jalan untuk menggunakan jalan secara normal, misalnya: tikungan jalan, jalan yang sempit, bergelombang, jarak pandang yang kurang akibat kesalahan perancangan geometric jalan, termasuk di dalamnya kondisi cuaca (cerah, mendung atau hujan) yang mempengaruhi perilaku pengguna jalan

Page 7: 2.Kenapa Ahli Keselamatan Jalan Dibutuhkan

Kenapa Ahli Keselamatan Jalan Dibutuhkan

Kecelakaan bukan hanya karena factor manusia tetapi juga karena jalan yang rusak (Sumber: Unit Dikyasa Sat Lantas Polres Purbalingga, 12 April 2011)

II.3 Dasar Hukum

Perlu kita pahami bahwa kebutuhan tenaga ahli merupakan kebutuhan bagi suatu Negara. Indonesia dengan panjang jalan Nasional mencapai 38.569 km dan Jalan Tol 757,47 km (berdasarkan KepMen PU No. 631 Tahun 2009). Jika diumpamakan 1 km panjang jalan, membutuhkan 2 orang ahli jalan dan keselamatan jalan untuk melakukan inspeksi jalan dalam satu hari, maka dapat kita simpulkan untuk panjang jalan nasional membutuhkan 38.569 tenaga ahli untuk menginspeksi keselamatan jalan, dengan pandangan yang mungkin agak sedikit berbeda (sesuai dengan pengalaman). Sehingga kemungkinan untuk memperdebatkan satu ruas jalan sangatlah memungkinkan. Hal-hal diatas merupakan salah satu dari berbagai alasana mengapa dibutuhkan Ahli Keselamatan Jalan.

Dasar hukum di Indonesia terkait Keselamatan Jalan:

- UU 38/2004 tentang Jalan Pasal 2: Penyelenggaraan jalan berdasarkan pada asas kemanfaatan, keamanan dan keselamatan, keserasian, keselarasan dan keseimbangan, keadilan, transparansi dan akuntabilitas, keberdayagunaan dan keberhasilgunaan, serta kebersamaan dan kemitraan.

- PP 34/2006 tentang JalanPasal 2: Persyaratan teknis jalan harus memenuhi ketentuan keamanan, keselamatan, dan lingkungan

Pasal 93: Penyelenggara jalan wajib menjaga kelancaran dan keselamatan lalu lintas selama pelaksanaan konstruksi jalan

- UU 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Page 8: 2.Kenapa Ahli Keselamatan Jalan Dibutuhkan

Kenapa Ahli Keselamatan Jalan Dibutuhkan

Pasal 203: Pemerintah bertanggung jawab atas terjaminnya keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan

- RPJMN 2010-2014‘…..penurunan tingkat kecelakaan transportasi sehingga pada 2014 lebih kecil dari 50% keadaan saat ini’

- Renstra Bina Marga 2010-2014Misi: Mewujudkan jaringan Jalan Nasional yang berkelanjutan dengan mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan yang memadai, untuk melayani pusat-pusat kegiatan nasional, wilayah dan kawasan strategis nasional.Kebijakan: Penyusunan rencana teknis yang berbasis keselamatan jalan serta rencana pengurangan segmen rawan kecelakaan akibat defisiensi jalan

- Resolusi PBB no. 62/255 tentang Improving Road Safety

- Rencana Umum Nasional Keselamatan Jalan‘Keselamatan Jalan Terbaik di Asia Tenggara melalui Penguatan Koordinasi’

IV. PEMBAHASAN

Road Safety Accidents merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia dan diprediksikan akan menjadi peringkat ke-3 penyebab kematian pada tahun 2020 (WHO, 1990).

Dalam sistem transportasi nasional, angkutan jalan masih menyandang beban terbesar dalam memenuhi kebutuhan pergerakan barang dan orang (Rencana Umum Transortasi Darat, 2005). Sebagaimana diketahui bahwa kecelakaan tertinggi itu terjadi di Jalan, terutama yang disebabkan oleh kendaraan bermotor, khususnya di Indonesia. Pertambahan jumlah kendaraan bermotor roda dua di Indonesia kini mencapai 24-30% dalam satu tahun, tidak dibarengi dengan pembangunan infrastruktur. Akibatnya potensi kecelakaan semakin besar. Berdasarkan sumber dari Dirjen Kementerian Perhubungan Darat, 67% kecelakaan terjadi akibat kendaraan roda dua. Hal ini berdasarkan angka kecelakaan yang dilaporkan, padahal masih banyak kecelakaan lain yang terjadi yang belum dilaporkan, contohnya apabila terjadi kecelakaan dan antar korban sudah mencapai mufakat untuk damai, atau kecelakaan yang terjadi di daerah pinggiran kota, yang luput dari pantauan pihak berwenang.

