25 cara mengatur waktu belajar anak

25 cara mengatur waktu belajar anak

Waktu belajar bisa digunakan untuk mengulang apa yang dipelajari hari itu

Dan apa yang akan dipelajari esok.

Saat anak tidak ada PR, waktu belajar bisa digunakan

untuk latihan-latihan lain.

Waktu belajar dapat digunakan untuk mencicil tugas-tugas jangka panjang.

Siapkan tugas yang harus diselesaikan dan bahan-bahannya

sebelum waktu belajar dimulai. Orangtua bisa berperan membantu.

Tugas panjang dibagi menjadi kelompok kecil, diselesaikan bertahap,

dalam waktu belajar yang berbeda.

Dengan menyelesaikan bertahap, anak akan mendapat pengalaman sukses

dan merasa percaya diri.

Untuk anak yang lebih besar dengan waktu belajar lebih dari 30 menit,

biasakan memberi waktu istirahat di antaranya.

Durasi waktu istirahat ditentukan berdasarkan pengamatan orangtua atas daya tahan konsentrasi anak. Hal ini bisa

berubah tergantung situasi dan jenis tugas.

Saat anak tidak konsentrasi, memberikan jeda bukan memperlambat waktu, justru bisa bermanfaat mempersingkat waktu.

Anak akan lebih segar setelah jeda dan selanjutnya menyelesaikan tugas

dengan lebih cepat.

Tempat belajar yang ideal sangat penting. Usahakan untuk menetapkan satu area

yang disepakati bersama sebagai tempat belajar anak.

Area belajar bisa bersifat privat, misal meja belajar di kamar anak,

atau umum, misal di meja makan keluarga.

Kenali tempat belajar yang paling kondusif untuk anak.

Beberapa anak senang belajar di tempat yang ramai atau diiringi musik.

Beberapa anak lain harus berada di tempat senyap.

Minta anak menemukan suasana yang mengganggu dan mendukung konsentrasinya.

Letakkan tugas atau reminder di tempat yang terlihat jelas dan sering dilewati seluruh anggota keluarga.

Tidak ada alasan “lupa” dan seluruh anggota keluarga bisa saling mengingatkan.

Pastikan penerangan yang cukup di tempat belajar dan alat-alat yang dibutuhkan mudah terjangkau.

Sikap tubuh yang tepat akan menentukan ketahanan konsentrasi anak

tanpa lelah saat belajar.

Alas meja yang datar sangat membantu mengerjakan tugas.

Biasakan anak duduk di kursi dan meja dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu.

Kemampuan berkonsentrasi untuk menyelesaikan tugas dengan posisi tepat, seperti posisi yang

dibutuhkan di sekolah, sangat berbeda dengan mengerjakan tugas

sambil tidur-tiduran, bersandar, dsb.

Sepakati bersama anak tentang kapan dan berapa lama waktu belajarnya

dalam satu hari.

Saat kebiasaan ini belum terbentuk sama sekali, mulailah perlahan-lahan,

sedikit-demi sedikit hingga anak nyaman dan berhasil mencapai “target” waktu yang ideal.

Secara umum, anak membutuhkan sekitar 10 menit/hari untuk belajar di setiap tingkatan kelas. Misalnya, anak

kelas 1 SD à 10 menit, kelas 2 SD à 20 menit, dst.

Waktu ini di luar waktu lain yang sudah dialokasikan untuk membaca/aktivitas buku bersama orangtua, yaitu

sekitar 15-30 menit sehari.

Pastikan waktu belajar adalah saat yang menyenangkan dan tidak membebani anak

maupun orangtua.