268336549-epistaksis-mimisan
DESCRIPTION
epitaksisTRANSCRIPT
Perdarahan melalui hidung yang berasal dari rongga hidung atau daerah sekitarnya.
1. Trauma : jari, fraktur2. Kelainan anatomi3. Kelainan pembuluh
darah(lokal)4. Infeksi lokal5. Benda asing6. Tumor7. Pengaruh udara
lingkungan
1. Penyakit kardiovaskuler
2. Kelainan darah3. Infeksi sistemik4. Perubahan tekanan
atmosfer5. Kelainan hormonal6. Kelainan kongenital
Sistemik
Sumber :• Pleksus Kisselbach (little’s
area)• a. etmoid anterior
>> pada anak-anak Berulang dan dapat berhenti
sendiri
Epistaksis Anterior
• Sumber :• Plexus Woodruff• a. sfenopalatina• a. etmoid posterior
• Pada pasien hipertensi, arteriosklerosis, kardiovaskuler
• Perdarahan hebat, jarang berhenti sendiri
Epistaksis Posterior
1. Riwayat perdarahan sebelumnya
2. Lokasi perdarahan3. Lamanya perdarahan
dan frekuensinya4. Riwayat gangguan perdarahan
dalam keluarga5.Apakah darah terutama mengalir ke tenggorokan (ke posterior) atau keluar dari hidung depan (anterior) bila pasien duduk tegak
6. Hipertensi7. Diabetes melitus8. Penyakit hati9. Gangguan koagulasi10. Trauma hidung yang belum
lama11. Obat-obatan, misalnya
aspirin, fenil butazon
• Rinoskopi anterior– anterior ke posterior
Vestibulum,mukosa hidung & septum nasi, dinding lateral hidung dan konkha inferior
• Rinoskopi posterior– Pemeriksaan nasofaring
penting pada pasien dengan epistaksis dan secret hidung kronik neoplasma
Tanda vital kenali tanda2 syok monitoring
Pengukuran tekanan darah menyingkirkan diagnosis hipertensiepistaksis
yang hebat dan sering berulang
Rontgen sinus Rontgen sinus penting mengenali
neoplasma atau infeksi CT scanMRISkrinning terhadap koagulopati
Cek waktu protombin serum,waktu tromboplastin parsial, jumlah platelet dan waktu perdarahan
EKGSerologi
1. Menghentikan Perdarahan2. Mencegah komplikasi3. Mencegah berulangnya
epistaksis
• Periksa KU & tanda vital Periksa TD, nadi, pernafasan– Shock : perbaiki KU,
infus/transfusi
• Menyiapkan alat : lampu kepala, spekulum hidung, alat penghisap
Bersihkan hidung dari darah / bekuan darah dgn alat pengisap (suction) px duduk.
Cari sumber perdarahanHentikan perdarahan Tampon hidung
dengan kapas + adrenalinAnamnesis Cari etiologi untuk cegah
perdarahan berulang
Tekan hidung dari luar selama 10-15 menit
1. Vasokonstriktor Topikal Intranasal
2. Kauterisasi 3. Tampon anterior -
Packing Ribbon Gauze4. Expandable
Sponge/Compressed sponge
5. Epistaxis Baloons
Penanganan Epistaksis POSTERIOR
1. Tampon posterior-Bellocq
2. Epistaxis Baloons3. Ligasi arteri4. Angiografi & embolisasi
• Anestesi : tampon kapas + lidokain 4% topikal + epinefrin 1 : 100.000 /penilefrin 0.5 %
• Kauterisasi Kimia:Lar. Nitrat Argenti (AgNO3) 20-30%Asam trikloroasetat 10%
• Kauterisasi Listrik (electrocauter)• Laser
• kasa vaseline + salep antibiotika• evaluasi selama 2 hari
Prinsip : Penyerapan cairan pengembangan busa
Prinsip :Menutup koana dan cegah darah dari hidung ke nasofaring
•Tampon dikeluarkan 2-3 hari•Pasien rawat inap
Balon dikembangkan dengan udara/saline, penekanan dilakukan pada dinding lateral hidung dan septum
Ada 2 tipe :1. Foley kateter No. 12 – 162. Kateter khusus dg. 2 bh balon
1. Ligasi arteri carotis externa2. Ligasi arteri maxilaris interna3. Ligasi arteri ethmoidalis anterior &
posterior4. Ligasi arteri sphenopalatina
Embolisasi arteri maksilaris internaEmbolisasi arteri ethmoidalis anterior &
posterior
1. ANTIBOTIKAKarena tampon dianggap benda asing dan dapat mengundang infeksi.
2. HEMOSTATIKAUntuk menghentikanperdarahan.
3. ANALGETIK/SEDATIFUntuk menenangkan pasien atau mengurangi rasa nyeri
4.KAUSATIFUntuk menurunkan tekanan darah pada yang disebabkan hipertensi.
Dilakukan pada pasien Hereditary Hemorrhagic Telangiectasia (HHT) & Hemangioma
Menggunakan argon & yttrium aluminium garnet (YAG)diaplikasikan pd lapisan subepitel arteri yang abnormal.
bila terjadi kerusakan yang berat pada kartilago septum.
mencegah terjadinya epistaksis berulang akibat deformitas septum
• Aspirasi • Syok• Anemia• Gagal ginjal• Hipotensi• Hipoksia• Iskemia serebri• Insufisiensi koroner• Infark miokard• infeksi
RhinosinusitisHematom / Perforasi
septumOtitis mediaSeptikemiaHemotimpanumBloody tearsLaserasi palatum mole
dan sudut bibir
Akibat penanggulangan epistaksis
• Gunakan semprotan hidung atau tetes larutan garam pada kedua lubang hidung dua sampai tiga kali sehari
• Gunakan alat untuk melembabkan udara di rumah.
• Gunakan gel hidung larut air di hidung, oleskan dengan cotton bud
• Bersin melalui mulut
• Hindari memasukkan benda keras ke dalam hidung, termasuk jari.
• Batasi penggunaan obat – obatan yang dapat meningkatkan perdarahanaspirin atau ibuprofen.
• Berhentilah merokok• Jika menderita alergi berikan obat
antialergi untuk mengurangi gatal pada hidung