Perkembangan kendaraan bermotor di Indonesia sangat pesat, bahkan dalam kurun waktu dari 10 tahun terakhir jumlah kendaraan bermotor roda dua telah meningkat lebih dari 300% (BPS 2010). Sumber lain menyebutkan bahwa peningkatan angka kendaraan

Page 9: 2.Kenapa Ahli Keselamatan Jalan Dibutuhkan

Kenapa Ahli Keselamatan Jalan Dibutuhkan

bermotor cukup tinggi, khususnya kendaraan roda dua (lebih dari 13% per tahun pada tahun 2007-2008). Dapat dilihat pada table dibawah ini Studi tentnag Perbandingan

Faktor-faktor penyebab kecelakaan terdiri dari: faktor manusia, kendaraan, jalan dan lingkungan. Kondisi jalan dan lingkungan berkontribusi hanya sekitar + 3% sebagai factor penyebab kecelakaan lau lintas, setelah factor manusia 80% dan kendaraan 7%. Walaupun kondisi factor jalan hanya berkontribusi 3% sebagai salah satu factor penyebab kecelakaan, tetapi sebagai Pihak yang bertanggung jawab terhadap Jalan, tetap harus memperhatikan keselamatan jalan. Terutama peran Bina Marga dalam penanganan Keselamatan Jalan terkait dalam: Perencanaan dan desain keselamatan jalan dan perbaikan lokasi-lokasi berbahaya. Serta peran aktif Bina Marga dalam: 1) Koordinasi dan Manajemen Keselamatan Jalan, 2) Sistem Data Kecelakaan, 3) Riset Keselamatan Jalan, 4) Kampanye dan Sosialisasi Keselamatan Jalan.

Dengan panjang jalan Nasional mencapai 38.569 km dan Jalan Tol 757,470 km (berdasarkan KepMen PU No. 631 Tahun 2009), sudah bisa diperkirakan dibutuhkan ahli Keselamatan Jalan yang dibutuhkan dalam rangka penanganan keselamatan jalan di Indonesia. Jika untuk 1 ruas jalan dibutuhkan 1 tenaga ahli untuk menganalisa/ mengaudit ruas jalan, maka dibutuhkan 38.569 tenaga ahli keselamatan jalan. Padahal untuk 1 ruas jalan, kemungkinan lebih dari 1 orang Ahli Keselamatan Jalan yang dibutuhkan, terutama lagi dibutuhkan beberapa hari untuk dapat menghasilkan analisa keselamatan jalan beserta rekomendasinya. Belum lagi jika kita juga memperhitungkan panjang jalan provinsi dan kabupaten. Tentunya dengan pesatnya pembangunan prasarana jalan untuk mendukung pembangunan Nasional dan Daerah, semakin banyak pula tenaga ahli yang dibutuhkan dalam bidang Keselamatan Jalan. Terutama diberlakukannya otonomi daerah, maka keberadaan tenaga ahli tersebut di daerah-darah merupakan kebutuhan yang tidak bisa dihindarkan.

Laporan yang menginformasikan tingginya kecelakaan lalu lintas, sangat menyorot perhatian masyarakat dan pemerintah. Dengan banyaknya kecelakaan yang terjadi, bermunculan pula pendapat tentang keselamatan jalan dari berbagai pihak, baik dari masyarakat, instusi, lembaga, pemerintah dan sebagainya. Hal ini juga yang menjadikan salah satu alasan bahwa, kebutuhan tenaga ahli keselamatan jalan menjadi penting.

Sekarang yang menjadi pertanyaannya adalah: Kebutuhan tenaga ahli keselamatan jalan yang bagaimana yang kita butuhkan? Apakah seorang Ahli Jalan Raya dapat kita kategorikan mampu menangani Keselamatan Jalan? Apa saja yang menjadi persyaratan

Page 10: 2.Kenapa Ahli Keselamatan Jalan Dibutuhkan

Kenapa Ahli Keselamatan Jalan Dibutuhkan

teknis seorang Ahli Keselamatan Jalan? Lembaga/institusi apa yang mampu mengkoordinir Ahli Keselamatan Jalan? Dan tak kalah pentingnya adalah: Apakah seorang Tenaga Ahli Keselamatan Jalan perlu sertifikasi kompetensi yang menyatakan kelayakannya untuk meng-audit jalan?

Dengan kebutuhan-kebutuhan diatas, Sudah semestinya kebutuhan tenaga ahli keselamatan jalan diperhatkan. Terutama lagi jika seorang Ahli Keselamatan Jalan tersebut memiliki sertifikasi kompetensi ahli Keselamatan Jalan.

Sebagai informasi bahwa, telah ada peraturan-peraturan yang mengharuskan seorang tenaga ahli harus memiliki sertifikat kompetensi, agar diakui pendapat dan pengalamannya atas bidang terkait. Seseorang yang sudah berpengalaman tidak dapat mengatakan dirinya “Ahli” tanpa memiliki “Sertifikat Kompetensi”.

Dasar Hukum “Sertifikasi Kompetensi” Tenaga Ahli:

- UU No. 18/1999 tentang Jasa Konstruksi,Pasal 9 ayat 1: Perencana konstruksi dan pengawas konstruksi orang perseorangan harus memiliki sertifikat keahlianPasal 9 ayat 2: Pelaksana konstruksi orang perseorangan harus memiliki sertifikat ketrampilan kerja dan sertifikat keahlian kerjaPasal 9 ayat 3: Orang perseorangan yang dipekerjakan oleh badan usaha sebagai perencana konstruksi atau pengawas konstruksi atau tenaga tertentu dalam badan usaha pelaksana konstruksi harus memiliki sertifikat keahlianPasal 9 ayat 4: Tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan keteknikan yang bekerja pada pelaksana konstruksi harus memiliki sertifikat ketrampilan dan keahlian kerja

- PP RI No. 4 Tahun 2010 tentang Perubahan atas PP RI No. 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi

- PP RI No. 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional

- Permen PU No. 14 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Bakuan Kompetensi Sektor Jasa Konstruksi

- Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. 21/MEN/X/2007 tentang Tata Cara Penerapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

Terkait hal-hal tersebut diatas, perlu kita pahami definisi-definisi dibawah ini:

1. Pakar atau ahli: seseorang yang banyak dianggap sebagai sumber terpercaya atas teknik maupun keahlian tertentu yang bakatnya untuk menilai dan memutuskan sesuatu dengan benar, baik, maupun handal sesuai dengan peraturan yang

Page 11: 2.Kenapa Ahli Keselamatan Jalan Dibutuhkan

Kenapa Ahli Keselamatan Jalan Dibutuhkan

ada dalam bidang khusus tertentu. Lebih umumnya, seorang pakar ialah seseorang yang memiliki pengetahuan ataupun kemampuan luas dalam bidang studi tertentu. Melalui pelatihan, pendidikan, profesi, publikasi, maupun pengalaman, seorang pakar dipercaya memiliki pengetahuan khusus dalam bidangnya diatas rata-rata orang, dimana orang lain bisa secara resmi (dan sah) mengandalkan pendapat pribadi.

2. Kompetensi: Berdasarkan pada arti estimologi kompetensi diartikan sebagai kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan atau melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja.

Sehingga dapatlah dirumuskan bahwa kompetensi diartikan sebagai kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup atas pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaanatau tugas sesuai dengan standar performa yang ditetapkan.

3. Standar Kompetensi: Berdasarkan pada arti bahasa, standar kompetensi terbentuk atas kata standard an kompetensi. Standar diartikan sebagai “ukuran” yang disepakati, sedangkan kompetensi telah didefinisikan sebagai kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup atas pengetahuan, ketrampilan dan sikap dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar performa yang ditetapkan.

Dengan demikian dapatlah disepakati bahwa standar kompetensi adalah perumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.

4. Kualifikasi: pengakuan terhadap seseorang yang telah mencapai learning outcomes (hasil pembelanjaran) atau kompetensi yang relevan sesuai dengan kebutuhan stakeholders (individual, komunitas, profesi, atau industri)

5. Sertifkat: bukti tertulis yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi profesi terakreditasi yang menerangkan bahwa seseorang telah menguasai kompetensi kerja tertentu

Setelah kita memahami hal-hal tersebut diatas, keluarlah berbagai pertanyaan, diantaranya:

1. Standar kompetensi yang harus dipenuhi agar “Road Safety Engineer” dapat dikatakan pakar/ahli/ Road Safety Auditor??

2. Perlunya pelatihan kerja/training yang khusus untuk seorang Pakar/Ahli Road Safety Auditor

Page 12: 2.Kenapa Ahli Keselamatan Jalan Dibutuhkan

Kenapa Ahli Keselamatan Jalan Dibutuhkan

3. Program pelatihan kerja seperti apa?? Apakah yang disusun secara berjenjang atau tidak berjenjang?

4. Apakah membutuhkan Unit Kompetensi atau kelompok unit kompetensi untuk Pelatihan Kerja yang tidak berjenjang?

5. Lembaga atau Institusi mana yang mampu untuk mengeluarkan sertifikat kompetensi??

Pertanyaan-pertanyaan tersebut tentunya masih sangatlah umum, dapat saja kita perdalam lagi pertanyaan selanjutnya, misalnya untuk no. 1. Untuk menjadi Road Safety Auditor apakah harus seorang Highway Engineer, berapa lama training/pegalaman yang dibutuhkan untuk menjadi persyaratan batasan kompetensi, berapa lama dibutuhkan seorang engineer harus menjadi observer dalam proses audit, berapa kali harus menjadi tim audit atau sebagai team leader.

Hal-hal tersebut diatas adalah pertanyaan-pertanyaan yang dapat dijadikan batasan kompetensi yang dibutuhkan. Kemudian untuk kritera selanjutnya masih perlu pembahasan yang matang dan koordinasi antar institusi. Disini penulis hanya menyajikan dan menginformasikan, bahwa Indonesia saat ini membutuhkan Ahli-Ahli Keselamatan Jalan, terutama Pakar-pakar Road Safety Auditor yang memiliki dasar pemikiran yang sama dalam setiap kejadian-kejadian yang perlu ditindaklanjuti, sehingga tidak ada lagi perbedaan pikiran ataupun silang pendapat, serta Lembaga yang mampu sebagai koordinasi dan pengembangan keahlian di Indonesia, dimana mungkin HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) dapat menjadi jawabannya sebagai Lembaga yang dimaksud.

V. KESIMPULAN

1. Keselamatan jalan terjadi karena adanya interaksi kendaraan yang aman, ketersediaan infrastruktur jalan yang aman, peraturan-peraturan jalan yang mendukung serta batas kecepatan kendaraan yang aman.

2. Kondisi jalan dan lingkungan berkontribusi hanya sekitar + 3% sebagai factor penyebab kecelakaan lau lintas, setelah faKtor manusia 80% dan kendaraan 7%.

3. Banyaknya pendapat tentang Keselamatan Jalan dari berbagai pihak, baik dari masyarakat, instusi, lembaga, pemerintah dan sebagainya tentang kecelakaan jalan. Hal ini juga yang menjadikan salah satu alasan bahwa, kebutuhan tenaga ahli keselamatan jalan menjadi penting.

4. Pesatnya pembangunan prasarana jalan untuk mendukung pembangunan Nasional dan Daerah, semakin banyak pula tenaga ahli yang dibutuhkan dalam bidang Keselamatan Jalan. Terutama diberlakukannya otonomi daerah, maka keberadaan

Page 13: 2.Kenapa Ahli Keselamatan Jalan Dibutuhkan

Kenapa Ahli Keselamatan Jalan Dibutuhkan

tenaga ahli tersebut di daerah-darah merupakan kebutuhan yang tidak bisa dihindarkan.

5. Seorang Ahli Keselamatan Jalan tersebut memiliki sertifikasi kompetensi ahli Keselamatan Jalan, agar diakui pendapat dan rekomendasinya.

6. Perlunya Lembaga sebagai koordinator dan Pengembangan Keahlian Tenaga Ahli Keselamata Jalan

VI. SARAN

1. Kebutuhan Tenaga Ahli Keselamatan perlu tersertifikasi2. HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) mungkin

dapat menjadi jawaban sebagai Lembaga yang mampu mengkoordinir serta sebagai tempat pengembangan keahlian keselamatan jalan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Pedoman RUNK Jalan 2011-20352. PP 31/2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional3. Modul 1, Pengenalan Keselamatan Jalan, 20074. Modul 4, Manajemen Blackspot5. Modul 5, Audit Keselamatan Jalan